Professional Documents
Culture Documents
FKG - Analgesik
FKG - Analgesik
NARKOTIK/OPIOID ANALGESIK
Obat Pirai
2
Definisi
Benar
* Obat pirai
Antipiretik Demam
A I N S Inflamasi
?
*Rasa sakit tubuh, bahwa ada sesuatu yang
tidak normal, merupakan suatu
*Demam
gejala dari suatu penyakit
disebut Simptom.
- Rubor (kemerahan)
- Tumor (bengkak)
- Dolor (nyeri/sakit)
- Functio laesa (fungsinya terganggu)
6
PROSES TERJADINYA RADANG
Sel
Antigen Sel
Antibodi
Sel Sel
Antigen+Antibodi Antigen+Antibodi
+Komplemen
7
Reaksi
Antigen+Antibodi+ Lekosit
Lekosit
Komplemen
Lekosit
Lekosit
Faktor kemotaktik
Sel pecah
Membran Lisozim
lisis
Enzim pemecah
lepas
Osteo artritis
Abces/Bisul pada sendi lutut
*. Kalor(panas) *. Kalor(panas)
*. Rubor (kemerahan) *. Rubor (kemerahan)
*. Tumor(bengkak) *. Tumor(bengkak)
*. Dolor (sakit) *. Dolor (sakit)
*. Functio laesa(fungsinya terganggu) *. Functio laesa(fungsinya terganggu)
Infeksi Inflamasi
10
Selama proses berlangsungnya peradangan banyak
mediator kimiawi yang dilepaskan antara lain :
Prostaglandin
Histamin
Bradikinin
Leukotrien
Prostasiklin
Prostaglandin +++
+++ +
Leukotrien - +++ -
Histamin ++ - -
Serotonin +/-
- -
12
6
9 8 5 3 1COOH
4 2
7
10
13 18 20
16
11 12 14 15 17 19
Asam arakidonat
13
Phospholipid Phosphatidylinositides
Phosphatidic acid
( PA)
DG kinase
Lyso PL Phospholipase C
Lyso PA
Jalur rilis dan metabolisme
asam arakidonat (arachido Diglyceride
nic acid) ( DG )
Inositol phosphate
DG lipase
6
9 8 5 3 1COOH
4 2
7
10
13 18 20
16
11 12 14 15 17 19
Arachidonic acid
Asam arakidonat
HPETE
Epoxide Isoprostane
LT PG
LX TX
Keterangan:
HPETE : Hydroperoxyeicosatetraenoic (acid)
LT : Leukotriene
LX : Lipoxin
PG : Prostaglandin
TX : Thromboxane
COX-I, COX-II : Isoform 0f cyclooxygenase
Proses terjadinya Stimulus 15
prostaglandin
Kerusakan Membran Sel
Menghambat
phospholipid
Leukotrienes
Lipoxygenase COX-I, COX II Prostacyclin
LTC4/D4/E4 Prostaglandin
LTB4 Thromboxane
Kolkisin Brokospasme
Sumbatan mukus Inflamasi
Inflamasi
Kongesti vaskuler
16
* Eritem
* Vasodilatasi
Prostaglandin E2 (PGE 2 )
* Peningkatan aliran darah lokal
Prostasiklin (PGI 2)
* Demam
* Nyeri/sakit
Prostaglandin E 1 (PGE 1)
Prostaglandin H 2(PGH2)
Prostaglandin D2(PGD2)
Prostaglandin F(PGF)
Prostaglandin G2 (PGG2 )
18
Simptomatis
Farmakologis Paliatip
Kausatip
Terapi
Radiologi
Fisioterapi
Non Farmakologis
Psikoterapi
Dietitis
19
Intugumental Analgesik
Analgesik ringan
Analgesik perifer
ANALGESIK ANTIPIRETIK
20
Asetaminofen
Para amino fenol
Fenasetin
Analgesik
antipiretik Antipirin
Pirazolon Aminopirin
Dipiron
21
Contoh obat
Analgesik antipiretik
Tinjauan Umum:
Derivat Para Amino Fenol yaitu fenasetin dan Asetaminofen .
Asetaminofen merupakan metabolit fenasetin dengan efek
antipiretik yang sudah digunakan sejak tahun 1893. Efek
antipiretik ditimbulkan oleh gugus aminobenzen. Asetaminofen
di Indonesia terkenal dengan nama Parasetamol dan tersedia
sebagai obat bebas.Perlu diperhatikan oleh pemakai maupun
dokter bahwa efek anti-inflamasi parasetamol hampir tidak
ada.
Farmakodinamik : 22
* Efek Analgesik parasetamol dan fenasetin serupa dengan salisilat me
ngurangi nyeri,dari nyeri ringan sampai sedang dengan menghambat
biosintesis PG tapi lemah
* Efek Antipiretik, menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang di
duga juga berdasarkan efek sentral seperti salisilat
* Efek Anti Inflamasinya sangat lemah/tidak ada, tidak digunakan
sebagai anti-inflamasi
Farmakokinetik :
* Diabsorpsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna.
* Efek iritasi , erosi dan perdarahan lambung tidak terlihat pada
kedua obat ini.
Indikasi:
* Digunakan sebagai analgesik
* Digunakan sebagai antipiretik
Efek samping :
* Reaksi alergi terhadap derivat Para- aminofenol jarang terjadi
Toksisitas akut :
* Dosis toksis yang paling serius ialah nekrosis hati
* Nekrosis tubuli renalis serta koma hipoglikemik dapat terjadi
* Hepatotoksisitas dapat terjadi pada pemberian dosis
tunggal 10 - 15 gram ( 200 - 250 mg/kgBB ) Parasetamol
23
Antipirin
Terlalu toksik Tidak digunakan
Aminopirin
Farmakodinamik:
* Efek analgesik
* Efek antipiretik
* Efek anti-inflamasinya lemah
Farmakokinetik :
* Diabsorpsi dengan baik oleh saluran cerna
25
Indikasi :
* Hanya digunakan sebagai analgesik-antipiretik
* Efek Anti-inflamasinya lemah
Efek samping :
* Semua derivat Pirazolon dapat menyebabkan
- agranulositosis
- anemia aplastik
- trombositopeni
- menimbulkan hemolisis
- udem, tremor, mual dan muntah, perdarahan
lambung
- alergi
26
Tinjauan umum:
Contoh Obat
AINS
FARMAKODINAMIK :
* Efek Analgesik, aspirin paling efektif untuk mengurangi nyeri dengan
intensitas ringan sampai sedang
* Efek Antipiretik, aspirin menurunkan suhu yang meningkat, sedangkan
suhu badan normal hanya berpengaruh sedikit
* Efek Anti Inflamasi, aspirin adalah penghambat non selektif kedua isoform
COX ( Cyclooxygenase ) atau ( COX-I dan COX-II )
* Efek Platelet, aspirin mempengaruhi hemostasis. Dosis rendah tunggal
aspirin( 80 mg sehari ) menyebabkan sedikit perpanjangan waktu
perdarahan
FARMAKOKINETIK :
* Salisilat dengan cepat diserap oleh lambung dan usus kecil bagian
atas
* Asam salisilat diabsorpsi cepat dari kulit sehat terutama bila
digunakan sebagai obat gosok atau salep
* Salisilat di distribusikan keseluruh jaringan mudah menembus sawar
darah otak dan sawar uri
29
Indikasi :
Mekanisme
terjadinya
iritasi lambung
Iritasi atau perdarahan lambung yang bersifat sistemik
melalui hambatan biosintesis PGE2 dan PGI1. Kedua PG
ini banyak ditemukan di mukosa lambung dengan fungsi
menghambat sekresi asam lambung dan merangsang sekresi
mukus usus halus yang bersifat sitoprotektif. Mekanisme
kedua ini terjadi pada pemberian parenteral.
Sifat sifat Aspirin dan beberapa obat Anti Inflamasi Non Steroid yang lebih baru
Obat Waktu paruh Ekskresi urin dari obat Dosis Anti Inflamasi31
(jam) yang tidak diubah yang dianjurkan
Obat Waktu paruh Ekskresi urin dari obat Dosis Anti Inflamasi 32
Keterangan:
1. Metabolit anti inflamasi utama dari Aspirin
2. Salisilat biasanya diberikan dalam bentuk Aspirin
3. Ekskresi urin total meliputi metabolit-metabolitnya
4.Dianjurkan untuk pengobatan nyeri akut saja (misal;pembedahan)
5.Nabumeton adalah prodrug;waktu paruh dan ekskresi urinenya adalah
untuk metabolit aktifnya
6. Dosis harian tunggal cukup karena waktu paruhnya panjang
33
Efek samping :
- gangguan lambung
- perdarahan saluran cerna bagi
an atas
- muntah-muntah, pendengaran
berkurang, tinitus dan vertigo
yang reversibel
-keracunan serius apabila jum
lah yang ditelan melebihi150-
175 mg/kgBB
- alergi terhadap salisilat
34
Contoh obat :
Anti Inflamasi Non Steroid (AINS)
* Kolkisin
* Fenilbutazon
Akut * Oksifenbutazon
* Indometasin
Obat Pirai
* Alopurinol
Kronis * Probenesid
* Sulfinpirazon
38
Akut - Menghentikan proses inflamasi
Menghilangkan gejala
Terapi simptomatis
Menghilangkan penyebabnya
Terapi kausatip
Contoh Obat Pirai 39
Farmakodinamik :
* Tidak Mempunyai efek analgesi
* Terikat pada tubulin protein intraseluler , dengan demikian akan
mencegah polimerisasinya menjadi mikrotubulus dan mengarah
kepada penghambatan migrasi lekosit dan fagositosis
* Menghambat pembentukan leukotrien B4
Farmakokinetik :
* Absorpsi melalui saaluran cerna baik
* Didistribusikan secara luas dalam jaringan tubuh
* Kadar tinggi dalam ginjal, hati, limpa, dan saluran cerna
* Tidak terdapat didalam otot rangka , jantung dan otak
* Sebagian besar diekskresi melalui tinja dalam bentuk utuh hanya
10-20 % diekskresi melalui urin
* Kolkisin dapat ditemukan dalam lekosit dan urin sedikitnya
untuk 9 hari setelah suatu suntikan IV.
40
Efek samping :
* Mual, muntah, diare
* Gejala saluran cerna ini tidak terjadi pada
pemberian IV dengan dosis terapi
* Intoksikasi akut setelah menelan dosis besar(non
terapeutik) dapat berupa :
- nyeri tenggorokan seperti terbakar
- diare berdarah
- syok
- hematuria
- oligouria
- depresi sistem saraf pusat
41
Farmakodinamik Alopurinol
Hipoxantin menghambat
Xantin oksidase
Xantin
Efek samping : - reaksi kulit, bila terjadi kemerahan segera obat dihentikan
- demam, menggigil, leukopenia, atau leukositosis,
eosinofilia, artralgia, dan pruritus
- gangguan saluran cerna kadang-kadang juga terjadi
43