You are on page 1of 3

Hadirmu laksana secerah cahaya

Yang memberikan sinar didalam gulita

Yang memberikan sejuk pada nurani

Bapak dan ibu guru

Adamu sungguh sangat berharga

Jasamu sungguh mulia

Ajarmu memberiku cahaya

Dari gelapnya kebodohan dunia

Bapak dan ibu guru

Engkau adalah pahlawan bagi hidupku

Saatnya tiba untuk perpisahan denganmu

Namun jasamu akan selalu dihatiku

Terimakasih bapak dan ibu guru

Rasanya baru kemaren aku menyapu jendela ilmu

Duduk rapi

Duduk siap

Dengan tangan yang terlipat diatas meja

Waktu itu aku gemetaran

Ku ingat-ingat apakah diri ini sudah sarapan, sudah minum susu buatan ibunda tercinta

Sepertinya sudah

Tapi rasa khawatir ini telah bertemu denganmu

Guruku

Waktu itu aku takut akan salah

Aku takut nanti dimarah

Dihantam dengan pertanyaan susah

Diminta membawa sepaket pekerjaan rumah


Duhai guruku

Waktu itu duniaku sempit

Aku hanya berfikir tentang sepetak ruang kelas

Tentang piket yang harus datang pagi-pagi

Tentang literasi

Tentang disiplin yang tiada boleh terpungkiri

Tapi sekarang aku sadar

Tiada hal yang perlu aku khawatirkan

Karena guru telah membimbing dan memberi pelajaran

Salahku tetap bernilai bulan

Yang nantinya akan segera terang mengusir kelam

Duniaku ternyata luas

Bukan selebar buku paket

Tapi sejauh mata ini memandang, tidak akan habis pandang

Duhai guruku

Pada bahagia dan harunya hari ini

Aku ingin pamit

Aku ingin melangkah menuju masa depan

Jalanku masih panjang

Sungguh, saban langkah ini terasa berat

Tapi kaki ini rasanya semakin kuat

Motivasi guruku laksana obat

Sekecil apapun capaiku tetap diberi selamat

Duhai guruku

Aku pamit bukan untuk berpisah

Tapi untuk menggapai impian sebagai mana yang engkau do’akan ...

You might also like