You are on page 1of 7

Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar

Bandung, 13-14 Juli 2022

Perancangan Pompa Sentrifugal pada Proses


Pendinginan Minuman di PT Mayora Indah Tbk

Salma Nurmayanti1, Sapto Prajogo2, Rusmana3


1Jurusan Teknik Konversi Energi,Politeknik Negeri Bandung,Bandung 40012
E-mail : salma.nurmayanti.tken418@polban.ac.id
2 Jurusan Teknik Konversi Energi,Politeknik Negeri Bandung,Bandung 40012
E-mail : saptoprajogo@gmail.com
3Jurusan Teknik Konversi Energi,Politeknik Negeri Bandung,Bandung 40012
E-mail : rusmana@polban.ac.id

ABSTRAK
Pompa merupakan suatu alat pendukung untuk mengalirkan fluida dari suatu tempat ke tempat yang
lain. Pompa yang digunakan untuk menunjang proses pendinginan minuman di PT. Mayora Indah
Tbk merupakan pompa diafragma untuk transfer fluida. Fluida kerja pada pompa berupa air yang
terkontaminasi oleh kotoran berupa lumpur dan lumut yang bersumber dari bak penampung tanpa
penutup. Ketika pompa diafragma ini beroperasi sering terjadi masalah, salah satunya yaitu
pemampatan pada pompa karena kondisi air yang kotor, maka pompa yang digunakan ini kurang
sesuai. Pemilihan jenis pompa yang baik dan sesuai sangat diperlukan agar bekerja dengan baik dan
tidak mengkonsumsi daya listrik yang cukup tinggi. Jenis pompa dipilih sesuai dengan fluida kerja
yang akan digunakan. Pompa sentrifugal adalah jenis pompa yang sesuai untuk fluida yang kotor.
Pompa dirancang dengan menggunakan metode kuantitatif untuk menentukan head pompa pada
system. Simulasi sinkronisasi dilakukan untuk mengetahui kelayakan perancangan pompa terhadap
system dengan menggunakan software Aspen Hysys. Parameter yang menjadi acuan perancangan
pompa diantaranya adalah nilai dari impeller, poros, rumah pompa, dan head. Hasil simulasi
sinkronisasi didapatkan nilai head pompa sebesar 8,7 m sebagai validasi perhitungan manual. Head
pompa yang dirancang yaitu 9 m dan memiliki peluang penghematan sebesar 8,8 kWh/hari.

Kata kunci :
Pendinginan minuman, listrik, pompa, sentrifugal, air

1. PENDAHULUAN Pada proses produksi tersebut setiap


Di PT. Mayora Indah Tbk pada bagian teknologi mempunyai peranan penting dalam
produksi minuman, proses pendinginan setiap proses produksinya, salah satunya
produk merupakan salah satu proses tahapan adalah teknologi yang digunakan untuk
dari produksi yang harus dilalui, demi mentransferkan air dari suatu tempat ke
tercapainya kualitas produk yang baik. Proses tempat yang lain, teknologi tersebut adalah
pendinginan tersebut diawali dengan pompa. Pompa adalah suatu mesin atau alat
melakukan penampungan air pada sebuah yang digunakan untuk memindahkan fluida
bak penampung yang kemudian nantinya air cair dari satu tempat ke tempat lain melalui
tersebut akan di transferkan menggunakan media perpipaan dengan cara menambahkan
pompa menuju cooling tunnel dimana energi pada fluida yang dipindahkan dan
cooling tunnel ini merupakan terowongan berlangsung secara terus menerus.
pendingin dengan menggunakan system
pendinginan dengan media air yang mengalir Pompa yang digunakan untuk
yang kemudian produk direndam dalam mendistribusikan air pada proses
terowongan pendingin tersebut, dan disinilah pendinginan minuman ini yaitu pompa
terjadi proses pendinginan minuman. dengan jenis diafragma, dengan masalah
Sebelum masuk kedalam cooling tunnel air di yang terjadi yaitu terjadinya kegagalan motor
di filter terlebih dahulu melewati filter press. untuk mengalirkan air yang mengandung
Setelah itu air yang telah melewati cooling lumut serta kotoran lumpur tersebut akibat
tunnel dipompakan menuju cooling tower dari underload dari motor atau bisa disebut
untuk didinginkan yang kemudian akan juga dengan pemampatan pompa. Gesekan
ditampung kembali pada bak penampung. yang tinggi mengakibatkan efisiensi pompa
menjadi rendah. Efisiensi existing yang

859
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022

didapat hanya sebesar 42%. Maka


direkomendasikan untuk dilakukannya
penggantian pompa menggunakan pompa
yang sesuai yaitu pompa sentrifugal. Batasan
masalah pada perancangan ini yaitu tidak
membahas pemeliharaan, sistem kontrol,
perpipaan, kelistrikan dan keekonomian.
2. METODE
Perancangan pompa sentrifugal ini
diawali dengan menentukan kriteria
rancangan yang diinginkan. berikut
merupakan kriteria rancangan yang
ditentukan.
Tabel 1. Kriteria Rancangan Pompa
Sentrifugal

Parameter Nilai Satuan


Efisiensi >75 %
Debit 12 l/s
Tekanan Suction 5 bar
Tekanan 6 bar
Discharge

Tahap yang dilakukan dalam


perancangan pompa sentrifugal dimulai
dengan menentukan parameter fluida kerja,
seperti laju alir, temperatur, tekanan hisap,
tekanan pelepasan, head, dan diameter dalam
pipa. Kemudian menentukan parameter awal,
seperti penggerak utama, kecepatan spesifik,
NPSH, dan dimensi impeller dan poros.
Setelah memenuhi persyaratan, lanjutkan
menggunakan perangkat lunak Aspen Hysys
untuk simulasi. Gunakan hasil simulasi
Hysys sebagai acuan keabsahan hasil
perhitungan. Jika nilai parameter dalam
simulasi memenuhi standar yang diharapkan,
maka dapat memasuki tahap desain gambar
dan analisis.

860
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022

P = jumlah kutub
s = slip (presentasi slip pada motor sinkron
yaitu sebesar 1-2
3. Perhitungan Mencari Head Total
Pompa

𝑃2 𝐶22
𝐻𝑠 = (( + + 𝑧2 )
𝜌𝑔 2𝑔
𝑃1 𝐶12
−( + + 𝑧1 ))
𝜌𝑔 2𝑔

Keterangan:
Hs = head pompa (m)
P2 dan P1 = tekanan sisi keluar dan
masuk pompa (Pa)
C2 dan C1 = kecepatan aliran fluida
sisi keluar dan masuk pompa (m/s)
z2 dan z1 = ketinggian sisi keluar dan
masuk pompa (m)
D = diameter dalam pipa (m)
Q = laju alir volume (m3/s)
𝜌 = massa jenis fluida
(kg/m3)
g = percepatan gravitasi
(m/s2)
4. Perhitungan Mencari Kecepatan
Spesifik
Data untuk perhitungan kecepatan
spesifik pompa yaitu putaran nominal pompa,
debit pompa, dan head total pompa.
𝑛 √𝑄
𝑛𝑠 = 3,65
𝐻 3/4
Gambar 1. Tahan Perancangan
Keterangan:
Untuk melakukan analisis dilakukan ns = kecepatan spesifik
perhitungan dengan menggunakan rumus - n = putaran pompa (rpm)
rumus sebagai berikut: H = head total pompa (m)
Q = debit pompa (m3/s)
1. Perhitungan Mencari Kapasitas
Pompa 5. Perhitungan NPSH
Perhitungan kapasitas pompa dilakukan Langkah menghitung NPSH sesuai
untuk mengetahui aliran dan head yang dengan rumus berikut dan dengan parameter-
diperlukan. parameter yang dibutuhkan seperti pada
𝑄𝑝
Qtp = = keterangan.
𝜌
kapasitas pompa (ton/jam)
𝑃1 𝑃𝑣
massa jenis fluida yang dipompa (kg/m3) 𝑁𝑃𝑆𝐻𝑎𝑣 = − ± 𝑧1 − ℎ𝑙𝑠
𝜌 𝜌
2. Perhitungan Menentukan Penggerak
Mula Keterangan:
Penggerak mula dicari dengan NPSHav = NPSH yang tersedia (m)
menggunakan rumus putaran nominal dengan P1 = tekanan sisi hisap (kgf/m2)
data frekuensi, jumlah kutub, dan faktor slip. Pv = tekanan uap jenuh (kgf/m2)
120 𝐹
Nm= x (1−s) z1 = head hisap statis (m)
𝑝
Keterangan:
𝑁𝑃𝑆𝐻𝑟𝑒𝑞 = 𝐻𝑠𝑣 = σ x H
Nm = kecepatan sinkron motor
F = frekuensi (Hz)

861
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022

Keterangan: Kt = faktor keadaan momen puntir


NPSHreq = NPSH yang diperlukan (m) Cb = faktor kelenturan
σ = koefisien kavitasi Thoma
10. Perhitungan Diameter Hub
6. Perhitungan Efisiensi 𝑑ℎ
= (1,2
0,42 − 1,3) 𝑥 𝑑𝑠
ηℎ = 1 −
(log 𝐷1 − 0,172)2 Keterangan:
dh = diameter hub (mm)
Keterangan: ds = diameter poros (mm)
ηh = efisiensi hidrolis (%)
D1 = diameter sisi masuk (m) 11. Perhitungan Dimensi Sisi Masuk
1 • Laju alir volume teoritis
η𝑣 = 2 𝑄
1 + (0,68 𝑥 𝑛𝑠 −3 ) 𝑄𝑡ℎ =
η𝑣
Keterangan: Keterangan:
ηv = efisiensi volumetris (%) Qth = laju alir volume teori
ns = putaran spesifik (m3/s)
ηv = efisiensi volumetris (%)
𝜂 = 𝜂ℎ 𝑥 𝜂𝑣 𝑥 𝜂𝑚
Keterangan: • Kecepatan aksial sisi masuk
4 𝑥 𝑄𝑡ℎ
η = efisiensi pompa (%) 𝐶0 = 2
𝜋 𝑥 𝐷𝑠
ηh = efisiensi hidrolis (%) 3
𝐶0 = (0,06 − 0,08) √𝑄𝑡ℎ 𝑥 𝑛2
ηv = efisiensi volumetris (%)
Keterangan:
ηm = efisiensi mekanis (%)
C0 = kecepatan aksial fluida
sisi masuk impeller (m/s)
7. Perhitungan Daya Pompa
𝑔𝑥𝜌𝑥𝑄𝑥𝐻 Ds = diameter dalam pipa sisi
𝑁𝑜 = masuk (m)
1000
Keterangan: Qth = laju alir volume teori
No = daya keluaran / hidrolis (kW) (m3/s)
g = percepatan gravitasi (m/s2) n = putaran nominal (rpm)
• Kecepatan aliran meridional sebelum
𝑁𝑖 = (1.15) 𝑥 𝑁𝑖 sisi masuk
Keterangan: 𝐶𝑚0
Ni = daya masukan / poros (kW) = (1.05
η = efisiensi pompa (%) − 1.1) 𝐶0
Keterangan:
8. Perhitungan Torsi Cm0= kecepatan aliran meridional
𝑁
𝑇= 𝑖 sebelum sisi masuk impeller (m/s)
𝜔
C0 = kecepatan aksial fluida
Keterangan: sisi masuk impeller (m/s)
T = momen Gaya (kN.m) • Lebar sisi masuk
ω = kecepatan sudut (rad/s) 𝑄𝑡ℎ
𝐵1 =
𝜋 𝑥 𝐷1 𝑥 𝐶𝑚0
9. Perhitungan Diameter Poros Keterangan:
3 16 𝑥 𝑇 𝑥 𝐾𝑡 𝑥 𝐶𝑏 B1 = lebar sisi masuk impeller
𝑑𝑠 = √
𝜋 𝑥 𝑓𝑠 (mm)
𝑓𝑚 Qth = laju alir volume teori
𝑓𝑠 =
𝑆𝑓1 𝑥 𝑆𝑓2
(m3/s)
Keterangan: Cm0 = kecepatan aliran
ds = diameter poros (mm) meridional sebelum sisi masuk
fs = tegangan kerja (N/mm2) impeller (m/s)
fm = tegangan puncak material D1 = diameter sisi masuk
(N/mm2) (mm)
Sf1 = faktor keamanan jenis operasi • Kecepatan aliran meridional sisi masuk
pompa 𝐶𝑚1 = K1𝑥 𝐶𝑚0
Sf2 = faktor keamanan pemberian alur
pasak

862
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022

𝑤1
Cm1= kecepatan aliran meridional = 1,1 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 1,15
𝑤2
sisi masuk impeller (m/s)
Keterangan:
Cm0= kecepatan aliran meridional
β2 = sudut sudu sisi keluar (°)
sebelum sisi masuk impeller (m/s)
K1 = koefisien aliran fluida
• Kecepatan sudu sisi masuk sisi masuk
𝜋 𝑥 𝐷1 𝑥 𝑛
𝑢1 = K2 = koefisien aliran fluida
60
Keterangan: sisi keluar
u1 = kecepatan sudu sisi w1 = kecepatan relatif sisi
masuk (m/s) masuk (m/s)
D1 = lebar sisi masuk (mm) w2 = kecepatan relatif sisi
n = puataran nominal (rpm) keluar (m/s)
• Sudut sudu sisi masuk • Kecepatan aliran meridional sisi keluar
𝐶 𝐶𝑚2 = (0.85 − 0.9) 𝑥 𝐶𝑚1
𝛽10 = 𝑡𝑎𝑛−1 ( 𝑚1 )
𝑢1 Keterangan:
Cm2 = kecepatan aliran meridional
𝛽1 = 𝛽10 + δ sisi keluar impeller (m/s)
Keterangan: Cm3 = kecepatan aliran meridional
β10 = sudut sudu sisi masuk setelah sisi keluar impeller (m/s)
sebelum ditambah sudut serang (°) • Jumlah sudu
β1 = sudut sudu sisi masuk (°) 𝐷2 + 𝐷1 𝛽1 + 𝛽2
δ = sudut serang (°) 𝑍 = 6,5 𝑥 𝑥 sin ( )
𝐷2 − 𝐷1 2
Keterangan:
12. Perhitungan Dimensi Sisi Keluar
Z = jumlah sudu (buah)
• Kecepatan sudu sisi keluar
β2 = sudut sudu sisi keluar (°)
𝑔 𝑥 𝐻𝑚 β1 = sudut sudu sisi masuk (°)
𝑢2 = √ D1 = diameter sisi masuk
𝐶̅ 𝑢2
(mm)
Keterangan D2 = diameter sisi keluar
u2 = kecepatan sudu sisi (mm)
masuk (m/s)
• Head teoritis
̅
𝐶𝑢2 = komponen kecepatan 𝐻𝑡ℎ∞
radial sisi keluar = (1
g = percepatan gravitasi
+ 𝑝) 𝐻𝑚
(m/s2)
Keterangan:
Hm = head teoritis dengan
𝐻𝑡ℎ∞ = head teoritis dengan
jumlah sudu tak terbatas (m)
jumlah sudu tak terbatas (m)
• Kecepatan aliran meridional setelah ψ = koefisien konfigurasi
sisi keluar sudu
𝐶𝑚3 = 0,8 𝑥 𝐶𝑚0 p = faktor slip impeller
Keterangan Hm = head aktual (m)
Cm3= kecepatan aliran meridional β2 = sudut sudu sisi keluar (°)
setelah sisi keluar impeller (m/s) β1 = sudut sudu sisi masuk (°)
Cm0= kecepatan aliran meridional D1 = diameter sisi masuk
sebelum sisi masuk impeller (m/s) (mm)
• Diameter sisi keluar D2 = diameter sisi keluar
60 𝑥 𝑢2
𝐷2 = (mm)
𝜋𝑥𝑛
Keterangan: 3. HASIL DAN ANALISA
D2 = diameter sisi keluar
• Hasil perancagan pompa
(mm)
u2 = kecepatan sudu sisi masuk
(m/s)
n = kecepatan nominal (rpm)
• Sudut sudu sisi keluar
𝛽2 =
𝐾 𝑤 𝐶
𝑠𝑖𝑛−1 (sin 𝛽1 𝑥 2 𝑥 1 𝑥 𝑚3 )
𝐾1 𝑤2 𝐶𝑚0

863
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022

Tabel 2. Hasil Perancangan Pompa menjadi 12,98 m. Pengaruh laju alir terhadap
efisiensi pompa

Spesifikasi Dasar Pompa Hasil Rancangan


Jenis Pompa : Sentrifugal Nilai Satuan Grafik Efisiensi terhadap Variasi
Kapasitas 12,042 Kg/s Laju Alir
Head Total 9 m 100
NPSHreq 0,79

Efisiensi (%)
80
NPSHav 32,47 60
Putaran 1500 Rpm 40
Daya Pompa 1,72 kW 20
Efisiensi 78 % 0
0 0,01 0,02 0,03
Tabel 3. Dimensi Impeller dan Poros Laju Alir (m3/s)

Dimensi Impeler dan Poros


Parameter Nilai Satuan Gambar 3. Grafik Laju Alir Terhadap
Diameter Poros (ds) 23,02 mm Efisiensi
Diameter Sisi Masuk 82,55 mm
(D1) Gambar 3 grafik tersebut
Sudut Sudu Sisi 28,9 o menunjukkan bahwa efisiensi akan terus
Masuk (𝛽1′) meningkat hingga laju alir 0,01584 m3/s
Lebar Sisi Masuk (B1) 19 mm namun ketika laju alir lebih besar dari
Diameter Sisi Keluar 183,22 mm 0,01584 m3/s maka efisiensi pompa akan
(D2) semakin menurun.
o
Sudut Sudu Sisi 21,76 • Analisis Sinkronisasi Hysys
Keluar (𝛽2 )
Lebar Sisi Keluar (B2) 20 mm
Jumlah Sudu (Z) 7 buah
Diameter Volute (D3) 190,57 mm

• Pengaruh perubahan laju alir terhadap


head pompa

Laju Alir terhadap Head


20
Head (m)

15
10 Gambar 4. Skema Proses Simulasi Aspen
5 Hysys
0
0 0,01 0,02 Gambar 4 diatas merupakan gambar
skema proses pada simulasi aspen hysys yang
Laju Alir (m3/s) mengalirkan fluida dari bak penampung
menuju Filter press menggunakan pompa
Head Euller Head Teoritis Head Aktual
sentrifugal. Pompa sentrifugal ini
membutuhkan daya 1,72 kW untuk
Gambar 2. Grafik Laju Alir Terhadap Head memindahkan hfluida dari bak penampung
menuju Filter Press pada proses pendinginan
Berdasarkan Gambar 2 diatas, grafik
minuman.
menunjukkan bahwa laju aliran berbanding
terbalik dengan nilai head pompa. Semakin
besar laju aliran fluida, semakin kecil head
pompa. Dengan bertambahnya kecepatan
aliran dari 0,01056 m3/s menjadi 0,02508
m3/s, nilai head Euler menurun dari 17,7 m

864
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022

Hasil nilai toleransi sebesar 3,89%. Hal


tersebut menunjukan bahwa pompa
Head total [m] 8.746 hasil rancangan dan simulasi sudah
Head total air [kJ/kg] 8,58E+01 memenuhi kriteria, karena nilainya
Head Tekanan [m] 8.739 tidak berbeda jauh dengan hasil
perancangan.
Head Kecepatan [m] 6,59E+00
• Didapatkan hasil efisiensi perancangan
Delta P Excl. Head statis [kPa] <kosong> sebesar 78%. Hal tersebut
Total Daya 1.720 menunjukkan bahwa efisiensi hasil
Gambar 5. Head Hasil Sinkronisasi rancangan pompa meningkat dan
memenuhi standar.
Selanjutnya dilakukan pembuktian • Peluang penghematan energi pada
pompa yang telah dirancang layak perancangan pompa ini didapatkan
digunakan atau tidak. Nilai head yang telah penghematan sebesar 8,8 kWh/hari.
dirancang disinkronisasi dengan head hasil 5. Saran
simulasi, dengan nilai maksimal toleransi Saran yang diajukan oleh penulis
sebesar 10% (Aspen Technology, 2005). adalah melakukan analisis kelayakan
Perhitungan Hasil toleransi dapat dilihat ekonomi untuk mengetahui biaya yang
sebagai berikut: dikonsumsi sebelum dan sesudah
%𝑠𝑖𝑛𝑘𝑟𝑜𝑛𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 penggantian pompa supaya lebih efisien
𝐻𝑝𝑒𝑟𝑎𝑛𝑐𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 − 𝐻𝑠𝑖𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 dan juga mutakhir.
= 𝑥100%
𝐻𝑝𝑒𝑟𝑎𝑛𝑐𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
9 𝑚 − 8,746 𝑚 DAFTAR PUSTAKA
% 𝑠𝑖𝑛𝑘𝑟𝑜𝑛𝑖𝑠𝑎𝑠 = 𝑥 100%
9𝑚 Huller Keister, Timothy. 2008.
% 𝑠𝑖𝑛𝑘𝑟𝑜𝑛𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 = 3,89 % Cooling Water Management Basic Principles
and Technology. NewYork : ProChemTech
• Analisis Penghematan Energi International.

Berikut merupakan hasil dari Mahardika, M., Sudiarso, A., &


penghematan energi setelah dilakukan Prihandana, G. S. (2018). Perancangan dan
perancangan pompa sentrifugal : Manufaktur Pompa Sentrifugal. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑦 𝑆𝑎𝑣𝑖𝑛𝑔 :
Handoyo, Ekadewi. 1999. Pengaruh
( 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑜𝑚𝑝𝑎 𝐷𝑖𝑎𝑓𝑟𝑎𝑔𝑚𝑎 Temperatur Air Pendingin Terhadap
Konsumsi Bahan Bakar Motor Diesel
− 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑜𝑚𝑝𝑎 𝑆𝑒𝑛𝑡𝑟𝑖𝑓𝑢𝑔𝑎𝑙) Stasioner di Sebuah
× 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 Srinivasan, K. (2008).
ROTODYNAMIC PUMPS (Centrifugal and
Energy Saving = ( 2,6 kW – 1,72 kW ) × Axial). New Delhi: NEW AGE
10 h INTERNATIONAL (P) LIMITED
PUBLISHERS.
= 0,88 kW × 10 h Sularso, Dan Haruno Tahara. 2000.
Pompa dan Kompresor. Jakarta: Pradnya
Energy Saving = 8,8 kWh/hari
Pramita.
Hasil menunjukkan bahwa setelah Karrasik, I. J., Messina, J. P., Cooper,
pompa diganti dengan menggunakan pompa P., & Heald, C. C. (2001). PUMP
sentrifugal dibutuhkan daya 1,72 kW dan HANDBOOK. New York: McGraw-HILL.
sebelum dilakukannya perancangan, proses
untuk memindahkan air dari bak penampung
menuju Filter Press membutuhkan pompa Masyarakat, D. R. (2018). Panduan
diafragma dengan daya 2,6 kW, Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat. Edisi 12 tahun 2018, 1-9.
4. KESIMPULAN
Thoharudin, A. S. (2014). Optimasi
Berdasarkan perancangan yang telah Tinggi Tekan dan Efisiensi Pompa
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa : Sentrifugal dengan Perubahan Jumlah Sudu
• Hasil sinkronisasi menggunakan Impeller dan Sudut Sudu Keluar Impeller.
software Aspen Hysys mendapatkan B35-B40.

865

You might also like