You are on page 1of 14

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH


DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2017


BIDANG GEOGRAFI

REFERENSI TES TERTULIS


IDENTITAS PESERTA
NAMA PESERTA

NO. PESERTA

SEKOLAH

PROVINSI
REFERENSI BAGIAN I
IKLIM DAN PERUBAHAN IKLIM

Tabel 1. Data Iklim Kota Pekanbaru, Riau


Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Suhu Tertinggi
36,0 37,0 37,0 38,0 37,0 40,0 37,0 38,0 37,0 37,0 34,0 38,0 40,0
yang Tercatat (⁰C)
Rata-rata Suhu
31,0 31,6 32,1 32,5 32,6 32,2 32,0 32,0 31,9 32,0 31,7 31,2 31,9
Tertinggi (⁰C)
Rata-rata Suhu
26,4 26,7 27,1 27,5 27,6 27,2 26,9 26,9 26,9 27,0 26,9 26,6 27,0
Harian (⁰C)
Rata-rata Suhu
21,8 21,9 22,2 22,6 22,7 22,2 21,9 21,9 22,0 22,0 22,2 22,1 22,1
Terendah (⁰C)
Suhu Terendah
18,0 18,0 21,0 17,0 21,0 19,0 16,0 18,0 20,0 13,0 21,0 20,0 13,0
yang Tercatat (⁰C)
Rata-rata
240,0 199,0 262,0 257,0 203,0 133,0 123,0 177,0 224,0 280,0 312,0 286,0 2696,0
Presipitasi (mm)

Tabel 2. Data Iklim Kota Palembang, Sumatera Selatan


Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata Suhu Tertinggi
30,8 31,2 31,5 32,1 32,4 31,9 31,8 32,1 32,5 32,6 31,9 31,1 31,8
(⁰C)
Rata-rata Suhu Harian
26,8 27,1 27,2 27,7 28,0 27,4 27,0 27,2 27,5 27,7 27,4 27,0 27,3
(⁰C)
Rata-rata Suhu
22,9 23,0 23,0 23,4 23,6 22,9 22,3 22,4 22,5 22,9 23,0 23,0 22,9
Terendah (⁰C)
Rata-rata Presipitasi
277,0 262,0 329,0 263,0 213,0 122,0 104,0 107,0 120,0 186,0 274,0 366,0 2.623,0
(mm)
Rata-rata sinar matahari
169 118 130 150 174 127 130 149 118 160 132 120 1.677
bulanan (W/m^2)

1
REFERENSI BAGIAN II
GEOLOGI DAN GEOMORFOLOGI

Gambar 2.1. Peta Topografi

2
REFERENSI BAGIAN III
GEOGRAFI PERTANIAN DAN PERMASALAHAN PANGAN

SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI RIAU

Riau saat ini merupakan salah satu provinsi terkaya di Indonesia, dan sumber dayanya
didominasi oleh sumber alam, terutama minyak bumi, gas alam, karet, kelapa sawit, dan
perkebunan serat. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri dan menyebabkan terjadinya
peningkatan penduduk di Provinsi Riau yang sudah tentu dapat menimbulkan masalah bagi
ketahanan pangan. Menteri Pertanian RI (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan
permasalahan pertanian di Provinsi Riau yang utama minimnya sarana irigasi perarain,
sehingga petani di seluruh kabupaten kabupaten di Provinsi Riau masih mengandalkan
tadah hujan guna menyirami tanaman padinya (riausatu.com, 5 Maret 2015). Selain itu, di
luar komoditas tanaman pangan, perkebunan menempati hampir 50% produk pertanian di
provinsi ini.

Berkaitan dengan posisinya yang berdekatan dengan Malaysia dan Singapura, Kementerian
Pertanian RI merencanakan akan menyiapkan 100.000 ha lahan untuk pertanian organik di
wilayah Riau. Dalam tiga tahun, Riau ditargetkan mampu menjadi daerah penyuplai bahan
pangan, baik dalam negeri maupun luar negeri (tempo.com, 17 Februari 2017). Akan tetapi,
dari sisi pangan, persediaan pangan Provinsi Riau tidak terlalu mengembirakan. Untuk
produksi pangan lokal, Riau terkendala alih fungsi lahan. Propinsi ini masih tergantung pada
dari daerah lain, terutama beras yang umumnya masih bergantung dari provinsi tetangga
Sumatera Barat dan Sumatera Utara (bidikonline.com, 12 Januari 2016).

Wacana 3.1. Sektor Pertanian di Provinsi Riau

VEGETASI ALAMI DI PROVINSI RIAU

Riau merupakan provinsi yang mempunyai sebaran lahan gambut terluas di Sumatera
dengan luas sebesar 4.044.000 ha (Wahyunto dkk., 2006).

Provinsi Riau saat ini memiliki 3 buah taman nasional, setelah suaka margasatwa Zamrud
berubah menjadi Taman Nasional Zamrud beberapa waktu lalu. Selain Taman Nasional
Zamrud di Siak, Riau sudah lebih dulu memiliki Taman Nasional Bukit Tigapuluh dan Taman
Nasional Tesso Nilo. Ketiga taman nasional ini masing-masing memiliki karakteristik dan
keunikan yang berbeda. Baik sebagai kawasan konservasi, edukasi, maupun rekreasi
(Sumber: Tripriau.com, 23 Juli 2016).

TN Zamrud TN Bukit Tigapuluh TN Tesso Nilo

Wacana 3.2. Vegetasi Alami di Provinsi Riau

3
REFERENSI BAGIAN V
GEOGRAFI PEMBANGUNAN DAN KETIMPANGAN KERUANGAN

PERENCANAAN KAWASAN INDUSTRI KECIL SORIDO,


KABUPATEN BIAK NUMFOR, PROVINSI PAPUA

Kegiatan industri dapat diterjemahkan sebagai kegiatan ekonomi yang mengolah bahan
mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan/atau barang jadi menjadi barang dengan
nilai yang lebih tinggi. Kegiatan industri ini merupakan salah satu penggerak perekonomian
yang diharapkan mampu memberikan kontribusi ekonomi terhadap Kabupaten Biak Numfor
umumnya dan perkotaan Biak khususnya.

Gambar 5.1. Peta Rencana Pola Ruang Kab Biak Numfor 2011-2031
(Sumber: RTRW Biak Numfor 2011-2031, Bappeda Kab Biak Numfor)

Terdapat arahan RTR Perkotaan Biak untuk pengembangan peruntukan ruang industri di
Kawasan Sorido Perkotaan Biak serta adanya kecenderungan tumbuhnya industri secara
tersebar di luar Kawasan Sorido Perkotaan Biak, membuat perencanaan pembangunan
kawasan industry kecil sorido ini menjadi penting untuk dilakukan untuk mewujudkan
kepastian dan keteraturan ruang bagi perkembangan industri di Kawasan Sorido Perkotaan
Biak.

Wacana 5.1. Perencanaan Kawasan Industri Kecil Sorido, Kab. Biak Numfor. Prov Papua

4
Gambar 5.2. Komoditas Unggulan Kabupaten Biak Numfor
(Sumber: Masterplan KIK Sorido, Apriliyana, Bappeda Kab. Biak Numfor 2015)

Gambar 5.3. Alat Pengasapan Ikan Semi-Modern


(Sumber: Masterplan KIK Sorido, Apriliyana, Bappeda Kab. Biak Numfor 2015)

5
Gambar 5.4. Peta Wilayah Perencanaan Detail
(Sumber: Masterplan KIK Sorido, Apriliyana, Bappeda Kab. Biak Numfor 2015)

6
5 Ha lahan akan dibebaskan
untuk dibangun kawasan
industri.

Gambar 5.5. Analisis Ketersediaan Lahan


(Sumber: Masterplan KIK Sorido, Apriliyana, Bappeda Kab. Biak Numfor 2015)

Gambar 5.6. Ilustrasi Desain Tapak


(Sumber: Apriliyana, 2015)

7
REFERENSI BAGIAN VI
GEOGRAFI BUDAYA DAN IDENTITAS REGIONAL

Gambar 6.1. Peta Perolehan Suara Electoral College dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 2016
(Sumber: https://www.usa.gov/election)

8
Gambar 6.2. Peta Perolehan Suara Electoral College Jika Pemilihan Presiden
Hanya Diikuti Sekelompok Penduduk Tertentu
(Sumber: www.economist.com/topics/american-presidential-election)

9
- HALAMAN TERAKHIR UJIAN TERTULIS OSN GEOGRAFI 2016 -

Gambar 6.3. Peta Sebaran Index of Lingustic Diversity (Indeks Keragaman Lingustik) Dunia
(Sumber: Articque Solutions)

Gambar 6.4. Peta Sebaran GDP Per Kapita Dunia


(Sumber: http://www.imf.org)

10
140,00

120,00
GNI per Kapita (dalam Ribu Dolar AS)

100,00

80,00

60,00

40,00

20,00

0,00
0,000 0,200 0,400 0,600 0,800 1,000 1,200
Indeks Keragaman Linguistik

Gambar 6.5. Grafik Perbandingan GNI per Kapita (dalam Ribu Dolar AS) dan Indeks Keragaman Linguistik
(Sumber: Arsip Tim Olimpiade Geografi Indonesia)

11
REFERENSI BAGIAN VII
SUMBER DAYA DAN MANEJEMEN SUMBER DAYA

ENERGI BERKELANJUTAN

Listrik sangat vital untuk keperluan perumahan, industri, transportasi, dan lain-lain.
Pembangkit listrik memerlukan sumber energi, baik energi baru maupun energi terbarukan.

Berdasarkan Blueprint Pengelolaan Energi Nasional Tahun 2006 – 2025, sesuai dengan
Perpres RI No. 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, pada tahun 2025
ketergantungan energi pada minyak bumi akan dialihkan pada sumber energi lain seperti
gas, energi baru dan terbarukan (EBT), dan batu bara.

Gambar 7.1. Sumber Energi Pembangkit Listrik Dunia 1990 – 2040


(Sumber: EIA)

Wacana 7.1. Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia

12
ENERGI PANAS BUMI

Energi panas bumi (geotermal) berarti memanfaatkan panas dari dalam bumi. Inti planet kita
sangat panas (estimasi saat ini adalah 5.500 oC), jadi tidak mengherankan jika tiga meter
teratas permukaan bumi tetap konstan mendekati 10 oC s. d. 16 oC setiap tahun. Berkat
berbagai macam proses geologi, temperatur yang lebih tinggi dapat ditemukan di beberapa
tempat di permukaan Bumi. Indonesia diprediksi mempunyai 40% cadangan energi panas
bumi dunia

Gambar 7.2. Mekanisme Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi


(Sumber: ORMAT)

Gambar 7.3. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Wayang Windu


(Sumber: Pertamina Geothermal Energy)
Wacana 7.2. Energi Panas Bumi

● AKHIR DARI REFERENSI TES TERTULIS OSN 2017 BIDANG GEOGRAFI ●

13

You might also like