You are on page 1of 5

Blood Data Management:

Aplikasi Manajemen Data Donor Darah


Yudhistira Adinugraha Hutabarat1, Aldhiyatika Amwin2, Wayan Ade Sujana3,
Annisa Nauli Hasibuan4, Sheila Nurul Huda5, Fayruz Rahma6
Program Studi Teknik Informatika
Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta, Indonesia
1
17523180@students.uii.ac.id, 217523176@students.uii.ac.id, 317523174@students.uii.ac.id,
4
17523189@students.uii.ac.id, 5sheila@uii.ac.id, 6fayruz.rahma@uii.ac.id

Abstrak— Acara donor darah merupakan acara yang sering untuk mengontrol data tersebut sebab data yang didapat
dilakukan oleh suatu institusi, sehingga didapat banyak data sangatlah banyak
orang-orang yang melakukan donor darah tersebut. Dari data
yang terkumpul, dibutuhkan suatu sistem yang dapat menyimpan Maka dari itu, penelitian ini mencoba memberikan solusi
dan mengorganisir dengan baik agar dapat dikelola lebih lanjut dari masalah-masalah di atas. Solusi yang ditawarkan yaitu
datanya. Blood Data Management merupakan desktop application dengan membangun suatu aplikasi desktop untuk manajemen
yang bertujuan untuk mengelola data acara donor darah yang data acara donor darah. Aplikasi ini dapat mengelola data
akan disimpan dalam XML. Dengan begitu, aplikasi ini dapat tersebut seperti: mengurutkan, mencari modus, median, dan
digunakan untuk pengelolaan lebih lanjut atas data-data yang mean, serta memperlihatkan statistik data. Selain itu data akan
didapat dari acara donor darah yang telah berlangsung. tersimpan dalam format XML sehingga semuanya dapat tertata
dengan rapi dan tersimpan dengan baik .
Kata kunci – donor darah; desktop application; XML; data
II. KAJIAN PUSTAKA
I. PENDAHULUAN
A. Kajian Riset Serupa
SMA N 3 Boyolali merupakan salah satu institusi pendidikan
yang rutin mengadakan donor darah empat kali setiap tahunnya. Beberapa peneliti telah melakukan riset mengenai
Dengan rutinitas tersebut, banyak data yang telah didapat selama pengembangan sistem manajemen donor darah. Sebagian besar
ini sepanjang tahun, baik itu data guru maupun muridnya, yang penelitian tersebut membahas mengenai pengelolaan bank
ikut berkontribusi mendonorkan darah mereka. Namun, dengan darah dan metode untuk mencari pendonor dengan mudah.
banyaknya data tersebut, terdapat kesulitan dalam mengolah Sistem pencarian pendonor dan resipien dengan bantuan Open
data-data yang didapat, seperti mencari golongan darah Street Maps dikembangkan untuk mendapatkan informasi
terbanyak, rata-rata berat badan, mengurutkan orang yang paling kebutuhan donor yang akurat dan spesifik sesuai radius jarak
sering donor darah, dan lain-lain. dan golongan darah [1]. Terdapat pula sistem informasi yang
Penyebab masalah tersebut dikarenakan pengelolaan data dikembangkan di PMI Samarinda berupa sistem manajemen
yang dipunya masih bersifat pencatatan manual dengan tulis bank darah yang berbasis komunitas berbasis web dengan
tangan dan tidak menggunakan sistem komputer, sehingga data- bantuan SMS sebagai media untuk menyampaikan kebutuhan
data yang diperoleh tidak dapat diolah lebih lanjut dengan cepat. darah [2]. Sistem informasi ketersediaan donor darah hidup
Masalah ini perlu segera diselesaikan, sebab semakin lama data juga telah dikembangkan dengan teknologi web responsif yang
yang diperoleh juga semakin banyak sehingga akan semakin dapat diakses menggunakan smartphone serta dibangun dengan
sulit untuk mencari suatu data, terlebih jika kita ingin mengolah bahasa PHP dan DBMS MySQL [3]. Dari penjabaran tersebut,
data tersebut untuk menampilkan data dari segi yang diinginkan. belum ada sistem yang cocok untuk pengelolaan data donor
darah di dalam sekolah, khususnya untuk SMA N 3 Boyolali.
Alternatif lain selain menggunakan metode manual tulis
tangan, bisa juga dilakukan dengan menggunakan program B. JavaFX dan XML
Microsoft Excel, sebab data tersebut dapat dimasukkan ke dalam Penelitian ini menggunakan JavaFX untuk merancang
tabel, lalu diolah dengan baik menggunakan sistem yang sudah aplikasi dan XML untuk penyimpanan data. JavaFX merupakan
ada di Microsoft Excel, seperti: mengurutkan nama, salah satu teknologi dari Java yang diperuntukkan untuk
mengurutkan jumlah donor, menjumlahkan berapa banyak membangun atau merancang aplikasi yang kaya dengan konten
orang yang mendonorkan darahnya selama ini, dan lain-lain. multimedia seperti: grafis; sound; efek grafis; dan video [4].
Namun, alternatif tersebut masih dirasa kurang karena tidak
sederhana untuk dipakai, terlebih untuk orang awam. Dari segi XML (eXtensible Markup Language) merupakan bahasa
penggunaan, orang awam membutuhkan waktu mempelajari web turunan dari SGML (Standard Generalized Markup
sistemnya, rumus-rumusnya, dan lain-lain. Juga dari segi data Language) yang ada sebelumnya. XML hampir sama dengan
yang ditampung, jika semakin lama masih dipakai, semakin sulit HTML, keduanya diturunkan dari SGML. Secara sederhana,
XML adalah suatu bahasa yang digunakan untuk k adalah bilangan bulat yang menunjukkan urutan data dan
mendeskripsikan dan memanipulasi dokumen secara terstruktur. n adalah banyaknya data.
Secara teknis, XML didefinisikan sebagai suatu bahasa
metamarkup yang menyediakan format tertentu untuk dokumen- Median data tunggal yang banyaknya genap dapat dihitung
dokumen yang mempunyai data terstruktur. Bahasa Markup dengan persamaan:
adalah mekanisme untuk mengenal suatu struktur di dokumen 𝑋𝑘 + 𝑋𝑘+1 (5)
[5]. 𝑀𝑒𝑑 =
2
C. Unified Modelling Language (UML) Med adalah median data tunggal, Xk adalah data dengan
Pemodelan alur sistem digambarkan menggunakan diagram urutan ke-x dan 𝑋𝑘+1 adalah data dengan urutan ke-(k+1). Nilai
UML, sehingga dapat dijelaskan secara spesifik, k untuk data yang banyaknya genap dapat dihitung dengan
tervisualisasikan dan terdokumentasikan dengan baik. UML persamaan:
merupakan bahasa pemodelan grafis yang digunakan untuk 𝑛
mendesain dan membantu pendeskripsikan sistem perangkat 𝑘= (6)
2
lunak, khususnya sistem yang berorientasi objek. UML
mencakup berbagai masalah yang meliputi spesifikasi, k adalah bilangan bulat yang menunjukkan urutan data dan
visualisasi, konstruksi, dan dokumentasi berbagai jenis n adalah banyaknya data.
perangkat lunak sistem, perangkat lunak non-sistem, dan model Median data kelompok dapat dihitung dengan persamaan:
bisnis. Selain itu, dapat digunakan dalam pengembangan
𝑛
berbagai tahapan, mulai dari anasisis kebutuhan sistem sampai −(∑ 𝑓𝑖 )0
implementasi sistem. UML memenuhi persyaratan objek 𝑀𝑒𝑑 = 𝐿𝑏 + 𝑐 × (2 𝑓𝑚
) (7)
analisis dan desain karena termasuk diagram alernatif untuk
menjelaskan statis properti, penggunaan sistem atau komponen,
Med adalah median data kelompok, Lb adalah nilai batas
bawah kelas yang memiliki nilai median. Kelas yang memiliki
dan sistem arsitektur [6].
median dapat ditentukan dengan persamaan (4) atau (6)
D. Perhitungan Statistik (tergantung banyaknya data: ganjil atau genap). n adalah
1) Rata – Rata banyaknya data, (∑ 𝑓𝑖 )0 adalah hasil penjumlahan semua
Rata-rata merupakan nilai tengah dari suatu kelompok data frekuensi data sebelum kelas yang memiliki nilai median, fm
yang mewakili seluruh kelompok data [7]. Jika sekelompok data adalah frekuensi kelas yang memiliki median dan c adalah
tunggal x1, x2, ... , xN, yang menyusun sebuah kelompok panjang kelas.
sejumlah N, nilai rata-ratanya dapat dihitung dengan persamaan: 3) Modus
∑𝑁 Modus suatu kelompok adalah nilai yang kemunculannya
𝑖=1 𝑥𝑖
𝐱̅ = (1) paling sering [9]. Sekelompok data dapat memiliki lebih dari
𝑁
satu modus. Hal ini bisa terjadi jika ada lebih dari satu datum
x adalah rata-rata data tunggal, ∑𝑁
𝑖=1 𝑥𝑖 adalah penjumlahan yang punya frekuensi yang sama dan frekuensi tersebut adalah
sekelompok data, dan N adalah banyaknya data. frekuensi terbesar dalam kelompok data tersebut. Sekelompok
Untuk data kelompok dengan N data, nilai rata-rata dapat data juga bisa tidak memiliki modus sama sekali, hal ini bisa
dihitung dengan persamaan: terjadi jika semua data di dalam kelompok data tersebut
memiliki frekuensi yang sama.
∑𝑁
𝑖=1 𝑥𝑖 ×𝑓𝑖
𝐱̅ = (2) Untuk data tunggal, modus dapat ditentukan dengan melihat
∑𝑘𝑖=1 𝑓𝑖 frekuensi data secara keseluruhan dan memilih frekuensi
x adalah rata-rata data tunggal, ∑𝑁
𝑖=1 𝑥𝑖 × 𝑓𝑖 adalah hasil tertinggi, tanpa melakukan perhitungan. Untuk data kelompok,
penjumlahan semua data dan ∑𝑘𝑖=1 𝑓𝑖 adalah hasil penjumlahan modus dihitung dengan persamaan:
semua frekuensi data. (𝑓1 )0
𝑀𝑜𝑑 = 𝐿𝑏 + 𝑐 × ((𝑓 ) ) (8)
1 0 +(𝑓2 )0
2) Median
Median adalah nilai yang terletak di tengah sekelompok data (𝑓1 )0 = 𝑓𝑚0 − 𝑓(𝑚0−1)
(9)
setelah data diurutkan [8]. Untuk menentukan median, data
harus diurutkan dari terkecil ke terbesar atau sebaliknya. Median (𝑓2 )0 = 𝑓𝑚0 − 𝑓(𝑚0+1) (10)
untuk data tunggal yang banyaknya ganjil dapat dihitung Mod adalah modus data kelompok, Lb adalah batas bawah
dengan persamaan: kelas yang memiliki nilai modus. Kelas yang memiliki modus
𝑀𝑒𝑑 = 𝑋 𝑘+1
(3) dapat ditentukan dengan melihat keseluruhan frekuensi data. c
panjang kelas. (𝑓1 )0 adalah selisih frekuensi kelas yang
Med adalah median data tunggal dan 𝑋𝑘+1 adalah data memiliki modus (𝑓𝑚0 ) dengan frekuensi kelas sebelumnya
dengan urutan ke-(k+1). Nilai k untuk data yang banyaknya (𝑓(𝑚0−1)). (𝑓2 )0 adalah selisih frekuensi kelas yang memiliki
ganjil dapat ditentukan dengan persamaan: modus (𝑓𝑚0 ) dengan frekuensi kelas setelahnya (𝑓(𝑚0+1)).
𝑛−1
𝑘= (4)
2
III. METODOLOGI PENELITIAN
Blood Management merupakan aplikasi yang menggunakan
metode berupa pengumpulan data dari sebuah institusi dengan
mengumpulkan data pendonor. Data tersebut dibuat dalam
bentuk tabel dan grafik.
A. Planning
Setelah dianalisis, program donor darah yang dibuat SMA 3
Boyolali terbilang rumit untuk mengolah data pendonor
disebabkan pengolahan data masih menggunakan sistem manual
atau tulis tangan. Maka dari itu, dikembangkan sebuah sistem
untuk mempermudah proses mengolah data acara donor darah
yang dibuat oleh SMA 3 Boyolali.
B. Analysis
Pada Tabel I, terdapat kebutuhan fungsionalitas sistem.
Sistem mampu mengolah data pendonor darah, yaitu mampu Gambar 2. Rancangan Tampilan Awal
menganalisis statistik data pendonor, seperti rerata, median, dan D. Testing
modus. Untuk mempermudah pengguna dalam membaca
informasi hasil pengolahan data, informasi ditampilkan dalam Testing adalah tahapan terakhir pada proses pengembangan
bentuk tabel dan grafik. Jika ada perubahan data pendonor, data perangkat lunak. Secara umum, pengujian aplikasi Blood
tersebut juga bisa diubah. Terdapat satu pengguna sistem, yaitu Management telah dilakukan dan berjalan dengan baik. Telah
admin. Admin adalah orang yang mengolah input data pendonor dilakukan pengujian aplikasi terhadap beberapa orang dan
seperti input golongan darah, berat badan, dan tinggi badan. pendapat mereka secara umum adalah bahwa program ini
sangatlah berguna.
C. Design
IV. HASIL DAN PENGUJIAN
Pada tahap selanjutnya dilakukan proses desain sistem
menggunakan Diagram Use Case sebagaimana tampak pada Blood Management merupakan desktop application yang
Gambar 1. Kemudian, dirancang pula tampilan antarmuka berfungsi mengelola data yang didapat dari acara donor darah.
dengan menggunakan fitur JavaFX melalui SceneBuilder seperti Dengan begitu, aplikasi ini harus dapat menyimpan semua data
tampak pada Gambar 2. masuk, yang pada penelitian ini disimpan dalam format XML.
Fitur dasar Create-Read-Update-Delete (CRUD) dimiliki oleh
sistem ini untuk menambahkan dan mengelola data dasar, yaitu
TABEL I. KEBUTUHAN FUNGSIONALITAS BLOOD MANAGEMENT data setiap pendonor darah, sebagaimana tampak pada Gambar
3.
Kode Deskripsi
A1 Sistem mampu mengolah data Data yang sudah tersimpan dalam format XML dapat diolah
pendonor darah lebih lanjut untuk mencari modus, tabel distribusi, dan juga
A2 Sistem bisa menampilkan data grafik untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap.
dalam bentuk tabel atau grafik
A3 Sistem bisa melakukan perubahan
data pendonor

Gambar 3. Tampilan Data Utama


Gambar 1. Usecase Diagram
Setelah melakukan pengumpulan data donor darah di SMA C. Tabel Distribusi Frekuensi Kelompok
N 3 Boyolali, dilakukan perhitungan statistika menggunakan Tabel distribusi frekuensi kelompok menampilkan data
pengimplementasian bahasa Java, yaitu: dalam bentuk jumlah frekuensi/kemunculan suatu rentang nilai
A. Modus tertentu. Rentang nilai yang digunakan dalam sistem ini adalah
rentang berat badan. Untuk mendapatkan jumlah kelompok dan
Modus adalah nilai yang paling sering muncul. Jika kita rentang tiap kelompok, digunakan perhitungan seperti pada
tertarik pada data frekuensi, jumlah dari suatu nilai dari Gambar 6, dan hasilnya ditampilkan pada Gambar 5. Dalam data
kumpulan data, maka kita menggunakan modus. Modus sangat kelompok ini, rerata dihitung dengan persamaan (2), median
baik bila digunakan untuk data yang memiliki skala kategorik dihitung dengan persamaan (7), sedangkan modus dihitung
yaitu nominal atau ordinal. Sedangkan data ordinal adalah data dengan persamaan (8).
kategorik yang bisa diurutkan.
D. Chart Distribusi Frekuensi Tunggal
B. Table Distribusi Frekuensi Tunggal
Penyajian data tidak hanya sebatas menggunakan tabel,
Tabel distribusi frekuensi tunggal merupakan cara penyajian namun dapat pula menggunakan grafik (chart). Grafik relatif
data yang menghitung frekuensi/kemunculan suatu nilai yang lebih mudah dipahami karena menyajikan data secara visual.
terdapat pada data asli. Sistem yang dibangun dapat menyajikan Untuk itu, pada hasil Tabel Distribusi Frekuensi Tunggal
tabel distribusi frekuensi tunggal secara otomatis dengan nilai disediakan pula grafik sebagai pelengkapnya dengan potongan
yang dijadikan acuan perhitungan frekuensi adalah golongan kode seperti pada Gambar 7. Chart ini menyajikan sebaran
darah. Tabel distribusi frekuensi golongan darah dihitung jumlah pendonor darah berdasarkan golongan darahnya dengan
berdasarkan cuplikan kode pada Gambar 4, dan hasilnya hasil tampak pada Gambar 9.
ditampilkan pada Gambar 5. Perhitungan rerata menggunakan
persamaan (1), sedangkan perhitungan median menggunakan E. Chart Distribusi Kelompok
persamaan (3) atau (5). Selain menyediakan chart untuk Tabel Distribusi Frekuensi
Tunggal, disediakan pula chart untuk Tabel Distribusi Frekuensi
Kelompok, yaitu chart sebaran berat badan pendonor. Potongan
kode untuk membuat chart ini tampak pada Gambar 8,
sedangkan Gambar 9 menampilkan chart tersebut.

Gambar 4. Rumus Tabel Distribusi Tunggal

Gambar 5. Tampilan Tabel Distribusi


Gambar 6. Rumus Tabel Distribusi Kelompok
Gambar 7. Rumus Chart Distribusi Tunggal
Gambar 9. Tampilan Chart

V. KESIMPULAN
Aplikasi Blood Management bertujuan untuk memudahkan
admin dari SMA Negeri 3 Boyolali dalam pendataan setiap
siswa yang melakukan donor darah. Pada aplikasi ini, digunakan
implementasi JavaFX untuk pengembangan aplikasi dan konsep
statistika untuk pengumpulan data, pengolahan data, serta
analisis data yang disajikan secara ringkas sehingga dapat
memberikan informasi yang jelas.
REFERENSI
[1] M. I. Abdullah. 2017. Aplikasi Donor Darah Menggunakan Teknologi
Open Street Maps Berbasis Android. Skripsi. STMIK Akakom
Yogyakarta. Tersedia online: http://eprints.akakom.ac.id/4993/
[2] K. B. Utomo. 2010. Perancangan Sistem Informasi Bank Darah Hidup
Untuk Mempercepat Penyediaan Calon Penyumbang Darah Dengan
Ketepatan Yang Tinggi (Studi di PMI Kota Samarinda). Informatika
Mulawarman: Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer. Vol. 5. No. 2. DOI:
http://dx.doi.org/10.30872/jim.v5i2.59
[3] Hamzah. 2015. Analisa dan Rancangan Sistem Informasi Ketersediaan
Donor Darah Hidup. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan. Vol. 1.
No. 2. Tersedia online:
http://jitter.widyatama.ac.id/index.php/jitter/article/view/29
[4] Sekilas Tentang javafx. Rabu Juli 2018. [Online]. Availabe:
opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Sekilas_Tentang_javafx
Gambar 8. Rumus Chart Distribusi Kelompok [5] A. Supriyanto, Web dengan HTML & XML, Bandung: Graha Ilmu, 2007.
[6] W. Silfianti, "Pengenalan UML," Selasa Juni 2012. [Online]. Available:
http://wsilfi.staff.gunadarma.ac.id
[7] Raharja Hendra Setya.(2017,17 November). Cara Menghitung Nilai Rata-
Rata dalam Statistika[Online]. Available: https://statmat.id/cara-
menghitung-nilai-rata-rata/
[8] Setiawan Ade. (2011,13 Januari). Ukuran Pemusatan Data: Mean -
Median – Mode [Online]. Available:
http://www.smartstat.info/statistika/statisika-deskriptif/ukuran-
pemusatan-data-mean-median-mode.html
[9] Walpole Ronald E., "Ukuran Statistik Bagi Data", in Pengantar Statistika,
edisi ke-3. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1995, Bab 2, Sub.Bab
2, pp. 26.

You might also like