Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 10 - 21B - Analisis Video Pendekatan Realistik
Kelompok 10 - 21B - Analisis Video Pendekatan Realistik
Disusun oleh:
Kelompok 10 (Kelas B)
Dosen Pengampu :
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Analisis Penerapan
Pendekatan Pemecahan Masalah Dalam Pembelajaran Matematika” dengan baik
dan tepat waktu. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah
Strategi Pembelajaran Matematika, Ibu Dr. Sri Hastuti Noer, M.Pd. Dan Bapak
Drs. Pentatito Gunowibowo, M.Pd. yang telah memberikan tugas analisis ini pada
kami sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kami. Selain itu, kami
juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Tim Penulis
i
DAFTAR
ii
2
BAB I
PENDAHULUAN
yang sifatnya teoritis atau konseptual yang memiliki tujuan untuk melatih
siswa dalam menyelesaikan masalah-masalah matematika dengan berbagai
strategi serta langkah pemecahan masalah yang ada.
Berdasarkan latar belakang diatas kami tim penulis tertarik untuk
menganalisis penerapan teori pendekatan pemecahan masalah dalam
pembelajaran matematika yang diakses di channel YouTube PonPes
Darussalam Pandeglang Channel dengan judul “Supervisi Akademik Kepala
Sekolah- Mapel Matematika Jenjang MTs Tahun 2022” dan kemudian
menyusun makalah dengan judul: “Analisis Penerapan Pendekatan Pemecahan
Masalah Dalam Pembelajaran Matematika”.
Apakah kegiatan belajar dan mengajar yang dilakukan oleh guru matematika
dalam channel YouTube tersebut menerapkan pada pembelajaran di dalam
kelas ?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui apakah kegiatan belajar dan mengajar yang dilakukan oleh
guru matematika dalam channel YouTube menerapkan teori pendekatan
pemecahan masalah pada pembelajaran di dalam kelas .
BAB II
KAJIAN TEORI
Menurut Soedjadi (2001:2) PMR pada dasarnya adalah pemanfaatan realita dan
lingkungan yang dipahami peserta didik untuk memperlancar proses pembelajaran
matematika sehingga mencapai tujuan pendidikan matematika secara lebih baik
daripada masa lalu. Ide utama pembelajaran matematika realistik adalah siswa
harus diberi kesempatan untuk menemukan kembali (reinvent) konsep dan prinsip
matematika di bawah bimbingan orang dewasa (Gravemeijer, 1994). Siswa diberi
kesempatan untuk menemukan ide atau konsep matematika berdasarkan
pengalaman anak dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Lingkungan yang
dimaksud dapat berupa lingkungan sekolah, keluarga, atau lingkungan masyarakat
yang benar-benar dikenal siswa. Proses pembelajaran matematika realistik
menggunakan masalah kontekstual sebagai titik awal dalam belajar matematika.
Siswa diberi kesempatan untuk mengorganisasi masalah dan mencoba
mengidentifikasi aspek matematika yang ada pada masalah tersebut.
2.2 Karakteristik Pendekatan Realistik
Karakteristik PMR menurut Treffers dalam Wijaya (2012) adalah sebagai berikut:
a. Penggunaan konteks Konteks yang dipakai dalam pembelajaran PMR
merupakan awal untuk menyajikan permasalahan. Masalah bisa saja berupa
permainan yang disajikan untuk menimbulkan permasalahan.
b. Penggunaan pendekatan untuk matematisasi progresif. Penggunaan
pendekatan berfungsi sebagai jembatan (bridge) dari pengetahuan dan
matematika tingkat konkrit menuju pengetahuan matematika tingkat formal.
c. Pemanfaatan hasil konstruksi siswa Hasil kerja dan konstruksi siswa
digunakan untuk landasan pengembanagn konsep matematika. Karakteristik
yang ketiga ini tidak hanya bermanfaat dalam membantu siswa memahami
konsep matematika, tetapi juga sekaligus mengembangkan Aktifitas dan
kreativitas siswa.
d. InterAktifitas Proses belajar seseorang bukan hanya suatu proses individu,
melainkan juga secara bersamaan merupakan suatu proses sosial. Interaksi ini
berguna dalam membangun kemampuan kognitif dan afektif sisiwa.
e. Keterkaitan Konsep-konsep dalam matematika tidak bersifat parsial, namun
banyak konsep matematika yang memiliki keterkaitan. Tujuan dilakukan
pengaitan dalam matematika berfungsi sebagai usaha untuk mengembangkan
konsep-konsep ilmu yang lain sehingga siswa mampu memahami kosep-
konsep matematika dan penerapannya.
B. Kegiatan Inti
Guru mengajak siswa untuk membentuk kelompok kemudian
membagikan LKPD yang telah disiapkan oleh guru kepada masing-
masing kelompok yang telah dibentuk. Didalam LKPD tersebut siswa
diminta untuk mengelompokkan jenis hewan berdasarkan tempat
hidupnya dan juga berdasarkan spesiesnya. Siswa juga diminta untuk
mengelompokkan nama siswa berdasarkan warna kartu (kuning, hijau,
pink) yang telah dibagikan. Siswa diminta untuk bekerja dalam
kelompoknya masing-masing, mengikuti petunjuk yang ada pada
lembar kerja dengan guru tetap sebagai pengawas/pembimbing
selebihnya aktivitas dilakukan secara aktif oleh siswa.
a. Pada menit 3:27- guru meminta siswa untuk mengingat materi yang
sudah di jelaskan pada minggu sebelumnya selain itu guru juga
menyajikan kompetensi dasar yang akan di pelajari yaitu materi
himpunan.
b. Pada menit 4:32-6:02 guru memberikan sebuah pertanyaan kepada
murid yaitu tentang lampu lalu lintas, kemudian guru tersebut
bertanya jika lampu lalu lintas merupakan himpunan apa kemudian
para murid ada yang menjawab bahwa itu himpunan rambu dan ada
juga yang menjawab bahwa itu merupakan himpunan warna , selain
lampu lalu lintas guru juga memberikan contoh yang lain terkait
himpunan.
c. Pada menit 6:43 setelah bertanya kepada muridnya tentang contoh
pada kehidupan sehari hari guru tersebut memberikan pengertian
tentang apa yang di maksud dengan himpunan.
d. Menit ke 8 - 16 : pada menit sudah menerapkan pendekatan
pemecahan masalah. Pada menit 8 - 14 menerapkan model
pendekatan pemecahan masalah yaitu :
a. Menebak dan Menguji
b. Mengidentifikasi Informasi yang Diinginkan, Diberikan dan
Diperlukan.
e. Lalu pada menit ke 8 - 16 pun mengikuti langkah-langkah umum
pendekatan pemecahan masalah yaitu pendahuluan. Dimana langkah
pendahuluan meliputi:
1. Pendahuluan
a. Mengiformasikan tujuan pembelajaran (terdapat pada menit awal)
b. Mengingatkan siswa tentang materi yang akan dibahas (pada
menit 8 - 14) Mengarahkan siswa untuk membaca secara cermat
satu permasalahan secara individual (permasalahan dapat disajikan
dalam bentuk LKS). (dimulai dari menit ke 14 dan seterusnya)
f. Menit ke 16 - 24 : pada menit sudah menerapkan pendekatan
pemecahan masalah. Dengan mengikuti langkah-langkah umum
pendekatan pemecahan masalah yaitu pengembangan. Dimana
langkah pengembangan meliputi:
1. Pengembangan
a. Membimbing siswa untuk memahamai masalah. (pada menit
16:00 – 16:49)
b. Membantu siswa menentukan strategi pemecahan masalah yang
sesuai dengan permasalahan yang diberikan. (strategi yang
digunakan yaitu menebak dan menguji; mengidentifikasi
informasi yang diinginkan, diberikan, dan diperlukan.)
c. Meminta siswa melaksanakan penyelesaian sesuai dengan yang
telah direncanakan (guru memberi bantuan jika diperlukan).
Siswa dapat bekerja secara individual secara bebas dan siswa
diberi kebebasan untuk memilih cara penyelesaian soal. (pada
menit 17:00 – 19:31)
d. Bila suatu penyelesaian sudah diperoleh, Guru mendiskusikan
apakah jawaban siswa sudah benar dan adakah kemungkinan
alternatif jawaban lain atau cara lain untuk memperoleh jawab
tersebut. (pada menit 22:21 – 22:52)
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Dari video yang telah kami analisis, kami menyarankan kepada pembaca
ataupun calon guru untuk dapat lebih memahami mengenai pendekatan
pembelajaran Problem Solving serta penerapannya di dalam ruang kelas.
Supaya kelak ketika terjun ke lapangan dapat menerapkan pendekatan
tersebut dengan baik
DAFTAR PUSTAKA