Professional Documents
Culture Documents
Askep Gangguan Sistem
Askep Gangguan Sistem
KARDIOVASKULER
POSTED ON 13 AGUSTUS 2014
Pengkajian
1. Riwayat Kesehatan
2. Keluhan utama:
Nyeri dada
Sesak nafas
Edema
Riwayat Psikologis
Informasi tentang status psikologis penting untuk mengembangkan
rencana asuhan keperawatan
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang biasa dilakukan untuk menegakan
diagnosa pada kasus gangguan kardiovaskuler diantaranya :
1. Pemeriksaan EKG
2. Pemeriksaan enzim jantung
3. Pemeriksaan rongen
4. Pemeriksaan ecokardiograf
5. MRI
Pengkajian Fisik
1. Pemeriksaan Jantung
Kecepatan/ menit
Kuat/ lemah (besar/kecil)
Teratur atau tidak
Isi setiap denyut sama kuat atau tidak
Mudah terlihat pada pasien yang kurus dan tidak terlihat pada pasien
yang gemuk atau emfisema pulmonum. Yang perlu diperhatikan adalah
titik impuls maksimum (Point of maximum Impulse). Normalnya berada
pada ruang intercostals V pada garis midklavikula kiri. Apabila impuls
maksimum ini bergeser ke kiri berarti ada pembesaran jantung kiri atau
jantung terdorong atau tertarik ke kiri.
Toraks/ dada
Pasien berbaring dengan dasar yang rata. Pada bentuk dada “veussure
cardiac” dinding toraks di bagian jantung menonjol menandakan
penyakit jantung congenital. Benjolan ini dapat dipastikan dengan
perabaan vena jungularis eksterna (dileher kiri dan kanan) dengan teknik
sebagai berikut :
Normal lebar iktus kordis tidak melebihi 2 jari. Selain itu perlu pula
dirasakan (dengan telapak tangan) :
Iktus kordis yang kuat dan melebar tanda dari pembesaran/ hipertrofi
otot jantung akibat latihan/ atlit, hipertensi, hipertiroid atau kelainan
katup jantung.
Perkusi
Dengan posisi pasien tetap berbaring atau terlentang kita lakukan
pemeriksaan perkusi. Tujuannya adalah untuk menentukan batas jantung
(batas atas kanan kiri). Teknik perkusi menuntut penguasaan teknik dan
pengalaman, diperlukan keterampilan khusus. Pemeriksaan harus
mengetahui tentang apa yang disebut sonor, redup dan timpani.
Auskultasi
Gesekan (rub) adalah bunyi yang dihasilkan oleh parietal dan visceral
oleh perikarditis. Bunyi kasar, intensitas, durasi dan lokasi tergantung
posisi klien.
Pemeriksaan Pebuluh darah pembuluh darah terdiri dari :
Inspeksi
Pada pemeriksaan ini untuk mengobservasi warna, ukuran dan sirkulasi
perrifer.
Palpasi
Untuk mengetahui suhu, edema dan denyutan. Pemeriksa dapat menekan
tempat tersebut dengan ketentuan :
+ 1 = cekung sedikit yang cepat hilang.
+ 2 = cekung menghilang dalam waktu 10-15 detik.
+ 3 = cekung dalam yang menghilang dalam waktu 1-2 menit.
+ 4 = bebas cekungan hilang dalam waktu 5 menit atau lebih.
Auskultasi
Pada pemeriksaan ini dapat digunakan untuk mendengar bunyi arteri
Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada ganguan system
kardiovaskuler diantaranya :
Intervensi Keperawatan
Penyekat saluran kalsium seperti Bekerja melalui efek vasodilatasi yang dapat
verapamil (Calan), diltiazem meningkatkan sirkulasi koroner dan
kolateral, menurunkan preload dan kebu-
(Prokardia). tuhan oksigen miokard. Beberapa di
antaranya bekerja sebagai antiaritmia
Intervensi Keperawatan
Rasional
Kolaborasi pemeriksaan
laboratorium (gas darah, BUN,
kretinin, elektrolit)
Penting sebagai indikator perfusi/fungsi
organ
Pantau adanya DVJ dan edema Dicurigai adanya GJK atau kelebihan
anasarka volume cairan (overhidrasi)
Penurunan curah jantung mengakibatkan
gangguan perfusi ginjal, retensi natrium/air
dan penurunan haluaran urine Penurunan
curah jantung mengakibatkan gangguan
perfusi ginjal, retensi natrium/air dan
penurunan haluaran urine