You are on page 1of 6

PENANGANAN GAWAT DARURAT

No. Dokumen : 442/543/SOP/Pusk.BAI/2022


No. Revisi : :02
SOP
Tanggal terbit : 19/01/2023
Halaman : 1/4

dr. I Wayan Agus


UPTD.PUSKESMAS Arisnawan
BANJARANGKAN I NIP 19860814
201101 1 009

1. Pengertian Gawat Darurat adalah serangkaian tindakan yang dilakukan secara cepat
dan tepat pada pasien yang terancam kehidupannya dan beresiko
kehilangan fungsi organ tubuhnya akibat keadaan yang akut.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan pasien
gawat darurat yang berkunjung ke ruangan Tindakan dan UGD UPTD.
Puskesmas Banjarangkan I

3. Kebijakan 1. Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Banjarangkan I No. 22 Tahun


2023 Pedoman Pelayanan Klinis Upaya Kesehatan Perorangan
2. Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Banjarangkan I No. 32 Tahun
2023 Pedoman Ruang Tindakan dan Gawat Darurat
3. Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Banjarangkan I No. 62 Tahun
2023 Panduan Triage
4. Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Banjarangkan I No. 64 Tahun
2023 Pelayanan Rujukan Pasien
5. Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Banjarangkan I No. 65 Tahun
2023 Pemulangan Pasien

4. Referensi 1. Nanda Internasional Nurshing Diagnoses: difinition and classification


2018-2020. EGC. 2018

2. Panduan praktek klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan


primer. PB IDI. 2017.

3. Panduan keterampilan klinis bagi dokter di fasilitas kesehatan primer.


PB IDI. 2017.

4. Standar diagnosis keperawatan Indonesia. PPNI, T.P.S. 2016.

5. Prosedur 1. Alat
a. Tensimeter
b. Stetoskop
c. Termometer
d. Tabung oksigen
e. Jam dengan penghitung detik
f. Ambubag
2. Bahan
a. Kassa steril
b. Infuse set
c. Cairan infus
d. Abocath sesuai kebutuhan
e. Bethadin
f. Plester
g. APD
6. Langkah- langkah 1. Petugas menerima pasien yang dating.
2. Petugas melakukan anamnesa singkat.
3. Petugas melakukan pemeriksaan GCS untuk menentukan keadaan
umum pasien.
4. Petugas medis melakukan survey primer :
a. (A) : Air Way
1. Melihat ada tidaknya obstruksi nafas yang dapat disebabkan
oleh benda asing, trauma wajah dan sebab lain.
2. Menjaga airway dilakukan dengan membuka jalan nafas secara
manual maupun dengan alat ( cervical collar )
b.(B) : Breathing
1. Pemeriksaan ini dilakukan dengan melihat ekspansi dinding
dada pasien untuk melihat ada atau tidaknya kelainan pada
pernafasan penderita.
2. Setiap penderita trauma harus diberi oksigen.
c.(C) : Circulaton
1. Pantau tingkat kesadaran, warna kulit, nadi (awasi
penurunan kesadaran, warna kulit dan wajah pucat, nadi
cepat dan kecil yang merupakan tanda hipovolemik)
2. Menghentikan perdarahan luar
3. Bila perlu pasang infus mulai pemberian kristaloid dan
teruskan pemberian selama transportasi
d.(D) : Disability
Menilai kesadaran dengan cepat,apakah sadar, hanya respon
terhadap nyeri atau atau sama sekali tidak sadar. Tidak
dianjurkan mengukur GCS. Adapun cara yang cukup jelasa
dan cepat adalah :
1. Awake : A
2. Respon bicara : V
3. Respon nyeri : P
4. Tidak ada respon : U
e.(E) : Eksposure
Lepaskan baju dan penutup tubuh pasien agar dapat dicari
semua cidera yang mungkin ada, jika ada kecurigan cedera leher
atau tulang belakang, maka imobilisasi inline harus dikerjakan.
5. Petugas medis melakukan penilaian sekunder yang meliputi AMPLE
(Alergi, Medikasi, Post illnes, Last meal, dan Event/ Environment yang
berhubungan dengan kejadian). Pemeriksaan fisik dimulai dari kepala
hingga kaki dan dapat pula ditambahkan pemeriksaan diagnostic.
6. Petugas medis memintakan persetujuan medis kepada keluarga apabila
memerlukan tindakan yang invasif, seperti pemasangan infus dan
hecting.
7. Apabila pasien memerlukan perawatan di faskes tingkat lanjut, petugas
medis memberikan rujukan setelah pasien stabil hemodinamiknya.
8. Petugas mencatat hasil kajian dalam Rekam Medis.

7. Bagan Alir

Pasien datang

Lakukan anamnesa dan pemeriksaan GCS

Lakukan penilaian survey primer

Lakukan penilaian survey sekunder

Bila ada indikasi tindakan medis lakukan inform concent

Stabilisasi pasien

Rujuk
8. Hal-hal yang Keselamatan Pasien
Perlu diperhatikan
9. Unit terkait 1. Ruang Tindakan dan Gawat Darurat

10. Dokumen terkait 1. SOP Triage


2. SOP Penangan Gawat Darurat
11. Rekaman historis
perubahan No Yang Tanggal mulai
Isi Perubahan
diubah diberlakukan

1. Kebijakan - Keputusan Kepala019/01/2023


UPTD Puskesmas
Banjarangkan I No. 22
Tahun 2023 Pedoman
Pelayanan Klinis
Upaya Kesehatan
Perorangan
- Keputusan Kepala
UPTD Puskesmas
Banjarangkan I No. 32
Tahun 2023 Pedoman
Ruang Tindakan dan
Gawat Darurat
- Keputusan Kepala
UPTD Puskesmas
Banjarangkan I No. 62
Tahun 2023 Panduan
Triage
- Keputusan Kepala
UPTD Puskesmas
Banjarangkan I No. 64
Tahun 2023
Pelayanan Rujukan
Pasien
- Keputusan Kepala
UPTD Puskesmas
Banjarangkan I No. 65
Tahun 2023
Pemulangan Pasien

PENANGANAN GAWAT DARURAT


No. Dokumen : 442/543/DT/Pusk.BAI/2022
DAFTAR
TILIK No. Revisi : 02

Tanggal terbit : 19/01/2023

Halaman :1/1

UPTD. PUSKESMAS Dr. I Wayan Agus


BANJARANGKAN 1 Arisnawan
NIP. 198608142011011009

NO KEGIATAN YA TIDA TIDAK


K BERLAKU
Petugas menerima pasien yang datang.
1
Petugas melakukan anamnesa singkat.
2
Petugas melakukan pemeriksaan GCS untuk
3
menentukan keadaan umum pasien.
Petugas medis melakukan survey primer
4
Petugas medis melakukan penilaian sekunder yang
5
meliputi AMPLE (Alergi, Medikasi, Post illnes,
Last meal, dan Event/ Environment yang
berhubungan dengan kejadian). Pemeriksaan fisik
dimulai dari kepala hingga kaki dan dapat pula
ditambahkan pemeriksaan diagnostic.
Petugas medis memintakan persetujuan medis
6
kepada keluarga apabila memerlukan tindakan yang
invasif, seperti pemasangan infus dan hecting.
Apabila pasien memerlukan perawatan di faskes
7
tingkat lanjut, petugas medis memberikan rujukan
setelah pasien stabil hemodinamiknya.
Petugas mencatat hasil kajian dalam Rekam Medis.
8
R = (Ya/(Ya + Tidak)) x 100 % =…………

You might also like