Professional Documents
Culture Documents
Ujian Tengah Semester MSDM II
Ujian Tengah Semester MSDM II
Nim : 2110417576
Kelas : F
1. Penyebab Kelelahan dan kebosanan antara lain lingkungan kerja yang jelek. Jelaskan pernyataan
ini
Jawab :
Sumber daya manusia merupakan faktor dominan dalam penentuan jalannya roda usaha suatu
perusahaan, karena manusia adalah faktor pendukung yang utama dalam berlangsungnya proses atau
kegiatan produksi guna mencapai tujuan sebuah perusahaan. Kelelahan dan kebosanan merupakan
suatu gejala atau perasaan yang dapat timbul dalam diri seorang pekerja dan dapat memberikan
dampak dalam suatu organisasi atau perusahaan, yang akan memberikan pengaruh terhadap kepuasan
karyawan dan akan mempengaruhi kinerja karyawan. Kelelahan dan kebosanan berhubungan
langsung dengan lingkungan kerja, sementara itu lingkungan kerja dikelompokan menjadi 2
kelompok yakni lingkungan eksternal dan lingkungan internal (Marwansyah 2012:11). Lingkungan
eksternal adalah kekuatan utama di luar organisasi yang memiliki potensi untuk mempengaruhi
keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Sedangkan lingkungan internal adalah
faktor atau kondisi umum yang berada di dalam sebuah organisasi, yang mempengaruhi menajemen
organisasi. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja
dikaitkan dengan kemampuan manusia/pegawai, diantaranya adalah sirkulasi udara di tempat kerja,
bau tidak sedap di tempat kerja dan keamanan di tempat kerja (Sedarmayanti 2013:28). Hal ini yang
menjadi factor kelelahan dan kebosanan jika suasana dan lingkungan kerja tidak diatur dengan baik.
2. A. untuk menjalankan tugas dengan baik diperlukan semangat kerja,ada beberapa indikasi yang
menunjukan semangat dan kegairahan karyawan rendah, jelaskan!
Jawab :
Ada beberapa yang menjadi penyebab semangat dan kegairahan rendah. Pertama, Stress kerja
adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang
(Hasibuan 2013:204). Ketika stress kerja meningkat maka akan menyebabkan timbulnya keinginan
keluar yang ada pada diri karyawan (Yuda and Ardana 2017). Kedua beban kerja merupakan
kemampuan tubuh dalam menerima pekerjaan. Kapasitas pekerjaan harus disesuaikan dengan jumlah
karyawan yang ada. Beban kerja yang berlebihan akan menimbulkan kelelahan fisik dan mental serta
dapat menimbulkan reaksi emosional seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, dan mudah marah.
Sebaliknya, dengan beban kerja yang terlalu sedikit dengan rutinitas yang monoton akan
menimbulkan kebosanan. Kebosanan dalam kerja rutin sehari-hari karena tugas atau pekerjaan yang
terlalu sedikit mengakibatkan kurangnya perhatian pada pekerjaan sehingga secara potensial
membahayakan (Nurmayanti, Rini, and Agusdin 2020). Ketiga Lingkungan kerja yang buruk yaitu
apabila karyawan sulit melaksanakan kegiatannya secara maksimal, sehat, aman dan nyaman.
Lingkungan kerja yang kurang baik dapat menuntut karyawan serta waktu yang lebih banyak dan
tidak mendukung diperolehnya hasil yang optimal (Nitisemito 2014:41). Selebihnya, lingkungan
kerja dapat diartikan sebagai suatu tempat atau kondisi dimana karyawan melakukan aktivitas secara
baik jika lingkungan tersebut terasa nyaman, aman dan bersih yang nantinya dapat menentukan
keberhasilan suatu perusahaan (Putra and Rahyuda 2016).
B. tuliskan dan jelaskan cara-cara meningkatkan semangat dan kegairahan kerja karyawan
Jawab :
3. Salah satu sebab turunnya semangat dan kegairahan kerja karyawan adalah insentif yang kurang
terarah. Jelaskan pernyataan ini
Jawab :
Menurut Hasibuan (2008:118) insentif adalah tambahan balas jasa yang diberikan kepada pegawai
tertentu yang prestasinya diatas prestasi standar. Upah insentif ini merupakan alat yang dipergunakan
pendukung prinsip adil dalam pemberian kompensasi. Insentif dan bagi hasil (gainsharing) dapat
digunakan sebagai alat untuk memotivasi para pegawai guna mewujudkan tujuan organisasi, karena
keduanya merupakan pendekatan kompensasi yang memberi imbalan atas hasil kerja tertentu
(Marwansyah, 2012:297). Jadi berdasarkan pengertian diatas insentif berpengaruh positif terhadap
motivasi kerja karyawan, sehingga insentif yang tidak jelas akan memberikan kurangnya semangat
karyawan tersebut untuk bekerja sehingga akan menurunkan produktivitas karyawan yang akan
berdampak langsung terhadap perusahaan.
Jawab :
c. Peraturan cara-cara melakukan pekerjaan dan berhubungan dengan unit kerja lain.
d. Peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh para pegawai selama
dalam instansi dan sebagainya.
5. Ada dua tipe pendisplinan sebutkan dan jelaskan
a. Disiplin Preventif
Yaitu disiplin yang bertujuan untuk mencegah pegawai berperilaku yang tidak sesuai dengan
peraturan. Tindakan tersebut mendorong pegawai untuk taat kepada berbagai ketentuan yang
berlaku dan memenuhi standar yang telah ditetapkan. Artinya melalui kejelasan dan
penjelasan tentang pola sikap, tindakandan perilaku yang diinginkan dari instansi diusahakan
pencegahan
jangan sampai pegawai berperilaku negatif sehingga penyelewengan-penyeleweng dapat
dicegah. Sasaran pokoknya adalah untuk mendorong disiplin diri pegawai.
b. Disiplin Korektif
Yaitu disiplin yang bertujuan agar pegawai tidak melakukan pelanggaran yang sudah
dilakukan. Jika ada pegawai yang nyata telah melakukan pelanggaran atas ketentuan-
ketentuan yang berlaku atau gagal memenuhi standar yang ditetapkan, kepadanya dikenakan
sanksi disipliner. Berat atau ringannya suatu sanksi tentunya disesuaikan pada tingkat
pelanggaran yang telah terjadi. Merupakan upaya penerapan disiplin kepada pegawai yang
nyata telah melakukan pelanggaran atas ketentuan-ketentuan yang berlaku atau gagal
memenuhi standar yang telah ditetapkan dan kepadanya dikenakan sanksi secara bertahap.
Jawab :
Pendekatan untuk melaksanakan tindakan disipliner disebut sebagai aturan tungku panas (hot stove
rule). Adapun maksud pendekatan ini, suatu tindakan disipliner haruslah memiliki konsekuensi yang
analog dengan menyentuh sebuah tungku panas:
a. Membakar dengan segera. Jika tindakan yang diambil, tindakan itu harus dilaksanakan segera
sehingga individu memahami alasan tindakan tersebut.
b. Memberi peringatan. Hal ini penting untuk memberikan peringatan sebelumnya bahwa hukuman
akan mengikuti perilaku yang tidak dapat diterima.
c. Memberikan hukuman yang konsisten. Tindakan disipliner haruslah konsisten ketika setiap orang
yang melakukan tindakan yang sama akan dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku di dalam
perusahaan. Disiplin yang konsisten ini berarti: (1) Setiap karyawan yang terkena hukuman disiplin
harus menerimanya/menjalaninya. (2) Setiap karyawan yang melakukan pelanggaran yang sama akan
mendapatkan ganjaran yang sama. (3) Disiplin diberlakukan dalam cara yang sepadan kepada
segenap karyawan.