Professional Documents
Culture Documents
Public Relations Dan Corporate Social Responsibility (CSR)
Public Relations Dan Corporate Social Responsibility (CSR)
Oleh:
UJANG RUSDIANTO
D 0206023
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi
syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
pada Program Studi Ilmu Komunikasi
Surakarta
Pembimbing
Mengetahui,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta,
Dekan
Drs. H. Supriyadi S.N, SU
NIP. 19530128 198103 1 001
MOTTO HIDUP
rahasia.
diberikan.
telah diberikan.
5. Untuk sahabat dan temanku, yang telah
wacana.
KATA PENGANTAR
Segala puja puji syukur yang tiada terkira bagi Allah SWT, yang senantiasa
Public Relations PT. Newmont Nusa Tenggara Dalam Menjalankan CSR Bidang
2009), sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Sebelas Maret Surakarta.
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
2. Dra. Prahastiwi Utari, M.Si, Ph.D selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi yang
telah banyak membantu dan mendidik saya hingga bisa menyelesaikan kuliah
3. Dra. Christina Tri H, M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah membimbing
dan memberi banyak masukan pada saya dalam penyusunan skripsi ini.
4. Sri Hastjarjo, S.Sos, Ph.D, selaku pembimbing akademis saya di Prodi Ilmu
5. Prof. Drs. H. Totok Sarsito, SU, MA, Ph.D dan Dra. Indah Budi Rahayu, SE,
bisa penulis sebutkan satu persatu. Saya mengucapkan terimakasih atas segala
Komunikasi (K3).
7. Tati Mulyawati, Glenny Franciska, dan Komang Kariani, terima kasih saya
8. Sahabat Anak Rantau saya di Solo; Anas, Yoga, Windri, Rezy, Pijon, Chitra,
dan Bembenk. Sekarang, besok, dan seterusnya, kita akan tetap seperti ini,
Aziz, Yoan Sivika, M. Rois, Yestha Pahlevi, Nurul Huda Zus, Dian Kukuh,
Shella Pradipta, Mbak Annisa, Noviana Rahmawati, dan Siti Aminah. Kalian
10. Teman saya Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2006, Tetap semanagat teman!!!
jadilah teman sekaligus sahabat terbaikku, karena aku juga akan melakukan
Akhir kata, penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat berterima kasih dan
mengharapkan berbagai masukan dari semua pihak, baik berupa saran maupun
Harapan penulis, semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin
Penulis
Ujang Rusdianto
D0206023
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL…………………………………………………………………….. i
PERSETUJUAN………………………………………………………....... ii
PENGESAHAN………………………………………………………........ iii
MOTTO HIDUP…………………………………………………………... iv
PERSEMBAHAN………………………………………………………..... v
KATA PENGANTAR……………………………………………………... vi
DAFTAR ISI………………………………………………………............ ix
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… xv
ABSTRAK………………………………………………………............... xvi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 10
C. Tujuan Penelitian.................................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian.................................................................................. 10
1. Strategi Komunikasi.......................................................................... 11
2. Public Relations/Humas.................................................................... 18
4. Masyarakat......................................................................................... 46
5. Kerangka Berpikir............................................................................ 47
F. Metodologi Penelitian............................................................................. 48
1. Jenis Penelitian.................................................................................. 48
2. Lokasi Penelitian............................................................................... 48
3. Jenis Data.......................................................................................... 49
5. Teknik Sampling............................................................................... 51
6. Validitas Data.................................................................................... 52
7. Analisis Data..................................................................................... 53
1. Sejarah Perusahaan............................................................................ 55
Tenggara............................................................................................ 62
Tenggara............................................................................................ 62
Tenggara............................................................................................ 64
Tenggara............................................................................................ 66
Tenggara............................................................................................ 66
Tenggara............................................................................................ 67
Tenggara............................................................................................ 68
Tenggara............................................................................................ 82
Nusa Tenggara......................................................................................... 98
Tenggara........................................................................................... 106
A. Kesimpulan............................................................................................. 145
B. Saran....................................................................................................... 147
LAMPIRAN.................................................................................................. 153
DAFTAR TABEL
Keuntungan Teoritis.............................................................. 38
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kewajiban secara ekonomis saja, tetapi juga mempunyai kewajiban yang bersifat
etis. Adanya suatu etika bisnis yang merupakan tuntunan perilaku bagi perusahaan
untuk bisa membedakan, mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh
dilakukan. Dalam pemenuhan etika dalam berbinis tersebut, memang tidak hanya
kinerja perusahaan. Kegiatan ini dianggap tidak lagi menjadi beban keuangan,
tetapi lebih sebagai investasi modal sosial perusahaan. Tumbuhnya modal sosial
rasa ikut memiliki masyarakat terhadap perusahaan. Bila semua tanggung jawab
sosial kepada masyarakat dapat terpenuhi, maka efek positif nya dapat
Pada dasarnya “akar rumput” dari sebuah perusahaan adalah citra. Citra
mutlak dan wajib hukumnya bagi setiap perusahaan, tidak peduli baik atau buruk,
tetap akan menyertai suatu perusahaan hingga kapan pun. Semua perusahaan
dan biaya ekstra untuk memperoleh citra yang baik. Untuk itu Rhenald Kasali
berpendapat bahwa “Citra yang baik juga dimaksudkan agar perusahaan tetap
kreativitasnya, bahkan dapat memberi manfaat dengan lebih berarti bagi orang
tanggung jawab yang harus dihadapi, begitupun dengan PT. Newmont Nusa
tentu akan lebih banyak mendapatkan sorotan dari publik. Segala hal yang berada
di dalam atau di luar perusahaan, tentu selalu menjadi pusat perhatian. Sehingga
penting dilakukan berbagai tindakan atau aktivitas yang sekiranya dapat
Untuk itu pada suatu perusahaan diperlukan bagian atau divisi Public
Istilah Public Relations menurut Rosady Ruslan, dapat diartikan sebagai fungsi
cara seseorang atau orang demi kepentingan publik serta merencanakan dan
dukungan serta penilaian yang baik dari publiknya (Ruslan 2005 : 10).
dengan hal-hal yang berkaitan dengan strategi, yakni mengamankan arah dan
tujuan perusahaan atau organisasi menuju sasarannya. Untuk itu Public Relations
perlu melibatkan diri dalam perumusan rencana strategis dan memahami posisi
Relations juga perlu memahami konflik yang ada diantara pihak-pihak dalam
perusahaan dan rencana yang dimiliki oleh setiap bagian dalam organisasi serta
masa depan dan opini dari publik masyarakat (Rhenal Khasali, 1995 : 67).
keharusan yang mutlak. Karena itu perusahaan harus menciptakan hubungan yang
dan persuasif. Informasi yang disampaikan hendaknya jujur, teliti dan sempurna
berdasarkan fakta yang sebenarnya. Secara persuasif, komunikasi dapat dilakukan
(komunikasi dua arah) yang merupakan ciri khas dari peran Public Relations
(PR), karena salah satu tugas PR ialah ”apa dan bagaimana” bertindak sebagai
Komunikasi dalam hal ini memegang peranan yang sangat esensial bagi
Dalam hal ini Public Relations dapat berperan aktif ke dalam dan luar perusahaan,
Pada PT. Newmont Nusa Tenggara, saat ini telah memiliki suatu divisi
menjalin suatu hubungan yang harmonis dan berkesinambungan, baik itu secara
terencana untuk dapat menjaga eksistensinya dan menjadi Good Bussiness. Salah
satunya adalah dengan menerapkan CSR. Magnan & Farel (2004) mendefinisikan
CSR sebagai, “A business acts in socially responsible manner when its decision
and occunt for and balance diverse stakeholder interest”. Definisi ini
tindakan yang diambil oleh pelaku bisnis melalui perilaku secara sosial
harus dilaksanakan oleh setiap perusahaan sesuai dengan isi pasal 74 ayat 1
berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial
terlihat dari komitmen dan kebijakan Social Lisence To Operate (SLTO) dan
samping itu, mekanisme pengelolaan lingkungan sosial juga telah berjalan secara
cukup jelas, melalui perencanaan jangka panjang dan secara relatif telah
dari perusahaan, baik dukungan dalam bentuk organisasi maupun anggaran untuk
Hal ini dapat dilihat pada upaya perusahaan untuk merespon kondisi
Sasaran dari CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara adalah
adalah Desa Maluk. Desa Maluk merupakan komunitas terdekat perusahaan dan
Tenggara di Desa Maluk ini, tidak terlepas dari kondisi nyata dan kebutuhan
memiliki profil kesehatan yang masih rendah kualitas kesehatannya. Pada tahun
1999, desa ini merupakan daerah hiper-endemis dengan angka serangan kasus
malaria mencapai 47%, dan angka kasus gizi buruk balita (balita BGM = bawah
garis merah) yang mencapai 10.11%. Kondisi kesehatan yang memprihatinkan ini,
kualitas kesehatannya. Hal ini selain kemampuan ekonomi masyarakat yang bisa
memang jauh dari akses ke kota sehingga sulit untuk memperoleh layanan
seperti yang dialami masayarakat Desa Maluk, mau tidak mau menjadi tanggung
jawab bersama, yang harus dipikul pula oleh PT. Newmont Nusa Tenggara.
Dalam hal ini, perlu penyesuaian dan perencanaan komunikasi yang baik dari
yang jelas terlihat siapa pun, karena komunikasi memang ditujukan untuk
masyarakat. Komunikasi berfungsi sebagai katalisator untuk mempresentasikan
dan mendukung strategi tindakan. Untuk itu dibutuhkan strategi komunikasi agar
atau tingkah laku, seseorang atau sejumlah orang dapat mengahasilkan efek
tepat untuk membuat sebuah program bagi masyarakat dan tanggung jawab sosial
yang baik agar informasi mengenai program dan pelaksanaan program dapat
didukung dan mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Salah satu usaha yang
dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan sebagai wujud tanggung jawab sosial,
Wibisono (2007) manfaat bagi perusahaan yang berupaya menerapkan CSR, yaitu
komunikasi timbal balik diantara mereka. Hal ini dimaksudkan untuk melakukan
Dengan melihat latar belakang yang ada, penelitian ini akan melihat
pesan untuk mencapai satu tujuan bersama. Menjadi daya tarik tersendiri
manakala dalam hal ini, Divisi Community Development PT. Newmont Nusa
C. Tujuan Penelitian
Tahun 2009.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti :
Responsibility (CSR).
3. Bagi Masyarakat
1. Strategi Komunikasi
mencapai suatu tujuan. Akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi
tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja,
adalah cara-cara yang sifatnya mendasar dan fundamental yang akan dan oleh
suatu organisasi untuk mencapai tujuan dan berbagai sasaran dengan selalu
Setiap strategi dalam bidang apa pun harus didukung oleh teori,
pertanyaan mendasar : Who Says what In which channel To whom With what
menerima dan memberikan informasi atau pesan sesuai dangan apa yang kita
kontinyu.
dan propaganda. Untuk itu diperlukan strategi yang pada hakikatnya adalah
perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan tertentu dalam praktek
komponen yang jelas terlihat siapa pun karena komunikasi memang ditujukan
promosi atau iklan di media massa adalah sesuatu yang terlihat. Komunikasi
tertentu untuk mencapai sasaran yang jauh atau banyak jumlahnya. Untuk itu
ditujukan untuk merubah sikap, pendapat atau tingkah laku, seseorang atau
praktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (Approach) bisa
32).
Dari pendapat para ahli di atas, dapat di tarik kesimpulan bahwa
strategi komunikasi adalah suatu cara atau taktik rencana dasar yang
dimengerti.
yang layak bagi situasi kelompok di mana sasaran berada pada saat ia
: 3).
bertujuan. Efek dalam komunikasi adalah perubahan yang terjadi pada diri
baik langsung maupun tidak langsung atau menggunakan media massa jika
disebut efektif.
1. Efek Kognifit : adalah yang terkait dengan pikiran nalar atau rasio,
menjadi gembira.
3. Efek Konatif : adalah efek yang berkaitan timbulnya keyakinan dalam diri
efek konatif.
diketahui pula lingkungan pergaulan komunikan yang dalam hal ini biasanya
Jika kita sudah tahu sifat-sifat komunikan, dan mengetahui pula efek
seperti apa yang kita kehendaki dari mereka, memilih cara mana yang kita
dengan media yang harus kita gunakan. Cara bagaimana kita berkomunikasi
(how to communicate), kita bisa mengambil salah satu dari dua tatanan berikut
ini:
bahwa komunikan yang dapat diubah tingkah lakunya itu relatif hanya
2. Public Relations
dua, yaitu publik internal dan eksternal. Publik internal meliputi karyawan
dan juga distributor. Kedua publik ini sangat member pengaruh yang sama
besar kepada perusahaan. PR dalam hal ini ditempatkan untuk menjalin tugas
perusahaan.
kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau orang demi kepentingan publik
Relations adalah:
fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara
pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang ada sangkut pautnya dan
yang diduga akan ada kaitanya, dengan cara menilai opini publik mereka,
dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan
ketatalaksanaan, guna mencapai kerja sama yang lebih produktif, dan untuk
Khalayak yang berkepentingan akan selalu tertarik dengan apa saja yang
2006 : 8-9).
3. Publik yang menjadi sasaran kegiatan humas adalah publik eksternal dan
publik internal.
baik yang timbul dari pihak organisasi maupun pihak publik (Effendy,
1995 : 31).
tersebut, bertujuan untuk menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif bagi
terdapat aspek relasi yang sangat membantu dalam aktivitas perusahaan atau
organisasi. Dalam hal ini, Public Relations secara professional dan operasional
· Ability to communicate
· Ability to organize
or more specifically its relationship with both internal and external key
Salah satu usaha internal Public Relations adalah untuk dapat lebih
mengenal satu sama lainnya”. Target dari kegiatan Public Relations dalam
orang-orang yang berada diluar perusahaan atau organisasi, baik yang ada
38).
public relations harus memiliki strategi yang tepat. Dalam strategi tersebut,
perlu juga mencakup strategi komunikasi yang baik agar informasi mengenai
didukung dan mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Salah satu usaha
yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan sebagai wujud tanggung jawab
suatu tahap pekerjaan yang jelas dan dapat dibedakan bahkan terpisah dari
tersebut telah menunjukkan suatu kegiatan yang jelas dan dapat dibedakan
mempengaruhi pendapat, sikap, sifat, dan tingkah laku publik. Sebagai abdi
yang dijalankan dapat tepat sasaran. Sesuai yang dikatakan Sam Black,
full informations.”
: 53) :
media.
mengevaluasi program.
Onong Uchjana Effendy, seorang public relations perlu melalui 4 tahap agar
1. Penelitian (Research)
Tahap ini merupakan kegiatan mendapatkan data dan fakta (fact finding)
2. Perencanaan (Planning)
secara keseluruhannya.
3. Penggiatan (Action)
communicating - evaluation).
4. Evaluasi (Evaluation)
Dilihat dari asal katanya, CSR berasal dari literatur etika bisnis di
yang didirikan untuk melayani kepentingan umum (not for profit), namun
CSR. Lebih luasnya cakupan yang terkandung dalam terminologi CSR ini
dan penilaian tanggung jawab sosial dunia usaha (Ruslan, 2005 : 6).
organisasi ini juga menilai bahwa perusahaan yang bertanggung jawab secara
bahwa CSR idealnya adalah sebuah win-win solution dalam arti bahwa
beroperasi, kemudian CSR tidak hanya bagi stakeholder eksternal akan tetapi
CSR tidak dapat secara ketat didefinisikan namun lebih baik jika diberikan
Dalam konteks global, istilah CSR mulai digunakan sejak tahun 1970-
Forks: The Triple Bottom Line in 21st Century Business (1998), karya John
dari profit, planet dan people dimana perusahaan yang baik tidak hanya
Bagan I.1 :
Profit
Planet People
Ekonomi penting, namun ekonomi semata tidak cukup bagi perusahaan yang
diikutsertakan untuk saling berbagi aspirasi apa yang menjadi harapan dan
perusahaan. Citra positif yang muncul dari kegiatan yang dibawa Public
sasaran program CSR. Namun, ada juga perusahaan yang menempatkan CSR
2009 : 12).
instrumen dari CSR. Namun jika ditelaah lebih jauh, keberlanjutan ekonomi,
enhance both current and future potential to meet human needs and
adalah suatu gagasan yang berupaya untuk dapat memenuhi kebutuhan masa
kemajemukan ekologi dan sosial budaya. Hal ini berarti bahwa pembangunan
manusia.
juga merupakan bagian dari stakeholders), tidak hanya untuk masa sekarang
tapi juga untuk masa generasi selanjutnya. Dalam hal ini suatu perusahaan
dari kesadaran dan tanggung jawab sosial korporasi. Selain menjadi jembatan
penerapan konsep CSR. Salah satu indikator bahwa program tersebut berhasil
sosial dan lingkungan yang dapat diterima dan diatur oleh pranata sosial yang
ada yang bersumber dari budaya masyarakat yang bersangkutan. Hal ini dapat
dilihat pada partisipasi seluruh komunitas yang ada dan keberlanjutan pola
dikeluarkan karena memang inilah esensi bisnis. Sementara itu secara sosial,
dan keuntungan secara teoritik nampak dari model yang dikembangkan oleh
di atas, aktivitas filantopis sebagai salah satu wujud dari pertanggung jawaban
d. Kesejahteraan masyarakat;
e. Pendidikan;
f. Kesehatan;
tidak hanya mengejar keuntungan jangka pendek, namun juga harus turut
dan lingkungan jangka panjang. Menurut A.B Susanto, bersumber dari The
Jakarta Consulting Group, dari sisi perusahaan terdapat berbagai manfaat
dukungan, dan rasa senang dari para stakeholder untuk menjalin hubungan
lainnya. Hal ini perlu dipikirkan guna mendorong perusahaan agar lebih
giat lagi dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya (A.B Susanto, 2007
: 28).
dan kode etik yang berlaku dalam masyarakat, yaitu tidak menyebabkan
menguntungkan perusahaan.
mereka. Meski kesadaran penerapan CSR sudah ada, namun upaya yang
(Proper) melalui seleksi ketat bagi perusahaan yang telah melaksanakan CSR
dengan sangat baik. Bentuk penghargaan tersebut antara lain CSR Award,
sangat luas di berbagai bidang dan perusahaan. Meski fokusnya tetap pada
pembentukan opini dan citra yang baik, namun untuk mencapai hubungan
yang efektif antara semua pihak, maka hubungan itu harus dapat diterima oleh
semua pihak dan dilaksanakan secara timbal balik, baik ke atas, ke bawah, ke
a. Pendapatan (Income)
berperan sebagai pemerintah atau bahkan sebagai simbol dari daerah itu.
c. Partisipasi
d. Stabilitas
stabil.
e. Kebanggaan (Pride)
antara lain:
harus mencakup hubungan dengan stakeholder yang ada dan potensial. Bentuk
program CSR dalam hal ini sangat penting artinya sebagai bentuk gerakan
masyarakat.
Kerangka kerja ini mengikuti model ”plan, do, check, improve” dan bersifat
komitmen sosial ini melalui berbagai sarana kehumasan dan secara efektif
4. Masyarakat
baik di tingkat lokal, daerah dan global semakin kompleks. Kondisi ini dapat
dilihat dari terjadinya berbagai kasus penyakit seperti gizi buruk, malaria dan
Tenggara Barat. Desa Maluk sebagai bagian dari lingkungan PT. Newmont
5. Kerangka Berpikir
tahun 2009. Adapun untuk lebih jelasnya kerangka pikir ini akan disajikan
Bagan I.2
Kerangka Berpikir
Masyarakat Strategi
Komunikasi
“akar rumput” dari sebuah perusahaan adalah citra. Citra mutlak dan wajib
hukumnya bagi setiap perusahaan, tidak peduli baik atau buruk, tetap akan
lomba agar mendapat citra yang baik di tengah masyarakat. Untuk mendapatkan
citra yang baik itu, maka dibutuhkan Public Relations. Pada PT. Newmont Nusa
Tenggara, salah satu upaya yang dilakukan Divisi Community Development untuk
memperoleh citra yang baik dari masyarakat yaitu dengan melakukan program
CSR Bidang Kesehatan. Adapun sasaran program tersebut yang diambil dalam
penelitian ini adalah Desa Maluk, Kecamatan Sekongkang, Sumbawa Barat. Agar
F. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Newmont Nusa Tenggara ini adalah kualitatif. Penelitian ini dilakukan untuk
obyektif tentang keadaan sebenarnya dari objek yang diteliti (Moleong, 1989 :
3). Karenanya, laporan penelitian ini akan berisi kutipan-kutipan data untuk
2. Lokasi Penelitian
Penilitian ini mengambil lokasi di PT. Newmont Nusa Tenggara,
3. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari narasumber
a. Observasi
secara langsung mengenai situasi dan kondisi yang ada di lokasi penelitian
b. Wawancara/Interview
c. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan mempelajari
literatur lainnya.
5. Teknik Sampling
dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap (H.B Sutopo, 2002 :
56).
Untuk lebih mendapat informasi yang dalam dan lengkap secara lebih
jauh, maka peneliti akan mencari informasi lain sesuai petunjuk informan
utama atau pertama, yakni publik internal PT. Newmont Nusa Tenggara yang
masyarakat penerima dan pernah ikut terlibat dalam CSR Bidang Kesehatan
b. Masyarakat
yang dilaksanakan oleh PT. Newmont Nusa Tenggara, mereka terdiri dari
Kepala Desa Maluk, dan Warga Maluk yang terdiri dari perwakilan RT 1
sampai RT 5.
c. Pihak Puskesmas
Dengan alasan ini, Kepala Puskesmas Maluk bisa menjadi infoman yang
6. Validitas Data
dikumpulkan dalam penlitian ini, teknik validitas data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik triangulasi data (sumber). Triangulasi data yaitu
data yang berkaitan dengan program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont
7. Analisis Data
Analisis data kualitatif ini dimulai dengan dari analisis data yang
triangulasi data. Data dipilih yang sesuai dengan fokus penelitian, lalu
penelitian.
yang terjadi dalam lingkungan. Teknik analisa ini meliputi tiga bagian yang
a. Reduksi Data
b. Penyajian Data
Merupakan rangkaian informasi yang memungkinkan kesimpulan riset
c. Penarikan Kesimpulan
Melalui data yang telah disusun, oleh peneliti data tersebut kemudian
ditarik kesimpulan.
yang dihasilkan belum mencukupi dalam ketiga bagian tersebut, peneliti akan
Bagan I.3
Skema Model Analisis Data
Pengumpulan Data
Penarikan Kesimpulan
BAB II
DESKRIPSI LOKASI
1. Sejarah Perusahaan
ekploitasi mineral yang bernilai ekonomis di dalam area kontrak karya yang
Gambar II.1
Logo Perusahaan
Sejak itu PT. Newmont Nusa Tenggara mulai secara intensif melakukan
diperkirakan muncul pada masa konstruksi dan masa operasi. Kajian, yang
41/MENLH/10/1996.
Gambar II.2
Lokasi PT. Newmont Nusa Tenggara
Setelah memperoleh persetujuan studi kelayakan dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL), konstruksi proyek pun dimulai awal 1997 dengan biaya investasi sebesar US$ 1,8 miliar dan
selesai pada 1999. Produksi komersial dimulai pada 1 Maret 2000. Berdasarkan studi kelayakan, cadangan
bijih tambang Batu Hijau sebesar 1,1 miliar ton dengan kandungan 0.525% tembaga dan 0.37 gram emas per
ton batuan. Mengacu tingkat produksi saat ini, usia tambang Batu Hijau diperkirakan berlanjut hingga 2023.
PT. Newmont Nusa Tenggara merupakan perusahaan patungan
Indonesia yang sahamnya dimiliki 80% oleh Nusa Tenggara Partnership dan
20% oleh PT. Pukuafu Indah (Indonesia). Saham sebesar 45% pada Nusa
35% dimiliki oleh Nusa Tenggara Mining Corporation. Sebagai tambang terbuka,
proyek Batu Hijau dilengkapi dengan sarana pengolahan dan pendukung. Produk
Nusa Tenggara :
Bagan II.1
Kepemilikan Saham PT Newmont Nusa Tenggara
masa awal operasi, PT. Newmont Nusa Tenggara dan kontraktornya telah
yakni, 98% dari jumlah karyawan tersebut adalah orang Indonesia, serta lebih
dari 60% tenaga kerja berasal dari desa-desa setempat dan provinsi NTB.
Tabel II.1
Pembagian Karyawan PT. Newmont Nusa Tenggara
Jumlah
Keterangan Persentase
Karyawan
Nasional Lokal NTB 2664 Orang 63%
Nasional Non-NTB 1528 Orang 35%
Tenaga Kerja Asing (TKA) 68 Orang 2%
TOTAL 4260 Orang 100%
Jumlah Kontraktor 145 Orang
Jumlah Karyawan Kontraktor 4745 Orang
Pada tahun 2007 PT. Newmont Nusa memberikan kontribusi lebih dari
$248 juta berupa pajak, non-pajak dan royalti kepada Pemerintah Indonesia.
Selain itu, setiap tahun PT. Newmont Nusa membeli barang dan jasa dari
dalam negeri sebesar lebih dari US$154 juta, membayar sebesar US$58 juta
bagi upah karyawan nasional dan mengeluarkan dana sebesar US$4 juta per
Tabel II.2
Mitra Kerja PT. Newmont Nusa Tenggara
memiliki visi dan misi sebagai kebijakan usahanya. Adapun visi dan misi
tersebut adalah:
Visi :
Kita akan menjadi perusahaan tambang yang paling dihargai dan dihormati
Misi :
jawab sosial.
Bagan II.2
Struktur Puncak PT. Newmont Nusa Tenggara
President
Director
sebagai berikut:
a. Senior Manager External Relations;
b. Director Finance;
sebagainya.
saham pun memiliki hak untuk mengawasi segala macam produksi dan
communication).
informasi faktual dan terbaru mengenai operasi Batu Hijau bagi mereka.
pembangunan berkelanjutan.
manfaat sosial;
· Mengidentifikasi hak adat, hak budaya serta hak asasi lainnya yang terkait
antara lain:
1. Pada tahun 2003, PT. Newmont Nusa Tenggara memperoleh Pandu Daya
Mineral.
PADMA dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral atas kinerja
5. Tahun 2003 sampai 2009, Proper Hijau dari Menteri Negara Lingkungan
Comdev sendiri dianggap penting, hal ini bisa dilihat dari kedudukan Comdev
adalah agar dapat ikut serta dalam merumuskan kebijaksanaan serta tindakan-
Bagan II.3
Kedudukan Community Development
dalam Struktur Organisasi
2. Fungsi Community Development PT. Newmont Nusa Tenggara
berfungsi:
tambang.
Tenggara, yaitu:
komuniti tersebut.
ataupun profesi.
memiliki visi dan misi sebagai kebijakan usahanya. Adapun visi dan misi
tersebut adalah:
Visi :
Misi :
1. Kesehatan Masyarakat
kesehatan ibu dan anak, air dan sanitasi, tuberkolosis (TBC) dan
kesehatan.
2. Pengembangan Pendidikan
Program ini terdiri dari pogram pertanian dan usaha lokal. Pada program
Tenggara sejak tahun 2000. Fokus dari program tersebut adalah mengembangkan
sumber daya manusia dan sumber daya alam. Bentuk program CSR Bidang
Puskesmas yang dibangun oleh PT. Newmont Nusa Tenggara di Desa Maluk,
memiliki luas bangunan sekitar 500 M2 dengan besar anggaran kurang lebih
kontribusi PT. Newmont Nusa Tenggara sebagai salah satu upaya untuk
masyarakat secara lebih luas. Sasaran pokoknya tidak hanya memantau status
gizi balita, tetapi juga ibu-ibu hamil dan kesehatan balita secara umum.
memberikan bantuan makanan tambahan untuk anak balita, dan kartu sehat.
PT. Newmont Nusa Tenggara bersama International SOS, dan Klinik Batu
belajar bagi tenaga medis, penambahan jumlah tenaga medis, Diklat, TOT
dan simulasi serta diadakannya Rapat evaluasi kader kesehatan setiap tiga
jumlah kader di sekitar tambang bertambah menjadi 142 orang dari target
sarana air bersih yang dapat diandalkan, pada November 2003 PT. Newmont
Maluk.
Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Luas kelurahan ini sekitar ± 143.64 hektar
dengan jumlah penduduk ± 2781 orang. Desa Maluk merupakan desa yang
komoditi utama desa ini, dengan luas lahan ujicoba di laboratorium pertanian
sekitar 70 are dari 80 are yang tersedia. Warga di kelurahan ini selain bertanam
Puskesmas Pembantu (Pustu). Program ini dapat dikatakan efektif karena penyakit
puskesmas yang dibangun PT. Newmont Nusa Tenggara dengan jumlah pasien
Nusa Tenggara, dulu anak-anak Maluk boleh dikatakan tidak begitu serius untuk
untuk tingkat pendidikan pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang pada
tahun 2000 sekitar 23%, pada tahun 2009 sedah meningkat menjadi 83%.
adanya Pantai Maluk. Potensi daerah yang memadai, membuat pemerintahan desa
bekerja sama dengan PT. Newmont Nusa Tenggara sudah mulai mempersiapkan
penduduk yang cukup besar jika dibandingkan dengan daerah sekitar tambang
yang lain, Desa Maluk merupakan kelurahan yang mempunyai potensi untuk
menciptakan citra positif bagi PT. Newmont Nusa Tenggara, untuk itu PT.
Nusa Tenggara
yang menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan dan tata cara seseorang
atau orang demi kepentingan publik serta merencanakan dan melakukan suatu
program CSR tersebut, perlu adanya perencanaan yang tepat terutama pada
strategi komunikasi yang dilakukan, sehingga ada keterlibatan dan dukungan dari
dilakukan perusahaan ini, merupakan upaya yang digalakkan agar tercipta suatu
menemukan bentuknya yang lebih maju dengan dibentuknya sebuah unit yang
perwujudan rasa tanggung jawab PT. Newmont Nusa Tenggara dalam memajukan
sumber daya yang ada di Sumbawa Barat, baik sumber daya alam maupun sumber
daya manusia.
Gugus 2 (meliputi Desa Sekongkang Atas dan Desa Sekongkang Bawah), Gugus
3 (meliputi Desa Maluk dan Desa Benete) serta Gugus 4 (yang meliputi Desa Goa
Tenggara dapat secara tepat dirumuskan dan sesuai dengan kebutuhan stakeholder
yang menjadi sasaran program, utamanya adalah masyarakat di Desa Maluk. Hal
ini mengingat masyarakat merupakan salah satu pihak yang cukup berpengaruh
yang besar dalam rangka mewujudkan program-program yang tepat untuk publik
Begitu juga sebaliknya, perusahaan dalam hal ini dapat mengetahui kebutuhan
kegiatan lokakarya.
perencanaan seperti ini pun kemudian menjadi acuan bagi PT. Newmont Nusa
lingkar tambang. Berdasarkan rencana yang telah diusulkan dan dibuat sendiri
ini pula, perusahaan bersama para partisipan dapat mengadakan dialog terbuka
mengetahui opini publik utamanya dari masyarakat yang ada di Gugus 3 yang
juga meliputi Desa Maluk. Hal ini merupakan suatu yang penting untuk
tujuan perusahaan.
Adanya komunikasi yang terjalin antara PT. Newmont Nusa Tenggara
dengan masyarakat Desa Maluk, hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh
berbagi informasi, gagasan, atau pendapat dari setiap partisipan komunikasi yang
usaha, sikap dan perbuatan organisasi dengan sikap dan perbuatan masyarakat
atau sebaliknya. Hal ini bertujuan untuk menciptakan situasi dan kondisi yang
masyarakat dan tetangga yang baik perlu bekerja sama dengan masyarakat
serta membantu fasilitas kerja Posyandu dan Puskesmas. Sementara itu, untuk
untuk mengatasi masalah kesehatan. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh
merubah sikap, pendapat atau tingkah laku, seseorang atau sejumlah orang dapat
usaha, ruang pimpinan, ruang rapat, ruang rawat inap, ruang jaga dan ruang
laboratorium, 5 ruang poly, ruang apotek, UGD, ruang loket, ruang tunggu, serta
Hal ini seperti yang dikatakan oleh Omnie (2001), bahwa menjaga
Program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara ini, sangat
masyarakat. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Payne (1995), bahwa program
kebutuhan-kebutuhan tersebut.
sosial yang ada di Desa Maluk khususnya dan wilayah lingkar tambang pada
memiliki konsep tujuan dan latar belakang yang dipengaruhi oleh situasi dan
kondisi yang terjadi di lapangan. Ketepatan pelaksanaan sebuah program juga tak
lepas dari adanya observasi dan penelitian yang dilakukan perusahaan terhadap
dan tanggung jawab sosialnya untuk membantu masalah kesehatan yang dihadapi
masyarakat.
Newmont NusaTenggara, tak lepas dari situasi dan kondisi yang ada di
Puskesmas Maluk dan bantuan peralatan medis. Adanya kegiatan ini tidak terlepas
dari kondisi nyata dan kebutuhan masyarakat khususnya di Desa Maluk untuk
memperoleh fasilitas dan pelayanan kesehatan baik tenaga dokter, maupun obat-
Beliau juga menambahkan bahwa pada tahun 1999, pada Desa Maluk
sempat ada istilah “endak pulang pengkalik”, dimana alat-alat untuk menggali
Desa Maluk tersebut, menyebabkan banyak dari warga pendatang yang kemudian
Karena itu, PT. Newmont Nusa Tenggara mulai melakukan pembangunan dan
pekerja, keluarganya, dan juga masyarakat luas (Soemanto 2007). Program CSR
seperti ini, memang sebagai komitmen sektor bisnis untuk mendukung terciptanya
tambang akan keberadaan PT. Newmont Nusa Tenggara agar mampu memberi
PT. Newmont Nusa Tenggara juga memberikan bantuan peralatan medis terutama
berkaitan dengan perawatan gigi, tabung oksigen dan peralatan untuk ibu
melahirkan serta obat-obatan disamping sarana dan prasarana nonmedis, seperti
tempat tidur untuk rawat inap. Selain itu, PT. Newmont Nusa Tenggara juga
kebutuhan obat-obatan.
obat-obatan yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara melalui program CSR
Bidang Kesehatan, hal ini akan memudahkan masyarakat khususnya yang di Desa
Maluk untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang jauh lebih baik. Di samping
itu, juga dapat membawa dampak yang luas terhadap upaya dalam menanggulangi
Desa Maluk.
program ini tak lepas dari kondisi masyarakat sekitar, dimana akibat musim
air yang memadai tentu saja sangat diperlukan bagi kesejahteraan dan kualitas
“Kalau musim kemarau, air disini kering Beli (Red, Mas). Di sini warga
memang sudah punya sumur sendiri, tapi kalau musim kemarau dan tak
ada air sumur, terpaksalah kita mengambil air dari masjid. Masjid itu
bantuan dari Newmont, dan airnya sudah menggunakan sumur bor. Jadi
bisa sedikit membantu kami memenuhi kebutuhan air, kalau musim
kemarau tiba.” (Dewi Sumarti, warga RT 3 Desa Maluk)
kondisi yang dialami oleh warga pada akhirnya membuat perusahaan mengambil
kebijakan untuk membangun sarana air bersih yang dapat diandalkan. Comdev
PT. Newmont Nusa Tenggara bekerjasama dengan warga Maluk serta adanya
dan pengoperasian sarana air bersih. Berikut penuturan Senior Supervisor Social
dengan anggaran kurang lebih Rp 4,175 miliar untuk empat proyek yang terletak
di wilayah Maluk, Benete, Sekongkang Atas dan Sekongkang Bawah. Sarana air
yang dibangun ini bisa memenuhi kebutuhan air kurang lebih untuk 10.000
penduduk. Keempat sarana air tersebut terdiri dari empat pompa sumur dalam,
komitmen PT. Newmont Nusa Tenggara untuk terus bertindak etis, beroperasi
peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat secara luas. Seperti konsep
Republik Indonesia (2005), bahwa tanggung jawab sosial adalah komitmen dan
yang bergerak pada pengolahan sumber daya alam, yaitu pertambangan tembaga
dan emas, PT. Newmont Nusa Tenggara berdasar UU Perseroan Terbatas (PT)
wajib melaksanakan kegiatan CSR sebagai wujud tanggung jawab sosial
ini, PT. Newmont Nusa Tenggara telah melibatkan partisipasi masyarakat. Hal ini
dikarenakan masyarakat adalah salah satu pihak yang cukup berpengaruh dalam
Nusa Tenggara, dapat menjadi media komunikasi agar apa yang menjadi
membutuhkan simpati dan dukungan banyak pihak, baik dari masyarakat maupun
pihak dari perusahaan, sehingga munculnya resistensi atau gejolak dapat diredam
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Baskin (1997:2), para praktisi
Desa Maluk, selain perusahaan bisa lebih mendekatkan diri dengan masyarakat,
melalui Divisi Comdev PT. Newmont Nusa Tenggara, perusahaan juga dapat
dekat dan mengena. Dengan mau mendengarkan dan turut terlibat, perusahaan
juga akan mendapat posisi yang lebih baik untuk dapat sejak dini mengetahui
masalah masyarakat yang mulai muncul, sehingga dapat mengatasinya secara
dapat dinilai dari sejauhmana pelibatan stakeholder perusahaan. Untuk itu CSR
Nusa Tenggara menyadari bahwa keberhasilan program tidak akan terjadi tanpa
sejumlah pihak yang dianggap memiliki kompetensi pada bidang kesehatan dan di
seperti yang sudah disebutkan di atas, Divisi Comdev PT. Newmont Nusa
Tenggara juga melibatkan Kepala Desa Maluk. Hal ini mengingat kesibukan
dengan aparat desa, bisa didapat kesepakatan dalam menentukan waktu khusus
“Kepala Desa Maluk merupakan elemen masyarakat, yang juga turut kami
libatkan dalam melaksanakan lokakarya di suatu desa. Mereka ini juga kan
yang lebih mengetahui kondisi dan potensi desa masing-masing. Untuk itu
dengan kami bekerjasama dengan pihak kelurahan, mereka bisa membantu
kami untuk menginformasikan kepada warga.” (H. Wagimin Sastrahady,
Manager Community Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
itu, dengan adanya partisipasi yang tinggi dari warga Desa Maluk, nantinya akan
dapat memunculkan sense of belonging (rasa memiliki) dan tanggung jawab untuk
perusahaan untuk menyerap aspirasi yang berguna bagi kepentingan bersama. Hal
perusahaan.
adanya keterbatasan waktu yang dimiliki oleh masyarakat. Namun, beliau juga
mengatakan apa yang telah dilakukan perusahaan melalui kegiatan CSR Bidang
mereka belum meminta secara spesifik untuk ikut terlibat. Untuk itu setidaknya
hal ini menjadi perhatian bagi PT. Newmont Nusa Tenggara untuk lebih
sepenuhnya harapan warga bisa terpenuhi semua. Hal ini dilatarbelakangi adanya
Corporate Social Responsibility (CSR) pada suatu tempat. Akan tetapi bukan
dalam hal ini juga mewujudkan harapan tersebut meski memang belum
“Memang ada harapan warga yang belum bisa kami penuhi sepenuhnya,
misalnya bantuan biaya kesehatan yang bersifat cash money bagi warga,
karena orientasi kami lebih kepada pihak Puskesmas, jadi bantuan dana
tersebut dikelola oleh Puskesmas untuk pemenuhan kebutuhan obat-
obatan, peralatan medis maupun bantuan dana bagi warga yang kurang
mampu.” (H. Wagimin Sastrahady, Manager Community Development PT.
Newmont Nusa Tenggara)
program. Hal ini dapat dilihat dari adanya pembentukan Department Malaria
angka kesakitan dan angka kematian. Melalui forum komunikasi seperti ini,
dengan peneliti :
program CSR Bidang Kesehatan ini, merupakan salah satu langkah perusahaan
kesehatan dari International SOS, dianggap mengerti situasi dan kondisi kesehatan
bersangkutan. Dalam konteks ini pengorganisasian seperti itu bisa saja dilakukan
Hal ini seperti definisi CSR yang dirumuskan oleh Maignan & Ferrel
responsible manner when its decision and actions account for and balance diverse
stakeholder interest” (Susanto 2007). Dari definisi tersebut dapat diketahui
stakeholders yang beragam dalam setiap keputusan dan tindakan yang diambil
maupun tujuan umum yang telah mereka tentukan. Dalam pencapaian tujuan
pihak saja (dalam hal ini perusahaan itu sendiri), tetapi juga secara langsung juga
melibatkan pihak luar seperti yang ditunjukkan dalam perencanaan program CSR
Puskesmas dan kader-kader kesehatan, yang semua ini sangat berguna untuk
Newmont Nusa Tenggara, dapat diartikan sebagai suatu instrumen yang bernilai
untuk mengelola peluang atau resiko yang akan juga menghindari atau
diselesaikan hanya dengan melibatkan satu orang atau satu aktor saja. Dalam hal
tersebut.
Nusa Tenggara
instrumen penting sebagai pedoman bagi Divisi Comdev PT. Newmont Nusa
Tenggara untuk mewujudkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu
tertentu. Dengan adanya Renstra, maka kegiatan dapat menjadi lebih terarah dan
terfokus, sehingga hasilnya juga dapat lebih terukur, seberapa besar program dan
kegiatan yang telah dilaksanakan memberikan manfaat dan dampak bagi sasaran
atau masyarakat.
dirumuskan untuk masa berlaku lima tahun. Renstra tersebut merupakan hasil dari
dijabarkan lebih rinci dan detail ke dalam perencanaan tahunan (action plan).
“Hasil dari PRA desa, akan dirangkum ke dalam satu logframe yang
menggambarkan alur secara sistematis mulai dari tujuan program dan
bentuk-bentuk program. Renstra dibuat agar semua kegiatan dapat menjadi
lebih terarah dan terfokus, sehingga hasilnya dapat terukur. Untuk menjaga
keberlanjutan dan efektivitas pelaksanaan program pada kurun waktu lima
tahun mendatang, dilakukan refleksi dan sekaligus revisi atas Renstra yang
sudah ada untuk menjadi bahan penyusunan Renstra periode berikutnya.”
(H. Wagimin Sastrahady, Manager Community Development PT.
Newmont Nusa Tenggara)
Dalam rumusan Renstra PT. Newmont Nusa Tenggara untuk tahun 2009-
yang sehat, cerdas, mandiri, sejahtera dan religius. Untuk mendukung tercapainya
visi tersebut, misi program CSR Bidang Kesehatan kemudian dirumuskan dengan
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang sehat. Dalam hal ini perusahaan
“Punya duit banyak, apa gunanya kalau badan tidak sehat?, pepatah seperti
ini, jadi motivasi tersendiri bagi kami untuk melaksanakan CSR Bidang
Kesehatan. Untuk mendukung visi Renstra PTNNT, maka misi program
kami rumuskan dengan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang
sehat. Dalam menjalankan misi ini, cara kerja yang kami lakukan yaitu,
dengan menjalin kemitraan dan konsultasi dengan banyak pihak yang
kompeten dalam bidang ini.” (H. Wagimin Sastrahady, Manager
Community Development PT. Newmont Nusa Tenggara)
pernyataan visi dan misi seperti yang telah dirumuskan dalam Renstra PT.
yang ideal yang ingin dicapai PT. Newmont Nusa Tenggara yang dibuat untuk
memberikan arah dan tujuan program CSR Bidang Kesehatan yang dilakukan
telah dilakukan dalam perencanaan, maka tahap selanjutnya yang harus dilakukan
yang ditemui di masyarakat, dalam hal ini khususnya masyarakat yang ada di
Desa Maluk. Hal ini seperti yang di kemukan oleh Morrisan, bahwa penetapan
dirasakan seketika, tetapi harus ada kesadaran dari perusahaan untuk melihat
program-program jangka pendek yang bersifat “one stop” saja. Tetapi aspek
Banyak perusahaan di Indonesia saat ini yang telah memiliki tujuan yang
dinyatakan secara tertulis baik bersifat jangka pendek, menengah maupun jangka
panjang dalam melakukan program CSR, tak terkecuali PT. Newmont Nusa
depan, maka sasaran jangka panjang dari program CSR Bidang Kesehatan PT.
Kesehatan, tujuan lima tahun dari program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont
Nusa Tenggara kemudian difokuskan pada empat tujuan utama, yaitu: (1) untuk
kesehatan Ibu dan Anak, (2) untuk meningkatkan kondisi kesehatan lingkungan,
masyarakat, dan (4) untuk meningkatkan status Posyandu dari Pratama ke Mandiri
(Renstra 2009).
Maluk. Kondisi kesehatan Desa Maluk yang perlu ditingkatkan, membuat Divisi
dan jangkauan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, sasaran yang ingin dicapai
adalah terwujudnya kehidupan masyarakat yang sehat yang antara lain telah
ditandai dengan pengendalian malaria yang berhasil menurunkan 2.5% kasus pada
2004 menjadi 1.94% per Juni 2009. Upaya yang dilakukan PT. Newmont Nusa
desa ini. Hal ini karena keberadaan Puskesmas Maluk cukup mampu
“Kasus malaria per Juni 2009, yang terjadi di Maluk saat ini hanya sekitar
1.94%. Kami akui, memang upaya ini tak lepas dari kerjasama kami
dengan Newmont. Dengan adanya Puskesmas Maluk, penyediaan obat-
obatan dan peralatan medis bisa semakin terpenuhi. Upaya-upaya seperti
ini cukup mampu untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di
Desa Maluk.” (dr. Adib Ahmad Syammakh, Kepala Puskesmas Maluk)
PT. Newmont Nusa Tenggara tidak hanya memiliki tujuan yang bersifat jangka
panjang maupun menengah, tetapi juga memiliki tujuan yang bersifat jangka
pendek. Tujuan jangka pendek tersebut, yaitu: (1) meningkatkan tersedianya
sarana dan prasarana kesehatan, (2) meningkatkan jumlah dan kapasitas petugas
(4) meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, (5) memperbaiki kualitas gizi
masyarakat, dan (6) meningkatkan kesehatan Ibu dan Anak (Renstra 2009).
Tujuan jangka pendek merupakan prioritas bagi Divisi Comdev PT. Newmont
masayarakat, terutama dalam hal ini adalah masyarakat di Desa Maluk. Berikut
peneliti:
Untuk mencapai tujuan jangka pendek, PT. Newmont Nusa Tenggara telah
pelayanan kesehatan yang bisa dilakukan, baik kepada Balita dan Ibu hamil,
Kegiatan ini sebagai suatu langkah perusahaan untuk menyiapkan sumber daya
di Desa Maluk.
dan prosedur pelayanan kesehatan di Desa Maluk, melalui program CSR Bidang
Maluk. Dapat diketahui bahwa penetapan tujuan program CSR sama pentingnya
dengan menciptakan suatu fondasi yang kuat untuk sebuah bangunan. Dalam hal
ini program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara, hadir sebagai
kebermanfaatan tersebut.
Dalam hal ini penerapan kegiatan CSR, merupakan salah satu bentuk
berbagi aspirasi apa yang menjadi harapan dan tujuan masing-masing. Adanya
Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Rosady Ruslan (2005),
bahwa pada dasarnya tujuan umum dari berbagai program yang dilaksanakan oleh
Hasil yang diharapkan adalah terciptanya citra positif (good image), kemauan baik
Tenggara
bentuk dari tanggung jawab sosial perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan
terdapat serangkaian kegiatan yang dilakukan Divisi Comdev PT. Newmont Nusa
bentuk fungsi Divisi Comdev PT. Newmont Nusa Tenggara dalam mengorganisir
penetapan indikator pencapaian jangka panjang dan jangka pendek. Sehingga dari
hasil kegiatan ini diperoleh Dokumen Renstra yang akan menjadi panduan
tindakan preventif PT. Newmont Nusa Tenggara manakala semua atau sebagian
detail rencana kerja projek tidak disetujui, serta sebagai sebuah komunikasi dua
merupakan referensi pertama dari tiga rencana pengembangan lima tahunan yang
akan dikaji ulang secara bersama-sama setiap tahunnya. Terlepas dari berlangsung
atau tidaknya upaya bersama antara masyarakat, pemerintah dan PT. Newmont
(Renstra) dalam kurun waktu lima tahun, Divisi Comdev PT. Newmont Nusa
Tenggara memiliki indikator pemantauan. Indikator pemantauan ini dianggap
penting untuk mengetahui sejauh mana program CSR Bidang Kesehatan yang
dijalankan bisa berorientasi kepada tujuan. Hal ini dapat dilihat melalui penetapan
program untuk meningkatkan angka partisipasi ibu dan balita dalam kegiatan
pengobatan penyakit diare bagi bayi dan balita pemeliharaan infeksi saluran
pernapasan akut bagi bayi dan balita. Berikut penuturan Senior Supervisor Social
opini publik. Public Relations harus berupaya untuk memengaruhi opini publik
agar memberikan opini yang positif bagi organisasi atau perusahaan, namun pada
sisi lain Public Relations juga harus berupaya mengumpulkan informasi dari
2006).
lebih terarah dan terfokus, serta komunikasi yang dilakukan dapat menambah efek
komunikasi adalah perubahan yang terjadi pada diri penerima (komunikan atau
khalayak), sebagai akibat pesan yang diterima baik langsung maupun tidak
langsung atau menggunakan media massa jika perubahan itu sesuai dengan
beberapa keputusan harus dibuat pada tahapan pelaksanaan yang mencakup antara
lain tindakan apa yang akan dilakukan atau pesan apa yang ingin disampaikan dan
Maluk sebagai bagian dari lingkungan PT. Newmont Nusa Tenggara menyambut
Sebaliknya, perusahaan berusaha untuk selalu merespon apa yang terjadi di sekitar
perusahaan yang perlu diperhatikan. Adanya siklus yang berputar ini, telah
Bidang Kesehatan juga bisa dikatakan cukup besar. Hal ini terlihat dari komitmen
Nusa Tenggara telah berjalan secara sistematis, berdasarkan konsep dan strategi
sumberdaya yang cukup besar dari perusahaan, baik dukungan dalam bentuk
ditetapkan.
Hal ini seperti yang dikatakan oleh Effendy, bahwa strategi komunikasi
dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (Approach) bisa berbeda sewaktu-
waktu bergantung pada situasi dan kondisi (Effendy 2004). Dari definisi tersebut
dapat di ketahui bahwa, strategi komunikasi adalah suatu cara atau taktik rencana
dasar yang menyeluruh dari rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan oleh
sebuah organisasi untuk mencapai suatu tujuan atau beberapa sasaran dengan
dari program tersebut adalah Desa Maluk. Desa ini merupakan komunitas terdekat
masyarakat Desa Maluk untuk memiliki kepedulian terhadap kesehatan Ibu dan
Anak. Kondisi kesehatan Ibu dan Anak di Desa Maluk yang masih perlu
Desa Maluk semakin berkembang dan orientasi kegiatannya tidak hanya untuk
balita, namun telah mencakup kesehatan Ibu dan Anak. Melalui kerjasama dengan
banyak pihak dilakukan berbagai penyuluhan dan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat terutama Ibu-ibu hamil dan Balita yang ada di Desa Maluk. Program
gizi buruk dan kematian Ibu melahirkan yang terjadi di Nusa Tenggara Barat pada
yang sedang hamil, maupun baru melahirkan. Selain itu, perusahaan juga
juga kami arahkan untuk secara proaktif mendatangi ibu‐ibu yang sedang
Namun, dalam hal ini apa yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara
menikmati bentuk lain dari implementasi CSR Bidang Kesehatan yang dilakukan
PT. Newmont Nusa Tenggara. Dengan kata lain, bisa disimpulkan bahwa intisari
dari program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara ini adalah
hidup sehat.
Maluk, PT. Newmont Nusa Tenggara juga melakukan kegiatan lain untuk
intensif terhadap penderita penyakit menular, seperti malaria, TBC, dan HIV
AIDS. Berikut penuturan Senior Supervisor Social Development PT. Newmont
“Dalam program CSR ini, kami juga melakukan upaya untuk mengatasi
masalah penyakit menular, ada malaria, TBC dan penyakit HIV/AIDS.
Upaya ini kami wujudkan dengan melakukan pemeriksaan dan pengobatan
intensif kepada warga Maluk. Di samping kami juga melakukan
pemantauan dan pencatatan rutin kesehatan setiap bulan. Hal ini untuk
mengetahui bagaimana kondisi kesehatan di masing-masing desa pada saat
sekarang.” (Faozan Maulad, Senior Supervisor Social Development, PT.
Newmont Nusa Tenggara)
agar masyarakat yang menderita penyakit menular, seperti malaria, TBC dan
dilakukan penanganan lebih lanjut terhadap penderita penyakit tersebut. Untuk itu
Perusahaan dan masyarakat adalah pasangan hidup yang saling memberi dan
bagian dari masyarakat, PT. Newmont Nusa Tenggara melalui Program CSR
Desa Maluk.
Upaya-upaya yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara melalui
kesehatan nasional. Seperti yang tertuang pada pasal 3 Undang Undang No. 23
bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajad kesehatan yang optimal”.
bagian dari motivasi alamiahnya dengan jumlah pengorbanan (biaya) yang telah
dikeluarkan karena memang inilah esensi bisnis. Sementara itu secara sosial,
2008).
Masyarakat Maluk
yang sehat dan produktif. Program ini dilakukan perusahaan dengan melibatkan
masyarakat dan juga pihak ketiga lainnya untuk menjembatani antara keinginan
Lokakarya ini menjadi wadah bagi forum komunikasi antara perusahaan dengan
masyarakat. Hal ini dilakukan perusahaan agar lebih dapat mendekati masyarakat
pada masyarakat secara lebih aktif, merupakan jalan yang lebih efektif bagi
dengan baik.
berusaha untuk memposisikan diri sebagai mitra dan tetangga yang baik, sehingga
berdasarkan pada kebutuhan masyarakat sekitar. Hal ini agar nantinya program-
progam yang dijalankan perusahaan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Upaya untuk mencari solusi terhadap dampak sosial itu, kami lakukan
dengan melibatkan masyarakat dan pemerintah setempat dalam setiap
kebijakan program yang akan kami lakukan. Utamanya bagi masyarakat,
agar program ini juga bisa dirasakan manfaatnya, dan tentunya harapan
kami juga dapat membantu masalah kesehatan yang ada di desa-desa
mereka.”
manfaat yang luas bagi kedua belah pihak. Upaya-upaya yang dilakukan untuk
menjalin komunikasi dengan masyarakat sekitar cukup terbuka, dan hal ini secara
Maluk menilai upaya yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara melalui CSR
Bidang Kesehatan dapat memberikan manfaat bagi mereka. Selain itu, masyarakat
Berikut penuturan warga Maluk hasil wawancara dengan peneliti berikut ini:
Namun dalam hal ini, ada baiknya jika perusahaan terus berbenah agar mampu
tujuan yang diharapkan kedua belah pihak sebagai satu bagian. Menyadari
Tenggara pun berupaya untuk terus dekat dengan masyarakat melalui beragam
(TBC). Hal yang menarik dari kegiatan ini, adalah menjadikan masyarakat
sebagai aktor utama, mengingat jumlah tenaga medis dan jangkauan perusahaan
ke masyarakat yang masih terbatas. Lebih dari itu, program pencegahan penyakit
dengan mendorong partisipasi masyarakat secara aktif dinilai jauh lebih efektif
tidak tahu kalau mereka mengidap penyakit tersebut. Oleh karena itu, perusahaan
dan pengetahuan jika ada orang yang sakit dengan gejala-gejala TBC, seperti
batuk lebih dari seminggu, agar segera diajak memeriksakan ke dokter atau pos
kesehatan yang ada di daerah mereka. Berikut penuturan Senior Supervisor Social
berikut ini :
kepada mereka. Jumlah kader di lingkar tambang PT. Newmont Nusa Tenggara,
saat ini tercatat ada 126 orang. Tingkat kehadiran mereka yang pada beberapa
bulan lalu (Januari 2009) mencapai 96,8 %, sekarang sudah mencapai 107,9 %
(Juli 2009), artinya jumlah kader sudah bertambah menjadi 142 dari target
terutama warga yang menderita penyakit TBC di Maluk juga disambut baik oleh
para pelaksana progam. Program tersebut tidak saja memberikan dampak terhadap
program tersebut juga membawa dampak positif bagi para kader-kader kesehatan
yang bertugas. Bagi para pelaksana program itu sendiri terdapat dampak berupa
“Manfaat dari program yang telah dilakukan Newmont, yang jelas dapat
mengurangi beban warga untuk berobat. Buat kami selaku kader kesehatan
di Desa Maluk, kami mendapatkan tambahan wawasan dari adanya
pelatihan yang diberikan perusahaan, seperti penanganan darurat, dan juga
penggunaan peralatan medis. Perusahaan juga selalu terbuka dengan kami,
sehingga kami juga selalu berusaha untuk menjalin hubungan baik dengan
perusahaan.” (Yuli Agustini, warga RT 3 dan Kader Kesehatan, Desa
Maluk)
memberikan bantuan kepada pasien yang kurang mampu, obat-obatan dan sarana
transportasi bila harus dirujuk ke rumah sakit. Benar-benar kerja yang tidak
sederhana. Untuk itu, Divisi Comdev PT. Newmont Nusa Tenggara selalu berkaca
kepada pengalaman yang sudah berjalan, karena program ini telah berjalan tak
diikuti oleh kader-kader kesehatan saja, namun juga dikuti oleh pihak puskesmas.
dengan peneliti:
“Upaya yang kami lakukan ini, dimulai dari pintu pelayanan kesehatan
terdepan yakni, Puskesmas. Untuk mendukung kegiatan puskesmas, kami
mengoptimalisasi kader-kader kesehatan. Hal ini untuk mempercepat
pencapaian program pokok puskesmas. Kader-kader ini kami berikan
pelatihan penyegaran seperti pelatihan SIMP. Kegiatan seperti ini bukan
hanya diikuti kader-kader kesehatan saja, tetapi juga diikuti oleh pihak
Puskesmas.” (Faozan Maulad, Senior Supervisor Social Development, PT.
Newmont Nusa Tenggara).
Kegiatan pelatihan Sistem Informasi & Manajemen Puskemas (SIMP)
positif utamanya oleh pihak Puskesmas Maluk. Manfaat dari kegiatan tersebut
kepada warga. Selain itu, dengan adanya kegiatan ini pihak Puskesmas Maluk
juga dapat meningkatkan wawasan teknologi dalam menyusun database dan men-
tracking data dari suatu penyakit dengan cepat. Berikut penuturan Kepala
juga pelatihan dan bantuan operasional ini, ditanggapi positif oleh warga Maluk.
di desa mereka. Selain karena lokasinya yang dekat dengan pemukiman mereka,
warga juga bisa mendapatkan pelayanan yang cukup memadai. Berikut penuturan
Tenggara, mencakup kategori CSR seperti yang telah dirumuskan The Commision
for European Communities yang disampaikan dalam dokumen The Green Paper
(1993), yaitu External Dimmension of CSR. Dalam kategori ini, CSR perlu
mencakup pemberdayaan komunitas lokal, partner usaha, hak azazi manusia, dan
berupaya untuk menjadi institusi “lebah madu” yang juga merupakan impian
semua perusahaan, tak terkecuali PT. Newmont Nusa Tenggara. Institusi “lebah
madu” merupakan suatu kiasan bahwa perusahaan tidak hanya berjuang mencari
manfaat. Dengan istilah lain, tujuan tersebut terangkum dalam konsep Triple
Buttom Line (TBL). Konsep TBL dicetuskan oleh John Elkington (1998) dalam
karyanya yang berjudul Cannibals With Forks: The Triple Bottom Line in 21st
Century. Dalam karya tersebut, Elkington memaparkan tiga tujuan yang sama
oleh Elkington (1998), menandai berakhirnya dominasi ekonomi dalam tata kelola
menjadi dasar dalam pengambilan keputusan perusahaan. Dalam hal ini, PT.
Newmont Nusa Tenggara telah memahami bahwa sebagai perusahaan yang hadir
memberi perhatian terhadap masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan sejak awal
atau tidak. Tanpa diadakannya kegiatan evaluasi, tidak akan diketahui sampai
dimana kelancaran kegiatan public relations yang telah berlangsung. Jadi evaluasi
sangat penting, tanpa adanya penilaian maka tidak akan diketahui sampai di mana
dalam mengatasi masalah kesehatan. Hal ini seperti tujuan program CSR Bidang
yang sehat dan produktif. Program CSR Bidang Kesehatan ini bahkan dapat
dan pengobatan secara intensif, pelatihan, dan juga penyuluhan tentang kesehatan.
Kesehatan, maka peneliti akan melihat bagaimana pemantauan dan evaluasi yang
dari CSR Bidang Kesehatan yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara
tersebut.
3. Pemantauan dan Evaluasi Terhadap CSR Bidang Kesehatan Oleh
atau perubahan pendapat, sikap dan tingkah laku khalayak mengenai organisasi
atau perusahaan. Namun pihak lainnya bahkan memberikan penilaian yang lebih
evaluasi apakah telah terjadi perubahan ekonomi, politik, atau perubahan sosial
jalannya program CSR Bidang Kesehatan, Divisi Comdev PT. Newmont Nusa
setiap tiga bulan sekali, evaluasi tahunan dan evaluasi lima tahunan. Kegiatan
pertemuan dengan berbagai pihak yang terlibat dalam siklus program. Upaya ini
dilakukan, karena program ini pada dasarnya juga sesuai dengan kesepakatan
besama, antara pihak PT. Newmont Nusa Tenggara, petugas kesehatan dan juga
melibatkan semua pihak yang terlibat dalam progam sehingga terdapat mekanisme
yang menjamin partisipasi stakeholder untuk dapat terlibat dalam siklus program,
dilakukan di Desa Maluk, sejauh ini dinilai perusahaan telah membawa dampak
Monev internal yang dilakukan selama ini, diperoleh catatan dan pelajaran penting
1.94% per Juni 2009 serta sarana air bersih dan sanitasi yang telah tersedia.
Berikut penuturan Senior Supervisor Social Development dalam wawancara
dengan peneliti:
Posyandu dan optimalisasi peran kader kesehatan, juga menunjukkan hal yang
sama. Hasil Monev yang dilakukan Divisi Comdev PT. Newmont Nusa Tenggara
dari 35% (1998) menjadi 63.84% dari 2636 balita (2008), Balita gizi buruk (balita
BGM = bawah garis merah) menurun dari sekitar 10.11% (2004) menjadi 0.7%
pada akhir Desember 2008 dan juga terdapat peningkatan jumlah kader-kader
untuk mengetahui hasil program CSR Bidang Kesehatan dari beberapa aspek,
yaitu: pelaksana program, respon dan sikap masyarakat, prasarana pendukung
Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara. Dengan adanya kerjasama semua pihak
dalam siklus program seperti pada program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Rhenald Khasali (1995), bahwa
hubungan yang baik. Hubungan mesra dengan komunitas lokal akan memberi
perencanaan sampai dengan evaluasi program. Hasil laporan evaluasi eksternal ini
Tenggara untuk mengetahui proses dari siklus program yang selama ini
eksternal diketahui strategi komunikasi yang selama ini dijalankan pada program
CSR Bidang Kesehatan, dinilai telah berjalan cukup efektif karena PT. Newmont
partisipatoris (Participatory Rural Appraisal). Hal ini dapat dilihat pada setiap
program CSR Bidang Kesehatan yang dijalankan sesuai dengan kebutuhan dan
bersifat internal maupun eksternal dengan adanya melibatkan banyak pihak dalam
juga telah dilakukan melalui program kemitraan dengan sektor kesehatan dan
membangun jejaring kerjasama dengan semua pihak yang terkait. Selain itu dalam
usaha seperti PT. Newmont Nusa Tenggara, untuk turut berpartispasi dalam
baiknya jika program CSR di bidang kesehatan yang diberdayakan oleh kalangan
tidak hanya melalui program kemitraan dengan sektor kesehatan, tetapi juga
masalah kesehatan.
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh A.B Susanto (2007), bahwa CSR
pada pihak-pihak yang memberi kontibusi pada mereka dalam meraih tujuan
Dalam situasi global saat ini, PT. Newmont Nusa Tenggara dan mitra
dapat berhasil dengan dukungan partisipasi aktif dan kemitraan masyarakat serta
pemerintah setempat.
memperoleh manfaat dari program CSR Bidang Kesehatan, sedikit banyak telah
dapat dirasakan. Dari segi fisik, perusahaan telah berupaya untuk memenuhi
Upaya yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara melalui CSR Bidang
ilmu, dan bantuan lain yang mendorong ke arah hidup sehat. Pelatihan dan
Nusa Tenggara ini, disambut positif oleh masyarakat. Terlebih lagi mengingat
“Dulu, kami begitu mudah kalau ada orang sakit malaria, menyebutnya
berarti “Oh ini ketemuk” (disapa orang meninggal), wah kalau sudah
begitu, kami hanya percaya sama dukun, bukan sama dokter lagi. Tapi
adanya sosialisasi, pemeriksaan dan pengobatan gratis dari Newmont,
kami sekarang jadi tahu, oh ternyata orang itu kena’ malaria, jadi kalau
ada keluarga yang sakit kami bisa mengobatinya di pengobatan gratis itu
juga.” (Ibu Sahariah, warga RT 5, Desa Maluk)
mengatakan bahwa:
hadir di tengah komunitas tertentu, akan menjadi bagian dari lingkungan sosial
tertentu tersebut. Dalam kondisi seperti itu, perusahaan tidak boleh cuek terhadap
dan tidak hanya cukup mengetahui bahwa lingkungan sosial harus dijaga, dengan
besar.
Dalam program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara,
kesehatan yang bisa menjadi baik, tetapi juga timbulnya kesadaran masyarakat
akan hidup sehat. Berbekal dari pengalaman masyarakat yang masih memiliki
kesadaran yang rendah terhadap kesehatan, program CSR Bidang Kesehatan ini
hubungan komunitas yang baik. Hampir dipastikan tidak ada masalah dalam
untuk menjaga sikap dan kontrol mereka terhadap masyarakat. Dukungan dan
empati masyarakat Maluk juga sangat besar, hal ini dapat dilihat dari antusias
masyarakat, PT. Newmont Nusa Tenggara dan pemerintah menjadi kata kunci
untuk mencapai kesejahteraan dan kemandirian itu, untuk sekarang, masa depan,
ataupun pasca tambang. Jadi, bisa dikatakan tepat jika paradigma pertambangan
mandiri di masa pasca tambang.” Pilar yang akan menjadi penopang bangunan
sejahtera dan mandiri tersebut telah dimulai salah satunya melalui program CSR
penyakit menular lainnya yang berkurang, tentang perilaku masyarakat yang jika
dokter, merupakan cermin kesadaran warga desa untuk hidup sehat. Dan ini
diakui secara nasional, antara lain: susu kuda liar dan minuman kesehatan lidah
program usaha lokal untuk menjadi obat tradisional yang diakui secara nasional.
kematian bayi dan balita khususnya di Desa Maluk. Dalam hal ini, upaya
90 hari (Rp.10,000.- per hari per balita) dengan monitoring intensif oleh kader-
oleh kader posyandu. Tujuan program yang dilakukan PT. Newmont Nusa
Tenggara ini adalah untuk meningkatkan angka partisipasi Ibu dan Balita dalam
program kesehatan Ibu dan Anak. Tujuan perusahaan melalui program tersebut,
Maluk. Berikut penuturan warga Desa Maluk dalam wawancara dengan peneliti
berikut ini:
PT. Newmont Nusa Tenggara bersama unit kesehatan juga melakukan sosialisasi
masyarakat lebih luas kerap juga diadakan dalam bentuk sosialisasi di sekolah-
sekolah maupun tempat umum, maupun pada peringatan hari HIV/AIDS sedunia.
lain seperti Malaria dan Tuberkolosis (TBC). Selain masyarakat, respon positif
dari kegiatan ini juga dapat terlihat dengan adanya permohonan dari berbagai
SARS dan Flu Burung. Berikut penuturan warga dalam wawancara dengan
“Mereka rutin juga ngadainnnya, setiap tiga bulan sekali pasti ada di
adakan kegiatan sosialisasi kesehatan. Ada sosialisasi tentang HIV,
Malaria dan juga penyakit TBC. Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat,
apalagi kan penyakit itu menular. Warga juga cukup tertarik untuk
mengikuti, kalau lagi ada kegiatan itu di Puskesmas Maluk atau Jereweh
banyak warga yang datang. Harapan kami ke depannya, kegiatan ini bisa
terus dilaksanakan, karena membawa manfat bagi masyarakat khususnya
di Maluk ini.”
masyarakat, memang tidak terlepas dari kondisi nyata dan kebutuhan masyarakat
di Desa Maluk. Tidak pula dapat dipungkiri bahwa program CSR Bidang
Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara ini, bisa menjadi salah satu metode yang
Desa Maluk pada saat ini maupun masa yang akan datang. Sebagai pihak yang
Sementara itu, harus diakui bahwa dari sekian banyak manfaat yang telah
program CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara juga masih
memiliki banyak hambatan. Setidaknya hal ini tercermin dari ungkapan warga
yang mengatakan bahwa, selain waktu yang disediakan terbatas juga masih
pada warga. Berikut penuturan warga Desa Maluk hasil wawancara dengan
peneliti.
adanya kendala dalam pelaksanaan program, seperti kurangnya tenaga medis yang
bagi warga, hendaknya lebih membuka wawasan dan memberi masukan pada
Governance (GCG).
Tentu, filosofi the triple bottom line seperti yang telah dikemukakan oleh
Elkington tidak akan pernah bisa diimplementasikan jika tidak ada perubahan
membuka telinga-hati (wise ear) dan melihat realitas dengan mata-hati (wise eyes)
terus digalang. Dari titik inilah baru dicapai Good Corporate Governance (GCG).
Ringkas kata, CSR, triple bottom line dan GCG diikat dengan benang merah
Desa Maluk, upaya yang dilakukan PT. Newmont Nusa Tenggara melalui CSR
Bidang Kesehatan bisa dibilang baik. Hal ini dibuktikan dengan tanggapan
dan hubungan yang baik dengan perusahaan. Meski masih terdapat kekurangan
dengan belum sepenuhnya usulan warga pada lokakarya bisa terpenuhi oleh
yang dibina oleh Divisi Comdev ini, mengandung makna luas, yaitu adanya sikap
khusus, tampaknya juga sangat berperan dalam hubungan dengan komunitas ini.
Maka peran komunikasi pada kegiatan ini terbilang cukup menonjol, bukan hanya
pada tahap perencanaan saja, namun pada setiap siklus program yang juga
A. Kesimpulan
perusahaan.
4. CSR Bidang Kesehatan PT. Newmont Nusa Tenggara ini, ditujukan untuk
masyarakat sekitar, tentu saja dalam hal ini akan dapat meningkatkan citra
5. Media komunikasi melalui CSR Bidang Kesehatan ini, memberi manfaat yang
menjalin komunikasi dengan masyarakat sekitar juga cukup terbuka, dan hal
kesehatan. Hal ini memberikan nilai positif bagi kedua belah pihak antara
B. SARAN
maka penulis ingin memberikan beberapa saran pada PT. Newmont Nusa
Tenggara, yaitu :
atau pengajian RW yang biasanya sering diadakan oleh warga Maluk setiap
masyarakat Desa Maluk dalam kegiatan lokakrya, yang pada akhirnya dapat
Tenggara, seperti Suara Batu Hijau (edisi masyarakat). Meski tidak secara
(utamanya pada program pemeriksaan dan pengobatan gratis pada warga), ada
memperkirakan target sasaran program pada suatu tempat. Hal ini agar
program yang dijalankan dapat lebih efektif untuk meraih keterlibatan dan
partisipasi masyarakat.