You are on page 1of 18

ANALISIS, REKONSTRUKSI, DAN MEMBUAT DESAIN KEGIATAN

LABORATORIUM (DKL) BARU MATERI ENZIM KATALASE

Apa saja faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase pada sumber katalase
tumbuhan?

PENGEMBANGAN KEGIATAN LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kegiatan Laboratorium


Pendidikan Biologi
Dosen Pengampu:
1. Dr. Hj. Sri Anggraeni, M.S.
2. Dr. Bambang Supriatno, M.Si.

disusun oleh:
KURNIA UTAMI (2105446)
KELAS B

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2022
1. ANALISIS KOMPETENSI BERDASARKAN KURIKULUM MERDEKA

FASE F

Elemen Capaian Pembelajaran


Pemahaman Biologi Peserta didik memahami fungsi enzim dan
mengenal proses metabolisme yang terjadi
dalam tubuh.
Keterampilan Proses 1. Mengamati

Mampu memilih alat bantu yang tepat


untuk melakukan pengukuran dan
pengamatan. Memperhatikan detail yang
relevan dari obyek yang diamati.

2. Mempertanyakan dan memprediksi


Merumuskan pertanyaan ilmiah dan
hipotesis yang dapat diselidiki secara
ilmiah.

3. Merencanakan dan melakukan


penyelidikan Peserta didik merencanakan
dan memilih metode yang sesuai
berdasarkan referensi untuk
mengumpulkan data yang dapat dipercaya,
mempertimbangkan resiko serta isu-isu etik
dalam penggunaan metode tersebut.
Peserta didik memilih dan menggunakan
alat dan bahan, termasuk penggunaan
teknologi digital yang sesuai untuk
mengumpulkan serta mencatat data secara
sistematis dan akurat.

4. Memproses, menganalisis data dan


informasi
Menafsirkan informasi yang didapatkan
dengan jujur dan bertanggung jawab.
Menggunakan berbagai metode untuk
menganalisa pola dan kecenderungan pada
data. Mendeskripsikan hubungan antar
variabel serta mengidentifkasi inkonsistensi
yang terjadi. Menggunakan pengetahuan
ilmiah untuk menarik kesimpulan yang
konsisten dengan hasil penyelidikan.

5. Mengevaluasi dan refleksi


Mengevaluasi kesimpulan melalui
perbandingan dengan teori yang ada.

Menunjukkan kelebihan dan kekurangan


proses penyelidikan dan efeknya pada data.
Menunjukkan permasalahan pada
metodologi dan mengusulkan saran
perbaikan untuk proses penyelidikan
selanjutnya.

6. Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara
utuh termasuk di dalamnya
2. Desain Kegiatan Laboratorium (DKL)
Desain Kegiatan Laboratorium Alternatif

Memfasilitasi keterampilan literasi kuantitatif siswa melalui praktikum kerja enzim


katalase

Apa saja faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase


pada sumber katalase tumbuhan?
Nama : ..............................................................
Kelas : .............................................................
Kelompok : .............................................................
Hari/Tanggal: ..............................................................

Petunjuk pengerjaan!
Lakukan praktikum ini secara berkelompok yang terdiri dari 5 orang. Praktikum ini
menggunakan bahan kimia berbahaya berhati-hatilah dan terapkan prinsip
keselamatan kerja dengan menggunakan jas laboratorium, masker dan sarung tangan.

Tujuan : Mengetahui faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase menggunakan


ganong pada sumber katalase tumbuhan

Alokasi waktu : 3 x 45 menit

Kompetensi Dasar :
3.2 Memahami peran enzim dalam proses metabolisme dan menyajikan data tentang
proses metabolisme berdasarkan hasil investigasi dan studi literatur untuk memahami
proses pembentukan energi pada makhluk hidup.
4.3 Melakukan percobaan uji sifat dan kerja enzim katalase dan mendiskusikan
hasilnya terkait dengan proses metabolisme dalam tubuh serta mengomunikasikan
hasilnya dalam bentuk laporan atau tabel pengamatan.
Capaian Pembelajaran:
a. Pemahaman Biologi
Peserta didik mampu memahami apa fungsi enzim katalase bagi tubuh dan bagaimana
proses metabolisme terjadi di dalam tubuh

b. Keterampilan Proses Sains


1. Peserta didik diharapkan mampu memperhatikan detail-detail relevan dari objek
yang diamati
2. Peserta didik mampu merumuskan pertanyaan ilmiah dan hipotesis yang dapat
diselidiki secara ilmiah.
3. Peserta didik mampu menggunakan alat dan bahan.
4. Peserta didik mampu menafsirkan informasi yang didapatkan dengan jujur dan
bertanggung jawab.
5. Peserta didik mampu menggunakan pengetahuan ilmiah untuk menarik kesimpulan
yang konsisten dengan hasil penyelidikan.
6. Peserta didik mampu mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori
yang ada.
7. Peserta didik mampu mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh termasuk di
dalamnya pertimbangan keamanan, lingkungan, dan etika yang ditunjang dengan
argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai konteks penyelidikan.

Landasan Teori
Enzim merupakan senyawa protein yang diproduksi oleh sel-sel makhluk hidup dan
berfungsi sebagai biokatalisator. Enzim meningkatkan laju reaksi metabolisme tetapi
tidak ikut bereaksi (katalis). Zat yang akan diubah oleh enzim disebut substrat,
sedangkan hasil reaksinya disebut produk. Enzim bekerja secara spesifik yaitu hanya
bekerja pada substrat tertentu. Salah satu contoh enzim adalah enzim katalase. Enzim
katalase adalah enzim yang menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2), yang merupakan
senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan.
Hidrogen peroksida dengan rumus kimia H2O2 ini merupakan bahan kimia organik
yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh.
Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2)
yang tidak berbahaya. Enzim katalase dapat ditemukan pada hewan maupun
tumbuhan. Pada tumbuhan, enzim katalase dapat ditemukan pada bagian daun.
Ganong atau manometer zat cair merupakan manometer jenis terbuka. Pada
manometer zat cair terdapat pipa U yang memiliki satu tabung terbuka dan satu
tabung tertutup. Cairan dalam tabung dapat berupa air raksa, alkohol, ataupun air.
Prinsip pengukuran tekanan udara dalam tabung manometer adalah dengan mengukur
selisih ketinggian fluida dalam pipa. Jika tekanan gas dalam tabung lebih besar dari
tekanan udara luar maka tinggi permukaan zat cair dalam tabung terbuka lebih tinggi
daripada tinggi permukaan zat cair dalam tabung yang tertutup.

Aktivitas enzim katalase:

1. Aktivitas peroksidase, mengoksidasi senyawa yang analog dengan substrat

2. Aktivitas katalase, enzim ini mampu menggunakan satu molekul H 2O2 sebagai
substrat atau donor electron dan molekul H 2O2 yang lain sebagai oksidan atau
akseptor elektron.

2 H2O2 + enzim katalase = 2 H2O + O2

Faktor yang mempengaruhi cara kerja enzim katalase antara lain:

a. Derajat Keasaman (pH)


Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat.
Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit
sempit (pH = ±7). Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan
penurunan aktivitas enzim dengan cepat.

b. Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Hal ini disebabkan
karena enzim memiliki sifat termolabil (tidak tahan panas). Protein akan mengental
atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).
Peningkatan suhu diatas suhu optimum menyebabkan putusnya ikatan hidrogen dan
ikatan lain yang merangkai molekul enzim, sehingga enzim mengalami denaturasi.
Denaturasi adalah rusaknya bentuk tiga dimensi enzim yang menyebabkan enzim
tidak dapat lagi berikatan dengan substratnya.

c. Konsentrasi Enzim
Konsentrasi enzim katalase juga mempengaruhi kecepatan reaksi. Semakin besar
konsentrasi enzim katalase, semakin cepat pula reaksi yang berlangsung. Dengan
kata lain, konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.

d. Konsentrasi substrat
Bila konsentrasi enzim dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan meningkat
dengan adanya peningkatan konsentrasi substrat. Namun, pada saat semua sisi aktif
enzim bekerja, penambahan substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi
enzim.

Variabel Percobaan

Variabel bebas : ...................................

Variabel Terikat :..................................

Variabel Kontrol :.................................

Alat:
1. Ganong 1 buah
2. Statif 1buah
3. Tusuk sate dengan ukuran yang sama 2 buah
4. Korek api
5. Kertas pH meter 2 buah
6. Kertas label
7. Rak tabung reaksi 1 buah
8. Tabung reaksi 2 buah

9. Penjepit tabung reaksi 2 buah


10. Kain kasa secukupnya
11. Timbangan neraca analitik
12. Gelas beker ukuran 100 ml buah
13. Gelas beker ukuran 200 ml 2 buah
14. Gelas ukur 10 ml 1 buah
15. Blender 1 buah
16. Pisau 1 buah
17. Stopwatch 1 buah
18. Pipet tetes 4 buah
19. Bunsen dan kaki tiga 1 buah
20. Termometer
21. Spatula

Bahan:
1. Ekstrak tumbuhan hijau segar dihaluskan dengan aquades menggunakan
blender dan disaring dengan kain kasa hingga menjadi ekstrak (bebas
tumbuhan hijau apa saja)
2. Larutan H2O2 3%sebanyak 24ml
3. Kangen water pH 2,5 sebanyak 5 ml
4. Kangen water pH 11,5 sebanyak 5 ml
5. Air panas (40C) secukupnya
6. Es batu (3C) secukupnya
7. Air aquades secukupnya

Cara kerja:
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum.
2. Timbanglah tumbuhan hijau menggunakan neraca analitik sebanyak 50 gram

3. Haluskan tumbuhan hijau menggunakan blender, sebelum diblender diberi


aquades untuk memudahkan proses penghalusan sehingga teksturnya tidak
terlalu kental serta tidak terlalu cair
4. Saring tumbuhan hijau yang sudah halus dengan kain kasa lalu dimasukkan ke
gelas beker ukuran 100 ml, sehingga akan menghasilkan ekstrak tumbuhan
hijau
5. Pada percobaan 1 berfungsi sebagai control, masukkan 5 ml ekstrak tumbuhan
hijau ke dalam ganong kemudian masukkan larutan H2O2 sebanyak 2 ml, tutup
dengan penutupnya. Nyalakan timer selama 3 menit ketika H2O2 dimasukkan,
amati perubahan yang terjadi, catat ukuran tekanan O2 yang dihasilkan selama
3 menit dengan melihat kenaikan air. Selanjutnya hidupkan bunsen, segera
bakar tusuk sate sampai memiliki arang yang masih merah membara, lalu
masukkan tusuk sate ke ganong amatilah hasilnya. Perhatian! Hindarkan kulit
anda dari larutan dan busa H2O2 karena dapat menyebabkan iritasi dan gatal.
6. Pada percobaan ke 2, masukkan 5 ml ekstrak tumbuhan hijau ke dalam ganong
kemudian masukkan sebanyak 5 ml kangen water pH 2,5 (ukur terlebih dahulu
menggunakan kertas pH) kemudian tutup, tunggu 30 detik, lalu masukkan
larutan H2O2 sebanyak 2 ml, tutup dengan penutupnya. Nyalakan timer selama 3
menit ketika H2O2 dimasukkan, amati perubahan yang terjadi, catat ukuran
tekanan O2 yang dihasilkan selama 3 menit dengan melihat kenaikan air.
Selanjutnya hidupkan bunsen, segera bakar tusuk sate sampai memiliki arang
yang masih merah membara, lalu masukkan tusuk sate ke ganong amatilah
hasilnya.
7. Pada percobaan ke 3, masukkan 5 ml ekstrak tumbuhan hijau ke dalam ganong
kemudian masukkan sebanyak 5 ml kangen water pH 11,5 (ukur terlebih
dahulu menggunakan kertas pH) kemudian tutup, tunggu 30 detik, lalu
masukkan larutan H2O2 sebanyak 2 ml, tutup dengan penutupnya. Nyalakan
timer selama 3 menit ketika H2O2 dimasukkan, amati perubahan yang terjadi,
catat ukuran tekanan O2 yang dihasilkan selama 3 menit dengan melihat
kenaikan air. Selanjutnya hidupkan bunsen, segera bakar tusuk sate sampai
memiliki arang yang masih merah membara, lalu masukkan tusuk sate ke
ganong amatilah hasilnya.
8. Letakkan kawat kasa di atas kaki tiga, dan letakkan bunsen dibawah kaki tiga
kemudian nyalakan api pada bunsen menggunakan korek api. Buatlah air panas
dengan memanaskan air yang berada gelas beaker 500 ml. Masukkan 5 ml
ekstrak tumbuhan hijau ke dalam tabung reaksi, lalu masukkan tabung reaksi
tersebut ke dalam gelas beaker yang berisi air panas menggunakan penjepit
tabung reaksi kemudian ukur suhunya hingga 40 C menggunakan termometer
kemudian masukkan kedalam ganong.
9. Pada percobaan ke 4, ganong yang berisi ekstrak tumbuhan hijau dengan suhu
40 C, kemudian masukkan larutan H2O2 sebanyak 2 ml, tutup dengan
penutupnya. Nyalakan timer selama 3 menit ketika H2O2 dimasukkan, amati
perubahan yang terjadi, catat ukuran tekanan O2 yang dihasilkan selama 3
menit dengan melihat kenaikan air. Selanjutnya hidupkan bunsen, segera bakar
tusuk sate sampai memiliki arang yang masih merah membara, lalu masukkan
tusuk sate ke ganong amatilah hasilnya.
10. Masukkan es batu ke dalam gelas beaker 500 ml, Masukkan 5 ml ekstrak
tumbuhan hijau ke dalam tabung reaksi, lalu masukkan tabung reaksi tersebut
ke dalam gelas beaker yang berisi es batu menggunakan penjepit tabung reaksi
kemudian ukur suhunya hingga 3 C menggunakan termometer kemudian
masukkan kedalam ganong.
11. Pada percobaan ke 5, ganong yang berisi ekstrak tumbuhan hijau dengan suhu 3
C, kemudian masukkan larutan H2O2 sebanyak 2 ml, tutup dengan penutupnya.
Nyalakan timer selama 3 menit ketika H2O2 dimasukkan, amati perubahan
yang terjadi, catat ukuran tekanan O2 yang dihasilkan selama 3 menit dengan
melihat kenaikan air. Selanjutnya hidupkan bunsen, segera bakar tusuk sate
sampai memiliki arang yang masih merah membara, lalu masukkan tusuk sate
ke ganong amatilah hasilnya.
12. Catatlah hasil pengamatan ke dalam tabel hasil pengamatan, kemudian jawab
pertanyaan di bawah. Setelah kegiatan selesai, cucilah alat-alat dengan
menggunakan sabun dan lap hingga kering

Tabel Hasil Pengamatan


percobaa perlakukan Warna Warna Tekanan Gelembung Nyala
n sebelum sesudah gas O2 api
perlakuan perlakua (Pa)
n
1 Ekstrak
tumbuhan
+ H2O2
2 Ekstrak
tumbuhan
+ kangen
water pH
2,5+ H2O2
3 Ekstrak
tumbuhan
+ kangen
water pH
11,5+
H2O2
4 Ekstrak
tumbuhan
suhu 40 C +
H2O2
5 Ekstrak
tumbuhan
suhu 3 C +
H2O2

Keterangan:
+++ = gelembung gas banyak/nyala bara api besar
++ = gelembung gas sedang/nyala bara api sedang
+ = gelembung gas sedikit/nyala bara api kecil
X = gelembung gas tidak ada/nayala bara api tidak ada

Pertanyaan:
1. Apakah yang menyebabkan terjadinya gelembung gas?
2. Bandingkan hasil reaksi ke 5 percobaan pada ekstrak tumbuhan. Manakah yang
menghasilkan gelembung gas paling banyak? Jelaskan alasannya!
3. Apakah yang menyebabkan terjadinya nyala bara api?
4. Bandingkan hasil reaksi dari 5 percobaan pada ekstrak tumbuhan. Manakah yang
menghasilkan nyala bara api paling terang? Jelaskan alasannya!
5. Apakah ada kaitan antara gelembung gas dan nyala bara api?
6. Mengapa terjadi perubahan warna pada ekstrak tumbuhan setelah diberikan
perlakuan?
7. Menurut Anda bagaimanakah cara kerja enzim katalase dan bagaimana faktor yang
digunakan dalam percobaan mempengaruhi kerja enzim berdasarkan praktikum yang
anda lakukan?
8. Tuliskan faktor apa sajakah yang mempengaruhi kerja enzim?
Tugas!
Buatlah kesimpulan mengenai hasil dari kegiatan praktikum yang telah dilakukan
secara berkelompok. Kemudian susunlah hasil kegiatan praktikum dalam bentuk
laporan tertulis dan presentasikan hasil laporan tersebut di depan kelas. Lakukanlah
sesi tanya jawab bersama kelompok lainnya dan buatlah kesimpulan bersama dengan
dipandu oleh guru.
Hasil Rekonstruksi DKL Baru
Tabel Hasil Pengamatan

percobaa perlakukan Warna Warna Tekanan Gelembung Nyala


n sebelum sesudah gas O2 api
perlakuan perlakua (Pa)
n
1 Ekstrak
Hijau
tumbuhan Hijau 73,2 ++ +
pucat
+ H2O2
2 Ekstrak
tumbuhan
Hijau
+ kangen Hijau 60,2 + -
pucat
water pH
2,5+ H2O2
3 Ekstrak
tumbuhan
+ kangen Hijau
Hijau 70,1 + -
water pH pucat
11,5+
H2O2
4 Ekstrak
tumbuhan Hijau
Hijau 77,4 - -
suhu 40 C + pucat
H2O2
5 Ekstrak
tumbuhan Hijau
Hijau 53,6 - -
suhu 3 C + pucat
H2O2
Keterangan:
+++ = gelembung gas banyak/nyala bara api besar
++ = gelembung gas sedang/nyala bara api sedang
+ = gelembung gas sedikit/nyala bara api kecil
X = gelembung gas tidak ada/nayala bara api tidak ada
Pertanyaan:
1. Apakah yang menyebabkan terjadinya gelembung gas?
Penguraian hydrogen peroksida (H2O2) oleh kerja enzim katalase ditandai dengan
timbulnya gelembung

2. Bandingkan hasil reaksi ke 5 percobaan pada ekstrak tumbuhan. Manakah yang


menghasilkan gelembung gas paling banyak? Jelaskan alasannya!
Pada percobaan pertama dimana ekstrak tumbuhan ditambah dengan H2O2 karena tidak
ada perlakukan yang tambahan yang banyak sehingga enzim katalase dapat lebih aktif
untuk menguraikan Hydrogen Peroksida (H2O2) yang merupakan senyawa racun dalam
tubuh

3. Apakah yang menyebabkan terjadinya nyala bara api?


Api akan menyala jika terdapat oksigen dari reaksi kimia enzim katalase yang bereaksi
dengan hydrogen peroksida. Besar kecilnya kadar oksigen akan berpengaruh api yang
menyala

4. Bandingkan hasil reaksi dari 5 percobaan pada ekstrak tumbuhan. Manakah yang
menghasilkan nyala bara api paling terang? Jelaskan alasannya!
Pada percobaan pertama dimana ekstrak tumbuhan ditambah dengan H2O2 karena tidak
ada perlakukan yang tambahan yang banyak sehingga enzim katalase dapat lebih aktif
untuk menguraikan Hydrogen Peroksida (H2O2) yang merupakan senyawa racun dalam
tubuh
5. Apakah ada kaitan antara gelembung gas dan nyala bara api?

Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian hydrogen peroksida, penguraian


hydrogen peroksida (H2O2) oleh kerja enzim katalase ditandai dengan timbulnya
gelembung, gelembung adalah oksigen yang terperangkap dalam cairan, nyala api
berkaitan dengan oksigen hasil dari penguraian hydrogen peroksida (H2O2) yaitu 2 H2O2 +
enzim katalase = 2 H2O + O2. Api akan menyala jika terdapat oksigen dari reaksi kimia
enzim katalase yang bereaksi dengan hydrogen peroksida. Besar kecilnya kadar oksigen
akan berpengaruh api yang menyala

6. Mengapa terjadi perubahan warna pada ekstrak tumbuhan setelah diberikan perlakuan?
Ekstrak tumbuhan yang awalnya berwarna hijau Ketika ditambahkan perlakukan maka
perubahan warnanya menjadi warna hijau pucat

7. Menurut Anda bagaimanakah cara kerja enzim katalase dan bagaimana faktor yang
digunakan dalam percobaan mempengaruhi kerja enzim berdasarkan praktikum yang
anda lakukan?
Enzim katalase bekerja untuk melindungi tubuh terhadap senyawa- senyawa peroksida
yang berbahaya. Enzim katalase akan bekerja saat ada bahan yang masuk yang terdeteksi
sebagai racun. Enzim tidak akan bekerja pada pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.

8. Tuliskan faktor apa sajakah yang mempengaruhi kerja enzim?


Factor yang mempengaruhi kerja enzim adalah pH, suhu, konsentrasi enzim dan
konsentrasi substrat
Teoritis atau konseptual: Metodologis:
Focus question:
World view: Value Claims: Enzim Katalase memiliki kemampuan untuk inaktivasi
Pada proses metabolisme melibatkan enzim untuk mempercepat Bagaimana Perbedaan Tekanan Enzim Katalase hydrogen peroksida.
terjadinya laju reaksi. Dengan Menggunakan Ganong Pada Sumber Katalase Tumbuhan?
Klaim pengetahuan: terdapat knowledge claims yang berasal dari tujuan
Teori : teori dapat diidentifikasi pada DKL yang menuntun DKL
praktikan untuk melakukan kegiatan verifikasi atau konfirmasi  Peserta didik dapat mengetahui cara enzim katalase bekerja.
terkait proses dan hasil.  Peserta didik dapat menentukan faktor-faktor yang
Enzim adalah senyawa yang berfungsi untuk mempercepat mempengaruhi kerja enzim katalase.
rekasi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup tetapi Interchange
tidak ikut bereaksi. Dalam sel enzim ini diproduksi oleh organel Data dan Transformasi: sudah terdapat kegiatan pencatatan melalui
badan mikro peroksison. Enzim katalase adalah suatu enzim pengamatan tabung reaksi yang diisi ekstrak hati dan diberikan perlakukan
yang dihasilkan oleh sel-sel tumbuhan. Enzim katalase dapat yang berbeda setiap tabungnya
ditemukan pada hewan maupun tumbuhan. Pada tumbuhan, enzim percobaa perlakukan Warna Warna Tekanan Gelembung Nyala
n sebelum sesudah gas O2 api
katalase dapat ditemukan pada bagian daun. Fungsi enzim katalase perlakuan perlakuan (Pa)
yaitu untuk menguraikan Hydrogen Peroksida (H 2O2) yang 1 Ekstrak
tumbuhan +
merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada H2O2
proses pencernaan makanan. Hidrogen peroksida diartikan juga 2 Ekstrak
bahan kimia organic yang memiliki sifat oksidator kuat. tumbuhan +
kangen water pH
2,5+ H2O2
3 Ekstrak
tumbuhan +
Konsep: kangen water pH
-Senyawa Hidrogen peroksida harus segera diuraikan menjadi 11,5+ H2O2

air (H2O) dan Oksigen (O2) yang tidak berbahaya. 4 Ekstrak


tumbuhan suhu
-Hidrogen peroksida (H2O2) merupakan bahan kimia organik 40 C + H2O2
yang memiliki sifat oksidator kuat dan menghasilkan oksigen 5 Ekstrak
tumbuhan suhu 3
-Gelembung adalah oksigen yang terperangkap dalam cairan C + H2O2
- Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian hydrogen
peroksida Data record:
Objek/ event:
-Enzim katalase dapat dihasilkan melalui sel-sel tumbuhan 1. Apakah yang menyebabkan terjadinya gelembung gas?
makhluk hidup terutama pada daun 2. Bandingkan hasil reaksi ke 5 percobaan pada ekstrak tumbuhan. Manakah yang
Objek: ekstrak tumbuhan hijau yang dimasukkan ke dalam tabung reaksi
-NaOH dan HCl sebagai indikator pH terhadap pengaruh dari
kemudian diberikan perlakukan yang berbeda setiap tabung menghasilkan gelembung gas paling banyak? Jelaskan alasannya!
kerja enzim.
-Es batu dan pemanasan pada ekstrak tumbuhan sebagai 3. Apakah yang menyebabkan terjadinya nyala bara api?
Peristiwa: munculnya gelembung oksigen yang sangat banyak dan nyala
indikator suhu terhadap pengaruh dari kerja enzim. 4. Bandingkan hasil reaksi dari 5 percobaan pada ekstrak tumbuhan. Manakah yang
api yang berasal dari kerja enzim katalase (dari ekstrak tumbuhan hijau)
yang mempercepat reaksi penguraian hydrogen peroksida (H2O2) menjadi menghasilkan nyala bara api paling terang? Jelaskan alasannya!
Prinsip: dapat teridentifikasi
H2O dan O2 5. Apakah ada kaitan antara gelembung gas dan nyala bara api?
-Penguraian hydrogen peroksida (H2O2) oleh kerja enzim
katalase ditandai dengan timbulnya gelembung 6. Mengapa terjadi perubahan warna pada ekstrak tumbuhan setelah diberikan perlakuan?
- Api akan menyala jika terdapat oksigen dari reaksi kimia 7. Menurut Anda bagaimanakah cara kerja enzim katalase dan bagaimana faktor yang
enzim katalase yang bereaksi dengan hydrogen peroksida. Besar digunakan dalam percobaan mempengaruhi kerja enzim berdasarkan praktikum yang anda
kecilnya kadar oksigen akan berpengaruh api yang menyala lakukan?
8. Tuliskan faktor apa sajakah yang mempengaruhi kerja enzim?
Kesimpulan hasil percobaan faktor yang mempengaruhi kerja enzim
katalase pada sumber katalase tumbuhan:
Kegiatan praktikum kerja enzim katalase menggunakan factor yang
mempengaruhi enzim katalase yang berbeda berasal dari daun tumbuhan
yang ada di sekitar lingkungan dapat dilakukan dengan mudah dan
mendapatkan objek dan peristiwa yang dapat diamati oleh peserta didik.

You might also like