You are on page 1of 15

TUGAS MAKALAH STRUKTUR KAYU

JENIS-JENIS KAYU

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD GINDRA ALFAHD

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bangunan bukan hanya merupakan sebuah benda yang dapat dipamerkan oleh pemiliknya, tapi
juga merupakan tempat bernaung, berteduh dan beraktivitas. Terlebih lagi sebagian besar
aktivitas sehari-hari kita lakukan dalam ruangan. Dengn pentingnya ruangan sebagai bagian dari
bangunan itu sendiri maka pantaslah kita harus teliti dalam memilih material dan bahan
bangunan yang baik dan sesuai dengan kondisi iklim dimana bangunan itu akan berdiri. Kayu
merupakan salah satu bahan bangunan yang berasal dari alam dan sangat sering digunakan.

Selain itu kayu juga merupakan hasil hutan yang mudah di proses untuk dijadikan barang sesuai
dengan kemajuan tekhnologi. Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh bahan-
bahan lain. Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian. Mengetahui sifat-
sifat kayu ini sangat penting sekali dalam industry pengolahan kayu sebab dari pengetahuan sifat
tersebut tidak saja dapat dipilih jenis kayu yang tepat serta macam penggunaan yang
memungkinkan, akakn tetapi juga dapat dipilih kemungkinan penggantian oleh jenis kayu lainya
apabila jenis yang bersangkutan sulit didapat secara kontinyu atau terlalu mahal.

Selanjutnya akan dibahas mengenai sifat kayu, keuntungan dan kelemahannya serta cara
penggunaan atau sambungannya.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengenal sifat-sifat kayu dan kekuatannya
sehingga dapat diketahui kegunaan kayu tiu sendiri dalam konstruksi sesuai kekuatannya
masing-masing.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian kayu
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena
mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari
memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan
kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan
sebagainya.Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin pada
dinding sel berbagai jaringan di batang. Ilmu perkayuan (dendrologi) mempelajari berbagai
aspek mengenai klasifikasi kayu serta sifat kimia, fisika, dan mekanika kayu dalam berbagai
kondisi penanganan. Kayu sebagian besar terdiri dari sel-sel pembuluh yang sumbu panjangnya
sejajar dengan sumbu panjang batang. Sel-sel ini tersusun atas selulosa dan diikat menjadi satu
oleh bahan penyemen yang disebut lignin. Arah sumbu panjang ini diacu sebagai arah serat kayu
dan penting untuk dikenal, karena sifat kayu yang sejajar serat sangat berbeda dengan yang tegak
lurus terhadap serat.
Struktur kayu merupakan suatu struktur yang elemen susunannya adalah kayu. Dalam
perkembangannya, struktur kayu banyak digunakan sebagai alternatif dalam perencanaan
pekerjaan-pekerjaan sipil, diantaranya adalah : rangka kuda-kuda, rangka dan gelagar jembatan,
struktur perancah, kolom, dan balok lantai bangunan.
Pada dasarnya kayu merupakan bahan alam yang banyak memiliki kelemahan struktural,
sehingga pengunaan kayu sebagai bahan struktur perlu memperhatikan sifat-sifat tersebut. Oleh
sebab itu, maka struktur kayu kurang populer dibandingkan dengan beton dan baja. Akibatnya
saat ini terdapat kecenderungan beralihnya peran kayu dari bahan struktur menjadi bahan
dekoratif. Namun demikian pada kondisi tertentu (misalnya: pada daerah tertentu, dimana secara
ekonomis kayu lebih menguntungkan dari pada penggunaan bahan yang lain) peranan kayu
sebagai bahan struktur masih digunakan

2.2 Kelebihan dan kekurangan kayu


2.2.1 Kelebihan Kayu
 Banyak didapat di Indonesia dan bisa didaur ulang lagi ketersediaannya dengan
menanam kembali (Reboisasi).
 Mudah dikerjakan dan mudah dibentuk sesuai kebutuhan dan kegunaannya serta harga
yang relatif murah
 Kekuatan kayu cukup tinggi dan ringan.
 Daya tahan terhadap listrik dan bahan kimia (kecuali bahan imia yang keras) cukup
tinggi/baik
 Pada jenis kayu tertentu mempunyai tekstur yang indah, sehingga mempnyai nilai
dekoratif yang indah/baik.
 Kedap suara
2.2.2 Kekurangan Kayu
 Sifatnya kurang homogen
 Mudah dipengaruhi oleh iklim/cuaca.
 Lendutan dapat terjadi pada keadaan kelembaban tinggi.
 Mudah terserang serangga, jamur dan cacing laut.
 Adanya cacat-cacat bawaan dan cacat alam, seperti : mata kayu dan pecah-pecah
 Agak mudah terbakar

2.3 Manfaat kayu secara umum


2.3.1 Bahan Bakar
Kayu telah lama digunakan sebagai bahan bakar hingga saat ini, terutama di pedesaan. Kayu
keras lebih dipilih sebagai bahan bakar karena mampu terbakar lebih lama dengan asap yang
lebih sedikit. Tungku pembakaran dengan cerobong asap (fireplace) banyak dibangun di rumah
di kawasan beriklim sedang yang bertujuan untuk memberikan kehangatan di dalam rumah.
Selain dibakar secara langsung, kayu dapat dijadikan biofuel dengan mengolah biomassa
lignoselulosa dengan gasifikasi, pirolisis, dan biokimia menghasilkan berbagai jenis bahan bakar
seperti syngas, biometanol, bioetanol, dimetil eter, dan butanol tergantung jenis proses yang
digunakan.
2.3.2 Karya seni
Kayu telah lama digunakan sebagai media seni untuk membuat pahatan kayu seperti pahatan
membuat patung,ukiran dan lain-lain. Selain itu berbagai jenis alat musik seperti biola, gitar dan
masih banyak lagi termasuk alat musik daerah yang pada umumnya terbuat dari kayu.

2.3.3 Olahraga
Berbagai peralatan olahraga seperti pemukul baseball dan lantai arena basket terbuat dari kayu.
Papan ski, tongkat hockey,busur panah juga biasanya terbuat dari kayu namun kini telah banyak
digantikan oleh bahan polimer dan logam.
2.3.4 Kedokteran
Pada dunia kedokteran kayu bisa digunakan sebagai penggani tulang atau sebagai kaki palsu.

2.4 Manfaat kayu dalam konstruksi


2.4.1 Kayu sebagai Konstruksi bangunan
Sampai abad ke-20 sebagian besar dari hampir semua bangunan perumahan dan struktur
bangunan komersial dibangun dari kayu. Karena masih berlimpahnya sumber kayu menyebakan
hampir semua struktur bangunan perumahan, jembatan, bangunan komersial ringan, pabrik dan
tiang menggunakan kayu solid. Sekarang bangunan tersebut lebih banyak menggunakan bahan
kayu struktural yang lebih modern. Misalnya lantai, dinding, atap untuk konstruksi ringan
umumnya dibuat dari papan kayu atau panel kayu. Kayu untuk keperluan bangunan umumnya
dari kelas kuat I, II dan III dengan rasio kekuatan terhadap berat yang cukup tinggi, serta
mempunyai kelas awet I atau II. Bila dari kelas awet III atau di bawahnya, maka kayu tersebut
harus diawetkan terlebih dahulu.Penggunaan kayu gergajian secara konvensional untuk bahan
bangunan hanya terbatas untuk dimensi tertentu dan tidak bisa digunakan untuk konstruksi
bangunan yang memerlukan bentangan yang lebar dan tinggi. Untuk mendapatkan kayu dengan
bentangan dan ukuran yang besar sangat sulit, karena bentang dan ukuran terbesar sesuai dengan
ukuran pohonnya. Untuk mengatasi hal itu perlu dibuat balok glulam yaitu gabungan dua atau
lebih papan kayu gergajian yang direkat dengan menggunakan perekat tertentu dengan arah serat
kayunya sejajar satu sama lain.
2.4.2 Lantai (Flooring)
Untuk keperluan lantai diperlukan kayu dengan kekerasan tinggi, beberapa industri
mensyaratkan kayu untuk lantai dipilih kayu yang bercorak indah, kelas kuat I-III dan kelas awet
I-II. Lantai kayu atau mozaik parquet flooring sangat disukai karena selain berkesan setetis yang
kental, juga memberikan kesan hangat pada ruangan. Untuk Hardwood atau kayu daun lebar
sangat disukai dan sering digunakan.

2.4.3 Dinding
Untuk dinding bagian luar (eksterior) selain digunakan papan kayu, saat ini lebih umum
digunakan kayu lapis eksterior, flakeboard atau papan partikel eksterior. Sedangkan untuk
dinding di bagian dalam ruangan (interior) tidak diperlukan persyaratan yang tinggi. Untuk
pembuatan dinding, selain diperlukan kayu yang bercorak indah, juga kayu yang stabil dan awet,
untuk berbagai keperluan dipersyaratkan mampu meredam suara (isolator).
 Kayu Gergajian
Kayu gergajian yang telah dicoba dibuat untuk partisi dinding antara lain kayu karet,
mindi, kelapa dan mangium. Partisi dinding yang dibuat dari kayu karet yang diawetkan
dengan boron menunjukkan penampilan yang mirip dengan ramin. Sedangkan yang
dibuat dari kayu mangium menunjukkan menampilan seperti jati.
 Kayu Lapis
Kayu lapis indah yang dibuat dari venir mangium, tusam, mindi dan mimba dapat
digunakan untuk dinding dengan penampilan yang cukup bagus.
 Papan Mineral
Papan mineral seperti papan gypsum dan papan mineral. Papan semen yang dibuat dari
kayu karet, jeungjing ternyata dapat digunakan untuk pembuatan dinding bangunan yang
tahan lama.
2.4.4 Rangka Atap
Rangka batang kayu merupakan sistem berbentang satu arah yang paling banyak digunakan
karena dapat dengan mudah menggunakan banyak variasi dalam konfigurasi dan ukuran batang.
Rangka batang dapat dibuat tidak secara besar-besaran, tetapi dapat dibuat secara khusus untuk
kondisi beban dan bentang tertentu. Rangka batang demikian umumnya digunakan pada situasi
bentang tidak besar dan beban ringan.
2.5 Jenis-jenis Kayu
Indonesia adalah sebuah negara yang dikenal sebagai penghasil berbagai macam sumber daya
alam, termasuk sumber daya alam hasil hutan berupa kayu-kayuan. Kayu yang ada di Indonesia
sangat banyak sekali macam dan jenisnya. Dan dari jenis-jenis itu ada yang tidak memiliki nilai
jual dan ada juga yang memiliki nilai jual ( laku dijual ). Untuk jenis-jenis kayu yang memiliki
nilai jual tergolong banyak jumlahnya, dan diantara jenis-jenis kayu tersebut bahkan memiliki
nilai jual yang lumayan tinggi di pasaran, baik domestik maupun Internasional.
Ada 131 Jenis Kayu yang ada di Indonesia,berikut daftar jenis tersebut :
1.agathis 9.Bayur 17.Bugis 25.Damar
2.Akasia 10.Bedaru 18.Bungur 26.Dungun
3.Ampupu 11.Balangeran 19.Cemara 27.Durian
4.Bakau 12.Benuang 20.Cempaga 28.Eboni
5.Balau 13.Benuang laki 21.Cempaka 29.Gadog
6.Balsa 14.Berumbung 22.Cendana 30.Gelam
7.Bangkirai 15.Bintangur 23.Cengal 31.Gerunggang
8.Bawang 16.Bongin 24.Dahu
32.Gia 40.Jeungjing 48.Kemenyan 56.Kolaka
33.Giam 41.Johar 49.Kemiri 57.Kuku
34.Gisok 42.Kamper 50.Kempas 58.Kulim
35.Gofasa 43. Kapuk hutan 51.Kenanga 59.Kupang
36.Jabon 44.Kapur 52.Kenari 60.Laban
37.Jangkang 45.Kecapi 53.Keranji 61.Lara
38.Jati 46.Kedemba 54.Keruing 62.Lasi
39.Jelutung 47.Kelapa 55.Ketapang 63.Leda

64.Mahang 86.Palapi 109. Saninten 130. Ulin


65.Mahoni 87.Pasang 110. Sawo 131. Weru
66.Malas 88.Patin 111. Sendok-sendok
67.Matoa 89.Pelawan 112. Sengon
68.Medang 90.Perepat darat 113. Simpur
69.Melur 91.Perepat laut 114. Sindur
70.Membacang 92. Perupuk 115. Sonokeling
71.Mendarahan 93. Petaling 116. Sonokembang
72.Menjalin 94. Petanang 117. Sungkai
73.Mensira 95. Pilang 118. Surian
74.Mentibu 96. Pimping 119. Tanjung
75.Merambung 97. Pinang 120. Tembesu
76.Meranti Merah 98. Pinus 121. Tempinis
77 Meranti Kuning 99. Pulai100. Punak 122. Tepis
78.Meranti Putih 101. Puspa 123. Teraling
79.Merawan 102. Putat 124. Terap
80.Merbau 103. Ramin 125. Terentang
81.Merpayang 104. Rengas 126. Tingi
82.Mersawa 105. Rengas burung 127. Trembesi
83.Mindi 106. Resak 128. Tualang
84.Nyatoh 107. Salimuli 129. Tusam
85.Nyirih 108. Sampang
2.6 Jenis-jenis Kayu yang sering digunakan sebagai bahan konstruksi
Kayu merupakan salah satu material bahan bangunan yang sering digunakan dalam konstruksi.
Setiap kayu memiliki sifat dan ciri tersendiri baik dalam segi keindahan serat, kadar air,
keawetan, berat jenis, kerapatan, dan kekuatan. Maka dalam memilih kayu yang akan
dipergunakan ada baiknya kita mengenal Jenis dan Ciri Kayu Yang Sering Digunakan Sebagai
Bahan Konstruksi. Selain agar kita dapat mengetahui kayu yang cocok dengan kriteria dan
spesifikasi yang kita inginkan, tentunya juga agar kita tidak tertipu dengan jenis-jenis kayu
lainnya. Berikut beberapa macam kayu yang sering digunakan sebagai bahan konstruksi.
2.6.1 Kayu Jati
Kayu jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling indah. Karakteristiknya
yang stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu ini menjadi pilihan utama sebagai material bahan
bangunan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu jati juga terbukti
tahan terhadap jamur, rayap dan serangga lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu
sendiri. Tidak ada kayu lain yang memberikan kualitas dan penampilan sebanding dengan kayu
jati. Pohon Jati bukanlah jenis pohon yang berada di hutan hujan tropis yang ditandai dengan
curah hujan tinggi sepanjang tahun. Sebaliknya, hutan jati tumbuh dengan baik di daerah kering
dan berkapur di Indonesia, terutama di pulau Jawa. Jawa adalah daerah penghasil pohon Jati
berkualitas terbaik yang sudah mulai ditanam oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1800 an, dan
sekarang berada di bawah pengelolaan PT Perum Perhutani. Semua kayu jati kami disupply
langsung dari Perhutani dari TPK daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Dalam suatu konstruksi Kayu jati biasa digunakan sebagai rangka atap,lantai,kusen,balok
penyangga,dinding.
2.6.2 Kayu Merbau
Kayu Merbau termasuk salah satu jenis kayu yang cukup keras dan stabil sebagai alternatif
pembanding dengan kayu jati. Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga. Warna kayu
merbau coklat kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning. Merbau memiliki tekstur
serat garis terputus putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Termasuk kayu
dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu merbau biasanya difinishing dengan melamin
warna gelap / tua. Pohon Merbau tumbuh subur di Indonesia, terutama di pulau Irian / Papua.
Adapun pemanfaatan kayu merbaupun dapat digunakan pada konstruksi berat seperti balok-
balok, tiang dan bantalan dibangunan rumah maupun jembatan. Oleh karena kekuatan, keawetan
dan penampilannya yang menarik, sekarang kayu merbau juga dimanfaatkan secara luas untuk
pembuatan kusen, pintu dan jendela, lantai parket, papan-papan dan panel, mabel, badan truk dan
lain-lain.
2.6.3 Kayu Bengkirai
Kayu Bangkirai termasuk jenis kayu yang cukup awet dan kuat. Termasuk kayu dengan Kelas
Awet I, II, III dan Kelas Kuat I, II. Sifat kerasnya juga disertai tingkat kegetasan yang tinggi
sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan. Selain itu, pada kayu bangkirai sering
dijumpai adanya pinhole. Umumnya retak rambut dan pinhole ini dapat ditutupi dengan wood
filler. Secara struktural, pinhole ini tidak mengurangi kekuatan kayu bangkirai itu sendiri.
Karena kuatnya, kayu ini sering digunakan untuk material konstruksi berat seperti atap kayu.
Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap cuaca sehingga sering menjadi pilihan
bahan material untuk di luar bangunan / eksterior seperti lis plank, outdoor flooring / decking,
dll. Pohon Bangkirai banyak ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan. Kayu
berwarna kuning dan kadang agak kecoklatan, oleh karena itulah disebut yellow balau.
Perbedaan antara kayu gubal dan kayu teras cukup jelas, dengan warna gubal lebih terang. Pada
saat baru saja dibelah/potong, bagian kayu keras kadang terlihat coklat kemerahan. Berat kayu
bengkirai inipun terbilang berat dari pada kayu jati.

2.6.4 Kayu Kamper


kayu kamper telah lama menjadi alternatif bahan bangunan yang harganya lebih terjangkau.
Meskipun tidak setahan lama kayu jati dan sekuat bangkirai, kamper memiliki serat kayu yang
halus dan indah sehingga sering menjadi pilihan bahan membuat pintu panil dan jendela. Karena
tidak segetas bangkirai, retak rambut jarang ditemui. Karena tidak sekeras bangkirai,
kecenderungan berubah bentuk juga besar, sehingga, tidak disarankan untuk pintu dan jendela
dengan desain terlalu lebar dan tinggi. Termasuk kayu dengan Kelas Awet II, III dan Kelas Kuat
II, I. Pohon kamper banyak ditemui di hutan hujan tropis di kalimantan. Samarinda adalah
daerah yang terkenal menghasilkan kamper dengan serat lebih halus dibandingkan daerah lain di
Kalimantan. Adapun kelebihan dari kayu kamper ini tekstur kayunya sangat halus dan lembut
dan tidak ditemui retak rambut karena tidak segetas kayu bangkirai dan harganya lebih
terjangkau walau tidak sekuat kayu jati dan kayu bengkirai. Adapun kekurangan dari kayu
kamper ini karena tidak sekuat kayu bengkirai kecendrungan berubah bentuk uga besar sehingga
tidak disarankan untuk pintu dan jendela yang terlalu besar dan kayu kamper juga tidak sekuat
jati dan tidak sekeras bengkirai.
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah mengenai kayu ini adalah bahwasanya banyak alternatif lain yang bisa
digunakan untuk konstruksi selain baja ataupun beton. Contohnya kayu yang juga bisa menjadi
alternatif pengganti untuk konstruksi yang kualitasnya hampir sama dengan bahan konstruksi
yang biasanya. Adapun masalah kekurangan dan kelebihan dalam bahan konstruksi semua bahan
memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing itu tergantung masyarakat yang akan
menggunakannya.
Adapun kayu yang digunakan sebagai bahan konstruksi ini terpilih selain karena kekuatan
kayunya dan kelebihan kayu yang dapat menyesuaikan suhu ruangan juga dilihat dari unsur
estetika yang timbul dari warna elgan kayu itu sendiri.
Daftar Pustaka
 http://indraadnan92.blogspot.co.id/2011/08/konstruksi-kayu.html
 http://www.tentangkayu.com/2008/01/sifat-mekanik-kayu.html
 http://vikrishared.blogspot.co.id/2013/07/sifat-dan-karakteristik-kayu.html
 http://illbeyourpaparazzi.blogspot.co.id/2011/04/kayu-sebagai-bahan-bangunan.html
 https://id.wikipedia.org/wiki/Kayu
 http://kontruksibangunan-kb1.blogspot.co.id/2013/03/jenis-dan-ciri-kayu-untuk-bahan-
konstruksi.html
 http://karindayulinardesta.blogspot.co.id/2011/11/macam-macam-jenis-kayu-beserta-
ciri.html
 http://rimbakita.blogspot.co.id/2013/01/macam-macam-kayu-bernilai-jual.html
 http://kampuzsipil.blogspot.co.id/2011/11/mengenal-jenis-dan-ciri-kayu-yang.html
 http://www.dephut.go.id/Halaman/
STANDARDISASI_&_LINGKUNGAN_KEHUTANAN/INFO_V02/VII_V02.htm
 http://pspkusenpage4me.page4.me/bangkirai.html
 http://illbeyourpaparazzi.blogspot.co.id/2011/04/kayu-sebagai-bahan-bangunan.html

You might also like