You are on page 1of 10

KEBUDAYAAN ISLAM

PERADABAN BANGSA
ARAB SEBELUM ISLAM
A. Letak geografis
Secara geografis, menurut sejarawan Syalabi, jazirah Arab dibagi ke
dalam dua wilayah, yaitu bagian tengah dan bagian pinggiran. Bagian
tengah terdiri dari gurun dan bukit pasir serta beberapa pegunungan
yang tidak begitu tinggi hingga hujan tidak banyak turun. Akibatnya
penduduk hidup berpindah–pindah dari satu tempat ke tempat yang
lain mengikuti turunnya hujan dan mencari tanah yang subur guna
menghidupi unta dan ternaknya. Karena itu mereka disebut
masyarakat nomaden.

Figure 1Kondisi Geografis Dunia Bangsa Arab

2
B. Agama Bangsa Arab
Mayoritas bangsa Arab mengikuti dakwah Isma’il as, yaitu
tatkala beliau menyeru kepada agama bapaknya, Ibrahim as
yang intinya menyembah kepada Allah, mengesakan-Nya dan
memeluk agama-Nya.
Waktu bergulir sekian lama, hingga banyak diantara mereka
yang melalaikan ajaran yang pernah disampaikan kepada
mereka. Sekalipun begitu masih ada sisa-sisa tauhid dan
beberapa syiar dari agama Ibrahim hingga muncul Amr bi
Luhay, pemimpin Bani Khuza’ah.
Dia dikenal baik dan peduli terhadap urusan-urusan agama,
sehingga semua orang mencintainya dan menganggapnya
sebagai ulama besar dan wali yang disegani. Ketika dia
mengadakan perjalanan ke Syam, di sana dia melihat
penduduk Syam menyembah berhala dan menganggap hal itu
sebagai sesuatu yang baik. Apalagi Syam adalah tempat para
rasul dan turunnya kitab.
Maka dia pulang sambil membawa Hubal (berhala) dan
meletakkannya di dalam Ka'bah. Setelah itu dia mengajak
penduduk Mekkah untuk menjadikan sekutu bagi Allah.
Orang-orang Arab mulai menyembah berhala itu dan
melakukan tradisi-tradisi kemusyrikan.

3
Mereka juga mengundi nasib dan melakukan perbuatan
jahiliyah. Bagi mereka, tradisi itu adalah sesuatu yang baik
dan tidak mengubah ajaran tauhid yang dibawa Nabi Ismail
dan Nabi Ibrahim as. Amr bin Luhai menjadi tokoh
penyembah berhala ini.
Berhala mereka terdahulu ada Manat yang ditempatkan di
Musyallal, tepi Laut Merah dekat Qudaid. Kemudian mereka
membuat Lata di Tha’if dan Uzza di Wadi Nakhlan. Inilah
tiga berhala terbesar setelah kemusrikan semakin merebak
dan berhala-berhala yang lebih kecil bertebaran di setiap
tempat Hijaz.
Hingga, Ketika Rasulullah SAW menaklukkan Mekkah,
terdapat 360 berhala di sekitar Ka'bah. Beliau menghancurkan
berhala-berhala itu dan memerintahkan agar dikeluarkan dari
masjid dan dibakar.
Adapun upacara penyembahan berhala yang mereka lakukan
1. Mengelilingi berhala sambil berkomat-kamit
2. Menunaikan haji dan tawaf sekeliling berhala,
merunduk sujud dihadapannya
3. Bertaqarrub dengan menyejikan berbagai macam
korban, menyembelih hewan peliharaan demi
berhala
4. Mengundi Nasib

4
Berikut agama bangsa Arab sebelum kedatangan Islam:
1. Agama Yahudi
2. Agama Nasrani dan Agama Majusi
1. Agama Yahudi.
Masuknya agama Yahudi di jazirah Arab pertama kali eksis di
Yaman melalui penjual jerami, As'ad bin Abi Karb. Ketika
itu, dia pergi berperang ke Yatsrib (Madinah) dan disanalah
dia memeluk Yahudi. Dia membawa serta dua ulama Yahudi
dari suku Bani Quraizhah ke Yaman. Agama Yahudi tumbuh
dan berkembang pesat di sana, terlebih lagi ketika anaknya,
Yusuf bergelar Dzu Nuwas menjadi penguasa di Yaman. Dia
menyerang penganut agama Nashrani dari Najran dan
mengajak mereka untuk menganut agama Yahudi, namun
mereka menolak. Karena penolakan ini, dia kemudian
menggali parit dan mencampakkan mereka ke dalamnya lalu
membakarnya hidup-hidup. Sejarah mencatat, jumlah korban
pembunuhan massal ini sekitar 20.000 hingga 40.000 jiwa.
Peristiwa itu terjadi pada bulan Oktober tahun 523 M.
Alqur'an menceritakan sebagian dari peristiwa tragis itu
dalam Surah Al-Buruj (tentang Ashhabul Ukhdud).
2. Agama Nasrani. Agama Nasrani masuk ke jazirah Arab
melalui pendudukan orang-orang Habasyah dan Romawi.
Pendudukan orang-orang Habasyah pertama kali terjadi di
Yaman pada tahun 340 M dan berlangsung hingga tahun 378
5
M. Pada masa itu, gerakan Kristenisasi mulai merambah
permukiman di Yaman. Tak berapa jauh dari masa ini,
seorang yang dikenal sebagai orang zuhud, doanya mustajab
dan dianggap mempunyai kekeramatan. Orang ini dikenal
dengan sebutan Fimiyun; dia datang ke Najran. Dia mengajak
penduduk Najran untuk memeluk agama Nasrani. Mereka
melihat tanda-tanda kejujuran pada dirinya dan kebenaran
agamanya. Karena itu mereka menerima dakwahnya dan
bersedia memeluk agama Nasrani. Tatkala orang-orang
Habasyah menduduki Yaman untuk kedua kalinya pada tahun
525 M; sebagai balasan atas perlakuan Dzu Nuwas yang dulu
pernah dilakukannya, dan tampuk pimpinan dipegang oleh
Abrahah, maka dia menyebarkan agama Nasrani dengan
gencar dan target sasaran mencapai puncaknya ketika dia
membangun sebuah gereja di Yaman, yang diberi nama
"Ka'bah Yaman". Dia menginginkan agar haji yang dilakukan
oleh Bangsa Arab dialihkan ke gereja ini. Dia juga berniat
menghancurkan Baitullah di Mekkah, namun Allah
membinasakannya dan mengazabnya di dunia dan akhirat.
Agama Nashrani dianut oleh kaum Arab Ghassan, suku-suku
Taghlib dan Thayyi' dan selain kedua suku terakhir ini. Hal
itu disebabkan mereka bertetangga dengan orang-orang
Romawi. Bukan itu saja, bahkan sebagian raja-raja Hirah juga
telah memeluknya.
6
3. Agama Majusi. Agama Majusi lebih banyak berkembang di
kalangan orang-orang Arab yang bertetangga dengan orang-
orang Persia yaitu orang-orang Arab di Iraq, Bahrain
(tepatnya di Ahsa'), Hajar dan kawasan tepi pantai teluk Arab
yang bertetangga dengannya. Elite-elite politik Yaman juga
ada yang memeluk agama Majusi pada masa pendudukan
Bangsa Persia terhadap Yaman.

C. Gambaran Masyarakat Arab jahiliyah


1. Kondisi Sosial
Dikalangan bangsa Arab terdapat beberapa kelas masyarakat,
yang kondisinya berbeda satu sama lain. Hubungan seseorang
dengan keluarga dikalangan bangsawan sangat diunggulkan
dan dprioritaskan, dihormati dan dijaga sekalipun haris
dengan pedang yang terhunus dan darah yang tertumpah. Jika
seseorang ingin dipuji dan dipandang dimata bangsa Arab
karena kemuliaan dan keberaniannya, maka dia harus banyak
dibicarakan kaum wanita. Jika seseorang wanita menghendaki
maka dia bisa mengumpulkan beberapa kabilah untuk
perdamaian dan jika mau dia bisa menyalakan api peperangan
dan pertempuran diantara mereka. Sekalipun begitu seseorang
laki-laki tetap dianggap sebagai pemimpin ditengah
keluarganya dan tidak boleh dibantah dan setiap perkataannya
harus dituruti.
7
Abu Daud meriwayatkan dari Aisyah, bahwa pernikahan pada
masa Jahiliyah ada empat macam:
1. Pernikahan Spontan
2. Nikah Istibdha
3. Pernikahan poliandri
4. Wanita memasan bendera didepan pintunya sebagai
symbol siap dikumpuli.
2. Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi mengikuti kondisi sosial yang bisa dilihat
dari jalan kehidupan bangsa Arab. Perdagangan merupakan
sarana yang paling dominan untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Jalur-jalur perdagangan tidak bisa dikuasai begitu saja
kecuali jika sanggup memegang kendali keamanan dan
perdamaian.
Sementara itu kondisi yang aman seperti ini tidak terwujud di
Jazirah Arah kecuali pada bulan-bulan suci. Pada saat itulah
dibuka pasar-pasar yang snagat terkenal, seperti Ukazh,Dzil-
Majaz,Majinnah,dan lain sebagainya.
3. Kondisi Akhlak
a. Kedermawanan
b. Memenuhi janji
c. Kemuliaan jiwa dan keengganan menerima kehinaan dan
kelaliman
d. Pantang mundur
8
e. Kelemah lembutan dan suka menolong orang lain
f. Kesederhanaan pola kehidupan Badui
4. Kondisi Politik
Berlakunya sistem berlaku saat itu adakah system
diktator.

Sumber Gambar:docplayerinfo

9
REFERENSI MATERI
Al-Mubarakfuri,Syaikh Shafiyyurrahman.2013.Sirah Nabawi.
Jakarta Timur: Buku Islam Utama.

https://kalam.sindonews.com/berita/1458235/70/agama-
bangsa-arab-sebelum-kedatangan-islam (13/01/2022)

Majdi,Ahmad labib.2017.Historiografi Arab Pra Islam:


https://www.researchgate.nrt/publication/330764976
(13/01/2022)

10

You might also like