You are on page 1of 11

Analisis Efektifitas Media Pembelajaran LMS (Learning Management System)

Era New Normal Covid 19 Di SMK (Studi di SMKN 8 Kota Tangerang,


SMKN 6 Kota Tangerang Selatan, dan SMKN 35 Jakarta)

Riski Kurnia1, Rizqi Ananda Putra2, Yudi Hastomi3


Pasca Sarjana Program Magister Teknik Elektro
Universitas Mercu Buana, Menteng, Jakarta, Indonesia
Email : riskikurnia28@gmail.com1, rizqiananda7@gmail.com2, yudihastomi@gmail.com3

Abstrak - Sistem pembelajaran sekolah usaha atau dunia industri. Siswa harus
berubah dari pertemuan tatap muka menjadi memiliki keterampilan, kreativitas yang
pembelajaran daring (online), sejak pendemi tinggi serta penguasaan keahlian untuk
covid 19 dari maret 2019 sampai hari ini. memasuki dunia usaha atau dunia industri.
Bahkan walaupun sekarang ini PTM Oleh karena itu, SMK membutuhkan
(Pertemuan Tatap Muka) sudah di pembelajaran yang berkualitas. Lulusan
selenggarakan di berbagai sekolah, tetap SMK yang terserap ke dalam dunia industri
sistem daring masih di gunakan karena baru sekitar 30%, sebagian lulusan SMK
status pandemi Indonesia belum berakhir. yang tidak terserap ke dalam dunia kerja
Semakin berkembangnya ICT (Information dikarenakan kemampuan yang dimiliki
and Communication Technologies) maka belum cukup untuk kualifikasi dunia
proses pembelajaran daring pun tetap industri. Keberhasilan proses pembelajaran
berjalan, karena didukung oleh LMS di di kelas sangat menentukan kualitas
antaranya: Edmodo, google classroom, siswa.akan tetapi, pada tahun 2019 berbagai
whatsapp, smartschool, zoom, google meet negara di belahan dunia, tengah dilanda
dan aplikasi quiz lainnya. wabah suatu penyakit yang disebabkan oleh
Tidak terkecuali SMK Negeri 8 Kota virus bernama corona atau lebih dikenal
Tangerang, SMKN 6 Tangsel dan SMKN 35 dengan istilah covid-19 (Corona Virus
Jakarta juga melakukan pembelajaran daring Diseases-19). Virus ini awalnya mulai
dengan berbagai aplikasi online. Penelitian berkembang di Wuhan, China. Wabah virus
ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas ini memang penularannya sangat cepat
media pembelajaran LMS di era new normal menyebar ke berbagai negara di dunia.
Covid-19 di SMK. Penelitian ini Sehingga oleh World Health Organization
menggunakan metode survey di 3 sekolah, (WHO), menyatakan wabah penyebaran
menggunakan kuesioner yang dilakukan virus covid-19 sebagai pandemi dunia saat
secara online. ini.
Kata Kunci : ICT (Information Pandemi Covid-19 berdampak pada
communication technology), pembelajaran hampir semua sektor kehidupan seperti
daring, PTM (Pertemuan Tatap Muka). ekonomi, kesehatan, sosial, dan pendidikan.
United Nations Educational, Scientific and
Cultural Organization (UNESCO)
I. Pendahuluan
menyatakan, penyebaran Covid-19
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berdampak pada sektor pendidikan di
merupakan salah satu penyelenggara seluruh dunia dan mengancam hak-hak
pendidikan dimana output atau keluaran dari pendidikan para peserta didik di masa
siswa disiapkan agar dapat memasuki dunia
depan. Sektor pendidikan di Indonesia tidak Pendidikan Dalam Masa Darurat
luput dari adanya Covid- 19 dan ikut Penyebaran Corona Virus Desease (Covid
merasakan dampak dari penyebaran virus 19)” . Dalam surat edaran Kemendikbud
tersebut [8] Sekitar 60 juta anak usia sekolah tersebut salah satu kebijakannya adalah
di Indonesia dari 1,5 milyar anak di 188 proses belajar mengajar dilakukan dari
negara dunia telah terkena dampak dari rumah secara daring atau pembelajaran jarak
Covid-19 [9]. Dampak yang paling jauh untuk mencegah penyebaran virus di
dirasakan oleh peserta didik adalah lingkungan pendidikan [10]. Dalam
perubahan penyelenggaraan pelayanan di memenuhi kebijakan pemerintah tersebut,
instansi pendidikan, seperti sekolah formal tentunya banyak peserta didik yang
disemua jenjang, sekolah nonformal, hingga mengharuskan dirinya mempunyai aplikasi
perguruan tinggi. layanan pendidikan. Bahkan banyak startup
Akibat dari pandemi Covid-19 ini, di bidang pendidikan seperti ruang guru,
menyebabkan diterapkannya berbagai zenius, quipper, dan titik pintar yang turut
kebijakan untuk memutus mata rantai mendukung kebijakan pemerintah dengan
penyebaran virus Covid-19 di Indonesia. memberikan layanan secara gratis seiring
Upaya yang dilakukan oleh pemerintah di mewabahnya Covid-19 [11].
Indonesia salah satunya dengan menerapkan Kemajuan teknologi yang sangat pesat,
himbauan kepada masyarakat agar terutama (Information and Communication
melakukan physical distancing yaitu Technologies) atau ICT menawarkan suatu
himbauan untuk menjaga jarak diantara cara baru dalam melakukan proses
masyarakat, mematuhi protokol kesehatan pembelajaran di dunia pendidikan. Proses
dengan memakai masker, menjauhi aktivitas pembelajaran selama pandemi tidak dapat
dalam segala bentuk kerumunan, dilakukan secara tradisional yaitu tatap
perkumpulan, dan menghindari adanya muka di kelas, tetapi dapat dilakukan
pertemuan yang melibatkan banyak orang. dengan jarak jauh melalui pemanfaatan
Upaya tersebut ditujukan kepada masyarakat teknologi (Information and Communication
agar dapat dilakukan untuk memutus rantai Technologies) atau ICT. Proses
penyebaran pandemi Covid-19 yang terjadi pembelajaran jarak jauh biasa disebut
saat ini. sebagai pembelajaran daring (e-learning).
Pemerintah menerapkan kebijakan yaitu
Work From Home (WFH). Kebijakan ini II. Tinjauan Pustaka
merupakan upaya yang diterapkan kepada a. Hakikat Belajar
masyarakat agar dapat menyelesaikan segala Menurut Winkel (1987: 53) belajar
pekerjaan di rumah. Pendidikan di Indonesia adalah suatu aktivitas mental/psikis yang
pun menjadi salah satu bidang yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
terdampak akibat adanya pandemi Covid-19 lingkungan, yang menghasilkan perubahan-
tersebut. Dengan adanya pembatasan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
interaksi, Kementerian Pendidikan di keterampilan dan nilai sikap. Belajar dalam
Indonesia juga mengeluarkan kebijakan hal ini yaitu melakukan Pembelajaran Jarak
yaitu dengan meliburkan sekolah dan Jauh melalui media pembelajran yang
mengganti proses Kegiatan Belajar ditetapkan sekolah, bisa memalui LMS,
Mengajar (KBM) dengan menggunakan GCR marupun Smarteschool.
sistem dalam jaringan (daring) berdasarkan
”Surat Edaran Mendikbud No.4 Tahun 2020
Tentang Pelaksanaan Kebijakan dan b. Hasil Belajar
Menurut Krathwol (2001: 67) hasil dari faktor-faktor yang menentukan
belajar yang dicapai oleh siswa dapat kekayaan pengalaman anak, seperti
dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kawasan, ketersediaan buku, kesempatan
yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. melancong, dan sebagainya. Media
Menurut pendapat ini aspek kognitif pembelajaran dapat mengatasi perbedaan
berkaitan dengan perilaku berpikir, tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin
mengetahui, dan memecahkan masalah. dibawa ke obyek langsung yang
Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dipelajari, maka obyeknyalah yang
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud
adalah hasil dari kegiatan yang telah bisa dalam bentuk nyata, miniatur,
dilakukan seseorang, kegiatan tersebut model, maupun bentuk gambar – gambar
meliputi tiga aspek yaitu kognitif, afektif yang dapat disajikan secara audio visual
dan psikomotor. dan audial.
2. Media pembelajaran dapat melampaui
c. Media Pembelajaran batasan ruang kelas. Banyak hal yang
tidak mungkin dialami secara langsung di
Media berasal dari bahasa latin
dalam kelas oleh para peserta didik
merupakan bentuk jamak dari “Medium”
tentang suatu obyek, yang disebabkan,
yang secara harfiah berarti “Perantara” atau
karena : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek
“Pengantar” yaitu perantara atau pengantar
terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak
sumber pesan dengan penerima pesan.
terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak
Beberapa ahli memberikan definisi tentang
terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu
media pembelajaran. Schramm (1977)
kompleks; (f) obyek yang bunyinya
mengemukakan bahwa media pembelajaran
terlalu halus; (f) obyek mengandung
adalah teknologi pembawa pesan yang dapat
berbahaya dan resiko tinggi. Melalui
dimanfaatkan untuk keperluan
penggunaan media yang tepat, maka
pembelajaran. Sementara itu, Briggs (1977)
semua obyek itu dapat disajikan kepada
berpendapat bahwa media pembelajaran
peserta didik.
adalah sarana fisik untuk menyampaikan
3. Media dapat menanamkan konsep dasar
isi/materi pembelajaran seperti : buku, film,
yang benar, konkrit, dan realistis.
video dan sebagainya. Sedangkan, National
4. Media membangkitkan keinginan dan
Education Associaton (1969)
minat baru.
mengungkapkan bahwa media pembelajaran
5. Media membangkitkan motivasi dan
adalah sarana komunikasi dalam bentuk
merangsang anak untuk belajar.
cetak maupun pandang-dengar, termasuk
6. Media memberikan pengalaman yang
teknologi perangkat keras. Dari ketiga
integral/menyeluruh dari yang konkrit
pendapat di atas disimpulkan bahwa media
sampai dengan abstrak
pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang Contoh dari media pembelajaran yang
fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik digunakan SMKN 8 Kota Tangerang,
sehingga dapat mendorong terciptanya SMKN 6 Tangsel, dan SMKN 35 Jakarta,
proses belajar pada diri peserta didik. Media adalah sebagai berikut :
memiliki beberapa fungsi, diantaranya : 1. LMS (Learning Management System)
1. Media pembelajaran dapat mengatasi Learning Management System
keterbatasan pengalaman yang dimiliki merupakan perangkat lunak atau software
oleh para peserta didik. Pengalaman tiap untuk keperluan administrasi, dokumentasi,
peserta didik berbeda-beda, tergantung pencarian materi, laporan sebuah kegiatan,
pemberian materi-materi pelatihan kegiatan Distance Learning, bentuk e-learning sendiri
belajar mengajar secara online yang cukup luas ,sebuah portal yang berisi
terhubung ke internet, aplikasi dengan informasi ilmu pengetahuan sudah dapat
konsep LMS juga mampu melacak, dikatakan sebagai situs e-learning. E-
mengirim konten (Content Delivery System) learning adalah proses belajar secara efektif
dan memastikan tugas serta kehadiran siswa yang dihasilkan dengan cara
serta melacak hasil pencapaian siswa. menggabungkan penyampaian materi secara
Melalui LMS, siswa dapat melihat nilai digital yang tediri dari dukungan dan
tugas dan tes serta peringkatnya berdasarkan layanan dalam belajar. Salah satu contoh
nilai tugas maupun tes yang diperoleh, aplikasinya adalah
selain itu, siswa dapat melihat modul-modul http://elearning.smkn35jkt.com/ yang
yang ditawarkan, mengambil tugas-tugas digunakan sebagai sarana pembelajaran
dan tes-tes yang harus dikerjakan lalu jarak jauh di SMKN 35 Jakarta.
melihat jadwal diskusi secara maya dengan
instruktur, narasumber lain, dan siswa lain.
Dengan LMS membangun lingkungan
belajar virtual yang digunakan oleh
universitas dan sekolah memungkinkan
dosen atau guru dapat mengelola program
mereka dan pertukaran informasi dengan
siswa untuk kegiatan belajar mengajar
mereka selama beberapa minggu, dalam
kegiatan belajar online bisa ditempuh dalam
waktu singkat, diselesaikan dalam sesi
online. Kegiatan belajar online ini kemudian Gambar 2.1 Tampilan Elearning SMKN 35
dikenal dengan E-learning, berikut ini Jakarta
beberapa contoh LMS : Google Classroom, Pada LMS di SMKN 35 Jakarta, guru
Edmodo, Moodle, Smartschool, Ruang dapat memasukkan perangkat ajar dan bahan
Kelas, Schoology, dll. ajar sesuai dengan jenjang dan mata
Perkembangan teknologi internet pelajaran pada akun LMS guru, sedangkan
memunculkan berbagai aplikasi baru siswa bisa mengakses bahan ajar tersebut
termasuk di bidang pendidikan. Salah satu dan mengisi tugas pada akun LMS siswa.
manfaat teknologi internet dalam bidang
pendidikan adalah sebagai sarana 2. Smarteschool
pembelajaran. Teknologi dalam bidang Smarteschool adalah sistem yang
pembelajaran ini dikenal dengan sebutan e- diciptakan untuk mendigitalkan seluruh
learning. Proses belajar mengajar yang aspek yang ada disekolah, meliputi
biasanya dilakukan dikelas, dapat dilakukan pembelajaran, manajemen sarana dan
melaui internet secara jarak jauh tanpa harus prasana sekolah, dengan tujuan untuk
tatap muka. Melalui teknologi ini seorang mempermudah kegiatan belajar mengajar
guru mengajar didepan sebuah komputer disekolah. Smartschool media pembelajaran
yang ada disuatu tempat, sedangkan para e-learning berbasis web yang dirasa sangat
siswa mengikuti pelajaran tersebut dari powerfull untuk digunakan dalam proses
komputer lain ditempat yang berbeda pada belajar mengajar. Karena memiliki fitur
saat yang bersamaan. E-learning sendiri yang inovatif dan interaktif, sistem yang
adalah salah satu bentuk dari konsep menjadi satu pintu integrasi untuk
mengelola sekolah dengan memanfaatkan pembelajaran berbasis metode inkuiri karena
kecanggihan teknologi dengan tujuan google classroom dapat melibatkan
meningkatkan efektifitas kegiatan sekolah. kemampuan siswa secara maksimal dalam
Dilengkapi dengan fitur ujian online dan E- mencari, memahami, menyelidiki,
learning yang memudahkan guru dalam menganalisis dan merumuskan hasil belajar.
mengajar disaat pembelajaran jarak jauh, Google classroom memiliki beberapa
belajar lewat kecerdasan buatan (artifical fitur yang dapat digunakan dalam proses
intelligence) sehingga meningkatkan pembelajaran antara lain halaman utama
efektifitas belajar siswa. yang dapat menampilkan tugas mahasiswa,
Smarteschool menyediakan fitur e- penyusunan kelas, penyimpanan data di
learning fasilitas mengenai semua kegiatan google drive, dan dapat diakses melalui
yang terkait dengan pembelajaran seperti : smartphone, selain itu juga dapat
absensi siswa, forum diskusi kelas, video menampung semua jenis file, serta dapat
pembelajaran, memantau aktivitas belajar menambahkan gambar profil. Selain itu
siswa, serta memantau aktivitas tugas siswa. terdapat pula fitur lain yang dapat digunakan
kemudian fitur e-exam fitur ini menyediakan oleh dosen dalam mengembangkan materi
fasilitas mengenai semua kegiatan yang pembelajaran yaitu reuse post, create
terkait dengan ujian dimana guru dapat question, create assignment, dan create
melakukan streaming aktivitas ujian siswa topic.
seperti berapa persen proses siswa dalam Google classroom bisa dikatakan salah
mengerjakan soal ujian, berapa kali siswa satu media pembelajaran yang berbasis
keluar tab dari smartschool, dan guru dapat metode pembelajaran inkuiri karena google
menghentikan ujian siswa tertentu apabila classroom dapat melibatkan kemampuan
ditemukan siswa tersebut melakukan siswa secara maksimal dalam mencari,
kecurangan. kemudian fitur e-library bentuk memahami, menyelidiki, menganalisis dan
dari perpustakaan digital guru dapat merumuskan hasil belajar Salah satu fitur
mereferensikan buku terkait pembelajaran, yang akan sering digunakan oleh para
siswa juga dapat mengupload tulisan atau pengajar dalam menggunakan google
modul dan buku yang dimiliki, serta guru classroom adalah create assignment yang
dapat monitoring aktivitas baca siswa. berfungsi untuk memberikan tugas kepada
mahasiswa.. selain itu terdapat fitur create
3. Google Classroom topic yang tidak kalah menarik dari fitur
Google classroom adalah sebuah aplikasi lainnya yaitu bisa digunakan untuk membuat
yang memungkinkan terciptanya ruang kelas topik perkuliahan yang akan dibahas di kelas
di dunia maya, bisa menjadi sarana virtual google classroom sehingga
distribusi tugas, submit tugas bahkan mahasiswa bisa berpartisipasi aktif dalam
menilai tugas-tugas yang dikumpulkan. perkuliahan baik di kelas biasa yang
Google classroom dianggap sebagai salah dilakukan secara tatap muka langsung
satu platform terbaik untuk meningkatkan maupun di kelas google classroom . Google
alur kerja guru, aplikasi ini menyediakan classroom bertujuan untuk memberikan
satu set fitur canggih untuk menjadikannya kemudahan dalam membuat dan
tools yang ideal untuk digunakan siswa. memberikan tugas kepada mahasiswa yang
aplikasi ini membantu guru menghemat bersifat paperless. Penugasan dalam google
waktu, menjaga kelas tetap diatur, dan classroom berupa dokumen atau video dan
meningkatkan komunikasi siswa. Google diskusi. Selain itu juga bisa melakukan tes
classroom bisa dikatakan salah satu media online menggunakan format Google Form
dengan berbagai tipe soal. Untuk login ke maka kegiatan belajar mengajar tidak akan
google classroom, pengguna akun gmail berjalan dengan baik.
hanya mencari dan klik menu google
classroom yang sudah tersedia di akun gmail III. Metode Penelitian
yang bersangkutan . Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kuantitatif dengan menggunakan
d. Efektivitas Pembelajaran metode survey yang dilakukan secara online.
Efektifitas berasal dari kata dasar efektif. Pengumpulan data primer dalam penelitian
Dalam kamus Bahasa Indonesia, kata efektif ini dilakukan dengan menyebarkan
mempunyai arti mempunyai efek, pengaruh kuesioner secara online kepada 256
atau akibat. Maka efektifitas bias diartikan responden yang merupakan siswa dari
seberapa tingkat besar keberhasilan yang SMKN 8 Kota Tangerang (38,4%), SMKN 6
dapat diraih (dicapai) dari suatu cara atau Tangsel (41%), dan SMKN 35 Jakarta
usaha tertentu sesuai dengan tujuan yang (20,7%). Data diperoleh melalui pengisian
hendak dicapai. pertanyaan-pertanyaan yang dibagikan
Efektivitas pembelajaran adalah ukuran kepada seluruh siswa dalam bentuk google
keberhasilan dari suatu proses interaksi antar form dalam bentuk anget persepsi siswa,
siswa maupun antara siswa dengan guru selanjutnya data yang terkumpul dianalisis
dalam situasi edukatif untuk mencapai dan dideskripsikan untuk melihat hasil dari
tujuan pembelajaran. Efektivitas responden siswa yang akan disajikan dalam
pembelajaran dapat dilihat dari aktivitas hasil dan pembahasan.
siswa selama pembelajaran berlangsung, Pertama siswa diminta untuk mengisi
respon siswa terhadap pembelajaran dan biodata diri yang terdiri dari (1) Nama
penguasaan konsep siswa. Untuk mencapai siswa; (2) Asal Sekolah; (3) Kelas dan
suatu konsep pembelajaran yang efektif dan Jurusan. Selanjutnya komponen yang
efisien perlu adanya hubungan timbal balik terdapat dalam kuesioner terdiri atas
antara siswa dan guru untuk mencapai beberapa pertanyaan yaitu (1) Apakah
tujuan secara bersama, selain itu juga harus sekolah anda selama pandemic covid 19
disesuaikan dengan kondisi lingkungan mengggunakan e-learning sebagai media
sekolah, sarana dan prasarana, serta media untuk pembelajran; (2) Aplikasi e-learning
pembelajaran yang dibutuhkan untuk apa yang dipakai disekolah anda; (3)
membantu tercapainya seluruh aspek Pemahaman materi pembelajaran saat
perkembangan siswa. daring; (4) Efektivitas pembelajaran daring
Pembelajaran dapat berjalan efektif selama pandemi; (5) Model pembelajaran
apabila terdapat sikap dan kemauan dalam dari yang efektif; (6) Jenis tugas atau soal
diri anak untuk belajar, kesiapan diri anak yang efekif selama pembelajaran daring; (7)
dan guru dalam kegiatan pembelajaran, serta Media yang digunakan untuk pembelajaran
mutu dari materi yang disampaikan. Dalam saat daring; (8) Kendala dalam pembelajaran
buku yang berjudul “A Model of Shcool daring; (9) Metode pembelajaran yang
Learning”, yang ditulis oleh John Carroll menurut anda efektif di SMK; (10) PTM
menyatakan bahwa Instructional (Pertemuan tatap muka) yang efektif
Effectiveness tergantung pada lima faktor 1) menurut anda.
Attitude; 2) Ability to Understand
Instruction; 3) Perseverance; 4) IV. Hasil dan Pembahasan
Opportunity; 5) Quality of Instruction. 1. Kondisi Pembelajaran Daring
Apabila kelima indikator tersebut tidak ada
Kondisi pembelajaran daring yang Gambar 4.4 Jenis tugas atau soal yang
dibahas terdiri Aplikasi yang di pakai saat efektif selama pembelajaran daring
daring, kendala saaat daring, media alat saat
daring, model pembelajaran efektif, metode
efektif di SMK, pemahaman materi daring,
tugas atau soal yang efektif, dan jumlah
siswa PTM efektif. Adapun data lengkapnya
dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.5 Media atau alat pembelajaran


saat daring

Gambar 4.1 Aplikasi E Learning yang di


pakai sekolah

Gambar 4.6 Kendala dalam pembelajaran


daring

Gambar 4.2 Pemahaman materi


pembelajaran saat daring

Gambar 4.7 Metode pembelajaran efektif di


SMK

Gambar 4.3 Model Pembelajaran daring


yang efektif

Gambar 4.8 PTM yang efektif di SMK


Berdasarkan gambar grafik di atas,
aplikasi e learning yang di pakai di sekolah,
sebanyak 64.5 % reponden memakai google
classroom, 39.8 % memakai smart school,
1,6 % memakai Edmodo, 0.4 % memakai banyak macamnya, tentunya tidak
moodle, 2.3 % memakai aplikasi ruang digunakan sekaligus. Untuk itu perlu dipilih
kelas, 0.8 % memakai schoology, dan 16 % secara cermat, media mana yang lebih tepat
menggunakan aplikasi e learning buatan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
sekolah. Pemahaman materi pembelajaran telah ditetapkan. Ada beberapa kriteria dan
saat daring, 20.3 % reponden menjawab langkah yang perlu diperhatikan dalam
paham, 77.7 % menjawab kurang paham dan pemilihan media. Kriteria yang dimaksud
7 % tidak paham materi. Model yaitu tujuan pembelajaran, keefektifan,
Pembelajaran daring yang efektif, sebanyak karakteristik peserta didik, ketersediaan,
26.2 % menjawab video conference, 34 % kualitas teknis, biaya, fleksibilitas,
modul buku, 28.7 % video, dan 46.1 % kemampuan orang yang menggunakannya
menjawab jobsheet (langkah kerja) sebagai dan waktu yang tersedia. Langkah-langkah
model pembelajaran daring yang efektif. yang perlu dipertimbangkan dalam
Jenis tugas atau soal yang efektif selama pemilihan media pembelajaran yaitu
daring, responden menjawab sebanyak 69.9 kegiatan penerangan atau pembelajaran,
% untuk soal pilihan ganda, 30.5 % soal Tentukan transmisi pesan, Tentukan
essay, dan 25.4 % membuat jobsheet. karakteristik pelajaran, Klasifikasi media,
dan Analisis karakteristik masing-masing
Media atau alat pembelajaran saat
media. Betapapun baiknya media yang telah
daring, 98.4 % reponden menggunakan HP
dipilih, bila tidak digunakan dengan baik
(smart Phone), 0.4 % menggunakan tablet,
tentunya tidak banyak manfaatnya. Dalam
16.4 % menggunakan laptop, dan 2 %
penggunaan media pembelajaran terdapat
menggunakan PC. Kendala dalam
dua pola yang dapat dilakukan yaitu pola
pembelajaran daring, 70.7 % menjawab
penggunaan di dalam kelas dan pola
kuota terbatas, 47.3 % menjawab jaringan
penggunaan di luar kelas. Adapun prosedur
internet kurang, dan 11.3 % menjawab
pokok yang dapat dilakukan dalam
media yang tidak ada. Metode pembelajaran
penggunaan media pembelajaran yaitu
efektif di SMK, 23.8 % responden
persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.
menjawab tetap daring menggunakan LMS
atau e learning, 82 % menjawab praktikum Efektivitas dapat dinyatakan sebagai
langsung di sekolah, dan 5.9 % menjawab tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan
menggunakan software simulasi. Dan dan sasarannya. Pembelajaran efektif
sebagian besar siswa SMK menginginkan merupakan suatu pembelajaran yang
PTM 100 % siswa, terbukti dari responden memungkinkan siswa untuk dapat belajar
yang menjawab sebesar 41.4 % untuk PTM dengan mudah, menyenangkan, dan dapat
50 % dan sebanyak 59.4 % menjawab 100 mencapai tujuan pembelajaran sesuai
% PTM. dengan yang diharapkan. Dengan demikian,
pembelajaran dikatakan efektif apabila
tujuan dari pembelajaran tersebut tercapai.
2. Pembahasan
Tujuan dalam pembelajaran mencakup
Media pembelajaran merupakan faktor tujuan kognitif dan afektif. Tujuan kognitif
penting dalam peningkatan kualitas berupa kemampuan siswa dalam menguasai
pembelajaran. Media pembelajaran sangat konsep yang dapat dilihat dari nilai hasil tes
yang diberikan, sedangkan aspek afektif pembelajaran, agar pembelajaran yang akan
dilihat dari sikap dan aktivitas siswa saat dilakukan bisa berjalan dengan maksimal.
pembelajaran berlangsung.
Khususnya untuk anak tingkat sekolah
Pembelajaran yang efektif adalah dasar, media yang di buat harus seefektif
pembelajaran yang menyediakan mungkin, karena mereka masih pada tahap
kesempatan belajar sendiri atau melakukan perkembangan operasional konkrit. Segala
aktivitas seluas-luasnya kepada siswa untuk sesuatu yang mereka terima harus bisa
belajar. Penyediaan kesempatan belajar dikaitkan dengan dunia nyata, nah oleh
sendiri dan beraktivitas seluas-luasnya di- karena itu, keefektifan suatu media menjadi
harapkan dapat membantu siswa dalam tolak ukur yang penting bagi keberhasilan
memahami konsep yang sedang dipelajari. belajar mereka.
Efektivitas tidak hanya dilihat dari sisi Beberapa manfaat yang dapat kita
produktivitas, tetapi juga dilihat dari sisi peroleh setelah kita mempelajari tentang
persepsi seseorang”. Demikian juga dalam keefektifan media pembelajaran adalah:
pembelajaran, efektivitas bukan semata-
a. Diharapkan seorang guru dapat membuat
mata dilihat dari tingkat keberhasilan siswa
media yang bagus dan bernilai guna
dalam menguasai konsep yang ditunjukkan
dengan nilai hasil belajar tetapi juga dilihat Tidak semua media yang bagus dan
dari respon siswa terhadap pembelajaran mahal itu sesuai dengan dengan matweri
yang telah diikuti. pelajaran yang disampaikan, oleh karena itu
prinsip suatu media harus bernilai guna itu
Berdasarkan uraian di atas disimpulkan
sangatlah penting.
bahwa Pengertian Efektivitas Pembelajaran
adalah ukuran keberhasilan dari suatu proses b. Diharapkan seorang guru dapat membuat
interaksi antar siswa maupun antara siswa media yang tepat sesuai dengan tujuan
dengan guru dalam situasi edukatif untuk pembelajaran
mencapai tujuan pembelajaran. Efektivitas
pembelajaran dapat dilihat dari aktivitas Semakin banyak tujuan pembelajaran
siswa selama pembelajaran berlangsung, yang dapat dirangkum dalam suatu media,
respon siswa terhadap pembelajaran dan maka akan semakin baik pula media
penguasaan konsep siswa. pembelajaran tersebut.

Penggunaan media pembelajaran adalah c. Diharapkan para siswa mudah menerima


suatu hal yang penting dilakukan seorang pelajaran/materi yang disampaikan guru
guru untuk memudahkan siswa dalam dengan media yang digunakan
menerima materi yang disampaikan guru, Tidak semua media yang dibuat oleh
akan tetapi pada kenyataannya tidak semua guru dapat memahamkan siswa dalam
media dapat sepenuhnya efektif digunakan menguasai materi, oleh karena itu seorang
untuk menyampaikan materi kepada siswa. guru harus se kreatif mungkin dalam
Untuk itu, diharapkan sebelum membuat suatu media yang menarik, atraktif
menggunakan atau membuat suatu media, dan dapat memahamkan siswanya.
seorang guru perlu memperhatikan
keefektifan media tersebut dalam proses
d. Diharapkan setelah mengetahui tentang pembelajaran daring adalah kendala dari
keefekktifan media, seorang guru bisa kuota data yang terbatas dan jaringan
menciptakan media yang seefektif internet yang lambat
mungkin 3. Sebagai siswa SMK yang pembelajaran
lebih banyak praktikum, dari data
Setelah seorang guru mengetahui tentang
kuisoner di dapat sebagian besar siswa
syarat-syarat sutu media yang efektif, maka
lebih menjawab efektif praktikum di
diharapkan seorang guru bisa menciptaka
sekolah dari pada daring menggunakan
media yang efektif dan berfnilai guna.
LMS atau simulasi software
e. Diharapkan siswa bisa mendapatkan nilai 4. Siswa SMK berharap PTM kembali
yang baik setelah menerima materi yang normal 100 %
disampaikan guru
Setelah siswa mengikuti proses
VI. Daftar Pustaka
pembelajaran menggunakan media yang
dibuat oleh seorang guru, diharapkan siswa [1] Hikmat, Hermawan, Endang, Aldim,
bisxa lebih memahami materi yang Irwandi. 2020. Efektivitas Pembelajaran
disampaikan, bisa menerapkannya dalam Daring Selama Masa Pendemi Covid-19 :
kehidupan sehari-hari dan bisa berguna baik Sebuah survey online. UIN Sunan Gunung
bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Djati Bandung.
[2] Irna, Bambang, Rina. 2021. Efektivitas
Pembelajaran Daring Pada Masa Covid di
V. Kesimpulan
SMAN 2 Salatiga. Universitas Kristen Satya
Berdasarkan pembahasan pada bab Wacana Salatiga.
sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai
[3] Setya, Lantip, Ariyawan. 2010. Model
berikut :
Pembelajaran Berbasis LMS (Learning
1. Efektifitas penggunaan media Management System) Dengan
pembelajaran adalah suatu usaha, sejauh Pengembangan Software Moodle (Modular
mana usaha dalam pembelajaran dengan Object-Oriented Dynamic Learning
menggunakan alat bantu (media) dalam Environment) Di SMAN Kota Yogyakarta
pencapaian suatu tujuan yang telah Daerah Istimewa Yogyakarta. Universitas
direncanakan. Negeri Yogyakarta.
2. Berdasarkan hasil kuesioner maka dapat
[4] Shinta. 2011. Efektivitas E-Learning
ditarik kesimpulan bahwa, pembelajaran
Sebagai Media Pembelajaran Mata Pelajaran
daring untuk siswa SMK kurang efektif
TIK Kelas XI Di SMA Negeri 1 Depok
dan berbanding lurus dengan pemahanan
Yogyakarta; Skripsi. Institur Agama Islam
siswa yaitu kurang paham dengan
Negeri Kendari.
pembelajaran yang diberikan guru
melalui pembelajaran daring. Media yang [5] Lita, Muharika. 2019. Model
digunakan siswa untuk pembelajaran Pembelajaran DIVA Learning Management
daring 98,4 % menggunakan gadget (HP) System. Jurnal ISBN : 978 623 9211912.
dan kendala yang dihadapi siswa dalam
[6] Afifatu Rohmawati. 2015. Efektivitas [9] Irhandayaningsih, A. 2020. Pengukuran
Pembelajaran : Jurnal Pendidikan. Literasi Digital Pada Peserta Pembelajaran
Universitas Negeri Jakarta, Daring di Masa Pandemi COVID-19.
Anuva, 231-240.
[7] Adriana Damayanthi. 2020. Efektivitas
Pembelajaran Daring di Masa Pandemi [10] Oktavian R, Aldya, R. F. 2020.
Covid-19 Pada Perguruan Tinggi Efektivitas Pembelajaran Daring
Keagamaan Katolik; Jurnal edutech. Ditjen Terintegrasi di Era Pendidikan 4.0 : Jurnal
Bimas Katolik Kementrian Agama. Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan. 20(2),
129-145.
[8] Eka, Suswandari. 2021. Efektivitas
Pembelajaran Daring pada Mahasiswa [11] Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
Pendidikan Ekonomi UHAMKA di Masa Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Pandemi Covid 19: Jurnal Penelitian dan Alfabeta.
Penilaian Pendidikan (JPPP). Universitas
Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.

You might also like