Professional Documents
Culture Documents
Spektek Di Cilik I Rev
Spektek Di Cilik I Rev
BAB I : PENDAHULUAN
BAB V : PENUTUP
SPESIFIKASI TEKNIS
BAB I
PENDAHULUAN
4. Uraian Kegiatan
a). Instansi : Pemerintah Kabupaten Tegal
b). OPD : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Tegal
c). Nama Pengguna Anggaran : Ir. HERY SUHARTONO, MM.
d). Nama PPK : SUDARSO, S.ST., MM.
e). SK Penetapan PPK : Nomor 282 Tahun 2022
f). Kegiatan : Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi
Primer dan Sekunder pada Daerah Irigasi yang
Luasnya dibawah 1000 Ha dalam 1 (Satu)
Daerah Kabupaten/Kota
g). Sub Kegiatan : Rehabilitasi Jaringan Irigasi Permukaan
h). Pekerjaan : Rehabilaasi Jaringan Irigasi DI Cilik I Desa
Danaraja Kecamatan Balapulang
i). Sumber Dana : APBD Kabupaten Tegal Tahun Anggaran 2023
j). Kode RUP : 41525375
k). Pagu Anggaran : Rp. 92.500.000,-
l). Masa Pelaksanaan : 60 (Enam Puluh) hari kalender
Pekerjaan
m). Masa Pemeliharaan : 180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender
Pekerjaan
n). Metode Pemilihan : Metode Pengadaan Langsung melalui proses
pengadaan elektronik.
o). Jenis Kontrak : Jenis kontrak yang digunakan adalah Kontrak
Harga Satuan.
p). Metode pembayaran : - Pembayaran secara langsung 100%
(seratus perseratus) dengan menyerahkan
Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima
perseratus) dari harga SPK dan disertai
bukti setor yang telah divalidasi sesuai
ketentuan dalam SSKK.
BAB II
PERALATAN DALAM
PEKERJAAN
1. Peralatan Utama
Untuk melaksanakan pekerjaan utama yaitu Pekerjaan Pasangan Batu Kali 1:4
dibutuhkan peralatan minimal sebagai berikut :
2. Peralatan Pendukung
Sedangkan untuk peralatan minimal pendukung pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
No. Jenis Peralatan Kapasitas Jumlah Minimal
1 Cangkul - 3 Unit
2 Linggis - 2 Unit
3 Cungkir - 3 Unit
4 Sekop - 3 Unit
3. Ketentuan-ketentuan :
a). Jadwal mobilisasi peralatan harus diserahkan Penyedia kepada Pengawas Daerah
maksimal 14 (empat belas) hari setelah ditetapkan dalam rapat pra konstruksi
(PCM);
b). Peralatan yang dimobilisasi harus sesuai dengan spesifikasi teknis peralatan baik
kapasitas dan produktifitasnya;
c). Pergantian peralatan dilaksanakan dengan persetujuan Pengawas/Koordinator
Pengawas Pekerjaan dengan alat yang kapasitas dan produktifitasnya setara.
d). Semua peralatan tersebut harus layak operasi.
BAB III
KEBUTUHAN PERSONIL
PEKERJAAN
2. Ketentuan-Ketentuan
a). Semua personil baik manajerial maupun pendukung wajib memiliki sertifikat
kompetensi sesuai yang tercantum dalam tabel diatas, yang masih berlaku pada
saat pelaksanaan pekerjaan.
b). Penyedia wajib mendayagunakan warga setempat sebagai tenaga kerja yang
dibuktikan dengan fotocopy KTP untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi
Nasional.
c). Pada saat akan berkontrak, Penyedia wajib memastikan seluruh personil di atas
sehat jasmani dan rokhani.
BAB IV
SPESIFIKASI
PEKERJAAN DAN
BAHAN/MATERIAL
Jalan masuk ke dan melalui daerah kerja dapat menggunakan jalan-jalan setempat
yang berhubungan dengan jalan raya yang berdekatan dengan daerah proyek.
Penyedia hendaknya berpegang pada semua peraturan dan ketentuan hukum yang
berhubungan dengan penggunaan arah angkutan umum dan bertanggung jawab
terhadap kerusakan akibat penggunaan jalan tersebut. Penyedia harus
memperbaiki dan memperkuat jalan yang dilalui apabila Penyedia membutuhkan
tambahan jalan masuk demi kemajuan/kelancaran pekerjaan, maka Penyedia
diminta membuat permohonan tertulis kepada Koordinator Pengawas jauh
sebelumnya. Pengguna tidak bertanggung jawab terhadap pemeliharaan jalan
masuk atau bangunan yang digunakan oleh Penyedia selama pelaksanaan
pekerjaan.
A. PEKERJAAN AKHIR
1) Pembersihan Akhir
Pekerjaan pembersihan akhir harus dilaksanakan oleh Penyedia sebelum serah
terima pekerjaan kepada pihak Pengguna, semua bahan / material sisi dan peralatan
yang ada di lapangan harus sudah tidak berada di lokasi pekerjaan pada saat serah
terima pertama pekerjaan.
5). Foto-foto
Penyedia harus menyerahkan foto untuk laporan progres pekerjaan pada lokasi
yang ditentukan oleh Koordinator Pengawas/Pengawas Lapangan. Minimum 3
(tiga) gambar harus diambil pada tiap lokasi yang memperlihatkan keadaan
sebelum mulai pekerjaan, keadaan dalam tahap konstruksi dan keadaan dalam
penyelesaian. Foto-foto pada tiap lokasi harus diambil dengan arah tertentu
dalam keadaan/latar belakang yang mudah dipakai sebagai tanda dari lokasi
tersebut. Ketiga gambar untuk tahapan itu harus diletakkan dalam album. Tiga
set album-album harus diserahkan kepada Koordinator Pengawas/Pengawas
Lapangan pada penyelesaian pekerjaan.
2.1. GALIAN
1). Umum
a). Pekerjaan ini mencakup penggalian, penanganan, pembuangan atau
penumpukan tanah atau batu atau bahan lain dari jalan atau sekitarnya yang
diperlukan untuk penyelesaian dari pekerjaan dalam Kontrak ini.
b). Semua pekerjaan tanah dari beberapa bagian harus dilaksanakan menurut
ukuran ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar, atau menurut ukuran dan
ketinggian lain, yang mungkin akan diperintahkan oleh Pengguna. Ukuran
yang berdasarkan atau berhubungan dengan ketinggian tanah, atau jarak
terusan harus ditunjukkan kepada Pengguna terlebih dahulu melalui
Koordinator Pengawas/Pengawas Lapangan, sebelum memulai pekerjaan
tanah pada setiap tempat. Yang dimaksud dengan “ketinggian tanah” dalam
spesifikasi adalah tinggi “permukaan tanah” sesudah pembersihan lapangan
dan sebelum pekerjaan tanah dimulai.
c). Kecuali untuk keperluan pembayaran, ketentuan dari Seksi ini berlaku untuk
semua jenis galian yang dilakukan sehubungan dengan Kontrak, dan
pekerjaan galian dapat berupa:
i). Galian Tanah Biasa
ii). Galian Tanah Berbatu
iii). Galian Lumpur
d). Galian tanah biasa dan berlumpur adalah pekerjaan galian dengan material
hasil galian berupa tanah pada umumnya, yang dengan mudah dapat
dilakukan dengan manual ataupun dengan alat (Excavator) bila
memungkinkan. Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan
bidang-bidang yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai dengan yang
diarahkan/ditunjukkan oleh Pengguna. Galian tanah biasa dimaksudkan untuk
daerah yang bahan hasil galiannya terdiri dari tanah, pasir dan kerikil.
e). Galian tanah berbatu adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian
berupa batuan besar dan kecil pada umumnya (termasuk kerikil besar dan
cadas), yang dengan mudah dapat dilakukan dengan manual ataupun
dengan alat (Excavator) bila memungkinkan. Seluruh galian dikerjakan sesuai
dengan garis-garis dan bidang-bidang yang ditunjukkan dalam gambar atau
sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai dengan
yang diarahkan/ditunjukkan oleh Pengguna.
2). Alat
Alat yang digunakan untuk pekerjaan galian tanah yaitu, cangkul, sekop, kereta
dorong, linggis dan alat bantu berupa kayu, benang dan lain-lain.
b). Pembersihan
i). Penyedia diminta untuk memulai pembersihan sebelum pekerjaan
pembangunan dimulai.
ii). Semua kerusakan terhadap pekerjaan-pekerjaan dan milik umum atau
perorangan yang diakibatkan pekerjaan pembersihan yang dilaksanakan
oleh Penyedia harus diperbaiki atau diganti biaya Penyedia.
iii). Semua pengeluaran yang timbul akibat dari pekerjaan tersebut menjadi
tanggung jawab Penyedia.
d). Pelaksanaan
i). Sebelum tanah digali dipasang/ditarik benang dari titik-titik ikat untuk
mengetahui berapa lebar dan panjang digali sampai kedalaman sesuai
dengan gambar.
ii). Semua pekerjaan galian dilakukan sesuai garis batas galian, tingkat,
ketinggian ukuran yang ditunjukkan dalam gambar atau atas saran dari
Koordinator Pengawas/Pengawas Lapangan.
iii). Pekerjaan menggali tanah menggunakan cangkul, bila ada akar atau
batu besar harus diambil, agar dalam pekerjaan pasangan tidak
mengganggu.
iv). Pekerjaan penggalian dilaksanakan secara bertahap/bertangga setiap
kedalaman 50 cm sampai mencapai elevasi dasar saluran sesuai gambar
design/kontrak penggalian dilakukan per ruas saluran.
v). Setiap galian saluran dengan lereng atau tebing yang berjarak vertikal
maksimum 300 cm.
vi). Galian tanah dibuat dengan kemiringan sesuai dengan gambar kerja dan
petunjuk dari Koordinator Pengawas/Pengawas Lapangan.
3). Alat
Alat yang digunakan untuk pekerjaan Pasangan Batu Kali 1:4 yaitu concrete
mixer/molen dan | alat bantu seperti ember, kotak adukan, cangkul, sendok
adukan, sekop, kereta dorong, drum air dan lain-lain.
4). Metode Pelaksanaan
a). Lokasi pembuatan adukan perlu diatur sedemikian rupa agar dapat menjamin
kelancaran pekerjaan, memudahkan bagi pengawas dan menjamin
tercapainya mutu adukan yang baik dan terlindung.
b). Pengadukan dilakukan sedekat mungkin dengan lokasi konstruksi yang akan
dibangun.
c). Pasir dan semen disiapkan terpisah ditempat kering (lebih tinggi dari tanah
sekitarnya).
d). Kotak pengaduk dipasang ditempat datar dilokasi yang memudahkan bagi
petugas pengaduk dan pengangkutan adukan ke lokasi bangunan.
e). Drum air ditempatkan didekat kotak pengaduk, ember takaran disiapkan
secukupnya dilokasi timbunan pasir dan semen.
f). Sebelum pemasangan, batu harus dibersihkan dan dibasahi sampai merata
dan dalam waktu yang cukup untuk memungkinkan penyerapan air mendekati
titik jenuh.
g). Landasan yang akan menerima setiap batu juga harus dibasahi dan
selanjutnya landasan dari adukan harus disebar pada sisi batu yang
bersebelahan dengan batu yang akan dipasang.
h). Adukan dibuat dengan perbandingan 1 bagian semen dan 4 bagian pasir (1
Pc :
4 Ps).
i). Masukkan dan ratakan 2 takar pasir dalam [mesin pengaduk beton yaitu
“Batch Mixer” atau “Portable Continous Mixer” | kotak pengaduk], disusul 1
takar semen dan 2 takar pasir berikutnya.
j). Adukan campuran kering (tanpa air) dengan cangkul sampai rata (homogen).
k). Tuangkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk terus sampai diperoleh
adukan homogen.
l). Adukan sudah baik apabila sudah terlihat lengket dan tidak terurai saat
dituang serta tidak ada yang tersisa diplat cangkul saat dituang tidak terlalu
kering, sehingga mudah digunakan.
m). Pembuatan adukan harus mengimbangi kecepatan pelaksanaan pasangan
batu. Tidak terlambat dan tidak boleh di buat terlalu banyak.
n). Adukan harus sudah dipasang paling lama 1 (satu) jam setelah selesai
diaduk.
o). Tebal dari landasan adukan harus pada rentang antara 2 cm sampai 5 cm
dan merupakan kebutuhan minimum untuk menjamin bahwa seluruh rongga
antara batu yang dipasang terisi penuh.
p). Banyaknya adukan untuk landasan yang ditempatkan pada suatu waktu
haruslah dibatasi sehingga batu hanya dipasang pada adukan baru yang
belum mengeras. Jika batu menjadi longgar atau lepas setelah adukan
mencapai pengerasan awal, maka batu tersebut harus dibongkar, dan
adukannya dibersihkan dan batu tersebut dipasang lagi dengan adukan yang
baru.
q). Pemasangan lapis batu pertama, diawali dengan menghamparkan adukan
setebal 3 - 5 cm, kemudian menyusun batu diatas hamparan dengan jarak 2 -
3 cm (tidak bersinggungan) pukul atau ketok-ketok batu tersebut agar terikat
kuat dengan adukan.
r). Isi rongga diantara batu-batu dengan adukan sampai penuh/mampat dengan
menggunakan sendok adukan.
s). Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana.
t). Apabila hujan atau setelah selesai, pasangan ditutup plastik agar pasangan
yang masih baru tersebut tidak rusak karena air hujan.
5). Contoh Pekerjaan
3). Alat
Alat yang digunakan untuk pekerjaan Siaran 1:3 yaitu ember, kotak adukan,
cangkul, sendok adukan, sekop, kereta dorong, drum air dan lain-lain.
4). Metode Pelaksanaan
a). Pasir dimasukkan ke dalam kotak adukan terlebih dahulu kemudian semen
dan diaduk sampai pasir dan semen bercampur. Setelah terasa sudah
tercampur, baru diberi air bersih secukupnya sesuai dengan kebutuhan spesi.
b). Sebelum siaran dipasang adukan, pasangan diantara batu–batu halus dikorek
sampai kedalaman 2-3 cm, kemudian pasangan dibersihkan dan disiram air
agar terjadi ikatan yang kuat antara pasangan siaran.
c). Siaran dibentuk sesuai lekukan sambungan dan dirapikan sehingga terlihat
indah.
5). Contoh Pekerjaan
a) Pada permulaan pekerjaan siaran, Penyedia harus membuat contoh
mortar/spesi sesuai spesifikasi dan contoh mortar tersebut dengan ukuran
10x10x10 cm diletakkan di Kantor lapangan sejumlah 1 (satu) contoh per
jenis bahan dan campuran. Semua pekerjaan harus sederajat dengan/atau
lebih baik dari contoh.
b) Apabila volume pekerjaan siaran ≥ 100 m2, Penyedia wajib mengirimkan
bahan untuk pembuatan standart mortar di Laboratorium. Penyedia wajib
mengirimkan 3 (tiga) contoh mortar dari bahan yang dipergunakan di
lapangan dengan ukuran 5x5x5 cm, setiap volume 100 m2 untuk dilakukan
pengetesan di Laboratorium. Hasil pengetesan harus sederajat atau lebih
baik dari standart mortar tersebut diatas. Selanjutnya untuk volume > 100 m2
jumlah contoh mortar akan ditentukan oleh Koordinator
Pengawas/Pengawas Lapangan.
c) Apabila volume pekerjaan siaran < 100 m2 maka pembuatan benda uji boleh
kurang dari 3 buah, namun harus menjamin keterwakilan secara keseluruhan
mortar/spesi yang digunakan.
PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN
(PPK)
BAB V
PENUTUP
A. PEKERJAAN AKHIR
1) Pembersihan Akhir
Pekerjaan pembersihan akhir harus dilaksanakan oleh Penyedia sebelum serah
terima pekerjaan kepada pihak Pengguna, semua bahan / material sisi dan peralatan
yang ada di lapangan harus sudah tidak berada di lokasi pekerjaan pada saat serah
terima pertama pekerjaan.