You are on page 1of 4

4)

BAB V
TUGAS KHUSUS
5.1 Penjelasan Tugas Khusus
Pada bab ini membahas tentang tugas khusus yang diberikan oleh
pihak Kontraktor PT. Ana Karya Jaya selama kerja praktek. Tugas khusus
ini diberikan oleh pihak kontraktor untuk kegiatan kerja praktek yang
dilaksanakan pada proyek Lanjutan Rehab Berat Kantor DPRD Kabupaten
Pasaman. Selanjutnya, pengerjaan tugas khusus ini dibimbing oleh
pembimbing lapangan yang berasal dari pihak kontraktor.
Tugas khusus yang diberikan pembimbing lapangan adalah
menghitung regangan pada salah satu sampel baja dengan uji tarik untuk
pengendalian mutu baja pada proyek Lanjutan Rehab Berat Kantor DPRD
Kabupaten Pasaman.

5.2 Pembahasan Tugas Khusus


5.2.1 Pengendalian Mutu Baja
Pada Proyek Rehab Besar Gedung DPRD Pasaman, mutu tulangan
yang digunakan adalah:

D10,12<D< D22 , BJTS = 40 (Sirip)

Salah satu cara yang dilakukan untuk pengendalian mutu besi pada
Proyek Rehab Berat Gedung DPRD Pasaman adalah pengujian tarik
baja. Pengujian tarik baja adalah pengujian yang dilakukan pada baja
tulangan yang nantinya digunakan dalam pekerjaan beton.

Adapun tujuan dari pengujian kuat tarik baja ini adalah sebagai
berikut:

a) Menentukan batas leleh (perubahan dari keadaan elastis ke


plastis)
b) Menentukan batas maksimum baja tulangan yang mampu
menerima beton tarik.
Laporan Kerja Praktek
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Andalas

c) Menentukan besar regangan bagi tulangan setelah penarikan


sampai putus.
d) Mengklasifikasi baja tulangan beton
Rumus yang digunakan untuk menentukan nilai kuat tarik baja
adalah :

Dimana :
Ao = Luas Penampang
Py = Besar gaya pada daerah luluh [ kgf ]
Pu = Besar gaya Maksimum [ kgf ]
ɛ = Perpanjangan Benda Uji [%]
= Kekuatan Ultimate ( kgf/mm2 [Mpa])
= Kekuatan Luluh / Yield ( kgf/mm2
[ Mpa])

Berikut dapat dilihat hasil pengujian tarik baja pada tabel 5. 1 :

Diameter Berat δ δ
No Diame Tipe / Merek Sampel Jenis Ao Fy Fm £
Sampel dalam Sampel / (cm2) (Kn) (Kn) y u
ter
Mpa (kg/ Mpa (kg/
Sampel m (Kg)
(N/ mm2 (N/mm2 mm2
mm2)

1 1 RPS-19-SNI TS 420B BjTS 18,75 2,151 2,84 124,1 181,1 438 44,6 639 65,1 19
9
2 1 RPS-16-SNI TS 420B BjTS 15,80 1,560 2,01 108,2 141,6 538 54,6 755 71,9 15
6
3 1 RPS-13-SNI TS 420B BjTS 12,75 0,995 1,33 60,9 86,5 459 43,7 682 63,6 17
3
4 1 RPS-12-SNI TP 280 BjTP 11,80 0,853 1,13 41,1 59,9 363 37,0 530 54,0 23
2
5 1 RPS-10-SNI TP 281 BjTP 9,85 0,581 0,79 27,9 42,4 355 36,2 540 55,0 22
0
6 8 RPS-8-SNI TP 282 BjTP 7,90 0,367 0,50 17,6 26,0 348 35,6 518 52,8 20

Tabel 5. 1 Hasil Pengujian Tarik Baja

Laporan Kerja Praktek V-2


Laporan Kerja Praktek
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Andalas

Keterangan :

Ao = Luas penampang
BjTS = Baja tulangan Sirip
BjTP = Baja tulangan Polos
Fm = Beban tarik
Fy = Beban Luluh
ɛ = Regangan
= Kuat luluh / kekuatan Ultimate (kgf/mm2[Mpa])
= kuat tarik maksimum
No Tanggal Diameter Type Syarat 1 Syarat 2 Syarat 3
Test mm (Polos/ 𝝈y 𝝈u ε
ulir)
1 19 Ulir Ok Ok Ok
2 16 Ulir Ok Ok Ok
3 12 Juli 13 Ulir Ok Ok Ok
4 2021
5
6
Tabel 5. 2 Perhitungan Test Sample Tulangan

Gambar 5. 1 Hasil Kuat Tarik

Laporan Kerja Praktek V-3


Laporan Kerja Praktek
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Andalas

5.2.2 Perhitungan Regangan pada Baja Ulir dengan Diameter 19mm


Diameter benda uji =19 mm
Luas Penampang Ao = ¼ Πd2
=¼ π (19) 2
= 283,52 mm²
Beban :
- Tekan (Py) = 13000 kgf

- Tarik (Pu) = 17100 kgf

Didapat:
Py
σy =
Ao
= 13000 kgf / 283,52 mm2 = 45,87 kgf/mm2 [ 449,57 Mpa ]

Pu
σu =
Ao

= 17100 kgf / 283,52 mm2 = 60,34 kgf/mm2 [ 591,36 Mpa ]

ɛ = 28 %

Laporan Kerja Praktek V-4

You might also like