Professional Documents
Culture Documents
335-Article Text-732-3-10-20200730
335-Article Text-732-3-10-20200730
Jubhari & Wilson Pangiawan: The importance of prosthetic planning for implant-supported dentures
DOI: 10.35856/mdj.v9i2.335
Makassar Dental Journal 2020; 9(2): 138-142, p-ISSN:2089-8134, e-ISSN:2548-5830 139
Pada artikel ini, dibahas mengenai pentingnya serat Sharpey’s.4 Implan subperiosteal dibedakan atas
perencananan prostetik untuk implant-supported den- unilateral, complete, dan circumferential; 3) transos-
tures pada zona estetika. teal, merupakan jenis implan yang diletakkan hanya
pada bagian bawah dari bagian anterior mandibula.
TINJAUAN PUSTAKA Sekrup implan ini dibaut melalui plat kortikal dari tu-
Implan gigi adalah sekrup titanium yang dipasang lang alveolar pada mandibula dan meluas ke rongga
ke dalam tulang untuk menggantikan gigi yang hilang.6 mulut. Tiga hingga tujuh sekrup dipasang meluas pada
Implan gigi juga dapat didefinisikan sebagai suatu alat rongga mulut, gigi tiruan lengkap atau gigi tiruan se-
yang terdiri atas bahan yang bersifat biokompatibel bagian. Adapun jenis-jenis implan transosteal, yaitu
yang diletakkan dalam tulang mandibula atau maksila staple, single pin dan multiple pin.9
yang berfungsi untuk mendukung gigi tiruan.4
Implan memiliki fungsi yang menyerupai akar Indikasi dan kontraindikasi penggunaan implan
gigi. Implan tidak hanya bersifat kompatibel namun Indikasi dari penggunaan implan yaitu 1) tidak
dapat menyatu dengan tulang melalui proses oseoin- mampu menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan atau
tegrasi. Oseointegrasi merupakan penyatuan langsung gigi tiruan lengkap, 2) kebutuhan menggunakan gigi
secara struktur dan fungsi antara tulang yang masih tiruan cekat dalam jangka waktu yang lama disertai
berfungsi dan permukaan dari implan. Oseointegrasi prognosis yang meragukan, 3) jumlah dan area yang
merupakan salah satu perkembangan yang paling sig- tidak mendukung gigi penyangga, dan 4) pasien yang
nifikan pada praktik kedokteran gigi pada saat ini da- menolak gigi diasah untuk pembuatan gigi tiruan.8
lam rehabilitasi rongga mulut pada pasien edentulus Kontraindikasi penggunaan implan yaitu pasien
parsialis ataupun totalis. Penggunaan implan juga me- memiliki penyakit sistemik akut, penyakit yang men-
ningkatkan estetik dan dapat menggantikan satu gigi capai stadium akhir, pasien yang sedang hamil, pe-
yang hilang.6 nyakit metabolik tidak terkontrol, daerah implan yang
Sistem implan memiliki tiga komponen dasar sedang diterapi radiasi karena tumor, ekspektasi pasien
yaitu 1) dental implant body yang biasa disebut implan yang tidak realistis, motivasi pasien yang rendah, ku-
atau fixture, yang tertanam di dalam tulang, sehingga rangnya pengalaman operator, dan tidak dapat dita-
berfungsi sebagai gigi alami, 2) abutment, merupakan ngani menggunakan gigi tiruan.8
bagian implan yang berada di atas tulang dan meng- Parameter utama dari desain implan yaitu 1) pan-
hubungkan implant body dengan struktur supra, dan 3) jang implan yang tersedia yaitu 6-20 mm. Umumnya
struktur supra adalah gigi tiruan.7 implan memiliki panjang antara 8 dan 15 mm yang
mendekati panjang akar yang normal; 2) umumnya
Jenis implan implan berdiameter 4 mm; minimal 3,25 mm. Diame-
Tiga jenis implan, yaitu 1) endosteal dental im- ter lebih penting dari panjang karena terkait dengan
plant, merupakan implan yang diletakkan dalam tulang distribusi beban di daerah sekitar tulang. Diameter
alveolar atau tulang basal melalui tindakan bedah dan implan yang tersedia mencapai 6 mm yang lebih kuat
merupakan jenis implan yang paling umum digunakan namun tidak digunakan secara luas karena lebar tulang
untuk perawatan edentulous parsial ataupun totalis.8 tidak cukup; 3) bentuk implan hollow-cylinders, solid
Implan endosteal terdiri atas plate implant atau blade cylinders, hollow screws atau solid screws merupakan
yang merupakan dental implan yang paling pertama bentuk yang umum didesain untuk memaksimalkan
digunakan dengan tingkat keberhasilan yang cukup potensi area untuk oseointegrasi dan memberikan
besar meski cukup sulit penempatannya, dan root-form stabilitas awal yang baik. Meskipun terdapat peru-
implant yang memiliki adaptasi yang baik pada ber- bahan yang kecil pada ukuran dan pitch dari thread
bagai area intraoral, efek samping yang rendah, dan dapat meningkatkan kekuatan implan. Implan yang
preparasi yang seragam pada daerah yang akan dipa- berbentuk sekrup memberikan distribusi beban yang
sangi. Umumnya implan jenis ini terbuat dari bahan baik; 4) karakteristik permukaan, tingkat kekasaran
titanium atau campuran logam titanium dengan atau permukaan implan bervariasi antara berbagai sistem.
tanpa dilapisi hidroksiapatit;8 2) subperiosteal yang Tersedia permukaan yang bersifat machined, grit-
merupakan jenis implan yang diletakkan di bawah pe- blasted, etched, plasma sprayed dan coated. Dengan
riosteum. Implan ini digunakan pada kasus resorpsi meningkatkan kekasaran permukaan, berpotensi me-
tulang alveolar yang parah, volume tulang sisa tidak ningkatkan kontak permukaan dengan tulang namun
mencukupi untuk insersi implan ini. Adapun retensi terjadi pertukaran ion dan korosi permukaan yang lebih
dari implan subperiosteal oleh integrasi periosteum banyak. Kontaminasi bakteri dari permukaan implan
yang merupakan lapisan terluar, memberikan densitas juga dipengaruhi oleh kekasaran permukaan apabila
fibrous dan penjangkar implan terhadap tulang melalui terpapar di dalam rongga mulut.10
DOI: 10.35856/mdj.v9i2.335
140 Eri H. Jubhari & Wilson Pangiawan: The importance of prosthetic planning for implant-supported dentures
DOI: 10.35856/mdj.v9i2.335
Makassar Dental Journal 2020; 9(2): 138-142, p-ISSN:2089-8134, e-ISSN:2548-5830 141
obat antibiotik dan anti-inflamasi. Mukosa gingiva dengan adaptasi komponen yang tidak adekuat, sekrup
dinilai menggunakan probe periodontal yang dige- yang longgar, dan implan yang malposisi.11
rakkan secara horisontal (Gambar 3A). Jarak 3 mm antar implan dan jarak 3–4 mm an-
Setelah 10 hari, jahitan dilepas, abutment di- tara implan dan gigi telah direkomendasikan untuk
evaluasi, dan warna komposit porselain dipilih. Pada memperoleh papila interproksimal yang adekuat, mes-
pertemuan berikutnya, gigi disemen dengan zink fos- kipun hubungan ini masih kontroversi. Nisapakultorn
fat (SS White) dan diberikan instruksi kebersihan. et al, menemukan bahwa tingkat papila interproksimal
Probe periodontal digunakan untuk evaluasi. Se- pada implan gigi anterior rahang atas tunggal seba-
puluh hari pascaoperasi penyembuhan jaringan gingi- gian besar dipengaruhi oleh tingkat crestal tulang dari
va menunjukkan penyembuhan yang memuaskan, tan- gigi tetangga, dan tingkat mukosa vestibular dipenga-
pa gejala resesi, infeksi, atau peradangan, dan tidak ruhi oleh beberapa faktor, termasuk biotipe periodontal,
ada kejadian yang saling berhubungan (Gambar 3B). tingkat crestal tulang vestibular,angulasi implan, ting-
Setelah 3 bulan, ada peningkatan yang luar biasa dari kat crestal dari tulang interproksimal, dan kedalaman
retraksi gingiva, jaringan sekitar implan sehat, dan implan.11
morfologi gingiva. Selain penyelarasan gingiva pada Retraksi gingiva adalah peristiwa yang terjadi
gigi yang berdekatan, papila gingiva memenuhi ruang bersamaan yang mungkin terjadi di daerah yang di-
interdental dengan benar (Gambar 3C). pasang implan gigi, tetapi masalah ini lebih buruk di
Dalam kunjungan tindaklanjut 19 bulan, jaringan zona estetika dan tidak diterima oleh banyak pasien.
sekitar implan sehat tanpa retraksi gingiva, dan mor- Terlepas dari apakah prostesis itu cement or screw-
fologi dipertahankan, dengan adanya jaringan keratin retained, karakteristik jaringan lunak di sekitar implan
sepanjang bentuk anatomi gingiva (Gambar 3D). Pa- sangat penting untuk estetika yang diinginkan dan
da akhir perawatan, pasien tampak puas dengan hasil untuk keberhasilan rehabilitasi prostetik.12
estetika. Penelitian telah menunjukkan retraksi gingiva se-
telah 5 tahun di-follow up pada daerah yang menga-
PEMBAHASAN lami penempatan immediate implant dan provisional
Restorasi dental implan dapat menjadi tantangan crown di zona estetika. Temuan ini mirip dengan kajian
karena ruang interdental, vestibular, atau interoklusal kasus ini, yaitu pasien menunjukkan retraksi gingiva
yang tidak memadai, terutama di daerah anterior. Pe- 2 mm setelah pemasangan mahkota definitif, diban-
rencanaan prostetik sebelum operasi adalah salah satu dingkan dengan daerah serviks gigi 21.13 Cooper et
aspek kunci dari rehabilitasi estetik terhadap implan al dikutip Cosyn dkk mengemukakan perubahan ja-
anterior. Jika perencanaan yang dilakukan tidak tepat, ringan lunak di sekitar immidiate implant tunggal se-
dapat mempengaruhi hasil perawatan.11 telah penggunaan 5 tahun; penambahan resesi mid-
Setelah menilai posisi implan, penting untuk me- facial lebih dari 1 mm sekitar 21% implan tanpa
milih komponen prostetik yang sesuai untuk setiap detail lokasi implan.13
kasus klinis, karena akan menjamin keberhasilan kli- Adanya tulang bukal mungkin menjadi kunci pen-
nis untuk periode yang lama.11 Pemilihan komponen ting bagi tingkat mid-facial agar stabil di sekitar implan
prostetik dalam laporan kasus ini sangat penting un- seperti yang ditunjukkan oleh Benic et al. Mereka
tuk hasil akhir. Ditunjukkan dalam pustaka, sebagian melaporkan bahwa immediate implants tanpa tulang
besar dokter gigi memilih screw-retained prostheses bukal yang dapat dideteksi secara radiografi setelah
karena dapat dilepas, memungkinkan untuk perbaikan 7 tahun menunjukkan tingkat mukosa 1 mm lebih
dan pemeliharaan. Namun, prostesis yang disemen mengarah ke apikal dibandingkan immediate implant
memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dan estetika dengan tulang bukal yang utuh.13
yang cukup baik, tetapi pemeliharaannya agak rumit.1 Single immediate implant menunjukkan hasil kli-
Pasien memiliki screw-retained prostheses, teta- nis yang menguntungkan dalam jangka panjang de-
pi karena angulasi bedah implan, ia diganti dengan ngan ketahanan implan yang tinggi; hanya satu kom-
prostesis yang cement-retained. Hasil yang diperoleh plikasi setelah 1 tahun dan terbatasnya kehilangan tu-
sejalan dengan penulis lain, dengan tingkat keberha- lang marginal. Namun, resesi kontur mid-facial dan
silan yang baik untuk prostesis yang didukung implan defisiensi prosesus alveolar yang menurun setelah 1
yang cement-retained di zona estetika.1 tahun menunjukkan resorpsi tulang bukal yang sedang
Perubahan pada jaringan sekitar implan diamati berlangsung.13
setelah penempatan mahkota, yang dapat membahaya- Untuk meningkatkan estetika gingiva dalam ka-
kan estetika dan menyebabkan hasil klinis yang ber- sus ini, subepithelial connective tissue grafting tech-
masalah dan ketidakpuasan pasien. Komplikasi yang niques dibutuhkan.14 Untuk menghindari prosedur
berhubungan dengan jaringan sekitar implan terkait bedah yang luas, dua teknik digunakan yaitu pinhole
DOI: 10.35856/mdj.v9i2.335
142 Eri H. Jubhari & Wilson Pangiawan: The importance of prosthetic planning for implant-supported dentures
surgical technique, yaitu gingiva diposisikan ulang atau patah pada mahkota porselen barunya yang di-
tanpa menggunakan draft; dan teknik Tarnow, sayatan dukung oleh implan.1
semilunar dibuat di jaringan lunak. Setelah masa pe- Laporan klinis ini sejalan dengan literatur yang
nyembuhan, ada peningkatan yang cukup besar pada tersedia, memberikan perhatian pada pentingnya pe-
margin gingiva.1 rencanaan prostetik sebelum prosedur bedah. Untuk
Sangat penting untuk menilai dengan seksama mengatasi masalah estetika dan fungsi dari perawatan
kekuatan yang diterapkan oleh pasien untuk menda- sebelumnya, diperlukan inovasi dalam teknik bedah,
patkan keberhasilan dalam perawatan rehabilitasi. Ke- seperti menyederhanakan prosedur dan menyebabkan
kuatan yang berlebih sangat berbahaya saat rehabili- lebih sedikit morbiditas pada pasien.1
tasi prostetik. Mengevaluasi semua gerakan selama Disimpulkan bahwa perencanaan prostetik untuk
penyesuaian oklusal adalah langkah wajib karena gaya implant-supported denture pada zona estetika merupa-
yang berlebihan, terutama gaya geser membebani se- kan hal yang sangat penting. Beberapa hal yang men-
luruh rangkaian prostetik, yang sering tidak menda- jadi faktor keberhasilan perawatan, seperti posisi
patkan tekanan yang diaplikasikan, yang mengarah ke implan, morfologi jaringan lunak, estetika gigi, dan
kejadian berulang seperti patah sekrup, patah porselen, biomekanik dari struktur prostetik. Komplikasi yang
longgarnya sekrup, dan dalam kasus ekstrim, terjadi dapat terjadi setelah pemasangan implan adalah resesi
fraktur implan. Pada kajian ini, retakan pada porselen gingiva yang terutama akan mengganggu estetik pada
dapat dikaitkan dengan gangguan oklusal. Setelah gigi anterior sehingga diperlukan intervensi tindakan
beberapa penyesuaian, pasien tidak memiliki retakan bedah periondontal.
DAFTAR PUSTAKA
1. Vargas G, Silva D, Santos FT, Junior SA. The importance of prosthetic planning for implant-supported dentures in esthetic
zones – A case report. Int J Surg Case Reports 2019; 54: 15-9.
2. Mardiyantoro F, Pratiwi AR. One-piece dental implant untuk rehabilitasi ruang kaninus yang sempit. Odonto Dent J 2017;
4 (1): 61-6.
3. Nandini B, Sushma S. Dental implants: as an alternative for tooth replacement. J Pharm Sci Innov Rev 2013; 2(4):29-36
4. Implant dentistry, nomenclature, classification and example.[internet] https://pdfs.semanticscholar.org/8f08/9865564ca
91707196a9b96a80d0598d2606e.pdf.
5. Noelken R. Maintenance of marginal bone support and soft tissue esthetics at immediately provisionalized OsseoSpeed
TM implants placed into extraction sites: 2-year results. Clin Oral Impl Res 2013: 214-20.
6. Souza KMD, Aras MA. Types of implant surgical guides in dentistry: a review. J Implantol 2012; 38(5): 643-52
7. Rahajoeningsih P, Manurung R. Jenis-jenis gigitiruan dukungan implan Implant-supported dentures. Dentofasial 2013;
12(1): 44-8.
8. Utama MD. Gigi tiruan implan dan overdenture. Makassar: Menara Intan; 2016. p.1-9
9. Yeshwante B, Patil S, Baig N. Dental implants-classification, success and failure–an overview. IOSR-JDMS 2015; 14(5):
1-8
10. Gaviria L, Salcido JP, Guda T, Ong JL. Current trends in dental implants. J Korean Assoc Oral Maxillofac Surg 2014;
40: 50-60
11. Freitas AC, Estevam A B, Eduardo R. Effect of implant connection and restoration design (screwed vs cemented) in
reliability and failure modes of anterior crowns. Eur J Oral Sci 2011; 119:323-30.
12. Peruzzo DC. Evaluation of soft tissues around single tooth implants in the anterior maxilla restored with cemented and
screw-retained crowns. J Implantol 2012; 38(6): 700-5
13. Cosyn J, Eghbali A, Hermans A, Vervaeke S, Cleymaet RA. Case series A 5-year prospective study on single immediate
implants in the aesthetic zone. J Clin Periodontol 2016: 1-8
14. Roccuzzo M. Surgical treatment of buccal soft tissue recessions around single implants: 1-year results from a prospective
pilot study. Clin Oral Impl Res 2013:1-6.
DOI: 10.35856/mdj.v9i2.335