Professional Documents
Culture Documents
ACARA V II PDFFFF HAHA Hi 54321
ACARA V II PDFFFF HAHA Hi 54321
diperlukan tidak hanya peralatan dengan tingkat akurasi yang tinggi, namun juga
penggunaan metode penentuan posisi yang sesuai. Salah satu alat penentu posisi
yang dikembangkan dan telah banyak diaplikasikan secara luas adalah Drone.
orientasi dari sensor yang diimplementasikan dalam sistem lokal atau koordinat
global Dengan drone sendiri mengefisienkan waktu karena dapat memiliki citra
suatu wilayah kapan pun kita mau tIdak tergantung waktu seperti citra satelit
waktu perekamannya yang sudah diatur (proide ulang perekaman daerah yang
sama. Drone biasanya juga dilengkapi dengan peralatan kamera resolusi tinggi
gambar/citra dengan resolusi spasial yang besar, tidak terkendala awan, karena
lebih mudah.
otomatis melalui program komputer yang dirancang atau dikendalikan jarak jauh
dari pilot yang terdapat di dataran atau di kendaraan lainnya. Drone digunakan
drone untuk misi militer sejak perang dunia petama dan perang dunia kedua
sebagai prototibe . Penggunaan drone sekarang lebih banyak tidak hanya militer
saja, aplikasi drone untuk pertanian, aplikasi drone untuk pemetaan vegetasi
perkotaan, aplikasi drone untuk tanah longsor, aplikasi drone untuk tutupan lahan
(Stevano,2020).
Pesawat nirawak atau Unmanned Aerial Vehicle atau disingkat UAV atau
sering disebut sebagai drone merupakan mesin terbang yang dapat dikendalikan
dari jarak jauh oleh pilot maupun secara otomatis oleh operator. Upaya manusia
untuk bisa terbang telah diuji sejak awal sejarah peradaban manusia itu sendiri.
Keinginan untuk terbang telah dicoba sejak jaman kuno oleh seorang arsitek juga
seniman dari Yunani; Dedal dan Icarus, kemudian dilanjutkan proyek anatomi
burung oleh seorang ilmuwan popular pada masa Renaissance, Leonardo da Vinci
1452-1519 setelah itu proyek eksperimen berupa parasut oleh Montgolfer pada
tahun 1783. Tidak berhenti di sini, upaya berlanjut dengan keinginan mencipta
pesawat nirawak yang dapat diterbangkan lebih mudah dan lebih ringan oleh
antos-Dumont pada tahun 1899 dan Zeppelin 1900-1909, serta pesawat nirawak
yang dapat dikontrol dari jarak jauh oleh Otto Lilienthal 1890-1896, terus
dikembangkan secara pesat pada saat Perang Dunia I dan Perang Dunia II.
Kendaraan udara tanpa awak dikenal dengan banyak nama dan akronim sepanjang
sejarah, yaitu; Drone, RPV (Remotely Piloted Vehicle), UAV (Unmanned Aerial
Drone lebih dikenal sebagai sistem udara tak berawak atau sistem pesawat
jarak jauh, yang telah membuat begitu banyak perubahan, pada awalnya drone
berhubungan dengan fotografi udara dan pembuatan film. Industri film yang
juga merupakan keterkaitan antara bisnis dan teknologi yang dalam konteks
Konsep drone sudah ada sejak tahun 1849, ketika Austria menyerang
Venesia menggunakan balon tak berawak yang diisi dengan bahan peledak.
Pasukan Austria, yang mengepung Venesia pada saat itu, meluncurkan sekitar 200
balon pembakar ini ke atas kota.Peristiwa itu juga menandakan serangan udara
pertama yang diketahui yang melibatkan drone. Pertama kalinya balon digunakan
secara terorganisir dalam peperangan, ketika 200 balon diluncurkan dari kapal
persenjataan dengan timer built-in, yang secara teknis memenuhi syarat mereka
serangan yang tidak efektif, tetapi warga Venesia yang terpojok hampir mati
24 (11 kg) hingga 30 (14 kg) pon bom. Begitu berada di posisinya, bom-bom ini
bawahnya. Untungnya bagi orang-orang Venesia, hanya satu bom yang berhasil
menemukan sasarannya, karena sebagian besar balon meledak di luar jalur karena
memenuhi definisi drone saat ini, terutama drone militer, Namun itu merupakan
Ruston Proctor Aerial Target. Pesawat ini didesain oleh Nikola Tesla dan hanya
Sperry.Setelah uji coba tes di depan perwakilan Angkatan Darat AS, produksi
masal akan ditugaskan oleh Bug Kettering. Bug merupakan keajaiban teknologi di
tahun 1918, tetapi terlambat digunakan dalam perang bahkan tidak pernah
yang tidak dapat diandalkan dan mahal.Namun mereka tertarik dengan inovasi
baru yaitu Flying Fortress dan SR-71 Blackbird. Informasinya Amerika Serikat
dan Uni Soviet menggunakan pesawat tanpa awak ini untuk melakukan mata-mata
selama Perang Dingin namun motifnya masih menjadi rahasia. Perang drone pun
terjadi pada tahun 1982 ketika Israel melakukan koordinasi penggunaan UAV
medan perang dengan pesawat tanpa awak untuk menghilangkan armada Suriah
dengan kerugian yang sangat minimal. Pihak Israel menggunakan pesawat tanpa
Dari 170 tahun yang lalu. Pemikiran seperti inilah yang akan mendorong
visual yang dibuat. Drone sebagai modernitas perspektif udara dapat dianggap
sebagai suatu studi yang menambah karya penting dari dialektika teknologi
pengaruh pada masyarakat di sektor penjualan, dan tren ini akan terus berlanjut
selama beberapa dekade mendatang. Menurut Sachs, total penjualan yang akan
dicapai oleh industri drone sebelum 2020 sebesar USD 100 Miliar. Sektor militer
akan menjadi pasar penjualan terbesar untuk peralatan ini, tetapi peningkatan
paling tajam akan datang dari sektor bisnis dan sipil, yang diharapkan tumbuh
meningkat lebih dari 15% per tahun (Santamarina and Segarra 2018).
mengaitkannya dengan militer, juga berpikir tentang akan hadirnya musuh. Dalam
tidak hanya menjadi anugerah untuk industri militer, namun juga menjadi revolusi
bagi pencipta film terutama dari sisi tahapan terpenting di dalam proses produksi
dan pada tahun 1935 dibuatlah pesawat tanpa awak yang diberi nama “DH.82B
Queen Bee” atau yang berarti ratu lebah. Kemudian angkatan laut menjuluki
\pesawat tanpa awak itu dengan istilah “drone” yang berarti lebah jantan. Evolusi
Pesawat tanpa awak pertama kali digunakan selama Perang Dunia Pertama
oleh Amerika dan Inggris. AUV milik Inggris yang bernama Britain's Aerial
Target diuji coba pertama kali pada Maret 1917 dan milik Amerika dengan nama
Kettering Bug yang beroperasi pertama kali pada Oktober 1918.Meski tak
oleh radio untuk latihan dan pelatihan sasaran. UAV atau pesawat tanpa awak
daerah dan medan perang pada daerah yang menurut pertimbangan sebagai daerah
pesawat tanpa awak dapat mengakibatkan kematian dari warga sipil karena data
yang tidak akurat atau kurang mengenali target.untuk terbang hingga memasuki
cukup signifikan dibandingkan dengan cara lama yaitu menyewa helikopter asli.
seekor burung ke langit di angkasa hingga terciptanya drone untuk militer hingga
gambar, dan kecanggihan warna, semua itu menjadi perspektif baru terhadap
dunia. Salah satu kunci untuk memahami bagaimana drone dapat menggeser
sendiri, tetapi gerakannya mengikuti apa yang telah dipilih oleh operatornya, hal
itu membuat telaah lebih lanjut tentang bagaimana terciptanya kosakata visual
yang dinamis, mata melihat terhadap apa yang sudah dilewati dan direkam drone.
Pada akhirnya, drone mengajak kita berpikirlebih jauh dari hanya sekadar
representasi, memberikan gambar hidup tentang realitas yang tidak bisa dijangkau