Professional Documents
Culture Documents
Kel 1 - Kurikulum Merdeka Dan Karakteristiknya
Kel 1 - Kurikulum Merdeka Dan Karakteristiknya
KARAKTERISTIKNYA
(Desain Pembelajaran Matematika)
Disusun oleh :
Kelompok 1 (Kelas B)
Dosen Pengampu :
Dr. Sri Hastuti Noer, M.Pd.
Dr Pentatito Gunowibowo, M.Pd.
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat, hidayah, serta nikmat sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Kurikulum Merdeka dan Karakteristiknya”
sebagai tugas diskusi kelompok di Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Selanjutnya kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Dr. Sri Hastuti Noer, M.Pd. dan
Bapak Dr Pentatito Gunowibowo, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Desain Pembelajaran Matematika ini.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan proses penyusunan makalah ini. Sebagai penyusun, kami
merasa bahwa masih banyak kekurangan di dalam makalah ini. Oleh sebab itu,
dengan penuh kerendahan hati kami berharap kepada para pembaca untuk
memberikan kritik dan saran yang membangun sehingga nantinya kami dapat
memperbaiki bentuk ataupun isi dari makalah ini agar menjadi makalah yang
lebih baik lagi, terimakasih.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................5
1.3 Tujuan Masalah..............................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................7
PEMBAHASAN.....................................................................................................7
2.1 Kurikulum Merdeka.......................................................................................7
2.2 Tujuan Kurikulum Merdeka...........................................................................8
2.3 Karakteristik Kurikulum Merdeka.................................................................9
2.4 Perbedaan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013.................................10
2.5 Pencapaian Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika Kurikulum Merdeka
............................................................................................................................12
2.6 Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Merdeka........................................17
BAB III..................................................................................................................18
PENUTUP.............................................................................................................18
3.1 Kesimpulan...................................................................................................18
3.2 Saran.............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Pemerintah Indonesia melalui Kemdikbudristek mengambil langkah dengan
memberikan opsi penggunaan kurikulum: Kurikulum K-13 secara utuh,
Kurikulum darurat; dan Kurikulum Merdeka (Paparan Kemdikbudristek, 2021a).
Oleh karena itu untuk menjawab beberapa tantangan di atas, diperlukan kurikulum
yang: (1) Sederhana, mudah dipahami dan diimplementasikan; (2) Fokus pada
kompetensi dan karakter semua peserta didik; (3) Fleksibel; (4) Selaras; (5)
Bergotong royong; dan (6) Memperhatikan hasil kajian dan umpan balik (Kajian
Akademik Pemulihan Pembelajaran).
Solusi dari permasalahan di atas maka diterapkannya Kurikulum Merdeka.
Landasan utama perancangan Kurikulum Merdeka adalah filosofi Merdeka
Belajar yang juga melandasi kebijakan-kebijakan pendidikan lainnya,
sebagaimana yang dinyatakan dalam Rencana Strategis Kementerian pendidikan
dan Kebudayaan Tahun 2020-2024 (Permendikbud Nomor 22 Tahun 2020).
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai Kurikulum Merdeka, tujuan
Kurikulum Merdeka, Karakteristik Kurikulum Merdeka, Perbedaan Kurikulum 13
dan Kurikulum Merdeka, pencapaian Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika
Kurikulum Merdeka, Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Merdeka.
7.
BAB II
PEMBAHASAN
Mengembangkan profil
pelajar Pancasila pada
peserta didik.
Kompetensi yang Kompetensi Dasar (KD) Capaian pembelajaran
Dituju yang berupa lingkup dan yang disusun per fase.
urutan (scope and
sequence) yang Capaian Pembelajaran
dikelompokkan pada empat dinyatakan dalam
8
Kompetensi Inti (KI) yaitu: paragraf yang
sikap spiritual, sikap sosial,
merangkaikan
pengetahuan, danpengetahuan, sikap, dan
keterampilan. keterampilan untuk
mencapai, menguatkan,
KD dinyatakan dalam dan meningkatkan
bentuk point-point dan kompetensi
diurutkan untuk mencapai
KI yang diorganisasikan
pertahun.
Struktur Kurikulum Jam Pelajaran (JP) diatur Struktur kurikulum
per minggu. Satuan dibagi menjadi 2 (dua)
mengatur alokasi waktu kegiatan pembelajaran
pembelajaran secara rutin utama, yaitu:
setiap minggu dalam setiap a. pembelajaran
semester, sehingga pada reguler atau rutin
setiap semester peserta yang merupakan
didik akan mendapatkan kegiatan
nilai hasil belajar setiap intrakurikuler;
mata pelajaran. dan
b. projek penguatan
Satuan pendidikan profil pelajar
diarahkan menggunakan Pancasila.
pendekatan
pengorganisasian Jam Pelajaran (JP) diatur
pembelajaran berbasis per tahun. Satuan
tematik integratif. pendidikan dapat
mengatur alokasi waktu
pembelajaran secara
fleksibel untuk mencapai
JP yang ditetapkan.
9
(tatap muka), untuk 70-80% dari jam
kokurikuler dialokasikan pelajaran) dan
beban belajar maksimum kokurikuler melalui
50% diluar jam tatap muka, projek penguatan profil
tetapi tidak diwajibkan pelajar Pancasila (sekitar
dalam bentuk kegiatan yang 20-30% jam pelajaran).
direncanakan secara
khusus, sehingga pada
umumnya diserahkan
kepada kreativitas guru
pengampu.
Penilaian Penilaian formatif dan Penguatan pada asesmen
sumatif oleh pendidik formatif dan penggunaan
berfungsi untuk memantau hasil asesmen untuk
kemajuan belajar, merancang pembelajaran
memantau hasil belajar, dan sesuai tahap capaian
mendeteksi kebutuhan peserta didik.
perbaikan hasil belajar
peserta didik secara Menguatkan pelaksanaan
berkesinambungan. penilaian autentik
terutama dalam projek
Menguatkan pelaksanaan penguatan profil pelajar
penilaian autentik pada Pancasila.
setiap mata Pelajaran.
Tidak ada pemisahan
Penilaian dibagi menjadi antara penilaian sikap,
penilaian sikap, pengetahuan, dan
pengetahuan, dan keterampilan.
keterampilan.
Perangkat Kurikulum Pedoman implementasi Panduan Pembelajaran
kurikulum, Panduan dan Asesmen, panduan
Penilaian, dan Panduan pengembangan
Pembelajaran setiap kurikulum operasional
jenjang. sekolah, panduan
pengembangan projek
penguatan profil pelajar
Pancasila, panduan
pelaksanaan pendidikan
inklusif, panduan
penyusunan program
pembelajaran individual,
modul layanan
bimbingan konseling.
10
1. Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD/MI/Program Paket A) Pada
akhir fase A, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan memiliki
intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 100, termasuk
melakukan komposisi (menyusun) dan dekomposisi (mengurai) bilangan
tersebut. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan
pada bilangan cacah sampai 20, dan dapat memahami pecahan setengah
dan seperempat. Mereka dapat mengenali, meniru, dan melanjutkan pola-
pola bukan bilangan. Mereka dapat membandingkan panjang, berat, dan
durasi waktu, serta mengestimasi Panjang menggunakan satuan tidak baku.
Peserta didik dapat mengenal berbagai bangun datar dan bangun ruang,
serta dapat menyusun dan mengurai bangun datar. Mereka dapat
menentukan posisi benda terhadap benda lain. Peserta didik dapat
mengurutkan, menyortir, mengelompokkan, membandingkan, dan
menyajikan data menggunakan turus dan piktogram paling banyak 4
kategori.
11
pecahan, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta
melakukan operasi perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan asli.
Mereka dapat membandingkan dan mengurutkan bilangan desimal dan
mengubah pecahan menjadi desimal. Mereka dapat mengisi nilai yang
belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan
operasi aritmetika pada bilangan cacah sampai 1000. Mereka dapat
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB dan masalah
yang berkaitan dengan uang. Mereka dapat mengidentifikasi, meniru, dan
mengembangkan pola bilangan membesar yang melibatkan perkalian dan
pembagian. Mereka dapat bernalar secara proporsional dan menggunakan
operasi perkalian dan pembagian dalam menyelesaikan masalah sehari-
hari dengan rasio dan atau yang terkait dengan proporsi. Peserta didik
dapat menentukan keliling dan luas beberapa bentuk bangun datar dan
gabungannya. Mereka dapat mengonstruksi dan mengurai beberapa
bangun ruang dan gabungannya, dan mengenali visualisasi spasial. Mereka
dapat membandingkan karakteristik antar bangun datar dan antar bangun
ruang. Mereka dapat menentukan lokasi pada peta yang menggunakan
sistem
berpetak. Peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan,
dan menganalisis data banyak benda dan data hasil pengukuran dalam
bentuk beberapa visualisasi dan dalam tabel frekuensi untuk mendapatkan
informasi. Mereka dapat menentukan kejadian dengan kemungkinan yang
lebih besar dalam suatu percobaan acak.
12
dan menginvestigasi dampak perubahan data terhadap pengukuran pusat.
Mereka dapat menjelaskan dan menggunakan pengertian peluang,
frekuensi relatif dan frekuensi harapan satu kejadian pada suatu percobaan
sederhana.
13
Kurikulum yang hingga saat ini berlaku secara nasional belum
memberikan keleluasaan bagi guru, terutama terkait jam mengajar
mingguan. Beberapa siswa atau orang tua mengeluh tentang kain tebal.
Topik yang terlalu padat tidak cukup untuk deep learning dan sesuai
dengan tingkat perkembangan siswa. Oleh karena itu, pembelajaran di
masa depan akan fokus pada hal-hal yang hakiki.
2. Penggunaan Beragam Perangkat Pembelajaran
Materi pembelajaran yang tersedia kurang beragam sehingga guru
kurang fleksibel dalam mengembangkan pembelajaran kontekstual.
Oleh karena itu, ke depannya kurikulum mandiri akan memberikan
keleluasaan bagi guru untuk menggunakan perangkat pengajaran yang
berbeda sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa.
3. Pemanfaatan Teknologi Digital
Kurikulum sebelumnya gagal memaksimalkan dan memanfaatkan
teknologi digital berbasis aplikasi. Yang dibutuhkan saat ini untuk
tetap kekinian adalah aplikasi yang menyediakan berbagai referensi
bagi para guru untuk mengembangkan metode pengajaran secara
mandiri dan berbagi praktik terbaik. Salah satunya platform
pendidikan Merdeka.
4. Lebih Fokus dan Sederhana
Keunggulan dari kurikulum merdeka dengan mandiri, biasanya lebih
fokus serta sederhana agar siswa tersebut menjadi lebih fokus pada
materi esensial serta dari pengembangan keterampilannya.
5. Jauh Lebih Merdeka
Maksud dari kata jauh lebih merdeka adalah kurikulum ini memberi
kebebasan terhadap siswa untuk memilih pelajaran yang sesuai
dengan minat dan bakatnya, sehingga siswa tersebut lebih fokus
terhadap kemampuan yang dimilikinya.
6. Lebih Interaktif
Kurikulum mandiri juga dianggap lebih bermakna dan interaktif.
Pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) menawarkan
kepada siswa kesempatan yang lebih luas untuk secara aktif terlibat
dalam isu-isu terkini seperti lingkungan, kesehatan dan topik lainnya.
B. Kekurangan Kurikulum Merdeka
1. Dari segi implementasinya Kurikulum Merdeka masih kurang matang.
2. Sistem pendidikan dan pengajaran yang dirancang belum terealisasi
dengan baik.
3. Kurangnya sumber daya manusia (SDM), serta sistem yang belum
terstruktur.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Pratycia, A., Putra, A. D., Salsabila, A. G. M., Adha, F. I., & Fuadin, A. (2023).
Analisis Perbedaan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka. Jurnal
Pendidikan Sains dan Komputer, 3(01), 58-64.
16