You are on page 1of 5

KONSELING HIV / AIDS

No. : SOP/UKP/1245
Dokumen
No.
SO : 02
Revisi
P
Tanggal
: 3 Januari 2019
Terbit
Halaman : 1/3
Nama Kapus
PUSKESMAS
ttd
ABCD NIP.0000000

1. Pengertian Suatu proses konsultasi untuik membantu pasien mempelajari situasi


mereka, mengenali dan melakukan pemecahan masalah terhadap
keterbatasan yang diberikan lingkungan.
2. Tujuan 1. Menyediakan dukungan psikologik.
2. Mencegah penularan HIV.
3. Menyediakan informasi tenteng perilaku beresiko.
4. Membantu mengembangkan keahlian pribadi yang diperlukan
untuk menjalani kebiasaan hidup aman.
Memastikan pengobatan yang efektif termasuk pemecahan masalah
dengan menangani isu.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No..............

4. Referensi
5. Prosedur / 1. Persiapan :
Langkah- Alat :
langkah 1. Leaflet
2. Ruang konseling
3. Meja dan kursi untuk petugas dan pasien

2. Langkah – langkah :
2.1 Konseling pencegahan :
2.1.1 Pemahaman HIV / AIDS dan dampak fisik
serta psikososial.
2.1.2 Cara penularan dan pencegahan.
2.1.3 Pemahaman perilaku hidup sehat.
2.1.4 Mendorong perubahan perilaku kearah
hidup sehat.
2.2 Konseling Pre test
2.2.1 Motivasi pelaksanaan test sukarela.
2.2.2 Interpretsi hasil test meliputi:
2.2.2.1 Penapisan dan konfirmasi
2.2.2.2 tanpa gejala dan gejala nyata.
2.2.2.3 Pemahaman infeksi HIV dan
dampaknya. HIV tidak dapat
sembuh namun dapat tetap
produktif.
2.2.2.4 Infeksi opotunistis dapat diobati.
2.2.3 Estimasi hasil
2.2.3.1 Kesiapan mental emosional
penerimaaan hasil pemeriksaan.
2.2.3.2 Mengkaji factor resiko
2.2.3.3 Periode jendela.
2.2.4 Membuat rencana jika didapatkan hasil.
Apa yang dilakukan jika hasil positif atau negatif.
Memberkirakan dukungan dari orang dekat / sekitar pasien.
Membangun pemahaman hidup sehat dan mendorong perilaku
sehat.
Membuat keputusan : melaksanakan test / tidak.
2.3 Konseling Pasca test
2.3.1 menilai situasi psikososial terkini,
mendukung mental emosional pasien.
2.3.2 Menilai pemahaman klien.
2.3.3 Membacakan hasil.
2.3.4 Mendukung emosi klien, ventilasi dan
mendorong klien bicara lebih lanjut.
2.3.5 Manajemen pemecahan masalah : gali
masalah, pahami dan jelaskan pada klien,
susun rencana. Membantu membuat
rencana menghadapi kehidupan pasca
pemberitahuan hasil dengan perubahan
kearah perilaku sehat.
2.4 Konseling menghadapi kematian
2.4.1 Pemahaman akan makna hidup.
2.4.2 Pemahaman kan makna meninggal
duania.
2.4.3 Cita-cita yang sudah tercapai.
2.4.4 Cita-cita yang belum tercapai.
2.4.5 Bagaimana dengan cita-cita yang belum
tercapai kepada siapa mau disampaikan.
2.5 Konseling kepatuhan berobat
2.5.1 Pemahaman jenis, cara dan proses
pengobatan.
2.5.2 Pemahaman dampak putus obat.
2.5.3 Dukungan untuk mengurangi beban
psikologik yang membuat pasien merasa
sakit / cacat / tidak berdaya, tak ada
harapan menghadapi kehidupan karena ia
harus meggunakan obat dalam jangka
waktu panjang.
3 Hal – hal yang harus diperhatikan :
3.1 Tahap penerimaan pasien
3.2 Respon pasien
3.3 Kerahasiaan pasien

6. Bagan Alir
Konseli
Motiva
ng
si
penceg
Konseling Membuat
Interpr Memberkirakan
Konseling
Konseling Estimasi positif atau
Konseling
menghadapi rencana
etsi dukungan dari
melaksanakan
negatif
7. Hal-hal Riwayat penyakit lain pasien
yang perlu
diperhatikan

8. Unit Terkait 1. Poli Umum


2. Konselor HIV
3. Laboratorim
4. Rumah sakit rujukan

9. Dokumen 1. Rekam Medis


Terkait 2. Catatan Tindakan
10. Rekaman
historis Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
Perubahan diberlakukan

You might also like