You are on page 1of 3

Nama : Intan Seraya

NIM : A1M218081
Kelas : A
Tugas : LTE

Point-point yang saya ketahui selama perkuliahan :

1. Kriteria Tes yang Baik

1) Valid (validitas)

Tes yang baik adalah tes yang valid. Tes dikatakan valid apabila soal-soalnya mengukur

apa yang diukur. Validitas berbicara tentang kesesuaian antara indicator dan apa yang

ingin dicapai. Contohnya soal vocabulary, maka kita harus membuat tes yang

berhubungan dengan vocabulary itu sendiri, karena yang ingin kita ukur adalah

kemampuan vocabularynya bukan yang lain misalkan grammar dan lain-lain.

2) Reliabilitas (rability)/konsisten

Reabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki

konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur dilakukan secara berulang.

Dalam artian item memiliki kolerasi yang tinggi.

3) Tingkat kesukaran yang ideal (facility value)

Dalam membuat tes yang baik kita harus memperhatikan tingkat kesukaran soal. Kita

harus pintar dalam melihat dan membedakan siswa pintar dan yang biasa-biasa saja.

Sehingga ada lebih baiknya tingkat kesukaran soal berada pada level menengah, yang

bias dijangkau siswa pintar maupun siswa yang memiliki kemampuan biasa-biasa saja.

Tingkat kesukaran yang ideal berada antara 40-60%, namun ada juga yang berpendapat

bahwa tingkat kesurakan soal yang ideal adalah 30-70%.

4) Daya pembeda (discrimination indeks)


Daya pembeda yaitu kemampuan soal tes untuk membedakan kelompok peserta tes

berkemampuan tinggi dan kelompok peserta tes yang berkemampuan rendah. Nilai daya

pembeda dinyatakan melalui indeks daya pembeda. Makin besar atau tinggi indeks daya

pembeda maka semakin besar soal tersebut dapat membedakan antara kelompok tinggi

dan kelompok rendah.

5) Pengecoh (distractor)

Distractor adalah pengecoh dalam jawaban soal yang akan dikira oleh peserta sebagai

jawaban yang tepat namun ternyata bukan. Distractor dikatakan dapat bekerja dengan

baik apabila ia dipilih oleh paling kurang 5% dari seluruh peserta test, jika belum

memenuhi standar tersebut berarti distractor belum dapat bekerja dengan baik dan harus

segera diganti dengan yang lainnya

2. Item Analysis

Item analysis dilakukan untuk menghindari kemungkinan adanya soal test yang terlalu sulit

untuk peserta test yang menimbulkan rasa frustasi pada peserta test sehingga mengakibatkan

skor yang anjlok. Sebaliknya item analysis juga dilakukan untuk menghindari soal test yang

terlalu mudah sehingga peserta tes kehilangan motivasi dan menyebabkan skor meningkat.

Item analysis untuk soal yang ada kunci jawabannya :


𝑅
FV = 𝑁

Keterangan :

FV : Facility value / tingkat kesukaran

R : Right / jumlah siswa yang menjawab benar

N : jumlah keseluruhan siswa


3. Validitas dan Relibilitas menggunakan spss

Cara penggunaan aplikasi spss untuk mengukur relibilitas suatu soal :

1. Membuka aplikasi spss terlebih dahulu

2. Klik variable view yang berada di pojok kiri bawah lalu masukan nama variable

3. Kemudian selanjutnya klik data view masukan score test

4. Buat variable ganjil dan genap kemudian masukan kedalam table yang tersedia

5. Selanjutnya klik analysis – scale – reability – statistic – tanda centang item scale

Menghitung validitas menggunakan ICV-I dan S-CVI

ICV-I : Item Content Validity Index (validitas setiap butir soal)

S-CVI : Scale Content Validity Index (validitas soal secara keseluruhan)

You might also like