Professional Documents
Culture Documents
Tugas Makalah Komkep 2
Tugas Makalah Komkep 2
MAKALAH
DISUSUN OLEH :
PEBRIANI_G1B121015
ATHA NADIA_G1B121017
SANTI LATIFAH_G1B121019
NURHAFNI AWALIYYAH_G1B121053
UNIVERSITAS JAMBI
2022/2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama allah STW.yang maha pengasih lagi maha penyayang,
kami panjatkan puji syukur atas kehadirat allah SWT. Yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayatnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang komunikasi terapeutik pada lansia dan remaja dengan baik dan tepat
waktu. Kami juga menyampaikan banyak terima kasih kepada Ns.Yusnilawati, S.
Kep., M. Kep selaku dosen pengampu di makalah ini.
Terlepas dari semua itu,kami menyadari bahwa laporan ini masi banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritikan dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki laporan ini.
Atha nadia
DAFTAR ISI
Contents
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1. LATAR BELAKANG...............................................................................................1
2. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................2
3. TUJUAN....................................................................................................................2
BAB II..............................................................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................................................4
1. Pengertian komunikasi terapeutik..........................................................................4
3. Karakteristik Lansia................................................................................................4
4. Pendekatan Perawatan Lansia Dalam Konteks Komunikasi...............................5
5. Teknik Komunikasi Pada Lansia............................................................................6
6. Hambatan Berkomunikasi Dengan Lansia............................................................8
7. Teknik Perawatan Lansia Pada Reaksi Penolakan...............................................9
8. Hal - hal yang perlu diperhatikan saat berinteraksi pada lansia.......................10
9. Perkembangan Komunikasi Remaja....................................................................11
10. Tujuan Komunikasi Remaja...............................................................................11
12. Teknik Komunikasi pada Remaja......................................................................12
13. Komunikasi Terapeutik Pada Remaja...............................................................13
14. Tahapan Dalam Komunikasi Dengan Remaja...................................................14
PENUTUP.......................................................................................................................15
1. Kesimpulan.............................................................................................................15
2. Saran.......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pada saat anak beranjak remaja , kadang kala orang tua menemukan kesulitan untuk
melakukan komunikasi secara dua arah dengan anak . Masa - masa remaja untuk setiap
anak terkadang mejadi periode yang sulit dan ini dikarenakan anak remaja mulai
mengalami beberapa hal dalam hidupnya seperti mengembangkan identitas mereka
sendiri secara individu . Adanya perubahan biologis dan fisiologis menghadapi tekanan
dari teman sebayanya , mengalami ketertarikan pada lawan jenis , dan lain sebagainya .
Sementara orang tua juga mulai merasakan besarnya kekhawatiran pada anak remaja
mereka , baik terhadap pergaulannya maupun perkembangan kepribadiannya . Jadi ,
bagaimanakah cara terbaik untuk mengatasinya ? Pendekatan terhadap orang tua adalah
salah cara yang tepat dilakukan . Komunikasi yang efektif antara orang tua dengan anak
anak sangat penting dilakukan karena akan membuat hubungan antara orang tua dan anak
tetap terjalin dengan baik . Untuk menciptakan komunikasi yang efektif orang tua perlu
memahami karakteristik remaja . Sebagai seorang perawat , perawat bisa memfasilitasi
antara orang tua dan remaja . Perawat bisa menggali masalah yang dihadapi remaja , dan
selanjutnya orang tua bisa diberitahukan cara mengatasi masalah anaknya . Agar tindakan
yang diberikan perawat bisa berjalan lancar , perawat perlu menerapkan strategi
pelaksanaan di setiap tindakan keperawatan . Pada makalah ini , kami akan membahas
mengenai komunikasi terapeutik pada klien remaja .
2. RUMUSAN MASALAH
a. Apa definisi komunikasi terapeutik ?
b. Apa manfaat komunikasi terapeutik ?
c. Bagaimana karakteristik lansia ?
d. Bagaimana cara pendekatan perawatan lansia dalam konteks komunikasi
e. Bagaimana teknik komunikasi pada lansia ?
f. Apa saja hambatan berkomunikasi dengan lansia ?
g. Bagaimana teknik perawatan lansia pada reaksi penolakan ? 8. Apa saja hal -
hal yang perlu diperhatikan saat berinteraksi dengan lansia ?
h. Bagaimana perkembangan komunikasi remaja ?
i. Apa tujuan komunikasi remaja ?
j. Apa saja faktor yang mempengaruhi komunikasi remaja ?
k. Apa saja teknik komunikasi pada remaja ?
l. Apa Komunikasi terapeutik pada remaja?
m. Apasaja Tahapan komunikasi dengan remaja?
3. TUJUAN
a. Untuk mengetahui definisi komunikasi terapeutik
b. Untuk mengetahui manfaat komunikasi terapeutik
c. Untuk mengetahui karakteristik lansia
4. MANFAAT
1. Bagi mahasiswa
Sebagai acuan maupun sebagai peambah ilmu pegetahuan khususnya
dalam mempelajari komunikasi terapeutik pada lansia dan remaja.
2. Bagi pendidikan
Dapat digunakan sebagai tambahan dan acuan pendidikan yang lebih
unggul dan lebih bermutu.
3. Bagi pembaca
Dapat memberikan wawasan yang lebih luas tentatng komunikasi
terapeutik pada keluarga, kelompok masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
terapeutik adalah hubungan kerja sama yang ditandai dengan tukar menukar
perilaku , perasaan , fikiran dan pengalaman dalam membina hubungan intim
terapeutik ( Stuart dan Sundeen ) . Komunikasi dengan lansia harus
memperhatikan faktor fisik , psikologi , ( lingkungan dalam situasi individu harus
mengaplikasikan ketrampilan komunikasi yang tepat . disamping itu juga
memerlukan pemikiran penuh serta memperhatikan waktu yang tepat .
3. Karakteristik Lansia
Berdasarkan usianya , organisasi kesehatan dunia ( WHO )
mengelompokan usia lanjut menjadi empat macam meliputi :
a ) Usia pertengahan ( middle age ) kelompok usia 45 samapai 59
tahun b ) Usia lanjut ( elderly ) kelompok usia antara 60 samapai 70
tahun c ) Usia lanjut usai ( old ) kelompok usia antara 75 sampai 90
tahun d ) Usaia tua ( veryold ) kelompk usia di atas 90 tahun
Meskipun batasan usia sangat beragam untuk menggolongkan lansia
namun perubahan perubahan akibat dari usai tersebut telah dapat di identifikasi ,
misalnya perubahan pada aspek fisik berupa perubahan neurologi dan sensorik,
perubahan visual , perubahan pendengaran .Perubahan - perubahan tersebut dapat
menghambat proses penerimaan dan interprestasi terhadap maksud komunikasi .
lakukan dapat berlangsung secara lancar dan sesuai dengan tujuan yang
diinginkan . Beberapa teknik komunikasi yang dapat diterapkan antara lain :
a. Teknik asertif
Asertif adalah sikap yang dapat menerima , memahami pasangan bicara
dengan menunjukan sikap peduli , sabar untuk mendengarkan dan
memperhatikan ketika pasangan bicara agar maksud komunikasi atau
pembicaraan dapat di mengerti . Asertif merupakan pelaksanaan dan
etika berkomunikasi . Sikap ini akan sangat membantu petugas
kesehatan untuk menjaga hubungan yang terapeutik dengan klien lansia .
b. Responsif
Reaksi petugas kesehatan terhadap fenomena yang terjadi pada klien
merupakana bentuk perhatian petugas kepada klien . Ketika perawat
mengetahui adanya perubahan sikap atau kebiasaan klien sekecil apapun
hendaknya menanyakan atau klarifikasi tentang . perubahan tersebut
misalnya dengan mengajukan pertanyaan apa yang sedang bapak / ibu
fikirkan saat ini , apa yang bisa bantu ... ? berespon berarti bersikap aktif
tidak menunggu permintaan bantuan dari klien . Sikap aktif dari petugas
kesehatan ini akan menciptakan perasaan tenang bagi klien .
c. Fokus
Sikap ini merupakan upaya perawat untuk tetap konsisten terhadap
materi komunikasi yang di inginkan . Ketika klien mengungkapkan
pertanyaan - pertanyaan di luar materi yang di inginkan , maka perawat
hendaknya mengarahkan maksud pembicaraan . Upaya ini perlu di
perhatikan karena umumnya klien lansia senang menceritakan hal - hal
yang mungkin tidak relevan untuk kepentingan petugas kesehatan .
d. Supportif
Perubahan yang terjadi pada lansia , baik pada aspek fisik maupun psikis
secara bertahap menyebabkan emosi klien relative menjadi labil
perubahan ini perlu di sikapi dengan menjaga kesetabilan emosi klien
lansia , mesalnya dengan mengiyakan , senyum dan mengagukan kepala
ketika lansia mengungkapkan perasaannya sebagai sikap hormat
menghargai selama lansia berbicara . Sikap ini dapat menumbuhkan
kepercayaan diri klien lansia sehingga lansia tidak menjadi beban bagi
keluarganya . Dengan demikaian di harapkan klien termotivasi untuk
10
untuk belajar memecahkan masalah secara positif . Apabila anak merasa cemas
dan stress . jelaskan bahwa ia dapat mengajak bicara teman sebayanya dan / atau
orang dewasa yang ia percaya terutama orang tua dan termasuk juga perawat
yang selalu bersedia menemani dan mendengarkan keluhannya . Menghargai
keberadaan identitas diri dan harga dirinya merupakan hal yang prinsip untuk
diperhatikan dalam berkomunikasi . Luangkan waktu bersama dan tunjukkan
ekspresi wajah yang bersahabat dengannya , jangan memotong pembicaraan saat
ia sedang mengekspresikan perasaan dan pikirannya , menghargai pandangan
remaja serta menerima perbedaan . Hindari perkataan yang menyinggung harga
dirinya , hindari mengkritik . atau menghakimi , hindari pertanyaan yang
menyelidiki atau interogasi . Kita harus menghormati privasinya dan berikan
dukungan atas hal yang telah dicapainya secara positif dengan selalu memberikan
reinforcement positif .
11
4. Usia tumbang dan status kesehatan remaja Bila ingin berkomunikasi , maka
harus sesuaikan dengan tingkat usia agar komunikasi tersebut berlangsung
efektif
5. Saluran
Saluran sangat penting dalam berkomunikasi agar pesan dapat tersampaikan
ke komunikan dengan baik.
12
dirasakan anak dan keinginan tersebut dapat menunjukan persaan dan pikiran
anak pada saat itu .
5. Pilihan pro dan kontra
Penggunaan teknik komunikasi ini sangat penting dalam menentukkan atau
mengetahui perasaan dan pikiran anak , dengan mengajukan pasa situasi
yang menunjukkan pilihan yang positif dan negatif yang sesuai dengan
pendapat anak remaja .
6. Penggunaan skala
Pengunaan skala atau peringkat ini digunakan dalam mengungkapkan
perasaan sakit pada anak seperti pengguaan perasaan nyeri , cemas , sedih
dan lain - lain , dengan menganjurkan anak untuk mengekspresikan perasaan
sakitnya .
7. Menulis
Melalui cara ini remaja akan dapat mengekspresikan dirinya baik pada
keadaan sedih , marah atau lainnya dan biasanya banyak dilakukan pada
remaja yang jengkel . marah dan diam .
13
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pemaparan diatas , dapat kami tarik kesimpulan : Komunikasi terapeutik
adalah hubungan kerja sama yang ditandai dengan tukar menukar perilaku ,
perasaan, fikiran dan pengalaman dalam membina hubungan intim terapeutik ( Stuart
dan Sundeen ) . Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan
menganjurkan kerja sama antara perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan
pasien . Berdasarkan usianya , organisasi kesehatan dunia ( WHO ) mengelompokan
usia lanjut menjadi empat macam meliputi : usia pertengahan , usia lanjut , usia
lanjut usia dan usia tua . Pendekatan perawatan lansia dalam konteks komunikasi
ada pendekatan fisik , psikologis , social , dan spiritual . Teknik komunikasi pada
lansia terdiri dari teknik asertif , responsif , focus , supportif . klarifikasi , sabar dan
ikhlas . Hambatan berkomunkasi dengan lansia : agresif , non - asertif . Teknik
perawatan lansia pada reaksi penolakan kenali segera reaksi penolakan klien ,
orientasikan klien lansia pada pelaksanan perawatan diri sendiri , libatkan keluarga
atau pihak keluarga terdekat dengan tepat . . Hal - hal yang perlu diperhatikan saat
14
15
DAFTAR PUSTAKA
16