You are on page 1of 12

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PUTUSAN

a
Nomor : 23/Pid.B/2015/PN.PSP

si
ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

do
gu

In
A
Pengadilan Negeri Padangsidimpuan yang mengadili perkara-perkara
pidana dengan Acara Pemeriksaan Biasa, pada Pengadilan tingkat pertama telah
ah

lik
menjatuhkan putusan sela sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :

Nama Lengkap : DESI RATNA SARI HARAHAP .


am

ub
Tempat Lahir : Padangsidimpuan .
Umur/Tgl.Lahir : 22 Tahun / 18 September 1992 .
Jenis Kelamin : Perempuan .
ep
k

Kebangsaan : Indonesia .
ah

Alamat : Jalan Mangaraja Maradat Gang. Sumatera, Kelurahan


R

si
Ujung Padang Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kota
Padangsidimpuan .

ne
ng

Agama : Islam .
Pekerjaan : Mahasiswa .

do
gu

Terdakwa dipersidangan didampingi oleh Penasihat Hukumnya yaitu, 1.


AHMAD MARWAN RANGKUTI.,SH., 2. HEDDY RAJA.,SH, 3. NINA ARNITA
In
A

PULUNGAN.,SH, Para Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor Hukum


MARWAN RANGKUTI.,SH & REKAN yang berkantor di Jl. Perintis Kemerdekaan
ah

lik

No.16, Kelurahan Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan, berdasarkan Surat


Kuasa Khusus tertanggal 02 Pebruari 2015 ;
m

ub

Terdakwa tidak dilakukan penahanan oleh Penyidik dan Jaksa Penuntut


Umum serta Hakim
ka

ep

Pengadilan Negeri tersebut ;

Setelah membaca berkas perkara dan surat-surat lainnya dalam perkara ini;
ah

Setelah membaca dan memperhatikan dakwaan Penuntut Umum ;


es

Setelah membaca dan memperhatikan keberatan Penasihat Hukum


M

ng

Terdakwa;
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
2

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Setelah membaca dan memperhatikan tanggapan Penuntut Umum atas

a
keberatan Penasihat Hukum Terdakwa ;

si
Menimbang, bahwa Terdakwa dihadapkan ke depan persidangan oleh
Penuntut Umum dengan surat dakwaannya No. Reg. Perk: PDM-163/PSP/12/2014

ne
ng
tanggal 22 Januari 2015 yang pada pokoknya didakwa melakukan tindak Pidana
sebagai berikut :

do
gu
Primair :

------- Bahwa ia Terdakwa DESI RATNA SARI HARAHAP pada hari Selasa

In
A
tanggal 23 September 2014 sekira pukul 09.45 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu
lain di bulan September dalam tahun 2014, bertempat diparkiran Rumah Sakit
ah

lik
Umum Daerah Padangsidimpuan tepatnya di Jalan Kenanga Kecamatan
Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan, ataupun setidak-tidaknya pada
am

ub
tempat yang masih termasuk dalam suatu daerah Hukum Pengadilan Negeri
Padangsidimpuan “jika yang melakukan kejahatan pencemaran atau pencemaran
tertulis dibolehkan untuk membuktikan apa yang dituduhkan itu benar, tidak
ep
k

membuktikannya, dan tuduhan dilakukan bertentangan dengan apa yang


diketahui“, perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai
ah

R
berikut:

si
Bahwa pada waktu dan tempat seperti tersebut di atas, berawal dari saat

ne
ng

Saksi Korban SRI DES ROMATUA TAMBUNAN bersama dengan temannya


LAILA SARI RAMBE hendak mengambil sepeda motornya diparkiran Rumah
Sakit Umum Daerah Padangsidimpuan, kemudian saat diparkiran tersebut

do
gu

Saksi Korban SRI DES ROMATUA TAMBUNAN bertemu dengan Saksi


NURHASANAH HARAHAP (nantulang Terdakwa) kemudian Saksi Korban SRI
In
A

DES ROMATUA TAMBUNAN bercerita dengan Saksi NURHASANAH


HARAHAP, tidak lama kemudian Terdakwa datang dan mengajak
NURHASANAH HARAHAP untuk pulang dengan mengatakan “ayo lah Nantulang,
ah

lik

gak usah bicara dengannya, taunya aku siapa pacarnya” kemudian Saksi
Korban SRI DES ROMATUA TAMBUNAN menjawab “pergilah etek (tante)
m

ub

ngomonglah dulu orang etek (tante)” lalu Terdakwa mengatakan “pacaran kau
sama suami orang, masih hidup lagi istrinya, memang banyaknya pacarmu”
ka

ep

kepada Saksi Korban SRI DES ROMATUA TAMBUNAN kemudian Terdakwa


dan Saksi NURHASANAH HARAHAP pergi meninggalkan Saksi Korban SRI
ah

DES ROMATUA TAMBUNAN. Sehingga atas perkataan Terdakwa tersebut


R

Saksi Korban SRI DES ROMATUA TAMBUNAN merasa sakit hati dan malu
es
M

kemudian melaporkan Terdakwa ke pihak Kepolisian untuk diproses sesuai


ng

hukum yang berlaku .


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
3

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa akibat perkataan Terdakwa DESI RATNA SARI HARAHAP

a
tersebut Saksi Korban SRI DES ROMATUA TAMBUNAN merasa sakit hati dan

si
malu ;
Perbuatan Terdakwa Tersebut Sebagaimana diatur dan diancam pidana

ne
ng
sesuai dengan Pasal 311 Ayat (1) KUHPidana ;
Subsidair :

do
gu
------- Bahwa ia Terdakwa DESI RATNA SARI HARAHAP pada
tanggal 23 September 2014 sekira pukul 09.45 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu
hari Selasa

In
lain di bulan September dalam tahun 2014, bertempat di parkiran Rumah Sakit
A
Umum Daerah Padangsidimpuan tepatnya di Jalan Kenanga Kecamatan
Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan, ataupun setidak-tidaknya pada
ah

lik
tempat yang masik termasuk dalam suatu daerah Hukum Pengadilan Negeri
Padangsidimpuan “dengan sengaja menyerang kehormatan atas nama baik
am

ub
seseorang dengan menuduhkan sesuatu hak, yang maksudnya terang supaya
hal itu diketahui umum“, perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa dengan cara
sebagai berikut :
ep
k

Bahwa pada waktu dan tempat seperti tersebut diatas, berawal dari saat
ah

Saksi Korban SRI DES ROMATUA TAMBUNAN bersama dengan temannya


R

si
LAILA SARI RAMBE hendak mengambil sepeda motornya diparkiran Rumah
Sakit Umum Daerah Padangsidimpuan, kemudian saat diparkiran tersebut

ne
ng

Saksi Korban SRI DES ROMATUA TAMBUNAN bertemu dengan Saksi


NURHASANAH HARAHAP (nantulang Terdakwa) kemudian Saksi Korban SRI

do
DES ROMATUA TAMBUNAN bercerita dengan Saksi NURHASANAH
gu

HARAHAP, tidak lama kemudian Terdakwa datang dan mengajak


NURHASANAH HARAHAP untuk pulang dengan mengatakan “ayo lah Nantulang,
In
A

gak usah bicara dengannya, taunya aku siapa pacarnya” kemudian Saksi
Korban SRI DES ROMATUA TAMBUNAN menjawab “pergilah etek (tante)
ah

lik

ngomonglah dulu orang etek (tante)” lalu Terdakwa mengatakan “pacaran kau
sama suami orang, masih hidup lagi istrinya, memang banyaknya pacarmu”
m

ub

kepada Saksi Korban SRI DES ROMATUA TAMBUNAN kemudian Terdakwa


dan Saksi NURHASANAH HARAHAP pergi meninggalkan Saksi Korban SRI
ka

DES ROMATUA TAMBUNAN. Sehingga atas perkataan Terdakwa tersebut


ep

Saksi Korban SRI DES ROMATUA TAMBUNAN merasa sakit hati dan malu
kemudian melaporkan Terdakwa ke pihak Kepolisian untuk diproses sesuai
ah

hukum yang berlaku .


es

Bahwa akibat perkataan Terdakwa DESI RATNA SARI HARAHAP


M

ng

tersebut Saksi Korban SRI DES ROMATUA TAMBUNAN merasa sakit hati dan
on

malu ;
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
4

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Perbuatan Terdakwa Tersebut Sebagaimana diatur dan diancam pidana

a
sesuai dengan Pasal 310 Ayat (1) KUHPidana ;

si
Menimbang, bahwa atas Dakwaan Penuntut Umum tersebut, Penasihat
Hukum Terdakwa telah mengajukan keberatan secara tertulis sebagaimana termuat

ne
ng
dalam keberatan Penasehat Hukum terdakwa tanggal 17 Pebruari 2015, yaitu :

Pendahuluan

do
Bahwa
gu substansi pengajuan keberatan atas dakwaan Penuntut Umum yang
kami ajukan ini adalah mengenai apakah cukup alasan atau tidak surat dakwaan

In
A
Penuntut Umum a quo diarahkan kepada Terdakwa, dalam kedudukannya
sebagai seorang manusia ciptaan Tuhan yang memiliki harkat dan martabat dan
ah

kehormatan seperti semua orang. Keberatan (ekseptio) pada hakekatnya tidak

lik
hanya merupakan suatu keberatan untuk kepentingan si Terdakwa yang
dituduhkan pada posisi lemah didepan Pengadilan, melainkan juga merupakan
am

ub
keberatan untuk kepentingan bagi semua manusia dan kemanusiaan yang
lebih luas, termasuk untuk kita semua yang ada diruangan ini. Suatu dakwaan
ep
bagi seseorang yang tidak bersalah adalah sama dengan serangan resmi
k

terhadap martabat dan kehormatan manusia pada umumnya, sehingga apabila


ah

ada suatu putusan dari Majelis Hakim termasuk Putusan Sela yang menyatakan
R

si
suatu dakwaan Penuntut Umum itu dinyatakan “tidak dapat diterima” , hal itu pada
hakekatnya bukanlah kemenangan Terdakwa melainkan merupakan

ne
ng

kemenangan hukum bagi semua pihak khususnya bagi penegak hukum di


Pengadilan yang bersangkutan, karena berhasil menegakkan hukum di

do
gu

Pengadilan yang bersangkutan, karena berhasil menegakkan martabat dan


kehormatan manusia pada umumnya, sehingga apabila ada suatu putusan dari
Majelis Hakim termasuk putusan sela yang menyatakan suatu dakwaan
In
A

Penuntut umum itu dinyatakan “tidak dapat diterima”. Hal ini pada hakekatnya
bukanlah kemenangan Terdakwa melainkan merupakan kemenangan hukum
ah

lik

bagi semua pihak khususnya bagi penegak hukum di Pengadilan yang


bersangkutan, karena berhasil menegakkan martabat dan kehormatan manusia
m

ub

atas tegaknya hukum. Oleh karenanya kami berharap dan tentunya juga
meyakini bahwa dalam penegakkan hukum a quo, Majelis Hakim tetap konsisten
ka

menegakkan keadilan yang berdasarkan hukum yang berlaku ;


ep

I. DASAR DAKWAAN TIDAK MEMENUHI SYARAT “KLACHT DELICT” :


ah

Bahwa berdasarkan pendapat para ahli seperti :


es

1. Menurut Samidjo (Samidjo, op.cit.hal.156) : “Delik aduan (Klacht delict)


M

ng

adalah suatu delik yang diadili apabila yang berkepentingan atau yang
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
5

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dirugikan melakukannya. Bila tidak ada ada pengaduan, maka Jaksa

a
tidak akan melakukan penuntutan.”

si
2. Menurut R. Soesilo (R. Soesilo, op.cit, hlm. 87)”… dari banyak peristiwa
pidana itu hampir semuanya kejahatan yang hanya dapat dituntut atas

ne
ng
pengaduan (permintaan) dari orang yang kena peristiwa pidana. Peristiwa
pidana semacam ini disebut delik aduan.” ;

do
gu
3. Maupun juga menurut P.A.F
op.cit.hal.207) ; “Tindak pidana yang hanya dapat dituntut apabila ada
LAMINTANG (P.A.F. LAMINTANG,

In
A
pengaduan dari orang yang dirugikan. Tindak pidana seperti itu di sebut
“Klacht Delicten” ;
ah

lik
Dan berdasarkan hukum apa yang didakwakan Penuntut Umum terhadap
Terdakwa melanggar Pasal 310 KUHP maupun Pasal 311 KUHP adaah
am

merupakan delik aduan absolut yang artinya berdasarkan ketentuan

ub
Pasal 72 KUHP Ayat (1) penuntutan terhadap Terdakwa harus adanya
pengaduan sebagaimana isi ketentuan itu yakni “Selama orang yang
ep
k

terkena kejahatan yang hanya dituntut atas pengaduan, belum enam belas
tahun dan juga belum cukup umur atau orang yang dibawah pengampuan
ah

R
karena suatu sebab lainnya keborosan, maka yang berhak mengadu

si
adalah wakilnya yang sah dalam perkara perdata”.

ne
ng

Dan dari paparan diatas, setelah kami mencermati seluruh salinan berkas
perkara Terdakwa yang kami terima, Tidak ada suatu surat pun terdapat

do
didalam berkas a quo tentang surat pengaduan baik kepada penyidik.
gu

Ataupun penuntutan Unum oleh si Pengadu kecuali hanya berupa Laporan


Polisi drai Sri Des Romatua Tambunan, sehingga menurut hemat kami
In
A

dengan TIDAK ADAnya surat pengaduan Sri Des Romatua Tambunan atas
tuduhannya kepada Terdakwa maka berdasarkan hukum tuntutan Jaksa
ah

lik

Penuntut Umum terhadap Terdakwa maka berdasarkan hukum tuntutan


Jaksa Penuntut Umum terhadap Terdakwa tidak dapat diterima (Vide
m

ub

Harahap, M. Yahya 1985. Pembahasan Permasalahan dan Penerapan


KUHAP, Pemeriksaan Sidang Pengadilan, banding, Kasasi dan Peninjauan
ka

Kembali, Jakarta : Sinar Grafika, hal. 126);


ep

II. DASAR DAKWAAN DIPEROLEH DARI LAPORAN PALSU :


ah

Bahwa selain hal di atas, setelah mencermati berkas perkara Terdakwa


R

es

terdapat beberapa nama Saksi yang tertuang dalam Berita Acara


M

Pemeriksaan (BAP) seperti Saksi LAILA SARI RAMBE dan Saksi AZIFAH
ng

NUR. Dan dari keterangan Saksi lainnya seperti Saksi NURHASANAH


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
6

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
HARAHAP maupun Saksi MASJIANA SIMATUPANG (Saksi ini tidak pernah

a
diperiksa penyidik) diperoleh fakta hukum bahwa kedua Saksi yakni Saksi

si
LAILA SARI RAMBE dan Saksi AZIFAH NUR sesungguhnya TIDAK ADA
saat terjadinya tuduhan oleh SRIDES ROMATUA TAMBUNAN tersebut dan

ne
ng
jikapun kedua Saksi itu ada di lokasi kejadian, maka JARAK kedua Saksi
itu jauh, sehingga kalaupun benar Terdakwa ada menyampaikan- quod

do
gu
non- seperti yang dituduhkan Sri
Saksi itu sesungguhnya diduga kuat kedua Saksi itu adalah Saksi palsu
Des Romatua Tambunan, maka kedua

karena diperintah pelapor Sri Des Romartua Tambunan ;

In
A
Majelis Hakim Yang Mulia,
ah

Sdr. Penuntut Umum yang kami hormati ;

lik
Dari uraian tersebut di atas, kami memohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia
am

untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dan memutus sebagai berikut :

ub
1. Mengabulkan eksepsi Terdakwa untuk seluruhnya ; ep
2. Menyatakan Surat Dakwaan Penuntut Umum dalam perkara Pidana atas
k

nama Terdakwa Desi Ratnasari Harahap tidak memenuhi syarat Klacht


ah

Delict ;
R

si
3. Menyatakan Surat Dakwaan Penuntut Umum dalam perkara Pidana atas
nama Terdakwa Desi Ratnasari Harahap ini batal demi hukum atau setidak-

ne
ng

tidaknya tidak dapat diterima ;

SUBSIDAIR : Mohon putusan yang berkeadilan (Ex Aquo et bono) .

do
gu

Menimbang, bahwa terhadap dalil keberatan/ekesepsi Penasihat Hukum


Terdakwa, Jaksa Penuntut Umum mengajukan tanggapan/Replik secara tertulis
In
A

tanggal 23 Februari 2015, yaitu :


1. Tidak adanya Surat Pengaduan dari Pelapor .
ah

lik

2. Saksi An. LAILA SARI RAMBE dan Saksi AZIFAHNUR yang mengatakan
diduga palsu dan tidak pernah diperiksa di Kepolisian dan diperintah Pelapor.
m

ub

Dengan demikian kami Jaksa Penuntut Umum tidak sependapat dengan


alasan-alasan dari Penasihat Hukum Terdakwa dengan alasan-alasan sebagi
ka

berikut :
ep

1. Surat Pengaduan bukan sebagai persyaratan yang mutlak untuk melakukan


penuntutan .
ah

2. Saksi an. LAILA SARI RAMBE dan Saksi AZIFANUR sudah jelas pihak
es

Kepolisian melakukan pemeriksaan dan hasil pemeriksaan sudah dituangkan


M

ng

kedalam BAP dan ditandatangani oleh Saksi yang diperiksa dan penyidik .
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
7

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. Kemudian keberatan-keberatan dari Penasihat Hukum Terdakwa sudah

a
masuk kemateri perkara dan tidak sesuai dengan apa yang diuraikan dalam

si
Pasal 156 (1) KUHAP .
Dengan demikian dakwaan kami Jaksa Penuntut Umum sudah memenuhi

ne
ng
persyaratan dan sudah sesuai dengan ketentuan Pasal 143 (2) huruf a,b (3)
KUHAP .

do
gu
Majelis Hakim yang Terhormat,
Dalam hal ini didepan Persidangan yang Terhormat kami Jaksa Penuntut
Umum meminta kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Padangsidimpuan

In
A
yang mengadili perkara ini agar dapat untuk melanjutkan persidangan untuk
meminta keterangan Para Saksi dari Terdakwa .
ah

lik
Oleh karenanya kami Jaksa Penuntut Umum tetap berpegang pada Dakwaan
semula yang dibacakan pada sidang tanggal 10 Februari 2015 dan kami Jaksa
am

ub
Penuntut Umum memohon kepada Ketua dan Anggota Majelis Hakim agar
Eksepsi dari Penasihat Hukum Terdakwa Ditolak Seluruhnya dan kami mohon
kepada Majelis Hakim tetap melanjutkan Persidangan untuk pemeriksaan
ep
k

materi pokok perkara untuk mendapatkan kepastian hukum .


ah

Demikian tanggapan kami selaku Jaksa Penuntut Umum terhadap


R
Eksepsi Penasihat Hukum dari Terdakwa DESI RATNA SARI HARAHAP dalam

si
perkara ini, semoga dapat untuk menjadi pertimbangan dari Majelis Hakim dalam

ne
ng

menegakkan keadilan.
Menimbang, bahwa selanjutnya Penasihat Hukum Terdakwa dan Jaksa
Penuntut Umum, menyatakan masing-masing tetap pada pendirian argumentasinya

do
gu

dan selanjutnya mohon Putusan Sela ;


Menimbang, bahwa Majelis Hakim akan mempertimbangkan nota keberatan
In
A

(eksepsi) yang diajukan oleh Terdakwa sebagaimana diatur dalam Pasal 156 ayat (1)
KUHAP, yang menyatakan :“Dalam hal Terdakwa atau Penasihat Hukum
ah

mengajukan keberatan bahwa Pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya


lik

atau dakwaan tidak dapat diterima atau surat dakwaan harus dibatalkan, maka
setelah diberi kesempatan kepada Penuntut Umum untuk menyatakan pendapatnya,
m

ub

Hakim mempertimbangkan keberatan tersebut untuk selanjutnya mengambil


keputusan” ;
ka

ep

Menimbang, bahwa atas dalil-dalil keberatan/ eksepsi Penasihat Hukum


Terdakwa yang telah ditanggapi oleh Penuntut Umum tersebut, Majelis Hakim akan
ah

mempertimbangkan dalil eksepsi tersebut sebagai berikut :


R

es

------ Menimbang, bahwa terlebih dahulu Majelis Hakim akan mempertimbangkan


M

ng

keberatan/ eksepsi ke II yaitu mengenai Dasar Dakwaan diperoleh dari Laporan


Palsu sebagai berikut ;
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
8

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
------ Menimbang, bahwa atas eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa yang menyatakan

a
berkas perkara Terdakwa terdapat beberapa nama Saksi yang tertuang

si
dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) seperti Saksi LAILA SARI RAMBE dan
Saksi AZIFAH NUR. Dan dari keterangan Saksi lainnya seperti Saksi

ne
ng
NURHASANAH HARAHAP maupun Saksi MASJIANA SIMATUPANG (Saksi ini
tidak pernah diperiksa penyidik) diperoleh fakta hukum bahwa kedua Saksi

do
yakni gu
TIDAK ADA
Saksi LAILA
saat
SARI RAMBE dan Saksi
terjadinya tuduhan oleh SRIDES
AZIFAH NUR sesungguhnya
ROMATUA TAMBUNAN
tersebut dan jikapun kedua Saksi itu ada di lokasi kejadian, maka JARAK

In
A
kedua Saksi itu jauh, sehingga kalaupun benar Terdakwa ada menyampaikan-
quod non- seperti yang dituduhkan Sri Des Romatua Tambunan, maka kedua
ah

lik
Saksi itu sesungguhnya diduga kuat kedua Saksi itu adalah Saksi palsu karena
diperintah pelapor Sri Des Romartua Tambunan, Majelis Hakim berpendapat
am

ub
keberatan atau eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa tersebut telah memasuki pokok
perkara, yang harus dibuktikan dan dinilai berdasarkan alat bukti yang diajukan dan
diperiksan dalam persidangan, sehingga eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa tidak
ep
k

beralasan hukum dan dinyatakan tidak dapat diterima ;


ah

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan


R
mengenai keberatan atau eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa tentang DASAR

si
DAKWAAN TIDAK MEMENUHI SYARAT “KLACHT DELICT”, berdasarkan

ne
ng

pendapat para ahli seperti :1. Menurut Samidjo (Samidjo, op.cit.hal.156) : “Delik
aduan (Klacht delict) adalah suatu delik yang diadili apabila yang
berkepentingan atau yang dirugikan melakukannya. Bila tidak ada ada

do
gu

pengaduan, maka Jaksa tidak akan melakukan penuntutan.”, 2. Menurut R.


Soesilo (R. Soesilo, op.cit, hlm. 87)”… dari banyak peristiwa pidana itu hampir
In
A

semuanya kejahatan yang hanya dapat dituntut atas pengaduan (permintaan)


dari orang yang kena peristiwa pidana. Peristiwa pidana semacam ini disebut
ah

delik aduan.”, 3. Maupun juga menurut P.A.F LAMINTANG (P.A.F. LAMINTANG,


lik

op.cit.hal.207) ; “Tindak pidana yang hanya dapat dituntut apabila ada


pengaduan dari orang yang dirugikan. Tindak pidana seperti itu di sebut “Klacht
m

ub

Delicten” Dan berdasarkan hukum apa yang didakwakan Penuntut Umum


terhadap Terdakwa melanggar Pasal 310 KUHP maupun Pasal 311 KUHP
ka

ep

adalah merupakan delik aduan absolut yang artinya berdasarkan ketentuan


Pasal 72 KUHP Ayat (1) penuntutan terhadap Terdakwa harus adanya
ah

pengaduan sebagaimana isi ketentuan itu yakni “Selama orang yang terkena
R

kejahatan yang hanya dituntut atas pengaduan, belum enam belas tahun dan
es
M

juga belum cukup umur atau orang yang dibawah pengampuan karena suatu
ng

sebab lainnya keborosan, maka yang berhak mengadu adalah wakilnya yang
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
9

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sah dalam perkara perdata”. Dan dari paparan diatas, setelah kami mencermati

a
seluruh salinan berkas perkara Terdakwa yang kami terima, Tidak ada suatu

si
surat pun terdapat didalam berkas a quo tentang surat pengaduan baik kepada
penyidik. Ataupun penuntutan Umum oleh si Pengadu kecuali hanya berupa

ne
ng
Laporan Polisi dari Sri Des Romatua Tambunan, sehingga menurut hemat
kami dengan TIDAK ADAnya surat pengaduan Sri Des Romatua Tambunan

do
gu
atas tuduhannya kepada Terdakwa
Penuntut Umum terhadap Terdakwa tidak dapat
maka berdasarkan
diterima ;
hukum tuntutan Jaksa

Menimbang, bahwa dalam perkara ini ternyata Terdakwa DESI RATNA SARI

In
A
HARAHAP diperiksa oleh Penyidik dan dijadikan berkas perkara hanya berdasarkan
atas laporan polisi oleh SRI DES ROMATUA TAMBUNAN kepada Kepolisian
ah

lik
Resort Padangsidimpuan dan dari laporan SRI DES ROMATUA TAMBUNAN
tersebut pihak SPKT Kepolisian Resort Padangsidimpuan sudah mengeluarkan
am

ub
surat Laporan polisi Nomor : LP/460/IX/2014/SU/PSP dan didalam Surat Laporan
tersebut sudah ditetapkan tindak pidana yang dilakukan Terdakwa DESI RATNA
SARI TAMBUNAN yaitu melanggar Pasal 311 Subs 310 KUHPidana ;
ep
k

Menimbang, bahwa dari Pasal yang sudah ditetapkan dalam surat Laporan
ah

polisi Nomor : LP/460/IX/2014/SU/PSP tersebut sudah ditetapkan Terdakwa


R

si
melangar Pasal 311 Subs 310 KUHP, namun di dalam berkas perkara setelah
Majelis Hakim baca dan telaah dengan teliti dan cermat tidak ada surat

ne
ng

Pengaduan yang diajukan dan tandatangani oleh SRI DES ROMATUA


TAMBUNAN, padahal menurut hukum dikarenakan sudah ditentukan Terdakwa

do
DESI RATNA SARI TAMBUNAN yaitu melanggar Pasal 311 Subs 310
gu

KUHPidana haruslah ada surat pengaduan yang di ajukan dan tandatangani


oleh SRI DES ROMATUA TAMBUNAN, karena terhadap Pasal 311 Subs 310
In
A

KUHP berdasarkan aturan hukum dan pendapat pakar hukum adalah sifatnya
delik aduan, untuk itu harus atau wajib ada surat pengaduan yang diajukan dan
ah

lik

tandatangani oleh SRI DES ROMATUA TAMBUNAN yang diberikan kepada


Kepolisian Resort Padangsidimpuan untuk dilampirkan dalam berkas perkara, oleh
m

karenanya menurut pendapat Majelis Hakim jika surat pengaduan tersebut tidak
ub

ada, maka tuntutan Penuntut Umum terhadap Terdakwa tidak memenuhi syarat
ka

undang-undang yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, sehingga


ep

tuntutan terhadap Terdakwa DESI RATNA SARI TAMBUNAN tidak dapat


diterima, hal ini sesui dengan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Karangan R.
ah

Soesilo penerbit “POLITEI” Bogor dicetak oleh PT. Gita


R

Karya-Jakarta Tahun
es

1974 halaman 57 yang menjelaskan tentang Pasal 72 KUHP tentang


M

ng

memasukkan dan mencabut pengaduan dalam perkara kejahatan, yang hanya


boleh dituntut atas pengaduan, yang menjelaskan dari baris ke 19 sampai
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
10

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dengan baris ke 24 yang argumentasinya yaitu “delik aduan dibedakan atas dua

a
jenis yaitu a. delik aduan absolut, ialah delik (peristiwa pidana) yang selalu hanya

si
dapat dituntut apabila ada pengaduan seperti tersebut dalam Pasal-pasal : 284,
287, 293, 310 dan berikutnya 332, 322 dan 369. Dalam hal ini maka pengaduan

ne
ng
diperlukan untuk menuntut peristiwanya, sehingga permintaan dalam
pengaduannya harus berbunyi “saya minta agar peristiwa ini dituntut” dan menurut

do
gu
Drs.P.A.F. Lamintang.,SH dalam bukunya
Penerbut PT. Citra Aditya Bakti, Bandung 1997 dalam halaman 219 baris ke satu
Dasar-dasar Hukum Pidana Indonesia

sampai dengan baris ke empat pada pokoknya menjelaskan “Yang dimaksud

In
A
dengan “absolut klachtdelict” atau “delik aduan absolut”adalah delik yang pada
dasarnya, adanya suatu pengaduan itu merupakan “voorwaarde van
ah

lik
vervolgbaarheid” atau merupakan syarat agar pelakunya dapat dituntut” dan
pendapat Yahya Harahap.,SH mantan Hakim Agung dalam bukunya berjudul
am

ub
Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP Penerbit Sinar Grafika
dalam halaman 126 menjelaskan pada pokoknya baris ke 12 sampai dengan baris
ke 19 “Tindak pidana yang didakwakan “delik aduan (klach delict) tetapi ternyata
ep
k

penuntutannya kepada Terdakwa “tanpa pengaduan” dari “korban” atau dari orang
ah

yang disebut dalam pasal delik yang bersangkutan atau tenggang waktu
R
pengaduan yang digariskan Bab VII (Pasal 72-75) KUHP, tidak dipenuhi, oleh

si
penyidik dan penuntut umum (tidak ada pengaduan), Berarti tuntutan penuntut

ne
ng

umum terhadap Terdakwa, tidak memenuhi syarat undang-undang, sehingga


tuntutan untuk meminta pertangungjawaban pidana kepada Terdakwa “tidak dapat
diterima” “ ;

do
gu

Menimbang, bahwa oleh karena ternyata dalam proses penyidikan terhadap


diri Terdakwa DESI RATNA SARI HARAHAP dan di dalam berkas perkara
In
A

Terdakwa DESI RATNA SARI HARAHAP benar tidak ada surat pengaduan
Korban yang diajukan Korban kepada Penyidik Polres Padangsidimpuan dan hal
ah

lik

tersebut adalah absolut dan harus dipenuhi dalam suatu berkas perkara yang
dituduhkan atau disangkakan ataupun didakwakan kepada Terdakwa, sehingga
m

dengan demikian eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa beralasan hukum ;


ub

Menimbang, bahwa oleh karena di dalam berkas Terdakwa DESI RATNA


ka

SARI HARAHAP yang dijadikan dasar dakwaan atau penuntutan oleh Jaksa
ep

Penuntut Umum dinyatakan tidak dapat diterima dan surat Dakwaan harus batal
ah

demi hukum ataupun tidak dapat diterima, maka mengakibatkan dakwaan Jaksa
R

Penuntut Umum dengan Perkara Reg. No. PDM-163/ Ep.2/Psp/12/2014 tanggal 22


es

Januari 2015, Batal Demi Hukum, dengan demikian eksepsi Penasihat Hukum
M

ng

Terdakwa beralasan hukum dan dinyatakan dikabulkan sebagian ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
11

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka Hakim

a
berpendapat nota keberatan/eksepsi yang diajukan oleh Penasihat Hukum Terdakwa

si
beralasan hukum dan dinyatakan dikabulkan, maka sidang pemeriksaan perkara ini
tidak dapat dilanjutkan ;

ne
ng
Menimbang, bahwa oleh karena pemeriksaan perkara ini dihentikan, maka
biaya perkara dibebankan kepada Negara ;

do
gu Mengingat ketentuan hukum
berkenaan dengan putusan ini, khususnya ketentuan pasal 156 ayat (1) UU Nomor :
dan peraturan perundang-undangan yang

In
A
8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana Jo Pasal 72
KUHP Jo Pasal 310 Jo Pasal 311 Kitab Undang-undang Hukum Pidana ;
ah

lik
MENGADILI:
am

ub
1. Menyatakan nota keberatan/ eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa DESI
ep
RATNA SARI HARAHAP dikabulkan ;
k
ah

2. Menyatakan Surat Dakwaan Penuntut Umum dalam perkara Pidana


R

si
Register No.PDM-163/Ep.2/PSP/12/2014 tanggal 22 Januari 2015 atas nama

ne
ng

Terdakwa Desi Ratnasari Harahap tidak memenuhi syarat Klacht Delict ;

3. Menyatakan Surat Dakwaan Penuntut Umum dalam perkara Pidana

do
gu

Register No.PDM-163/Ep.2/PSP/12/2014 tanggal 22 Januari 2015 atas nama

Terdakwa Desi Ratnasari Harahap batal demi hukum atau setidak-


In
A

tidaknya tidak dapat diterima ;


ah

lik

4. Membebankan biaya kepada negara ;


m

ub

Demikianlah diputus dalam rapat musyawarah Majelis Hakim Pengadilan


Negeri Padangsidimpuan pada hari : KAMIS, tanggal 26 FEBRUARI 2015 oleh
ka

kami FAISAL.,SH.,M.H sebagai Hakim Ketua Majelis, MUHAMMAD


ep

SHOBIRIN.,SH.,M.Hum dan FERRY HARDIANSYAH.,SH.,MH masing-masing


ah

sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan dalam persidangan yang terbuka
R

untuk umum pada hari KAMIS, tanggal 05 MARET 2015, oleh Hakim Ketua Majelis
es

dan didampingi oleh Hakim-hakim Anggota tersebut, dengan dibantu oleh


M

ng

MANGARA HUTAPEA.,SH, Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri


on

Padangsidimpuan dan dihadiri JAPET MATONDANG.,SH Penuntut Umum pada


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
12

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Kejaksaan Negeri Padangsidimpuan dan Penasihat Hukum Terdakwa serta

a
dihadapan Terdakwa ;

si
Hakim- Hakim Anggota Hakim Ketua

ne
ng
dto dto

do
gu
MUHAMMAD SHOBIRIN.,SH.,M.Hum FAISAL.,SH.,MH

In
A
dto
ah

lik
FERRY HARDIANSYAH.,SH.,MH
am

ub
Panitera Pengganti

dto
ep
k
ah

MANGARA HUTAPEA.,SH
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

You might also like