You are on page 1of 8

Tugas Akir

Perkembangan Peserta Didik


“Analisis Kasus”

Oleh:
Aditya Darmansyah
Nim: 21140037
Meci Handayani
Nim :21140049
Annisa Dwi Putri
Nim :21140038

Dosen Pengampu :
Wati, S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTASI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PGRI SUMATERA BARAT
2022/2023
A.Kasus tentang Tingkah laku Menyimpang (Kenakalan Remaja)

●Kasus

Berbagai informasi di media massa membicarakan tentang perilaku


menyimpang di masa pandemi, seperti kasus tauran terjadi di Tangerang Selatan
hingga menewaskan dua orang remaja (okezone.com, 21 Mei 2020). Pada tanggal
9 Mei 2020 belasan remaja di Gorontalo melakukan pesta miras disaat sahur,
pelaku pesta miras terdiri 11 remaja bahkan 3 diantaranya berjenis kelamin
perempuan (liputan6.com, 21 Mei 2020). Pada tanggal 10 April 2020, 14 remaja
di Makasar melakukan pesta seks dan mengkonsumsi narkoba secara bersama-
sama (Terkini.id, 21 Mei 2020).

●Solusi:

Dari kasus ini

Kurang nya perhatian dari kedua orang tua dan tidak ada nya peran orang
tua,dan juga dipengaruhi dari lingkungan teman, Jadi dari kasus ini biar tidak
terjadi lagi,maka peran orang tua harus diperlukan agar tidak terjadi lagi kasus
yang seperti ini apalagi sampai merenggut nyawa orang,dan untuk pemerintah
harus menindak lanjuti kasus tersebut agar tidak terjadi kasus kasus seperti ini lagi

B. Kasus tentang perkembangan konsep diri remaja

●Kasus

pada siswi di SMA Mujahidin Pontianak kelas X yang berjumlah satu


orang yang memiliki permasalahan konsep diri negatif permasalahan fisik menjadi
salah satu faktor penyebab siswi di sekolah tersebut memiliki konsep diri yang
negatif. Selain itu perilaku seperti tidak percaya diri, cenderung menyalahkan
takdir Tuhan, dan faktor intelektual yang kurang memahami pelajaran juga
menjadi faktor pemicu timbulnya konsep diri negatif siswi tersebut.

2
●Solusi

Jika tidak segera ditangani kasus tersebut secara cepat dan efektif, maka
akan berdampak lebih buruk bagi psikologis siswi. Jika masalah tersebut
bertambah parah, kemungkinan siswi untuk membolos atau bahkan berhenti dari
dunia pendidikan bisa saja terjadi.

Hal ini akan mengakibatkan suramnya masa depan siswi karena harus
putus sekolah. Maka lakukan tindakan yaitu kerjasama dengan pihak sekolah dan
orang tua ,bekerjasama dengan pihak sekolah guna memonitor perkembangan dan
perubahan pada diri anak, orang tua memantau perubahan yang terjadi pada anak
dan perkembangan pada anak dengan memberikan pujian dan hadiah kepada anak
apa yang mereka raih Agar anak tetap bersyukur untuk menerima kekurangan
pada diri nya

C. Kasus tentang bakat khusus peserta didik

●Kasus

Seorang anak SMA yang bernama Yuni memiliki bakat menari di sekolah
terperosok tetapi kurang nya fasilitas di sekolah nya serta tidak adanya dukungan
dari orang tua maupun guru di sekolah ,yang membuat anak yang bernama yuni
ini merasa bahwa bakatnya terbuang sia sia dan akan memudar dengan seiring
berjalan nya waktu

●Solusi

1. Mengamati anak
Untuk menemukan bakat anak butuh observasi atau pengamatan dari
orangtua atau guru. Karena potensi dan bakat anak adalah hal tersembunyi.
2. Mendukung bakat anak
Cara memberi perhatian pada anak bisa bermacam-macam, misalnya
menyaksikan anak saat ia mengikuti pertandingan sepak bola.
3. Memberi pilihan dan fasilitas

3
orangtua dapat memberi anak kesempatan untuk menemukan bakatnya
lewat berbagai pilihan. Orangtua juga bisa mengenalkan anak pada
berbagai hal, seperti musik, seni, atau olahraga.
4. Mendampingi Anak
orangtua juga bisa menjadi pendamping anak saat mereka mengalami
beberapa hal dalam proses pengembangan bakat mereka. Misalnya saat
anak bosan atau jenuh latihan, atau pun kalah dalam pertandingan.

D. Perkembangan Emosi Peserta Didik

●Kasus

Seorang anak perempuan berusia 6 tahun di Florida, Amerika Serikat,


dibawa ke fasilitas kesehatan mental tanpa persetujuan orangtuanya setelah diduga
meluapkan kemarahan di sekolah yang menyebabkan teman teman dan warga di
sekolah mengalami kepanikan.

●Solusi

1. Perhatikan Sumber Masalahnya


Tak ada asap apabila tak ada api. Tentu ada alasan mengapa anak sering
meledak emosinya. Bisa jadi anak Anda sekadar mencari perhatian.
Namun bisa jadi juga anak Anda bermasalah di sekolahnya.
2. Beri Perhatian yang Cukup
Tak sedikit anak yang bersikap emosional hanya karena ingin
mendapatkan perhatian orang tuanya. Pada awalnya, anak-anak seperti ini
akan mencari perhatian dengan perilaku yang positif seperti mengajak
bicara dan bercanda.
3. Jangan Memukul Anak
Jangan pernah memukul anak meski ia sering marah-marah dan rewel.
Pemukulan tidak akan menyelesaikan masalah tersebut. Sebaliknya,
pemukulan justru bisa membuat situasinya memburuk. Pasalnya, anak
Anda bisa jadi malah semakin penuh amarah. Ia juga tak akan segan

4
memukul Anda atau temannya karena merasa hal tersebut boleh saja
dilakukan.
4. Hindarkan Anak dari Pergaulan yang Salah
Anak, terutama yang sedang beranjak menjadi remaja seringkali salah
dalam bergaul. Mereka berteman dengan kawan-kawan yang bukan hanya
bandel namun juga suka berkata kasar. Bila anak Anda mendapatkan
kebiasaannya marah karena pergaulan, ada baiknya Anda membatasi
hubungan anak dengan kawan-kawannya. Tapi, seyogyanya jangan
melakukan ini secara terang-terangan.
5. berpriaku baik
Anda dan semua orang dewasa harus menunjukkan sikap yang sopan,
santun, dan empatik. Jangan suka membentak-bentak, membanting barang,
atau malah memukul orang lain. Hindari juga marah-marah dengan suami
terlalu sering. Sebab, kebiasaan seperti itu pasti akan memengaruhi anak.
Ingat, anak adalah peniru yang sangat ulung. Saat mereka melihat
orangtuanya emosional dan suka berkata kasar, ia pasti akan menirunya
dengan sama persis. Jadi, tunjukkanlah sikap yang ideal agar bisa menjadi
tauladan baik bagi si kecil.
6. Didik Anak untuk Mandiri
Tak jarang, anak menjadi sosok yang mudah marah karena terlalu
dimanjakan sejak kecil. Ia memiliki tendensi di mana kemauannya harus
dituruti, tidak mandiri, dan sangat bergantung pada orang tuanya. Kembali
ke masa lampau dan tidak memanjakan buah hati jelas tidak mungkin
dilakukan. Karenanya, yang seharusnya Anda lakukan adalah mengubah
pola asuh tersebut saat ini. Didik anak agar lebih mandiri mulai dari
sekarang. Berikan dia tugas harian dan tanggung jawab kecil seperti
menyapu dan mengasuh adiknya sendiri.
7. Ajak Bicara dan Beri Apresiasi
Sikap mudah emosi akan membuat anak bermasalah di sekolah, dalam
pergaulannya, dan hubungan romansanya. Namun, seringkali, anak tidak

5
menyadari hal ini. Oleh karena itu, sebagai orangtua, Anda perlu
memberitahukan hal-hal tersebut.
8. Luangkan Waktu Bersama
Salah satu cara efektif mengatasi emosi anak yang meledak-ledak adalah
melakukan family time. Sebab bisa jadi anak menjadi seperti itu karena
kurang merasakan kasih sayang dalam keluarga. Ia mungkin iri dengan
kawannya yang sering jalan-jalan bersama ayah dan bundanya. Family
time sendiri tak perlu harus dilakukan dengan biaya mahal. Anda bisa
menonton TV bersama beberapa kali dalam seminggu di rumah hingga
piknik di taman di kala weekend.
9. Pertimbangkan ke Psikiater dan Psikolog
Ada kalanya, Anda membutuhkan pertolongan profesional untuk
mengatasi amarah anak yang berlebihan. Sebab bisa jadi anak Anda
memang punya kondisi-kondisi tertentu yang harus ditangani secara
medis. Contoh, anak Anda ternyata memiliki autisme. Bila dibiarkan saja
tanpa diperiksakan, bukan cuma Anda yang harus menghadapi ledakan
emosi anak. Si kecil pun bisa sangat rugi di masa depan. Oleh karena itu,
pertimbangkan untuk membawa anak ke psikiater atau psikolog anak.
Tidak masalah Anda harus mengeluarkan biaya yang mungkin cukup
besar. Namun, biaya tersebut jauh tidak ternilai karena untuk kebaikan
buah hati tercinta.

E. Perkembangan Sosial Remaja

●Kasus

Hikikomori (Hikikomori dapat didefinisikan sebagai orang yang


mengurung diri di kamar mereka selama lebih dari 6 bulan dan hanya
berkomunikasi terhadap anggota keluarganya. Hikikomori juga tidak memiliki
teman dan jelas terisolasi dari masyarakat walaupun mereka jelas hidup di antara
masyarakat luas).

6
Seorang anak yang Hikikomori yang bernama Budi yang mengurung
dirinya di dalam kamar dengan jangka waktu lama dan Sangat jarang ngomong
dengan orang tua nya dan hanya sibuk dengan kegiatan nya sendiri di dalam
kamar dan tidak pernah lagi bersosialisasi dengan keluarga maupun masyarakat
sekitar yang membuat orang tua dan orang terdekatnya kawatir.

●Solusi

1. Dukungan dari Keluarga


Perlu diketahui bahwa keluarga adalah salah satu pendukung paling
berpengaruh bagi individu seseorang. Mengingat adanya tindakan
mengurung diri pasti akan mendapatkan perhatian khusus dari keluarga.
Jangan sampai keluarga hanya berdiam diri tanpa memperhatikan sang
anak. Apalagi jika sudah ada tanda-tanda penarikan diri segera beri waktu
dan kesempatan untuk berbincang. Usahakan untuk tidak main hakim.
Cari tahu secara perlahan penyebab mereka mengisolasi diri. Dari sinilah
akan muncul chemistry seorang keluarga yang berdampak positif bagi
mereka. Lama kelamaan akan mulai terbuka dengan lingkungan sekitar.
Peran keluarga adalah memberikan dorongan kepada mereka agar mau
berkonsultasi dengan ahli.
2. Membantu Mereka agar Tidak Tergantung dengan Benda Virtual
Teknologi yang semakin canggih sangat berpengaruh pada aktivitas
seseorang. Mereka akan cenderung menutup diri dari dunia nyata.
Mengingat bahwa dunia virtual lebih menyenangkan. Nah, perlu
dipikirkan cara mengatasi hikikomori dari kasus tersebut. Inilah salah satu
penyebab seseorang tidak mau bersosialisasi. Cara yang mudah agar
mereka bisa kembali bersosialisasi dengan mengurangi adanya benda-
benda virtual. Misalnya dengan mengurangi penggunaan ponsel,
komputer, video game, dan lain sebagainya. Terkadang bermain game bisa
membuat seseorang lupa akan jati dirinya. Mereka terlalu asyik dengan
game sehingga tidak ingin lepas darinya. Dengan begitu memutuskan
untuk tidak keluar rumah karena menyelesaikan sebuah game. Kamu harus

7
melakukan pendekatan dengan mereka untuk mengurangi segala fasilitas
yang menimbulkan ketergantungan. Secara perlahan mereka akan mulai
berkomunikasi dengan orang-orang.
3. Berkonsultasi dengan Ahlinya
Cara mengatasi Hikikomori yang terakhir adalah melakukan konsultasi
dengan sang ahli. Biasanya hal ini sudah mencapai tahapan akhir.
Sehingga bisa mendapatkan saran yang lebih baik dan terarah. Untuk itu
kamu perlu mencari orang yang tepat agar bisa menyelesaikan masalah
dengan cepat. Memang perlu tahapan yang serius agar usaha ini berhasil.
Usai mengetahui kondisi ini biasanya akan ada tahapan terapi untuk
menghilangkan kebiasaan menutup diri. Sehingga mereka para penderita
bisa segera sembuh dan kembali beraktivitas dengan normal.

You might also like