Professional Documents
Culture Documents
RKL-RPL FINAL (Kel. 2 Pasar Godean)
RKL-RPL FINAL (Kel. 2 Pasar Godean)
RENCANA KEGIATAN
REVITALISASI PASAR GODEAN,
KABUPATEN SLEMAN, PROVINSI
D.I. YOGYAKARTA
Oleh : Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Sleman
JULI 2023
I-1
BAB I
PENDAHULUAN
RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN REVITALISASI PASAR GODEAN KAPANEWON GODEAN, SLEMAN DIY
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SLEMAN
2
Apabila ditinjau dari klasifikasi atau kategori jenis Pasar Godean saat
operasional nantinya termasuk dalam kategori Purwarupa Pasar Rakyat Tipe A
dengan merujuk pada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 21 Tahun
2021 Tentang Pedoman Pembangunan dan Pengelolaan Sarana
Perdagangan.
penapisan rencana kegiatan yang diajukan kepada DLH Kabupaten
Sleman melalui balasan Surat No. 660/2404/DLH/2021 terlampir pada Lampiran
1.3 Hasil penapisan dinyatakan bahwa berdasarkan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 4 Tahun 2021TentangDaftar
Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib MemilikiAnalisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup, Upaya PengelolaanLingkungan Hidup Dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup AtauSurat Pernyataan Kesanggupan
Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan Hidup, Huruf A, Bidang
Multisektor, dimana luas bangunan 14.763,20 m2> 10.000 m2 termasuk
dalam kegiatan wajib wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup (AMDAL).
2
LATIHAN PENYUSUNAN AMDAL ANGK. 83 KEL 2
RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN REVITALISASI PASAR GODEAN KAPANEWON GODEAN, SLEMAN
DIY
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SLEMAN
DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PENGENDALI BANJIR (FLOOD MITIGATION) SUNGAI KALIYASA
Berlandaskan adanya dampak positif dan negatif yang dapat mempengaruhi berbagai
komponen lingkungan. Berbagai dampak tersebut telah dievaluasi besaran dan sifat pentingnya
terhadap komponen lingkungan yang relevan dalam Dokumen ANDAL. Pemrakarsa dalam hal
ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman memiliki komitmen terhadap
konsep pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu dalam hal ini diperlukan adanya suatu
acuan untuk mengelola dampak penting akibat kegiatan tersebut yang dituangkan dalam
dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan Hidup (RPL). Dokumen RKL-RPL ini memuat berbagai upaya untuk menangani
keseluruhan dampak dan memantau keseluruhan komponen lingkungan hidup yang terkena
dampak akibat rencana kegiatan ini dimana dampak tersebut telah dikaji secara dalam
Dokumen Andal pada BAB VI (Hasil Prakiraan Dampak Penting) diperoleh kesimpulan bahwa
terdapat 19 Dampak Penting dikelola dan dipantau dan 15 dampak yang telah dipersiapkan
pengelolaan dan pemantauan sebagai bagian dari rencana kegiatan, dengan demikian terhadap
34 dampak penting dikelola dan dipantau yang secara terperinci dituangkan dalam BAB II dan
BAB III.
Pada dasarnya maksud dan tujuan dalam pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan
Hidup (RKL) adalah sebagai upaya penanganan dampak penting terhadap lingkungan hidup
yang ditimbulkan dari berbagai tahapan rencana kegiatan, sedangkan maksud dan tujuan
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) adalah sebagai upaya pemantauan dampak
penting terhadap komponen lingkungan hidup yang terkena dampak dari berbagai tahapan
rencana kegiatan, dalam hal ini tahapan kegiatan Pra-Kontruksi; Kontruksi; dan Operasi.
(1) menghindari dan mencegah dampak penting yang bersifat negatif terhadap
komponen lingkungan hidup;
Dalam pencapaian tersebut, maka perlu pendekatan dalam pengelolaan baik melalui pendekatan
teknologi/teknis, sosial ekonomi, maupun institusi/kelembagaan.
Pencapaian untuk tujuan pemantauan lingkungan hidup yang akan diupayakan oleh
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman selaku pemrakarsa sehubungan
dengan rencana pemantauan, diantaranya:
(2) memastikan penanganan dampak penting yang dipantau agar sesuai dengan
perencanaan, sehingga dampak positif dapat dievaluasi dan dampak negatif dapat
dicegah atau dikurangi;
(5) memastikan penyampaian data dan informasi secara open access/open public
tentang perubahan kondisi dan kualitas lingkungan hidup yang diakibatkan oleh
berbagai tahapan rencana kegiatan kepada instansi/stakeholder terkait dan
berkepentingan dengan pemanfaatan data dan informasi tersebut;
Pemantauan lingkungan hidup salah satu upaya kegiatan yang dilakukan secara
berkelanjutan dan berlangsung terus menerus, sistematis dan terencana. Pemantauan dampak
penting yanga akan dilakukan terhadap komponen lingkungan sebagai indikator untuk
mengevaluasi pentaatan (compliance) atas ketentuan peraturan dan perundangan yang berlaku
(taat hukum), kecenderungan (trendline) kondisi dan kualitas lingkungan hidup dengan adanya
rencana kegiatan dan tingkat kekritisan (critical level) kondisi dan kualitas lingkungan dari
hasil pengelolaan lingkungan hidup. Adapun kegunaan pelaksaan Rencana Pemantauan
Lingkungan Hidup (RPL), sebagai berikut:
(3) Bagi instansi atau lembaga pemerintah selaku stakeholder terkait, hasil
pemantauan lingkungan hidup dapat dijadikan pertimbangan untuk menentukan
kebijakan dan tindakan pada level kelembagan Dinas (Kabupaten/Provinsi) yang
akan dilakukan rangka pelestarian dan perlindungan fungsi lingkungan hidup
yang berkelanjutan (sustainable development)
secara konstitusional atau open access sehingga dapat dijadikan sebagai alat
pengawasan oleh para pemangku kepentingan dalam rangka pembangunan
yang berwawasan lingkungan,
(5) Dokumen RKL-RPL ini merupakan dokumen tertulis yang bersifat memiliki
legalitas secara hukum dan mengikat semua pihak yang terkait.
RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN REVITALISASI PASAR GODEAN KAPANEWON GODEAN, SLEMAN DIY
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SLEMAN
II
BAB II
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
KEGIATAN PENYEBAB
TAHAP NO JENIS DAMPAK KETERANGAN
DAMPAK
KEGIATAN PENYEBAB
TAHAP NO JENIS DAMPAK KETERANGAN
DAMPAK
3. Lokasi
pengelolaan
di tapak
proyek
2. Munculnya Relokasi Pedagang Eksisiting Indikator sosial: Memberikan informasi dan pengumuman terkait metode relokasi, mekanisme Lokasi Periode 1. Instansi Pengawas
Persepsi dan Standar nilai interpretasi munculnya relokasi dan lokasi tempat relokasi. pengelolaan di pengelolaan yaitu DLH
sikap persepsi dan sikap masyarakat negative Kelurahan dilakukan 4 kali Kabupaten Sleman;
Masyarakat memenuhi kriteria <60% berbasis surveilian Sidoluhur dan selama 4 bulan 2. Instansi Penerima
Negatif responden Kelurahan pada tahap Laporan yaitu DLH
Sidoagung kegiatan relokasi Kabupaten Sleman
pedagang
eksistng.
B. TAHAP KONSTRUKSI
3. Peningkatan Pekerjaan Mobilisasi Indikator Baku Mutu: 1. Menggunaan dump truk lulus uji emisi Dump Truk Periode 1. Pihak Pelaksana
Kadar PM10 Peralatan dan Standar baku mutu Nilai konsentrasi 2. Menggunaan dump truk yang laik operasi dan bak ditutup terpal rapat Pengangkut pengelolaan yaitu Dinas
Material PM10<75 µg/m3 selama waktu periode 24 secara layak dilakukan selama Perindustrian dan
jam sesuai dengan ketentuan dalam proses kegiatan Perdagangan
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun Pekerjaan Kabupaten Sleman.
2021 Tentang Penyelenggaran Mobilisasi 2. Instansi Pengawas
Perlindungan dan Pengelolaan Peralatan dan yaitu DLH
Lingkungan Hidup (Lampiran VII, Baku Material Kabupaten Sleman
Mutu Udara Ambien) berlangsung yaitu dan Dinas
8 bulan. Perhubungan
Kabupaten Sleman
3. Instansi Penerima
Laporan yaitu DLH
Kabupaten Sleman
4. Peningkatan Penyiapan lahan Standar baku tingkat kebisingan di 1. Melakukan pengangkutan peralatan dan material sesuai kapasitas tonase 1. Area Tapak Periode 1. Pihak Pelaksana
kebisingan kawasan lingkungan permukiman = 55 armada angkut proyek pengelolaan yaitu Dinas
d(BA) sesuai dengan ketentuan dalam 2. Mengatur jadwal dan kecepatan armada angkut sesuai dengan 2. Lokasi dilakukan selama perindustrian dan
Lampiran KEP-48/MENKLH/11/1996 Tentang ketentuan oleh instansi berwenang pengelolaan proses kegiatan perdagangan Kab.
Baku Tingkat Kebisingan 3. Pemakaian penutup telinga (earplug) bagi operator kendaraan berat sesuai di armada pekerjaan Kolaka
dengan keperluan
III-
5. Peningkatan Pekerjaan Mobilisasi Tidak terjadi peningkatan prevalensi 1. Pengelolaan mengacu pada bentuk penngelolaan dampak primer 1. Dump truck 1. Selama 8 1. Pelaksana
Prevalensi Peralatan dan penyakit ISPA di wilayah studi tidak penurunan kualitas udara (peningkatan kadar PM10), yaitu: 2. Fasilitas (delapan) Dinas Perindustrian
Penyakit Material melebihi rona awal lingkungan dimana 1. Menggunakan dump truck yang lulus uji emisi pelayanan bulan atau dan Pergadangan
ISPA prevalensi penyakit ISPA sebesar 16,48% 2. Menutup bak kendaraan pada saat mengangkut material kesehatan selama Kabupaten Sleman
2. Melakukan koordinasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk terdekat kegiatan 2. Pengawas
melakukan pemeriksaan gratis secara berkala dan sosialisasi terkait PHBS mobilisasi Dinas Lingkungan
peralatan dan Hidup dan Dinas
material Kesehatan
berlangsung Kabupaten Sleman
2. Setiap bulan 3. Penerima Laporan
selama 8 Dinas Lingkungan
(delapan) Hidup Kabupaten
bulan atau Sleman
selama
kegiatan
mobilisasi
peralatan dan
material
berlangsung
6. Gangguan Mobilisasi peralatan dan Indikator : 1. Menempatkan petugas pengatur lalu lintas yang di lengkapi dengan APD di Lokasi Periode 1. Pelaksana
kelancaran material Terciptanya lalu lintas yang lancer pintu keluar dan masuk selama jam pengangkutan material dan di lokasi pengelolaan di pengelolaan Dinas Perindustrian
lalulintas dengan besar V/C ratio < 0,3 Pembangunan tapak Proyek dilakukan selama dan Pergadangan
2. Memberikan petunjuk pelaksanaan pengangkutan kepada pengemudi truk Pasar Godean, tahap kegiatan Kabupaten Sleman
3. Pemasangan rambu peringatan hati-hati untuk memberikan peringatan Mobilisasi 2. Pengawas
kepada pengguna jalan bahwa adanya pekerjaan/proyek bangunan peralatan dan Dinas Lingkungan
didepan, dan juga karena himbauan adanya keluar masuk kendaraan proyek material Hidup dan Dinas
4. Memasang Rotary Lamp untuk memberikan peringatan agar lebih hati-hati Perhubungan
pengguna jalan untuk melintas Kabupaten Sleman
5. Melengkapi kendaraan proyek pengangkut galian tanah dan material 3. Penerima Laporan
bangunan dengan penutup (terpal) yang memadai Dinas Lingkungan
6. Membersihkan jalan disekitar lokasi proyek Hidup Kabupaten
Sleman
7. Peningkatan Pekerjaan Penyiapan Indikator Baku Mutu: 1. Menggunaan dump truk lulus uji emisi 1. Dump Truk Periode 1. Pihak Pelaksana
Kadar PM10 Lahan Standar baku mutu nilai konsentrasi 2. Menggunaan dump truk yang laik operasi dan bak ditutup terpal rapat Pengangkut pengelolaan yaitu Dinas
PM10<75 µg/m3 selama waktu periode 24 secara layak 2. Area Tapak dilakukan setiap Perindustrian dan
jam sesuai dengan ketentuan dalam 3. Membuat pagar sementara sebagai barier buatan Proyek hari selama Perdagangan
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 4. Menyiram area tapak proyek terutama pada saat musim kemarau dan/atau proses kegiatan Kabupaten Sleman.
2021 Tentang Penyelenggaran kecepatan angin relatif tinggi Pekerjaan 2. Instansi Pengawas
Perlindungan dan Pengelolaan Penataan Lahan yaitu DLH
Lingkungan Hidup (Lampiran VII, Baku berlangsung yaitu Kabupaten Sleman
Mutu Udara Ambien) 4 bulan. dan Dinas
Perhubungan
Kabupaten Sleman
3. Instansi Penerima
Laporan yaitu DLH
Kabupaten Sleman
8. Penurunan Penyiapan lahan - Tidak terjadi genangan air di tapak Tapak Proyek selama tahap 1. Pihak Pelaksana
kualitas air proyek dan lingkungan sekitar 1. Terdapat drainase di wilayah tapak proyek kegiatan yaitu Dinas
III-
15. Vektor dan Pekerjaan Tidak terdapat sampah domestic disekitar Menempatkan pewadahan sampah domestik Lokasi kegiatan Periode 1. Pihak Pelaksana yaitu
Binatang pembangunan fisik lokasi kegiatan proyek pengelolaan Dinas Perindustrian
Pembawa fasilitas utama dan dilakukan selama dan Perdagangan
Penyakit penunjang kegiatan pasar Kabupaten Sleman
beroperasi 2. Instansi Pengawas
yaitu DLH Kabupaten
Sleman
3. Instansi Penerima
Laporan yaitu DLH
Kabupaten Sleman
TAHAP OPERASI
16. Munculnya Penataanpedagangeksisti Indikatorsosial: Periode 1. Pihak Pelaksana
Persepsi dan ng Standarnilaiinterpretasimunculnyapersepsi (1) Melaksanakansosialisasipenataanpedagangdasaran (Kios dan LOS) dan Lokasi pengelolaan yaitu Dinas
Sikap dan plataran (Tlasaran) pengelolaan di dilakukan selama Perindustrian dan
Masyarakat sikapmasyarakatpositifmemenuhikriteria<6 Kelurahan tahap Perdagangan
Negatif 0% berbasissurveilianresponden (2) Mellakukan penataan pedagang sesuai zona jenis tempat dasaran (Kios dan Sidoluhur dan kegiatanpenataa Kabupaten Sleman
LOS) dan plataran (Tlasaran) sesuai zona jenis tempat Kelurahan n pedagang 2. InstansiPengawasyai
Sidoagung eksisting tu DLH
KabupatenSleman
3. Instansi Penerima
Laporan yaitu DLH
Kabupaten SLeman
III-
19. Penurunan Operasional fasilitas - Standar pembangunan dan operasional (1)Seluruh unit yang menghasilkan air limbah dialirkan ke IPAL Pasar (1)Tapak Proyek Setiap 6 bulan 1. Pihak Pelaksana yaitu
kualitas air utama pasar godean IPAL sesuai Persetujuan teknis godean dengan system perpipaan air limbah kedap dan tertutup (2)IPAL sekali selama Dinas perindustrian
Pemenuhan baku mutu air limbah (2)Operator IPAL dipersyaratkan telah mengikuti pelatihan pengoperasian IPAL (3)Lokasi titik tahap operasi dan perdagangan
- Standar baku mutu kualitas air sungai dan bersertifikat PPA penaatan Kab. Kolaka
berjo parameter kunci BOD tidak (3)Memisahkan saluran air limbah dengan saluran air hujan (4)Lokasi titik 2. Instansi Pengawas
melebihi rona awal sebesar 3,7 mg/L. (4)Memasang alat ukut debit (flowmeter) di inlet dan outlet IPAL outfall yaitu DLH Kabupaten
(5)Memasang papan nama dan titik koordinat pada lokasi titik penaatan dan titik Sleman
outfall 3. Instansi Penerima
(6)memiliki system tanggap darurat IPAL Laporan yaitu DLH
(7)melakukan pengurasan lumpur apabila telah mencapai 20 % Kabupaten Sleman
dan DLH Provinsi DIY
20. Timbulan Operasional Fasilitas Utama 1. Tidak terjadi ceceran sampah 1. Menyiapkan pewadahan tertutup sampah domestic dengan jalan 1. Menempatka 1. Periode 1. Pihak Pelaksana yaitu
Sampah dan Penunjang domestic di lokasi kegiatan pemilahan secara organik dan anorganik dengan diberikan pewadahan n pengelolaan Dinas Perindustrian
Domestik yang berbeda warna untuk organik menggunakan warna kuning dan untuk pewadahan dilakukan dan Perdagangan
anorganik menggunakan warna merah; pada setiap selama Kabupaten Sleman
2. Menempatkan pewadahan sampah organik dan anorganik di beberapa titik lantai kegiatan 2. Instansi Pengawas
lokasi kegiatan pasar pada setiap lantai; bangunan pasar yaitu DLH Kabupaten
3. Menyiapkan tempat penyimpanan sementara sampah domestic (organic pasar beroperasi Sleman
dan anorganik) secara kedap air Godean 2. Periode 3. Instansi Penerima
4. Mengangkat sampah organik dan anorganik di tempat penyimpanan 2. Menempatka pengelolaan Laporan yaitu DLH
sampah sementara (TPS sampah) dan melakukan kerjasama dengan pihak n dilakukan Kabupaten Sleman
ke III/ instansi terkait untuk penggangkutan sampah domestic; pewadahan selama
5. Melakukan koordinai dengan instansi teknis terkait dalam pengelolaan sampah kegiatan
sampah domestik organic dan pasar
anorganik beroperasi
III-
24. Gangguan Operasional Fasilitas Utama Indikator : (3) Memasang Rambu Internal Periode 1. Pihak Pelaksana
kelancaran Pasar Godean Terciptanya lalu lintas yang lancer (4) Memasang Rambu Internal Lokasi pengelolaan yaitu Dinas
lalulintas dengan besar V/C ratio < 0,3 (3) Menyediakan ruang parkir sejumlah : pengelolaan di dilakukan selama Perindustrian dan
a. Sepeda Motor : 366 SRP tapak Proyek tahap kegiatan Perdagangan
b. Mobil Pengunjung : 67 SRP Pasar Godean, Operasional Kabupaten Sleman
c. Kendaraan Barang : 2 SRP Fasilitas Utama 2. Instansi Pengawas
(4)Memasangan CCTV Pasar Godean yaitu DLH
(5)Memasang Warning Light Kabupaten Sleman;
(6)Menyediakan Penerangan Jalan di Internal DLHK Provinsi DIY;
(7)Menyediakan APAR di dalam area pasar 3. Instansi Penerima
(8)Mengatur akses keluar masuk kendaraan Laporan yaitu DLH
Kabupaten Sleman;
DLHK Provinsi DIY;
25. Penurunan Operasional fasilitas - Standar pembangunan dan operasional (1)Seluruh unit yang menghasilkan air limbah dialirkan ke IPAL Pasar (1)Tapak Proyek Setiap 6 bulan 1. Pihak Pelaksana
kualitas air pendukung IPAL sesuai Persetujuan teknis godean dengan system perpipaan air limbah kedap dan tertutup (2)IPAL sekali selama yaitu Dinas
Pemenuhan baku mutu air limbah (2)Operator IPAL dipersyaratkan memiliki sertifikat kompetensi PPPA dan POPAL (3)Lokasi titik tahap operasi perindustrian dan
- Standar baku mutu kualitas air sungai (3)Memisahkan saluran air limbah dengan saluran air hujan penaatan perdagangan Kab.
berjo parameter kunci BOD tidak (4)Memasang alat ukut debit (flowmeter) di inlet dan outlet IPAL (4)Lokasi titik Kolaka
melebihi rona awal sebesar 3,7 mg/L. (5)Memasang papan nama dan titik koordinat pada lokasi titik penaatan dan titik outfall 2. Instansi Pengawas
outfall yaitu DLH
(6)memiliki system tanggap darurat IPAL Kabupaten Sleman
(7)melakukan pengurasan lumpur apabila telah mencapai 20 % 3. Instansi Penerima
Laporan yaitu DLH
Kabupaten Sleman
dan DLH Provinsi DIY
26. Vektor dan Operasional Fasilitas Berkurangnya indeks populasi lalat 5.5 1. Melakukan penataan pedagang di lingkungan pasar godean sesuai dengan 1. Pada lokasi 1. Periode 1. Pihak Pelaksana
Binatang Pendukung jenis dagangannya apakah jenis yang didagangkan basah atau kering; kegiatan pengelolaan yaitu Dinas
Penyebaran 2. Melakukan pembersihan saluran drainase di lokasi tapak proyek setiap 2 (dua) 2. Pada lokasi dilakukan Perindustrian dan
Penyakit minggu sekali dan dibuktikan dengan pencatatan; kegiatan selama Perdagangan
kegiatan Kabupaten Sleman
pasar 2. Instansi Pengawas
beroperasi yaitu DLH
2. Periode Kabupaten Sleman
pengelolaan
dilakukan
selama
kegiatan
pasar
beroperasi
III-
32. Peningkatan Pembongkaran Indikator Baku Mutu: (1) Melakukan pembongkaran bangunan menggunakan metode non peledak Pasar Godean Selama kegiatan 1. Pihak Pelaksana
Kadar PM10 Bangunan Standar baku mutu nilai konsentrasi (2) Melaksanakan pembongkaran bangunan tahap 1 menggunakan pembongkaran yaitu Dinas
PM10<75 µg/m3 selama waktu periode 24 pendekatan teknis top-down by machine dengan metode high reach arm. bangunan Perindustrian dan
jam sesuai dengan ketentuan dalam (3) Melaksanakan pembongkaran bangunan tahap 2 menggunakan berlangsung Perdagangan
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun pendekatan teknis top-down manual dengan metode konvensional. Kabupaten Sleman.
2021 Tentang Penyelenggaran (4) Menghindari penggunaan alat berat secara simultan. 2. Instansi Pengawas
Perlindungan dan Pengelolaan (5) Membuat pagar sementara sebagai barrier buatan. yaitu DLH
Lingkungan Hidup (Lampiran VII, Baku (6) Melakukan penyiraman pada pada area pembongkaran terutama bila Kabupaten Sleman
Mutu Udara Ambien) musim kemarau dan / atau kecepatan angin relatif tinggi. dan Dinas
(7) Dilakukan pemantauan kualitas udara ambien parameter PM10 selama waktu Perhubungan
periode 24 jam, dimana hasil pengukuran dibandingkan dengan baku Kabupaten Sleman
mutu sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 Tentang 3. Instansi Penerima
Penyelenggaran Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Laporan yaitu DLH
(Lampiran VII, Baku Mutu Kabupaten Sleman
Udara Ambien).
33. Peningkatan Pekerjaan Pembongkaran Tidak terjadi peningkatan prevalensi (1)Pengelolaan mengacu pada bentuk penngelolaan dampak primer (1)Tapak proyek (1)Setiap hari 1. Pelaksana
Prevalensi Bangunan penyakit ISPA di wilayah studi tidak penurunan kualitas udara (peningkatan kadar PM10), yaitu: (2)Fasilitas selama Dinas Perindustrian
Penyakit melebihi rona awal lingkungan dimana a. Melakukan pembongkaran bangunan dengan menggunakan metode pelayanan kegiatan dan Pergadangan
ISPA prevalensi penyakit ISPA sebesar 16,48% non peledak kesehatan pembongkara Kabupaten Sleman
b. Melaksanakan pembongkaran bangunan tahap 1 menggunakan terdekat n bangunan 2. Pengawas
pendekatan teknis top-down by machine dengan metode high reach berlangsung Dinas Lingkungan
arm (2)Setiap bulan Hidup dan Dinas
c. Melaksanakan pembongkaran bangunan tahap 2 menggunakan selama Kesehatan
pendekatan teknis top-down manual dengan metode konvensional kegiatan Kabupaten Sleman
d. Menghindari penggunaan alat berat secara simultan pembongkara 3. Penerima Laporan
e. Membuat pagar sementara sebagai barrier buatan n bangunan Dinas Lingkungan
f. Melakukan penyiraman di tapak proyek pada tahap kegiatan berlangsung Hidup Kabupaten
pembongkaran bangunan, hanya saat kondisi kering atau kemarau Sleman
(2)Melakukan koordinasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk
melakukan pemeriksaan gratis secara berkala dan sosialisasi terkait PHBS
Keterangan: adopsi contoh matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL), SK No 003627 C s/d SK No 003633 C; PP 21/2021 (Halaman 34-40
III-13
BAB 3
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
(1) Dampak yang dipantau, yang terdiri dari jenis dampak yang terjadi;
komponen lingkungan yang terkena dampak, dan
indikator/parameter yang dipantau,
(C.2)
Penerimaan Tenaga Kerja
12. -
Operasional
(C.3)
Operasional Fasilitas Utama 13. Penurunan Kualitas Air Permukaan
Pasar Godean
14. Timbulan Sampah Domestik
15. Timbulan Limbaah B3
Vektor dan BinatangPembawa
(C.4) 16.
Penyakit
Operassial Fasilitas Pendukung 17. Gangguan Kelancaran Lalulintas
Pasar Godean 18. Penurunan Kualitas Udara
(D)
Pembongkaran Bangunan 19. Vegetasi
PASCA
OPERASI Gangguan Kesehatan
20.
Masyarakat (ISPA)
Mobilisasi Bongkaran tas
21. -
Pendukung
Keterangan (*) tahapan kegiatan rencana kegiatan
TABEL 2.2. MATRIKS RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
II-4
2. Munculnya sikap Pendekatan Sosial: Metode Pengumpulan Data: Lokasi pemantauan di Pasar Periode pemantauan a. Pihak Pelaksana yaitu Dinas
dan persepsi Kegiatan Relokasi Dilakukan dengan observasi melalui wawancara Relokasi dilakukan 4 kali Perindustrian dan
masyarakat Hilangnya persepsi dan sikap Pedagang Eksisting langsung terhadap pedagang eksisting terkait sosialisasi selama 4 bulan pada Perdagangan Kabupaten
Negatif masyarakat negatif informasi dan pengumuman terkait metode relokasi, tahap kegiatan Sleman
mekanisme relokasi, lokasi tempat relokasi relokasi pedagang b. Instansi Pengawas yaitu DLH
eksistng. Kabupaten Sleman
Alat/Instrumen: c. Instansi Penerima Laporan
Penggunaan berkas kuisioner dan alat tulis yaitu DLH Kabupaten
SLeman
Analisis data:
Deskripstif Kuantitatif
B. TAHAP KONSTRUKSI
3, Peningkatan Indikator Baku Mutu: Pekerjaan Mobilisasi (1) Dilakukan observasi Sertifikat Lulus Uji Emisi dump Dump Truk Pengangkut Waktu dan frekuensi a. Pihak Pelaksana yaitu Dinas
Kadar PM10 Standar baku mutu Nilai Peralatan dan truk pengangkut. pemantauan Perindustrian dan
konsentrasi PM10<75 µg/m3 selama Material (2) Dilakukan observasi kelaikan operasi dump truk dan dilakukan setiap 6 Perdagangan Kabupaten
waktu periode 24 jam sesuai bak ditutup terpal rapat secara layak (enam) bulan sekali Sleman.
dengan ketentuan dalam (3) Dilakukan pemantauan kualitas udara ambien selama proses b. Instansi Pengawas yaitu DLH
Peraturan Pemerintah Nomor 22 parameter PM10 selama waktu periode 24 jam, kegiatan pekerjaan Kabupaten Sleman dan
Tahun 2021 Tentang dimana hasil pengukuran dibandingkan dengan mobilisasi peralatan Dinas Perhubungan
Penyelenggaran Perlindungan baku mutu sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 22 dan material Kabupaten Sleman
dan Pengelolaan Lingkungan Tahun 2021 Tentang Penyelenggaran Perlindungan berlangsung c. nstansi Penerima Laporan
Hidup (Lampiran VII, Baku Mutu dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lampiran VII, yaitu DLH Kabupaten
Udara Ambien) Baku Mutu Udara Ambien). Sleman
II-
4. Peningkatan Tidak terjadi peningkatan Pekerjaan Mobilisasi Metode Pengumpulan Data: (1) Dump truck atau dokumen Waktu dan frekuensi d. Peningkatan Prevalensi
Prevalensi prevalensi penyakit ISPA di Peralatan dan Dilakukan dengan observasi langsung terhadap : terkait pemantauan Penyakit ISPA
Penyakit ISPA wilayah studi tidak melebihi rona Material (1)Penggunaan dump truck yang lulus uji emisi (2) Dump truck dilakukan minimal 6
awal lingkungan dimana (2)Penutupan bak kendaraan pada saat mengangkut (3) Fasilitas pelayanan (enam) bulan sekali
prevalensi penyakit ISPA sebesar material kesehatan terdekat selama pelaksanaan
16,48% (3)Pelaksanaan koordinasi dengan fasilitas pelayanan (4) Masyarakat di Kalurahan pekerjaan mobilisasi
kesehatan terdekat untuk melakukan pemeriksaan Sidoluhur yang dilalui peralatan dan
gratis secara berkala dan sosialisasi terkait PHBS oleh kendaraan pada material
(4)Prevalensi penyakit ISPA di wilayah studi tahap mobilisasi
peralatan dan material
Alat/ Instrumen:
Penggunaan dokumen sertifikat lulus uji emisi, kamera,
berita acara, alat tallysheet kuesioner, dan alat tulis
Analisis Data
Dilakukan dengan mengkonversi data jumlah kasus
penyakit ISPA menjadi prevalensi ISPA menggunakan
rumus:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡
𝑝𝑟𝑒𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖 = 𝑥 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
dimana:
Jumlah penduduk yang sakit : jumlah penduduk
penderita ISPA
Jumlah penduduk keseluruhan : jumlah penduduk
keseluruhan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Godean 1
Alat/ Instrumen:
Penggunaan Surat Tugas,SOP, DED, dokumen,kamera,
berita acara, dan alat tulis
II-
6 Peningkatan Indikator Baku Mutu: Pekerjaan (1) Dilakukan pemeriksaan Sertifikat Lulus Uji Emisi dump (1) Dump Truk Pengangkut Waktu dan frekuensi a. Pihak Pelaksana yaitu Dinas
Kadar PM10 Standar baku mutu Nilai Penyiapan Lahan truk pengangkut. (2) Area Tapak Proyek pemantauan Perindustrian dan
konsentrasi PM10<75 µg/m3 selama (2) Dilakukan pemeriksaan kelaikan operasi dump truk dilakukan 6 (enam) Perdagangan Kabupaten
waktu periode 24 jam sesuai dan bak ditutup terpal rapat secara layak. sekali selama proses Sleman.
dengan ketentuan dalam (3) Dilakukan observasi pagar sementara sebagai barier kegiatan pekerjaan b. Instansi Pengawas yaitu DLH
Peraturan Pemerintah Nomor 22 buatan penataan lahan Kabupaten Sleman dan
Tahun 2021 Tentang berlangsung yaitu 4 Dinas Perhubungan
(4) Dilakukan observasi kegiatan penyiraman area
Penyelenggaran Perlindungan bulan. Kabupaten Sleman
tapak proyek terutama pada saat musim kemarau
dan Pengelolaan Lingkungan e. Instansi Penerima Laporan
dan/atau kecepatan angin relatif tinggi
Hidup (Lampiran VII, Baku Mutu yaitu DLH Kabupaten
(4) Dilakukan pemantauan kualitas udara ambien
Udara Ambien) Sleman
parameter PM10 selama waktu periode 24 jam,
dimana hasil pengukuran dibandingkan dengan
baku mutu sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 22
Tahun 2021 Tentang Penyelenggaran Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lampiran VII,
Baku Mutu Udara Ambien).
7 Timbulan Tidak terdapat sampah domestic Pekerjaan penyiapan Metode Pengumpulan Data: (3) Lokasi pengelolaan di Pemantauan dilakukan 4 1. Pihak Pelaksana yaitu Dinas
Sampah disekitar lokasi kegiatan lahan Dilakukan observasi langsung terhadap penempatan tapak Proyek Pasar (empat) bulan Perindustrian dan
Domestik pewadahan sampah domestik Godean, Perdagangan Kabupaten
Sleman
2. Instansi Pengawas yaitu DLH
Kabupaten Sleman
3. Instansi Penerima Laporan
yaitu DLH Kabupaten Sleman
8 Peningkatan Tidak terjadi peningkatan Pekerjaan Metode Pengumpulan Data: (1) Dump truck atau Waktu dan frekuensi a. Pelaksana
Prevalensi prevalensi penyakit ISPA di Penyiapan Lahan Dilakukan dengan observasi langsung terhadap : dokumen terkait pemantauan Dinas Perindustrian dan
Penyakit ISPA wilayah studi tidak melebihi rona (1)Penggunaan dump truck yang lulus uji emisi (2) Dump truck dilakukan minimal Pergadangan Kabupaten
awal lingkungan dimana (2)Penutupan bak kendaraan pada saat mengangkut (3) Tapak proyek satu kali selama Sleman
prevalensi penyakit ISPA sebesar material (4) Tapak proyek pelaksanaan b. Pengawas
16,48% (3)Pembuatan pagar sementara sebagai barrier buatan (5) Fasilitas pelayanan pekerjaan penyiapan Dinas Lingkungan Hidup dan
(4)Penyiraman di tapak proyek pada tahap kegiatan kesehatan terdekat lahan Dinas Kesehatan Kabupaten
penyiapan lahan, hanya saat kondisi kering atau (6) Masyarakat dalam radius Sleman
kemarau 200 meter dari tapak c. Penerima Laporan
(5)Pelaksanaan koordinasi dengan fasilitas pelayanan proyek di Kalurahan c. Dinas Lingkungan Hidup
kesehatan terdekat untuk melakukan pemeriksaan Sidoluhur dan Kalurahan Kabupaten Sleman
gratis secara berkala dan sosialisasi terkait PHBS Sidoagung
(5) Prevalensi penyakit ISPA di wilayah studi
Alat/ Instrumen:
Penggunaan dokumen sertifikat lulus uji emisi, kamera,
berita acara, alat tallysheet kuesioner, dan alat tulis
Analisis Data
Dilakukan dengan mengkonversi data jumlah kasus
penyakit ISPA menjadi prevalensi ISPA menggunakan
rumus:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡
𝑝𝑟𝑒𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖 = 𝑥 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
dimana:
Jumlah penduduk yang sakit : jumlah penduduk
penderita ISPA
Jumlah penduduk keseluruhan : jumlah penduduk
keseluruhan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Godean 1
Analisa Data:
Dilakukan analisis dengan membandingkan nilai
tingkat kebisingan dengan baku mutu Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 Tahun
1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan di lingkungan
permukiman
11 Penurunan - Tidak terjadi genangan air di Penyiapan lahan (1) Dilakukan observasi dan dokumentasi drainase (1) Tapak Proyek Setiap 6 bulan a. Pihak Pelaksana yaitu Dinas
kualitas air tapak proyek dan lingkungan di area tapak proyeK (2) Upstream S. Berjo sekali selama tahap perindustrian dan
sekitar (2) Dilakukan observasi dan dokumentasi sedimen (koordinat 7°45'39.52"LS- konstruksi perdagangan Kab. Kolaka
- Standar baku mutu kualitas ai trap (penampung air larian) 110°17'7.23"BT) b. Instansi Pengawas yaitu DLH
sungai parameter kunci TSS tidak (3) Dilakukan pengukuran sampling kualitas air (3)Downstream S. Berjo, Kabupaten Sleman
melebihi Baku mutu kelas II sungai melalui penyedia jasa laboratorium (koordinat 7°45'48.93"LS- d. Instansi Penerima Laporan
sebesar 50 mg/L. lingkungan terakreditasi KAN dan/atau terdaftar 110°16'54.58"BT) yaitu DLH Kabupaten
di KLHK. Sleman dan DLH Provinsi DIY
Pengambilan data :
Metode pengambilan sampel air sesuai dengan SNI
06-6989.57-2008
Analisis Data:
Dilakukan analisis dengan membandingkan konsentrasi
parameter kunci TSS dengan data Baku mutu kelas II.
12 Timbulan Tidak terdapat sampah domestic Pekerjaan Metode Pengumpulan Data: (3) Lokasi pengelolaan di Pemantauan dilakukan 1. Pihak Pelaksana yaitu Dinas
sampah disekitar lokasi kegiatan pembangunan fisik Dilakukan observasi langsung terhadap penempatan tapak Proyek Pasar selama 8 (delapan) bulan Perindustrian dan
Domestik dan penunjang pewadahan sampah domestik Godean, Perdagangan Kabupaten
Sleman
2. Instansi Pengawas yaitu DLH
Kabupaten Sleman
c. Instansi Penerima Laporan
yaitu DLH Kabupaten
Sleman
II-
12 Timbulan Limbah Indikator Teknis: Pekerjaan (1) Dilakukan observasi sarana TPS di area tapak Area Tapak Proyek Waktu dan a. Pihak Pelaksana yaitu Dinas
B3 - Tidak ada ceceran Limbah Pembangunan Fisik proyek sesuai dengan ketentuan rincian teknis frekuensi Perindustrian dan
B3 di area tapak proyek Fasilitas Utama dan pengelolaan limbah B3. pemantauan Perdagangan Kabupaten
meliputi Jenis Limbah B3 Fasilitas Pendukung (2) Dilakukan observasi keberadaan petugas pengelola dilakukan sebulan Sleman.
sebagai berikut : Limbah B3 terdidik dan/atau terlatih. sekali selama proses b. Instansi Pengawas yaitu DLH
1. Minyak pelumas bekas (3) Dilakukan observasi kesesuain penempatan minyak Pekerjaan Kabupaten Sleman dan
(Kode Limbah B105d) pelumas bekas pada drum bertutup, diberi simbol Pembangunan Fisik Dinas Perhubungan
2. Kain majun bekas (used dan label. Fasilitas Utama dan Kabupaten Sleman
rags) (Kode Limbah B110d) (4) Dilakukan observasi kesesuain penempatan kain Fasilitas Pendukung c. Instansi Penerima Laporan
3. Aki bekas (Kode Limbah majun bekas pada drum atau wadah lain berlangsung yaitu 8 yaitu DLH Kabupaten
B355-2) dengan fungsi yang sama, diberi simbol dan label. bulan. Sleman
4. Kemasan bekas B3 (Kode (5) Dilakukan observasi kesesuain penempatan aki
Limbah Kodel Limbah bekas pada rak atau wadah lain dengan fungsi
B104d) yang sama, diberi simbol dan label.
(6) Dilakukan observasi kesesuain penempatan kemasan
Semua Limbah B3 ditempatkan di bekas B3 pada drum atau wadah lain dengan
TPS Limbah B3. fungsi yang sama, diberi simbol dan label
(7) Dilakukan observasi pencatatan Limbah B3 pada
Loog Book.
(8) Dilakukan observasi Perjanjian Kerja Sama dengan
Pihak Ketiga Pengelola Lanjut Limbah B3 berizin
(Pengumpul Limba B3 dan/atau Pengangkut Limba
B3)
(9) Dilakukan observasi administrasi manifest Limbah B3.
(5)
13 Vektor dan Tidak terdapat sampah domestic Pekerjaan Metode Pengumpulan Data: Lokasi pengelolaan di Pemantauan dilakukan 1. Pihak Pelaksana yaitu Dinas
binatang disekitar lokasi kegiatan pembangunan fisik Dilakukan observasi langsung terhadap penempatan tapak Proyek Pasar selama 8 (delapan) bulan Perindustrian dan
pembawa dan penunjang pewadahan sampah domestik Godean, Perdagangan Kabupaten
penyakit Sleman
(10)
2. Instansi Pengawas yaitu DLH
Kabupaten Sleman
d. Instansi Penerima Laporan
yaitu DLH Kabupaten
Sleman
14 Munculnya sikap Pendekatan Sosial: Kegiatan Metode Pengumpulan Data: Lokasi pemantauan di Periode pemantauan a. Pihak Pelaksana yaitu Dinas
dan persepsi Pembangunan Dilakukan dengan observasi melalui wawancara kelurahan Sidoagung dilakukan 4 kali Perindustrian dan
masyarakat Hilangnya persepsi dan sikap Fasilitas Utama dan langsung terhadap masyarakat terkait: dan Kelurahan Sidoluhur selama 8 bulan Perdagangan Kabupaten
Negatif masyarakat negatif pendukung tahap kegiatan Sleman
Alat/Instrumen: pembangunan fisik b. Instansi Pengawas yaitu DLH
Penggunaan berkas kuisioner dan alat tulis fasilitas utama dan Kabupaten Sleman
penunjang c. Instansi Penerima Laporan
Analisis data: yaitu DLH Kabupaten
Deskripstif Kuantitatif SLeman
C. TAHAP OPERASIONAL
15 Terbukanya Tercapainya target minimal Penerimaan Tenaga Metode Pengumpulan Data: 1. Kantor Kalurahan Sidoluhur Waktu dan frekuensi d. Pihak Pelaksana yaitu Dinas
Kesempatan dalam penerimaan tenaga kerja Kerja untuk tahap 1.Pengecekan pengumuman di kantor dan Kalurahan Sidoagung pemantauan Perindustrian dan
Kerja lokal minimal 30% dari total operasional kalurahan Sidoagung dan Kalurahan Sidoluhur, 2. Lokasi tapak proyek dilakukan minimal Perdagangan Kabupaten
kebutuhan kualifikasi tenaga kerja 3. Dinas Perindustrian dan satu kali selama Sleman
kontruksi 2.Pengecekan pengumuman di tapak proyek Perdagangan Kabupaten proses penerimaan e. Instansi Pengawas yaitu DLH
Sleman tenaga kerja Kabupaten Sleman
Alat/Instrumen: operasional f. Instansi Penerima Laporan
Penggunaan berkas tabulasi daftar tenaga kerja yang yaitu DLH Kabupaten
diterima (Nama, Alamat Asal, Alamat Domisili) Sleman dan Dinas Tenaga
Kerja Kabupaten Sleman
Analisis data :
Melakukan perbandingan jumlah penerimaan
tenaga kerja yang dibutuhkan dengan tenag kerja
yang telah diterima bekerja
II-
16 Gangguan Indikator : Operasional Fasilitas Metode Pengumpulan Data: Lokasi pengelolaan Waktu dan frekuensi a. Pelaksana
kelancaran Terciptanya lalu lintas yang lancer Utama Pasar Dilakukan dengan observasi langsung terhadap : di tapak Proyek Pasar pemantauan Dinas Perindustrian dan
lalulintas dengan besar V/C ratio < 0,3 Godean (1) Pemasangan Rambu Internal Godean, dilakukan minimal 6 Pergadangan Kabupaten
(2) Pemasangan Rambu Internal (enam) bulan sekali Sleman
(3) Penyediaan ruang parkir sejumlah : selama pelaksanaan b. Pengawas
a. Sepeda Motor : 366 SRP pekerjaan Dinas Lingkungan Hidup dan
b. Mobil Pengunjung : 67 SRP Operasional Fasilitas Dinas Perhubungan
c. Kendaraan Barang : 2 SRP Utama Pasar Godean Kabupaten Sleman
(4)Pemasangan CCTV c. Penerima Laporan
(5)Pemasangan Warning Light Dinas Lingkungan Hidup
(6)Penyediaan Penerangan Jalan di Internal Kabupaten Sleman
(7)Pengadaan APAR di dalam area pasar
(8)Pangaturan akses keluar masuk kendaraan
Alat/ Instrumen:
Penggunaan SOP, DED, dokumen,kamera, berita acara,
dan alat tulis
Analisis data :
Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997
17 Timbulan Indikator Teknis: Operasional Fasilitas (1) Dilakukan observasi sarana TPS di area tapak TPS Limbah B3 Waktu dan frekuensi a. Pihak Pelaksana yaitu Dinas
Limbah B3 - Tidak ada ceceran Limbah Pendukung Pasar proyek sesuai dengan ketentuan rincian teknis pemantauan Perindustrian dan
B3 di Fasilitas Utama Pasar Godean pengelolaan limbah B3. dilakukan setiap Perdagangan Kabupaten
Godean meliputi Jenis Limbah (2) Dilakukan observasi keberadaan petugas pengelola sebulan sekali selama Sleman.
B3 yaitu : Limbah B3 terdidik dan/atau terlatih. Operasional Pasar b. Instansi Pengawas yaitu DLH
1. Minyak pelumas bekas (3) Dilakukan observasi kesesuain penempatan minyak Godean yaitu 30 Kabupaten Sleman dan
(Kode Limbah B105d) pelumas bekas pada drum bertutup, diberi simbol tahun. Dinas Perhubungan
2. Kain majun bekas (used dan label. Kabupaten Sleman
rags) (Kode Limbah B110d) (4) Dilakukan observasi kesesuain penempatan kain c. Instansi Penerima Laporan
3. Aki bekas (Kode Limbah majun bekas pada drum atau wadah lain yaitu DLH Kabupaten
B355-2) dengan fungsi yang sama, diberi simbol dan label. Sleman
4. Kemasan bekas B3 (Kode (5) Dilakukan observasi kesesuain penempatan aki
Limbah Kodel Limbah bekas pada rak atau wadah lain dengan fungsi
B104d) yang sama, diberi simbol dan label.
5. Lampu TL (Kode (6) Dilakukan observasi kesesuain penempatan kemasan
Limbah B107d) bekas B3 pada drum atau wadah lain dengan
fungsi yang sama, diberi simbol dan label
Semua Limbah B3 ditempatkan di (7) Dilakukan observasi pencatatan Limbah B3 pada
TPS Limbah B3. Loog Book.
(8) Dilakukan observasi Perjanjian Kerja Sama dengan
Pihak Ketiga Pengelola Lanjut Limbah B3 berizin
(Pengumpul Limba B3 dan/atau Pengangkut Limba
B3)
(9) Dilakukan observasi administrasi manifest Limbah B3.
18 Gangguan Indikator : Operasional Fasilitas Metode Pengumpulan Data: Lokasi pengelolaan di Waktu dan frekuensi a. Pelaksana
kelancaran Terciptanya lalu lintas yang lancer Penunjang Pasar Dilakukan dengan observasi langsung terhadap : tapak Proyek Pasar pemantauan Dinas Perindustrian dan
lalulintas dengan besar V/C ratio < 0,3 Godean (1)Penggunaan dump truck yang lulus uji emisi Godean, dilakukan minimal 6 Pergadangan Kabupaten
(2)Penutupan bak kendaraan pada saat mengangkut (enam) bulan sekali Sleman
material selama pelaksanaan b. Pengawas
(3)Pelaksanaan koordinasi dengan fasilitas pelayanan pekerjaan Dinas Lingkungan Hidup
kesehatan terdekat untuk melakukan pemeriksaan Operasional Fasilitas dan Dinas Dinas
gratis secara berkala dan sosialisasi terkait PHBS Penunjang Pasar Perhubungan Kabupaten
(4)Prevalensi penyakit ISPA di wilayah studi Godean Sleman
c. Penerima Laporan
Alat/ Instrumen: Dinas Lingkungan Hidup
Penggunaan dokumen sertifikat lulus uji emisi, kamera, Kabupaten Sleman
berita acara, alat tallysheet kuesioner, dan alat tulis
II-
19 Munculnya sikap Pendekatan Sosial: Kegiatan Penataan Metode Pengumpulan Data: Lokasi pemantauan di Pasar Periode pemantauan a. Pihak Pelaksana yaitu Dinas
dan persepsi Pedagang Eksisting Dilakukan dengan observasi melalui wawancara Relokasi dilakukan 2 kali Perindustrian dan
masyarakat Hilangnya persepsi dan sikap langsung terhadap pedagang terkait : selama 2 bulan Perdagangan Kabupaten
Negatif masyarakat negatif tahap kegiatan Sleman
(1) Pelaksanaan sosialisasi penataan pedagang penataan pedagang b. Instansi Pengawas yaitu DLH
dasaran (Kios dan LOS) dan plataran eksisting Kabupaten Sleman
(Tlasaran) c. Instansi Penerima Laporan
yaitu DLH Kabupaten
(2) Pelaksanaan Penataan edagang sesuai zona jenis SLeman
tempat dasaran (Kios dan LOS) dan plataran
(Tlasaran) sesuai zona jenis tempat
Alat/Instrumen:
Penggunaan berkas kuisioner dan alat tulis
Analisis data:
Deskripstif Kuantitatif
20 Munculnya sikap Pendekatan Sosial: Kegiatan Metode Pengumpulan Data: Lokasi pemantauan di Periode pemantauan a. Pihak Pelaksana yaitu Dinas
dan persepsi Pembangunan Dilakukan dengan observasi melalui wawancara kelurahan Sidoagung dilakukan 4 kali Perindustrian dan
masyarakat Hilangnya persepsi dan sikap Fasilitas Utama dan langsung terhadap masyarakat terkait: dan Kelurahan Sidoluhur selama 8 bulan Perdagangan Kabupaten
Negatif masyarakat negatif pendukung tahap kegiatan Sleman
Alat/Instrumen: pembangunan fisik b. Instansi Pengawas yaitu DLH
Penggunaan berkas kuisioner dan alat tulis fasilitas utama dan Kabupaten Sleman
penunjang c. Instansi Penerima Laporan
Analisis data: yaitu DLH Kabupaten
Deskripstif Kuantitatif SLeman
c. TAHAP OPERASI
21 Penurunan - Tidak terdapat Pembangunan fisik (1) Dilakukan observasi dan dokumentasi toilet portable (1) Tapak Proyek Setiap 6 bulan a. Pihak Pelaksana yaitu Dinas
kualitas air tumpahan/ceceran cairan fasilitas utama dan dan IPAL portable sekali selama tahap perindustrian dan
berminyak pendukung (2) Dilakukan observasi tumpahan cairan berminyak, (2) Upstream S. Berjo konstruksi perdagangan Kab. Kolaka
- Standar baku mutu kualitas bahan bakar atau bahan berbahaya lainnya (koordinat 7°45'39.52"LS- b. Instansi Pengawas yaitu DLH
air sungai parameter kunci TSS masuk ke tanah, saluran air atau drainase 110°17'7.23"BT) Kabupaten Sleman
dan BOD tidak melebihi Baku (3) Dilakukan observasi pembersihkan tumpahan bahan c. Instansi Penerima Laporan
mutu kelas II. bakar peralatan berat dan cairan hidrolik (3) Downstream S. Berjo, yaitu DLH Kabupaten
(4) Dilakukan pengukuran sampling kualitas air (koordinat 7°45'48.93"LS- Sleman dan DLH Provinsi DIY
sungai melalui penyedia jasa laboratorium 110°16'54.58"BT)
lingkungan terakreditasi KAN dan/atau terdaftar di
KLHK.
Pengambilan data :
Metode pengambilan sampel air sesuai dengan SNI
06-6989.57-2008
Analisis Data:
Dilakukan analisis dengan membandingkan konsentrasi
parameter kunci TSS dengan data Baku mutu kelas II.
II-
22 Penurunan - Standar pembangunan dan Operasional fasilitas (1)Dilakukan observasi dan dokumentasi system (1)Tapak Proyek - Pemantauan air a. Pihak Pelaksana yaitu Dinas
kualitas air operasional IPAL sesuai utama pasar perpipaan dari seluruh unit ke IPAL Pasar godean (2)Upstream S. Berjo sungai Setiap 6 perindustrian dan
Persetujuan teknis Pemenuhan godean (2)Dilakukan observasi persyaratan operator IPAL (koordinat 7°45'39.52"LS- bulan sekali selama perdagangan Kab. Kolaka
baku mutu air limbah (3)Dilakukan observasi dan dokumentasi saluran 110°17'7.23"BT) tahap operasi b. Instansi Pengawas yaitu DLH
- Standar baku mutu kualitas air limbah dan saluran air hujan (3)Downstream S. Berjo, - Pemantauan air Kabupaten Sleman
air sungai berjo parameter (4)Dilakukan observasi dan dokumentasi alat ukut debit (koordinat 7°45'48.93"LS- limbah setiap 1 c. Instansi Penerima Laporan
kunci BOD tidak melebihi rona (flowmeter) 110°16'54.58"BT) bulan sekali selama yaitu DLH Kabupaten Sleman
awal sebesar 3,7 mg/L. (5) Dilakukan observasi dan dokumentasi papan nama (4)Outlet (koordinat = tahap operasi dan DLH Provinsi DIY
dan titik koordinat 7°45'59.57"S-
(6) DIlakukan observasi dan dokumentasi 110°17'36.43"E)
system tanggap darurat IPAL (5)Outfall (koordinat
(7) Dilakukan observasi dan dokumentasi pengurasan 7°46'5,55" LS - 110°
lumpur 17'45,05" BT)
(6) Dilakukan pengukuran sampling kualitas air sungai
dan kualitas air limbah melalui penyedia jasa
laboratorium lingkungan terakreditasi KAN
dan/atau terdaftar di KLHK.
Pengambilan data :
Metode pengambilan sampel air sesuai dengan SNI
06-6989.57-2008
Analisis Data:
Dilakukan analisis air sungai dengan
membandingkan konsentrasi parameter kunci
BOD dengan data rona awal
Dilakukan analisis air limbah dibandingkan
dengan baku mutu sebagai berikut :
23 Timbulan Tidak terjadi ceceran sampah Operasional Metode pengumpulan data Lokasi pengelolaan di tapak pemantauan 1. Kabupaten Sleman
Sampah domestic di lokasi kegiatan Fasilitas Utama 1. Menyiapkan pewadahan tertutup sampah domestic Proyek Pasar Godean, dilakukan selama 2. Instansi Pengawas yaitu
Domestik dengan jalan pemilahan secara organik dan pasar Godean DLH Kabupaten Sleman
anorganik dengan diberikan pewadahan yang beroperasi d. Instansi Penerima Laporan
berbeda warna untuk organik menggunakan warna yaitu DLH Kabupaten Sleman
kuning dan untuk anorganik menggunakan warna
merah;
2. Menempatkan pewadahan sampah organik dan
anorganik di beberapa titik lokasi kegiatan pasar
pada setiap lantai; -
3. Menyiapkan tempat penyimpanan sementara
sampah domestic (organic dan anorganik) secara
kedap air
4. Mengangkat sampah organik dan anorganik di
tempat penyimpanan sampah sementara (TPS
sampah) dan melakukan kerjasama dengan pihak ke
III/ instansi terkait untuk penggangkutan sampah
domestic;
5. Melakukan koordinai dengan instansi teknis terkait
dalam pengelolaan sampah domestik
II-
Vektor dan Berkurangnya indeks populasi Operasional Metode pengumpulan data Lokasi pengelolaan di tapak pemantauan 3. Kabupaten Sleman
binatang lalat 5.5 Fasilitas Utama 1. Melakukan penataan pedagang di lingkungan pasar Proyek Pasar Godean, dilakukan selama 4. Instansi Pengawas yaitu
pembawa godean sesuai dengan jenis dagangannya apakah pasar Godean DLH Kabupaten Sleman
penyakit jenis yang didagangkan basah atau kering; beroperasi 5. Instansi Penerima
2. Melakukan pembersihan saluran drainase di lokasi Laporan yaitu DLH
tapak proyek setiap 2 (dua) minggu sekali dan Kabupaten Sleman
dibuktikan dengan pencatatan;
24 Peningkatan Pendapatan masyarakat yang Operasional Fasilitas Metode Pengumpulan Data Dinas Perindustrian Kabupaten - Waktu dan frekuensi - Pihak Pelaksana yaitu
Pendapatan lebih besar dari UMK dengan Utama Pasar Survey Tenaga kerja operasional yang memiliki gaji Sleman pemantauan Dinas Perindustrian dan
Masyarakat Persentase nilai interval indeks Godean minimal sebesar UMK Rp. 2.159.519,22,-dengan dilakukan setiap 6 Perdagangan
pendapatan > 80% persyaratan pendidikan S1 (Enam) bulan sekali Kabupaten Sleman
selamaproses - Instansi Pengawas yaitu
Alat/Instrumen: kegiatan DLH Kabupaten Sleman
Penggunaan berkas tabulasi daftar tenaga kerja yang operasional - Instansi Penerima
diterima (Nama, Alamat Asal, Alamat Domisili); dan Laporan yaitu DLH
berkas form penerimaan upah Kabupaten SLeman
Analisis Data :
Melakukan pengecekan terhadap gaji yang diterima
oleh tenaga kerja operasional apakah sudah sama
atau lebih besar dari UMK Kabupaten Sleman
25 Munculnya sikap Pendekatan Sosial: Kegiatan Penataan Metode Pengumpulan Data: Lokasi pemantauan di Pasar Periode pemantauan d. Pihak Pelaksana yaitu Dinas
dan persepsi Pedagang Eksisting Dilakukan dengan observasi melalui wawancara Relokasi dilakukan 2 kali Perindustrian dan
masyarakat Hilangnya persepsi dan sikap langsung terhadap pedagang terkait : selama 2 bulan Perdagangan Kabupaten
Negatif masyarakat negatif tahap kegiatan Sleman
(3) Pelaksanaan sosialisasi penataan pedagang penataan pedagang e. Instansi Pengawas yaitu DLH
dasaran (Kios dan LOS) dan plataran eksisting Kabupaten Sleman
(Tlasaran) f. Instansi Penerima Laporan
yaitu DLH Kabupaten
(4) Pelaksanaan Penataan edagang sesuai zona jenis SLeman
tempat dasaran (Kios dan LOS) dan plataran
(Tlasaran) sesuai zona jenis tempat
Alat/Instrumen:
Penggunaan berkas kuisioner dan alat tulis
Analisis data:
Deskripstif Kuantitatif
26 Munculnya sikap Pendekatan Sosial: Kegiatan Metode Pengumpulan Data: Lokasi pemantauan di Periode pepenataun a. Pihak Pelaksana yaitu Dinas
dan persepsi Penerimaan Tenaga Dilakukan dengan observasi melalui wawancara kelurahan Sidoagung dilakukan sebanyak 3 Perindustrian dan
masyarakat Tidak terjadi perubahan persepsi Kerja Operasional langsung terhadap masyarakat terkait: dan Kelurahan Sidoluhur kali selama 3 bulan Perdagangan Kabupaten
Positif dan sikap masyarakat positif (1) Pelaksanaan sosialisasi mekanisme dan persyaratan tahap kegiatan Sleman
penerimaan tenaga kerja opersioanal penerimaan tenaga b. Instansi Pengawas yaitu DLH
(2) Pelaksanaan Koordinasi dengan Pemerintah Daerah kerja operasional Kabupaten Sleman
Kelurahan Sidoluhur dan Kelurahan Sidoagung c. Instansi Penerima Laporan
yaitu DLH Kabupaten
Alat/Instrumen: SLeman
Penggunaan berkas kuisioner dan alat tulis
Analisis data:
Deskripstif Kuantitatif
II-
24 Munculnya sikap Pendekatan Sosial: Kegiatan Metode Pengumpulan Data: Lokasi pemantauan di Periode pemantauan a. Pihak Pelaksana yaitu Dinas
dan persepsi Operasional Fasilitas Dilakukan dengan observasi melalui wawancara kelurahan Sidoagung dilakukan 4 kali Perindustrian dan
masyarakat Tidak terjadi perubahan persepsi Utama Pasar langsung terhadap masyarakat dan Kelurahan Sidoluhur selama 4 bulan pada Perdagangan Kabupaten
Positif dan sikap masyarakat positif Godean tahap kegiatan Sleman
Alat/Instrumen: relokasi pedagang b. Instansi Pengawas yaitu DLH
Penggunaan berkas kuisioner dan alat tulis eksistng. Kabupaten Sleman
c. Instansi Penerima Laporan
Analisis data: yaitu DLH Kabupaten
Deskripstif Kuantitatif SLeman
25 Penurunan - Standar pembangunan dan Operasional fasilitas (1)Dilakukan observasi dan dokumentasi system (1)Tapak Proyek - Pemantauan air e. Pihak Pelaksana yaitu Dinas
kualitas air operasional IPAL sesuai pendukung perpipaan dari seluruh unit ke IPAL Pasar godean (2)Upstream S. Berjo sungai Setiap 6 perindustrian dan
Persetujuan teknis Pemenuhan (2)Dilakukan observasi persyaratan operator IPAL (koordinat 7°45'39.52"LS- bulan sekali selama perdagangan Kab. Kolaka
baku mutu air limbah (3)Dilakukan observasi dan dokumentasi saluran 110°17'7.23"BT) tahap operasi f. Instansi Pengawas yaitu DLH
- Standar baku mutu kualitas air limbah dan saluran air hujan (3)Downstream S. Berjo, - Pemantauan air Kabupaten Sleman
air sungai berjo parameter (4)Dilakukan observasi dan dokumentasi alat ukut debit (koordinat 7°45'48.93"LS- limbah setiap 1 d. Instansi Penerima Laporan
kunci BOD tidak melebihi rona (flowmeter) 110°16'54.58"BT) bulan sekali selama yaitu DLH Kabupaten Sleman
awal sebesar 3,7 mg/L. (5) Dilakukan observasi dan dokumentasi papan nama (4)Outlet (koordinat = tahap operasi dan DLH Provinsi DIY
dan titik koordinat 7°45'59.57"S-
(6) DIlakukan observasi dan dokumentasi 110°17'36.43"E)
system tanggap darurat IPAL (5)Outfall (koordinat
(7) Dilakukan observasi dan dokumentasi pengurasan 7°46'5,55" LS - 110°
lumpur 17'45,05" BT)
(6) Dilakukan pengukuran sampling kualitas air sungai
dan kualitas air limbah melalui penyedia jasa
laboratorium lingkungan terakreditasi KAN
dan/atau terdaftar di KLHK.
Pengambilan data :
Metode pengambilan sampel air sesuai dengan SNI
06-6989.57-2008
Analisis Data:
Dilakukan analisis air sungai dengan
membandingkan konsentrasi parameter kunci
BOD dengan data rona awal
Dilakukan analisis air limbah dibandingkan
dengan baku mutu sebagai berikut :
Parameter Satuan Baku mutu
TSS mg/l 30
pH mg/l 6–9
BOD mg/l 5
COD mg/l 100
Minyak dan Lemak mg/l 5
Amonia mg/l 10
Total Coliform mg/l 3000
26. Timbunan Tidak terjadi ceceran sampah Operasional Metode pengumpulan data Lokasi pengelolaan di tapak pemantauan 1. Kabupaten Sleman
sampah domestic di lokasi kegiatan Fasilitas Penunjang 1. Menyiapkan pewadahan tertutup sampah domestic Proyek Pasar Godean, dilakukan selama 2. Instansi Pengawas yaitu
Domestik dengan jalan pemilahan secara organik dan pasar Godean DLH Kabupaten Sleman
anorganik dengan diberikan pewadahan yang beroperasi g. Instansi Penerima Laporan
berbeda warna untuk organik menggunakan yaitu DLH Kabupaten Sleman
warna kuning dan untuk anorganik menggunakan
warna merah;
2. Menempatkan pewadahan sampah organik dan
anorganik di beberapa titik lokasi kegiatan pasar
pada setiap lantai; -
3. Menyiapkan tempat penyimpanan sementara
sampah domestic (organic dan anorganik) secara
kedap air
4. Mengangkat sampah organik dan anorganik di
tempat penyimpanan sampah sementara (TPS
sampah) dan melakukan kerjasama dengan pihak
ke III/ instansi terkait untuk penggangkutan
sampah domestic;
5. Melakukan koordinai dengan instansi teknis
terkait dalam pengelolaan sampah domestik
II-
27. Vektor dan Berkurangnya indeks populasi Operasional Metode pengumpulan data Lokasi pengelolaan di tapak pemantauan 1. Kabupaten Sleman
binatang lalat 5.5 Fasilitas Penunjang 3. Melakukan penataan pedagang di lingkungan pasar Proyek Pasar Godean, dilakukan selama 2. Instansi Pengawas yaitu
pembawa godean sesuai dengan jenis dagangannya apakah pasar Godean DLH Kabupaten Sleman
penyakit jenis yang didagangkan basah atau kering; beroperasi 3. Instansi Penerima
4. Melakukan pembersihan saluran drainase di lokasi Laporan yaitu DLH
tapak proyek setiap 2 (dua) minggu sekali dan Kabupaten Sleman
dibuktikan dengan pencatatan;
28 Penambahan Standar indikator ditinjau dari Operasional 1) Dilakukan pemantauan terhadap penanaman Lokasi pemantauan di tapak - Waktu dan frekuensi a. Pihak Pelaksana yaitu Dinas
Jumlah Pohon / terpelihara dan teridentifikasi Fasilitas pohon dengan jenis-jenis yang memiliki nilai kegiatan (Taman / Ruang pemantauan Perindustrian dan
Keberadaan keberadaan 710 pohon yang Pendukung Pasar estetika yang menonjol, sistem perakaran masuk ke Terbuka Hijau Pasar Godean) dilakukan setiap 6 Perdagangan Kabupaten
Vegetasi ditanam Godean: dalam tanah, tidak merusak konstruksi dan seluas 2.280 m2 (Enam) bulan sekali Sleman
Dengan bangunan, tidak beracun, tidak berduri, dahan tidak Titik Koordinat : selama kegiatan b. Instansi Pengawas yaitu DLH
penanaman pohon mudah patah, perakaran tidak mengganggu 7°45'59.57"S 110°17'36.43"E Operasional Fasilitas Kabupaten Sleman;
di Taman/Ruang pondasi, ketinggian tanaman bervariasi, warna Pendukung Pasar h. Instansi Penerima Laporan
Terbuka Hijau seluas hijau dengan variasi warna lain seimbang, jenis Godean yaitu DLH Kabupaten Sleman
2.280 m2 tanaman tahunan atau musiman, tahan terhadap berlangsung Ruang Kabupaten Sleman
hama penyakit tanaman dan mampu menjerap
dan menyerap cemaran udara
2) Dilakukan pemantauan terhadap pemupukan
yang dilakukan dalam ruang terbuka hijau di taman
kota
3) Dilakukan pemantauan terhadap penanaman
kembali di area ruang terbuka hijau untuk vegetasi
yang mati
4) Dilakukan pemantauan pemeliharaan
vegetasi dalam ruang terbuka hijau di Pasar
Godean
5) Dilakukan inventarisasi keberadaan vegetasi secara
sensus
Analsisis Data:
Dilakukan analisis dengan membandingkan data hasil
inventarisasi dan sensus vegetasi dengan indikator
keberhasilan pengelolaan
II-
29. Gangguan Biota Indeks Diversitas Plankton ≤ 1,68 Operasional 1) Dilakukan observasi system perpipaan dari Lokasi pemantauan di - Waktu dan frekuensi c. Pihak Pelaksana yaitu Dinas
Perairan Fasilitas seluruh unit ke IPAL Pasar Godean badan air permukaan Sungai pemantauan Perindustrian dan
Pendukung Pasar 2) Dilakukan observasi kegiatan perawatan IPAL Kali Berjo dari outlet dilakukan setiap 6 Perdagangan Kabupaten
Godean: 3) Dilakukan observasi terhadap Operator IPAL pembuangan limbah cair (enam) bulan sekali Sleman
Limbah cair 4) Dilakukan pengukuran debit harian (flowmeter) di domestik Pasar Godean selama kegiatan d. Instansi Pengawas yaitu DLH
domestik ke badan inlet dan outlet IPAL Titik Koordinat: Operasional Fasilitas Kabupaten Sleman;
air permukaan 5) Dilakukan pengambilan sampel indeks diversitas 7°46'5,55" LS - 110° 17'45,05" BT Pendukung Pasar i. Instansi Penerima Laporan
Sungai Kali Berjo plankton Sungai Kali Berjo, kemudian dianalisis di Godean yaitu DLH Kabupaten Sleman
laboratorium lingkungan terakreditasi KAN berlangsung Ruang Kabupaten Sleman
Analisis Data:
Sampel indeks diversitas plankton air Sungai Kali Berjo
dibandingkan dengan indeks diversitas plankton air
Sungai kali Berjo pada rona awal
D. PASCA OPERASI
30 Peningkatan Indikator Baku Mutu: Pembongkaran (1) Dilakukan observasi kesesuaian pembongkaran E.
Kadar PM10 Standar baku mutu Nilai Bangunan bangunan menggunakan metode non peledak
konsentrasi PM10<75 µg/m3 selama (2) Dilakukan observasi kesesuaian pembongkaran
waktu periode 24 jam sesuai bangunan tahap 1 menggunakan pendekatan
dengan ketentuan dalam teknis top-down by machine dengan metode high
Peraturan Pemerintah Nomor 22 reach arm.
Tahun 2021 Tentang (3) Dilakukan observasi kesesuaian pembongkaran
Penyelenggaran Perlindungan bangunan tahap 2 menggunakan pendekatan
dan Pengelolaan Lingkungan teknis top-down manual dengan metode
Hidup (Lampiran VII, Baku Mutu konvensional.
Udara Ambien) (4) Dilakukan kesesuaian penggunaan alat berat secara
tidak simultan.
(5) Dilakukan observasi keberadaan pagar sementara
sebagai barrier buatan.
(6) Dilakukan observasi kegiatan penyiraman pada
pada area pembongkaran terutama bila musim
kemarau dan / atau kecepatan angin relatif tinggi.
Dilakukan pemantauan kualitas udara ambien
parameter PM10 selama waktu periode 24 jam, dimana
hasil pengukuran dibandingkan dengan baku mutu
sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021
Tentang Penyelenggaran Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lampiran VII, Baku
Mutu
Udara Ambien).
II-
31 Peningkatan Tidak terjadi peningkatan Pembongkaran Metode Pengumpulan Data: (1)Tapak proyek Waktu dan frekuensi a. Pelaksana
Prevalensi prevalensi penyakit ISPA di Bangunan Dilakukan dengan observasi langsung terhadap : (2)Tapak proyek pemantauan Dinas Perindustrian dan
Penyakit ISPA wilayah studi tidak melebihi rona (1)Pembongkaran bangunan dengan menggunakan (3)Tapak proyek dilakukan minimal Pergadangan Kabupaten
awal lingkungan dimana metode non peledak (4)Tapak proyek satu kali selama Sleman
prevalensi penyakit ISPA sebesar (2)Pembongkaran bangunan tahap 1 menggunakan (5)Tapak proyek pelaksanaan b. Pengawas
16,48% (6)Tapak proyek pekerjaan Dinas Lingkungan Hidup dan
pendekatan teknis top-down by machine dengan
(7)Fasilitas pelayanan pembongkaran Dinas Kesehatan Kabupaten
metode high reach arm bangunan Sleman
kesehatan terdekat
(3)Pembongkaran bangunan tahap 2 menggunakan Masyarakat dalam radius 200 c. Penerima Laporan
pendekatan teknis top-down manual dengan meter dari tapak proyek di Dinas Lingkungan Hidup
metode konvensional Kalurahan Sidoluhur dan Kabupaten Sleman
(4)Penggunaan alat berat tidak secara simultan Kalurahan Sidoagung
(5)Pembuatan pagar sementara sebagai barrier buatan
(6)Penyiraman di tapak proyek pada tahap kegiatan
penyiapan lahan, hanya saat kondisi kering atau
kemarau
(7)Pelaksanaan koordinasi dengan fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat untuk melakukan pemeriksaan
gratis secara berkala dan sosialisasi terkait PHBS
(8)Prevalensi penyakit ISPA di wilayah studi
Alat/ Instrumen:
Penggunaan berkas tabulasi jumlah penduduk yang
menderita penyakit ISPA
Analisis Data
Dilakukan dengan mengkonversi data jumlah kasus
penyakit ISPA menjadi prevalensi ISPA menggunakan
rumus:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡
𝑝𝑟𝑒𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖 = 𝑥 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
dimana:
Jumlah penduduk yang sakit : jumlah penduduk
penderita ISPA
Jumlah penduduk keseluruhan : jumlah penduduk
keseluruhan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Godean 1
Berdasarkan dari hasil kajian untuk Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)–
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL), maka Kami selaku pemrakarsa sebagai
penanggungjawab kegiatan mempunyai komitmen penuh untuk mengelola dan memantaui
semua hasil identifikasi terhadap jenis dampak penting hipotetik (DPH)yang telah dilingkup
dalam Formulir Kerangka Acuan (KA) dan telah dievaluasi dalam Dokumen Andal dan RKL-
RPL sebagai dampak penting yang berpotensi mengalami perubahan besaran dan sifat
pentingnya akibat terjadinya akibat rencana kegiatan, sehingga dengan adanya Rencana
Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)–Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL),
dampak yang ditimbulkan akibat dari rencana kegiatan dan/atau usaha dapat dikelola dan
dipantau dengan baik dan benar. Dengan demikian surat kesanggupan untuk melaksanakan
rencana tersebut dinyatakan dalam surat pernyataan dibawah ini.
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
KABUPATEN SLEMAN
JL. Parasamya, Beran, Tridadi, Beran Kidul, Tridadi, Kec. Sleman, Kabupaten Sleman, DIY 55511 Telepon
(0274) 865559, Faksimile (0274) 865559
SLEMAN