You are on page 1of 11

ANGGARAN DASAR

IKATAN KEBAKARAN BENGKULU

(IKB)
 

 MUKADIMAH

Dengan Rahmat Allah Yang Maha Esa, bahwa ketenangan dan rasa aman adalah hak segenap
warga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu ketenangan dan rasa
aman tersebut harus diwujudkan secara bersungguh-sungguh dan terus-menerus.

Menyadari bahwa bencana kebakaran secara keseluruhan merupakan ancaman bagi


kelangsungan hidupsetiap warga Negara dan kelangsungan pembangunan nasional karena
berdampak terhadap tata kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, untuk itu maka usaha
untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan kebakaran serta penyelamatan harus
merupakan panggilan jiwa bagi segenap warga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Memenuhi panggilan tersebut dengan dijiwai oleh nilai-nilai kemanusiaan yang hakIKB dan
sangat asasi, kami sebagai institusi yang mengemban tugas dalam bidang pencegahan dan
penanggulangan kebakaran serta penyelamatan sepakat untuk menghimpun diri dan bersatu
dalam satu wadah organisasi yang bernama IKATAN KEBAKARAN BENGKULU, yang
disingkat IKB.

Dalam menjalankan peran dan tugasnya, IKB mengembangkan pola pIKBr dan sikap positip
anggotanya, mengikuti perkembangan Iptek dan berupaya secara inovatif untuk melakukan
pengembangan usaha pencegahan dan penanggulangan kebakaran serta penyelamatan.

 
ANGGARAN DASAR
IKATAN KEBAKARAN BENGKULU
 

BAB I
NAMA, WAKTU, KEDUDUKAN
 

Pasal 1

Organisasi ini bernama IKATAN KEBAKARAN BENGKULU yang disingkat IKB

Pasal 2

IKB dibentuk pada tanggal ..... bulan ...... tahun ............. di Bengkulu

Pasal 3

IKB berkedudukan di Provinsi Bengkulu

 
 
BAB II
AZAS, SIFAT, TUJUAN, dan USAHA
 

Pasal 4

IKB berazaskan Pancasila.

Pasal 5

1) IKB adalah organisasi yang merupakan wadah persatuan Instansi Pemadam Kebakaran
seluruh Indonesia dan Badan/Lembaga/ Organisasi/ Asosiasi yang menurut fungsinya
bergerak atau berhubungan erat dengan bidang kebakaran dan penyelamatan;
2) IKB merupakan satu-satunya organisasi yang mewakili anggotanya di tingkat nasional
dan atau internasional.

Pasal 6

Tujuan didirikannya IKB adalah untuk mewujudkan kerjasama antar anggota dan mitra kerja
dalam rangka meningkakan pelayanan bidang kebakaran dan penyelamatan.

 
Pasal 7

Untuk mencapai tujuannya IKB menyelenggarakan dan membantu anggota dalam


melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta pengembangan pengelolaan bidang kebakaran
dan Penyelamatan.

 
 
BAB III
LAMBANG, BENDERA, MARS DAN HYMNE
 

Pasal 8

(1) Lambang IKB bernama Satya Yudha Brama;


(2) Bendera IKB ditetapkan oleh Dewan Pimpinan dan disahkan oleh Musyarawah Besar
IKB;
(3) Mars dan Hymne ditetapkan oleh Dewan Pimpinan dan disahkan oleh Mubes IKB;
(4) Penjelasan tentang Lambang dan Bendera ditetapkan oleh Dewan Pimpinan.

 
BAB IV
KEANGGOTAAN, KEWAJIBAN DAN HAK
 

Pasal 9

(1) Anggota IKB terdiri dari :


a. Anggota Biasa;
b. Anggota Luar Biasa;
 
(2) Pengertian mengenai keanggotaan, syarat-syarat untuk menjadi anggota dan berakhirnya
keanggotaan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 10

(1) Hak anggota IKB Adalah :


a. Hak Suara;
b. Hak memilih dan dipilih;
c. Hak memberi saran dan pertimbangan;
d. Hak memperoleh pelayanan.

(2) Kewajiban angggota IKB adalah memegang teguh Anggaran Dasar atau Anggaran
Rumah Tangga serta peraturan perundang-undangan yang berhubungan dan atau
berkaitan dengan lingkup sifat, tujuan, dan kegiatan IKB;
(3) Tata cara penggunaan kewajiban dan hak diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB V
ORGANISASI
 

Pasal 11
 
(1) Organisasi IKB terdiri atas:
a. Dewan Pembina; dan
b. Dewan Pengurus.
 

Pasal 12

(1) Keanggotaan Dewan Pembina terdiri atas unsur : Pemerintah (Departemen terkait),
cendIKBawan, sesepuh, dan para purna bhakti Ketua IKB yang jumlahnya disesuaikan
dengan kebutuhan dan ketetapan oleh pengurus harian
(2) Susunan Dewan Pembina terdiri dari:
a. Ketua;
b. Wakil Ketua;
c. Sekretaris;
d. Anggota.

Pasal 13

(1) Dewan Pengurus terdiri dari :


a. Ketua Umum;
b. Wakil Ketua Umum;
c. Sekretaris Umum;
d. Wakil Sekretaris Umum;
e. Bendahara;
f. Ketua Bidang.
(2) Dewan Pengurus disahkan oleh Musyawarah Besar (MUBES)

Pasal 14

(1) Wilayah Koordinasi dibentuk sesuai kebutuhan dan ditetapkan dalam Musyawarah
Besar (MUBES);
(2) Kepengurusan Wilayah Koordinasi terdiri dari :
a. Koordinator Wilayah (Korwil);
b. Sekretaris; dan
c. Beberapa anggota sesuai dengan kebutuhan.

 
 
BAB VI
MUSYAWARAH DAN RAPAT
 

Pasal 15

(1) Kekuasaan tertinggi organisasi berada pada anggota dan dijalankan sepenuhnya dalam
Musyawarah Besar (MUBES) atau Musyawarah Luar Biasa;
(2) Musyawarah Besar diadakan 3 (tiga) tahun sekali;
(3) Musyawarah Luar Biasa diadakan atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3 (dua
pertiga) dari jumlah anggota;
(4) Musyawarah Besar atau Musyawarah Luar Biasa dihadiri oleh Dewan Pembina,
Dewan Pengurus, dan sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota.

Pasal 16

Musyawarah Besar atau Musyawarah Luar Biasa mempunyai wewenang :


(1) Mengubah/menyempurnakan AD/ART;
(2) Menyusun/menyempurnakan program umum organisasi;
(3) Menilai dan mengesahkan pertanggung jawaban Pengurus Pusat;
(4) Menetapkan Formatur.

Pasal 17

(1) Jumlah anggota tim formatur sebanyak 9 (sembilan) orang yang di pilih dalam
Musyawarah Besar atau Musyawarah Luar Biasa;
(2) Anggota Formatur yang dipilih dan memperoleh suara terbanyak menjadi Ketua
Formatur;
(3) Formatur menyusun perangkat organisasi dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga
puluh) hari setelah terbentuk.

Pasal 18

(1) Rapat-rapat IKB terdiri dari :


a. Rapat Kerja;
b. Rapat Dewan Pembina;
c. Rapat Dewan Pengurus;
d. Rapat Koordinasi.
(2) Rapat-rapat dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga

 
 

 
BAB VII
KEUANGAN DAN KEKAYAAN
 
Pasal 19

Keuangan organisasi diperoleh dari :


(1)          Uang pangkal dan iuran anggota;
(2)          Sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat;
(3)          Sumber-sumber lainnya yang sah;
(4)          Kekayaan organisasi adalah seluruh asset organisasi.

BAB VIII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
 

Pasal 20

Anggaran Dasar ini dapat diubah oleh Musyawarah Besar atau Musyawarah Luar Biasa, atas
persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah peserta Musyawarah Besar
atau Musyawarah Luar Biasa, yang hadir.

 
 
 
BAB IX
PEMBUBARAN ORGANISASI
 

Pasal 21

(1)          Organisasi ini dapat dibubarkan atas permintaan 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota
dan mendapat persetujuan 2/3 (dua pertiga) jumlah anggota yang hadir dalam
Musyawarah Besar atau Musyawarah Luar Biasa;

(2)          Apabila organisasi ini dinyatakan bubar, maka segala kekayaan dilimpahkan kepada
badan-badan amal/sosial kemasyarakatan.

 
 
 
BAB X
PENUTUP
 

Pasal 22

(1) Anggaran Dasar ini dinyatakan berlaku setelah mendapat persetujuan dari Musyawarah
Besar;
(2) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini ditetapkan oleh Dewan Pengurus
dengan Surat Keputusan sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
 
 
 
BAB I
KEANGGOTAAN
 

Pasal 1

(1) Anggota Biasa adalah Instansi Pemadam Kebakaran atau Unit Pengelola kebakaran
Pemerintah Kabupaten/Kota maupun Unit pengelolaan Kebakaran Pemerintah Propinsi;
(2) Anggota Luar Biasa adalah Badan Usaha Milik Negara dan swasta serta Asosiasi yang
terkait di bidang pencegahan dan penanggulangan kebakaran;
(3) Anggota Kehormatan adalah perorangan yang karena jabatan/profesi/usaha kegiatannya
bergerak dibidang yang berkaitan dengan pencegahan dan penanggulangan kebakaran.

Pasal 2

Keanggotaan berakhir apabila :

(1) Meninggal dunia bagi anggota kehormatan perorangan;


(2) Organinisasi dinas, badan usaha, instansi-instansi tersebut dinyatakan bubar menurut
ketentuan yang berlaku;
(3) Mengajukan permohonan berhenti atas permintaan sendiri;
(4) Diberhentikan oleh pengurus atas persetujuan Musayarawah Besar atau Musyawarah
Luar Biasa karena melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

BAB II
KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA
 

Pasal 3

Kewajiban anggota adalah :

(1) Menjunjung tinggi kehormatan organisasi dalam kedudukannya sebagai anggota IKB;
(2) Mentaati dan melaksanakan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga serta ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh pengurus organisasi;
(3) Membayar uang pangkal dan uang iuran anggota;
(4) Menjaga keutuhan organisasi serta memilIKB rasa kebersamaan;
(5) Membantu pengurus melaksanakan program kerja organisasi dalam rangka pencapaian
tujuan organisasi.
Pasal 4

Hak Anggota adalah :

(1) Mengeluarkan pendapat, mengajukan usul, saran kritik yang sifatnya membangun baik
secara lisan ataupun tertulis;
(2) Memilih dan dipilih serta menduduki jabatan dalam kepengurusan pada semua
tingkatan jenjang organisasi bagi anggota biasa;
(3) MemilIKB kartu anggota yang bentuknya akan diatur oleh pengurus.

 
 
BAB III
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS
 

Pasal 5

Dewan Pembina :
Memberikan saran pertimbangan kepada pengurus diminta atau tidak dalam melaksanakan
kegiatan organisasi sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah
Tangga;

Pasal 6

Dewan Pengurus :
(1) Menjalankan kegiatan organisasi baik kedalam maupun keluar;
(2) Memberikan laporan pertanggung jawaban dalam Musyawarah Besar;
(3) Memperhatikan saran pertimbangan dari Dewan Pembina;
(4) Menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai pihak dalam pencapaian tujuan
organisasi;
(5) Mengelola keuangan dan kekayaan organisasi;
(6) Menetapkan segala ketentuan yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga.

Pasal 7

Koordinator Wilayah:
(1) Mengatur tugas-tugas Dewan Pengurus dalam menjalankan organisasi di wilayah
koordinasi masing-masing;
(2) Bertanggung jawab pada Dewan Pengurus.

 
 
BAB IV
KEORGANISASIAN
 
Pasal 8

(1) Bidang-bidang pada kepengurusan untuk sementara waktu terdiri dari :


a. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) ;
b. Bidang Litbang & Iptek;
c. Bidang Legislasi & Standarisasi;
d. Bidang Kerjasama antar Lembaga dan Kota
e. Ortala dan Hubungan Masyarakat;
(2) Setiap bidang dipimpin oleh Ketua Bidang dibantu seorang sekretaris dan beberapa
orang anggota sesuai dengan kebutuhan;
(3) Dalam menjalankan tugasnya, ketua bidang bertanggung jawab kepada ketua umum.

Pasal 9

(1) Pembagian Wilayah Koordinasi adalah:


a. Wilayah Koordinasi I, meliputi : 9 Kecamatan Kota Bengkulu
b. Wilayah Koordiasi II, meliputi : Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu
Selatan dan kabupaten Kaur
c. Wilayah Koordinasi III, meliputi :Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara
dan Mukomuko
d. Wilayah Koordinasi IV, meliputi:Kabupaten Kepahyang, Kabupaten Rejang
Lebong dan Lebong;
(2) Setiap Wilayah Koordinasi dipimpin oleh seorang Koordinator Wilayah (Korwil)
dibantu oleh seorang Sekretaris dan beberapa orang anggota sesuai dengan kebutuhan.
(3) Dalam menjalankan tugasnya, Koordinator Wilayah bertanggung jawab kepada Ketua
Umum.

Pasal 10

Pengisian lowongan kepengurusan antar waktu baik karena berhalangan tetap ataupun karena
mengundurkan diri dan atau dikarenakan alasan lain yang dibenarkan berdasarkan ketentuan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ditetapkan dengan Surat Keputusan Dewan
Pengurus melalui Rapat Kerja.

 
 
BAB V
MUSYAWARAH dan RAPAT
 
Pasal 11

Rapat Kerja:
(1) Rapat Kerja dapat dilaksanakan sewaktu-waktu dan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali
dalam 1 (satu) tahun
(2) Rapat kerja diadakan untuk :
a. Menetapkan program kerja organisasi;
b. Meng-evaluasi pelaksanaan program kerja;
c. Membahas permasalahan organisasi lainnya.
(3) Rapat kerja diadakan oleh Dewan Pengurus dan dihadiri oleh :
a. Anggota Dewan Pembina;
b. Anggota Dewan Pengurus;
c. Anggota Koordinator Wilayah.

Pasal 12

Rapat Dewan Pembina :


(1) Rapat Dewan Pembina diselenggarakan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan;
(2) Rapat Dewan Pembina diadakan oleh dewan pembina dan dihadiri oleh :
a. Anggota Dewan Pembina;
b. Anggota Dewan Pengurus.

 
Pasal 13

Rapat Dewan Pengurus diselenggarakan sewaktu-waktu dan dihadiri oleh Dewan Pengurus.

 
Pasal 14

(1) Rapat Koordinasi Bidang dan atau Wilayah Koordinasi diselenggarakan oleh Ketua
Bidang dan atau Koordinator Wilayah;
(2) Rapat Koordinasi Bidang dan atau Wilayah Koordinasi diadakan sewaktu-waktu sesuai
dengan kebutuhan.

 
 
BAB VI
KEUANGAN dan TATA CARA PENGURUSANNYA
 
Pasal 15

(1) Ketentuan mengenai iuran bulanan, subsidi, sumbangan, dan tata cara pengurusannya
ditetapkan dengan Keputusan Dewan Pengurus;
(2) Iuran bulanan dan pendapatan lain yang sah digunakan untuk membiayai semua
kegiatan organisasi;
(3) Setiap pembiayaan yang digunakan untuk kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(2) pasal ini harus dipertanggungjawabkan dalam Rapat Kerja.

Pasal 16

(1) Anggaran Pendapatan dan Belanja ditetapkan dalam Rapat Kerja;


(2) Dewan Pengurus membuat laporan tahunan yang disampaikan kepada seluruh anggota
melalui Koordinator Wilayah.
BAB VII
PENUTUP
 
Pasal 17

(1) Anggaran Rumah Tangga ini dinyatakan berlaku setelah mendapat persetujuan dari
Musyarawarah Besar;
(2) Hal-hal yang belum diatur Dalam Anggaran Rumah Tangga ini di tetapkan oleh Dewan
Pengurus dengan Surat Keputusan sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasar dan Anggara Rumah Tangga.

BAB VII
SEKRETARIAT

Pasal 18

Untuk kelancaran pelaksanaan tugas harian Ketua Umum membentuk Sekretariat IKB.

BAB VIII
PENUTUP

Pasal 19

Rancangan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini telah disepakati dan ditetapkan
dalam Musyawarah Besar IKATAN KEBAKARAN BENGKULU, tanggal..............di
Hotel ............. Bengkulu.

Masing-masing yang menandatangani:

1. Dewan Pelindung ( )
2. Dewan Pembina ( )
3. Ketua ( )
4. Wakil Ketua ( )
5. Sekretaris ( )
6. Anggota ( )
7. Anggota ( )
8. Anggota ( )

You might also like