You are on page 1of 22

IMPLEMENTASI PENYEDERHANAAN BIROKRASI MELALUI

PENYUSUNAN ANJAB & ABK ASN YANG BERKUALITAS


Disampaikan Pada 9 Juni 2022
Smart Discussion Series 14

Abd Rohim Asnawi, S.Pd


Abd Rohim Asnawi, S.Pd

Riwayat Pendidikan

Sarjana Administrasi Publik (S.AP)


Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (Konsentrasi Manajemen Kinerja)

Magister Administrasi Publik (M.AP)


Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (Konsentrasi Perencanaan Pembangunan Daerah)

Pengalaman Pendampingan Pemerintah Daerah

• Penyusunan Roadmap Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah


• Pendampingan SAKIP dan Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah
• Penyusunan Dokumen Perencanaan Pemerinfah Daerah
• Pendampingan Penyusunan Peta Proses Bisnis lnstansi Pemerintah
• Pendampingan Penyusunan Evaluasi dan Penataan Kelembagaan Pemerintah
Daerah
• Dll

Peneliti SmartID
Kerangka Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi
Prinsip Pelaksanaan RB:
Outcomes Oriented , Terukur, Efisien,Efektif, Realistik,
Konsisten, Sinergi,Inovatif,Kepatuhan,Dimonitor

To:
Penyederhanaan
From:
Bad Governance Good Governance Birokrasi termasuk area
perubahan :
• Penataan Organisasi
• Penataan Tatalaksana
• Manajemen Aparatur
(Anjab & ABK)

Isu Strategis Hasil Antara


Birokrasi Perubahan

Pelopor  Percontohan
Unit Kerja WBK/WBBM
Penggerak Perubahan
(Agent of Changes & Kapasitas
 Mindset (pola pikir) Instrumen untuk menuju
 Culture set (budaya
Role Model) Assesor kerja) Good Governance
Lingkup Kebijakan Penyederhanaan
Birokrasi

PELAYANAN PUBLIK YANG PRIMA


MEWUJUDKAN BIROKRASI BERKELAS DUNIA

A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a d a n Pe n gaw a s a n
Sumber : Paparan Kementerian PAN RB
Arahan Utama Presiden





 




Perspektif Manajemen Kepegawaian
(UU ASN, PP 11/2017)

Klasifikasi Jabatan
Kebutuhan PNS
Kompetensi Jabatan Evaluasi Jabatan
Analisis Jabatan (Kelas Jabatan)
Analisis Beban Kerja Kompetensi Teknis
Karakteristik
Rencana Kebutuhan 5 Tahun Kompetensi Manajerial
Mekanisme
Peta Jabatan Kompetensi Sosial-
Pola Kerja
Kultural)

Perpindahan antar Pemberhentian PNS


Basis Sistem Merit Jabatan Karena Perampingan
Memenuhi Syarat Jabatan Antar JPT, Jabatan Organisasi atau Kebijakan
berdasarkan: Administrasi, dan Jabatan Pemerintah yang
Kualifikasi Fungsional mengakibatkan Pensiun
Kompetensi Dini
Kinerja
Non-Diskriminatif

Sumber : Paparan Badan Kepegawaian Nasional


Perspektif Perubahan Konsep
Organisasi
Organisasi Tradisional ORGANISASI AGILE
Perubahan cepat,
Fokus pada Aksi,
(Hierarki) dinamis, sumber daya
Bukan “kotak
yang fleksibel
dan garis”

Manajemen

Kepemimpinan Kerja Tim yang


yang mampu bertanggung jawab
Silo works
mengarahkan dan pada hasil
menggerakkan
Sumber : Paparan Kementerian PAN RB Dukungan Tata Kelola Digital
Perspektif Rightsizing dan
Downsizing

• Rightsizing – Penataan Kembali


organisasi agar efektif dalam
proses mencapai tujuan
organisasi
• Downsizing – Perampingan
struktur organisasi dalam hal
efisiensi
Dasar-Dasar Hukum Pelaksanaan
Penyederhanaan Birokrasi

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan

1 Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 25 Tahun


2021 Tentang Penyederhanaan Struktur Organisasi Pada
Instansi Pemerintah Untuk Penyederhanaan Birokrasi
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
2 Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2021 Tentang Penyetaraan Jabatan Administrasi Ke Dalam
Jabatan Fungsional

3 Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Nomor 393 Tahun 2019
Tahapan Penyederhanaan
Birokrasi

1 Penyederhanaan Struktur Organisasi

2 Penyetaraan Jabatan; dan

3 Penyesuaian Sistem Kerja


Optimalisasi Penyederhanaan
Birokrasi
01 04

DUKUNGAN KEBIJAKAN PENYESUAIAN


(Perpres Penyetaraan Penghasilan, Perpres MANAJEMEN KINERJA
Arsitektur SPBE, PermenPANRB Sistem Kerja)

05
02
PENYEDERHANAAN PROSES BISNIS
PENYELESAIAN & EVALUASI PELAYANAN PUBLIK
PENYETARAAN JABATAN

ANJAB & ABK OPTIMALISASI


03 PENYEDERHANAAN 06
BIROKRASI
TRANSFORMASI
EVALUASI EFEKTIVITAS & EFISIENSI
JABATAN FUNGSIONAL
TERHADAP ANGGARAN
ANJAB & ABK ASN
Latar Belakang “
Pada beberapa instansi baik pusat maupun daerah dalam melakukan penyusunan analisis
jabatan dan analisis beban kerja menemui beberapa permasalahan yang terjadi seperti

Ketidakstabilan volume pekerjaan instansi yaitu menumpuk pada periode tertentu dan
01
tidak nampak pekerjaan pada periode yang lain

02 Pengurangan maupun penambahan pegawai, perampingan struktur organisasi

03 Kurang sesuainya kompetensi SDM dengan tugas dan fungsi yang dijalankan, dst.

Beberapa permasalahan tersebut menunjukkan bahwa kajian analisis jabatan dan


analisis beban kerja sangat penting untuk dilaksanakan. Output dari ANJAB dan ABK
bukan hanya sekedar penyusunan jabatan semata, terlebih untuk mengetahui
jumlah, kualitas distribusi, serta komposisi pegawai dalam instansi sesuai dengan
beban kerja yang diemban. Semua itu akan berdampak pada penempatan pegawai
yang tepat, pengembangan karier yang sesuai dengan kompetensi, serta yang tidak
kalah penting sistem remunerasi yang adil dan layak.
Dasar Hukum penyusunan
Analisis Jabatan dan Analisis
Beban Kerja
UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN

PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS

PP Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen PPPK

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2012 tentang Analisis Jabatan di
Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pedoman Analisis Beban
Kerja di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 1 Tahun


2020 tentang Pedoman Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja.

Bahwa setiap instansi pemerintah wajib Menyusun kebutuhan
jumlah dan jenis jabatan PNS dan PPPK berdasarkan analisis
jabatan dan analisis beban kerja

(Pasal 56 & Pasal 94 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014


tentang ASN)

Manajemen PNS

Perencanaan
Pengadaan
Perlindungan Pangkat dan
Jabatan

Pemberhentian
Jaminan pensiun Sistem Pengembangan
Karier dan
dan Hari Tua
Merit
Polakarier

Penggajian dan Promosi dan


tunjangan Mutasi
Penghargaan
Disiplin Penilaian
kinerja
Pengertian

Analisis jabatan merupakan cara yang sistematis yang mampu


mengindentifikasi serta menganalisa persyaratan apa saja yang
diperlukan dalam sebuah pekerjaan serta personel yang dibutuhkan
dalam suatu pekerjaan sehingga sumber daya manusia yang dipilih
mampu melaksanakan pekerjaan itu dengan baik.

Analisis beban kerja (ABK) merupakan kajian terhadap seberapa


besar volume pekerjaan yang dibebankan pada suatu unit organisasi
maupun karyawan dalam menjamin ketercapaian rencana strategis
di masa yang akan datang. Singkatnya analisis beban kerja nantinya
akan memberikan informasi mengenai kualitas dan kuantitas SDM
yang diperlukan.
ANJAB & ABK UNTUK MEWUJUDKAN
OUTCOME ORGANISASI

SKP ANJAB & ABK

 JPT UTAMA
 JPT MADYA
SKP JPT JPT PRATAMA

JAB
PENILAIAN
SKP JA ADMINISTRATOR
KINERJA
JAB PENGAWAS

ANGKA
RENCANA KERJA RENCANA KERJA RENCANA KERJA KREDIT
(PENDEKATAN (PENDEKATAN (PENDEKATAN JAB FUNGSIONAL
LAYANAN) PRODUK NON OUTCOME JAB PELAKSANA NON ANGKA
LAYANAN) ANTARA) KREDIT
GRAND DESAIN PERENCANAAN ASN
TAHAPAN ANJAB & ABK
Manfaat Dilaksanakannya
Analisis Jabatan dan Analisis
Beban Kerja
1 Penataan/penyempurnaan struktur organisasi
Program mutasi pegawai dari unit yang berlebihan ke
7 unit yang kekurangan;
Penilaian prestasi kerja jabatan dan prestasi kerja
2 unit
8 Program promosi pegawai;

3 Bahan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja


9 Reward and punishment terhadap unit atau pejabat;

4 Sarana peningkatan kinerja kelembagaan


10 Bahan penyempurnaan program diklat; dan
Penyusunan standar beban kerja jabatan/kelembagaan,
5 penyusunan daftar susunan pegawai atau bahan
penetapan eselonisasi jabatan struktural Bahan penetapan kebijakan bagi pimpinan dalam
11 rangka peningkatan pendayagunaan sumber daya
Penyusunan rencana kebutuhan pegawai secara riil manusia.
6 sesuai dengan beban kerja organisasi
Visit Us :

You might also like