You are on page 1of 5

BIRO KLASIFIKASI KAPAL LAUT

KEGIATAN KLASIFIKASI KAPAL

Klasifikasi kapal merupakan kewajiban para pemilik kapal berbendera Indonesia sesuai
dengan Keputusan Menteri Perhubungan yang menyatakan bahwa kapal - kapal yang wajib
klas adalah kapal - kapal dengan ketentuan :

 Panjang > 20 m dan atau


 Tonase > 100 m3 dan atau
 Mesin Penggerak > 100 PK dan atau
 Yang melakukan pelayaran Internasional meskipun telah memiliki Sertifikat dari Biro
Klasifikasi Asing.

Lingkup klasifikasi kapal meliputi :

 Lambung kapal, instalasi mesin, instalasi listrik, perlengkapan jangkar.


 Instalasi pendingin yang terpasang permanen dan merupakan bagian dari kapal.
 Semua perlengkapan dan permesinan yang di pakai dalam operasi kapal.
 Sistem konstruksi dan perlengkapan yang menentukan tipe kapal.

Sebelum kapal dapat diregister di BKI, maka kapal tersebut harus memenuhi persyaratan
dan peraturan teknik BKI. Pemenuhan tersebut melalui proses persetujuan gambar teknik
yang selanjutnya dilakukan survey di lapangan.

Untuk kapal yang dibangun sesuai dengan persyaratan peraturan klasifikasi akan ditetapkan
notasi klas kapal tersebut pada saat selesainya pemeriksaan secara keseluruhan melalui
survey klasifikasi dengan hasil yang memuaskan. Untuk kapal yang sudah dioperasikan, BKI
juga melasanakan survey periodik untuk menjamin bahwa kapal masih memenuhi
persyaratan klasifikasi tersebut. Seandainya terjadi kerusakan yang mungkin berpengaruh
terhadap kondisi klasifikasi diantara masa survey periodik, maka pemilik kapal dan/atau
operatornya diwajibkan menginformasikan kerusakan tersebut kepada BKI.

Dalam melaksanakan proses klasifikasi, BKI mengimplementasikan Peraturan Teknik,


meliputi :

 Evaluasi teknis terhadap rencana desain dan dokumen yang berkaitan dengan kapal
yang akan dibangun untuk memeriksa pemenuhan terhadap peraturan yang berlaku;
 Melaksanakan survey dan pemeriksaan proses konstruksi kapal di galangan kapal
oleh surveyor klasifikasi dan juga pemeriksaan pada fasilitas produksi yang
menghasilkan komponen utama kapal, seperti pelat baja, permesinan, generator,
propeler dll untuk menjamin bahwa kapal dan komponennya dibangun sesuai dengan
persyaratan klasifikasi;
 Pada saat selesainya pembangunan tersebut diatas dan berdasarkan laporan hasil
pemeriksaan selama pembangunan, bila seluruh persyaratan dipenuhi, maka BKI
akan menerbitkan sertifikat klasifikasi.
 Pada saat kapal tersebut beroperasi / berlayar, pemilik kapal harus mengikuti
program survey periodik dan diluar survey periodik untuk memeriksa kondisi kapal
tersebut agar tetap sesuai dengan kondisi dan persyaratan untuk mempertahankan
klasifikasinya.
Kapal yang sudah memiliki klasifikasi, diwajibkan untuk terus melaksanakan survey yang
dipersyaratkan untuk mempertahankan status klasifikasinya. Jenis-jenis survey periodik ini,
antara lain survey pembaruan kelas (class renewal), survey tahunan (annual survey),
survey antara (intermediate survey) dan survey dok (docking/bottom survey). Selain itu
survey poros baling-baling, boiler, permesinan dan survey khusus lainnya sesuai dengan
persyaratan klasifikasi. BKI akan menerbitkan survey status dan diinformasikan kepada
pemilik.

Klasifikasi kapal dilaksanakan berdasarkan pengertian bahwa kapal dimuati, dioperasikan


dan dirawat dengan cara yang benar oleh awak kapal yang kompeten dan berkualifikasi.
Pemilik kapal bertanggung jawab untuk menjamin bahwa perawatan kapal dilakukan
dengan cara yang benar hingga survey periodik berikutnya sesuai persyaratan. Juga
menjadi kewajiban pemilik kapal atau yang mewakilinya untuk menginformasikan kepada
surveyor klasifikasi saat survey diatas kapal, semua kejadian atau kondisi yang
berpengaruh terhadap status klasifikasi.

Bila kondisi mempertahankan klasifikasi ini tidak dipenuhi, maka BKI akan menangguhkan
(suspend) atau mencabut (withdrawn) status klasifikasinya berdasarkan referensi
persyaratan klasifikasi. Kapal mungkin akan kehilangan status klasifikasinya untuk
sementara atau secara permanen. Demikian juga, kapal yang tidak melaksanakan survey
periodik tepat waktu sesuai dengan peraturan klasifikasi, maka BKI akan menangguhkan
(suspend) status klasifikasinya.

Surveyor Klasifikasi dalam melaksanakan survey meliputi :

 Keseluruhan pemeriksaan item survey sesuai dengan daftar isian yang didesain
sesuai dengan persyaratan klasifikasi;
 Pemeriksaan yang lebih mendetail terhadap bagian-bagian tertentu;
 Menyaksikan (witness) proses pengujian (testing), pengukuran (measurement) dan
percobaan (trial) untuk meyakinkan pemenuhan terhadap persyaratan klasifikasi.

Bilamana surveyor menemukan korosi, kerusakan struktur atau kerusakan lambung kapal,
permesinan dan peralatan terkait dimana menurut opini surveyor akan mempengaruhi
status klasifikasi kapal tersebut, maka surveyor akan mengeluarkan rekomendasi untuk
mengatasi ketidak-sesuaian tersebut diatas. Rekomendasi tersebut wajib dilaksanakan oleh
pemilik kapal untuk melakukan tindakan perbaikan dan repair pada periode waktu tertentu
dalam rangka mempertahankan klasifikasinya.

Semua status klasifikasi kapal, berupa sertifikat dan laporan survey yang dikeluarkan oleh
BKI dijadikan referensi dalam pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam
operasional kapal tersebut. Pihak asuransi mempergunakannnya untuk menetapkan premi
asuransi dan klaim asuransi, pihak pemilik muatan mempergunakannya untuk jaminan
bahwa muatannya diangkut oleh kapal yang laik, pihak pemilik kapal mempergunakannya
untuk mengetahui status kondisi kapal dan perawatannya serta untuk kepentingan
komersial memasarkan jasanya angkutannya dan pihak Pemerintah mempergunakannya
sebagai law enforcement untuk memberikan clearance atau surat ijin berlayar.
BIRO KLASIFIKASI KAPAL

Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 61 Tahun 2014 pengertian Biro Klasifikasi
adalah lembaga klasifikasi kapal yang melakukan pengaturan kekuatan konstruksi dan
permesinan kapal, jaminan mutu material marine, pengawasan pembangunan, pemeliharaan, dan
perombakan kapal sesuai dengan peraturan klasifikasi.

Sedangkan menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 61 Tahun 2014 pengertian kapal
adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang digerakan dengan tenaga angin,
tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung
dinamis, kendaraan di bawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak
berpindah-pindah.

Biro klasifikasi kapal memiliki beberapa kegiatan diantaranya :

1. Biro klasifikasi kapal melakukan pengawasan baik untuk pembangunan kapal baru maupun kapal
yang sedang beroperasi serta pemberian sertifikasi untuk kapal-kapal yang telah memenuhi
persyaratan dari peraturan klasifikasi kapal (Rules) baik pada bagian konstruksi maupun
permesinan beserta kelengkapannya.
2. Selain menangani masalah konstruksi, permesinan dan material, biro klasifikasi kapal juga
mendapatkan wewenang untuk melaksanakan statutoria survei yang dilaksanakan bertujuan
untuk verifikasi kesesuaian konvensi dari IMO (International Maritime Organization) mengenai
kebijakan internasional keselamatan pelayaran.
3. Biro klasifikasi kapal juga melaksanakan pengawasan dan memberikan petunjuk dalam perbaikan
dan konversi kapal.

Dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 61 Tahun 2014 disebutkan bahwa kapal
berbendera Indonesia jenis dan ukuran tertentu wajib diklasifikasikan pada biro klasifikasi. Biro
klasifikasi sebagaimana yg dimaksud adalah biro klasifikasi nasional dan biro klasifikasi asing
yang diakui. Badan klasifikasi nasional yang dimaksud adalah PT. Biro Klasfikasi Indonesia.
Biro klasifikasi asing yang diakui adalah badan klasifikasi kapal yang merupakan anggota
International Association of Classification Society (IACS) yang diantaranya adalah :

Ameican Bureau of Shipping (ABS)

Badan klasifikasi asing yang berasal dari Amerika Serikat yang berdiri pada tahun 1862 dan
berkantor pusat di Texas, Amerika Serikat.

Bureau Veritas (BV)

Badan klasifikasi asing yang berasal dari Perancis yang berdiri pada tahun 1828 dan berkantor
pusat di Paris, Perancis.

China Classification Society (CCS)


Badan klasifikasi asing yang berasal dari China yang berdiri pada tahun 1956 dan berkantor
pusat di Beijing, China.

Croatian Register of Shipping (CRS)

Badan klasifikasi asing yang berasal dari Kroasia yang berdiri pada tahun 1956 dan berkantor
pusat di Split, Kroasia.

Det Norske Veritas & Germanisher Llyod (DNVGL)

Det Norske Veritas (DNV) berasal dari negara Norwegia yang berdiri pada tahun 1864,
sedangkan Germanisher Llyod (GL ) berasal dari negara Jerman yang berdiri pada tahun 1867.
Pada tahun 2013 kedua biro klasifikasi kapal ini bergabung yang kemudian disebut dengan
DNV-GL. Berkantor pusat di Oslo, Norwegia.

Indian Register of Shipping (IRS)

Biro klasifikasi asing yang berasal dari India yang berdiri pada tahun 1975 dan berkantor pusat
di Mumbai, India.

Korean Register of Shipping (KR)

Badan klasifikasi asing yang berasal dari Korea Selatan yang berdiri pada tahun 1960 dan
berkantor pusat di Busan, Korea.

Lloyd’s Register (LR)

Badan klasifikasi asing yang berasal dari London yang berdiri pada tahun 1760 dan berkantor
pusat di London, Inggris.

Nippon Kaiji Kyokai (NK/Class NK)

Badan klasifikasi asing yang berasal dari Jepang yang berdiri pada tahun 1899 dan berkantor
pusat di Tokyo, Jepang.

Polish Register of Shipping (PRS)

Badan klasifikasi asing yang berasal dari Polandia yang berdiri pada tahun 1936 dan berkantor
pusat di Gdańsk, Polandia.

Registro Italiano Navale (RINA)

Badan klasifikasi asing yang berasal dari Italia yang berdiri pada tahun 1861 dan berkantor pusat
di Genoa, Italia.

Russian Maritime Register of Shipping (RS)


Badan klasifikasi asing yang berasal dari Rusia yang berdiri pada tahun 1913 dan berkantor pusat
di St Petersburg, Rusia.

Biro klasifikasi asing tersebut harus memenuhi persyaratan yaitu memiliki kantor cabang di
Indonesia dan didaftarkan di instasi yang melaksanakan pembinaan bidang keselamatan kapal di
Indonesia dan memiliki surveyor berkewarganegaraan Indonesia pada masing-masing kantor
cabang di Indonesia.

Di Indonesia ada beberapa biro klasifikasi asing yang pada umumnya sering digunakan oleh para
pemilik kapal untuk mengkelaskan kapal meraka diantaranya Ameican Bureau of Shipping
(ABS), Bureau Veritas (BV), Det Norske Veritas & Germanisher Llyod (DNVGL), Korean
Register of Shipping (KR), Lloyd’s Register (LR), dan Nippon Kaiji Kyokai (NK/Class NK).
Biro klasifiaksi asing tersebut memiliki kantor cabang dibeberapa kota besar di Indonesa.

You might also like