You are on page 1of 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GIZI IBU HAMIL

OLEH :

NAMA : WIKE ADITIYA


NIM : P17424613048

PRODI DIII KEBIDANAN BLORA


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Kebutuhan Fisik Ibu Hamil


Sub Pokok Bahasan : Gizi Ibu Hamil
Pelaksanaan : Kamis, 24 Maret 2016
Sasaran : Peserta Kelas Ibu Hamil
Tempat : Pkd Sarimulyo

I. LATAR BELAKANG
Dasar perlunya gizi seimbang bagi ibu hamil pada masa kehamilan
merupakan masa terjadinya stress fisiologi pada ibu hamil. Ibu hamil
sebenernya sama dengan ibu yang tidak hamil, namun kualitas dan
kuantiatasnya perlu ditingkatkan melalui pola makan yang baik dengan memilih
menu seimbang dengan jenis makanan yang bervariasi (Purwita Sari, 2009).
Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami
dimana para calon ibu harus sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan
setelah hamil, agar kehamilan berjalan sukses, keadaan gizi ibu pada waktu
konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama hamil harus mendapatkan
tambahan energi dan zat gizi yang seimbang untuk peertumbuhan dan
perkembangan janin dengan tetap mempertahankan zat gizi ibu hamil seperti
tambahan  protein minimal seperti zat besi, kalsium, vitamin, asam folat dan
energi (Ramayulis, 2009).
Ibu memerlukan gizi, jika ibu mengalami kekurangan gizi akan
menimbulkan masalah baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya serta
kurang gizi dapat mempengaruhi pertumbuhaan dan dapat meenimbulkan
keguguran, abortus, cacat bawaan dan berat badan bayi menjadi rendah. Oleh 
karena itu, perhatian terhadap gizi dan pengawasan berat badan (BB) selama
hamil merupakan salah satu hal penting dalam pengawasan kesehatan pada
masa hamil (Zulhaida, 2005).
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi dari pada
wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya
dan janin yang di kandungnya, bila makan ibu terbatas janin akan tetap
menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat,
gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.
Demikian pula, bila makanan ibu kurang tumbuh kembang janin akan
terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk
pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan abrotus, BBLR, bayi baru lahir
prematur atau bahkan bayi baru lahir mati. Sebaliknya, jika makanan berlebih
akan mengakibatkan kenaikan berat badan yang berlebihan, bayi besar, dan
dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklamasi

II. TUJUAN ISTRUKSIONAL


a. Tujuan instruksional umum
Diharapakan ibu dapat meningkatkan pengetahuannya tentang
pentingnya pemenuhan gizi pada ibu hamil. Sehingga, setelah di berikan
konseling ibu dapat menerapkan pola pemenuhan kebutuhan nutrisi ibu
hamil dengan gizi seimbang.
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan tentang gizi ibu hamil, diharapkan sasaran
dapat :
1. Mengetahui penambahan berat badan ideal ibu hamil
2. Mengetahui tanda kecukupan gizi pada ibu hamil
3. Mengetahui manfaat pengaturan gizi ibu hamil
4. Mengetahui dampak jika nutrisi ibu hamil tidak tercukupi dengan baik
5. Mengetahui kebutuhan nutrisi ibu hamil yang harus tercukupi setiap hari
6. Mengetahui cara pengolahan makanan yang sehat

III. MATERI PENYULUHAN


a. Penambahan Berat Badan Hamil
b. Tanda Kecukupan Gizi pada Ibu Hamil
c. Manfaat Pengaturan Gizi Ibu Hamil
d. Dampak Ibu Hamil Kekurangan Nutrisi
e. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil
f. Cara Mengolah Makanan yang Sehat

IV. METODE PENYAMPAIAN INFORMASI


a. Ceramah
b. Tanya jawab
V. MEDIA/ALAT/SUMBER YANG DIGUNAKAN
a. Media : Leaflet

VI. PESERTA / SASARAN


Adapun sasaran dalam penyuluhan ini adalah ibu hamil (semua peserta
kelas ibu hamil)

VII. WAKTU
Hari : Kamis
Tanggal : 24 Maret 2016
Jam : 09:00 WIB

VIII. TEMPAT
PKD Sarimulyo

IX. ALOKASI WAKTU / KEGIATAN PENYULUHAN

No Durasi Kegiatan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta


1. 2 Menit Pembukaan 1. Memberi salam Menjawab
2. Memperkenalkan diri salam dan
3. Menjelaskan tujuan mendengarkan
melakukan konseling
4. Menjelaskan cakupan
materi yang akan
disampaikan.
2. 15 Menit Isi 1. Menjelaskan materi Menyimak dan
mengenai gizi mendengarkan
seimbang pada ibu
hamil
2. Penambahan berat
badan hamil
3. Tanda kecukupan gizi
pada ibu hamil
4. Manfaat pengaturan
gizi ibu hamil
5. Dampak ibu hamil
kekurangan nutrisi
6. Kebutuhan nutrisi ibu
hamil
7. Cara mengolah
makanan yang sehat
3. 10 Menit Tanya 1. Memberi kesempatan Bertanya,
Jawab audiens untuk menyimak, dan
bertanya. mendengarkan.
2. Menjawab pertanyaan Menyimak
audiens.
3. Memberi kesempatan Bertanya
pada audiens untuk
menanyakan materi
yang kurang jelas.
4. Memberi penjelasan
Menyimak
kembali pada audiens
mengenai hal yang
kurang jelas.
4. 5 Menit Evaluasi 1. Evaluasi Menyimak dan
2. Menyimpulkan Inti mendengarkan
Penyuluhan
3. Menyampaikan
Secara Singkat Materi
Penyuluhan
4. Memberi Kesempatan
Kepada Responden
Untuk Bertanya
5. 5 Menit Penutup 1. Menyampaikan Mendengarkan
terima kasih atas
perhatian dan waktu
yang telah dibarikan
kepada peserta
Menjawab
2. Memberikan salam
Salam
penutup.
X. MATERI PENYULUHAN
GIZI IBU HAMIL
1. Penambahan Berat Badan Hamil
Berat badan sebelum hamil, penambahan berat badan hamil (PBBH),
dan indeks masa tubuh (IMT) masih merupakan indikator yang banyak
dipakai untuk menentukan status gizi ibu. Rendahnya PBBH yang
diperburuk oleh rendahnya berat badan sebelum hamil dan otomatis
rendahnya IMT ditengarai akan meningkatkan resiko kehamilan
(Sulistyawati, 2011; h.108).
PBBH yang terlalu tinggi beresiko terhadap komplikasi seperti
hipertensi, diabetes, pre-eklampsi, komplikasi waktu melahirkan, serta
makrosomia. Untuk menghindari resiko tersebut, ibu hamil harus
memperhatikan asupan gizi sebelum, ketika, dan setelah kehamilan, karena
rata-rata PBBH yang dianjurkan di negara berkembang adalah 12,5 kg
(Sulistyawati, 2011; h.108).
Kenaikan berat badan selama kehamilan pada setiap orang berbeda-
beda, tergantung pada berat badan sebelum hamil. Jika sebelum hamil berat
badan ibu di bawah normal (kurus), pada trimester awal idealnya naik 2,25
kg. Selanjutnya berat badan akan terus naik minimum 450 gram per
minggunya. Dengan demikian, total kenaikan berat badan selama
kehamilan 13-18 kg. Jika sebelum hamil berat badan ibu itu normal, pada
trimester pertama idealnya berat badan naik 1,5 kg. Selanjutnya, berat
badan akan terus naik, minimum 450 gram per minggunya. Dengan
demikian, total kenaikan berat badan selama kehamilan 11-16 kg. Namun,
jika sebelum hamil berat badan ibu di atas normal (gemuk), pada trimester
awal idealnya naik hanya 900 gram. Setelah itu per minggunya hanya naik
300 gram. Dengan demikian, total kenaikan selama kehamilan hanya 7-11
kg (Wibisono dan Dewi ,2009 ; h. 66).
Pada trimester satu, penambahan berat badan ibu sedikit, karena
biasanya pada usia kehamilan muda, ibu sering mengalami gangguan mual
muntah yang menyebabkan ibu malas makan, selin itu pada trimester
pertama penambahan berat badan janin juga minimal. Selama trimester
kedua, cadangan lemak ibu, pertumbuhan uterus dan payudara, serta
penambahan volume darah merupakan komponen utama penambahan
berat badan. Selama trimester ketiga, pertumbuhan janin dan plasenta serta
akumulasi cairan amnion menyumbang sebagian besar berat badan total,
tetapi dengan akumulasi berat badan ibu yang sedikit (Benson dan Pernoll,
2009; h. 136).
2. Tanda Kecukupan Gizi pada Ibu Hamil
Menurut Wibisono dan Dewi (2009; h.65), berikut adalah tanda
kecukupan gizi pada ibu hamil :

Status Tanda kecukupan gizi


Berat badan Normal ( berat badan sesuai dengan tinggi badan )
Bibir Tidak pucat, lembab, tidak bengkak
Gigi Bersih, mengkilap, tidak ada lubang, tidak ada
perdarahan
Jantung Detak dan irama jantung normal, tekanan darah
normal
Keadaan umum Gesit dan responsive
Kulit Tidak kusam, cukup lembab, tidak kering
Kuku Keras dan warnanya kemerahan
Kaki Tidak bengkak
Kelenjar Tidak ada pembesaran
Leher Warna sama dengan muka, cukup lembab, sehat,
dan cukup segar
Muka Warna sama dengan leher, cukup lembab, sehat,
dan cukup segar
Mata Bersih, bersinar, selaput besar berwarna merah,
tidak ada perdarahan
Otot Kuat, kenyal, dan di bawah kuliat sedikit lemaknya
Postur tubuh Tegak, lengan dan tungkai lurus
Pencernaan Nafsu makan baik
Rambut Mengkilap, tidak rontok, kulit kepala bersih
Saraf Reflek normal, mental stabil, dan tidak mudah
tersinggung
Vitalitas umum Daya tahan tubuh baik, semangat, cukup tidur, dan
energik.
Sumber : dr. Handrawan Nosedul, 1995
3. Manfaat Pengaturan Gizi Ibu Hamil
Menurut Wibisono dan Dewi (2009; h. 68-69), pengaturan gizi selama
kehamilan mulai dari trimester pertama, trimester kedua, sampai trimester
ketiga perlu diperhatikan. Ibu hamil memang harus memahami pentingnya
pengaturan gizi selama kehamilan. Berikut ini tujuan pengaturan gizi
selama kehamilan :
a. Ibu hamil dan janin tercukupi kebutuhan zat gizinya
b. Status gizi ibu hamil normal, sehingga dapat menjalani kehamilan
dengan baik dan aman, serta bayi yang dilahirkan sehat secara fisik
dan mental.
c. Makanan yang dikonsumsi lebih banyak membentuk jaringan tubuh
daripada lemak.
d. Masalah kurangnya asupan makanan karena mual dan mutah dapat
teratasi.
e. Masalah ibu hamil yang menderita diabetes, anemia, hipertensi, dapat
diatur makanannya sehingga tidak menyulitkan selama kehamilan.
f. Ibu memperoleh energi yang cukup untuk menyusui dan merawat bayi
yang dilahirkan kelak.
4. Dampak Ibu Hamil Kekurangan Nutrisi
Menurut Sulistyawati (2009; h. 107), kebutuhan makanan pada ibu
hamil mutlak harus dipenuhi. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan
masalah-masalah seperti berikut :
a. Anemia pada ibu hamil
b. Abortus
c. IUGR (Intra Uterine Growth Retardation)
d. Inersia Uteri
e. Insufisiensi plasenta
f. Lahir prematur
g. BBLR (Bayi dengan Berat Lahir Rendah)
h. Bayi lahir cacat
i. Bayi dengan gangguan perkembangan (cacat mental)
j. Perdarahan pasca persalinan
k. Sepsis puerperalis
5. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil
Pada trimester pertama, organ-organ penting janin mulai terbentuk
seperti otak, syaraf, dan organ-organ penting. Pada masa ini sebaiknya ibu
hamil memperbanyak konsumsi nutrisi penting seperti asam folat yang
membantu pertumbuhan system saraf janin. Jika kebutuhan asam folat
tidak terpenuhi, janin bisa lahir cacat, bibir sumbing, jari-jari tidak lengkap,
atau mengalami cacat jantung bawaan (Tim Demedia, 2010; h. 6).
Pada trimester pertama, ibu hamil biasanya mengalami morning
sickness, dengan gejala mual, mutah, dan nafsu makan berkurang. Bila ibu
hamil enggan makan, maka akan berdampak buruk terhadap kesehatan ibu,
misalnya mengalami kurang gizi. Masuk trimester kedua, gejalan morning
sickness sudah berkurang, namun kebutuhan ibu hamil kian bertambah
karena pertumbuhan janin lebih cepat daripada trimester pertama. Pada
trimester kedua, asupan protein bagi ibu harus di tambah. Asupan kalori
juga harus tercukupi. Protein dan kalori akan digunakan untuk membentuk
plasenta, ketuban, dan menambah volume darah, dan mengalirkannya ke
seluruh tubuh (Tim Demedia, 2010; h. 6).
Menginjak trimester ketiga, janin semakin besar dan kebutuhan gizi
ibu hamil semakin meningkat. Selain protein, kalori, dan vitamin pada
trimester ini, ibu hamil juga harus memperhatikan asupan zat besi. Ibu
hamil dapat mengkonsumsi zat besi dengan pengawasan dokter selama
masa kehamilan. Mineral lain yang dibutuhkan adalah iodium, yang
berfungsi sebagai pembentuk senyawa tiroksin. Senyawa ini berguna untuk
mengontrol metabolism sel. Kekurangan iodium bisa menyebabkan bayi
lahir kerdil dan pertumbuhannya terhambat (Tim Demedia, 2010; h. 6).
Berikut adalah zat-zat yang harus terpenuhi dalam menu gizi seimbang
pada ibu hamil :
a. Karbohidrat
Menurut Rusilanti (2006; h.4) karbohidrat adalah sumber energi
utama, terdiri dari dua jenis yaitu karbohidrat sederhana seperti gula
pasir dan gula merah, serta karbohidrat kompleks seperti tepung, beras,
jagung, dan gandum.
Karbohidrat bermanfaat sebagai sumber energy untuk
membangun jaringan dan meningkatkan metabolism yang diperlukan.
Kebutuhan karbohidrat setiap ibu hamil berbeda, tergantung pada usia
kehamilan, usia ibu, berat badan ibu sebelum hamil, dan aktivitas ibu.
Kebutuhan kalori tambahan pada rata-rata wanita hamil yang normal
adalah 300 kalori. Jadi, jumlah kalori yang dibutuhkan adalah 300
(kebutuhan saat hamil) + 2200 (kebutuhan kalori saat tidak hamil) =
2500 kalori (Suririnah, 2008 ; h.32)
b. Protein
Sumber protein berasal dari dua jenis, yaitu protein yang berasal
dari hewan dan berasal dari tumbuhan. Protein yang berasal dari
hewan, contohnya : daging, ikan, ayam, susu, dan telur. Sedanfkan
protein yang berasal dari tumbuhan, contohnya : tahu, tempe, dn
kacang-kacanagan (Suririnah, 2008; h.33).
Protein memberikan manfaat dalam membangun dan
memperbaiki jaringan tubuh (otot, tulang, mata, kulit, jantung, dan
hati), membantu pembentukan darah, plasenta, dan air ketuban, serta
membentuk antibodi (Suririnah,2008; h.33).
Menurut Rusilanti (2006; h. 4) rata-rata kebutuhan protein
bertambah 85 gram per hari hal ini menutupi perkiraan kebutuhan
925 gram gram protein yang disimpan dalam janin, plasenta, dan
jaringan maternal. Dianjurkan untuk mengkonsumsi protein 85-100
gram per hari selama lima bulan pertama kehamilan. Selanjutnya, kita
dapat mengkonsumsi protein secra normal selama sembilan belas
minggu pertama kehamilan untuk mendukung perkembangan sel otak
bayi.
c. Lemak
Menurut Suririnah (2008; h. 33), lemak memiliki manfaat sebagai
sumber energi dan membantu penyerapan vitamin-vitamin yang larut
dalam lemak. Sumber zat lemak dapat diperoleh dari minyak, mentega,
dll.
d. Zat Besi
Kebutuhan zat besi selama hamil akan meningkat, sehingga
dibutuhkan tambahan 700-800 mg atau 30-40 mg per hari yang didapat
dari suplemen untuk mengganti penggunaan zat besi oleh sum-sum
tulang, fetus, dan plasenta. Ibu hamil yang mengalami anemia karena
kekurangan zat besi, akan berdampak pada meningkatnya kejadian
abortus spontan, kelahiran dini (premature), dan rendahnya berat badan
bayi saat dilahirkan (BBLR), kematian bayi saat dilahirkan, dan
kematian bayi sebelum dilahirkan. Sumber zat besi diperoleh dari hati,
sum-sum tulang, telur, daging, ikan, ayam, dan sayuran berwarna hijau
tua.
e. Asam Folat
Selain kebutuhan zat besi yang bertambah pada masa kehamilan,
kebutuhan asam folat pun ikut bertambah. Peningkata kebutuhan asam
folat digunakan untuk pertumbuhan janin dan erithopoiseis ibu.
Anemia akibat kekurangan asam folat disebut dengan anemia
megaloblastik yang akan menyebabkan kekurangan oksigen. Bila hal
ini berlangsung, maka akan menimbulkan kerusakan pada organ-organ
tubuh. Rendahnya asam folat pada wanita hamil menyebabkan
kelahiran cacat, gangguan saraf, atau gangguan kecerdasan (retardasi
mental). Kebutuhan asam folat pada wanita hamil sebanyak 280 µg per
hari selama kehamilan trimester I, 660 µg per hari pada trimester II,
dan 470 µg pada trimester III, yang bisa di dapat dari sayuran hijau,
hati, dan ayam (Rusilanti,2006 ; h.5).
f. Vitamin A
Kebutuhan ibu hamil akan vitamin A harus dipenuhi yaitu sekitar
500 SI. Kekurangan vitamin A selama hamil dapat menyebabkan bayi
prematur dan perlambatan pertumbuhan janin, serta rendahnya berat
badan bayi saat dilahirkan. Dampak negative dari kekurangan vitamin
A dapat dicegah dengan mengkonsumsi hati, susu, ikan laut, sayuran,
buah, dan buah berwanarna hijau atau kuning (Ruslianti,2006 ; h. 6).
Namun, pada ibu hamil,tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi
vitamin A lebih dari 20.000-50.000 SI, karena konsumsi vitamin A
yang berlebihan akan menyebabkan kelaianan bawaan
(Sulistyawati,2009; h.110).
g. Kalsium
Menurut Sulistyawati (2009; h. 109), metabolisme kalsium selama
hamil mengalami perubahan yang sangat berarti. Kadar kalsium dalam
darah ibu hamil turun drastis sebanyak 5%. Oleh karena itu, asupan
yang optimal perlu dipertimbangkan. Asupan kalsium yang dianjurkan
oleh ibu hamil adalah 1.200 mg per hari. Sumber utama kalsium
adalah susu dan hasil olahannya, udang, sarang burung, sarden dalam
kaleng, dan beberapa bahan makanan nabati seperti sayuran berwarna
hijau tua dan lain-lain.
h. Iodine
Menurut Rusilanti (2006; h.6), iodine adalah salah satu mineral
yang dibutuhkan ibu hamil. Penambahan kebutuhan iodine pada masa
kehamilan adalah 25 µg. Kekurangan iodine pada masa kehamilan
akan mengakibatkan kretin (tubuh kerdil), yang ditunjukkan dengan
danaya gangguan mental dan fisik menyerupai karakteristik anak yang
mengalami down syndrome. Bahan makanan yang sumber iodine
adalah garam dapur yang sudah difortifikasi (diperkaya) iodine, bahan
makanan yang berasal dari laut, serta tumbuhan yang hidup dekat
pantai.

Anjuran Komposisi Makan bagi Ibu Hamil per Hari


Beras (pengganti) 3, 5 piring nasi
Ubi 1 buah ukuran sedang
Daging 1 potong ukuran sedang
Telur 1 butir
ayam/bebek/angsa
Tempe 4 potong ukuran sedang
Kacang hijau 2,5 sendok makan
Sayuran 2,5 mangkuk
Buah 2 buah
Minyak 5 sendok makan
Gula 3 sendok makan
Terigu 5 sendok makan
Susu 1 gelas
Makanan tersebut diolah menggunakan garam beryodium.
Sumber : Suryani As’ad (2009)
Menurut Sulistyawati (2009; h. 109), selain beberapa zat gizi yang
dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil, ada beberapa makanan
yang harus dihindari karena kemungkinan akan dapat membahayakan
ibu dan pertumbuhan janin. Makanan yang tidak sehat atau berbahaya
bagi janin diantaranya adalah, ikan yang mengandung metal mercuri
seperti hiu dan marlin yang dapat mengganggu sistem saraf janin.
Selain itu kafein yang terkandung dalam kopi,teh,coklat, dan kola
dibatasi 300 mg per hari.Efek yang dapat terjadi diantaranya adalah
insomnia (sulit tidur), refluks, frekuensi berkemih yang meningkat.
6. Cara Mengolah Makanan yang Sehat
Pengolahan makanan yang benar, juga menjadi salah satu faktor
penting untuk menjaga kandungan zat gizi pada suatu makanan.
Pengolahan makanan yang benar sangat dianjurkan bagi ibu hamil. Cara
mengolah makan yang adalah sebagai berikut :
a. Pilihkan makanan yang segar
b. Cucilah semua makanan sebelum dimasak menggunakan air mengalir.
c. Jangan rendam maupun memasak sayuran terlalu lama di dalam air,
karena dapat mengurangi kandungan gizi dalam sayur tersebut.
d. Masak daging dan ikan sampai benar-benar matang agar
mikroorganisme yang ada pada ikan maupun daging dapat mati.
e. Hindari menggolah makanan dengan cara dibakar maupun di
panggang.
f. Jangan menggunakan tempat atau wadah penyajian yang berbahan
dasar plastik.
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan Gizi Ibu Hamil praktik kebidanan III di PKD
Sarimulyo telah diperiksa dan disahkan pada
Hari :
Tanggal :

Blora, 24 Maret 2016

Pembimbing Klinik Praktikan

Ratih Wiriani, Am. Keb Wike Aditiya

Mengetahui
Pembimbing Institusi

Yanik Muyasaroh, S.ST


DAFTAR PUSTAKA

Saminem, 2006. Kehamilan Normal : Seri Asuhan Kebidanan. Penerbit Buku


Kedokteran EGC : Jakarta
Hannah dan Rosemary, 2009. Makanan Yang Aman Untuk Kehamilan. Arcan :
Jakarta
Muchtadi, Deddy. 2008.  Ilmu Gizi. Alfabeta : Bandung
Nurachman, Elly. 2007. Nutrisi Dalam Keperawatan. CV. Sagung Seto : Jakarta
Lailiyana, Nurmailis, dan Surytni. 2010. Buku Ajar Gizi Kesehatan
Reproduksi. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta

You might also like