Professional Documents
Culture Documents
CONTOH ANALISIS KASUS Aditya Darmansyah
CONTOH ANALISIS KASUS Aditya Darmansyah
Oleh:
Aditya Darmansyah
Nim: 21140037
Meci Handayani
Nim :21140049
Annisa Dwi Putri
Nim :21140038
Dosen Pengampu :
Wati, S.Pd, M.Pd
●Kasus
●Solusi:
Kurang nya perhatian dari kedua orang tua dan tidak ada nya peran orang
tua,dan juga dipengaruhi dari lingkungan teman, Jadi dari kasus ini biar tidak
terjadi lagi,maka peran orang tua harus diperlukan agar tidak terjadi lagi kasus
yang seperti ini apalagi sampai merenggut nyawa orang,dan untuk pemerintah
harus menindak lanjuti kasus tersebut agar tidak terjadi kasus kasus seperti ini lagi
●Kasus
2
●Solusi
Jika tidak segera ditangani kasus tersebut secara cepat dan efektif, maka
akan berdampak lebih buruk bagi psikologis siswi. Jika masalah tersebut
bertambah parah, kemungkinan siswi untuk membolos atau bahkan berhenti dari
dunia pendidikan bisa saja terjadi.
Hal ini akan mengakibatkan suramnya masa depan siswi karena harus
putus sekolah. Maka lakukan tindakan yaitu kerjasama dengan pihak sekolah dan
orang tua ,bekerjasama dengan pihak sekolah guna memonitor perkembangan dan
perubahan pada diri anak, orang tua memantau perubahan yang terjadi pada anak
dan perkembangan pada anak dengan memberikan pujian dan hadiah kepada anak
apa yang mereka raih Agar anak tetap bersyukur untuk menerima kekurangan
pada diri nya
●Kasus
Seorang anak SMA yang bernama Yuni memiliki bakat menari di sekolah
terperosok tetapi kurang nya fasilitas di sekolah nya serta tidak adanya dukungan
dari orang tua maupun guru di sekolah ,yang membuat anak yang bernama yuni
ini merasa bahwa bakatnya terbuang sia sia dan akan memudar dengan seiring
berjalan nya waktu
●Solusi
1. Mengamati anak
Untuk menemukan bakat anak butuh observasi atau pengamatan dari
orangtua atau guru. Karena potensi dan bakat anak adalah hal tersembunyi.
2. Mendukung bakat anak
Cara memberi perhatian pada anak bisa bermacam-macam, misalnya
menyaksikan anak saat ia mengikuti pertandingan sepak bola.
3. Memberi pilihan dan fasilitas
3
orangtua dapat memberi anak kesempatan untuk menemukan bakatnya
lewat berbagai pilihan. Orangtua juga bisa mengenalkan anak pada
berbagai hal, seperti musik, seni, atau olahraga.
4. Mendampingi Anak
orangtua juga bisa menjadi pendamping anak saat mereka mengalami
beberapa hal dalam proses pengembangan bakat mereka. Misalnya saat
anak bosan atau jenuh latihan, atau pun kalah dalam pertandingan.
●Kasus
●Solusi
4
memukul Anda atau temannya karena merasa hal tersebut boleh saja
dilakukan.
4. Hindarkan Anak dari Pergaulan yang Salah
Anak, terutama yang sedang beranjak menjadi remaja seringkali salah
dalam bergaul. Mereka berteman dengan kawan-kawan yang bukan hanya
bandel namun juga suka berkata kasar. Bila anak Anda mendapatkan
kebiasaannya marah karena pergaulan, ada baiknya Anda membatasi
hubungan anak dengan kawan-kawannya. Tapi, seyogyanya jangan
melakukan ini secara terang-terangan.
5. berpriaku baik
Anda dan semua orang dewasa harus menunjukkan sikap yang sopan,
santun, dan empatik. Jangan suka membentak-bentak, membanting barang,
atau malah memukul orang lain. Hindari juga marah-marah dengan suami
terlalu sering. Sebab, kebiasaan seperti itu pasti akan memengaruhi anak.
Ingat, anak adalah peniru yang sangat ulung. Saat mereka melihat
orangtuanya emosional dan suka berkata kasar, ia pasti akan menirunya
dengan sama persis. Jadi, tunjukkanlah sikap yang ideal agar bisa menjadi
tauladan baik bagi si kecil.
6. Didik Anak untuk Mandiri
Tak jarang, anak menjadi sosok yang mudah marah karena terlalu
dimanjakan sejak kecil. Ia memiliki tendensi di mana kemauannya harus
dituruti, tidak mandiri, dan sangat bergantung pada orang tuanya. Kembali
ke masa lampau dan tidak memanjakan buah hati jelas tidak mungkin
dilakukan. Karenanya, yang seharusnya Anda lakukan adalah mengubah
pola asuh tersebut saat ini. Didik anak agar lebih mandiri mulai dari
sekarang. Berikan dia tugas harian dan tanggung jawab kecil seperti
menyapu dan mengasuh adiknya sendiri.
7. Ajak Bicara dan Beri Apresiasi
Sikap mudah emosi akan membuat anak bermasalah di sekolah, dalam
pergaulannya, dan hubungan romansanya. Namun, seringkali, anak tidak
5
menyadari hal ini. Oleh karena itu, sebagai orangtua, Anda perlu
memberitahukan hal-hal tersebut.
8. Luangkan Waktu Bersama
Salah satu cara efektif mengatasi emosi anak yang meledak-ledak adalah
melakukan family time. Sebab bisa jadi anak menjadi seperti itu karena
kurang merasakan kasih sayang dalam keluarga. Ia mungkin iri dengan
kawannya yang sering jalan-jalan bersama ayah dan bundanya. Family
time sendiri tak perlu harus dilakukan dengan biaya mahal. Anda bisa
menonton TV bersama beberapa kali dalam seminggu di rumah hingga
piknik di taman di kala weekend.
9. Pertimbangkan ke Psikiater dan Psikolog
Ada kalanya, Anda membutuhkan pertolongan profesional untuk
mengatasi amarah anak yang berlebihan. Sebab bisa jadi anak Anda
memang punya kondisi-kondisi tertentu yang harus ditangani secara
medis. Contoh, anak Anda ternyata memiliki autisme. Bila dibiarkan saja
tanpa diperiksakan, bukan cuma Anda yang harus menghadapi ledakan
emosi anak. Si kecil pun bisa sangat rugi di masa depan. Oleh karena itu,
pertimbangkan untuk membawa anak ke psikiater atau psikolog anak.
Tidak masalah Anda harus mengeluarkan biaya yang mungkin cukup
besar. Namun, biaya tersebut jauh tidak ternilai karena untuk kebaikan
buah hati tercinta.
●Kasus
6
Seorang anak yang Hikikomori yang bernama Budi yang mengurung
dirinya di dalam kamar dengan jangka waktu lama dan Sangat jarang ngomong
dengan orang tua nya dan hanya sibuk dengan kegiatan nya sendiri di dalam
kamar dan tidak pernah lagi bersosialisasi dengan keluarga maupun masyarakat
sekitar yang membuat orang tua dan orang terdekatnya kawatir.
●Solusi
7
melakukan pendekatan dengan mereka untuk mengurangi segala fasilitas
yang menimbulkan ketergantungan. Secara perlahan mereka akan mulai
berkomunikasi dengan orang-orang.
3. Berkonsultasi dengan Ahlinya
Cara mengatasi Hikikomori yang terakhir adalah melakukan konsultasi
dengan sang ahli. Biasanya hal ini sudah mencapai tahapan akhir.
Sehingga bisa mendapatkan saran yang lebih baik dan terarah. Untuk itu
kamu perlu mencari orang yang tepat agar bisa menyelesaikan masalah
dengan cepat. Memang perlu tahapan yang serius agar usaha ini berhasil.
Usai mengetahui kondisi ini biasanya akan ada tahapan terapi untuk
menghilangkan kebiasaan menutup diri. Sehingga mereka para penderita
bisa segera sembuh dan kembali beraktivitas dengan normal.