You are on page 1of 18

DESAIN MODE

AH R U M A H T A NG
LIMB KELOMPOK 1
GA
FASHION ACCESSORIES
Nama Kelompok 1
Anise Hussain [150052001]
Veni Ravani Auliya [1509520006 ]
Triyana Suherti [1509520010]

Aristi Muliandra [1509520019]

Untari Rahmawati [1509519051]


Limbah
Limbah adalah bahan pembuangan yang tidak terpakai dari sisa
produksi, baik dari alam maupun dari manusia. Limbah didapat dari
kegiatan rumah tangga, wisata, medis, dan pertanian.
Limbah dibagi menjadi 2 yaitu organik yang dapat terurai dan
anorganik yang tidak dapat terurai, seperti salah satunya yaitu
sampah plastik dan sampah tekstil.
Untuk mengatasi limbah yang tidak terurai terdapat gerakan 3R
(Reduce, Reuse, Recyle) untuk mengurangi limbah yang berlebih.
Dampak Limbah
Limbah sering kali dibuang sembarangan tanpa

pemilahan atau pengolahan terlebih dahalu sehingga hal

ini menyebabkan terjadinya pencemaran dan kerusakan

lingkungan, mulai dari air, tanah maupun udara.


Dampak bagi kesehatan dapat menyebabkan

penyakit diare, tifus, kolera, jamur, serta cacingan.


Dampak bagi lingkungan dapat mengakibatkan

banjir, timbulnya bau tak sedap, dll


Dampak bagi Keadaan Sosial Ekonomi Karena dapat

mengakibatkan banyak penyakit tentunya hal ini

akan berhubungan dengan tingginya biaya

kesehatan.
Manfaat Daur Ulang Limbah

Melestarikan SDA
Mencegah pencemaran lingkungan
Mengurangi sampah di TPA
Mencegah timbulnya penyakit
Menghemat uang
Menghasilkan uang
KASUS 1
Pengaruh Limbah Rumah Tangga bagi Lingkungan

SETIAP hari, setiap ru­mah tangga menghasilkan limbah yang bila tidak
dita­ngani dengan baik akan ber­dampak buruk bagi kondisi lingkungan.
Limbah rumah tangga merupakan buangan berbentuk cair dan padat
baik dari dapur, kamar mandi dan cucian.
Limbah rumah tangga baik yang ber­bentuk cair dan padat dapat men-­
cemari ta­nah, merusak ekosistem air, berpengaruh pada sumber air
minum ma­syarakat, menye­babkan bibit pe­nyakit.dan menimbulkan bau
yang ti­dak sedap.
Limbah rumah tangga digolong­kan dalam dua jenis yaitu limbah orga­nik
dan anorganik. Limbah orga­nik yaitu limbah yang berasal dari makh­luk
hidup sehingga memiliki un­sur karbon. Contohnya kotoran ma­­nusia dan
hewan, sisa-sisa makan­an, dedaunan kering, dan lain seba­gai­nya. Limbah Sumber:
anorga­nik yaitu lim­bah yang tidak memiliki unsur kar­bon. Con­tohnya
pupuk kimia, plastik, karet, baterai, kaleng, dan lain seba­gainya. https://dislhk.badungkab.go.id/artikel/17899-
pengaruh-limbah-rumah-tangga-bagi-
lingkungan#:~:text=Limbah%20rumah%20tangga%
20baik%20yang,sebelum%20dialirkan%20ke%20sa
luran%20pembuangan.
KASUS 2
Membuang Sampah di Sungai Bikin Sungai Indonesia Tercemar Berat

Indonesia diketahui menjadi salah satu negara dengan sungai terbanyak.


Sayangnya, sebagian besar warga yang tinggal di dekat area sungai masih
membuang sampah sembarangan tanpa memikirkan dampak yang akan
terjadi.
Salah satunya yang terjadi di sungai Citanduy dan Ciwulan di wilayah
Tasikmalaya, Jawa Barat. Menurut hasil laporan dari Tim Peneliti
Ekspedisi Sungai Nusantara, kedua sungai tersebut sudah tercemar
akibat banyaknya sampah plastik yang memenuhi sungai. Kondisi ini dapat
mencemari Laut Pangandaran dan Jawa Tengah yang dikenal sebagai
pusat perikanan terbesar di Jawa, karena sampah plastik bisa ikut
terbawa arus hingga ke lautan.
Sumber:
Selain itu juga, kondisi sungai Bangkatan di Kota Binjai, Sumatera Utara https://waste4change.com/blog/membuang-
juga cukup memprihatinkan. Sungai ini menjadi tempat pembuangan sampah-di-sungai-indonesia/
sampah plastik, limbah rumah tangga, kayu, bambu, hingga bangkai
hewan. Keberadaan berbagai jenis sampah ini menimbulkan aroma yang
tidak sedap, merusak pemandangan di sekitar aliran sungai, dan kualitas
air yang semakin memburuk.
KASUS 3
Perjuangan Memerangi Limbah Tekstil Konveksi Rumahan di Bandung
Liputan6.com, Jakarta - Ibarat dua sisi mata pisau, konveksi rumahan
sanggup menggerakkan ekonomi lokal, namun meninggalkan tantangan
pengolahan limbah tekstil sisa produksi. Kebiasaan memutus rantai
dengan membuang limbah tersebut sudah semestinya diubah.
Adalah Miracle, tim yang tengah berupaya memperkenalkan penerapan
ekonomi sirkular di salah satu lokasi pusat konveksi rumahan, yakni di
Desa Padasuka, Kutawaringin, Bandung, Jawa Barat. Para penerima
beasiswa Sharing the Dream dari SCG ini terdiri dari 10 orang
mahasiswa.
"Desa Padasuka dipilih karena sampah sisa produksi biasanya dibakar,
lalu dibuang ke Sungai Terusan Ciwidey. Tindakan ini otomatis bakal Sumber:
ngaruh ke mana-mana, ke kota pasti kena. Makanya kami fokus
menangani masalah di hulu," kata salah satu anggota tim Miracle, https://www.liputan6.com/lifestyle/read/41665
Alvian. 54/perjuangan-memerangi-limbah-tekstil-
konveksi-rumahan-di-bandung
Contoh Pencemaran
limbah yang memiliki nilai ekomonis
dari contoh kasus tersebut

1. Limbah Plastik
Bahannya yang ringan dan mudah ditemukan dalam
limbah rumah tangga yaitu plastik, diantaranya
seperti botol plastik dan sedotan plastik. kedua
bahan tersebut mudah untuk didaur ulang menjadi
barang yang lebih bermanfaat untuk kehidupan
sehari-hari dan memiliki nilai jual.
limbah yang memiliki nilai ekomonis
dari contoh kasus tersebut
2. Limbah Kaleng
Limbah kaleng adalah limbah yang tidak bisa terurai
secara alami, limbah kaleng terasuk limbah
anorganik. Kaleng juga banyak dimanfaatkan untuk
perabotan rumah tangga. Tetapi jika sudah tidak
berguna akan dibuang begitu saja menjadi limbah
yang tidak berguna. Padahal limbah kaleng memiliki
nilai ekonomis, jika diolah kembali menjadi sebuah
produk yang berguna.
limbah yang memiliki nilai ekomonis
dari contoh kasus tersebut
3. Limbah Sisa Kain
Dari salah satu contoh kasus diatas, sisa kain dari produksi tekstil
biasanya hanya dibakar lalu sisa bakarannya akan dibuang ke
sungai, dimana itu akan menyebabkan pencemaran air di sungai
tersebut.
Daripada hanya dibakar dan dibuang yang dapat mencemarkan
lingkungan, sisa kain dari produksi dapat dimanfaatkan untuk
membuat banyak produk baru yang lebih memiliki nilai jual.
contohnya dapat dibuat busana baru dengan teknik patchwork dan
juga dapat dimanfaatkan untuk pembuatan aksesoris.
3 R (Reuse, Reuduce, Recycle)
3R terdiri atas reuse, reduce, dan recycle.
Reuse berarti menggunakan kembali sampah
yang masih dapat digunakan untuk fungsi
yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce
berarti mengurangi segala sesuatu yang
mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti
mengolah kembali (daur ulang) sampah
menjadi barang atau produk baru yang
bermanfaat.
Aksesoris dari Kaleng Bekas
https://youtu.be/OozPnN-6jxI
Designer yang Menggunakan

Bahan Daur Ulang Sebagai

Bahan Accecories
Chrisnawati Evayana, ia memilih berkutan dengan desain fashion
aksesoris. Ia memilih bahan-bahn bekas atau recycle sebagai
bahan utama rancangannya.
Mulai dari kalung, gelang, aksesoris rambut, topi himgga tas ia
buat dari bahan bekas. Contohnya dari kaleng, seng hingga kain
perca
Thank You for Listening!

You might also like