Professional Documents
Culture Documents
Dhea Amanda F.P - 401210072 - 4ES.C Hadis Ekonomi
Dhea Amanda F.P - 401210072 - 4ES.C Hadis Ekonomi
“HADIS EKONOMI”
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
NIM : 401210072
No.hp : 08214224708
EKONOMI SYARIAH
2023
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swtatas rahmat dan karunia-Nya
sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Faktor-Faktor
Produksi” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Mohammad Ridwan, M.E. pada mata kuliah Hadis Ekonomi. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Faktor-Faktor
Produksi” bagi pembaca dan juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya, sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang kita tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat mendatangkan manfaat bagi kita,sekian
dan terima kasih.
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu mata rantai dalam ekonomi adalah produksi. Produksi adalah
menciptakan manfaat atau nilai tambah pada suatu barang. Sedangkan secara
umum, produksi adalah menciptakan guna (utility) yang berarti kemampuan suatu
barang atau jasa untuk memuaskan kebutuhan manusiawi.1 Produksi merupakan
pusat pelaksanaan kegiatan yang konkrit bagi pengadaan barang dan jasa pada
suatu badan usaha dan perusahaan. Proses produksi merupakan bagian terpenting
dalam perusahaan, karena apabila berhenti maka perusahaan akan mengalami
kerugian. Dalam kegiatan produksi, karyawanlah yang melaksanakan proses
produksi.
Karyawan pada hakikatnya merupakan salah satu unsur yang menjadi
sumber daya dalam perusahaan. Kegiatan produksi bagi sebuah perusahaan bukan
sesuatu yang mudah untuk dikerjakan. Banyak sekali yang harus diperhatikan agar
proses produksi dapat berjalan dengan baik. Terlebih jika perusahaan tersebut
dituntut untuk dapat memenuhi semua permintaan konsumen dengan tenggang
waktu yang diberikan secara efektif. Perusahaan akan semakin sulit jika
dihadapkan dengan segala keterbatasan seperti waktu, tenaga kerja, dan lain-lain.
Jika perusahaan memiliki keterbatasan itu perlu disusun perencanaan produksi
untuk dapat memenuhi permintaan konsumen. Beberapa faktor perencanaan
produksi adalah sumber daya alam, pengaturan sumber daya manusia, faktor
modal (kapital), faktor informasi. Faktor ini penting agar proses produksi dapat
berlangsung. Proses produksi yang berjalan dengan baik akan menghasilkan
output yang baik dan sesuai dengan target produksi yang diinginkan.
1
C.E. Ferguson, Teori Ekonomi Mikro 2, Bandung: Tarsito, 1983, hlm. 1.
4
BAB II
HADITS EKONOMI
2
H. Idri, Hadis Ekonomi, Jakarta: PT. Fajar Intrepratama Mandiri, 2015, hlm.80.
3
M. Abdul Mannan, Ekonomi Islam, hlm.55-60.
6
Artinya: “Dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah S.A.W bersabda: Barang
siapa memiliki sebidang tanah, hendaklah ia menanaminya, atau
memperbolehkan kepada saudaranya (supaya menanaminya), maka apabila ia
menolaknya, hendaklah ia menahannya (memeliharanya).” (H.R Muslim).
Hadis tersebut menjelaskan bahwa Allah menciptakan alam semesta ini begitu
komplek dan banyak kekayaan yang terkandung didalamnya. Bumi ini disediakan
untuk hambanya, karenanya harus dimanfaatkan dengan baik. Manusia tidak dapat
menciptakan tanah dan seisinya, air, udara dan cahaya, tetapi ia hanya mampu
mengubah, membentuk segala pemberian Allah menjadi barang atau capital dalan
perekonomian.4
Sumber daya alam yang disediakan untuk manusia begitu kaya, jika
dikembangkan dengan pengetahuan dan teknologi yang baik maka kekayaan tidak
terbatas, yang sesuai dalam Qs. An-Naba’:6-16, Hal ini berbeda dengan teori ilmu
ekonomi konvensional, bahwa sumberdaya alam terbatas sedang kebutuhan
manusia tidak terbatas. Islam memandang bahwa kebutuhan manusia terbatas
yang tidak terbatas adalah nafsu. Oleh sebab itu, hadis tersebut diatas memberikan
dorongan pada para sahabat agar mereka dapat menciptakan kehidupan yang
produktif yaitu ihyaul mawat.
Manusia yang berperan dalam sistem produksi sebagai tenaga kerja sangat
berperan dalam kualitas dan kuantitas produksi. Dalam bekerja, seorang mukmin
haruslah kuat baik secara fisik maupun mental sehingga perilakunya tidak
merugikan orang lain.
Adapun hak tenaga kerja dalam faktor produksi adalah mendapatkan upah 5.
Bahkan dalam sebuah hadis ditegaskan bahwasannya Allah mengecam tidak akan
memberikan perlindungan di hari kiamat pada orang yang tidak memberikan upah
kepada pekerjanya. Sebagai hadis berikut:
Dari Abu Hurairah RA. Nabi Muhammad SAW. bersabda: “Allah berfirman
bahwa 3 orang yang menjadi musuhku di hari kiamat, yaitu seseorang yang
memberi atas namaku namun kemudian menghianatinya, seseorang yang menjual
orang yang merdeka kemudian makan hasilnya, seseorang yang memperkerjakan
orang lain dan diapun melaksanakannya tetapi ia tidak memberikan gaji.” (HR.
Bukhori)
C. Modal
Modal dalam literatur fiqih menunjukan pada pengertian uang dan barang
yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa agar proses produksi
menjadi lebih efisien. Barang modal seperti mesin tidak diproduksi untuk
langsung dinikmati oleh konsumen namun dapat menambah nilai output dalam
proses produksi.
5
Ibid., hlm. 44.
8
Dalam modal (capital) merupakan bagian dari harta kekayaan yang digunakan
untuk menghasilkan barang dan jasa, dimana berdasarkan jangka waktu
penggunaan capital, dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu fixed asset (aset
tetap) dan variable asset (aset berubah). Modal selayaknya harus dikelola dengan
baik agar dapat memberikan manfaat bagi manusia dan alam sekitar, dan bagi
pemilik modal yang tidak mampu mengembangkan modalnya, islam menyediakan
bisnis alternatif seperti mudharabah, musyarokah, dll.
Perlunya memperhatikan pengelolaan modal ini tertera dalam hadis Rasulullah
yang di dalamnya melarang kita untuk iri pada orang lain kecuali dalam dua hal,
yaitu orang yang harta (modal)-nya dimanfaatkan dalam hal kebenaran dan orang
yang mengamalkan serta mengajarkan ilmu yang ia miliki. Berikut hadisnya:
َسلَّ َم َيقُ ْو ُل ا
َ علَ ْي ِه َو َّ صلَّى
َ َُّللا َ ي َّ س ِم ْىتُ النَّ ِب َ َّللاُ َع ْنهُ قَا َل
َّ ي َ ض ِ ع ِن اب ِْن َم ْسىُ ْو ٍد َر
َ
َّ ُق َو َر ُج ٍل آلَاه
َُّللا ِ علَى َهلَ َكتِ ِه ِفي ْال َح َ ُ طه َ َّسل َّ ُسدَ ِإاَّ فِي اثْ َنتَي ِْن َر ُج ٍل آلَاه
َ ََّللاُ َمااً ف َ َح
)ض ْي ِب َها َويُ َى ِل ُم َها (رواه البخاري ِ ِح ْك َمةً فَ ُه َو يَ ْق
Dari Ibnu Mas’ud r.a berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “
Tidak boleh iri kecuali dalam dua perkara, yaitu (kepada) orang yang diberi
harta oleh Allah lalu ia menggunakan (menghabiskan)-nya dalam kebenaran dan
orang yang diberi hikmah (ilmu) oleh Allah kemudian ia mengamalkan dan
mengajarkannya.” (HR Bukhari)
6
Idri, Hadis..., hlm. 93.
9
2. Transaksi bagi hasil, yaitu suatu kerjasama pengembangan modal usaha dengen
ketentuan pembagian hasil sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati,
seperti dalam akad musyarokah dan mudharabah.
3. Transaksi jasa, yaitu pengembangan modal dengan cara dimana seseorang
bertindak sebagai konsumen atau pengguna jasa dan wajib memberikan harga
kepada pihak yang memberikan jasa menurut kesepakatan yang telah dibuat,
seperti pada akad rahn dan wadi’ah.
D. Organisasi
Dalam proses produksi diperlukan sebuah manajemen yang baik, yang
nantinya akan mengatur kegiatan selama produksi. Pengorganisasian ini begitu
penting untuk sangat diperhatikan, karena akan menyangkut baik buruknya
perjalanan selama produksi. Dalam organisasi inilah perlunya adanya sebuah
perencanaan dan manajemen yang baik. Manajemen atau tata laksanaorganisasi
merupakan faktor produksi yang tidak dapat diraba namun memiliki peranan yang
sangat besar.7 Untuk mencapai segala perencanaan yang ada diperlukan
keberadaan pemimpin dan organisasi tersebut. Sebagaimana dalam hadis berikut
ini:
)(رواه النسائي
Dari Abi Said, Nabi Muhammad SAW. bersabda: “Jika kamu bertiga maka
pilihlah imam di antaranya, yang paling berhak menjadi imam adalah yang
paling baik bacaannya”. (HR. An- Nasa’i)
7
Rodin, Tafsir..., hlm. 126.
10
Hadis ini bukan hanya memilih imam dalam shalat, tetapi juga anjuran memilih
pemimpin. Yang dipilih menjadi imam adalah orang yang mengerti akan Al-
Qur’an. Jika dikaitkan dengan pemimpin sebuah organisasi maka islam
menekankan prilaku Qur’ani yakni ketepatan, kesungguhan, kejujuran, dan ahlak
yang baik.
BAB III
ANALISIS
Dari uraian di atas produksi dapat diartikan sebagai kegiatan yang arah
tujuannya kepada upaya-upaya menambah nilai guna suatu barang atau jasa.
Produksi sangat penting dalam kehiidupan manusia. Produksi dapat meningkatkan
kesejahteraan manusia. Namun, dalam berproduksi kita tidak boleh
mengeksploitasi alam secara bertlebihan, tetapi harus dikelola dengan cara yang
baik agar tidak merusak alam. Faktor-faktor produksi terbagi dalam empat seperti
faktor alam, manusia, modal, dan organisasi. Prinsip produksi dalam Islam berarti
menghasilkan sesuatu yang halal yang merupakan akumulasi dari semua proses
produksi. Prinsip produksi dalam ekonomi Islam bertujuan untuk kemaslahatan
dan kebahagiaan dunia dan akhirat, sehingga kegiatan produksi harus dilandasi
nilai-nilai Islam dan sesuai dengan maqashid al-syari'ah.
Adapun akibat dari Scientific Worldview model barat yang berkembang ini
sangatlah berpengarah terhadap pola pemikiran ekonomi yang terjadi, salah
satunya yang terjadi pada teori sistem produksi dan penerapannva, dari pandangan
Scientific Worldview tersebut memunculkan masyarakat yang rasional yaitu
masyarakat yang segala kegiatan termasuk ekonomi berpijak oleh rasio semata,9
rasionalitas tersebut mengesampingkan kepedulian, dan sifat membantu serta
tolong menolong, yang jika dalam islam at taawanu ala birri wa taqwa maka itu
tidak akan terjadi di dalam masyarakat rasionalitas kaum barat.
Akibat dari rasionalitas masyarakat yang terjadi, maka akan timbul berbagai
permasalahan yang terjadi, dengan pandangan hidup barat maka akan terjadi
marginalisasi terhadap agama, desakralisasi agama, diskursus meletakkan 'Tuhan
sentral hanya terbatas para teolog, sedangkan filsuf akan mengarah ke sains.
Semua in merupakan suatu aliran untuk membawa kepada ideology gagasan
liberalisasi yang digaungkan oleh barat.
Jika menelusuri terkait dengan orientasi produksi barat maka, akan bertemu
dengan rujukan sumber pertama dari budaya yang mempengaruhinya adalah
kapitalisme. Kapitalis merupakan suatu cara atau metode yang telah berkembang
di dalam budaya barat terhadap pemenuhan kebutuhan mereka, maka produksi
8 Hamid Fahmy Zarkasyi, "Worldview Islam dan Kapitalisme Barat", Tsagafah, vol. 9, no. 1
(2013) 15.
9
Ibid.
12
sangat berkaitan era terhadap sistem ekonomi kapitalis yag sudah menjadi suatu
budava masyarakat dalam berekonomi.
10
Zarkasyi, “Worldview Islam dan Kapitalisme Barat”
11
Sri Wahyuni, “Teori Konsumsi dan Produksi dalam Perspektif Ekonomi Islam”, Akuntabel,
vol. 10, No. 1 (2013),pp. 74-9.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
14
Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam Jilid 1, (Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf 1955)
15
DAFTAR PUSTAKA
Idri, H., Hadis Ekonomi, Jakarta: PT. Fajar Intrepratama Mandiri, 2015
Rodin, Dede, Tafsir Ayat Ekonomi, Semarang: CV. Karya Abadi Jaya, 2015