You are on page 1of 8

Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 7 No. 1.

Januari 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862
terakreditasi Peringkat 4 (No. SK: 36/E/KPT/2019)

Pengembangan Permainan Bola Besar (Bolavoli) Berbasis Problem Based


Learning Untuk Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik Putri

Susetya Kukuh Kurniawan1, Abdul Rachman2, Nanik Indahwati3


Program Studi Pendidikan Olahraga, Program Pascasarja Universitas Negeri Surabaya
Email: Susetyakukuh@yahoo.co.id

Abstrak. Setiap peserta didik berhak mendapatkan pendidikan yang baik, sebab pendidikan
selalu berkembang dan meningkat setiap masanya. Pendidikan sendiri memiliki peran yang sangat
vital bagi peserta didik salah satunya pendidikan jasmani olahraga kesehatan (PJOK). PJOK
memiliki tujuan yaitu meningkatkan potensi fisik peserta didik, membudayakan sportivitas, dan
budaya hidup sehat, maka dari itu perlu kita buat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
Kesehatan yang nyaman dan bisa tercapai tujuan-tujuan tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan dalam
penyusunan atau stategi pembelajran yang menarik agar tujuan tersbut tercapai. Maka dari itu,
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran pendidikan jasmani permainan
bola besar berbasis Problem Based Learning(PBL) meningkatkan minat belajar peserta didik
khususnya putri. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian dan
pengembangan (research & development) mengacu pada model ADDIE singkatan dari Analysis,
Design, Development, Implementation and Evaluations. Dalam penelitian ini karena bersamaan
dengan masa pandemic maka diterpakan dengan penerpan elearning dalam upaya meningkatkan
minat belajar peserta didik kususnya putri. Dalam penelitian ini terdapapan pengembang RPP,
LKPD dan angket respon guru, anket minat belajar peserta didik dan ketrampilang pasing bawah
bolavoli. Hasil pengembangan permaina bola besar berbasis problem based learning berbasis untuk
meningkatkan minat belajar peserta didik putri adalah sebagai berikut pelaksanaan pembelajaran
terlaksana baik dengan nilai 80,4%, respon guru sangat baik dan pendapat sangat
mendukung,keterampilan pasing bawah bolavoli peserta didik kuat mencapai 78,6% dan minat
belajar kuat dengan nilai 75,05%. Produk pengembangan permainan bola besar (bolavoli) berbasis
problem based learning sangat baik bagi peserta didik putri untuk meningkatkan minat belajar.

Kata kunci: Permainan Bola Besar, Problem Based Learning, Minat Belajar

PENDAHULUAN murid yangg saling bertukar informasi, di


Pendidikan merupakan salah satu setiap pembelajaran perlu interaksi yang baik
bekal untuk menjalani kehidupan dalam agar tercapai pembelajran tersebut dari segi
bermasyarakat sosial dan lain-lain, dinegara lingkungan, media dan lainya untuk
Indonesia sendiri jenjang pendidikan formal menembah semangat dalam mengkuti
terbagi menjadi beberapa jenjang dari Sekolah kegiatan pembelajaran.
Dasar sederajat, Sekolah Menengah Pertama Pembelajaran sendiri juga ada
sederajat, Sekolah Menengah Atas sederajat, beberapa bidang di dalamnya seperti salah
dan Perguruan tinggi. Dalam undang-undang- satu pembelajaran Pendidikan jasmani
undang no 2 tahun 1989 pendidikan olahraga kesehatan (PJOK) sendiri
merupakan usaha sadar untuk menyiapkan merupakan bidang wajib yang ada dan di ikuti
peserta didik melalui kegiatan bimbingan dan oleh setiap pelajar di Indonesia. Pendidikan
latihan bagi perananya di masa akan datang. Jasmani Olahraga Kesehatan sendiri
Maka dari itu pendidikan merupakan bagian mempelajari kemampuan dalam bidang gerak
penting dama kehidupan. Dalam pendidikan atau keilmuaan yang berhubungan dengan
sendiri terdapat berbagai macam kesehatan berolahraga, selain itu dalam
pembelajaran yang dapat di ambil pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
manfaatnya. Pembelajaran sendiri merupakan Kesehatan kita bisa melihat banyak nilai-nilai
suatu proses interaksi antara guru dengan yang di ambil seperti sportivitas, gotong

Jurnal Ilmiah Mandala Education | 49


Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 6. No. 2. Oktober 2020
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862
terakreditasi Peringkat 4 (No. SK: 36/E/KPT/2019)

royong, displin, kemudian selain nilai tersbut Olahraga Kesehatan yang di kembangkan
dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani untuk memperbaiki motivasi belajar peserta
Olahraga Kesehatan kita dapat mengukur didik. Dengan motivasi belajar yang baik
kemampuan potensi fisik peserta didik , diharapkan akan meningkatkan hasil belajar
keterampilan peserta didik secara lebih baik. peserta didik. Namun permasalahan yang
Karena Pendidikan Jasmani Olahraga terjadi di sekolah khusunya SMKN 1
Kesehatan adalah bagian integral dari Bojonegoro yang mayoritas peserta didiknya
pendidikan keseluruhan yang mengutamakan perempuan adalah karena kurang baiknya
aktivitas jasmani dan pembinaan hidup sehat kemauan motivasi untuk mengikuti
untuk pertumbuhan dan perkembangan pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
jasmani, mental, sosial, dan emosional yang dan Kesehatan , maka dari itu perlu perbaikan
serasi, selaras, dan seimbang (Kristiyandaru, dari segi materi pembelajaran model dan
2012, p.33). media pembelajaran, dan motivasi peserta
Pendidikan Jasmani Olaharaga didik.
Kesehatan sendiri memiliki tujuan yaitu Motivasi dapat dikatakan sebagai
meningkatkan potensi fisik peserta didik, salah satu hal penting saat pembelajaran
membudayakan sportivitas, dan budaya hidup berlangsung, karena saat peserta didik
sehat, maka dari itu perlu kita buat mengikuti proses belajar mengajar diharapkan
pembelajaran Pendidikan Jasmanu Olahraga peserta didik mengikuti dengan antusias dan
Kesehatan yang nyaman dan bisa tercapai semangat terhadap materi pembelajaran.
tujuan-tujuan tersebut. karena dalam hal ini Menurut Maksum (2011, p.71) dilihat dari
banyak pembelajaran yang belum sesuai sumbernya, motivasi seseorang bisa intrinsik
dengan tujuan tersebut dan berdampak dan ekstrinsik, yang dimaksud motivasi
pembelajaran kurang menarik kepada peserta intrinsik yaitu motivasi yang timbul dari
didik dan akirnya tujuan pembelajaran tidak dalam diri sendiri tanpa ada pengaruh dari
tercapai kususnya pada peserta didik. luar, seperti saat siswa memotivasi dirinya
Keterampilan dalam pendidikan jasmani sendiri untuk bisa melakukan suatu tugas
sendiri merupakan suatu hal yang di perlukan gerak. Sedangkan motivasi ekstrinsik yaitu
dan dibutuhkan oleh setiap orang maka dari motivasi yang berasal dari luar, seperti saat
itu pembelajaran Pendidikan Jasmani siswa berhasil melakukan tugas gerak dengan
Olahraga Kesehatan sangatlah diperlukan dan baik maka akan diberi hadiah oleh guru.
dirasa tepat masa sekolah merupakan masa Maka dari itu dalam suatu pembelajaran
dimana para peserta didik senang bermain, dibutuhkan suatu metode yang baik agar
meski begitu tidak hanya anak usia dini saja dapat meningkatkan motivasi peserta didik
bahkan remaja maupun dewasa juga untuk mengikuti pembelajaran.
membutuhkan bermain untuk mencukupi Kesimpulan dari permasalahan di atas
kebutuhan gerak sekaligus bersifat rekreasi dan dengan keinginan membantu, maka
(Hartati, dkk, 2012, p.1). peneliti ingin mengembangkan sebuah model
Keterampilan jasmani yang dijelaskan pembelajaran permainan bola besar berbasis
di atas sangtlah penting. Namun ada beberapa PBL untuk meningkatkan minat belajar
faktor-faktor yang menyebabkan keterampilan peserta didik, khususnya bolavoli. Untuk itu
tersebut tidak tercapai, dari sarana prasana, diharapkan dengan metode permainan bola
dari kondisi peserta didik, apalagi peserta besar yang akan digunakan dalam penelitian
didik yang mayoritas perempuan, sangatlah ini dapat menambah wawasan serta dapat
kurang termotivasi dalam aktivitas jasmani, mempermudah membantu meningkatkan hasil
karena model pembelajaran yang kurang belajar peserta didik.
menarik, dan tidak ada motivasi dari peserta
didik. Maka dari itu, sangat perlu kita METODE
mengembangkan motivasi peserta didik. Penelitian ini dikategorikan ke dalam
Kemampuan anak dapat di asah jenis penelitian pengembangan (research and
melalui permainan dalam Pendidikan Jasmani development), penelitian ini merupakan

Jurnal Ilmiah Mandala Education | 50


Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 6. No. 2. Oktober 2020
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862
terakreditasi Peringkat 4 (No. SK: 36/E/KPT/2019)

penelitian yang akan menghasilkan produk menghitung validitas perangkat adalah


yang bertujuan untuk membuat model sebagai berikut:
pembelajaran baru dan dapat diimplentasikan
di sekolah untuk menbantu meningkatkan
ketrampilan dan kotrivasi peserta didik di
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Keterangan:
Pengembangan model ini mengacu pada V = Validitas
Model ADDIE. Dalam pemilihan model Tsh =Total skor maksimal yang
ADDIE ini langkah yang sistematis dalam diharapkan
setiap tahapan menjadi dasar pemilihan model Tse = Total skor Empiris
tersebut dimana pada setiap langkah Tabel 1. Kriteria Pengkategorian Penilaian
memungkinkan untuk dilakukannya evaluasi Kriteria validasi Kategori Penilaian
jika masih ada kekurangan untuk 85,01% -100% Sangat valid
mendapatkan produk pengembangan yang
70,01% -85% Cukup valid
diinginkan. Banyak bentuk pengembangan
50,01% -70% Kurang valid
yang menggnakan model ADDIE (Analyze,
01,01% -50% Tidak valid
Design, Development, Implementation,
Analisis Tahap 2 (Pengembangan dan
Evaluation) diantaranya strategi
Pengujian)
pembelajaran, model pembelajaran, metode
a. Keterlaksanaan RPP
pembelajaran, bahan ajar dan media.
Pengamatan kepraktisan RPP
dilakukan oleh dua pengamat yang sudah
dilatih memberikan penilaian dengan tepat
pada instrumen yang telah disediakan.
Kriteria fase pembelajaran yang dinilai
dengan memberikan checklist pada kolom
keterlaksanaan (4: sangat baik, 3: baik, 2:
kurang baik, 1: tidak baik). Teknik analisis
data secara deskriptif kualitatif dengan teknik
persentase adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Langkah-Langkah Pendekatan
ADDIE Untuk Pengembangan
Produk Model Pembelajaran (Tegeh,
2014: 42).
Teknik analisis data yang digunakan Keterangan:
adalah teknik analisis dengan menggunakan P = persentase keterlaksanaan RPP
metode kombinasi sequential mixed methods, ∑A = jumlah aspek yang terlaksana
karena ada dua tahap kegiatan yang berurutan. ∑N = jumlah keseluruhan aspek yang
Kegiatan tahap 1 adalah melakukan research diamat
untuk menghasilkan rancangan produk dan Tabel 2. Kriteria Penelian RPP
kegiatan tahap 2 adalah melakukan Interval Kategori Penilaian
development untuk memproduk rancangan 75 % < P < 100% Terlaksana sangat
kemudian mengujinya (Sugiyono, 2016: 382). baik
Urutan analisisnya sebagai berikut. 50 % < P < 75% Terlaksana Baik
Analisis Tahap 1 (Analisis Rancangan 25% < P < 50% Terlaksana Kurang
Produk) Baik
Validitas perangkat pembelajaran 0% < P < 25% Tidak Terlaksana
yang dikembangkan ditentukan berdasarkan
hasil penilaian oleh pakar/ahli/validator. Data b. Analisis Respon Guru
hasil penilaian dianalisis secara deskriptif Data respon pengguna terhadap
dengan kriteria sangat valid, cukupvalid, kegiatan pembelajaran dianalisis secara
kurang valid, dan tidak valid. Rumus deskriptif kualitatif. Data respon pengguna

Jurnal Ilmiah Mandala Education | 51


Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 6. No. 2. Oktober 2020
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862
terakreditasi Peringkat 4 (No. SK: 36/E/KPT/2019)

digunakan untuk menjawab pertanyaan kriteria sangat setuju, setuju, tidak


peneliti tentang bagaimana respon pengguna berpendapat, tidak setuju, dan sangat tidak
terhadap perangkat pembelajaran yang setuju.
dikembangkan dengan rumus persentase
sebagai berikut: HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam tahap pengembangan ini,
kerangka yang masih konseptual
Keterangan: direalisasikan menjadi produk yang siap
P = Persentase diimplementasikan. Tahap pengembangan
f = Jumlah jawaban responden adalah untuk menghasilkan perangkat
N = Jumlah responden pembelajaran yang memenuhi syarat valid
dan sahih (reliable). Perangkat pembelajaran
Tabel 3. Kriteria respon yang dikembangkan yaitu Rencana
Interval Kategori Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
0% - 20% Sangat lemah digunakan setelah validasi lembar observasi
21% - 40% Lemah keterampilan komunikasi dan kemampuan
41% - 60 % Cukup pasing bawah. Perangkat pembelajaran
61% - 80% Kuat sebelum di ujicobakan direvisi sesuai saran
81% - 100% Sangat kuat ahli.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
c. Analisis keterampilan pasing bawah dan (RPP) digunakan guru sebagai pedoman
minat belajar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang
keterampilan pasing bawah peserta berisikan skenario penyampaian materi
didik adalah kemampuan peseta didik pembelajaran RPP yang digunakan dalam
melakukan keterampilan pasing bawah penelitian ini dilaksanakan dalam satu kali
tentang proses lempar tangkap dan pasing pertemuan.Hasil penilaian terhadap RPP
bawah dalam permainan bola besar. Adapun dapat dilihat lebih rinci pada tabel berikut.
proses penilaian hasil belajar kemampuan
keterampilan pasing bawah peserta didik Tabel 5. Hasil Validasi RPP
No Aspek yang dinilai Validator Kriteria
dapat dilihat dari pendiskripsian hasil 1 Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran (mencakup
kompetensi inti (KI): KI-3, dan KI-4)
3 Cukup

persentase sebagai berikut: 2 Pemilihan materi ajar (sesuai dengan tujuan dan
karakteristik peserta didik)
4 Baik

3 Pengorganisasian materi ajar (keruntutan, sistematika 4 Baik


materi, dan kesesuaian dengan alokasi waktu)
4 Pemilihan sumber/media pembelajaran (sesuai dengan 4 Baik
tujuan, materi, dan karakteristik peserta didik)
5 Langkah-langkah kegiatan pembelajaran meliputi 4 Baik
kegiatan awal, inti, dan penutup.
6 Skenario pembelajaran mencerminkan metode saintifik 4 Baik
Keterangan: (mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan
membuat jejaring)
P = Persentase 7 Kesesuaian teknik penilaian dengan indikator/tujuan 4 Baik
pembelajaran, misal: tes tulis, kinerja, sikap, dan
f = Jumlah jawaban responden portofolio, diutamakan penilaian bersifat otentik.
8 Kelengkapan instrumen penilaian (soal, kunci, 4 Baik
N = Jumlah responden pedoman penskoran)
Skor Total 31 Baik

Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui


Tabel 4. Kriteria keterampilan pasing bawah
bahwa RPP yang telah dikembangkan peneliti
Interval Kategori Penilaian
dapat digunakan sebagai perangkat
0% - 20% Sangat lemah pembelajaran dengan sedikit revisi, dimana
21% - 40% Lemah rata-rata skor penilaian validator sebesar 31
41% - 60 % Cukup atau 77,5% dalam kriteria pengkategorian
61% - 80% Kuat penilaian termasuk dalam kriteria cukup valid
81% - 100% Sangat kuat dan layak digunakan sebagai perangkat
pembelajaran.
Adapun proses penilaian motivasi Dalam penerapan pembealajran
peserta didik menggunakan angket dengan tersebut terdapat hasil penerapan gerak dasar
menggunakan perhitungan skala likert dengan pasing bawah dalam bolavoli dimana kriteria

Jurnal Ilmiah Mandala Education | 52


Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 6. No. 2. Oktober 2020
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862
terakreditasi Peringkat 4 (No. SK: 36/E/KPT/2019)

keuntasan peserta didik yang tuntas sebesar


30 peserta didik atau sebesar 83 % dan yang Tabel 6. Lembar hasil respon pengguna
belum tuntas sebanyak 6 peserta didik atau Respon Pengguna
sebesar 17 %. Dan rata-rata pengusaan peserta Aspek Yang Direspon
Nilai Pendapat
didik sudah mencapai 78, 6 persen dalam
Bagaimanakah penilaian Bapak/Ibu Sangat baik Mendukung
pelaksanaan gerak dasar pasing bawah
bolavoli maka dari sini dapat dilihat
terhadap RPP
kefektifan penerpan pembelajaran dalam Instrumen Penilaian Hasil Belajar Sangat baik Mendukung
ketrampilan pasing bawah valid. Pelaksanaan penerapan perangkat
Hasil validasi sebanyak 20 minat pembelajaran secara umum berlngsung
belajar peserta didik jika dihitung maka dengan baik namun ada beberapa poin
diperoleh hasil 80%, sehingga insturmen penting yang perlu di evaluasi. Dampak
dikatakan valid dan dapat di ujicobakan. pengembangan model pembelajaran secara
Setelah insturmen di ujikan terdapat hasil data kritis bisa dilihat dari penilaian pelaksanaan
yang telah di ujikan, yaitu skor dari instumen pembelajaran yang dilakukan. Berdasarkan
minat belajar peserta didik dengan skor total rekapitulasi penilaian pelaksanaan
131.33 dan skor rata-rata minat belajar peserta pembelajaran dijelaskan bahwa
didik sebesar 75,05 %, maka dari ini dari sini pengembangan permainan bola besar berbasis
dapat dilihat minat belajar peserta didik PBL pembelajaran pendidikan jasmani
sebesar 75,05 %. terlaksana sangat baik. Dikuatkan juga oleh
Pengamatan pelaksanaan RPP respon guru terhadap pengembangan
pendidikan jasmani permainan bola besar perangkat pembelajaran pendidikan jasmani
berbasis Problem Based Learning (PBL) bagi Meningkatkan Minat Belajar. Ketercapaian
peserta didik Putri SMKN 1 Bojoneogoro pengembangan perangkat pembelajaran antara
untuk mengajarkan keterampilan Minat lain, RPP yang telah dirancang divalidasi oleh
Belajar dan keterampilan pasing bawah pakar mendapatkan penilaian valid.
peserta didik putri, dilakukan oleh observer Selanjutnya, untuk lembar observasi Minat
atau pengamat. Kegiatan pengamatan Belajar digunakan setelah dilakukan validasi
dilakukan dengan menggunakan lembar orang yang berkompeten pada bidangnya.
pengamatan pelaksanaan RPP yang dirancang Setelah pelaksanaan, terdapat beberapa saran
seperti model pembelajaran berdasarkan dari pihak-pihak yang terlibat, antara lain:
masalah didapatkan hasil pelaksanaan RPP di Pelaksanaan evaluasi ahli memerlukan waktu
sekolah I dengan nilai 45 berarti bahwa jika yang panjang. Peneliti harus menyesuaikan
dihitung dengan nilai maksimal maka waktu yang dimiliki oleh masing-masing para
didapatkan 80,4%. Jadi, keterlaksanaan RPP ahli untuk meluangkan waktunya kepada
jika dilihat dari hasil tersebut maka dapat peneliti. Karena hal ini disesuaikan dengan
dikategorikan terlaksana dengan sangat baik jadwal pelajaran. Materi yang dikembangkan
berdasarkan tabel pengkategorian teoritis hanya satu sub materi yaitu pasing bawah.
perangkat (70,01% -85%) yang berarti Baik Pengambilan data dikhususkan hanya pada
(Sa’dun. 2015: 155). SMKN 1 Bojonegoro saja. Peserta didik
Respon Guru terhadap perangkat terbatas hanya satu kelas.
pembelajaran pendidikan jasmani permainan Peneliti meyakini bahwa keberhasilan
bola besar berbasis Problem Based Learning guru dalam mengajar didalam kelas salah
(PBL) untuk meningkatkan minat belajar ini satunya ditentukan oleh persiapan guru
dilakukan oleh seorang guru langsung dengan melakukan kegiatan belajar mengajar.
menggunakan lembar respon pengguna. Persiapan mengajar guru dituangkan di dalam
Respon pengguna rata-rata sangat baik untuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
respon RPP dan LKPD sangat baik dengan yang memuat skenario pembelajaran dengan
pencapain 85,5. Sedangkan untuk pendapat model pembelajaran yang dipilih, materi yang
pengguna dalam penggunaan RPP, LKPD disampaikan, media pembelajaran dan,
mendukung (Tabel 6). alokasi waktu pembelajaran. Persiapan yang

Jurnal Ilmiah Mandala Education | 53


Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 6. No. 2. Oktober 2020
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862
terakreditasi Peringkat 4 (No. SK: 36/E/KPT/2019)

baik dengan perangkat pembelajaran yang Penilaian angket respon guru yang
baik pula akan menjadikan kegiatan belajar diisi oleh 1 guru di 1 sekolah. Dari pertanyaan
mengajar berlangsung dengan baik sehingga tersebut dipraktiskan menjadi dua pokok
memudahkan untuk mencapai tujuan penilain, RPP dan minat belajar. Berdasarkan
pembelajaran. rekapitulasi angket respon guru di atas
Perangkat pembelajaran yang telah dijelaskan bahwa respon guru terhadap
dikembangkan dalam penelitian ini adalah pengembangan perangkat pembelajaran
implementasi pembelajaran pendidikan pendidikan jasmani olahraga kesehatan
jasmani permainan bola besar berbasis permainan bola besar untuk mengajarkan
Problem Based Learning (PBL) peserta didik keterampilan pasing bawah sangat baik dan
putri untuk meningkatkan minat belajar. mendukung. Lembar observasi keterampilan
Perangkat pembelajaran yang dikembangkan pasing bawah terdapat 3 pelaksanaan gerak
adalah RPP permainan bola besar, instumen yang diisi oleh observer. Berdasarkan
minat belajar angket respon pengguna. RPP rekapitulasi lembar observasi keterampilan
merupakan pedoman bagi guru dalam pasing bawah di atas dijelaskan bahwa
melaksanakan kegiatan belajar mengajar di pengembangan perangkat pembelajaran
kelas. RPP yang dikembangkan dalam penjas untuk keterampilan pasing bawah
penelitian ini adalah RPP untuk materi baik. Hal ini dibuktikan pada hasil penerpan
bolavoli. Kompetensi dasar yang telah dipilih di sekolah diperoleh nilai total respon guru
kemudian dijabarkan menjadi beberapa sebesar 78,6% dengan kategori sangat baik.
indikator dan selanjutnya dijadikan pedoman Kemampuan pasing bawah peserta didik
untuk menentukan tujuan pembelajaran. dapat dilihat dari anak mendapatkan masalah
Analisis kompetensi dasar juga meliputi dalam materi “bolavoli“ ini menunjukan
model pembelajaran yang dipilih. Dalam hal peserta didik melakukan kegiatan melakukan
ini peneliti memilih pembelajaran dengan pasing bawah bolavoli. Semua peserta didik
model Problem Based Learning, dengan diharapkan aktif dalam kegiatan pasing bawah
pertimbangan: 1) siswa mampu memproses bolavoli. Hal tersebut menunjukkan bahwa
dan mengingat informasi yang telah model pembelajaran yang digunakan dalam
diperoleh, 2) menarik minat siswa, 3) proses pembelajaran ini dapat mengajarkan
memberikan aktivitas pasing bawah siswa, 4) kemampuan pasing bawah peserta didik.
menambah minat belajar peserta didik saat Lembar observasi keterampilan minat belajar
pembelajaran. RPP yang telah dirancang terdapat 35 pertanyaan yang diisi oleh
divalidasi oleh pakar. Hasil validasi RPP observer. Berdasarkan rekapitulasi lembar
menunjukkan bahwa RPP pada aspek format observasi minat belajar dijelaskan bahwa
mendapatkan penilaian valid. Hal ini pengembangan perangkat pembelajaran
menunjukkan RPP yang dikembangkan sudah penjas dalam hal minat belajar cukup kuat.
sesuai indikator pembelajaran yang dicapai Minat Belajar sangat berperan dalam diri
siswa, serta sesuai dengan model yang akan peserta didik, hal ini sangat terlihat saat anak
digunakan dalam pembelajaran. Berdasarkan pada pembelajran sangat beratusias dan aktif
masukan dari validator, RPP yang telah dalam pelaksanaan pembelajran , dan
dirancang peneliti diperbaiki dan diperhatikan berdiskusi dengan kelompok walaupun pada
saat pembelajaran. Perangkat pembelajaran pelaksanaan pembelajran secara daring. Hal
yang telah divalidasi oleh para validator yang tersebut menunjukkan bahwa model
memiliki keahlian dibidangnya, selanjutnya pembelajaran yang diterapkan dalam proses
dapat dilakukan perbaikan sesuai masukan pembelajaran ini dapat meningkatkan minat
yang diberikan. Catatan-catatan revisi, pada bbelajar pesera didik. Berdasarkan hasil yang
RPP kegiatan pembelajarannya lebih dijelaskan diatas dapat produk
diperinci, kejelasan tujuan . dan pada pengembangan dapat digunakan karena dua
intrumen minat belajar ada beberpa poin yang instrumen memberikan kategori yang kuat.
muatannya hampir sama.
KESIMPULAN

Jurnal Ilmiah Mandala Education | 54


Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 6. No. 2. Oktober 2020
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862
terakreditasi Peringkat 4 (No. SK: 36/E/KPT/2019)

Berdasarkan hasil penelitian tentang Of Student Engagement. New World


pengembangan perangkat pembelajaran Science Academy. 6(2). 1397-1409.
pendidikan jasmani permainan bola besar Dieter Beutelstahl. (2007). Belajar Bermain
(bolavoli) berbasis PBL (problem based Bola Volley. Bandung: Pionir Jaya
learning) untuk meningkatkan minat belajar FIVB. 2013. Official Volleyball Rules.
maka dapat diambil kesimpulan sebagai Lausanne: FEDERATION
berikut: INTENATIONAL VOLLEYBALL.
1. Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) Hamalik, O. 2010. Psikologi Belajar &
menggunakan permainan bola besar Mengajar.Bandung. Sinar Baru
berbasis model pembelajaran berbasis algesindo.
masalah bagi peserta didik putri dalam Hartati, S.C.Y., Priambodo, A &
mata pelajaran PJOK layak untuk Kristiyandaru, A. 2012. Permainan
diimplementasikan secara teoritis dan Kecil. Surabaya. Wineka Media.
empiris. RPP yang dikembangkan Jaakkola, T., Jhon Wang, C. K., Soini, M.,
memenuhi syarat validitas dan berkualitas Liukkonen, J., (2015). Students’
dengan nilai 80,4% kategori terlaksana Perceptions of Motivational Climate
sangat baik. and Enjoyment in Finnish Physical
2. Model pembelajaran berbasis masalah Education: A Latent Profile
bagi peseta didik putri dalam mata Analysis. Sports Science and
pelajaran penjas dapat meningkatkan Medicine, 2(14), 477-483.
efektifitas minat belajar sebesar 75,05 % Kemdikbud. (2013). Modul Pelatihan
dan ketrampilan pasing bawah sebesar Implementasi Kurikulum 2013.
dapat dibuktikan dengan nilai sebesar Kementrian Pendidikan dan
78,6% kriteria sangat kuat. Kebudayaan
3. Respon guru sangatlah baik terhadap Kristiyandaru, A. 2012. Manajemen
model pembelajaran berbasis masalah Pendidikan Jasmani dan Olahraga.
kusus peserta didik putri dengan permaian Surabaya: Unesa University Press.
bolavoli pasing bawah dengan skor 85,5 L. Tjokro, Sutanto. 2009. Presentasi yang
% sangat baik dan mendukung. Mencekam. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
DAFTAR PUSTAKA Lutan, Rusli. (2006) Asas-Asas Pendidikan
Ahmadi, N. 2007. Panduan Olahraga Bola Jasmani. Jakarta: Departemen
Voli. Solo: Era pustaka utama. Pendidikan Nasional
Akbar, Sa’dun. (2015). Instrumen Perangkat Mahardika, M. S (2014). Evaluasi
Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Pengajaran. Surabaya: Unesa
Rosda Karya. University Press
Ardiansyah, I. 2013. Eksplorasi Pola Maksum, A. (2012). Metodologi Penelitian
Komunikasi dalam Diskusi Dalam Olahraga. Surabaya: Unesa
Menggunakan Moddle pada University Press.
Perkuliahan Simulasi Pembelajaran Maksum, A. 2011. Psikologi Olahraga Teori
Kimia, Universitas Pendidikan dan Aplikasi. Surabaya. Unesa
Indonesia, Bandung-Indonesia. University Press.
Borg. W.R & Gall, M.D, (1983) Educational Mutohir. T.C., & Maksum. A. (2006). Sport
Research an Introduction. New Development Index. Jakarta: Pt
Yowk: Longman Indeks.
Buku Siswa Kurikulum 2013, (2013). Nursalam dan Ferry Efendi. 2008. Pendidikan
Pendidikan Jasmani Olahraga dan dalam Keperawatan. Jakarta:
Kesehatan. Jakarta: Permendikbud. Salemba Medika.
Demir, K. 2011. Teachers Intrinsic And Rahayu, E.T. 2013. Strategi Pembelajaran
Extrinsic motivation As Predictors Pendidikan Jasmani. Bandung:
Alfabeta.

Jurnal Ilmiah Mandala Education | 55


Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 6. No. 2. Oktober 2020
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862
terakreditasi Peringkat 4 (No. SK: 36/E/KPT/2019)

Ratumanan, Gerson, T. & Laurens, T. (2015).


Penilaian Hasil Belajar Pada
Tingkat Satuan Pendidikan.
Surabaya: Unesa University Press.
Ullah, M. I., Sagheer, A., Sattar, T., & Khan,
S. 2013. Factors Influencing
Students Motivation to Learn in
Bahauddin Zakariya University,
Multan (Pakistan). International
Journal of Human Resource Studies.
3(2). 90-108.
Uno, H. B. 2013. Teori Motivasi &
Pengukurannya. Gorontalo: Bumi
Aksara.
William, K. C & William C. C. 2011. Five
Key Ingredients for Improving
Student Motivasion. Research in
Higher educatin journal. 12, 1-23.
Winarno, M.E.. 2013. Teknik Dasar Bermain
Bola Voli. Malang: Universitas
Negeri Malang

Jurnal Ilmiah Mandala Education | 56

You might also like