You are on page 1of 9

TES

WAWASAN KEBANGSAAN

INTEGRITAS
INTEGRITAS

PENGERTIAN INTEGRITAS

Integritas yaitu konsistensi atau keteguhan yang tidak bisa tergoyahkan


dalam menjunjung nilai-nilai keyakinan dan prinsip. Pengertian lain dari
integritas adalah konsep yang menunjukkan konsistensi atau keteguhan
perbuatan dengan nilai-nilai dan prinsip. Pada etika integritas bisa diartikan
sebagai kebenaran dan kejujuran perbuatan yang dilakukan seseorang.

FUNGSI DARI INTEGRITAS

Cognitive functions of integrity


Yang mencakup kecerdasan moral dan self insight. Sedangkan self insight itu
sendiri mencakup self knowledge dan self reflection. Artinya, integritas
fungsinya memelihara moral dan akhlak seseosran yang selanjutnya
mendorong dia untuk mempunyai pengetahuan yang luas.

Affective functions of integrity


Yang mencakup conscience dan self regard. Dalam konteks ini integritas
fungsinya memelihara nurani seseorang supaya tetap hanif sebagai
seorang hamba agar jelas perbedaan diantara dirinya dengan hewan. Seba
secara biologis manusian dan hewan, samasama memiliki hepar “hati”,
tetapi hewan tidak mempunyai qalb, sesuatu yang ada di diri setiap
manusia.

1
TUJUAN DARI INTEGRITAS

Integritas adalah salah satu kunci untuk meraih keberhasilan atau


kesuksesan
Integritas menjadikan manusia bisa memimpin dan dipimpin
Integritas membuat lahirnya kepercayaan
Integritas bisa melahirkan prestasi

MANFAAT DARI INTEGRITAS

Manfaat Secara Fisik


Diri kita akan merasa fit, sehat dan bugar. Kita setiap saat merasa siap
melaksanaan kegiatan atau pekerjaan sehari-hari
Manfaat Secara Intelektual
Dengan mental dan pengetahuan kita bisa memaksimalkan kemampuan
otak kita
Manfaat Secara Emosional
Diri menjadi lebih penuh motivasi, sadar diri, empati, simpati, solidaritas
tinggi, dan penuh kehangatan emosional dalam interaksi kerja
Manfaat Secara Spiritual
Membuat diri seseorang menjadi lebih bijaksana dalam menilai segala
sesuatu termasuk pengalaman-pengalaman hidup, baik yang
menyenangkan atau yang tidak membuat senang seperti keberhasilan,
kegagalan, dan penderitaan.
Manfaat Secara Sosial
Kita akan mampu membuat berkembang suatu hubungan baik satu sama
lainya dalam lingkungan masyarakat, bisa bekerja sama untuk
menyelesaikan tugas atau kegiatan yang menuntut kekompakan dan kerja
sama yang baik, mempunyai kepekaan hati dan perasaan untuk selalu
memberi tempat untuk orang lain di dalam hati kita.

2
BENTUK KORUPSI

Korupsi memiliki 7 bentuk, yaitu:


1. Kerugian keuangan negara
2. Suap-menyuap
3. Penggelapan dalam jabatan
4. Pemerasan
5. Perbuatan curang
6. Benturan kepentingan dalam pengadaan
7. Gratifikasi

UNDANG - UNDANG TIPIKOR

Peraturan pemerintah untuk pemberantasan korupsi yang berlaku di


Indonesia adalah Undang-undang No. 20 Tahun 2001 yang sering disebut
UU Tipikor. UU Tipikor tersebut ditetapkan oleh pemerintah pusat pada 21
November 2001 dan berlaku sejak tanggal penetapan tersebut.

Dengan ditetapkannya UU No. 20 Tahun 2001, pemerintah mencabut UU.


73 Tahun 1958 tentang Menyatakan Berlakunya UU No. 1 Tahun 1946
Republik Indonesia tentang Peraturan Hukum Pidana untuk Seluruh
Wilayah Republik Indonesia dan Mengubah Kitab Undang-undang Hukum
Pidana.

UU No. 20 Tahun 2001 juga memuat perubahan atas UU No. 31 Tahun


1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

UU ini menegaskan, tindak pidana korupsi tidak hanya merugikan keuangan


negara, tetapi juga merupakan pelanggaran terhadap hakhak sosial dan
ekonomi masyarakat secara luas. Sehingga tindak pidana korupsi perlu
digolongkan sebagai kejahatan yang pemberantasannya harus dilakukan
secara luar biasa.

3
UPAYA PREVENTIF PEMBERANTASAN KORUPSI

Strategi preventif adalah usaha pencegahan korupsi yang diarahkan untuk


menghilangkan atau meminimalkan faktor-faktor penyebab atau peluang
terjadinya korupsi. Upaya preventif dilakukan dengan cara :
1. Pemberlakuan berbagai undang-undang yang mempersempit peluang
korupsi,
2. Pembentukan berbagai lembaga yang diperlukan untuk mencegah
korupsi, misalnya Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggaraan Negara
(KPKPN),
3. Pelaksanaan sistem rekrutmen aparat secara adil dan terbuka,
4. Peningkatan kualitas kerja berbagai lembaga independen masyarakat
untuk memantau kinerja para penyelenggara negara,
5. Kampanye untuk menciptakan nilai anti korupsi secara nasional.

UPAYA DEFEKTIF PEMBERANTASAN KORUPSI

Strategi detektif adalah usaha yang diarahkan untuk mendeteksi dan


mengidentifikasi terjadinya kasus-kasus korupsi dengan cepat, tepat dan
biaya murah sehingga dapat ditindaklanjuti. Upaya detektif dilakukan
dengan cara :
1. Perbaikan sistem dan tindak lanjut atas pengaduan masyarakat,
2. Pemberlakuan kewajiban pelaporan transaksi keuangan tertentu,
3. Pelaporan kekayaan pribadi pemegang jabatan dan fungsi publik,
4. Partisipasi Indonesia pada gerakan anti korupsi dan anti pencucian
uang di masyarakat internasional,
5. Peningkatan kemampuan Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah
(APFP) atau Satuan Pengawas Intern (SPI) dalam mendeteksi tindak
pidana korupsi.

4
UPAYA REPRESIF PEMBERANTASAN KORUPSI

Strategi represif adalah usaha yang diarahkan agar setiap perbuatan


korupsi yang telah diidentifikasi dapat diproses secara cepat, tepat dengan
biaya murah sehingga kepada para pelakunya dapat segera diberikan
sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Upaya represif
dapat dilakukan dengan cara :
1. Pembentukan Badan atau Komisi Anti Korupsi. Pemerintah pada 2003
dengan membentuk Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK),
2. Penyidikan, penuntutan, peradilan dan penghukuman koruptor besar,
3. Penentuan jenis-jenis atau kelompok-kelompok korupsi yang
diprioritaskan untuk diberantas,
4. Meneliti dan mengevaluasi proses penanganan perkara korupsi dalam
sistem peradilan pidana secara terus menerus,
5. Pemberlakuan sistem pemantauan proses penanganan tindak pidana
korupsi secara terpadu,
6. Publikasi kasus-kasus tindak pidana korupsi beserta analisisnya.

CONTOH SOAL

Soal 1:

Terdapat beberapa pengertian korupsi yang disampaikan oleh para ahli.


Misalnya oleh WJS Poerwadarminta, Muhammad Ali, Subekti dan
Tjitrosoedibio,dll. Menurut Baharudin Lopa sendiri, mengutip dari pendapat
David M. Chalmers, korupsi yaitu...

A. busuk, suka menerima uang suap/sogok, memakai kekuasaan untuk


kepentingan sendiri dan sebagainya.
B. perbuatan busuk seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok,
dan sebagainya.
C. yang menyangkut masalah penyuapan, yang berhubungan dengan
manipulasi di bidang ekonomi, dan yang menyangkut bidang kepentingan
umum.

5
D. perbuatan curang, tindak pidana yang merugikan keuangan negara.
E. perbuatan yang buruk seperti penggelapan uang, penerimaan uang
sogok, dan sebagainya.

Jawaban : C. yang menyangkut masalah penyuapan, yang


berhubungan dengan manipulasi di bidang ekonomi, dan yang
menyangkut bidang kepentingan umum.

Pengertian korupsi menurut Subekti dan Tjitrosoedibio dalam kamus


hukum, yang dimaksud “corruptie” adalah korupsi, perbuatan curang,
perbuatan curang, tindak pidana yang merugikan keuangan negara.
Pengertian korupsi menurut WJS Poerwadarminta yaitu perbuatan yang
buruk seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dan sebagainya.
Beberapa istilah korupsi menurut Muhammad Ali:

1. Korup artinya busuk, suka menerima uang suap/sogok, memakai


kekuasaan untuk kepentingan sendiri dan sebagainya;
2. Korupsi artinya perbuatan busuk seperti penggelapan uang,
penerimaan uang sogok, dan sebagainya; dan
3. Koruptor artinya orang yang melakukan korupsi.

Sumber: Buku Pendidikan Anti-Korupsi untuk Perguruan Tinggi, diterbitkan


oleh Kemdikbud RI, Cetakan 1, Desember 2011 (halaman 24).

Soal 2:

Korupsi memiliki berbagai bentuk yang berbeda-beda. KPK sendiri membagi


korupsi menjadi 7 bentuk. Berikut ini yang bukan termasuk 7 bentuk
korupsi menurut KPK yaitu...

A. Perbuatan curang.
B. Pemerasan.
C. Benturan kepentingan negara dan pribadi.
D. Penggelapan dalam jabatan.
E. Kerugian keuangan negara.

6
Jawaban : C. Benturan kepentingan negara dan pribadi.

Berbagai bentuk korupsi yang diambil dari Buku Saku yang dikeluarkan oleh
KPK atau Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK : 2006) yaitu kerugian
keuangan negara, suap menyuap, penggelapan dalam jabatan, pemerasan,
perbuatan curang, benturan kepentingan dalam pengadaan, gratifikasi.
Sumber: Buku Pendidikan Anti-Korupsi untuk Perguruan Tinggi, diterbitkan
oleh Kemdikbud RI, Cetakan 1, Desember 2011 (halaman 25-27).

Soal 3:

Lembaga Negara yang mempunyai kewenangan mengawasi


Penyelenggaraan Pelayanan Publik baik yang diselenggarakan oleh
penyelenggara Negara dan pemerintahan termasuk yang diselenggarakan
oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, dan Badan
Hukum milik Negara serta Badan Swasta atau perseorangan yang diberi
tugas menyelenggarakan pelayanan publik tertentu yang sebagian atau
seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja Negara
dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah yaitu...

A. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan


B. Ombudsman.
C. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi.
D. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
E. Lembaga Pemerhati Pelayanan Publik.

Jawaban : B. Ombudsman.

7
Perhatikan bahwa soal menanyakan Lembaga Negara.
1. Lembaga Pemerhati Pelayanan Publik bukanlah Lembaga Negara,
melainkan “Lembaga Swadaya Masyarakat” yang memiliki visi
Mewujudkan Program Revolusi Mental di bidang Pelayanan Publik
dalam rangka Pencegahan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
2. Komisi Kebenaran atau Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi adalah
sebuah komisi yang ditugasi untuk menemukan dan mengungkapkan
pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pada masa lampau oleh suatu
pemerintahan, dengan harapan menyelesaikan konflik yang tertinggal
dari masa lalu.
3. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah
Lembaga Pemerintah Nonkementerian (LPNK) yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Presiden Republik Indonesia yang
bertugas melaksanakan pengembangan, perumusan, dan penetapan
kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
4. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, atau yang disingkat
BPKP, adalah Lembaga pemerintah nonkementerian Indonesia yang
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan keuangan
dan pembangunan yang berupa Audit, Konsultasi, Asistensi, Evaluasi,
Pemberantasan KKN serta Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.

You might also like