You are on page 1of 11

Panen Nira Lebih Lama

1 June 2014 trubus

T
Manggar tanaman aren bisa menghasilkan kolangkaling maupun disadap
menghasilkan nira

eknik sayat tepat memperpanjang masa produksi nira aren dari


100 hari menjadi 150 hari.

Setahun terakhir Kerek mengubah ketebalan bidang sayat saat


menyadap nira. Semula pekebun di Desa Pulemo, Kecamatan
Puli-pulia, Kabupaten Kolaka,Provinsi Sulawesi Tenggara, itu
menyayat tandan bunga aren setebal 0,6 cm per hari. Kini ia
menyayat setebal 0,4 cm. Perbedaan 0,2 cm itu ternyata begitu
besar. Metode itu efektif meningkatkan masa produksi nira
manggar aren dari 100 hari menjadi 150 hari.
Menurut peneliti di Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana
Penyuluhan Daerah (BKP3D) Kabupaten Nunukan, Provinsi
Kalimantan Utara, Eka Wijaya, penyadap harus bisa menyayat
tandan bunga aren setipis mungkin sehingga masa sadap lebih
lama. Lazimnya, setiap hari penyadap memperlebar sayatan
manggar untuk “membuka” saluran nira.

Jika panjang tandan 60 cm dan ketebalan sayatan setiap hari


rata-rata 0,6 cm, maka lama penyadapan hanya 100 hari atau 3
bulan lebih. Namun, bila penyayatan rata-rata 0,4 cm per hari
maka lama sadap menjadi 150 hari alias 5 bulan. Volume
produksi harian tetap sama sehingga pertambahan masa
sadap otomatis meningkatkan produksi nira. Rata-rata produksi
aren tipe dalam 20 liter nira per hari dari tanaman berumur
minimal 10 tahun, aren tipe genjah yang mulai dapat dipanen
pada umur 5 tahun berproduksi 12 liter nira per hari.

Alat pengaman
Penyadap harus
menggunakan pisau tajam
dan bersih untuk
menghindari kontaminasi.
Kontaminasi menyebabkan
muncul bakteri yang
menimbulkan lendir di ujung
sadapan. Akibatnya ujung Nira aren menetes dari sayatan di ujung manggar

sadapan tertutup dan nira


tidak lagi mengalir.
Penyadap juga harus
mencegah terjadinya
oksidasi pada permukaan
pelukaan ujung sadap.
Oksidasi membuat pori-pori
seolah mengering dan
menutup sehingga air nira
tidak mengalir lagi.

Baca juga:  Lampion Penunjuk Arah

Untuk mencegah penutupan bidang sadap, lindungi bagian itu


dari paparan sinar matahari langsung, terpaan angin, atau air
hujan. Untuk itu, BKP3D merancang alat pengaman ujung sadap
(APUS). Alat itu melindungi ujung sadapan dari kontaminasi
hewan, serangga, angin, udara kotor, bakteri, cendawan, air
hujan, atau sinar matahari langsung. Penggunaan APUS
dibarengi dengan proses meneteskan antibakteri atau
desinfektan alami di ujung sadapan untuk mensterilkan bidang
sadap. Selain melindungi bidang sadap, APUS berfungsi
sebagai corong penghubung dengan selang atau pipa penyalur
nira.

Metode lain untuk memperlebar bukaan bidang sadap yakni


dengan menggosok manggar dengan “daun ampelas”, biasanya
dari tanaman jenis Ficus sp atau daun tanaman penjalin Celtis
rigescens. Permukaan daun itu kasar seperti kertas ampelas.
Kadang-kadang nira kembali mengalir hanya dengan
menggosok sayatan manggar, sehingga penyadap tidak usah
memperlebar bidang sayat. Cara itu memperpanjang masa
produksi nira.

Pekebun di Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, Vent Cyril


Tawalujan, memukul manggar menggunakan alat pemukul
dengan bentuk khas dan terbuat dari kayu tertentu. Alat
pemukul itu cukup memberi getaran tanpa melukai atau
membuat memar permukaan Cara itu merangsang terbukanya
kapiler di tangkai manggar sehingga aliran lebih deras.

Perawatan

Metode sadap
sebaik apa pun
tidak berguna
kalau produksi
pohon memang
rendah. Di lahan
seluas 5 hektar
di Puli-pulia, ada
40 pohon Dengan perlakuan tepat, pohon aren mampu menghasilkan nira tanpa henti
dengan masa
sadap di atas rata-rata. Cirinya, batang tinggi dan berukuran
besar. Selain itu, pangkal tandan bunga jantan berukuran besar
dengan diameter 20 – 25 cm, sedangkan panjang tandan
mencapai 70 – 100 cm. Tandan sepanjang itu mampu
berproduksi 7 bulan, tergantung keahlian penyadap.

Baca juga:  3 Cara Bongsorkan Domba

Diameter pohon aren mempengaruhi masa produksi. Pohon


berbatang kecil biasanya tangkai tandan bunga juga kecil dan
pendek. Itu berarti masa produksi singkat sementara masa
istirahat panjang.

Sedangkan pohon besar menghasilkan manggar lebih besar


dan panjang sehingga masa sadap lebih lama dan masa tunggu
antarmanggar lebih singkat. Penampilan seperti itu dipengaruhi
oleh teknik budidaya yang baik. Oleh karena itu pekebun mesti
melakukan perawatan agar pohon aren berproduksi optimal.

Perawatan pohon meliputi sanitasi lahan,


drainase, dan pemupukan. Sanitasi
artinya membersihkan gulma di sekitar
pohon, terutama jenis alang-alang yang
akarnya bersifat alelopati alias
menghambat pertumbuhan tanaman di
sekitarnya. Sanitasi juga bertujuan
melenyapkan tanaman yang menjadi
inang hama kumbang, penggerek batang,
atau ulat daun. Pohon aren memerlukan
Alat Pengaman Ujung Sadap (APUS) tanah lembap tetapi tidak tergenang. Jika
posisi tanah lebih rendah ketimbang
sekitarnya, buat guludan agar pohon tidak tergenang ketika
hujan. Buat parit untuk mengalirkan kelebihan air kalau
diperlukan.

Tidak kalah penting: pemupukan. Berdasarkan anjuran


Kementerian Pertanian, setiap tahun tanaman aren berumur 1 –
4 tahun memerlukan 200 g pupuk SP-36, 200 g Urea, dan 100 g
KCl. Selanjutnya pemupukan tahunan ditingkatkan menjadi 250
– 500 g SP-36, 300 – 1.000 g Urea, dan 200 – 700 g KCl sejak
pohon berumur 5 tahun. Pupuk dibenamkan 2 kali setahun,
yaitu setelah turun hujan dan di akhir musim hujan. Jumlahnya
setengah dosis karena pemupukan 2 kali.

Pohon aren mengeluarkan 3 – 4 tandan manggar jantan per


tahun. Artinya rata-rata tandan akan muncul sekitar 3 – 4 bulan
sekali. Namun, ada kalanya tandan muncul hampir bersamaan.
Itu dipengaruhi kondisi pohon dan lingkungan seperti tingkat
kesuburan tanah, iklim, dan cuaca. Seandainya setiap tandan
bisa disadap minimal selama 4 bulan dengan teknik sadap
tepat, maka pohon bisa disadap sepanjang tahun. Pundi-pundi
para penyadap dan pemilik pohon nira pun tak henti terisi. (Dian
Kusumanto, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana
Penyuluhan Daerah (BKP3D) Kabupaten Nunukan, Provinsi
Kalimantan Utara)

Baca juga:  Penjaga Mutu Kopi Gayo

 
Sumber : t r u b u s – o n l i n e . c o . i d
Similar Posts

Gac Fruit vs Kanker Payudara

Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are
marked *
Leave a comment...

Comment *

John Doe Name *

john@example.com Email *

https://www.example.com Website

Post Comment


Pertanian adalah bisnis yang tidak akan mati sampai hari kiamat, karena
sampai kapan pun manusia butuh makan

MUKAROM SALASA
THEHIJAU TAG

bisnis
bonsai
buah
buah tin
budidaya
adenium
agribisnis
akuaponik
anggrek
anthurium
bawang merah

bunga
burung
cabai
durian
hama
herbal
hewan
hidroponik
ikan
ikan cupang
ikan hias
jamur
kefir

kesehatan
kontes
kopi
kucing
lovebird
obat tradisional
organik
padi
perikanan
perkebunan
kelinci

pertanian
petani
petani muda
peternakan
sarang walet
satwa
sayuran
tanaman
tanaman hias
walet
ABOUT US STAY IN
 
TOUCH
thehijau.com adalah sebuah website pertanian,
perkebunan, perikanan dan peternakan yang
menyajikan berbagai informasi tentang
pertanian, bercocok tanam, berkebun, hoby
serta kesehatan. Sebagai bagian dari upaya
membangun ketahanan pangan bangsa serta
menghijaukan negeri.

© 2023 - Thehijau.com Disclaimer Privacy Policy

You might also like