You are on page 1of 22

Modul SAP2000 Ver.7.

42

SAP2000 Sesi Kedua


BANGUNAN RANGKA
MODUL SAP2000 SESI 2
STRUKTUR RANGKA

DATA BEBAN
Berat Sendiri, P = 250 kg ; Beban hidup orang P1 = 100 kg.
Angin dari kiri/kanan, Wdv = 30 kg, Wdh = 30 kg, Wpv = 45 kg, Wph = 45 kg.
1
Struktur Rangka adalah suatu struktur dengan material dari baja, tersusun dari
batang-batang baja yang dihubungkan satu sama lain dengan pelat-pelat buhul. Anggapan
yang diberlakukan pada struktur rangka ini adalah ”pada setiap titik buhul yang
menghubungkan batang-batang tadi tidak terdapat momen dan gaya lintang (M, D = 0)”.

Langkah-langkah :
1. Buatlah direktory tempat data-data SAP2000 tersimpan.
2. Buka SAP2000.
3. Tentukan satuan berat, panjang pada sudut kanan bawah layar monitor.

4. Menu File → New Model → Coordinate System Definition,


Pada gambar terlihat, rangka terbagi atas 8 grid (medan) pada arah sumbu X, dengan
panjang yang sama, yaitu sebesar 1,25 meter.

Jumlah grid/medan

Jarak grid/medan

5. OK.

2
6. Draw → Edit Grid → Direction → Z
Tulis pada Z location 0.75 meter.

Pilih Add Grid Line → OK.


7. Draw Special Joint.

8. Draw Frame Element.

3
9. Tunjuk frame dengan tombol kiri mouse, Edit → Divide Frame

10. Gambarkan frame yang belum selesai dengan Draw Frame Element

4
11. Tunjuk salah satu perletakan dengan tombol kiri mouse, setelah itu, Assign → joint
→ Restraints,

12. Untuk perletakan sebelah kiri pilih Sendi, kanan perletakan Rol.

Setelah gambar selesai,


13. Define → Materials,

5
14. Add New Material

Tentukan Material Nama : BAJA


Type of Design : Other
Mass per unit Volume : 0 (nol)
Weight per unit Volume : 0 (nol)

6
15. Tetapkan penampang, Define → Frame Sections → Modify Show Section,

Robahlah Material penampang FSEC1 menjadi BAJA, yang mempunyai massa per volume
= 0, dan berat per volume = 0. Dengan kata lain berat sendiri di konversi menjadi gaya
terpusat pada titik-titik buhul, yang akan ditetapkan kemudian.

7
16. Tetapkan jenis-jenis beban, Define → Static Load Cases,

P = berat sendiri
P1 = beban hidup (beban orang, P1 = 100 kg, Peraturan Muatan Indonesia)
WKI = beban angin datang dari kiri
WKA = beban angin datang dari kanan.

8
17. Tetapkan kombinasi muatan, Define → Load Combinations,

Add New Combo,

Peraturan Muatan Indonesia,


Pembebanan Tetap = Beban Mati + Beban Hidup (PTETAP)
Pembebanan Sementara = Beban Mati + Beban Hidup + Angin Kiri (PSEM1)
Pembebanan Sementara = Beban Mati + Beban Hidup + Angin Kanan (PSEM2)

9
COMB1, Title PTETAP, P load Case + P1 Load Case,

10
COMB2, Title PSEM1, P load Case + P1 Load Case + WKI Load Case,

11
COMB3, Title PSEM2, P load Case + P1 Load Case + WKA Load Case,

12
SKEMA SISTEM PEMBEBANAN

P Load Case (Berat Sendiri = beban mati) P

P P

P P

P P

P P

P P

1/2P 1/2P

P = 250 kg.

P1 Load Case (Beban Hidup Orang) P1

P1 P1

P1 P1

P1 P1

P1 P1

P1 P1

P1 P1

P1 = 100 kg.

13
SKEMA SISTEM PEMBEBANAN

WKI Load Case (Beban Angin Dari Kiri)

1/2Wdv 1/2Wpv

1/2Wdh 1/2Wph

Wdv Wpv
Wdh Wph

1/2Wph
1/2Wdv

1/2Wdh 1/2Wph

Angin dari kiri, Wdv = 30 kg, Wdh = 30 kg, Wpv = 45 kg, Wph = 45 kg

WKA Load Case (Beban Angin Dari Kanan)


1/2Wpv 1/2Wdv

1/2Wph 1/2Wdh

Wpv Wdv
Wph Wdh

1/2Wdh
1/2Wpv

1/2Wph 1/2Wdh

Angin dari kanan, Wdv = 30 kg, Wdh = 30 kg, Wpv = 45 kg, Wph = 45 kg

14
17. Tunjuklah titik-titik buhul

Menu, Assign → Joint Static Loads → Forces

Pilih jenis beban, Load Case Name (P, P1, WKI atau WKA).
Arah gaya mengikuti sumbu Z untuk gaya-gaya P atau P1 (vertikal), dimana bila arahnya ke
bawah bertanda negatip dan ke atas positip.
Masukkanlah nilai gaya-gaya tersebut sesuai jenis beban, demikian seterusnya.

15
18. Bebaskan frame dari gaya lintang dan momen.
Menu, Assign → Frame → Releases
Beri tanda cek pada kotak yang sesuai.

19. Tetapkan jenis struktur untuk analisis.


Menu, Analyze → Set Option → Space Truss

16
20. Lakukan eksekusi program.
Menu, Analyze → Run

21. Melihat hasil analisis SAP2000 pada layar monitor.


Menu, Display →

17
1). Show Loads = melihat beban-beban yang bekerja dan
besar beban.
2). Show Deformed Shape = melihat pelenturan dan besar pelenturan.
3). Show Element Forces/Stresses = melihat gaya dalam (aksial).

22. Melihat hasil analisis SAP2000 pada print out.


Menu, File → Print Output Tables

Gambar struktur rangka dengan nomor buhul (joint) dan nomor batang (frame)

18
DATA PRINT OUT

LOAD COMBINATION MULTIPLIERS

COMBO COMBO TYPE CASE FACTOR LOAD TYPE TITLE

COMB1 ADD P 1 STATIC(DEAD) PTETAP


COMB1 ADD P1 1 STATIC(LIVE) PTETAP
COMB2 ADD P 1 STATIC(DEAD) PSEM1
COMB2 ADD P1 1 STATIC(LIVE) PSEM1
COMB2 ADD WKI 1 STATIC(WIND) PSEM1
COMB3 ADD P 1 STATIC(DEAD) PSEM2
COMB3 ADD P1 1 STATIC(LIVE) PSEM2
COMB3 ADD WKA 1 STATIC(WIND) PSEM2

JOINT DISPLACEMENTS
(Pergeseran titik buhul)
Horisontal Vertikal

JOINT LOAD U1 U2 U3 R1 R2 R3

7 P 0.000490 0.000000 -0.001367 0 0 0


7 P1 0.000196 0.000000 -0.000547 0 0 0
7 WKI 0.000078 0.000000 -0.000106 0 0 0
7 WKA -0.000107 0.000000 0.000198 0 0 0
7 COMB1 0.000686 0.000000 -0.001914 0 0 0
7 COMB2 0.000765 0.000000 -0.002020 0 0 0
7 COMB3 0.000579 0.000000 -0.001716 0 0 0
8 P 0.000567 0.000000 -0.001367 0 0 0
8 P1 0.000227 0.000000 -0.000547 0 0 0
8 WKI 0.000100 0.000000 -0.000011 0 0 0
8 WKA -0.000129 0.000000 0.000104 0 0 0
8 COMB1 0.000794 0.000000 -0.001914 0 0 0
8 COMB2 0.000894 0.000000 -0.001925 0 0 0
8 COMB3 0.000664 0.000000 -0.001810 0 0 0

Catatan :
Deformasi dan rotasi,
U1, U2, U3 = deformasi ;
Ke bawah dan ke kiri = bertanda negatip
Ke atas dan ke kanan = bertanda positip
R1, R2, R3 = rotasi

19
FRAME ELEMENT FORCES
Gaya
Lokasi Normal Gaya Lintang Momen
FRAME LOAD LOC P V2 V3 T M2 M3

1 P 0.0 1869.6 0 0 0 0 0
1 P 63.7 1869.6 0 0 0 0 0
1 P 127.5 1869.6 0 0 0 0 0
1 P1 0.0 747.9 0 0 0 0 0
1 P1 63.7 747.9 0 0 0 0 0
1 P1 127.5 747.9 0 0 0 0 0
1 WKI 0.0 488.0 0 0 0 0 0
1 WKI 63.7 488.0 0 0 0 0 0
1 WKI 127.5 488.0 0 0 0 0 0
1 WKA 0.0 -590.5 0 0 0 0 0
1 WKA 63.7 -590.5 0 0 0 0 0
1 WKA 127.5 -590.5 0 0 0 0 0
1 COMB1 0.0 2617.5 0 0 0 0 0
1 COMB1 63.7 2617.5 0 0 0 0 0
1 COMB1 127.5 2617.5 0 0 0 0 0
1 COMB2 0.0 3105.5 0 0 0 0 0
1 COMB2 63.7 3105.5 0 0 0 0 0
1 COMB2 127.5 3105.5 0 0 0 0 0
1 COMB3 0.0 2027.0 0 0 0 0 0
1 COMB3 63.7 2027.0 0 0 0 0 0
1 COMB3 127.5 2027.0 0 0 0 0 0

Catatan :
Gaya normal = negatip berarti tekan, positip berarti tarik.

20

You might also like