Multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C) after COVID-19
Vaccination: Cardiomyopathy, Serious Adverse Event following
immunization (AEFI) Muarif, Mei Neni Sitaresmi Email: wongsoprima@gmail.com Departemen Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial Ilmu Kesehatan Anak Fakultas kedokteran dan Kesehatan Masyarakat Universitas Gadjah Mada RSUP dr Sardjito
Pendahuluan: Systemic lupus erithematosus merupakan penyakit autoimun,
ditandai inflamasi kronis yang mengenai satu atau beberapa organ tubuh. Terapi farmakologis hidroksikuinolon, kortikosteroid dan imunosupresan masih merupakan pilihan terapi pada kasus severe. Paparan kasus: seorang anak perempuan usia 13 tahun 4 bulan, muncul keluhan pucat pada agustus 2016, disertai mual dan muntah, hasil laboratorium menunjukkan anemia dengan hb 6, dirawat di Rumah sakit dan dilakukan transfusi, namun selama perawatan didapatkan kejang dan di rujuk ke RSUP dr Sardjito. Dalam perawatan di RSUP dr Sardjito, dilakukan pelacakan dan mengarah ke Systemic lupus erithematosus, kemudian selanjutnya pasien rutin menjalani protokol pengobatan selama 30 bulan dengan metilprednisolon oral (dan metilprednisolon pulse setiap bulan), klorokuin, serta vitamin D, dan selesai pengobatan pada februari 2019. Pasien kontrol berikutnya secara rutin setiap 2 bulan sekali, tanpa metilprednisolon pulse, dan metilprednisolon oral tap down, namun pada tahun 2020, klorokuin tidak tersedia dan tidak dilanjutkan, pasien dengan makintenance metilprednisolon dosis oral 0.2 mg per minggu. Pada Agustus 2021, pasien mengalami bengkak seluruh tubuh, awalnya muncul di kedua kaki, kemudian selanjutnya seluruh tubuh, berat badan naik dari 46 kg menjadi 51 kg, tidak ada keluhan lain, pasien kemudian terdiagnosis flare pada pasien severe SLE (nephritis SLE), selanjutnya pasien memulai lagi protokol pengobatan severe SLE (metilprednisolon pulse dan oral, cyclophospohamide, dan micofenolate mofetil), dan sudah menjalani terapi bulan kedua, serta rutin menjalani hemodialisa. Kesimpulan: flare pada SLE dapat disebabkan karena tidak respon terhadap obat yang diberikan, atau inadekuasi dosis obat, sehingga perlu dipertimbangkan regimen lain atau alternatif terapi pada severe SLE Kata kunci: flare, Systemic lupus erithematosus