Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Nim : 2000029106
Golongan : B1
YOGYAKARTA
2021
A. DASAR TEORI
Food record adalah catatan mengenai jenis dan jumlah makanan dan
minuman dalam satu periode waktu,biasanya antara 1 sampai 7 hari dan dapat
dikuantifikasikan dengan menggunakan ukuran rumah tangga (estimated food
record) atau menimbang (weighed food record) (Siagan,2010).
Pengukuran status gizi data dapat diambil dengan melakukan penimbangan
berat badan serta pengukuran tinggi badan. Selanjutnya data berat badan dan
tingkat badan dihitung dan dikategorikan sesuai kategori IMT/U anak data asupan
energy diperoleh dengan cara memberikan kuesioner yang berisi.Form food record
yang diisi oleh ibu dan anak prasekolah.Selanjutnya,data food record dihitung
menggunakan aplikasi nutria survey.(Meryana,2014)
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden meliputi,
data identitas responden (Nama,Jenis Kelamin,Usia) pengetahuan mengenai serat
makanan dan peran teman sebaya yang didapat dari angket data asupan serat
makanan menggunakan form record.(Mabruroh,2018)
Dalam penggunaan food record memiliki kelebihan dibandingkan
metodemetode lainnya.Beberapa kelebihannya yaitu tidak mengandalkan ingatan
dari responden,dalam metode ini menyediakan data yang rinci dari ukuran porsi
makanan yang dikonsumsi khususnya saat menggunakan metode penimbangan,
dapat dikategorikan sebagai metode yang cukup valid,dapat menilai pola makan
dan kebiasaan makan serta hubungannya dengan lingkungan sosio demografi dari
responden,dapat meningkatkan intepretasi dan hasil laboraturium dengan hasil
yang multipe akan lebih mewakili kebiasaan intake (Irianto,2014).
Disisi lain, food record memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan
tersebut diantaranya yaitu pelaksanaan metode ini memerlukan tingkat kerja sama
yang tinggi,beban yang diberikan responden sangat tinggi sehingga didapatkan
hasil dan rata-rata yang rendah,perlu waktu yang relatif sama,subjek harus dapat
membaca untuk mendapat hasil pencatatan yang lengkap dan petugas harus
terlatih dan profesional dalam menggunakan alat ukur pada survei metode ini
(Putri,2013).
Food record weighing atau metode penimbangan makanan adalah suatu
metode skp yang terfokus pada penimbangan makanan dan minuman terhadap
subjek,yang akan dimakan dan sisa yang telah dimakan.Jumlah makanan yang
dikonsumsi adalah selisih antara berat makanan awal dikurangi dengan berat
makanan sisa (Sirajuddin,2018).
Kelebihan dan kekurangan food record weighing adalah untuuk
kelebihannya dapat menyediakan data secara rinci dari ukuran porsi yang
dimakan, metode ini cukup valid,dapat menilai kebiasaan makan dan
hubungannya dengan lingkungan sosial,demografi,dan responden.Sedangkan
kekurangannya yaitu memerlukan waktu yang lama,biaya lebih mahal,dan petugas
harus terlatih (Rianto, 2010).
B. TUJUAN
Mengetahui prinsip dan tata cara food record dalam survey konsumsi gizi
C. METODE
2. DKBM
b].Cara Kerja
1. Dilakukan pencatatan data responden (Responden adalah diri sendiri)
D. HASIL PENGAMATAN
=====================================================================
Analysis of the food record
=====================================================================
Food Amount energy carbohydr.
______________________________________________________________________________
BREAKFAST
nasi putih 120 g 156,0 kcal 34,3 g
telur dadar 60 g 112,1 kcal 0,7 g
air mineral 200 g 0,0 kcal 0,0 g
Meal analysis: energy 268,2 kcal (15 %), carbohydrate 35,0 g (15 %)
1. BREAK
donat 30 g 120,0 kcal 13,9 g
LUNCH
sarimie 200 g 282,0 kcal 56,6 g
teh manis 200 g 25,8 kcal 6,4 g
Meal analysis: energy 307,8 kcal (17 %), carbohydrate 63,0 g (26 %)
2. BREAK
roti tawar 70 g 191,7 kcal 36,3 g
Meal analysis: energy 191,7 kcal (11 %), carbohydrate 36,3 g (15 %)
DINNER
nasi goreng 200 g 500,0 kcal 40,2 g
kerupuk udang 5g 27,4 kcal 3,3 g
air mineral 200 g 0,0 kcal 0,0 g
Meal analysis: energy 527,4 kcal (30 %), carbohydrate 43,5 g (18 %)
BREAKFAST
nasi uduk 120 g 141,7 kcal 28,2 g
telur ceplok 60 g 114,6 kcal 0,6 g
teh 200 g 99,9 kcal 20,0 g
Meal analysis: energy 356,2 kcal (20 %), carbohydrate 48,8 g (20 %)
=====================================================================
Result
=====================================================================
Nutrient analysed recommended percentage content value value/day
fulfillment
______________________________________________________________________________
energy 1771,4 kcal 2694,2 kcal 66 %
protein 44,1 g(10%) 79,6 g(12 %) 55 %
fat 65,8 g(33%) 91,4 g(< 30 %) 72 %
carbohydr. 240,6 g(56%) 384,6 g(> 55 %) 63 %
water 600,0 g 2500,0 g 24 %
iron 4,1 mg 13,0 mg 32 %
zinc 4,9 mg 13,0 mg 38 %
calcium 310,7 mg 1100,0 mg 28 %
phosphorus 672,8 mg 700,0 mg 96 %
magnesium 326,5 mg 350,0 mg 93 %
tot. fol.acid 102,2 µg - -
Vit. A 241,2 µg 600,0 µg 40 %
Vit. C 0,0 mg 90,0 mg 0%
Vit. D 1,2 µg 15,0 µg 8%
Vit. B12 1,7 µg 2,4 µg 70 %
dietary fiber 7,2 g 38,0 g 19 %
c. Perhitungan Energi Requirement Responden
Berdasarkan data anthropometri diatas,diperloeh BMI 34,6,sedangkan BMI yang
direkomendasikan adalah sebesar 21,4 maka hasil yang diperoleh tidak normal
(lebih),Begitu pula untuk kebutuhan energi diperoleh hasil 3627 kcal/hari,
sedangkan yang direkomendasikan 2694 kcal/hari,maka hasil yang diperoleh
terlalu banyak.
E. PEMBAHASAN
Pada praktikum pada kali ini yaitu membahas terkait food record dengan cara
mencatat makanan apa saja yang dimakan selama sehari.Pada kali ini responden
praktikum ini adalah diri sendiri.Aplikasi yang digunakan yaitu Nutri survey.Hasil
energi yang telah diapatkan yaitu 63% yang termasuk dalam kategori kurang.Pada
hasil vitamin C didapatkan 0% yang termasuk dalam kategori kurang.Pada hasil
kalsium (Ca) didapatkan hasil 10% yang termasuk dalam kategori kurang.Dan
pada serat didapatkan 19% yang juga termasuk dalam kategori kurang.
Dari hasil analisis tingkat konsumsi gizi yang didapatkan,secara keseluruhan dapat
dikategorikan kurang.Meskipun tubuh responden terlihat seperti sangat
mencukupi, tetapi belum tentu status gizinya baik.Faktor yang mempengaruhi
status gizi responden adalah pola menu makan yang hampir monoton dan tidak
semua makanan dapat dikonsumsi karena tidak menyukai makanan tersebut.
Metode food record adalah metode yag difokuskan pada proses pencatatan aktif
oleh subjek terhadap seluruh makanan dan minuman yang telah dikonsumsi
selama periode waktu tertentu.Pencatatan adalah focus yang harus menjadi
perhatian, karena sumber kesalahannya adalah pada proses pencatatan yang tidak
sempurna. Jika pencatatan dilakukan dengan sempurna maka hasil metode ini
adalah sangat baik.(Chong etal,2014)
Pengendalian konsumsi pangan yang boleh antara lain, yaitu membiasakan untuk
melakukan olahrga yang cukup untuk menghindari masa lemah yang menumpuk
dalam tubuh,dan mendapatkan badan,ideal yang sesuai.Selain itu,mengkonsumsi
makanan dengan takaran yang cukup untuk menghindari kelebihan atau
kekurangan zat gizi disamping untuk menilai konsumsi gizi juga sebagai
pembantu idikator kesehatan.
Dampak penyakit yang ditimbulkan jika kekurangan zat gizi serat yaitu dapat
menyebabkan sembelit atau susah BAB,selain itu juga dapat menyebabkan
kolesterol,darah tinggi,diabetes,dan lain sebagainya.Jika kekurangan vitamin C
dapat menyebabkan gusi berdarah,sistem kekebalan tubuh melemah,tubuh sering
merasa lelah,muncul sariawan,dan lain sebagainya.Dan jika kekurangan kalsium
(Ca) dapat menyebabkan osteoporosis,PJK,tekanan darah tinggi,gangguan
psikologis,dan lain sebagainya.Kelebihan zat gizi juga tidak baik bagi kesehatan.
Kelebihan gizi serat dapat mengakibatkan kram perut,perut kembung,diare,
dehidrasi dan lain sebagainya.Selanjutnya jika kelebihan vitamin C dapat
menyebabkan memicu timbulnya batu ginjal,diare,meningkatkan risiko osteofit,
dan lain sebagainya.Dan jika kelebihan kalsium (Ca) dapat menyebabkan
kardiovaskuler,mudah lelah,hipertirodisme,dan batu ginjal (Dewi,2010).
F. KESIMPULAN
G. DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Nirmala. 2010. Nutrition and Food Gizi Untuk Keluarga. Cetakan Pertama.
Putri, S. 2013. Perbandingan Konsumsi Zat Gizi di Wilayah Pantai dan Pertanian
Kabupatrn Probolinggo. Jurnal Media Gizi Indonesia. Vol 9 (9).
Rianto, Gunawan. 2010. Penilaian Pangan Metode Penimbangan Makanan (Food
Weighing). Bogor: IPB.
Siagan. 2010. Epidemiologi Gizi. Jakarta: Erlangga.
Sirajuddin, Surmita. 2018. Bahan Ajar Gizi Survey KOnsumsi Pangan Cetakan
Pertama. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Suhaimi, Ahmad. 2010. Pangan Gizi dan Kesehatan. Cetakan Pertama.
Yogyakarta: Deepublish.