You are on page 1of 3

PERAN FISIOTERAPI DALAM MENINGKATKAN AKTIFITAS

FISIK PADA LANSIA

Oleh: Sri Gunda Fahriana Fahruddin, S.Ft., M.Fis

Dosen S-1 Fisioterapi STIKES Telogorejo Semarang

Lansia adalah seseorang yang sudah mencapai usia 60 tahun ke atas.


Lansia dikategorikan dalam 2 kelompok yaitu lansia potensial dan lansia tidak
potensial. Lansia potensial adalah Lansia yang masih mampu untuk melakukan
pekerjaan atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang/jasa. Lansia tidak
potensial adalah lansia yang tidak berdaya mencari nafkah sehingga hidupnya
bergantung pada bantuan orang lain. Seiring bertambahnya usia mengakibatkan
penurunan aktifitas fisik pada lansia. Kurangnya aktifitas fisik dapat
menyebabkan lansia rentan terkena penyakit atau mengalami cedera.

Berbagai permasalahan yang terjadi pada lansia seperti gangguan


pendengaran, gangguan penglihatan, penurunan sistem kekebalan tubuh,
gangguan pola tidur, dan menurunnya fleksibilitas mengakibatkan lansia tersebut
kurang bergerak. Perubahan-perubahan yang terjadi terkait penuaan tidak dapat
dihindari, karena proses penuaan atau menua merupakan salah satu siklus
kehidupan yang akan dialami oleh setiap manusia. Secara biologis, lansia akan
mengalami proses penuaan secara terus menerus yang ditandai dengan penurunan
daya tahan fisik.

Salah satu upaya yang bisa kita lakukan adalah dengan memodifikasi gaya
hidup seperti melakukan aktifitas fisik, memenuhi asupan nutrisi dan
memanajemen stress. Aktifitas fisik pada lansia dapat menurunkan resiko
terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah, obesitas, diabetes serta mudah
jatuh. Selain itu aktifitas fisik juga dapat meningkatkan kemamampuan
fungsional, kemandirian, dan meningkatkan kesehatan mental.

Nah, apa sih yang bisa dilakukan fisioterapi dalam meningkatkan aktifitas
fisik? Fisioterapis dapat membuat program latihan berupa latihan penguatan dan
latihan keseimbangan. Program latihan penguatan dapat dilakukan 3 kali
seminggu dengan jeda 1 hari diantara latihan, dan latihan keseimbangan dapat
dilakukan setiap hari.

Beberapa latihan penguatan otot yang dapat dilakukan seperti: Latihan

Jinjit, Berdiri menggunakan 1 kaki dan berdiri dengan bertumpu pada Tumit.

Latihan ini dapat dilakukan dengan kombinasi latihan pernafasan, ulangi setiap
gerakan selama 8-10 kali. Latihan ini bertujuan untuk memperkuat otot-otot paha
depan, paha belakang, paha samping dan otot-otot tungkai bawah seperti betis.
Latihan keseimbangan seperti menekuk lutut, berjalan mundur, jalan
berputar membentuk angka 8, berdiri 1 kaki selama 10 detik, dan berjalan naik
tangga.

Latihan-latihan tersebut sangat efektif dalam meningkatkan aktifitas fisik pada


lansia. Latihan tersebut tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan aktifitas fisik
tetapi juga dapat bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan otot, keseimbangan
dan mengurangi resiko jatuh pada lansia.

You might also like