Professional Documents
Culture Documents
Putusan 23 Pid.b 2015 PN - PSP 20230417130623
Putusan 23 Pid.b 2015 PN - PSP 20230417130623
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PUTUSAN
a
Nomor : 23/Pid.B/2015/PN.PSP
si
ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
do
gu
In
A
Pengadilan Negeri Padangsidimpuan yang mengadili perkara-perkara
pidana dengan Acara Pemeriksaan Biasa, pada Pengadilan tingkat pertama telah
ah
lik
menjatuhkan putusan sela sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :
ub
Tempat Lahir : Padangsidimpuan .
Umur/Tgl.Lahir : 22 Tahun / 18 September 1992 .
Jenis Kelamin : Perempuan .
ep
k
Kebangsaan : Indonesia .
ah
si
Ujung Padang Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kota
Padangsidimpuan .
ne
ng
Agama : Islam .
Pekerjaan : Mahasiswa .
do
gu
lik
ub
ep
Setelah membaca berkas perkara dan surat-surat lainnya dalam perkara ini;
ah
ng
Terdakwa;
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
2
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Setelah membaca dan memperhatikan tanggapan Penuntut Umum atas
a
keberatan Penasihat Hukum Terdakwa ;
si
Menimbang, bahwa Terdakwa dihadapkan ke depan persidangan oleh
Penuntut Umum dengan surat dakwaannya No. Reg. Perk: PDM-163/PSP/12/2014
ne
ng
tanggal 22 Januari 2015 yang pada pokoknya didakwa melakukan tindak Pidana
sebagai berikut :
do
gu
Primair :
------- Bahwa ia Terdakwa DESI RATNA SARI HARAHAP pada hari Selasa
In
A
tanggal 23 September 2014 sekira pukul 09.45 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu
lain di bulan September dalam tahun 2014, bertempat diparkiran Rumah Sakit
ah
lik
Umum Daerah Padangsidimpuan tepatnya di Jalan Kenanga Kecamatan
Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan, ataupun setidak-tidaknya pada
am
ub
tempat yang masih termasuk dalam suatu daerah Hukum Pengadilan Negeri
Padangsidimpuan “jika yang melakukan kejahatan pencemaran atau pencemaran
tertulis dibolehkan untuk membuktikan apa yang dituduhkan itu benar, tidak
ep
k
R
berikut:
si
Bahwa pada waktu dan tempat seperti tersebut di atas, berawal dari saat
ne
ng
do
gu
lik
gak usah bicara dengannya, taunya aku siapa pacarnya” kemudian Saksi
Korban SRI DES ROMATUA TAMBUNAN menjawab “pergilah etek (tante)
m
ub
ngomonglah dulu orang etek (tante)” lalu Terdakwa mengatakan “pacaran kau
sama suami orang, masih hidup lagi istrinya, memang banyaknya pacarmu”
ka
ep
Saksi Korban SRI DES ROMATUA TAMBUNAN merasa sakit hati dan malu
es
M
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
3
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa akibat perkataan Terdakwa DESI RATNA SARI HARAHAP
a
tersebut Saksi Korban SRI DES ROMATUA TAMBUNAN merasa sakit hati dan
si
malu ;
Perbuatan Terdakwa Tersebut Sebagaimana diatur dan diancam pidana
ne
ng
sesuai dengan Pasal 311 Ayat (1) KUHPidana ;
Subsidair :
do
gu
------- Bahwa ia Terdakwa DESI RATNA SARI HARAHAP pada
tanggal 23 September 2014 sekira pukul 09.45 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu
hari Selasa
In
lain di bulan September dalam tahun 2014, bertempat di parkiran Rumah Sakit
A
Umum Daerah Padangsidimpuan tepatnya di Jalan Kenanga Kecamatan
Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan, ataupun setidak-tidaknya pada
ah
lik
tempat yang masik termasuk dalam suatu daerah Hukum Pengadilan Negeri
Padangsidimpuan “dengan sengaja menyerang kehormatan atas nama baik
am
ub
seseorang dengan menuduhkan sesuatu hak, yang maksudnya terang supaya
hal itu diketahui umum“, perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa dengan cara
sebagai berikut :
ep
k
Bahwa pada waktu dan tempat seperti tersebut diatas, berawal dari saat
ah
si
LAILA SARI RAMBE hendak mengambil sepeda motornya diparkiran Rumah
Sakit Umum Daerah Padangsidimpuan, kemudian saat diparkiran tersebut
ne
ng
do
DES ROMATUA TAMBUNAN bercerita dengan Saksi NURHASANAH
gu
gak usah bicara dengannya, taunya aku siapa pacarnya” kemudian Saksi
Korban SRI DES ROMATUA TAMBUNAN menjawab “pergilah etek (tante)
ah
lik
ngomonglah dulu orang etek (tante)” lalu Terdakwa mengatakan “pacaran kau
sama suami orang, masih hidup lagi istrinya, memang banyaknya pacarmu”
m
ub
Saksi Korban SRI DES ROMATUA TAMBUNAN merasa sakit hati dan malu
kemudian melaporkan Terdakwa ke pihak Kepolisian untuk diproses sesuai
ah
ng
tersebut Saksi Korban SRI DES ROMATUA TAMBUNAN merasa sakit hati dan
on
malu ;
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
4
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Perbuatan Terdakwa Tersebut Sebagaimana diatur dan diancam pidana
a
sesuai dengan Pasal 310 Ayat (1) KUHPidana ;
si
Menimbang, bahwa atas Dakwaan Penuntut Umum tersebut, Penasihat
Hukum Terdakwa telah mengajukan keberatan secara tertulis sebagaimana termuat
ne
ng
dalam keberatan Penasehat Hukum terdakwa tanggal 17 Pebruari 2015, yaitu :
Pendahuluan
do
Bahwa
gu substansi pengajuan keberatan atas dakwaan Penuntut Umum yang
kami ajukan ini adalah mengenai apakah cukup alasan atau tidak surat dakwaan
In
A
Penuntut Umum a quo diarahkan kepada Terdakwa, dalam kedudukannya
sebagai seorang manusia ciptaan Tuhan yang memiliki harkat dan martabat dan
ah
lik
hanya merupakan suatu keberatan untuk kepentingan si Terdakwa yang
dituduhkan pada posisi lemah didepan Pengadilan, melainkan juga merupakan
am
ub
keberatan untuk kepentingan bagi semua manusia dan kemanusiaan yang
lebih luas, termasuk untuk kita semua yang ada diruangan ini. Suatu dakwaan
ep
bagi seseorang yang tidak bersalah adalah sama dengan serangan resmi
k
ada suatu putusan dari Majelis Hakim termasuk Putusan Sela yang menyatakan
R
si
suatu dakwaan Penuntut Umum itu dinyatakan “tidak dapat diterima” , hal itu pada
hakekatnya bukanlah kemenangan Terdakwa melainkan merupakan
ne
ng
do
gu
Penuntut umum itu dinyatakan “tidak dapat diterima”. Hal ini pada hakekatnya
bukanlah kemenangan Terdakwa melainkan merupakan kemenangan hukum
ah
lik
ub
atas tegaknya hukum. Oleh karenanya kami berharap dan tentunya juga
meyakini bahwa dalam penegakkan hukum a quo, Majelis Hakim tetap konsisten
ka
ng
adalah suatu delik yang diadili apabila yang berkepentingan atau yang
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
5
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dirugikan melakukannya. Bila tidak ada ada pengaduan, maka Jaksa
a
tidak akan melakukan penuntutan.”
si
2. Menurut R. Soesilo (R. Soesilo, op.cit, hlm. 87)”… dari banyak peristiwa
pidana itu hampir semuanya kejahatan yang hanya dapat dituntut atas
ne
ng
pengaduan (permintaan) dari orang yang kena peristiwa pidana. Peristiwa
pidana semacam ini disebut delik aduan.” ;
do
gu
3. Maupun juga menurut P.A.F
op.cit.hal.207) ; “Tindak pidana yang hanya dapat dituntut apabila ada
LAMINTANG (P.A.F. LAMINTANG,
In
A
pengaduan dari orang yang dirugikan. Tindak pidana seperti itu di sebut
“Klacht Delicten” ;
ah
lik
Dan berdasarkan hukum apa yang didakwakan Penuntut Umum terhadap
Terdakwa melanggar Pasal 310 KUHP maupun Pasal 311 KUHP adaah
am
ub
Pasal 72 KUHP Ayat (1) penuntutan terhadap Terdakwa harus adanya
pengaduan sebagaimana isi ketentuan itu yakni “Selama orang yang
ep
k
terkena kejahatan yang hanya dituntut atas pengaduan, belum enam belas
tahun dan juga belum cukup umur atau orang yang dibawah pengampuan
ah
R
karena suatu sebab lainnya keborosan, maka yang berhak mengadu
si
adalah wakilnya yang sah dalam perkara perdata”.
ne
ng
Dan dari paparan diatas, setelah kami mencermati seluruh salinan berkas
perkara Terdakwa yang kami terima, Tidak ada suatu surat pun terdapat
do
didalam berkas a quo tentang surat pengaduan baik kepada penyidik.
gu
dengan TIDAK ADAnya surat pengaduan Sri Des Romatua Tambunan atas
tuduhannya kepada Terdakwa maka berdasarkan hukum tuntutan Jaksa
ah
lik
ub
es
Pemeriksaan (BAP) seperti Saksi LAILA SARI RAMBE dan Saksi AZIFAH
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
6
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
HARAHAP maupun Saksi MASJIANA SIMATUPANG (Saksi ini tidak pernah
a
diperiksa penyidik) diperoleh fakta hukum bahwa kedua Saksi yakni Saksi
si
LAILA SARI RAMBE dan Saksi AZIFAH NUR sesungguhnya TIDAK ADA
saat terjadinya tuduhan oleh SRIDES ROMATUA TAMBUNAN tersebut dan
ne
ng
jikapun kedua Saksi itu ada di lokasi kejadian, maka JARAK kedua Saksi
itu jauh, sehingga kalaupun benar Terdakwa ada menyampaikan- quod
do
gu
non- seperti yang dituduhkan Sri
Saksi itu sesungguhnya diduga kuat kedua Saksi itu adalah Saksi palsu
Des Romatua Tambunan, maka kedua
In
A
Majelis Hakim Yang Mulia,
ah
lik
Dari uraian tersebut di atas, kami memohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia
am
untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dan memutus sebagai berikut :
ub
1. Mengabulkan eksepsi Terdakwa untuk seluruhnya ; ep
2. Menyatakan Surat Dakwaan Penuntut Umum dalam perkara Pidana atas
k
Delict ;
R
si
3. Menyatakan Surat Dakwaan Penuntut Umum dalam perkara Pidana atas
nama Terdakwa Desi Ratnasari Harahap ini batal demi hukum atau setidak-
ne
ng
do
gu
lik
2. Saksi An. LAILA SARI RAMBE dan Saksi AZIFAHNUR yang mengatakan
diduga palsu dan tidak pernah diperiksa di Kepolisian dan diperintah Pelapor.
m
ub
berikut :
ep
2. Saksi an. LAILA SARI RAMBE dan Saksi AZIFANUR sudah jelas pihak
es
ng
kedalam BAP dan ditandatangani oleh Saksi yang diperiksa dan penyidik .
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
7
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. Kemudian keberatan-keberatan dari Penasihat Hukum Terdakwa sudah
a
masuk kemateri perkara dan tidak sesuai dengan apa yang diuraikan dalam
si
Pasal 156 (1) KUHAP .
Dengan demikian dakwaan kami Jaksa Penuntut Umum sudah memenuhi
ne
ng
persyaratan dan sudah sesuai dengan ketentuan Pasal 143 (2) huruf a,b (3)
KUHAP .
do
gu
Majelis Hakim yang Terhormat,
Dalam hal ini didepan Persidangan yang Terhormat kami Jaksa Penuntut
Umum meminta kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Padangsidimpuan
In
A
yang mengadili perkara ini agar dapat untuk melanjutkan persidangan untuk
meminta keterangan Para Saksi dari Terdakwa .
ah
lik
Oleh karenanya kami Jaksa Penuntut Umum tetap berpegang pada Dakwaan
semula yang dibacakan pada sidang tanggal 10 Februari 2015 dan kami Jaksa
am
ub
Penuntut Umum memohon kepada Ketua dan Anggota Majelis Hakim agar
Eksepsi dari Penasihat Hukum Terdakwa Ditolak Seluruhnya dan kami mohon
kepada Majelis Hakim tetap melanjutkan Persidangan untuk pemeriksaan
ep
k
si
perkara ini, semoga dapat untuk menjadi pertimbangan dari Majelis Hakim dalam
ne
ng
menegakkan keadilan.
Menimbang, bahwa selanjutnya Penasihat Hukum Terdakwa dan Jaksa
Penuntut Umum, menyatakan masing-masing tetap pada pendirian argumentasinya
do
gu
(eksepsi) yang diajukan oleh Terdakwa sebagaimana diatur dalam Pasal 156 ayat (1)
KUHAP, yang menyatakan :“Dalam hal Terdakwa atau Penasihat Hukum
ah
atau dakwaan tidak dapat diterima atau surat dakwaan harus dibatalkan, maka
setelah diberi kesempatan kepada Penuntut Umum untuk menyatakan pendapatnya,
m
ub
ep
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
8
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
------ Menimbang, bahwa atas eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa yang menyatakan
a
berkas perkara Terdakwa terdapat beberapa nama Saksi yang tertuang
si
dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) seperti Saksi LAILA SARI RAMBE dan
Saksi AZIFAH NUR. Dan dari keterangan Saksi lainnya seperti Saksi
ne
ng
NURHASANAH HARAHAP maupun Saksi MASJIANA SIMATUPANG (Saksi ini
tidak pernah diperiksa penyidik) diperoleh fakta hukum bahwa kedua Saksi
do
yakni gu
TIDAK ADA
Saksi LAILA
saat
SARI RAMBE dan Saksi
terjadinya tuduhan oleh SRIDES
AZIFAH NUR sesungguhnya
ROMATUA TAMBUNAN
tersebut dan jikapun kedua Saksi itu ada di lokasi kejadian, maka JARAK
In
A
kedua Saksi itu jauh, sehingga kalaupun benar Terdakwa ada menyampaikan-
quod non- seperti yang dituduhkan Sri Des Romatua Tambunan, maka kedua
ah
lik
Saksi itu sesungguhnya diduga kuat kedua Saksi itu adalah Saksi palsu karena
diperintah pelapor Sri Des Romartua Tambunan, Majelis Hakim berpendapat
am
ub
keberatan atau eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa tersebut telah memasuki pokok
perkara, yang harus dibuktikan dan dinilai berdasarkan alat bukti yang diajukan dan
diperiksan dalam persidangan, sehingga eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa tidak
ep
k
si
DAKWAAN TIDAK MEMENUHI SYARAT “KLACHT DELICT”, berdasarkan
ne
ng
pendapat para ahli seperti :1. Menurut Samidjo (Samidjo, op.cit.hal.156) : “Delik
aduan (Klacht delict) adalah suatu delik yang diadili apabila yang
berkepentingan atau yang dirugikan melakukannya. Bila tidak ada ada
do
gu
ub
ep
pengaduan sebagaimana isi ketentuan itu yakni “Selama orang yang terkena
R
kejahatan yang hanya dituntut atas pengaduan, belum enam belas tahun dan
es
M
juga belum cukup umur atau orang yang dibawah pengampuan karena suatu
ng
sebab lainnya keborosan, maka yang berhak mengadu adalah wakilnya yang
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
9
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sah dalam perkara perdata”. Dan dari paparan diatas, setelah kami mencermati
a
seluruh salinan berkas perkara Terdakwa yang kami terima, Tidak ada suatu
si
surat pun terdapat didalam berkas a quo tentang surat pengaduan baik kepada
penyidik. Ataupun penuntutan Umum oleh si Pengadu kecuali hanya berupa
ne
ng
Laporan Polisi dari Sri Des Romatua Tambunan, sehingga menurut hemat
kami dengan TIDAK ADAnya surat pengaduan Sri Des Romatua Tambunan
do
gu
atas tuduhannya kepada Terdakwa
Penuntut Umum terhadap Terdakwa tidak dapat
maka berdasarkan
diterima ;
hukum tuntutan Jaksa
Menimbang, bahwa dalam perkara ini ternyata Terdakwa DESI RATNA SARI
In
A
HARAHAP diperiksa oleh Penyidik dan dijadikan berkas perkara hanya berdasarkan
atas laporan polisi oleh SRI DES ROMATUA TAMBUNAN kepada Kepolisian
ah
lik
Resort Padangsidimpuan dan dari laporan SRI DES ROMATUA TAMBUNAN
tersebut pihak SPKT Kepolisian Resort Padangsidimpuan sudah mengeluarkan
am
ub
surat Laporan polisi Nomor : LP/460/IX/2014/SU/PSP dan didalam Surat Laporan
tersebut sudah ditetapkan tindak pidana yang dilakukan Terdakwa DESI RATNA
SARI TAMBUNAN yaitu melanggar Pasal 311 Subs 310 KUHPidana ;
ep
k
Menimbang, bahwa dari Pasal yang sudah ditetapkan dalam surat Laporan
ah
si
melangar Pasal 311 Subs 310 KUHP, namun di dalam berkas perkara setelah
Majelis Hakim baca dan telaah dengan teliti dan cermat tidak ada surat
ne
ng
do
DESI RATNA SARI TAMBUNAN yaitu melanggar Pasal 311 Subs 310
gu
KUHP berdasarkan aturan hukum dan pendapat pakar hukum adalah sifatnya
delik aduan, untuk itu harus atau wajib ada surat pengaduan yang diajukan dan
ah
lik
karenanya menurut pendapat Majelis Hakim jika surat pengaduan tersebut tidak
ub
ada, maka tuntutan Penuntut Umum terhadap Terdakwa tidak memenuhi syarat
ka
Karya-Jakarta Tahun
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
10
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dengan baris ke 24 yang argumentasinya yaitu “delik aduan dibedakan atas dua
a
jenis yaitu a. delik aduan absolut, ialah delik (peristiwa pidana) yang selalu hanya
si
dapat dituntut apabila ada pengaduan seperti tersebut dalam Pasal-pasal : 284,
287, 293, 310 dan berikutnya 332, 322 dan 369. Dalam hal ini maka pengaduan
ne
ng
diperlukan untuk menuntut peristiwanya, sehingga permintaan dalam
pengaduannya harus berbunyi “saya minta agar peristiwa ini dituntut” dan menurut
do
gu
Drs.P.A.F. Lamintang.,SH dalam bukunya
Penerbut PT. Citra Aditya Bakti, Bandung 1997 dalam halaman 219 baris ke satu
Dasar-dasar Hukum Pidana Indonesia
In
A
dengan “absolut klachtdelict” atau “delik aduan absolut”adalah delik yang pada
dasarnya, adanya suatu pengaduan itu merupakan “voorwaarde van
ah
lik
vervolgbaarheid” atau merupakan syarat agar pelakunya dapat dituntut” dan
pendapat Yahya Harahap.,SH mantan Hakim Agung dalam bukunya berjudul
am
ub
Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP Penerbit Sinar Grafika
dalam halaman 126 menjelaskan pada pokoknya baris ke 12 sampai dengan baris
ke 19 “Tindak pidana yang didakwakan “delik aduan (klach delict) tetapi ternyata
ep
k
penuntutannya kepada Terdakwa “tanpa pengaduan” dari “korban” atau dari orang
ah
yang disebut dalam pasal delik yang bersangkutan atau tenggang waktu
R
pengaduan yang digariskan Bab VII (Pasal 72-75) KUHP, tidak dipenuhi, oleh
si
penyidik dan penuntut umum (tidak ada pengaduan), Berarti tuntutan penuntut
ne
ng
do
gu
Terdakwa DESI RATNA SARI HARAHAP benar tidak ada surat pengaduan
Korban yang diajukan Korban kepada Penyidik Polres Padangsidimpuan dan hal
ah
lik
tersebut adalah absolut dan harus dipenuhi dalam suatu berkas perkara yang
dituduhkan atau disangkakan ataupun didakwakan kepada Terdakwa, sehingga
m
SARI HARAHAP yang dijadikan dasar dakwaan atau penuntutan oleh Jaksa
ep
Penuntut Umum dinyatakan tidak dapat diterima dan surat Dakwaan harus batal
ah
demi hukum ataupun tidak dapat diterima, maka mengakibatkan dakwaan Jaksa
R
Januari 2015, Batal Demi Hukum, dengan demikian eksepsi Penasihat Hukum
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
11
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka Hakim
a
berpendapat nota keberatan/eksepsi yang diajukan oleh Penasihat Hukum Terdakwa
si
beralasan hukum dan dinyatakan dikabulkan, maka sidang pemeriksaan perkara ini
tidak dapat dilanjutkan ;
ne
ng
Menimbang, bahwa oleh karena pemeriksaan perkara ini dihentikan, maka
biaya perkara dibebankan kepada Negara ;
do
gu Mengingat ketentuan hukum
berkenaan dengan putusan ini, khususnya ketentuan pasal 156 ayat (1) UU Nomor :
dan peraturan perundang-undangan yang
In
A
8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana Jo Pasal 72
KUHP Jo Pasal 310 Jo Pasal 311 Kitab Undang-undang Hukum Pidana ;
ah
lik
MENGADILI:
am
ub
1. Menyatakan nota keberatan/ eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa DESI
ep
RATNA SARI HARAHAP dikabulkan ;
k
ah
si
Register No.PDM-163/Ep.2/PSP/12/2014 tanggal 22 Januari 2015 atas nama
ne
ng
do
gu
lik
ub
sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan dalam persidangan yang terbuka
R
untuk umum pada hari KAMIS, tanggal 05 MARET 2015, oleh Hakim Ketua Majelis
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
12
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Kejaksaan Negeri Padangsidimpuan dan Penasihat Hukum Terdakwa serta
a
dihadapan Terdakwa ;
si
Hakim- Hakim Anggota Hakim Ketua
ne
ng
dto dto
do
gu
MUHAMMAD SHOBIRIN.,SH.,M.Hum FAISAL.,SH.,MH
In
A
dto
ah
lik
FERRY HARDIANSYAH.,SH.,MH
am
ub
Panitera Pengganti
dto
ep
k
ah
MANGARA HUTAPEA.,SH
R
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12