You are on page 1of 21

lOMoARcPSD|22927453

G1b121017 atha nadia - ilmu keperawatan


makalah komunikasi terapeutik pada lansia dan
remaja
keperawatan (Universitas Komputer Indonesia)

Downloaded by Viola Veronika y (violaveronikasianipar@gmail.com)


lOMoARcPSD|22927453

Studocu is not sponsored or endorsed by anyor university

Downloaded by Viola Veronika y (violaveronikasianipar@gmail.com)


lOMoARcPSD|22927453

MAKALAH

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA LANSIA DAN REMAJA

DOSEN PENGAMPU : Ns.Yusnilawati, S. Kep., M. Kep

DISUSUN OLEH :

MILA HUSWATUN HASANNAH_G1B121011

PEBRIANI_G1B121015

ELSA VOLINDA SARY_GB121015

ATHA NADIA_G1B121017

SANTI LATIFAH_G1B121019

NURHAFNI AWALIYYAH_G1B121053

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

2022/2023

KATA PENGANTAR

Downloaded by Viola Veronika y (violaveronikasianipar@gmail.com)


lOMoARcPSD|22927453

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dengan menyebut nama allah STW.yang maha pengasih lagi maha penyayang,
kami panjatkan puji syukur atas kehadirat allah SWT. Yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayatnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang komunikasi terapeutik pada lansia dan remaja dengan baik dan tepat
waktu. Kami juga menyampaikan banyak terima kasih kepada Ns.Yusnilawati, S.
Kep., M. Kep selaku dosen pengampu di makalah ini.

Terlepas dari semua itu,kami menyadari bahwa laporan ini masi banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritikan dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki laporan ini.

Wasalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.

Jambi, 25 agustus 2022

Atha nadia

Downloaded by Viola Veronika y (violaveronikasianipar@gmail.com)


lOMoARcPSD|22927453

DAFTAR ISI

Contents
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1. LATAR BELAKANG...............................................................................................1
2. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................2
3. TUJUAN....................................................................................................................2
BAB II..............................................................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................................................4
1. Pengertian komunikasi terapeutik..........................................................................4
3. Karakteristik Lansia................................................................................................4
4. Pendekatan Perawatan Lansia Dalam Konteks Komunikasi...............................5
5. Teknik Komunikasi Pada Lansia............................................................................6
6. Hambatan Berkomunikasi Dengan Lansia............................................................8
7. Teknik Perawatan Lansia Pada Reaksi Penolakan...............................................9
8. Hal - hal yang perlu diperhatikan saat berinteraksi pada lansia.......................10
9. Perkembangan Komunikasi Remaja....................................................................11
10. Tujuan Komunikasi Remaja...............................................................................11
12. Teknik Komunikasi pada Remaja......................................................................12
13. Komunikasi Terapeutik Pada Remaja...............................................................13
14. Tahapan Dalam Komunikasi Dengan Remaja...................................................14
PENUTUP.......................................................................................................................15
1. Kesimpulan.............................................................................................................15
2. Saran.......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................17

ii

Downloaded by Viola Veronika y (violaveronikasianipar@gmail.com)


lOMoARcPSD|22927453

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan


seseorang untuk menetapkan , mempertahankan dan meningkatkan kontrak dengan orang
lain karena komunikasi dilakukan oleh seseorang , setiap hari orang seringkali salah
berpikir bahwa komunikasi adalah sesuatu yang mudah . Namun sebenarnya adalah
proses yang kompleks yang melibatkan tingkah laku dan hubungan serta memungkinkan
individu . berasosiasi dengan orang lain dan dengan lingkungan sekitarnya . Hal itu
merupakan peristiwa yang terus berlangsung secara dinamis yang maknanya dipacu dan
ditransmisikan . Untuk memperbaiki interpretasi pasien terhadap pesan , perawat harus
tidak terburu - buru dan mengurangi kebisingan dan distraksi . Kalimat yang jelas dan
mudah dimengerti dipakai untuk menyampaikan pesan karena arti suatu kata sering kali
telah lupa atau ada kesulitan dalam mengorganisasi dan mengekspresikan pikiran .
Instruksi yang berurutan dan sederhana dapat dipakai untuk mengingatkan pasien dan
sering sangat membantu . ( Bruner & Suddart . 2001 188 ) . Komunikasi adalah proses
interpersonal yang melibatkan perubahan verbal dan non verbal dari informasi dan ide .
Komunikasi mengacu tidak hanya pada isi tetapi juga pada perasaan dan emosi dimana
individu menyampaikan hubungan ( Potter - Perry , 301 ) . Komunikasi pada lansia
membutuhkan perhatian khusus . Perawat harus waspada terhadap perubahan fisik ,
psikologi , emosi , dan sosial yang mempengaruhi pola komunikasi . Perubahan yang
berhubungan dengan umur dalam sistem auditoris dapat mengakibatkan kerusakan pada
pendengaran . Perubahan pada telinga bagian dalam dan telinga mengalangi proses
pendengaran pada lansia sehingga tidak toleran teradap suara . Berdasarkan hal - hal
tersebut kami menulis makalah ini yang berjudul " komunikasi terapiutik pada lansia “ .

Pada saat anak beranjak remaja , kadang kala orang tua menemukan kesulitan untuk
melakukan komunikasi secara dua arah dengan anak . Masa - masa remaja untuk setiap
anak terkadang mejadi periode yang sulit dan ini dikarenakan anak remaja mulai
mengalami beberapa hal dalam hidupnya seperti mengembangkan identitas mereka
sendiri secara individu . Adanya perubahan biologis dan fisiologis menghadapi tekanan

Downloaded by Viola Veronika y (violaveronikasianipar@gmail.com)


lOMoARcPSD|22927453

dari teman sebayanya , mengalami ketertarikan pada lawan jenis , dan lain sebagainya .
Sementara orang tua juga mulai merasakan besarnya kekhawatiran pada anak remaja
mereka , baik terhadap pergaulannya maupun perkembangan kepribadiannya . Jadi ,
bagaimanakah cara terbaik untuk mengatasinya ? Pendekatan terhadap orang tua adalah
salah cara yang tepat dilakukan . Komunikasi yang efektif antara orang tua dengan anak
anak sangat penting dilakukan karena akan membuat hubungan antara orang tua dan anak
tetap terjalin dengan baik . Untuk menciptakan komunikasi yang efektif orang tua perlu
memahami karakteristik remaja . Sebagai seorang perawat , perawat bisa memfasilitasi
antara orang tua dan remaja . Perawat bisa menggali masalah yang dihadapi remaja , dan
selanjutnya orang tua bisa diberitahukan cara mengatasi masalah anaknya . Agar tindakan
yang diberikan perawat bisa berjalan lancar , perawat perlu menerapkan strategi
pelaksanaan di setiap tindakan keperawatan . Pada makalah ini , kami akan membahas
mengenai komunikasi terapeutik pada klien remaja .

2. RUMUSAN MASALAH
a. Apa definisi komunikasi terapeutik ?
b. Apa manfaat komunikasi terapeutik ?
c. Bagaimana karakteristik lansia ?
d. Bagaimana cara pendekatan perawatan lansia dalam konteks komunikasi
e. Bagaimana teknik komunikasi pada lansia ?
f. Apa saja hambatan berkomunikasi dengan lansia ?
g. Bagaimana teknik perawatan lansia pada reaksi penolakan ? 8. Apa saja hal -
hal yang perlu diperhatikan saat berinteraksi dengan lansia ?
h. Bagaimana perkembangan komunikasi remaja ?
i. Apa tujuan komunikasi remaja ?
j. Apa saja faktor yang mempengaruhi komunikasi remaja ?
k. Apa saja teknik komunikasi pada remaja ?
l. Apa Komunikasi terapeutik pada remaja?
m. Apasaja Tahapan komunikasi dengan remaja?

3. TUJUAN
a. Untuk mengetahui definisi komunikasi terapeutik
b. Untuk mengetahui manfaat komunikasi terapeutik
c. Untuk mengetahui karakteristik lansia

Downloaded by Viola Veronika y (violaveronikasianipar@gmail.com)


lOMoARcPSD|22927453

d. Untuk mengetahui cara pendekatan perawatan lansia dalam konteks


komunikasi ?
e. Untuk mengetahui teknik komunikasi pada lansia
f. Untuk mengetahui hambatan berkomunikasi dengan lansia
g. Untuk mengetahui teknik perawatan lansia pada reaksi penolakan
h. Untuk mengetahui hal - hal yang perlu diperhatikan saat berinteraksi
denganlansia
i. Perkembangan komunikasi remaja
j. Tujuan komunikasi remaja
k. Faktor yang mempengaruhi komunikasi remaja
l. Teknik komunikasi remaja
m. Untuk mengetahui komunikasi terapeutik pada remaja
n. Mengetahui apa saja tahapan dalam komunikasi dengan remaja

4. MANFAAT

1. Bagi mahasiswa
Sebagai acuan maupun sebagai peambah ilmu pegetahuan khususnya
dalam mempelajari komunikasi terapeutik pada lansia dan remaja.
2. Bagi pendidikan
Dapat digunakan sebagai tambahan dan acuan pendidikan yang lebih
unggul dan lebih bermutu.
3. Bagi pembaca
Dapat memberikan wawasan yang lebih luas tentatng komunikasi
terapeutik pada keluarga, kelompok masyarakat.

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian komunikasi terapeutik


Pengertian Komunikasi Terapiutik Indrawati ( 2003 ) mengemukakan
bahwa komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar,
bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien . Komunikasi

Downloaded by Viola Veronika y (violaveronikasianipar@gmail.com)


lOMoARcPSD|22927453

terapeutik adalah hubungan kerja sama yang ditandai dengan tukar menukar
perilaku , perasaan , fikiran dan pengalaman dalam membina hubungan intim
terapeutik ( Stuart dan Sundeen ) . Komunikasi dengan lansia harus
memperhatikan faktor fisik , psikologi , ( lingkungan dalam situasi individu harus
mengaplikasikan ketrampilan komunikasi yang tepat . disamping itu juga
memerlukan pemikiran penuh serta memperhatikan waktu yang tepat .

2. Manfaat Komunikasi Terapeutik


Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan
menganjurkan kerja sama antara perawat dan pasien melalui hubungan perawat
dan pasien . Mengidentifikasi . mengungkap perasaan dan mengkaji masalah dan
evaluasi tindakan yang dilakukan oleh . perawat ( Indrawati , 2003 : 50 ) .

3. Karakteristik Lansia
Berdasarkan usianya , organisasi kesehatan dunia ( WHO )
mengelompokan usia lanjut menjadi empat macam meliputi :
a ) Usia pertengahan ( middle age ) kelompok usia 45 samapai 59
tahun b ) Usia lanjut ( elderly ) kelompok usia antara 60 samapai 70
tahun c ) Usia lanjut usai ( old ) kelompok usia antara 75 sampai 90
tahun d ) Usaia tua ( veryold ) kelompk usia di atas 90 tahun
Meskipun batasan usia sangat beragam untuk menggolongkan lansia
namun perubahan perubahan akibat dari usai tersebut telah dapat di identifikasi ,
misalnya perubahan pada aspek fisik berupa perubahan neurologi dan sensorik,
perubahan visual , perubahan pendengaran .Perubahan - perubahan tersebut dapat
menghambat proses penerimaan dan interprestasi terhadap maksud komunikasi .

Perubahan ini juga menyebabkan klien lansia mengalami kesulitan dalam


berkomunikasi . Belum lagi perubahan kognetif yang berpengaruh pada tingkat
intelegensi , kemampuan belajar , daya memori dan motivasi klien .
Perubahan emosi yang sering terlihat adalah berupa reaksi penolakan
terhadap kondisi yang terjadi . Gejala - gejala penolakan tersebut misalnya :
a ) Tidak percaya terhadap diagnose , gejala , perkembangan serta
keterangan yang di berikan petugas kesehatan b ) Mengubah keterangan
yang di berikan sedemikian rupa , sehinga di
terima keliru

Downloaded by Viola Veronika y (violaveronikasianipar@gmail.com)


lOMoARcPSD|22927453

c) Menolak membicarakan perawatanya di rumah sakit d ) Menolak ikut


serta dalam perawatan dirinya secara umum khususnya tindakan yang
mengikut sertakan dirinya e ) Menolak nasehat - nasehat misalnya ,
istirahat baring , berganti posisi tidur terutama bila nasehat tersebut demi
kenyamanan klien .

4. Pendekatan Perawatan Lansia Dalam Konteks Komunikasi


a. Pendekatan fisik
Mencari informasi tentang kesehatan obyektif , kebutuhan , kejadian ,
yang dialami, peruban fisik organ tubuh , tingkat kesehatan yang masih
bisa di capai dan di kembangkan serta penyakit yang dapat di cegah
progresifitasnya . Pendekatan ini relative lebih mudah di laksanakan dan
di carikan solusinya karena riil dan mudah di observasi .
b. Pendekatan psikologis
Karena pendekatan ini sifatnya absrak dan mengarah pada perubahan
prilaku , maka umumnya membutuhkan waktu yang lebih lama . Untuk
melaksanakan pendekatan ini perawat berperan sebagai konselor ,
advokat , supporter , interpreter terhadap sesuatu yang asing atau sebagai
penampung masalah - masalah yang pribadi dan sebagai sahabat yang
akrab bagi klien .
c. Pendekatan social
Pendekatan ini di lakukan untuk meningkatkan keterampilan berinteraksi
dalam lingkungan . Mengadakan diskusi , tukar pikiran , bercerita ,
bermain , atau mengadakan kegiatan - kegiatan kelompok merupakan
implementasi dari pendekatan ini agar klien dapat berinteraksi dengan
sesama klien maupun dengan petugas kesehatan .
d. Pendekatan spiritual
Perawat harus bisa memberikan kepuasan batin dalam hubunganya
dengan Tuhan atau agama yang dianutnya terutama ketika klien dalam
keadaan sakit .
5. Teknik Komunikasi Pada Lansia
Untuk dapat melaksanakan komunikasi yang efektif kepada lansia , selain
pemahaman yang memadai tentang karakteristik lansia , petugas kesehatan atau
perawat juga harus mempunyai teknik - teknik khusus agar komunikasi yang di

Downloaded by Viola Veronika y (violaveronikasianipar@gmail.com)


lOMoARcPSD|22927453

lakukan dapat berlangsung secara lancar dan sesuai dengan tujuan yang
diinginkan . Beberapa teknik komunikasi yang dapat diterapkan antara lain :
a. Teknik asertif
Asertif adalah sikap yang dapat menerima , memahami pasangan bicara
dengan menunjukan sikap peduli , sabar untuk mendengarkan dan
memperhatikan ketika pasangan bicara agar maksud komunikasi atau
pembicaraan dapat di mengerti . Asertif merupakan pelaksanaan dan
etika berkomunikasi . Sikap ini akan sangat membantu petugas
kesehatan untuk menjaga hubungan yang terapeutik dengan klien lansia .
b. Responsif
Reaksi petugas kesehatan terhadap fenomena yang terjadi pada klien
merupakana bentuk perhatian petugas kepada klien . Ketika perawat
mengetahui adanya perubahan sikap atau kebiasaan klien sekecil apapun
hendaknya menanyakan atau klarifikasi tentang . perubahan tersebut
misalnya dengan mengajukan pertanyaan apa yang sedang bapak / ibu
fikirkan saat ini , apa yang bisa bantu ... ? berespon berarti bersikap aktif
tidak menunggu permintaan bantuan dari klien . Sikap aktif dari petugas
kesehatan ini akan menciptakan perasaan tenang bagi klien .
c. Fokus
Sikap ini merupakan upaya perawat untuk tetap konsisten terhadap
materi komunikasi yang di inginkan . Ketika klien mengungkapkan
pertanyaan - pertanyaan di luar materi yang di inginkan , maka perawat
hendaknya mengarahkan maksud pembicaraan . Upaya ini perlu di
perhatikan karena umumnya klien lansia senang menceritakan hal - hal
yang mungkin tidak relevan untuk kepentingan petugas kesehatan .
d. Supportif
Perubahan yang terjadi pada lansia , baik pada aspek fisik maupun psikis
secara bertahap menyebabkan emosi klien relative menjadi labil
perubahan ini perlu di sikapi dengan menjaga kesetabilan emosi klien
lansia , mesalnya dengan mengiyakan , senyum dan mengagukan kepala
ketika lansia mengungkapkan perasaannya sebagai sikap hormat
menghargai selama lansia berbicara . Sikap ini dapat menumbuhkan
kepercayaan diri klien lansia sehingga lansia tidak menjadi beban bagi
keluarganya . Dengan demikaian di harapkan klien termotivasi untuk

Downloaded by Viola Veronika y (violaveronikasianipar@gmail.com)


lOMoARcPSD|22927453

menjadi dan berkarya sesuai dengan kemampuannya . Selama memberi


dukungan baik secara materiil maupun moril , petugas kesehatan jangan
terkesan menggurui atau mangajari klien karena ini dapat merendahan
kepercayaan klien kepada perawat atau petugas kesehatan lainnya .
Ungkapan - ungkapan yang bisa memberi motivasi , meningkatkan
kepercayaan diri klien tanpa terkesan menggurui atau mengajari
misalnya : saya yakin bapak / ibu lebih berpengalaman dari saya , untuk
itu bapak / ibu dapat melaksanakanya ....... dan bila diperlukan kami
dapat membantu .
e. Klarifikasi
Dengan berbagai perubahan yang terjadi pada lansia , sering proses
komunikasi tidak berlangsung dengan lancar . Klarifikasi dengan cara
mengajukan pertanyaan ulang dan memberi penjelasan lebih dari satu
kali perlu di lakukan oleh perawat agar maksud pembicaraan kita dapat
di terima dan di persepsikan sama oleh klien ' bapak / ibu bisa menerima
apa yang saya sampaikan tadi .. ? bisa minta tolong bapak / ibu untuk
menjelaskan kembali apa yang saya sampaikan tadi ... ? ..
f. Sabar dan Ikhlas
Seperti diketahui sebelumnya klien lansia umumnya mengalami
perubahan - perubahan yang terkadang merepotkan dan kekanak
kanakan perubahan ini bila tidak di sikapai dengan sabar dan ikhlas
dapat menimbulkan perasaan jengkel bagi perawat sehingga komunikasi
yang di lakukan tidak terapeutik , namun dapat berakibat komunikasi
berlangsung emosional dan menimbulkan kerusakan hubungan antara
klien dengan petugas kesehatan.
6. Hambatan Berkomunikasi Dengan Lansia
Proses komunikasi antara petugas kesehatan dengan klien lansia akan terganggu
apabila ada sikap agresif dan sikan nonasertif .
a. Agresif
Sikap agresif dalam berkomunikasi biasanya di tandai dengan prilaku
prilaku di bawah ini :
a ) Berusaha mengontrol dan mendominasi orang lain ( lawan bicara ) b )
Meremehkan orang lain . c ) Mempertahankan haknya dengan

Downloaded by Viola Veronika y (violaveronikasianipar@gmail.com)


lOMoARcPSD|22927453

menyerang orang lain d ) Menonjolkan diri sendiri e ) Pempermalukan


orang lain di depan umum , baik dalam perkataan maupun tindakan .
b. Non asertif
Tanda tanda dari non asertif ini antara lain : a ) Menarik diri bila di ajak
berbicara b ) Merasa tidak sebaik orang lain ( rendah diri ) c ) Merasa
tidak berdaya d ) Tidak berani mengungkap keyakinaan e ) Membiarkan
orang lain membuat keputusan untuk dirinya f ) Tampil diam ( pasif ) g )
Mengikuti kehendak orang lain h ) Mengorbankan kepentingan dirinya
untuk menjaga hubungan baik dengan orang lain .
Adanya hambatan komunikasi kepada lansia merupkan hal yang
wajar seiring dengan menurunya fisik dan pskis klien namun sebagai
tenaga kesehatan yang professional perawat di tuntut mampu mengatasi
hambatan tersebut untuk itu perlu adanya teknik atau tips - tips tertentu
yang perlu di perhatikan agar komunikasi berjalan gengan efektif antara
lain
a ) Selalu mulai komunikasi dengan mengecek pendengaran
klien b ) Keraskan suara anda jika perlu

c ) Dapatkan perhatian klien sebelum berbicara .


Pandanglah diaagar dia dapat melihat mulut anda .
d ) Atur lingkungan sehinggga menjadi kondusif
untukkomunikasi yang baik.Kurangi gangguan visual dan
auditory . Pastikan adanya pencahayaan yang cukup .
e ) Ketika merawat orang tua dengan gangguan
komunikasi ,ingat kelemahannya . Jangan menganggap
kemacetan komunikasi merupakan hasil bahwa klien tidak
kooperatif .
f ) Jangan berharap untuk berkomunikasi dengan cara
yang samadengan orang yang tidak mengalami gangguan .
Sebaliknya bertindaklah sebagai partner yang tugasnya
memfasilitasi klien untuk mengungkapkan perasaan dan
pemahamannya .
g ) Berbicara dengan pelan dan jelas saat menatap
matanyagunakan kalimat pendek dengan bahasa yang
sederhana . h ) Bantulah kata - kata anda dengan isyarat visual .

Downloaded by Viola Veronika y (violaveronikasianipar@gmail.com)


lOMoARcPSD|22927453

i ) Serasikan bahasa tubuh anda denagn pembicaraan


anda ,misalnya ketika melaporkan hasil tes yang di inginkan ,
pesan yang menyatakan bahwa berita tersebut adalah bagus
seharusnya di buktikan dengan ekspresi , postur dan nada
suara anda yang menggembirakan ( misalnya denagn
senyum , ceria atau tertawa secukupnya ) .
j ) Ringkaslah hal - hal yang paling penting dari pembicaraan
tersebut .
k ) Berilah klien waktu yang banyak untuk bertanya
danmenjawab pertanyaan anda .
l ) Biarkan ia membuat kesalahan jangan menegurnya
secaralangsung , tahan keinginan anda menyelesaikan kalimat
.
m ) Jadilah pendengar yang baik walaupun keinginan sulit
mendengarkanya .
n ) Arahkan ke suatu topic pada suatu saat .
o ) Jika mungkin ikutkan keluarga atau yang merawat ruangan
bersama anda.Orang ini biasanya paling akrab dengan pola
komunikasi klien dan dapat membantu proses komunikasi .
7. Teknik Perawatan Lansia Pada Reaksi Penolakan
Penolakan adalah ungkapan ketidakmampuan seseorang untuk mengakui
secara sadar terhadap pikiran , keinginan , perasaan atau kebutuhan pada
kejadiaan - kejadian nyata atau sesuatu yang merupakan ancaman . Penolakan
merupakan reaksi ketidaksiapan lansia menerima perubahan yang terjadi pada
dirinya . Perawat dalam menjamin komunikasi perlumemahami kondisi ini
sehingga dapat menjalin komunikasi yang efektif , tidak menyinggung perasaan
lansia yang relatif sensitif .
Ada beberapa langkah yang bisa di laksanakan untuk menghadapi klien
lansia dengan reaksi penolakan , antara lain :
1 ) Kenali segera reaksi penolakan klien Membiarkan klien
lansiabertingkah laku dalam tenggang waktu tertentu . Hal ini merupakan
mekanisme penyesuaian diri sejauh tidak membahayakan klien , orang
lain serta lingkunganya .

Downloaded by Viola Veronika y (violaveronikasianipar@gmail.com)


lOMoARcPSD|22927453

2 ) Orientasikan klien lansia pada pelaksanan perawatan diri


sendiriLangkah tersebut bertujuan untuk mempermudah proses
penerimaun klien terhadap perawatan yang akan di lakukan serta upaya
untuk memandirikan klien .
3 ) Libatkan keluarga atau pihak keluarga terdekat dengan tepat
Langkahini bertujuan untuk membantu perawat atau petugas kesehatan
memperoleh sumber informasi atau data klien dan mengefektifkan
rencana / tindakan dapat terealisasi dengan baik dan tepat.

8. Hal - hal yang perlu diperhatikan saat berinteraksi pada lansia


1. Menunjukkan rasa hormat , seperti " bapak " , " ibu " , kecuali
apabilasebelumnya pasien telah meminta anda untuk memanggil panggilan
kesukaannya.
2. Hindari menggunakan istilah yang merendahkan pasien
3. Pertahankan kontak mata dengan pasien
4 Pertahankan langkah yang tidak tergesa - gesa dan mendengarkan adalah kunci
komunikasi efektif
5. Beri kesempatan pasien untuk menyampaikan perasaannya
6. Berbicara dengan pelan , jelas , tidak harus berteriak , menggunakan bahasadan
kalimat yang sederhana .
7. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti pasien
8. Hindari kata - kata medis yang tidak dimengerti pasien .
9 . Menyederhanakan atau menuliskan instruksi
10. Mengenal dahulu kultur dan latar belakang budaya pasien
11. Mengurangi kebisingan saat berinteraksi , beri kenyamanan , dan
beripenerangan yang cukup saat berinteraksi .
12. Gunakan sentuhan lembut dengan sentuhan ringan di tangan . Lengan ,
ataubahu .
13. Jangan mengabaikan pasien saat berinteraksi .

9. Perkembangan Komunikasi Remaja


Fase Remaja adalah masa transisi atau peralihan dari anak - anak menuju
masa dewasa . Dengan demikian pola piker dan tingkah lakunya merupakan
peralihan dari anak - anak menjadi orang dewasa . Anak harus diberi kesempatan

10

Downloaded by Viola Veronika y (violaveronikasianipar@gmail.com)


lOMoARcPSD|22927453

untuk belajar memecahkan masalah secara positif . Apabila anak merasa cemas
dan stress . jelaskan bahwa ia dapat mengajak bicara teman sebayanya dan / atau
orang dewasa yang ia percaya terutama orang tua dan termasuk juga perawat
yang selalu bersedia menemani dan mendengarkan keluhannya . Menghargai
keberadaan identitas diri dan harga dirinya merupakan hal yang prinsip untuk
diperhatikan dalam berkomunikasi . Luangkan waktu bersama dan tunjukkan
ekspresi wajah yang bersahabat dengannya , jangan memotong pembicaraan saat
ia sedang mengekspresikan perasaan dan pikirannya , menghargai pandangan
remaja serta menerima perbedaan . Hindari perkataan yang menyinggung harga
dirinya , hindari mengkritik . atau menghakimi , hindari pertanyaan yang
menyelidiki atau interogasi . Kita harus menghormati privasinya dan berikan
dukungan atas hal yang telah dicapainya secara positif dengan selalu memberikan
reinforcement positif .

10. Tujuan Komunikasi Remaja


Tujuan melakukan komunikasi terapeutik pada klien remaja adalah sebagai
berikut .
- Membangun hubungan yang harmonis dengan remaja
- Membentuk suasana keterrbukaan dan mendengar
- Membuat remaja mau berbicara ketika mempunyai masalah
- Membuat remaja mau mendengar dan menghargai saat mereka berbicara
Membantu remaja menyelesaikan
11. Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Remaja
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi pada remaja , yaitu sebagai
beriku
1. Pendidikan
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka komunikasi berlangsung
secara efektif
2. Pengetahuan
Semakin banyak pengetahuan yang didapat maka komunikasi berlangsung
secara efektif
3. Sikap
Bila komunikan bersifat pasif atau tertutup maka komunikasi tidak
berlangsung efektif

11

Downloaded by Viola Veronika y (violaveronikasianipar@gmail.com)


lOMoARcPSD|22927453

4. Usia tumbang dan status kesehatan remaja Bila ingin berkomunikasi , maka
harus sesuaikan dengan tingkat usia agar komunikasi tersebut berlangsung
efektif
5. Saluran
Saluran sangat penting dalam berkomunikasi agar pesan dapat tersampaikan
ke komunikan dengan baik.

12. Teknik Komunikasi pada Remaja


Komunikasi dengan remaja merupakan sesuatu yang penting dalam menjaga
hubungan dengan remaja , melalui komunikasi ini pula perawat dapat
memudahkan mengambil berbagai data yang terdapat pada diri remaja yang
selanjutnya dapat diambil dalam menentukan . masalah keperawatan . Beberapa
cara yang digunakan dalam berkomunikasi dengan remaja , yaitu sebagai berikut.
1. Melalui orang lain atau pihak ketiga
Cara berkomunikasi ini pertama dilakukan oleh remaja dalam menumbuhkan
kepercayaan diri remaja , dengan menghindari secara langsung
berkomunikasi dengan melibatkan orang tua secara langsung yang erada
disamping anak . Selain itu . denga cara memberikan komentar tentang
sesuatu .
2. Bercerita
Melalui cara ini pesan yang akan disampaikan kepada anak remaja dapat
mudah diterima , mengingat anak sangat suka sekali dengan cerita , tetapi
cerita yang disampaikan hendaknya sesuai dengan pesan yang akan
disampaikan , yang akan diekspresikan melalui tulisan .
3. Memfasilitasi
Memfasilitasi adalah bagian cara berkomunikasi , malalui ini ekspresi anak
atau respon anak remaja terhadap pesan dapat diterima , dalam memfasilitasi
kita harus mampu mengekspresikan perasaan dan tidak boleh dominan ,
tetapi anak harus diberikan respons terhadap pesan yang disampaikan melalui
mendengarkan dengan penuh perhatian dan jangan mereflisikan ungkapan
negatif yang menunjukan kesan yang jelek pada anak remaja tersebut .
4. Meminta untuk menyebutkan keinginan
Ungkapan ini penting dalam berkomunikasi dengan anak dengan meminta
anak untuk menyebutkan keinginan dapat diketahui berbagai keluhan yang

12

Downloaded by Viola Veronika y (violaveronikasianipar@gmail.com)


lOMoARcPSD|22927453

dirasakan anak dan keinginan tersebut dapat menunjukan persaan dan pikiran
anak pada saat itu .
5. Pilihan pro dan kontra
Penggunaan teknik komunikasi ini sangat penting dalam menentukkan atau
mengetahui perasaan dan pikiran anak , dengan mengajukan pasa situasi
yang menunjukkan pilihan yang positif dan negatif yang sesuai dengan
pendapat anak remaja .
6. Penggunaan skala
Pengunaan skala atau peringkat ini digunakan dalam mengungkapkan
perasaan sakit pada anak seperti pengguaan perasaan nyeri , cemas , sedih
dan lain - lain , dengan menganjurkan anak untuk mengekspresikan perasaan
sakitnya .
7. Menulis
Melalui cara ini remaja akan dapat mengekspresikan dirinya baik pada
keadaan sedih , marah atau lainnya dan biasanya banyak dilakukan pada
remaja yang jengkel . marah dan diam .

13. Komunikasi Terapeutik Pada Remaja


• Pola pikir dan tingkah laku Peralihan dari anak ke dewasa
• Bila stres , diskusi tentang masalahnya dengan teman sebaya , orang
dewasa Dilluar keluarga dan terbuka terhadap perawat .
• Menolak orang yang berusaha menjatuhkan harga dirinya o Beri support
penuh perhatian o Jangan melakukan intrupsi o Ekspresi wajah tidak
menunjukkan heran
o Hindari pertanyaan yang menimbulkan rasa malu ( jaga privasi)

14. Tahapan Dalam Komunikasi Dengan Remaja


1. Tahap Prainteraksi
Mengaumpulkan data tentang klien dengan mempelajari status atau bertanya
kepada orang tua tentang masalah yang ada
2. Tahap Perkenalan
- Memberi salam dan senyum pada klien
- melakukan validasi
- mencari kebenaran data yang ada

13

Downloaded by Viola Veronika y (violaveronikasianipar@gmail.com)


lOMoARcPSD|22927453

- Mengumpulkan data tentag klien dengan mempelajari status atau


bertanyakepada - orang tua tentang masalah yang ada - mengobservasi .
- memperkenalkan nama dengan tujuan , waktu dan menjelaskan
kerahasiaanklien 3. Tahap Kerja
• Memberi kesempatan pada klien untuk bertanya , karena akan
memberitahu tentang hal yang kurang dimengerti dalam komunikasi ,
• Menanyakan keluhan utama
• Saat berkomunikasi dengan klien remaja , usahakan berdiskusi atau curah
pendapat seperti teman sebaya
• Hindari beberapa pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa malu .
• Jaga kerahasiaan dalam komunikasi ( masa transisi dalam bersikap
dewasa ) .
4. Tahap Terminasi
• Menyimpulkan hasil wawancara meliputi evaluasi proses dan hasil .
• memberikan reinforcement positif , tindak lanjut , kontrak , dan 
mengakhiri wawancara dengan cara yang baik .

BAB III

PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pemaparan diatas , dapat kami tarik kesimpulan : Komunikasi terapeutik
adalah hubungan kerja sama yang ditandai dengan tukar menukar perilaku ,
perasaan, fikiran dan pengalaman dalam membina hubungan intim terapeutik ( Stuart
dan Sundeen ) . Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan
menganjurkan kerja sama antara perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan
pasien . Berdasarkan usianya , organisasi kesehatan dunia ( WHO ) mengelompokan
usia lanjut menjadi empat macam meliputi : usia pertengahan , usia lanjut , usia
lanjut usia dan usia tua . Pendekatan perawatan lansia dalam konteks komunikasi
ada pendekatan fisik , psikologis , social , dan spiritual . Teknik komunikasi pada
lansia terdiri dari teknik asertif , responsif , focus , supportif . klarifikasi , sabar dan
ikhlas . Hambatan berkomunkasi dengan lansia : agresif , non - asertif . Teknik
perawatan lansia pada reaksi penolakan kenali segera reaksi penolakan klien ,
orientasikan klien lansia pada pelaksanan perawatan diri sendiri , libatkan keluarga
atau pihak keluarga terdekat dengan tepat . . Hal - hal yang perlu diperhatikan saat

14

Downloaded by Viola Veronika y (violaveronikasianipar@gmail.com)


lOMoARcPSD|22927453

berinteraksi pada lansia : menunjukkan rasa hormat hindari menggunakan istilah


yang merendahkan pasien , pertahankan kontak mata pasien dan lainnya.
Remaja adalah fase transisi dari masa anak - anak menuju masa dewasa , oleh
sebab itu diperlukan strategi khusus untuk berkomunikasi dengan remaja . Tujuan
komunikasi pada remaja adalah untuk membangun hubungan yang harmonis dengan
remaja , membentuk suasana keterbukaan dan mendengar , membuat remaja mau
berbicara ketika mempunyai masalah , membuat remaja mau mendengar dan
menghargai saat mereka berbicara dan membantu remaja menyelesaikan masalah .
Faktor yang mempengaruhi komunikasi remaja yaitu pendidikan , pengetahuan ,
sikap , usia tumbang status kesehatan remaja , saluran dan Lingkungan.
2. Saran
Berdasarkan penjelasan pada bab II dapat disimpulkan sebagai . Teknik
komunikasi pada remaja yaitu melalui orang lain atau pihak ketiga , bercerita ,
memfasilitasi , meminta untuk menyebutkan keinginan , pilihan pro dan kontra ,
penggunaan skala dan menulis . Penerapan strategi pelaksanaan untuk mengatasi
masalah remaja dapat diberikan kepada remaja itu sendiri sebagai klien dan
diberikan kepada orang tua remaja . Berdasarkan uraian pada bab II , penulis
mengusulkan saran kepada pihak terkait sebagai berikut . Kepada orang tua dan
perawat ketika menghadapi remaja sangat perlu memahami karakteristik remaja dan
memiliki strategi untuk berkomunikasi agar komunikasi yang terjadi dapat berjalan
efektif.Orang tua dan remaja harus saling membangun hubungan komunikasi yang
baik , agar setiap permasalahan yang terjadi dapat bersama - samal diselesaikan
antara orang tua dan remaja .

15

Downloaded by Viola Veronika y (violaveronikasianipar@gmail.com)


lOMoARcPSD|22927453

DAFTAR PUSTAKA

Damaiyanti, mukhripah. 2010. Komunikasi terapeutik dalam praktik keperawatan.


Bandung: PT Refika Aditama.
http://haqqienea.blogspot.co.id.2014.KomunikasiPadaUsiaRemaja.
http://ari-gunawan1996.blogspot.com/2015/12komunikasi-terapeutik-pada-remaja.html
http://astiwindawati.blogspot.com/2017/04/role-play-komunikasi-efektif-pada remaja.html
https://www.academia.edu/36168215/KOMUNIKASI_TERAPEUTIK_PADA_LANSIA

16

Downloaded by Viola Veronika y (violaveronikasianipar@gmail.com)

You might also like