You are on page 1of 2

Hal-hal yang disunnahkan dalam shalat

Sebelum melaksanakan shalat, disunnahkan adzan dan iqamah


Hal-hal yang disunnahkan dalam shaat dibagi menjadi dua, yaitu:
• Sunnah ab’adl, yaitu sunnah-sunnah yang apabila lupa atau ditinggalkn dianjurkan melakukan sujud
sahwi
• Sunnah hai’at, yaitu sunnah yang apabila lupa atau ditinggalkan tidak dianjurkan melakukan sujud
sahwi
Sunnah ab’adl
• Tasyahhud awal
• Membaca do’a qunut ketika shalat subuh dan shalat witir di setengah akhir bulan ramadhan
Sunnah hai’ah
• Sunnah hai’ah dalam shalat diantaranya:
• Mengangkat kedua tanggan saat takbiratul ihram, ruku’, dan i’tidal
• Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri
• Membaca do’a tawajjuh
• Membaca ta’awwudz
• Membaca dengan keras dan pelan dalam surat al fatihah dan surat pendek sesuai dengan tempatnya
• Membaca amin setelah surat al fatihah
• Membaca surat setelah surat al-fatihah
• Membaca takbir ketika gerakan naik dan turun (berpindah gerakan)
• Membaca tasmi’ ketika bangun dari sujud
• Membaca tasbih ketika ruku’ dan sujud
• Meletakkan kedua tangan di atas paha ketika duduk, dan saat tasyahhud, tangan kanan sudah dalam
keadaan menggengam dan memberi isyarat
• Duduk iftirasy dalam semua gerakan duduk
• Duduk tawarruk dalam tasyahhud akhir
• Salam yang kedua

Hal-hal yang membatalkan shalat


• Hadats besar maupun keci baik disengaja ataupun tidak, kecuali daimul hadats
• Terkena najis yang tidak dima’fu, kecuali disingkirkan seketika
• Terbukanya aurat
• Mengucapkan kata-kata minimal terdiri dari satu huruf yang memhamkan, atau dua huruf/lebih yang
tidak memahamkan sekalipun
• Segala sesuatu yang membatalkan puasa, baik makan, minum, memasukkan sesuatu dalam saluran
pencernaan dan sebagainya
• Melakukan gerakan yang bukan merupakan gerakan shalat
• Menambahkan atau mengurangi rukun shalat
• Mendahului imam 2rakaat secara sengaja atau terlambat 3 rukun fi’li secara sengaja
• Niat memutus shalat
• Ragu-ragu dalam niat
• Merubah niat
• Keluar dari islam
• Berma’mum kepada orang yang tidak sah menjadi imam
• Berpaling dari kiblat
• Memperpanjang rukun-rukun pendek secara sengaja.
Ketika ada yang dilupakan dalam shalat
• Ketika shalat, apabila terdapat rukun yang ditinggalkan secara sengaja, maka shalatnya batal.
Apabila ditinggalkan secara tidak sengaja atau karena lupa, maka apabila ingat dalam shalat, maka
mengulangi rakaatnya lalu melaksanakan sujud sahwi.
• Apabila yang dilupakan adalah jumlah rakaatnya, maka dipilihlah dugaan yang lebih sedikit, lalu
ditambahkan rakaat yang kurang, lalu melaksanakan sujud sahwi
• Apabila yang ditinggalkan adalah sunnah, maka ada dua kemungkinan. Apabila yang ditinggalkan
merupakan sunnah ab’adl, maka disunnahkan melaksanakan sujud sahwi. Dan apabila yang
ditinggalkan adalah sunnah hai’at, maka tidak disunnahkan sujud sahwi.

Sujud sahwi
Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan ketika terjadi lupa atau ragu apakah melakukan atau tidak
melakukan sesuatu dalam sholat baik secara sengaja maupun tidak.
• Penyebab sujud sahwi ada tiga, yaitu:
• Meninggalkan sunnah ab’adl atau meragukannya
• Lupa aau ragu dalam melakukan hal-hal yang bisa membatalkan shalat apabila disengaja
• Ragu-ragu dalam mengerjakan suatu rukun fi’li
• Sujud sahwi dilaksanakan setelah tasyahhud akhir sebelum salam, dengan pelaksanannya sama
seperti sujud shalat biasanya baik syaratna, jumlahnya, maupun duduk di antara dua sujudnya.
• Akan tetapi do’a yang disunnahkan adalah membaca:
‫سبحان من الينام وال يسهو‬
• Maha suci dzat yang tidak pernah tidur dan tidak pernah lupa

You might also like