Professional Documents
Culture Documents
Analisa Bhan Ajar Profesi
Analisa Bhan Ajar Profesi
KB1
KB2
5 konsep dan deskripsinya yang ditemukan di dalam Bahan Ajar.
1. Abad ke-21, dinilai sebagai abad yang sangat berbeda dengan abad-abad sebelumnya.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang luar biasa disegala bidang.pada abad ini, terutama bidang
Information and Communication Technology (ICT) yang serba canggih (sophisticated) membuat dunia
ini semakin sempit, karena kecanggihan teknologi ICT ini beragam informasi dari berbagai sudut
dunia mampu diakses dengan instant dan cepat oleh siapapun dan dari manapun, komunikasi
antar personal dapat dilakukan dengan mudah, murah kapan saja dan di mana saja. Perubahan-
perubahan tersebut semakin terasa, termasuk di dalamnya pada dunia pendidikan.
2. Tujuh tantangan guru di abad 21, yaitu :
a. Teaching in multicultural society, mengajar di masyarakat yang memiliki beragam budaya dengan
kompetensi multi bahasa.
b. Teaching for the construction of meaning, mengajar untuk mengkonstruksi makna (konsep).
c. Teaching for active learning, mengajar untuk pembelajaran aktif.
d. Teaching and technology, mengajar dan teknologi.
e. Teaching with new view about abilities, mengajar dengan pandangan baru mengenai kemampuan.
f. Teaching and choice, mengajar dan pilihan.
g. Teaching and accountability, mengajar dan akuntabilitas.
3. Hard skill dan soft skill. Hard skill adalah kemampuan yang spesifik, yaitu kemampuan yang
dapat dipelajari, dan diperoleh dan ditingkatkan melalui latihan, pengulangan, dan pendidikan. Contoh
hard skills yang dibutuhkan banyak orang adalah keterampilan teknis, keterampilan berbahasa asing,
keterampilan manajemen, keterampilan analisis data, dan masih banyak lagi. Sementara soft
skill sifatnya lebih general. Maksudnya, soft skill adalah kemampuan yang dibutuhkan oleh pekerjaan
apapun. Misalnya, komunikasi, manajemen waktu, motivasi, kecerdasan emosional, dan lainnya.
4. Pembimbingan, merupakan bantuan dari seorang individu terhadap individu yang
lain. Pembimbingan biasanya dilakukan oleh atasan atau individu yang dipandang lebih senior
dalam jabatan. Namun, seringkali terjadi, pembimbingan terjadi antar teman sebaya atau bahkan
dari yang lebih junior kepada yang lebih senior dari sisi usia. Dengan demikian pembimbingan
tidaklah selalu terjadi antara atasan dengan bawahan. Di sekoiah, pembimbingan mungkin diberikan
oleh guru, kepala sekoiah, supervisor, dan atau akademisi perguruan tinggi kepada mahasiswa calon
guru, kepala sekoiah, guru, baik secara individual ataupun kelompok. Pembimbingan berbasis
sekolah berpotensi mengembangkan komunitas pembelajaran di sekolah.
5. Uji Kompetensi Guru. UKG (Uji Kompetensi Guru) merupakan sebuah kegiatan berupa ujian yang
berfungsi untuk mengukur kompetensi dasar mengenai bidang studi atau subject matter dan juga
pedagogik dalam domain seorang pengajar, dalam hal ini guru di sekolah. UKG memiliki tujuan untuk
memperkuat peran guru dalam melaksanakan pendidikan. Sehingga guru mampu memberikan dan
juga meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. UKG juga dapat digunakan untuk memetakan
kondisi objektif setiap guru sehingga dapat dijadikan sebagai informasi penting bagi pemerintah ketika
akan mengambil sebuah kebijakan yang terkait dengan materi dan juga strategi dalam memberikan
pembinaan yang dibutuhkan oleh guru.
KB3
Analisa Bahan Ajar berupa artikel berjudul : Pembinaan Dan Pengembangan Profesi Guru
5 konsep dan deskripsinya yang ditemukan di dalam Bahan Ajar:
1. Pengembangan Profesi Guru : adalah dasar dari praktek profesi guru untuk memastikan bahwa
para siswa bermanfaat secara dinamis dan berorientasi pada pengalaman profesi masa depan.
Dukungan pengembangan profesi guru yang berkelanjutan adalah terpusat pada kualitas sekolah dan
mempromosikan profesi serta pemberian penghargaan dalam lingkungan mengajar. Bentuk
pengembangan profesi berperan penting dalam meningkatkan kapasitas organisasi sekolah dalam
meningkatkan kualitas guru.
2. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) : adalah bentuk pembelajaran berkelanjutan
untuk memelihara dan meningkatkan standar kompetensi secara keseluruhan, mencakup bidang-
bidang yang berkaitan dengan profesi guru.
Dengan demikian, guru secara profesional dapat memelihara, meningkatkan, dan memperluas
pengetahuan dan keterampilannya untuk melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu.
Pembelajaran yang bermutu diharapkan mampu
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman peserta didik.
3. Pengembangan diri : adalah sebuah proses yang dilakukan seseorang guna membentuk potensi,
bakat, sikap, perilaku, dan kepribadian seseorang demi memenuhi kebutuhan aktualisasi diri agar
dapat berkompetisi dan memiliki kualitas yang lebih baik. Pengembangan diri juga dikenal dengan
personal development.
4. Publikasi ilmiah : .sistem publikasi yang dilakukan berdasarkan peer review dalam rangka untuk
mencapai tingkat obyektivitas setinggi mungkin. "Sistem" ini, bervariasi tergantung bidang masing-
masing, dan selalu berubah, meskipun sering kali secara perlahan. Publikasi karya ilmiah memiliki
beberapa tujuan, antara lain memperoleh saran penulisan ilmiah yang lebih baik, memiliki jaringan
yang lebih luas, dan berkontribusi dalam pemecahan masalah.
5. Karya inovatif : adalah karya yang bersifat pengembangan, modifikasi atau penemuan baru.
Sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah dan
pengembangan dunia pendidikan, sains/teknologi, dan seni. Karya inovatif ini mencakup : Penemuan
teknologi tepat guna kategori kompleks dan/atau sederhana. Penemuan/peciptaan atau
pengembangan karya seni kategori kompleks dan/atau sederhana. Pembuatan/pemodifikasian alat
pelajaran/peraga/-praktikum kategori kompleks dan/ atau sederhana.
Analisa Bahan Ajar berupa artikel berjudul : IMPLEMENTASI KODE ETIK GURU DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI 1 SUKODADI LAMONGAN
KB1
Untuk lebih memahami modul KB 1 silakan Bapak/Ibu membaca artikel berjudul “Guru
Sebagai Jabatan Karir dan Profesi dalam Perspektif Pendidikan Islam” kemudian kerjakan
tugas berikut:
1.Tulislah konsep-konsep penting yang Bapak/Ibu temukan dalam artikel terseut! Beri
penjelasan singkat
2.Dalam perpektif Islam seorang guru harus memiliki sifat IKHLAS. Artinya, seorang guru
tidak selayaknya memungut tarif, meminta gaji, mengahrap tunjangan atau pemberian lainnya
dari siswa, lembaga, ataupun pemerintah. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu terhadap
pernyataan tersebut.
3.Bapak/Ibu telah lama menjadi guru, selama ini apakah Bapak/Ibu sudah layak disebut
sebagai guru professional? Jelaskan alasan jawaban Bapak/Ibu! Lakukan refleksi diri.
Silakan Kerjakan di kolom komentar
Selamat Mengerjakan!
2.Dalam perpektif Islam seorang guru harus memiliki sifat IKHLAS. Artinya, seorang guru tidak
selayaknya memungut tarif, meminta gaji, mengahrap tunjangan atau pemberian lainnya dari siswa,
lembaga, ataupun pemerintah. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu terhadap pernyataan tersebut.
1. Pendapat saya kurang setuju.
Penjelasannya :
Tidak ada pekerjaan yang lebih mulia daripada pekerjaan sebagai guru atau pengajar. Semakin tinggi
dan bermanfaat materi ilmu yang diajarkan, maka yang mengajarkannya juga semakin mulia dan
tinggi derajatnya. Jika guru atau pengajar mengikhlaskan amalnya karena Allah, maka akan memberi
manfaat kepada manusia dengan amalnya itu karena mengajarkan kebaikan kepada mereka. Akan
tetapi, banyak orang yang belajar dan berilmu tanpa beramal. Padahal, menuntut ilmu harus
disempurnakan dengan menyibukkan diri beramal yang disertai dengan keikhlasan.
Dengan demikian, maka keikhlasan seorang guru dalam mengajar harus senantiasa terjaga. Adapun
yang dimaksud dengan guru yang ikhlas disini ialah mengajar dengan niat semata-mata
mengamalkan ilmunya karena Allah dan untuk mendapatkan ridho dari-Nya. Ia selalu membawa
hatinya dalam mengajar, sehingga ia benar-benar menikmati tugasnya sebagai pengajar dan murid
pun bisa menerima dengan baik ilmu yang diajarkan gurunya. Dengan demikian, maka akan
terciptalah lingkungan belajar yang kondusif. Sehingga tujuan pembelajaran pun bisa tercapai dengan
baik, yakni menciptakan generasi penerus yang cerdas, beriman dan bertaqwa serta mempunyai
akhlakul karimah.
Jadi, dalam hal ini seorang guru hanya pantas menggerakkan hidupnya untuk Allah semata, inilah
yang disebut ikhlas. Tapi, hal ini bukan berarti bahwa kreativitas dalam hidup ini tidak perlu dihargai
secara material. Sebagian orang memahami ikhlas dengan melakukan kebajikan tanpa penghargaan
secara material. Misalnya mengajar baca tulis al-Qur’an gratis, menjadi pembicara di pengajian tanpa
bayaran. Gratis bukanlah identik dengan sikap ikhlas, karena ikhlas adalah urusan sikap hati.
Demikian juga apabila guru meminta upah (gaji) setelah memberikan pelajaran. Sejauh guru
menuntut upah itu karena tahu bahwa Allah dan Rasulnya menyuruh untuk menuntut haknya, maka ia
masih tergolong ikhlas. Justru menjadi tidak ikhlas ketika seorang guru menolak upah, sementara ia
sangat memerlukannya. Apalagi jika penolakan tersebut lantaran ia tidak ingin disebut orang yang
tidak ikhlas.
Arti ikhlas adalah bersih, murni, dan tidak bercampur dengan yang lain. Sedangkan ikhlas menurut
istilah adalah ketulusan hati dalam melaksanakan suatu amal yang baik, yang semata-mata karena
Allah. Apabila pekerjaan dilakukan dengan ikhlas (tulus hati), maka pekerjaan itu tidak akan terasa
berat, betapa pun pekerjaan itu sangat sulit. Dengan demikian, keikhlasan guru dalam mengajar
sangat penting. Sehingga guru tidak merasa terbebani dengan tugasnya, para muridpun akan merasa
nyaman dalam belajar sehingga proses pembelajaran akan berjalan lancar.
Jadi Ikhlas dalam hal ini menurut sayaketika guru mengajar tidak harus menuntut upah tapi hanya
sebagai meminta haknya supaya guru tersebut ikhlas dalam mengajarkan ilmunya
3.Bapak/Ibu telah lama menjadi guru, selama ini apakah Bapak/Ibu sudah layak disebut sebagai guru
professional? Jelaskan alasan jawaban Bapak/Ibu! Lakukan refleksi diri.
Silakan Kerjakan di kolom komentar
Selamat Mengerjakan!
Belu Profesinal, karena guru profesional iyu :
Mempunyai akhlak dan budi pekerti yang luhur sehingga mampu memberikan contoh yang baik pada
anak didik,mempunyai kemampuan untuk mendidik dan mengajar anak didik dengan baik dan
menguasai bahan atau materi pelajaran yang akandiajarkan dalam interaksi belajar mengajar.
Ciri-ciri guru profesional antara lain: memiliki kualifikasi pendidikan profesi yang memadai, memiliki
kompetensi keilmuan sesuai dengan bidang yang ditekuninya, memiliki kemampuan berkomunikasi
yang baik dengan anak didiknya, mempunyai jiwa kreatif dan produktif, mempunyai etos kerja dan
komitmen .
Dalam UU Guru dan Dosen di sebutkan :
Kualifikasi minimal seorang guru, sebagaimana ditegaskan pada pasal 8 dan 9 UU No. 14 tahun
2005, bahwa Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani
dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Tapi saya berkomitmen untuk menjadi guru yang .profesional, salah satunya mengikuti PPG saat ini.
KB2
KB4
Silakan baca artikel berjudul PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU MELALUI PENULISAN
KARYA TULIS ILMIAH BAGI GURU PROFESIONAL DI SMA NEGERI 1 KAUMAN KABUPATEN
TULUNGAGUNG. Selanjutnya kerjakan tugas berikut:
1. Tuliskan informasi-informasi penting yang Bapak/Ibu peroleh dari artikel tersebut!
2. Menurut Bapak/Ibu apakah benar hasil temuan yang ditulis dalam artikel tersebut? khususnya hasil
penelitian yang mengidentifikasikan kesulitan yang dialami guru dalam menulis karya ilmiah.
3. Dari pengalaman Bapak/Ibu, jelaskan tiga kesulitan utama apa yang dialami dalam menulis karya
ilmiah?
4. Jelaskan apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang "LITERASI"? Menurut pendapat Bapak/Ibu
bagaimana upaya yang tepat untuk penguatan literasi kepada peserta didik?
Selamat Mengerjakan!
2. Tentukan porsi membaca ,membaca teks yang panjang dan kompleks akan menyulitkan
siswa dalam memahami makna dan informasi yang ada di dalam bacaan. Bapak dan Ibu
Guru bisa bantu untuk memecah teks panjang ke dalam beberapa bagian yang lebih pendek
agar siswa bisa melatih kemampuan literasi mereka secara bertahap. Hal ini juga bisa
membangun kepercayaan diri siswa dalam memahami materi yang kompleks.
5. Menggunakan kosakata baru dalam pembelajaran Bapak dan Ibu Guru bisa menyampaikan
pembelajaran dengan menambahkan kosakata baru secara eksplisit. Dengan kosakata yang
diberikan, Bapak dan Ibu Guru membantu siswa untuk mempelajari arti kata-kata baru dan
memperkuat keterampilan mereka untuk memahami penjelasan yang diberikan secara
mandiri. Selain saat menjelaskan materi, kosakata baru juga bisa diberikan dalam berbagai
kegiatan seperti diskusi, menulis, atau membaca.
Dosen abad 21 harus menguasai banyak pengetahuan (akademik, pedagogik, sosial dan budaya),
mampu berpikir kritis, tanggap terhadap setiap perubahan, dan mampu menyelesaikan masalah.
Dosen tidak boleh hanya datang ke kampus melulu untuk mengajar saja. Kemampuan untuk
mengelola kelas saja tidak cukup lagi. Dosen diharapkan bisa menjadi pemimpin dan agen
perubahan, yang mampu mempersiapkan anak didik untuk siap menghadapi tantangan global di luar
kampus. Selain orang tua peran dosen dalam mengarahkan masa depan anak didiknya sangat
signifikan. Bisa dibayangkan apa jadinya kalau dosen tidak siap menghadapi semua tantangan
dinamika pendidikan abad 21 ini, yang nota-bene masih terus akan berubah.
Dalam konteks dosen profesional dengan semangat tinggi, ia akan selalu memiliki inisiatif, gigih, tidak
putus asah dan tidak gampang menyerah. Sebaliknya, ia akan jarang mengeluh. Dan hatinya akan
senantiasa berbunga kata ―There are two kinds of days:good days and great days‖ atau hanya ada
dua macam hari: hari baik dan hari sangat baik. Dosen dalam dimensi kekinian digambarkan sebagai
sosok manusia yang berakhlak mulia, arif, bijaksana, berkepribadian stabil, mantap, disiplin, santun,
jujur, obyektif, bertanggung jawab, menarik, mantap, empatik, berwibawa, dan patut diteladani.
Dengan sosok kekiniannya, seorang dosen harus manjadi manusia yang dinamis dan berfikir ke
depan(futuristic) dengan tanda-tanda dimilikinya sifat informatif, modern, bersemangat, dan komitmen
untuk pengembangan individu maupun bersama-sama. Dan yang tak kalah penting, dosen
diharuskan mampu menguasai IT, atau setidak-tidaknya mampu mengoperasionalkan. Dosen
diharapkan benar- benar mampu mengajak mahasiswanya siap dalam menghadapi tantangan
zaman.
Sebagai dosen profesional juga wajib tumbuh dalam dirinya jiwa semangat dan sebagai
penyemangat. Untuk yang satu ini, hal mendasar yang harus dimiliki dosen adalah kekayaan
pengetahuan dan kompetensi materi yang akan diajarkan. Tanpa itu, mustahil dosen akan dapat
mengajar dengan baik, lugas dan lancar. Keminiman penguasaan materi dan wawasan
pendukungnya akan mendosenng dosen pada keminderan dan bahkan merasa takut berhadapan
dengan mahasiswa.
Dalam Jurnal Educational Leadership 1993 (dalam Supriadi 1998) dijelaskan bahwa untuk menjadi
profesional seorang dosen dituntut untuk memiliki lima hal: (1) Dosen mempunyai komitmen pada
mahasiswa dan proses belajarnya, (2) Dosen menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran
yang diajarkannya serta cara mengajarnya kepada mahasiswa, (3) Dosen bertanggung jawab
memantau hasil belajar mahasiswa melalui berbagai cara evaluasi, (4) Dosen mampu berfikir
sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya, (5) Dosen seyogyanya
merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya.
Gambar 17. Peran dan fungsi dosen dalam proses pembelajaran abad 21
Dengan adanya persyaratan profesionalisme dosen ini, perlu adanya paradigma baru untuk
melahirkan profil dosen Indonesia yang profesional di abad 21 yaitu; (1) memiliki kepribadian yang
matang dan berkembang; (2) penguasaan ilmu yang kuat; (3) keterampilan untuk membangkitkan
peserta didik kepada sains dan teknologi; dan (4) pengembangan profesi secara berkesinambungan.
Keempat aspek tersebut merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan dan ditambah
dengan usaha lain yang ikut mempengaruhi perkembangan profesi dosen yang profesional. Apabila
syarat-syarat profesionalisme dosen di atas itu terpenuhi akan mengubah peran dosen yang tadinya
pasif menjadi dosen yang kreatif dan dinamis.
Pemenuhan persyaratan dosen profesional akan mengubah peran dosen yang semula sebagai orator
yang verbalistis menjadi berkekuatan dinamis dalam menciptakan suatu suasana dan lingkungan
belajar yang invitation learning environment. Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, dosen
memiliki multi fungsi yaitu sebagai fasilitator, motivator, informator, komunikator, transformator,
change agent, inovator, konselor, evaluator, dan administrator.
Pengembangan profesionalisme dosen menjadi perhatian secara global, karena dosen memiliki tugas
dan peran bukan hanya memberikan informasi-informasi ilmu pengetahuan dan teknologi, melainkan
juga membentuk sikap dan jiwa yang mampu bertahan dalam era hiperkompetisi. Tugas dosen
adalah membantu peserta didik agar mampu melakukan adaptasi terhadap berbagai tantangan
kehidupan serta desakan yang berkembang dalam dirinya. Pemberdayaan peserta didik ini meliputi
aspek-aspek kepribadian terutama aspek intelektual, sosial, emosional, dan keterampilan. Tugas
mulia itu menjadi berat karena bukan saja dosen harus mempersiapkan generasi muda memasuki
abad pengetahuan, melainkan harus mempersiapkan diri agar tetap eksis, baik sebagai individu
maupun sebagai profesional.
1. Tulis Konsep-konsep yang Anda temukan pada video di atas.
a. Konsep Pengembangan PK
- PKB merupakan pembaharuan secara sadar akan pengetahuan danpeningkatan koMPetensi guru
sepanjang kehidupan kerjanya.
-PKB berkaitan dengan pengembangan diri dalam rangka peningkatan kinerja dan karir guru
-PKB dilakukan terus menerus
b. Tujuan PKB, yaitu untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan disekolah/madrasah dalam
rangka meningkatkan pendidikan.
c. Komponen PKB
Menurut Permeneg PAN dan RB No.16 Tahun 2009,pasal 11 ayat c disebutkan komponen PKB
adalah : Pengembangan Diri, Publikasi Ilmiah dan Karya Inovatif.
d.Macam Dan Jenis PKB
-Pengembangan diri meliputi : Diklat Fungsional dan Kegiatan Kolektif Guru
-Publikasi Ilmiah meliputi : Presentasi pada forum ilmiah, Publikasi ilmiah atas penelitian, Publikasi
Buku Pelajaran.
-Karya Inovatif meliputi : Menemukan teknologi tepat guna, Menemukan karya seni, Memodifikasi
alat pekajaran
-Mengikuti pengembangan penyusunan soal.
e. Tahapan Pelaksanaan PKB
- Guru menjalankan PKB sepanjang btahun
Guru melakukan refleksi legiartan PKB
- Guru mengevaluasi diri menjelang akhir tahun pelajaran
- Guru memulai proses Penilaian Kinerja
- Koordinator PKB dan Guru membuat perencanaan PKB
2. Berikan tanggapan Anda pada kasus berikut:
Kegiatan PKB yang berupa Pengembangan Diri, Karya Inovatif, dan Publikasi Ilmiah. Ketika
pengurusan kepangkatan, ditemukan masih banyak guru yang secara instan "membeli" Karya Tulis
Ilmiah (publikasi ilmiah), padahal sebenarnya mereka seringkali diikutkan pelatihan tentang
penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
Tanggapan Saya :
Ya…..realita ini dialami oleh hampir semua orang yang bekerja dalam bidang pendidikan,
misalnya guru. Seiring tugasnya sebagai seorang pendidik, guru dituntut untuk mampu menghasilkan
karya-karya ilmiah mulai tingkat lokal, nasional, bahkan internasional. Kalau sebuah pertanyaan
diangkat "berapa banyak guru-guru Indonesia yang sudah menghasilkan karya ilmiah atau menulis
artikel di surat kabar atau jurnal?" Jawabannya adalah tidak banyak.
Masih sedikit guru-guru yang mampu menghasilkan karya tulis ilmiah, atau menulis artikel.
Kenyataan ini membuat para guru mengalami kesulitan untuk naik pangkat ke jenjang yang lebih
tinggi, karena salah satu syarat untuk melangkah ke jenjang yang lebih tinggi adalah mampu menulis
karya ilmiah. Dilain pihak kesulitan kepangkatan tersebut salah satunya disebabkan oleh kesulitan
guru dalam menulis karya ilmiah. Ada anggapan bahwa menulis itu mudah, kesulitannya terletak
pada penuangan gagasan, yang memerlukan (a) ketekunan, (b) kerajinan, (c) kecermatan, dan (d)
kehati-hatian. Anggapan tersebut tidak seratus persen salah. Oleh karena itu, ke-empat hal itulah.
Dengan demikian tidak jarang ditemui di lapangan ada guru yang ketika kepengurusan
kepangkatannya memilih "meMbeli" secara instan yang penting punya karya ilmiah.Namun demikian
ada juga guru yang membuat dengan susah payah karya ilmiahnya.
3. Buatlah rencana/target pengembangan karir Bapak/Ibu sebagai guru profesional selama 5 tahun
mendatang? sertakan langkah-langkah konkret dalam mencapai target tersebut!
Jawab :
a. Tahun Pertama, meningkatkan kompetensi guru yang prfesional, langkah saya yaitu mengikuti
diklat termasuk PPG tahun ini.
b.Tahun Kedua , Membuat karya imiah berupa makalah dengan car mengikuti pelatihan.
2 Analisa Bahan Ajar berupa artikel berjudul : PENGEMBANGAN PROFESI GURU MADRASAH
SWASTA DI KOTA SERANG (Apud)
5 konsep dan deskripsinya yang ditemukan di dalam Bahan Ajar.
1. Pengamatan pelajaran:
Pengawasan adalah kegiatan pengawas yang secara langsung atau tidak langsung
membimbing guru dalam melaksanakan tugasnya dengan mencatat tindakan-tindakan
tersebut. Pengamatan kelas adalah salah satu cara mengajar yang terbaik karena
memungkinkan Anda untuk melihat apa yang guru dan siswa lakukan dan masalah yang
muncul.
2. Pengembangan:
Pengembangan adalah pembelajaran yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu
untuk memperbesar peluang peningkatan kinerja. adalah upaya untuk meningkatkan
keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral melalui pendidikan sesuai kebutuhan.
Menurut Nadler (Hardjana, 2011:11)
2. Magang:
merupakan tugas profesional yang tugas utamanya adalah belajar. Uraian tugas pokok
mencakup semua unsur proses pendidikan dan peserta didik. Tugas utama hanya dapat
dilakukan secara profesional jika persyaratan teknis terpenuhi.
4. Madrasah Swasta:
Madrasah adalah bahasa Arab dan berarti sekolah. Asal katanya darasa, artinya belajar. In
Indonesia, madrasah didefinisikan sebagai sekolah yang kurikulumnya mencakup
pengajaran tentang Islam. Swasta bersifat mandiri, artinya dalam prakteknya sekolah-
sekolah ini tidak dikelola oleh pemerintah daerah atau nasional seperti sekolah negeri.
Sekolah swasta, juga dikenal sebagai sekolah swasta, tidak dijalankan oleh pemerintah lokal,
negara bagian, atau nasional.