You are on page 1of 44

NILAI BERORIENTASI PELAYANAN

Disampaikan pada Webinar Series Materi Latsar CPNS


05 Januari 2022
2

Memerlukan
Perubahan Perilaku
(Behavior Change)

Bersifat
“Stroke of The Pen”
3

Basic Change Model


Hasil ditentukan oleh perilaku
dan perilaku ditentukan oleh paradigma
How we See the world. . . (mindset)

determines what we Do. . .


which, in turn, creates the
results we Get.

Sumber: FranklinCovey
4

Basic Change Model


Mindset Sebagian ASN

How we See . . .

Sebagai ASN saya sih aman


sampai pensiun, K/L/D tempat
saya bekerja tidak bakal bubar.
PGPS?

What we Do. . .

Saya bekerja secukupnya aja, nggak


usah terlalu ngoyo, yang penting
The results we Get..
ada sampingan atau koneksi
Birokrasi yang kurang
(tidak) profesional

Sumber: FranklinCovey
Efek Domino dari ASN yang Tidak Profesional

ASN tidak profesional

Kesejahteraan ASN
sulit ditingkatkan
Birokrasi menyulitkan

Pendapatan pajak
Sektor ekonomi
tidak optimal
terhambat
6

Basic Change Model


Jika mindset berhasil dirubah

How we See . . .

Keberlangsungan karir
saya sebagai ASN sangat
ditentukan oleh kinerja dan
kapasitas saya

What we Do. . .

Saya akan berusaha untuk berkinerja


baik dan belajar keras untuk
The results we Get..
meningkatkan kapasitas saya
Birokrasi yang profesional

Sumber: FranklinCovey
Efek Domino dari ASN yang Profesional

ASN Profesional

Kesejahteraan ASN
bisa ditingkatkan
Birokrasi memudahkan

Pendapatan pajak
Sektor ekonomi
bisa optimal
tumbuh dengan cepat
Perlu Akselerasi Transformasi Manajemen ASN
Menuju Birokrasi Berkelas Dunia di 2024

BIROKRASI BERKELAS DUNIA


Transformasi : Struktural, Kultural dan Digital 2024
perlu adaptasi kebijakan & kompetensi baru,
serta adopsi teknologi dan sistem yang agile

Tantangan Dunia yang Perlu Arsitektur Human Capital, ASN Profesional :


semakin VUCA dengan Triple Strategi dan Rencana Eksekusi ▪ Berorientasi Pelayanan
Disruption: yang bisa mengakselerasi ▪ Akuntabel
▪ Technology (Revolusi Industri 4.0 ▪ Kompeten
menuju Era Society 5.0) ▪ Harmonis
▪ Millennials ▪ Loyal
▪ Pandemic Covid-19 ▪ Adaptif
Dukungan Regulasi ▪ Kolaboratif
8
9
Ekspektasi K/L/D dalam Merekrut Talent

1. Menghasilkan kinerja yang mendukung pencapaian tujuan organisasi


2. Terus belajar dan mengembangkan kompetensi untuk mendukung
pelaksanaan strategi organisasi
3. Menunjukkan perilaku sesuai dengan budaya organisasi
4. Memberikan pelayanan prima kepada masyarakat
Ekspektasi Talent Menjadi ASN
1. Terbukanya kesempatan mengembangkan diri (belajar)
2. Terbukanya kesempatan untuk pengembangan karir
3. Kesejahteraan melalui sistem reward & recognition (pengakuan dan
penghargaan) yang adil
4. Adanya rasa bangga untuk berkontribusi dalam melayani bangsa
Employee Value Proposition adalah titik temu dari :

Memberi pengakuan& Meningkatkan kinerja


penghargaan yang adil secara terus menerus

Membuka kesempatan Selalu belajar untuk


belajar secara luas meningkatkan Kapasitas

Membuka kesempatan
Menyesuaikan perilaku
untuk berkarir
dengan core value

Ekspektasi ASN dan Ekespektasi K/L/D dan


Komitmen K/L/D Komitmen ASN
Employee Value Proposition ASN adalah Employer Branding ASN :

“Bangga Melayani Bangsa”

13
Arsitektur Human Capital

Reward &
Recognition

EVP

Learning &
Talent & Development
Succession
ASN Sebagai Profesi Berlandaskan Pada Prinsip Sebagai Berikut

Pasal 3 (UU 5/2014)

Nilai dasar

Kode Etik Dan Kode Perilaku

Komitmen, Integritas Moral, Dan Tanggung Jawab Pada Pelayanan Publik

Kompetensi Yang Diperlukan Sesuai Dengan Bidang Tugas

Kualifikasi Akademik

Jaminan Perlindungan Hukum Dalam Melaksanakan Tugas

Profesionalitas Jabatan
Harmonis Loyal
Kompeten Kami saling peduli dan menghargai
perbedaan Kami berdedikasi dan
Kami terus belajar dan mengutamakan kepentingan
mengembangkan kapabilitas bangsa dan negara

Akuntabel Adaptif
Kami terus berinovasi dan
Kami bertanggung jawab atas antusias dalam menggerakan
kepercayaan yang diberikan ataupun menghadapi
perubahan

Berorientasi
Pelayanan Kolaboratif
Kami berkomitmen memberikan pelayanan Kami membangun kerja sama yang
prima demi kepuasan masyarakat sinergis
Satu Core Values ASN
Mensarikan dan menyederhanakan nilai-nilai dasar ASN serta panduan-panduan perilaku yang
1 sudah diatur sesuai dengan UU nomor 5 tahun 2014 dalam satu kesamaan persepsi yang lebih
mudah dipahami dan diterapkan oleh seluruh ASN (topdown process)

Mensarikan nilai-nilai yang telah disusun oleh instansi pemerintah dalam satu rumusan baku
2 yang dapat berlaku secara umum (banyak kesamaan nilai instansi pemerintah yang bisa
disimpulkan menjadi satu core values) (bottom-up process)

Satu Core values akan memberikan penguatan budaya kerja yang mendorong
3 pembentukan karakter ASN yang professional dimanapun ASN ditugaskan

Memudahkan proses adaptasi bagi ASN ketika yang bersangkutan berpindah


4 ke instansi pemerintah lain (talent mobility)

Menjadi unsur untuk memperkuat peran ASN sebagai perekat dan pemersatu
5 bangsa

6 Budaya kerja yang kuat akan mendorong kinerja organisasi dalam jangka panjang
PANDUAN PERILAKU/KODE ETIK
BERORIENTASI
AKUNTABEL KOMPETEN HARMONIS
PELAYANAN
• Memahami dan • Melaksanakan tugas • Meningkatkan • Menghargai
memenuhi dengan jujur, kompetensi setiap orang
kebutuhan bertanggungjawab, diri untuk apapun latar
masyarakat; cermat, disiplin dan menjawab belakangnya
• Ramah, cekatan, tantangan • Suka menolong
berintegritas tinggi
solutif, dan dapat yang selalu orang lain
diandalkan; • Menggunakan kekayaan berubah • Membangun
• Melakukan dan barang milik negara • Membantu lingkungan
perbaikan tiada secara orang lain kerja yang
henti bertanggungjawab, belajar kondusif
efektif, dan efisien • Melaksanakan
tugas dengan
• Tidak menyalahgunakan kualitas
kewenangan jabatan terbaik
PANDUAN PERILAKU/KODE ETIK

LOYAL ADAPTIF KOLABORATIF


• Memegang teguh ideologi • Cepat • Memberi kesempatan
Pancasila, Undang-Undang menyesuaikan diri kepada berbagai pihak
Dasar Negara Republik menghadapi untuk berkontribusi
Indonesia Tahun 1945, setia perubahan • Terbuka dalam bekerja
• Terus berinovasi sama untuk
pada NKRI serta
dan menghasilkan nilai
pemerintahan yang sah
mengembangkan tambah
• Menjaga nama baik kreativitas • Menggerakkan
sesama ASN, Pimpinan, • Bertindak proaktif pemanfaatan berbagai
Instansi, dan Negara sumberdaya untuk
tujuan bersama
• Menjaga rahasia jabatan
dan negara
“Setiap ASN harus mempunyai orientasi yang
sama, yaitu memberikan pelayanan terbaik untuk
masyarakat. Jiwa melayani serta membantu
masyarakat wajib tertanam kuat dalam diri setiap
ASN. Bukan zamannya lagi ASN bergaya seperti
pejabat zaman kolonial, yang justru minta dilayani.
Saat ini dunia menjadi serba hybrid, serba
kolaboratif. Tidak boleh lagi ada ego, baik ego
sektor, ego daerah, dan ego ilmu”

- Pidato Presiden Joko Widodo pada Launching Core Values dan


Employer Branding ASN, 27 Juli 2021-
Citra Pelayanan Publik Dulu
Harapan Masyarakat dalam Pelayanan Publik

Kepuasan dan
Kebahagiaan Publik
23

TUJUAN PEMBELAJARAN
MODUL BERORIENTASI PELAYANAN
1. Memahami dan menjelaskan peran ASN sebagai pelayan publik dan nilai
Berorientasi Pelayanan secara konseptual/teoretis;
2. Memahami dan menjelaskan panduan perilaku (kode etik) nilai Berorientasi
Pelayanan, serta memberikan contoh perilaku spesifik yang kontekstual dengan
jabatan/organisasinya; dan
3. Mengaktualisasikan nilai Berorientasi Pelayanan dalam pelaksanaan tugas
jabatannya masing-masing
24

MATERI POKOK
MODUL BERORIENTASI PELAYANAN
1. Konsep pelayanan publik;
2. Nilai berorientasi pelayanan; dan
3. Berorientasi pelayanan sebagai pedoman perilaku dijabarkan dalam
3 (tiga) kode etik yaitu:
• Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
• Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan
• Melakukan Perbaikan Tiada Henti
Fungsi dan Tugas ASN
Berdasarkan Undang-Undang ASN

1. pelaksana kebijakan publik, 1. melaksanakan kebijakan publik yang


dibuat oleh Pejabat Pembina
2. pelayan publik, Kepegawaian sesuai dengan ketentuan
3. perekat dan pemersatu bangsa. peraturan perundang-undangan;
2. memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas; dan
3. mempererat persatuan dan kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
26

Definisi Pelayanan Publik dari berbagai sumber (1)

• Christoper H. Lovelock → ”service adalah produk yang tidak berwujud,


berlangsung sebentar dan dirasakan atau dialami” Artinya service
merupakan produk yang tidak ada wujud atau bentuknya sehingga
tidak ada bentuk yang dapat dimiliki, dan berlangsung sesaat atau
tidak tahan lama, tetapi dialami dan dapat dirasakan oleh penerima
layanan.
• Davit Mc Kevitt → “Core Public Services maybe defined as those
sevices which are important for the protection and promotion of
citizen well-being, but are in are as where the market is in capable of
reaching or even approaching a socially optimal state; heatlh,
education, welfare and security provide the most obvious best know
example”.
27

Definisi Pelayanan Publik dari berbagai sumber (2)

• Pelayanan publik adalah “Sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan


umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah,
dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa, baik
dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. (Lembaga Administrasi Negara:
1998)
• Agus Dwiyanto (2010:21) → pelayanan publik sebagai: semua jenis
pelayanan untuk menyediakan barang/jasa yang dibutuhkan oleh
masyarakat yang memenuhi kriteria yaitu merupakan jenis barang atau
jasa yang memiliki eksternalitas tinggi dan sangat diperlukan masyarakat
serta penyediaannya terkait dengan upaya mewujudkan tujuan bersama
yang tercantum dalam konstitusi maupun dokumen perencanaan
pemerintah, baik dalam rangka memenuhi hak dan kebutuhan dasar
warga, mencapai tujuan strategis pemerintah, dan memenuhi komitmen
dunia internasional.
Penyelenggaraan Pelayanan Publik
• Unsur penting yang harus ada: • Penyelenggara Pelayanan Publik
1. ASN sebagai penyelenggara menurut Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
2. publik/masyarakat sebagai
(UU 25/2009) adalah setiap institusi
penerima layanan
penyelenggara negara, korporasi,
3. kepuasan masyarakat/pelanggan lembaga independen yang dibentuk
(customer satisfaction)
berdasarkan undang-undang untuk
• Masyarakat dalam UU 25/2009 adalah kegiatan pelayanan publik, dan badan
seluruh pihak, baik warga negara maupun hukum lain yang dibentuk semata-
penduduk sebagai orang-perseorangan, mata untuk kegiatan pelayanan publik
kelompok, maupun badan hukum yang
berkedudukan sebagai penerima manfaat
pelayanan publik, baik secara langsung
maupun tidak langsung
29

Hal Fundamental dalam Pelayanan Publik

1. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat konstitusi.


2. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak yang dibayar oleh warga
negara.
3. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai hal-hal yang
strategis bagi kemajuan bangsa di masa yang akan datang.
4. Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi kebutuhan-kebutuhan
dasar warga negara sebagai manusia, akan tetapi juga berfungsi untuk
memberikan perlindungan bagi warga negara (proteksi).
30

Pentingnya Pelayanan Prima


Alasan rasional mengenai pentingnya pelayanan prima antara lain adalah:
• Kepuasan pelanggan merupakan sarana untuk menghadapi kompetisi di masa yang akan
datang;
• Kepuasan pelanggan merupakan promosi terbaik;
• Kepuasan pelanggan merupakan aset terpenting;
• Kepuasan pelanggan menjamin pertumbuhan dan perkembangan organisasi;
• Pelanggan makin kritis dalam memilih produk atau jasa;
• Pelanggan puas akan kembali (costumer retention);
• Pelanggan yang puas mudah memberikan referensi.
31
32

Prinsip dalam Pelayanan Publik (1)

1. Partisipatif. Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
hasilnya;
2. Transparan. Penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut, seperti persyaratan, prosedur,
biaya, dan sejenisnya. Masyarakat juga harus diberi akses yang sebesar- besarnya untuk mempertanyakan
dan menyampaikan pengaduan.
3. Responsif. Pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya. Tidak hanya
terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan, akan tetapi juga terkait dengan
mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
4. Tidak diskriminatif. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu
warga negara dengan warga negara yang lain.
5. Mudah dan Murah. Mudah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal dan mudah
untuk dipenuhi. Murah dalam arti biaya yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut
terjangkau oleh seluruh warga negara.
33

Prinsip dalam Pelayanan Publik (2)

6. Efektif dan Efisien. Penyelenggaraan pelayanan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang
hendak dicapainya dan dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya
yang murah;
7. Aksesibel. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh warga
negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan non fisik.
8. Akuntabel. Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan menggunakan fasilitas dan sumber
daya manusia yang dibiayai oleh warga negara melalui pajak yang mereka bayar.
9. Berkeadilan. Salah satu tujuan yang penting adalah melindungi warga negara dari praktik buruk yang
dilakukan oleh warga negara yang lain.
MEWUJUDKAN PELAYANAN PRIMA
Top Management
Commitment
Strategic Concept 01 Komitmen pimpinan dalam
penyelenggaraan pelayanan publik.
Penyediaan layanan sesuai Manajemen tidak hanya dalam
dengan sasaran dan kebutuhan financial performance namun juga
masyarakat.
02 service performance

Services Standards
Satisfying both employees 03 Penerapan dan Penyesuaian
and customers Standar Pelayanan.
Memberikan perlindungan bagi
internal pegawai.
04
Tindaklanjut pengaduan masyarakat.
Managing Productivity
Sumber Daya Manusia: Pengembangan
05 Kompetensi, Penjaminan keamanan dan
keselamatan kerja, fleksibilitas kerja.
Monitoring Systems
Melakukan monitoring dan evaluasi Infrastruktur: Teknologi, Informasi, dan
terhadap kinerja penyelenggara 06 Komunikasi serta Sarana Prasarana
pelayanan publik
35

Strategi Peningkatan Pelayanan Prima

Kepatuhan terhadap UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan


Publik:
• Menerapkan Standar Pelayanan & Maklumat Pelayanan.
• Melaksanakan Survei Kepuasan Masyarakat, minimal 1 tahun sekali.
• Pengelolaan pengaduan masyarakat.
• Menyediakan sarana dan prasarana pelayanan.
• Pengembangan Inovasi.
• Replikasi Best Practice.
• Perbaikan Berkelanjutan.
Contoh Perilaku Pelayanan Prima
1. Menyapa dan memberi salam
2. Ramah dan senyum
3. Cepat dan tepat waktu
4. Mendengar dengan sabar dan aktif
5. Penampilan yang rapih
6. Mengucapkan terima kasih
7. Mengingat nama pelanggan
8. Perlakukan pelanggan dengan baik
9. Dan lain-lain
37

KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM


PENINGKATAN PELAYANAN PRIMA

1. Penyusunan kebijakan.
2. Penyusunan standar pelayanan dan maklumat pelayanan.
3. Pelaksanaan survei kepuasan masyarakat.
4. Penyampaian & pengelolaan pengaduan pelayanan publik.
38
38

“Customer satisfaction is defined as a measurement that determines


how happy customers are with a company’s products, services, and
capabilities. Customer satisfaction information, including surveys and
ratings, can help a company determine how to best improve or
changes its products and services. An organization’s main focus must
be to satisfy its customers.”
39

INOVASI PELAYANAN PUBLIK


• Dimaknai sebagai terobosan jenis pelayanan baik yang merupakan gagasan/ide kreatif
orisinal dan/atau adaptasi/modifikasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Dengan kata lain, inovasi pelayanan publik tidak
harus berupa suatu penemuan baru (dari tidak ada kemudian muncul gagasan dan praktik
inovasi), tetapi dapat merupakan suatu pendekatan baru yang bersifat kontekstual berupa
hasil perluasan maupun peningkatan kualitas inovasi yang sudah ada.
• Dalam sector publik memiliki ciri transferabilitas. Semakin banyak penyelenggara pelayanan
publik lain yang terinspirasi dan menerapkan suatu inovasi di wilayah kerja masing-masing,
maka akan semakin tinggi nilai inovasi tersebut karena dampak dan manfaat inovasi dapat
dirasakan oleh lebih banyak pengguna layanan
• Inovasi pelayanan publik yang matang dan berkualitas didorong agar lebih banyak
penyelenggara pelayanan publik lain yang terinspirasi dan menularkan virus baiknya
sehingga dampak dan manfaat inovasi dapat dirasakan oleh lebih banyak pengguna
layanan
40
40

“inovasi dalam layanan publik mestinya mencerminkan hasil pemikiran


baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk
membangun karakter dan mind-set baru sebagai apartur
penyelenggara pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk
profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan
sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.”
41
41

“memberikan layanan yang bermutu tidak boleh berhenti ketika


kebutuhan customer sudah dapat terpenuhi, melainkan harus terus
ditingkatkan dan diperbaiki agar mutu layanan yang diberikan dapat
melebihi harapan customer. Layanan hari ini harus lebih baik dari hari
kemarin, dan layanan hari esok akan menjadi lebih baik dari hari ini
(doing something better and better).”
4
2

Nilai Dasar ASN (salah satunya Berorientasi


Pelayanan) bertujuan agar menjadi pedoman
perilaku bagi para ASN dan menciptakan budaya
kerja yang mendukung tercapainya kinerja
terbaik. Keberhasilan implementasi Nilai Dasar
ASN apabila telah terinternalisasi dan
teraktualisasi dalam perilaku pegawai ASN,
khususnya dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
43

You might also like