You are on page 1of 6

RANGKUMAN STRUKTUR DASAR JARINGAN SARAF

Oleh:
Astrid Asmy Putri
G1A120081
Dosen Pengampu:
dr. Hasna Dewi, Sp. PA., M.kes.

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
A. Struktur Selubung Mielin
Struktur selubung mielin baik pada sistem saraf pusat maupun sistem saraf tepi sama,
yang membedakan hanya sel pembentuk selubung mielin. Berikut struktur dari selubung
mielin.
1. Terdiri dari suatu kompleks lipoprotein keputihan yang terdiri dari unsur lipid dan
neurokreatin.
2. Berupa lapisan padat-elektron yang tebal dengan setiap lapisan membran yang dapat
dilihat.
3. Pada potongan memanjang selubung mielin tampak sebagai pia hitam tebal yang
membungkus akson dengan di bagian tengah tampak terang.
4. Pada potongan melintang tampak sebagai cincin hitam tebal mengelilingi akson pucat
yang tidak terpulas di pusat.
5. Dengan mikroskop cahaya, selubung mielin terlihat sebagai silinder yang tidak sempurna
atau terputus-putus, karena pada setiap jarak 0,1-1,5 mm terdapat celah yang dikenal
sebagai nodus Ranvier.

B. Fungsi Selubung Mielin di Sistem Saraf Pusat dan Sistem Saraf


Tepi
Adapun fungsi dari selubung mielin baik pada sistem saraf pusat maupun sistem saraf tepi
sebagai berikut.
1. Mempercepat hantaran impuls saraf (potensial aksi) di sepanjang akson.
2. Melindungi akson.
3. Mempertahankan lingkungan mikro yang konstan yang diperlukan untuk potensial aksi.

C. Cara Selubung Mielin Diproduksi


Di sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (SST) terdapat sel-sel sangat khusus ya
ng membungkus akson berkali-kali untuk membentuk lapisan-lapisan membran sel
modifikasi dan selubung insulasi kaya lemak mengelilingi akson yang dinamai selubung
mielin (stratum myelin). Pada sistem saraf pusat sel yang berfungsi untuk memproduksi
selubung mielin adalah sel neuroglia yang disebut oligodendrosit (oligodendrocytus),
sedangkan pada sistem saraf tepi terdapat sel Schwann sebagai penghasil selubung mielin.
Pada sistem saraf tepi, sel Schwann yang juga disebut neurolemmosit memiliki interaksi
trofik dengan akson dan memungkinkan mielinisasinya seperti oligodendrit pada sistem saraf
pusat. Berikut proses selubung mielin diproduksi:
1. Neurolemmosit mulai membalut di sekeliling satu segmen sebuah akson.
2. Sitoplasma neurolemmosit dan membran plasma mulai membentuk lapisan berurutan di
sekeliling akson.
3. Lapisan dalam membran plasma neurolemmosit yang tumpang tindih membentuk
selubung mielin.
4. Akhirnya, sitoplasma neurolemmosit dan inti terdorong ke tepi sel saat selubung mielin
terbentuk. Selubung mielin membungkus akson kecuali di ujung dan di nodus Ranvier.

Pada sistem saraf pusat, proses pembentukan selubung mielin dilakukan dengan dinding
sitoplasma oligodendrit yang menjulurkan prosessus yang membungkus sejumlah bagian
akson, dan menghasilkan selubung mielin seperti pada gambar di bawah ini. Berbeda dengan
sel Schwann, oligodendrosit dapat membungkus dan memielinasi banyak akson.
D. Cara Selubung Mielin Dipertahankan
Pada pasien penderita penyakit autoimun multiple sclerosis, selubung mielin pada akson
dan oligodendrosit akan diserang oleh sel imun tubuh. Tubuh sendiri akan memberi respon
dengan cara memberikan sinyal bantuan kepada sel prekursor oligodendrosit. Sel prekursor
oligodendrosit nantinya akan datang ke lokasi dewasa dan akan bertumbuh dewasa menjadi
oligodendrosit yang baru untuk menggantikan oligodendrosit lama yang telah mengalami
kerusakan. Mekanisme ini sendiri merupakan mekanisme yang dapat dilakukan tubuh untuk
mengatasi kerusakan pada selubung mielin dan oligodendrosit pada SSP. Meskipun
demikian, kerusakan yang terjadi secara terus-menerus akan menyebabkan sel prekursor
oligodendrosit mengabaikan sinyal bantuan yang dikirimkan.
Pola makan serta olahraga juga turut mempengaruhi selubung mielin. Pola makan tinggi
lemak yang disertai olahraga menyebabkan peningkatan unsur-unsur pembentuk selubung
mielin yang cukup signifikan. Jumlah lipid pembentuk selubung mielin seperti PLP dan MBP
meningkat secara cukup pusat. Selain itu, terjadi juga peningkatan yang amat pesat pada
jumlah protein yang turut beperan dalam proses pembentukan selubung mielin.

E. Perbedaan Antara Serabut Bermielin dan Tak Bermielin di


Saraf Perifer
Pada serabut bermielin, akson diselubungi oleh sejumlah besar neurolemmosit yang
tidak berdiferensiasi dan menjadi serabut saraf bermielin saat membran plasma sel Schwann
menyatu di sekitar akson dan menjadi terselubungi saat sel glia mengelilingi akson beberapa
kali.
Pada serabut tak bermielin, meskipun semua aksonnya terselubungi di dalam lipatan sel
Schwann, sel glia tidak membentuk berbagai lapisannya dalam bentuk mielin dan sel
Schwann menyelubungi bagian sejumlah akson dengan diameter kecil.

Perbedaan Serabut Bermielin Serabut Tak Bermielin


Konduksi impuls Lebih cepat dan efisien Lebih lambat dan efisiennya
karena impuls saraf berkurang karena impuls
melompat dari nodus satu ke melintasi seluruh panjang
nodus lainnya. akson.
Nodus Ranvier Ada Tidak ada
Jumlah serat saraf Satu Beberapa (lebih dari satu)
yang dapat
diselubungi sel
Schwann
Sumber
Anthony L. Mescher. 2013. Junqueira’s Basic Histology Text & Atlas Anthony L. Mescher
edisi 13. Lange
Eroschenko, Victor P. 2008. Atlas of Histology with Functional Correlations diFiore’s edisi
11. Amerika Serikat:Lippincott Williams & Wilkins
Jusuf , Ahmad Aulia, Radiana Dhewayani Antarianto. 2009. Aspek Histologis dalam
Neurosains. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Analyzing the Role of Diet and Exercise in Myelin Production (2016)

You might also like