You are on page 1of 22

TUGAS MAKALAH ILMU JIWA (PSIKOLOGI) PERKEMBANGAN

“Hakikat,Faktor, dan Tugas-perkembangan’’

KELOMPOK 4

NAMA ANGGOTA : 1. MUH.HIDAYAT (105191107522)

2. MAWAR NURJANNAH (105191107922)

3. DICKY WAHYUDI (105191106722)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, Karena berkat rahmat,hidayahnya,

penulis telah mampu menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul teori Pendidikan perantal

dan Pendidikan anak dalam keluarga . Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas

mata kuliah Ilmu Jiwa Perkembangan.

Adapun tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk bisa mengetahui

hakikat ,faktor,dan tugas-tugas Perkembangan Ilmu Jiwa. serta menambah ilmu atau

wawasan yang kita dapat dari makalah tersebut .Semoga Makalah ini dapat menginspirasi

bagi para pembaca.

Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan-kekurangan. Hal

ini disebabkan oleh kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki penulis.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
A.    Hakikat Psikologi Perkembangan................................................................................................5
B.     Faktor-Faktor Perkembangan Anak............................................................................................8
C.    Tugas-Tugas Perkembangan.......................................................................................................9
BAB III..................................................................................................................................................17
PENUTUP.............................................................................................................................................17
Kesimpulan..................................................................................................................................17
Saran............................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................19

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Psikologi berkembang diawali dalam bidang filsafat yang dikenal sebagai induk dari

berbagai ilmu. Dalam perkembangannya kemudian, psikologi juga banyak diminati oleh para

ahli di bidang kedokteran. Kelompok inilah kemudian yang berjasa menjadikan psikologi

sebagai ilmu yang berdiri sendiri.Psikologi perkembangan merupakan suatu disiplin ilmu

yang mempelajari tentang pertumbuhan dan perkembangan jiwa manusia baik dari prenatal

maupun sudah lanjut usia. Inilah suatu signifikan dari perkembangan rohani manusia itu

sendiri yang dialami sejak ia lahir sampai menjadi dewasa. Dalam proses perkembangan

rohani itu terjadi perubahan yang terus-menerus, tetapi perkembangan itu tetap merupakan

satu kesatuan. Dari sekilas tentang penjelasan mengenai pengertian psikologi secara

globalitas ini, jadi sudah dapat kita ambil suatu kesimpulan bahwa yang menjadi objek

kajiannya adalah jiwa perkembangan manusia. Nanti tidak salah kalau didalam pembahasan

psikologi ini banyak yang menyinggung dengan perkembangan seorang anak.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud dengan hakikat psikologi perkembangan?

2. Apa-apa saja faktor-faktor perkembangan anak?

3. Apakah tugas-tugas perkembangan?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah agar kita mengetahui tentang hakikat

psikologi perkembangan, faktor-faktor perkembangan anak, dan tugas-tugas perkembangan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A.    Hakikat Psikologi Perkembangan

Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang.

Bahkan sebelum Wundt mendeklarasikan laboratotiumnya tahun 1879 yang dipandang

sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu pandangan tentang manusia dapat ditelusuri jauh ke

masa Yunani Kuno. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan

intelektual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di Benua Amerika.[1]

Sebelum mempelajari psikologi perkembangan, perhatian berawal pada pemahaman

yang mendalam pada anak-anak. Dasar pemikiran merujuk bahwa penelitian dan buku-buku

tentang anak sedikit, pemahaman terhadap seluk beluk kehidupan anak sangat bergantung

pada keyakinan dan tradisonal yang bersumber pada spekulasi para filsuf dan teolog tentang

anak dan latar belakang perkembangannya, serta pengaruh keturunan dan lingkungan

terhadap kejiwaan anak. Oleh karena itu, salah seorang filosof Plato mengatakan bahwa

perbedaan-perbedaan individual mempunyai dasar genetis. Potensi individu dikatakannya

telah ditentukan oleh faktor keturunan. Artinya, sejak lahir anak telah memiliki bakat-bakat

atau benih-benuh kemampuan yang dapat dikembangkan melalui pengasuhan dan

pendidikan.

Walaupun Plato tidak dapat memberikan bukti langsung dalam menunjang

spekulasinya, namun tampak jelas bahwa menurunnya anak merupakan miniature orang

dewasa. Anggapan ini tampak bahwa semua keterampilan, kemampuan, dan pengetahuan

yang tampil di kemudian hari setelah dewasa merupakan bawaan lahir (innate ideas).

Proses-proses yang mendasari cara berfikir dan berbuat anak dianggap sama seperti

orang dewasa. Apabila anak berpikir dan melakukan perbuatan yang menyimpang dari

5
standar orang dewasa, ank dianggap bodoh dan apabila anak-anak melanggar norma-norma

sosial dan moral, dianggap berbuat jahat dan harus diberikan hukuman seperti orang dewasa.

Pada abad ke-17, seorang filosof Inggris John Locke (1632-1704), menyatakan bahwa

pengalaman dan pendidikan merupakan faktor yang paling menentukan dalam perkembangan

anak, dia tidak mengakui adanya kemampuan bawaan (innate knowledge). Menurut Locke,

isi kejiwaan anak ketika dilahirkan diibaratkan secarik kertas kosong, dimana corak dan

bentuk kertas ini sangat ditentukan bagaimana cara kertas ini ditulis.

Rousseau dalam bukunya Emile ou L’education menolak pandangan bahwa anak

memiliki sifat bawaan yang buruk (innate bad), dia menegaskan bahwa “All thinks are good

as they come out of the hand of their creator, but everything degenates in the hand of

man” (segala-galanyaadalah baik sebagaimana keluar dari tangan sang pencipta, tetapi segal-

galanya memburuk dalam tangan manusia). Pandangan ini dikenal dengan Noble Savage,

ungkapan ini mengandung arti bahwa anak ketika lahir telah membawa segi-segi moral (hal-

hal yang baik dan buruk, benar dan slah yang dapat berkembang secara alami dengan baik),

jika kemudian terdapat penyimpangan dan keburukan hal ini dikarenakan pengaruh

lingkungan dan pendidikan.

Pandangan Plato, Locke, Rousseau pada dasarnya bersifat spekulatif, walaupun pada

abad ke-18 telah ada penelitian-penelitian tentang anak seperti Johan Heinrich

Pestalozzi(1946-1827) ahli pendidikan dari Swiss, Dietrich Tiedemen tabib dari Jerman,

namun penelitian yang sungguh-sungguh terhadap perkembangan anak-anak baru dimulai

pada abad ke-19 yang dipelori oleh Charles Darwub dan Wilhem Wundt.

Manusia sebagai objek ilmu pengetahuan, dan dibicarakannya dari sejak munculnya

filsafat dan ilmu, hingga sekarang dan pada masa mendatang, tidak pernah kehabisan materi

atau problematikanya. Telaahan tersebut akan selalu saja menarik bagi manusia yang mau

6
mempelajarinya. Hal tersebut dapat terjadi karena kompleksitas manusia itu sendiri sebagai

objek garapan ilmu pengetahuan.

Termasuk jugak psikologi perkembangan yang memiliki objek garapnya adalah

manusia, seringkali menemukan problematika ang sangat menarik ,malah terkadang

cenderung terasa berat untuk dipecahkan.Hal ini disebabkan karena kompleks dan uniknya

manusia baik ditinjau dari sudut pandangan biologis maupun dari sudut pandangan

psikologis.Tidak seorangpun didunia ini yang memiliki kesamaan total dengan manusia

lainnya  ,terutama yang menyangkut urusan kondisi psikis atau jiwanya. Padahal tugas

psikologi perkembangan mencoba mengungkapkan dan menganalisis masalah-masalah

tersebut.

Didalam mengamalkan serta menerapkan konsep-konsep psikologi perkembangan

perlu disadari bahwa:

a.   Tidak ada seorang anak pun didunia yang memiliki kesamaan total dengan lainnya.

b.   Konsepsi-konsepsi didalam psikologi  perkembangan bukanlah pembatasan mutlak atau pasti

sifatnya.

c.   Konsepsi-konsepsi yang ada hanyalah lebih bersifat garis-garis besar atau pedoman umum

yang berlaku  bagi perkembangan  kejiwaan anak pada umumnya.

Dengan demikian, maka penggunaan teori-teori maupun batasan-batasan yang ada

didalam psikologi perkembangan terasa tidak ada hambatan ataupun persoalan yang

mengajukan.Konsepsi atau teori-teori tentang  kejiwaan pada hakikatnya sangat banyak dan

beragam sekali sifat serta pandangannya ,sebagaimana banyaknya kemungkinan

perkembangan jiwa seorang manusia yang kompleks dan unik.

            Akan tetapi kesemua konsepsi tersebut, untuk memudahkan mempelajari

dapat  dikelompokkan menjadi 3 kelompok pandangan disebut dengan istilah periodisasi

7
perkembangan. Periodisasi perkembangan manusia, setiap individu yang normal akan

mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini di mulai sejak terjadinya peristiwa

konsepsi hingga kelahiran menjadi seorang bayi, kemudian tumbuh berkembang sebagai

anak-anak, remaja, dewasa sampai mati. Dalam rentang waktu yang cukup panjang ini, guna

kegiatan studi ilmiah yang bersifat sistematis, maka para ahli psikologi perkembangan

membagi-bagi menjadi tahap-tahap yang dapat dikenali ciri-cirinya.

B.     Faktor-Faktor Perkembangan Anak

Dalam proses perkembangan anak dalam kenyataanyya memang tidak dapat dihindari

adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya. Dalam proses perkembangan (psikisnya)

dari seorang anak.

Adapun berbagai macam faktor yang mempengaruhi pertumbuhan organ tubuh anak

yaitu:

a.       Faktor-faktor sebelum lahir, yakni adanya gajala-gejala tertentu yang terjadi sewaktu anak

masih didalam kandungan. Contoh Adanya gejala/ peristiwa kekurangan nutrisi (zat-zat

makanan untuk tubuh) pada ibu atau janin, terkenan infeksi oleh bakteri, sifilis, TBC,

diabetes mellitus, dan lain-lainnya.

b.      Faktor pada waktu lahir, yakni terjadinya suatu gangguan pada saat-saat anak dilahirkanu.

Umpamanya: terjadi defiect (kerusakan) susunan saraf pusat dikarenakan kelahirannya

dengan bantuan alat sejenis tang (instrument birth), atau karena dinding rahim ibu terlalu

sempit, maka terjadi tekanan yang kuat mengakibatkan pendarahan pada bagian kepala, dan

lain-lain.

c.       Faktor sesudah lahir, yakni peristiwa-peristiwa tertentu yang terjadi setelah anak lahir,

terkadang menimbulkan terhambatnya pertumbuhan anak. Contoh, adanya pengalaman anak

8
yang traumatik (luka-luka) di kepala pada bagian luar atau dalam, karena benturan dengan

benda keras, kekurangan gizi/vitamin, dan masih banyak contoh lainnya.

d.      Faktor psikologis, yakni adanya kejadian-kejadian tertentu yang menghambat berfungsinya

psikis, terutama yang menyangkut perkembangan inteligensi dan emosi anak yang

berdampak pada proses pertumbuhan anak.

Adapun tentang faktor-faktor yang mempengaruhi anak antara lain adalaah:

a.    Faktor herediter,yakni keturunan atau warisan sejak lahir dari kedua orangtuanya, neneknya,

dan seterusnya yang biasanya diturunkan  melalu kromoson.

b.   Faktor lingkungan, yakni segala sesuatu yang pada lingkungan dia berada atau bergaul.

Segala sesuatu yang berada diluar diri anak dialam semesta ini baik yang berupa makhluk

hidup atau makhluk yang mati.

C.    Tugas-Tugas Perkembangan

Yang dimaksudkan dengan tugas-tugas perkembangan anak dalam pembahasan ini

adalah tinjaun teoritis mengenai dinamika dari perkembangan anak. Penjelasan ini

menerangkan tentang daya dinamis yang mendasari perkembangan anak, sehingga anak mau

secara aktif mengadakan-mengadakan percobaan-percobaaan. Ia akan berusaha mencoba

segenap potensi kemampuan untuk mencari pengalaman barunya. Sebab dengan kekayaan

pengalaman yang dimiliki anak  akan tumbuh dan berkembang jiwanya secara cepat dan

sehat.

Menurut teori dorongan (motivasi) bahwa segenap tingkah laku anak itu disimulasi

dari dalam. Sebagaimana dikatakan oleh C.Chifford T.Morgan bahwa motivasi adalah

merupakan dorongan keinginan, sekaligus sebagai sumber daya penggerak melakukan

sesuatu yang berasal dari dalam dirinya, dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.

9
Jika kebutuhan baik yang bersifat biologis atau sosiokultural belum terpenuhi, maka

akan timbul ketengangan, iritasi, sakit hati atau frustasi, maka terjadi keadaan tidak

seimbang pada dirinya.

Teori yang lain, yakni teori dinamisme mengatakan bahwa didalam organisme yang

hidup itu selalau ada yang selalu ada usaha yang positif. Organisme itu memiliki kapasitas

atau implus-implus tertentu yang dipakai untuk memobilisasi semua kemampuan agar

berfungsi dan dapat dimanfaatkan, sejalan dengan pikiran tersebut maka anak bukan hanya

mempertahankan keseimbngan dirinya secara lahir dan batinnya, tetapi juga mencari

ketidakseimbangan. Ia akan selalu mencari pengalaman-pengalaman baru. Ia ingin

mengdakan eksperimen, menjelajahi arena-arena yang asing guna mencoba potensi yang ada

pada dirinya,dan mengetes bakatnya. Hal tersebut memungkinkan terjadinya peningkatan

karena didalam unsure kehidupan ada tenaga pendorong untuk maju,berubah dan

berkembang.

Jika intelektualnya sudah mulai berkembang maka anak akan  mulai berbicara ,dan

seterusnya.Yang demikian itu disebabkan anak merupakan subjek yang aktif dalam

memfungsikan segenap kemampuannya dalam proses perkembangannya.Segala sesuatu yang

berlangsung selama perkembangan,sebenarnya akan membuahkan hasil sempurna bagi anak

jika diproduksi oleh adanya interaksi faktor heeditas dan faktor lingkungan.Sehingga

tampaka perlunya  bagi orang tua atau pendidikan untuk selalu memperhatikan bakat alam

rangka perawatan dan pendidikan anak.

Didalam proses pengembangan diri seorang anak dapat menengok pengalaman-

pengalaman pada masa lampau, masa kini, untuk kemudian membuat rencana hari esok.

Lingkungan sosial ikut mempengaruhi perkembangan dirinya, tetapi sebagai subjek anak

bebas menentukan seleksi/pilihan antara hal yang perlu ditolak dan diterima. Seorang anak

melakukan latihan segenap kemampuan dan fungsi psiko fisiknya perlu adanya kelonggaran

10
sedemikian rupa. Sebab anak adalah merupakan penguasa bagi dirinya sendiri untuk hari

sekarang dan hari pendatang.

Tugas-tugas perkembangan menurut Havighurst adalah tugas yang muncul pada saat

atau sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan individu, yang jika berhasil akan

menimbulkan rasa bahagia dan membawa ke arah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-

tugas berikutnya. Akan tetapi, jikalau gagal, akan menimbulkan rasa tidak bahagia dan

kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya.

Beberapa tugas terutama muncul akibat dari kematangan fisik, seperti belajar berjalan,

yang lain terutama berkembang dari adanya tekanan-tekanan budaya dari masyarakat, seperti

belajar membaca, dan yang lain lagi tumbuh dari nilai-nilai dan aspirasi-aspirasi individual,

seperti memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan. Tetapi pada umumnya, tugas-tugas

dalam perkembangan muncul dari ketiga macam kekuatan ini secara serempak.[5]

Tugas-tugas dalam perkembangan mempunyai macam-macam tujuan yang sangat

berguna adalah sebagai berikut:

1.      Sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari

mereka pada usia-usia tertentu. Misalnya, orang tua dapat dibimbing dalam mengajari anak-

anak mereka yang masih kecil untuk menguasai berbagai keterampilan. Dengan pengertian

bahwa masyarakat mengharapkan anak-anak menguasai keterampilan-keterampilan-

kerampilan tersebut pada usia-usia tertentu dan bahwa penyesuaian diri mereka akan sangat

dipengaruhi oleh seberapa jauh mereka berhasil melakukannya.

2.      Dalam memberikan motivasi kepada setiap individu untuk melakukan apa yang diharapkan

dari mereka oleh kelompok sosial apad usia tertentu sepanjang kehidupan mereka. Dan

akhirnya menunjukkan kepada setiap individu tentang apa yang akan mereka hadapi dan

tindakan apa yang diharapkan dari mereka kalau sampai pada tingkat perkembangan

berikutnya.

11
Tugas perkembangan menunjukkan adanya hubungan dengan pendidikan, yaitu

pendidikan dan pelajaran formal yang diterima seseorang. Pendidikan menentukan tugas

apakah yang dapat dilaksanakan seseorang pada masa hidup tertentu. Konsep diri (self

concept) dan harga diri ( self esteem) akan turun bila seseorang tidak dapat melaksanakan

tugas perkembangan dengan baik, karena orang tersebut akan mendapat kecaman dan celaan

masyarakat sekeliling. Orang akan merasa sedih dan tidak bahagia. Sebaliknya keberhasilan

dalam melaksanakan tugas perkembangan memberikan perasaan berhasil dan akhirnya

perasaan bahagia. Adapun tugas-tugas perkembangan pada masa bayi, awal masa kanak-

kanak, akhir masa kanak-kanak adalah sebagai berikut:

1.      Tugas-tugas Perkembangan Pada Masa Bayi

Karena pola perkembangan dapat diramalkan meskipun bayi yang berbeda mencapai

hal-hal yang penting pada pola ini dalam usia yang agak berbeda, dapatlah dibuat standar dari

harapan-harapan sosial dalam bentuk tugas-tugas perkembangan. Misalnya, semua bayi

diharapkan belajar berjalan, memakan makanan padat, sedikit mengendalikan alat-alat

pembuangan, mencapai stabilitas fisiologis yang baik (terutama dalam irama lapar dan tidur),

mempelajari dasar-dasar berbicara, dan berhubungan secara emosional dengan orang tua dan

saudara-saudara kandung sampai derajat tertentu dan tidak sepenuhnya tersendiri seperti pada

dilahirkan. Tentu saja sebagian besar tugas-tugas perkembangan ini belum dapat sepenuhnya

dikuasai pada saat masa bayi hampir berakhir, tetapi dasar-dasarnya harus sudah diletakkan.

Ketika masa bayi berakhir, semua bayi normal sudah belajar berjalan, meskipun

dengan tingkat kecakapan yang berbeda-beda. Mereka juga sudah belajar memakan makanan

keras dan mencapai stabilitas fisiologis yang cukup baik. Pembuangan kotoran yang

12
merupakan tugas utama, sudah dapat dikendalikan dan akan sepenuhnya dikuasai dalam

waktu setahun atau dua tahun.

Meskipun kebanyakan bayi sudah menambahkan kosa kata yang berguna, dapat

menyebutkan kata-kata yang digunakan secara tepat, dapat mengerti pernyataan dan perintah-

perintah yang sederhana, dan dapat menggabungkan beberapa kata menjadi  kalimat yang

berarti, tetapi kemampuan mereka untuk berkomunikasi dengan orang lain dan untuk

mengerti apa yang dikatakan orang lain kepada mereka masih dalam tingkat yang rendah.

Perkembangan yang pesat dari susunan saraf, pengerasan tulang, dan penguatan otot,

memungkinkan bayi menguasai tugas-tugas perkembangan masa bayi, tetapi keberhasilan

bayi dalam hal ini bergantung pada kesempatan yang diberikan untuk menguasai tugas

tersebut dan bergantung pada bantuan serta bimbingan yang diperoleh.

Bayi yang berkembang lambat dalam penguasaan tugas-tugas perkembangan masa

bayi akan mengalami kesulitan pada saat ia mencapai awal masa kanak-kanak dan diharapkan

untuk menguasai tugas-tugas perkembangan selama tiga tahun. Dasar yang kurang baik

dalam keterampilan motorik atau berbicara, akan menyulitkan anak belia untuk menyuasai

berbagai keterampilan dibidang perkembangan itu. Sebaliknya, tugas perkembangan ini

dikuasai dengan baik maka bayi akan memiliki dasar yang dibutuhkan untuk berhasil

menyuasai keterampilan berbicara, keterampilan motorik dan bentuk pengendalian tubuh

lainnya yang penting untuk menjadi bagian dari kelompok sebayanya, yaitu salah satu tugas

perkembangan yang penting dari awal masa kanak-kanak.

2.      Tugas-tugas Perkembangan Pada Awal Masa Kanak-kanak

Meskipun dasar dari tugas dalam perkembangan yang diharapkan sudah dikuasai anak

sebelum mereka masuk sekolah diletakkan selama masa bayi, tetapi masih banyak yang harus

dipelajari dalam waktu empat tahun, yaitu dalam periode awal masa kanak-kanak yang relatif

13
singkat. Pada saat masa bayi berakhir, semua bayi normal telah belajar berjalan meskipun

dalam tingkat kecakapan yang berbeda-beda telah belajar makan-makanan keras dan telah

mencapai tingkat stabilitas fisiologis yang cukup baik. Tugas pokok dalam belajar

mengendalikan pembuangan kotoran sudah hampir sempurna dan akan sepenuhnya dikuasai

dalam setahun atau dua tahun lagi.

Sebagian besar bayi telah menambah kosa kata yang berguna, telah dapat dengan

tepat mengucapkan kata-kata yang mereka gunakan, dapat mengerti arti dari pernyataan dan

perintah yang sederhana, dan dapat menggabungkan beberapa kata menjadi kalimat yang

berarti, namun kemampuan mereka untuk berkomunikasi dengan orang lain dan untuk

mengerti apa yang dikatakan orang lain masih dalam taraf yang rendah. Masih banyak yang

harus dikuasai sebelum mereka masuk sekolah.

Mereka juga sudah mempunyai pengertian sederhana mengenai kenyataan sosial dan

fisik tetapi masih sangat kurang untuk menghadapi cakrawala sosial serta lingkungan fisik

yang semakin luas. Hanya sedikit bayi yang mengetahui perbedaan seks lebih dari sekedar

unsure dasarnya, dan lebih sedikit lagi yang mengetahui tentang arti sopan santun seksual.

Demikian pula halnya dengan pengertian tentang benar dan salah.pengetahuan tentang

benar dan slah masih terbatas pada situasi rumah dan harus diperluas dengan pengertian

benar dan slah dalam hubungannya dengan orang-orang di luar rumah terutama di lingkungan

tetangga, sekolah dan teman bermain. Lebih penting lagi anak-anak harus meletakkan dasar-

dasar untuk hati nurani sebagai bimbingan untuk perilaku benar dan salah.

Salah satu yang terpenting dan yang bagi banyak anak-anak merupakan tugas

perkembangan yang paling sulit adalah belajar untuk berhubungan secara emosional dengan

orang tua, saudara-saudar kandung, dan orang lain. Hubungan emosional yang terdapat

selama masa bayi harus diganti dengan hubungan yang lebih matang. Alasannya adalah

14
karena hubungan dengan orang lain dalam masa bayi berdasarkan pada ketergantungan bayi

pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan emosionalnya, terutam kebutuhan kasih sayang.

3.      Tugas-tugas Perkembangan Pada Akhir Masa Kanak-kanak

a.       Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang umum.

b.      Membangun sikap makhluk yang sehat mengenai diri sendiri sebagi makhluk yang sedang

tumbuh.

c.      Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya.

d.      Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat.

e.      Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis, dan berhitung.

f.      Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari.

g.     Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan tata dan tingkatan nilai.

h.     Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga-lembaga.

i.      Mencapai kebebasan pribadi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penguasaan tugas-tugas perkembangan:

Yang menghalangi:

1.      Tingkat perkembangan yang mundur.

2.      Tidak ada kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan atau tidak ada

bimbingan untuk dapat menguasainya.

3.      Tidak ada motivasi.

4.      Kesehatan yang buruk.

15
5.      Cacat tubuh.

6.      Tingkat kecerdasan yang rendah.

Yang Mendukung:

1.      Tingkat perkembangan yang normal atau yang diakselerasikan.

2.      Kesempatan-kesempatan untuk mempelajaritugas-tugas dalam perkembangan dan

bimbingan untuk menguasainya.

3.      Motivasi.

4.      Kesehatan yang baik dan tidak ada cacat tubuh.

5.      Tingkat kecerdasan yang tinggi.

16
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

A. Hakikat Psikologi Perkembangan

Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang.

Bahkan sebelum Wundt mendeklarasikan laboratotiumnya tahun 1879 yang dipandang

sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu pandangan tentang manusia dapat ditelusuri jauh ke

masa Yunani Kuno. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan

intelektual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di Benua Amerika.

Manusia sebagai objek ilmu pengetahuan, dan dibicarakannya dari sejak munculnya

filsafat dan ilmu, hingga sekarang dan pada masa mendatang, tidak pernah kehabisan materi

atau problematikanya. Telaahan tersebut akan selalu saja menarik bagi manusia yang mau

mempelajarinya. Hal tersebut dapat terjadi karena kompleksitas manusia itu sendiri sebagai

objek garapan ilmu pengetahuan. 

Didalam mengamalkan serta menerapkan konsep-konsep psikologi perkembangan

perlu disadari bahwa:

d.      Tidak ada seorang anak pun didunia yang memiliki kesamaan total dengan lainnya.

e.       Konsepsi-konsepsi didalam psikologi  perkembangan bukanlah pembatasan mutlak atau

pasti sifatnya.

17
f.       Konsepsi-konsepsi yang ada hanyalah lebih bersifat garis-garis besar atau pedoman umum

yang berlaku  bagi perkembangan  kejiwaan anak pada umumnya.

B. Faktor-Faktor Perkembangan Anak

Adapun berbagai macam faktor yang mempengaruhi pertumbuhan organ tubuh anak

yaitu:

a.       Faktor-faktor sebelum lahir

b.      Faktor pada waktu lahir

c.       Faktor sesudah lahir

d.      Faktor psikologis

C. Tugas-Tugas Perkembangan

Yang dimaksudkan dengan tugas-tugas perkembangan anak dalam pembahasan ini

adalah tinjaun teoritis mengenai dinamika dari perkembangan anak. Penjelasan ini

menerangkan tentang daya dinamis yang mendasari perkembangan anak, sehingga anak mau

secara aktif mengadakan-mengadakan percobaan-percobaaan. Ia akan berusaha mencoba

segenap potensi kemampuan untuk mencari pengalaman barunya. Sebab dengan kekayaan

pengalaman yang dimiliki anak  akan tumbuh dan berkembang jiwanya secara cepat dan

sehat.

Beberapa tugas terutama muncul akibat dari kematangan fisik, seperti belajar berjalan,

yang lain terutama berkembang dari adanya tekanan-tekanan budaya dari masyarakat, seperti

belajar membaca, dan yang lain lagi tumbuh dari nilai-nilai dan aspirasi-aspirasi individual,

seperti memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan.

18
Saran

Bacalah makalah ini agar kita dapat mengetahui dan memperluasan wawasan mengenai

hakikat, faktor, dan tugas-tugas perkembangan

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan munawaw Sholeh.2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Nurussakinah.2015. Psikologi Kecerdasan Anak.  Medan: Perdana Publishing.

Hurlock, B. Ellizabeth.1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Penertbit Erlangga.

Jahja, Yudrik.2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Pernada Media Group.

[1] Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan,  (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011)

hal: 3

[2] Abu Ahmadi dan Munawar Sholeh, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Rineka Cipta,

2005) hal: 64

[3] Abu Ahmadi dan Munawar Sholeh, Psikologi Perkembangan, hal: 66

[4] Abu Ahmadi dan Munawar Sholeh, Psikologi Perkembangan, hal: 68

[5] Nurussakinah, Psikologi Kecerdasan Anak  (Medan: Perdana Publishing), hal: 24

[6] Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Erlangga), hal: 78

[7] Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Erlangga), hal: 109

[8] Nurussakinah, Psikologi Kecerdasan Anak,  hal: 25

19
20
Moderator : Haslina

Pertanyaan :
Kelompok : 10
Bagaimana tanggapan atau solusi yg anda berikan jika kebutuhan baik yg bersifat
biologis atau sosiokultural belum terpenuhi pada seseorang?

Jawaban ; Solusi yang dapat dilakukan yaitu memberikan vaksin virus untuk
kesehatan masyarakat. Faktor biologis masalah sosial yaitu masalah sosial yang terjadi
karena ketidaksesuaian lingkungan dengan kondisi fisik masyarakat. Permasalahan
sosial masyarakat yaitu ketidaksesuaian unsur-unsur sosial masyarakat dengan
kenyataan sosial yang dikaji dengan menggunakan perspektif-perspektif sosial tertentu.
Cara untuk mengatasi masalah sosial, sebagai berikut:
 Dengan meningkatkan mutu dan pemerataan Pendidikan masyarakat
 Dapat meningkatkan pemerataan pembangunan dan fasilitas public
 Dapat meningkatkan kesadaran sosial
 Dapat menyediakan lapangan kerja yang banyak
 Dapat diberikan sanksi sosial

Kelompok : 3
Pertanyaan : cara dalam mengatasi gejala-gejala yang terjadi saat terjadi masalah pada
proses faktor-faktor sebelum lahir?
Jawaban ; Faktor-faktor sebelum lahir, yakni adanya gajala-gejala tertentu yang
terjadi sewaktu anak masih didalam kandungan. Contoh Adanya gejala/ peristiwa
kekurangan nutrisi (zat-zat makanan untuk tubuh) pada ibu atau janin, terkenan
infeksi oleh bakteri, sifilis, TBC, diabetes mellitus, dan lain-lainnya.untuk mengatasi
gejala diatas maka perlu nya sang ibu pada saat mengandung bayi hendak nya
memakan makanan yang bernutrisi serta minum minuman yang bervitamin.

Kelompok: 5
Pertanyaan: berikan contoh/gambaran tugas² perkembangan?
Jawaban ; beberapa contoh dalam tugas-tugas perkembangan:
1) Seorang anak sulit atau lama memahami
2) Seorang anak yang kurang pandai
3) Seorang anak yang nakal
4) Seorang anak yang pemalu
5) Seorang anak yang kurang memiliki motivasi dalam beljar

kelompok 9
Pertanyaan:

21
Berikan contoh dari kesulitan anak dalam menghadapi tugas-tugas nya dan apa solusi
Anda dalam mengatasi Masalah tersebut?
Jawaban ; contohnya pada saat anak mengalami kesulitan terhadap pembelajaran di
sekolah, cara pertama yang bisa digunakan untuk mengatasi kesulitan belajar adlah
dengan mengajak anak untuk aktif dalam proses pembejaran. Dimana kita bisa
melibatkan anak dalam berdiskusi saat sedang menerangkan materi pembelajaran.
Selanjutnya cara mengatasi kesulitan belajar yaitu dengan menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan,kesulitan yang dihadapi seseorang bisa terjadi karena
suasana belajar kurang kondusif. Maka dari itu penting untuk menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan agar lebih berkonsentrasi. Konsentrasi sangat dibutuhkan
saat belajar karena akan mempermudah dalam memahami materi pelajaran yang
sedang dipelajari. Ketika ada anak yang sedang mengalami kesulitan dalam belajar
sebaiknya jangan dimarahi sebaiknya kita bantu dia dalam menyelesaikan masalahnya.

Kelompok : 2
Pertanyaan : apa itu kromoson?
Jawaban ; kromosom adalah struktur berbentuk benang panjang di dalam inti sel.
manusia yang menjadi tempat penyimpanan ciri genetik makhluk hidup.Ia tersusun
atas rantai DNA yang bergulung melingkari sebuah protein. Rantai DNA tersebut
membawa informasi genetik dari orang tua. Beberapa sifat yang diwariskan melalui
molekul ini yaitu jenis kelamin, tinggi badan, warna kulit, warna mata, dan bahkan
beberapa jenis penyakit keturunan.

22

You might also like