Professional Documents
Culture Documents
A TKPK-2018
A TKPK-2018
Dengan tersusunnya laporan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh pemangku
kepentingan dan menjadi acuan dalam perumusan kebijakan dan program-program yang
dapat menjamin percepatan penanggulangan kemiskinan di Kota Salatiga.
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Rekapitulasi RTS Kota Salatiga Berdasarkan Desil Tahun 2015………. 10
Tabel 2.2 Perbandingan Tingkat Kemiskinan Kota Salatiga dengan Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2014 s.d. 2018 ............................................... 11
Tabel 2.3 Jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) Hasil PBDT 2015 ……………….. 17
Tabel 2.4 Jumlah Individu Hasil PBDT 2015 ……............................................. 18
Tabel 5.1 Jumlah Penduduk Miskin, Angka Kemiskinan dan Garis Kemiskinan
Kota Salatiga Tahun 2014-2018 ..................................................... 44
iii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1 Perkembangan Angka Kemiskinan Kota Salatiga Tahun 2013 – 2018 11
Grafik 2.2 Perkembangan Garis Kemiskinan Kota Salatiga Tahun 2013 - 2018 12
Grafik 2.3 Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan Kota Salatiga Tahun
2013 – 2018 ………………………...................................................... 13
Grafik 2.4 Perkembangan Indeks Keparahan Kemiskinan Kota Salatiga Tahun
2013 – 2018 …………………………………………...................................... 14
iv
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemiskinan adalah kondisi ketidakmampuan sosial dan ekonomi
seseorang atau sekelompok orang untuk mempertahankan dan
mengembangkan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan. Kemiskinan juga
dipahami sebagai ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar dan perbedaan
perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam menjalani kehidupan
secara bermartabat. Disamping kebutuhan-kebutuhan dasar yang belum
terpenuhi, kondisi kemiskinan juga didukung oleh ketidakmampuan untuk
memperoleh kebebasan dalam memilih dan berpartisipasi.
Kemiskinan merupakan masalah multidimensi yang tidak hanya
menyangkut masalah pendapatan. Masalah lain, seperti kesehatan, pendidikan,
akses terhadap barang dan jasa, lokasi, kondisi geografis, gender, dan kondisi
lingkungan merupakan dimensi-dimensi kemiskinan yang juga memengaruhi
kondisi seseorang atau rumah tangga dalam status kemiskinan.
Salah satu dimensi penting yang menjadi perhatian banyak pihak adalah
dimensi pengeluaran atau konsumsi. Pendekatan tersebut sering juga disebut
dengan kemiskinan absolut, dimana seseorang atau satu rumah tangga
dikatakan miskin jika ia tidak mampu memenuhi satu tingkat konsumsi
minimum yang terdiri dari konsumsi makanan dan non makanan yang dianggap
esensial dan diperlukan selama jangka waktu tertentu. Tingkat konsumsi
minimum menjadi batas (tresshold) yang menentukan seseorang tergolong
miskin atau tidak, atau yang sering disebut dengan garis kemiskinan. Dalam
dimensi yang lain dapat dikemukakan bahwa seseorang yang tergolong miskin
juga tidak memiliki kapabilitas untuk hidup dengan kondisi kesehatan dan
pendidikan yang layak serta menjalankan fungsinya dengan baik.
Perubahan paradigma dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
membawa implikasi terhadap semakin mendesaknya upaya-upaya untuk
mengatasi kemiskinan. Selain itu, peningkatan kualitas pelayanan kepada
masyarakat miskin menjadi tanggung jawab yang lebih besar bagi pemerintah
daerah. Sehingga pada akhirnya permasalahan-permasalahan kemiskinan yang
1
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
muncul akan banyak direspon, diputuskan, dan dilaksanakan secara cepat dan
efektif oleh pemerintah daerah tanpa harus menunggu dan banyak tergantung
pada instruksi dari pemerintah pusat. Dengan kewenangan daerah yang
semakin besar tersebut, Pemerintah daerah dan DPRD memiliki tanggung
jawab yang cukup besar untuk mengambil keputusan-keputusan penting dan
strategis bagi upaya menanggulangi kemiskinan dan peningkatan kualitas
pelayanan kepada masyarakat.
Pada tahun 2010, Pemerintah menerbitkan regulasi yang mengatur tentang
upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, yaitu Peraturan Presiden Nomor
15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. Sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Presiden nomor 96 Tahun 2015. Peraturan
presiden tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan terbitnya Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2010 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan
Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang
percepatan penanggulangan kemiskinan sebagai telah diubah dengan
Peraturan presiden Nomor Nomor 96 Tahun 2015, terdapat beberapa hal baru
yang menjadi perhatian, yaitu:
1. Berdasarkan ketentuan kedua regulasi tersebut, TKPK dipimpin oleh Wakil
Kepala Daerah. Hal tersebut bertujuan agar upaya percepatan
penanggulangan kemiskinan dapat berjalan dengan lebih efektif.
2. Program penanggulangan kemiskinan dititikberatkan pada beberapa hal
sebagai berikut:
a. Program Bantuan Sosial Terpadu Berbasis Keluarga yang bertujuan
untuk melakukan pemenuhan hak dasar, pengurangan beban hidup,
dan perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin.
b. Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan
Masyarakat yang bertujuan untuk mengembangkan potensi dan
memperkuat kapasitas kelompok masyarakat miskin untuk terlibat
dalam pembangunan yang didasarkan pada prinsip-prinsip
pemberdayaan masyarakat.
c. Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Usaha
2
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
Ekonomi Mikro dan Kecil yang bertujuan untuk memberikan akses dan
penguatan ekonomi bagi pelaku usaha berskala mikro dan kecil.
d. Program-program lainnya baik yang secara langsung maupun tidak
langsung dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat miskin.
3. Dalam implementasi program-program tersebut, strategi yang dilaksanakan
adalah sebagai berikut:
a. Mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin.
b. Meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin.
c. Mengembangkan dan menjamin keberlanjutan usaha ekonomi mikro
dan kecil.
d. Mensinergikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan.
3
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
2. Tujuan
a. Memberikan gambaran tentang kondisi kemiskinan di Kota Salatiga dan
pelaksanaan koordinasi dalam implementasi program penanggulangan
kemiskinan di Kota Salatiga.
b. Memberikan gambaran tentang perkembangan dan permasalahan yang
terjadi dalam pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di Kota
Salatiga.
c. Merumuskan saran tindak dalam rangka peningkatan efektivitas kinerja
organisasi TKPK Kota Salatiga dalam melaksanaan tugas koordinasi
penanggulangan kemiskinan.
C. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015.
3. Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang perencana pembangunan
jangka menengah Nasional Tahun 2015-2019
4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
5. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan.
6. Peraturan Presiden Nomor 166 Tahun 2014 tentang Program Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2010 tentang Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Dan Kabupaten/Kota.
8. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Program
Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar, Dan Program
Indonesia Sehat Untuk Membangun Keluarga Produktif.
4
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
D. Sistematika Laporan
Laporan kinerja TKPK tahun 2018 disusun dengan sistematika sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan,
landasan hukum dan sistematika laporan.
Bab II Gambaran Umum, berisi tentang Kondisi Umum Kota Salatiga dan
Kondisi Umum Kemiskinan Kota Salatiga.
Bab III Kebijakan dan Program Penanggulangan Kemiskinan, menguraikan
tentang kebijakan penanggulangan kemiskinan Kota Salatiga, strategi
penanggulangan kemiskinan daerah, kelompok program
penanggulangan kemiskinan, jenis dan sumber dana program
penanggulangan kemiskinan.
Bab IV Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan, menguraikan
tentang koordinasi dan pengendalian program penanggulangan
kemiskinan Kota Salatiga tahun 2018.
Bab V Penutup berisi Kesimpulan dan Rencana Tindak Lanjut.
5
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
BAB II
GAMBARAN UMUM
6
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
b. Dimensi Sosial
1) Kesehatan, indikatornya adalah sakit menahun, jompo, gizi makan
kurang, dan kesehatan kurang diperhatikan.
2) Sikap hidup, indikatornya adalah perasaan minder, mudah putus-
asa, gali lubang tutup lubang, malas, dan boros.
3) Lingkungan sosial, indikatornya adalah terjebak pada rentenir atau
bank harian serta adanya budaya "nyumbang" dan “orang miskin
sama dengan orang – orang yang berhak menerima zakat”.
c. Dimensi Lingkungan
1) Rumah, indikatornya adalah rumah kurang sehat, tidak mempunyai
MCK (mandi, cuci, dan kakus), lantai rumahnya terbuat dari tanah,
dinding rumah dari papan jawa, atau dindingnya gedhek (dinding
dari anyaman bambu), lingkungan kumuh, serta tidak mempunyai
rumah.
2) Pakaian, indikatornya adalah hanya mampu membeli pakaian
bekas dan membeli pakaian setahun sekali satu stel.
d. Dimensi Politis
1) Tingkat partisipasi dalam pengambilan keputusan, indikatornya
adalah penduduk miskin tidak pernah dilibatkan secara langsung
dalam pengambilan keputusan untuk program penanggulangan
kemiskinan, kontrol sosial masyarakat lemah, serta tidak ada
8
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
9
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
Tabel 2.1
Rekapitulasi RTS Kota Salatiga Berdasarkan Desil Tahun 2015
Rumah Tangga
Kecamatan/Kelurahan Grand
Desil 1 Desil 2 Desil 3 Desil 4
Total
ARGOMULYO 1004 1289 227 180 2700
CEBONGAN 85 131 23 20 259
KUMPULREJO 281 285 34 27 627
LEDOK 118 215 49 42 424
NOBOREJO 206 242 47 30 525
RANDUACIR 196 221 27 15 459
TEGALREJO 118 195 47 46 406
SIDOMUKTI 666 1016 237 181 2100
DUKUH 200 329 56 64 649
KALICACING 82 100 22 18 222
KECANDRAN 163 238 52 32 485
MANGUNSARI 221 349 107 67 744
SIDOREJO 801 1049 240 174 2264
BLOTONGAN 192 228 44 39 503
BUGEL 59 101 27 19 206
KAUMAN KIDUL 47 100 26 22 195
PULUTAN 101 126 35 16 278
SALATIGA 139 241 46 27 453
SIDOREJO LOR 263 253 62 51 629
TINGKIR 576 1056 277 197 2106
GENDONGAN 59 103 20 16 198
KALIBENING 49 73 17 12 151
KUTOWINANGUN KIDUL 77 157 42 29 305
KUTOWINANGUN LOR 177 253 65 55 550
SIDOREJO KIDUL 101 181 59 40 381
TINGKIR LOR 68 164 29 26 287
TINGKIR TENGAH 45 125 45 19 234
Grand Total 3047 4410 981 732 9170
Sumber: Data PBDT Tahun 2015
Tabel 2.2
Perbandingan Tingkat Kemiskinan Kota Salatiga dengan Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2014 s.d. 2018
Dari tabel 2.2 diatas nampak bahwa dalam 5 (lima) tahun terakhir, tingkat
kemiskinan di Kota Salatiga terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Tahun 2014 sebesar 5,93% dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 10.786
jiwa, di tahun 2018 turun menjadi 4,84% dengan jumlah penduduk miskin
sebanyak 9.240 jiwa.
Grafik 2.1
Perkembangan angka Kemiskinan Kota Salatiga Tahun 2013 s.d. 2018
3. Garis Kemiskinan
Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan
memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach), di mana kemiskinan
11
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
400,000
Garis Kemiskinan 380,856
359,944
350,000 337,511 345,146
320,204
302,884
300,000
250,000
200,000
150,000
100,000
50,000
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Sumber: BPS, 2018 (Data Diolah)
Sumber : Publikasi BPS,diolah
12
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
Grafik 2.3
Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan Kota Salatiga
Tahun 2013 s.d. 2018
0.4
0.2
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Sumber : Publikasi BPS 2018,diolah
13
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
0.5
0.4
0.3
0.2
0.13
0.1
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Sumber : BPS, 2018 (Data Diolah)
14
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
15
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
6. Hasil PBDT
Hasil PBDT 2015 diterima oleh TKPK Kota Salatiga pada bulan Juni 2016.
Adapun hasil PBDT 2015 secara garis besar adalah sebagai berikut :
a. Jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) menurut status kesejahteraan
sebanyak 9.710 RTS menurut status kesejahteraan sebanyak 9.710 RTS
dengan rician sebagai berikut:
Tabel 2.4
Jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) Hasil PBDT 2015
Rumah Tangga
Kecamatan/Kelurahan Grand
Desil 1 Desil 2 Desil 3 Desil 4
Total
ARGOMULYO 1004 1289 227 180 2700
CEBONGAN 85 131 23 20 259
KUMPULREJO 281 285 34 27 627
LEDOK 118 215 49 42 424
NOBOREJO 206 242 47 30 525
RANDUACIR 196 221 27 15 459
TEGALREJO 118 195 47 46 406
SIDOMUKTI 666 1016 237 181 2100
DUKUH 200 329 56 64 649
KALICACING 82 100 22 18 222
KECANDRAN 163 238 52 32 485
MANGUNSARI 221 349 107 67 744
SIDOREJO 801 1049 240 174 2264
BLOTONGAN 192 228 44 39 503
BUGEL 59 101 27 19 206
KAUMAN KIDUL 47 100 26 22 195
PULUTAN 101 126 35 16 278
SALATIGA 139 241 46 27 453
SIDOREJO LOR 263 253 62 51 629
TINGKIR 576 1056 277 197 2106
GENDONGAN 59 103 20 16 198
KALIBENING 49 73 17 12 151
KUTOWINANGUN KIDUL 77 157 42 29 305
KUTOWINANGUN LOR 177 253 65 55 550
SIDOREJO KIDUL 101 181 59 40 381
TINGKIR LOR 68 164 29 26 287
TINGKIR TENGAH 45 125 45 19 234
Grand Total 3047 4410 981 732 9170
17
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
18
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
BAB III
KEBIJAKAN DAN PROGRAM
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
19
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
20
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
e. Pemenuhan layanan atas ketersediaan air bersih dan sanitasi bagi warga
miskin yang diarahkan pada upaya-upaya meningkatkan akses
masyarakat miskin terhadap sumber air minum dan sanitasi yang sehat
dan aman, yaitu melalui:
1) Penyediaan sarana air minum yang bersih dan aman;
2) Penyediaan dan peningkatan sanitasi dasar yang layak dan sehat
(pengembangan lingkungan sehat).
f. Pemenuhan hak atas lingkungan hidup yang lebih sehat diarahkan pada
penanganan permasalahan infrastruktur dan penataan lingkungan
permukiman dan ruang publik yang lebih sehat bagi warga miskin,
melalui:
1) Pengendalian dan pengelolaan sampah dan limbah industri maupun
rumah tangga;
2) Penataan lingkungan permukiman yang sehat diantaranya
pembangunan saluran, jalan penghubung antar kelurahan dan jalan
penghubung yang meningkatkan produktifitas warga miskin dan
ruang terbuka hijau;
3) Pengurangan dampak polusi perkotaan;
4) Pengelolaan dan konservasi sumber daya alam secara berkelanjutan.
21
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
22
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
23
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
24
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
25
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
26
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
27
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
28
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
29
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
30
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
31
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
32
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
33
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
34
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
35
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
36
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
37
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
BAB V
PENUTUP
1. Berdasarkan Data BPS, dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir, jumlah
penduduk miskin, angka kemiskinan (prosentase) dan garis kemiskinan Kota
Salatiga cenderung menurun dengan data-data sebagai berikut :
Tabel 5.1
Jumlah Penduduk Miskin, Angka Kemiskinan dan Garis Kemiskinan
Kota Salatiga Tahun 2014-2018
Kota Salatiga
No Uraian
2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah Penduduk
1 10,786 10,620 9,730 9,550 9.240
Miskin (jiwa)
Angka Kemiskinan
2 5,93 5,80 5,24 5,07 4,84
(Prosentase)
Garis Kemiskinan
3 320,884 337,511 345,146 359.944 380.856
(Rp.)
Indeks Kedalaman
0,87 1,07 0,60 0,85 0,69
Kemiskinan (P1)
Indeks Keparahan
0,21 0,26 0,11 0,21 0.13
Kemiskinan (P2)
Sumber: BPS, 2018 (data diolah)
2. Permasalahan
Dalam pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan terdapat beberapa
permasalahan sebagai berikut :
a. Beberapa kegiatan pelaksanaannya direncanakan pada triwulan IV, sehingga
kegiatan baru bisa direalisasikan di triwulan IV.
b. Basis Data Terpadu belum sepenuhnya dipergunakan oleh OPD sebagai
penerima manfaat program penanggulangan kemiskinan.
c. Belum optimalnya corporate social responsibility (CSR) karena belum
mengarah pada upaya peningkatan keterampilan/skill masyarakat miskin.
d. Hasil pengamatan TKSK, kondisi RTLH sesuai data yang ada sudah banyak
yang bagus sehingga sebagian sudah tidak memenuhi kriteria.
e. Adanya regulasi yang mengatur bahwa penerima hibah bantuan sosial harus
berbadan hukum sehi ngga beberapa program/kegiatan tidak dilaksanakan.
44
Laporan Kinerja TKPK Kota Salatiga Tahun 2018
45