You are on page 1of 5

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

NAMA MAHASISWA : Alfina Mariyatul


NIM : P1337433121099
KELAS : 1B
MATA KULIAH : Mikrobiologi
WAKTU DAN TEMPAT : 30 Oktober 2021 (Virtual Zoom)

A. MATERI PRAKTIKUM
JENIS PRAKTIKUM : Pemeriksaan bakteri Salmonella Sp.
TUJUAN : Mahasiswa mampu mengetahui cara pemeriksaan
Salmonella Sp pada sampel makanan dalam
praktikum ini menggunakan tahu bakso.
METODE : Sebar dan gores.

B. DASAR TEORI
Salmonella adalah jenis dari bakteri enterobakteria gram-negatif yang bentuknya
seperti tongkat. Salmonella tersebut bisa menyebabkan gangguan seperti tifoid (tipus),
paratifod, dan penyakit foodborne. Spesies-spesies Salmonella srsebut bisa bergerak
bebas dan menghasilkan hidrogen sulfida. Salmonella ditemukan pertama kali oleh
Theobald Smith di tahun 1885 pada tubuh babi. Dan kemudian jenis bakteri ini dikatakan
dengan “Salmonella” oleh rekannya, ialah Daniel Edward Salmon, yang merupakan
seorang ahli patologi asal Amerika. Perlu diketahui bahwa salmonella adalah penyebab
utama dari penyakit yang disebarkan lewat makanan (foodborne diseases). Pada
umumnya, serotipe Salmonella mengakibatkan penyakit pada organ pencernaan. Penyakit
yang disebabkan oleh Salmonella bisa dikatakan salmonellosis.
Adapun ciri-ciri orang yang mengalami salmonellosis, ialah antara lain: diare, keram
perut, hingga demam dalam waktu 8-72 jam setelah memakan makanan yang telah
terkontaminasi oleh Salmonella. Gejala lainnya ialah demam, sakit kepala, mual dan
muntah-muntah. 3 (tiga) serotipe utama dari jenis Salmonella merupakan terica ini
merupakan S. typhi, S. typhimurium, dan S. enteritidis. S. typhi tersebut menyebabkan
penyakit demam tifus (Typhoid fever), hal ini karena invasi bakteri ke dalam pembuluh
darah dan gastroenteritis, yang disebabkan oleh keracunan makanan/intoksikasi. Gejala
demam tifus tersebut meliputi demam, mual-mual, muntah dan kematian. S. typhi
memiliki keunikan yang hanya menyerang manusia, dan tidak ada inang lain. Infeksi
Salmonella bisa berakibat fatal terhadap bayi, balita, ibu hamil serta kandungannya dan
orang lanjut usia. Hal ini disebabkan karena kekebalan tubuh yang menurun.
Kontaminasi Salmonella bisa dicegah dengan mencuci tangan serta menjaga kebersihan
makanan yang dikonsumsi.

C. PROSEDUR KERJA
➢ Tahap pra enrichment
Alat dan bahan :
1. Lactosa broth (LB)
2. Backer glass
3. Sampel (tahu bakso)
4. Alkohol 70%
5. Bunsen
6. Spatula
7. Mortir dan pestle
8. Timbangan dan pemberat
9. Korek api
10. Kertas label

Cara kerja :
1. Pertama nyalaka lampu bunsen menggunakan korek api.
2. Sterilkan tangan dan meja kerja menggunakan kapas dan alkohol 70%.
3. Sterilkan juga alat-alat yang akan digunakan
4. Kemudia haluskan tahu bakso menggunakan Morta dan Pastle.
5. Setelah itu timbang sampel yang telah dihaluskan kurang lebih
sebanyak25 gram.
6. Masukkan sampel ke dalam lactosa brot dan beri label.
7. Setelah itu masukkan ke dalam inkubator untuk di inkubasi selama 1 x
24 jam.

Catatan :
• Ambil 10 gram sampel masukkan ke dalam medium LB.
• Simpan piaraan tersebut ke dalam inkubator pada suhu ± 350 C selama 24
jam.
• Setelah 24 jam, lanjutkan ke tahap enrichment.

➢ Tahap enrichment

Alat dan bahan :


1. Media selenite broth (SB)
2. Alkohol 70%
3. Bunsen
4. Korek api
5. Pipet ukur steril
6. Rak tabung reaksi
7. Pipet filler
8. Tabng reaksi
9. Sarung tangan
Cara kerja :
1. Gunakan sarung tangan terlebih dahulu.
2. Sterilkan tangan dan meja kerja dengan kapas dan alkohol 70%.
3. Nyalakan bunsen dengan korek api, dan siapkan media.
4. Lalu sterilkan pipet ukur di atas bunsen.
5. Ambil 1 ml media tersebut menggunakan pipet filler, sebelum
mengambil sampel kita bisa mengsterilkan pipet kembali dengan
menyapukannya dengan api dari Bunsen.
6. Sesudah mengambil sampel bibir filler juga disterilkan dengan bunsen
7. Masukan sampel tersebut pada media Serenit Broth.
8. Sapu bibir tabung berisi sampel dan media Serenite Broth menggunakan
bunsen lalu bungkus kembali dengan kertas payung.
9. Langkah terakhir adalah pemberian label berisi keterangan sampel lalu
kita inklubasikan kembali selama 1 x 24 jam.

Catatan :
• Simpan piaraan sampel tersebut ke dalam inkubator pada suhu ± 350C
selama 24 jam.
• Setelah 24 jam, lanjutkan ke tahap seleksi.

➢ Tahap seleksi

Alat dan bahan :


1. Cawan petri streril
2. Tabung reaksi yang berisi selenite broth dan sampel
3. Rak tabung reaksi
4. Spreader glass
5. Pipet ukur steril
6. Pipet filler
7. Bunsen
8. Alkohol 70%
9. Korek api
10. Kertas label
11. Media SSA
12. Sarung tangan

Cara kerja :
1. Gunakan sarung tangan terlbih dahulu.
2. Aseptiskan tangan dan meja kerja menggunakan alkohol 70%
3. Nyalakan bunsen dan korek api, kemudian panaskan ujung pipet ukur
dengan bunsen.
4. Ambil sampel yang ada di tabung reaksi sebanyak 1 ml.
5. Buka cawan petri dan masukkan sampel ke dalam cawan petri yang
berisi media SSA.
6. Lakukan sebaran menggunakan spreader glass.
7. Tutup cawan petri kembali dan panaskan di sekitar bunsen.
8. Bungkus kembali cawan petri menggunakan kertas payung dan di beri
label.
9. Masukkan ke dalam inkubator selama 1 x 24 jam dengan suhu ± 35-
370C.

Catatan :
• Setelah 24 jam amati koloni yang tumbuh pada medium SSA tersebut,
dengan ciri koloni salmonella tidak berwarna atau transparan dan bagian
tengahnya terdapat noda warna hitam.
• Selanjutnya koloni yang diduga salmonella di teruskan ke tahap
identifikasi .

➢ Tahap identifikasi

Alat dan bahan :


1. Cawan petri untuk meletakkan media SSA
2. Cawan petri untuk meletakkan media UA
3. Tabung reaksi
4. Jarum ose
5. Bunsen
6. Korek api
7. Kertas label
8. Alkohol 70%
9. Media TSIA
10. Media UA
11. Sarung tangan

Cara kerja :
1. Gunakan sarung tangan terlebih dahulu.
2. Sterilkan tangan dan meja kerja menggunakan alkohol 70%.
3. Lalu sterilkan udara di sekitar pemeriksaan dengan menyalakan bunsen
dengan korek api.
4. Ambil cawan petri yang berisi media SSA saat tahap seleski.
5. Sterilkan jarum ose di bunsen hingg merah membara.
6. Gores bakteri salmonella yang ada di media SSA.
7. Lakukan inokulasi dengan cara menggores jarum ose di permukaan
TSIA
8. Setelah ose digoreskan di koloni salmonella, kemudian masukkan ke
tabung reaksi lalu lakukan teknik gores dengan cara zig-zag.
9. Masukkan ke inkubator selama 24 jam dan beri label.
10. Lakukan pengamatan.
Menggunakan media UA
• Ambil koloni yang ada di media SSA dengan menggores jarum ose.
• Lalu goreskan ke permukaan media UA dengan cara zig-zag.
• Inkubasi selama 1 x 24 jam dengan suhu ± 35-370C dan beri label.
• Terakhir lakukan pengamatan.

Catatan
Ciri-ciri salmonella positif :
• TSIA positif akan ada noda hitam pada permukaan yang digores.
• UA positif tidak ada perubahan warna (bening-bening kuning).

You might also like