You are on page 1of 39

Profil Komunitas Penggerak Literasi

di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara

Penanggung jawab:
Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur

Redaktur:
Aminudin Rifai (Amien Wangsitalaja)

Editor:
Dwi Hariyanto, Ali Kusno, Pandu Pratama Putra, Tantra Alimi

Sekretariat:
Rahmad Hidayat, Suparti

Penerbit:
Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur
Jalan Batu Cermin 25 Sempaja Utara, Samarinda Utara,
Samarinda 75119
Telepon/Faksimile (0541)250256

Cetakan Pertama: 2022


SEKAPUR SIRIH

Buku ini berisi profil beberapa komunitas literasi yang bergiat di


Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Sebagian komunitas
literasi belum termuat profilnya di dalam buku ini dikarenakan
beberapa hal. Semoga pemuatan data profil komunitas literasi
ini bermanfaat bagi pengembangan gerakan literasi di Indonesia.

Samarinda, 28 Oktober 2022

KKLP Literasi
Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur

KANTOR BAHASA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR iii


PENGANTAR
KEPALA KANTOR BAHASA
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Seiring dengan gencarnya program Gerakan Literasi Nasional


(GLN) yang diupayakan oleh Pemerintah, di berbagai tempat
muncul banyak komunitas literasi. Komunitas-komunitas
tersebut telah sangat berjasa di dalam kegiatan keliterasian.
Mereka menjadi ujung tombak peningkatan literasi masyarakat.
Buku ini mencoba menyeranaikan sebagian komunitas
literasi yang bergiat di Provinsi Kalimantan Timur dan
Kalimantan Utara. Senarai komunitas-komunitas literasi ini
diterbitkan untuk melengkapi laporan sasaran kinerja Kantor
Bahasa Provinsi Kalimantan Timur tahun 2022 dan memenuhi
program kerja KKLP Literasi Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa terkait dengan pemutakhiran data komunitas
literasi. Semoga hasil pengumpulan dan penerbitan senarai
profil komunitas literasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur mengucapkan
terima kasih kepada para aktivis komunitas yang telah
mengirimkan data komunitas masing-masing, para
penyusun yang telah menyiapkan penerbitan, dan semua
pihak yang berkontribusi di dalam penerbitan buku ini.

Salam literasi,
Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur

iv Profil Komunitas Penggerak Literasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara


DAFTAR ISI

Sekapur Sirih................................................................................... ii
Pengantar Kepala Kantor Bahasa
Provinsi Kalimantan Timur.......................................................... iv
Daftar Isi............................................................................................ v

GERAKAN LITERASI DAN KOMUNITAS LITERASI


(SEMACAM PENDAHULUAN).....................................................1
KOMUNITAS-KOMUNITAS LITERASI........................................5
DI KALIMANTAN TIMUR DAN KALIMANTAN UTARA......5
Ayo Kaltim Menulis (AKM).............................................................5
Buku Etam - Komunitas Pecinta Buku dan Perpustakaan..........6
Enggang Jagad....................................................................................6
Forum Lingkar Pena (FLP) Balikpapan..........................................7
Forum Lingkar Pena (FLP) Kutai Kartanegara..............................8
Forum Lingkar Pena (FLP) Samarinda...........................................8
Forum Literasi Milenial.....................................................................9
Forum Penulis Bontang (FPB) .........................................................9
Gagasan Penulis Balikpapan .........................................................10
Gerakan Ayo Menulis (GERAM) ..................................................10
Gerakan Literasi Kutai (GLK ).......................................................11
Jaring Penulis Kaltim (JPK)............................................................12
Kampung Dongeng Etam Sangatta...............................................13
Kampus Cerita..................................................................................13

KANTOR BAHASA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR v


Kerani Budaya..................................................................................14
Klub Buku CB-33 PKT.....................................................................14
Komunitas Gembel (Gemar Belajar).............................................15
Komunitas Guru Kreatif Suka Menulis (KGSM) ........................16
Komunitas Jendela Nusantara (KJN)............................................16
Komunitas Ladang...........................................................................17
Komunitas Literasi Patrick Kellan ................................................18
Komunitas Penggiat Literasi GARIZ MTsN Samarinda ...........18
Literasi Penekindi Debaya..............................................................19
Literasi Tinta Dakwah Kaltim........................................................19
Macandahan (Taman Bacaan dan Rumah Latihan)....................19
Nulis Buku Club (NBC) Balikpapan.............................................20
Primabaca..........................................................................................21
PTIC 2M.............................................................................................21
Rumah Baca Jendela Dunia............................................................21
Rumah Baca Taka KTT....................................................................22
Rumah Kebun Squad ......................................................................22
Rumah Literasi Kreatif Bunga Kertas ..........................................23
Rumah Literasi Thejannahansam..................................................24
Rumah Qur’an dan Rumah Baca Ridho Ilahi .............................24
Rumah Seni Nirmana......................................................................25
Samarinda Design Hub...................................................................25
Sanggar Sastra Remaja Indonesia (SSRI) Samarinda..................26
Sanggar Seni dan Budaya Benaung Kalimantan Timur.............26
Sanggar Seni Perintis (SASENTIS)................................................27
Taman Baca Iqro...............................................................................27
TBM Gospen Lopito.........................................................................28
TBM Pena dan Buku........................................................................28
Teman Menulis Balikpapan (TEMU)............................................29
TerAksara..........................................................................................30
Tirtonegoro Foundation..................................................................30
Umak Communal Space.................................................................31
Etno Institute....................................................................................31

vi Profil Komunitas Penggerak Literasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara


GERAKAN LITERASI DAN KOMUNITAS
LITERASI (SEMACAM PENDAHULUAN)

“Gerakan literasi” dan “komunitas literasi” menjadi frasa yang


banyak digunakan akhir-akhir ini. Di antara penyebabnya
adalah adanya pencanangan Gerakan Literasi Nasional (GLN)
oleh Pemerintah. Pada 2015, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan mencanangkan Gerangkan Literasi Nasional
(GLN). Pencanangan ini merupakan implementasi dari
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23
Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. GLN terdiri atas
tiga bagian, yaitu Gerakan Literasi Sekolah, Gerakan Literasi
Masyarakat, dan Gerakan Literasi Keluarga. Gerakan Literasi
Sekolah ditujukan untuk membudayakan literasi pada ranah
pendidikan, yaitu ranah sekolah yang pelakunya adalah guru,
dosen, siswa, mahasiswa, dan pemangku kepentingan. Gerakan
Literasi Masyarakat ditujukan untuk membudayakan literasi
pada masyarakat. Gerakan Literasi Keluarga ditujukan untuk
membudayakan literasi pada keluarga, yaitu ibu, bapak, dan
anak-anaknya.
Sejak pencanangan GLN itulah kata “literasi” dan frasa-
frasa yang mengikutinya banyak disebut dan diucapkan
oleh berbagai kalangan. Banyak program dan kegiatan yang
kemudian dilekati dengan kata “literasi”. Banyak organisasi

KANTOR BAHASA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 1


atau komunitas menyatakan dirinya sebagai komunitas literasi.
Bentuk kegiatan dan karakter organisasi atau komunitas tersebut
bisa jadi sebetulnya sudah mapan sebelumnya, tetapi kemudian
mengalami penyegaran dengan embel-embel kata “literasi”.
Secara substansial, gerakan literasi, baik itu dikaitkan
dengan kepakaran baca-tulis maupun kepakaran secara umum,
sebetulnya adalah aktivitas yang sudah dilakukan berabad-
abad silam. Dalam konteks Indonesia, jika ditarik ke masa yang
tidak terlalu lama, Orde Baru telah melakukan gerakan literasi
secara massif. Komunitas-komunitas literasi berkecambah,
yaitu komunitas yang dikenal dengan nama Kelompencapir
(Kelompok Pendengar, Pembaca, dan Pirsawan). Pada masa
Orde Baru pula pencetakan dan pengiriman buku-buku ke
berbagai pelosok berlangsung dalam volume yang raksasa.
Hanya saja, waktu itu belum dikenal istilah gerakan literasi.
Dengan demikian, gerakan literasi sebetulnya lebih menyerupai
diversifikasi produk atau penyegaran istilah saja.
Bernaung di bawah payung GLN, KKLP Literasi Kantor
Bahasa Provinsi Kalimantan Timur melakukan kegiatan
pemutakhiran profil komunitas penggerak literasi di Kalimantan
Timur dan Kalimantan Utara. Kegiatan dimaksudkan untuk
mendokumentasikan keberadaan komunitas-komunitas literasi
yang bergerak di provinsi ini. Pendokumentasian diharapkan
dapat menggambarkan data dan kondisi komunitas literasi
yang ada serta diharapkan dapat menggambarkan praktik baik
berliterasi yang sudah dilakukan di komunitas literasi. Gambaran
data dan kondisi komunitas-komunitas menjadi langkah awal
untuk nantinya melangkah ke pengidentifikasian komunitas-
komunitas; dengan melihat sisi legalitas, kebakuan struktur
kepengurusan, kontinuitas gerakan, dan seterusnya. Langkah
ke depannya diharapkan KKLP Literasi akan bisa memberikan
pelayanan berupa pendampingan kepada komunitas-komunitas
sesuai dengan kategorinya.

2 Profil Komunitas Penggerak Literasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara


Terdapat beragam pendapat tentang apa dan bagaimana
komunitas. Satu pendapat (Sora, 2015), menyatakan komunitas
adalah asosiasi orang-orang yang berbagi tempat tinggal yang
sama dan sebagainya, yang bertemu secara teratur dengan
mengadakan pertemuan secara teratur. Secara umum, definisi
komunitas adalah pertemuan beberapa orang untuk membentuk
organisasi yang memiliki kesamaan minat. Komunitas adalah
kelompok sosial yang berasal dari beberapa orang yang
berinteraksi dalam area tertentu dan berbagi satu sama lain
dengan lingkungan. Dengan memiliki tujuan yang sama,
definisi komunitas lain adalah kelompok yang menunjukkan
tujuan atau kesamaan yang sama dengan karakteristik sosial
yang sama dengan karakteristik keanggotaannya, seperti
persamaan profesi, persamaan tempat tinggal, kemiripan hobi,
dan sebagainya.
Berkaitan dengan komunitas literasi, KKLP Literasi Kantor
Bahasa Provinsi Kalimantan Timur mengambil titik tekan pada
adanya (1) upaya menuju ke kepakaran dalam bidang baca-
tulis dan (2) aktivitas kesastraan yang dilakukan oleh sebuah
komunitas. Kenapa menitiktekankan pada upaya ke kepakaran
dalam bidang baca-tulis? Karena literasi adalah kepakaran
dan yang lebih dekat dengan tugas dan fungsi Kantor Bahasa
adalah literasi baca-tulis. Kenapa menitiktekankan pada adanya
aktivitas kesastraan? Karena tugas dan fungsi Kantor Bahasa
selalu berkaitan dengan persoalan bahasa dan sastra. Dengan
demikian, komunitas yang memiliki aktivitas peningkatan
kepakaran dalam bidang baca-tulis dan apalagi yang memiliki
aktivitas kesastraan akan dianggap sebagai komunitas literasi.
Tentu saja di luar titik tekan itu ada hal yang perlu diperhatikan
juga, yaitu persoalan independensi. KKLP Literasi Kantor
Bahasa Provinsi Kalimantan Timur akan menjaga jarak dengan
komunitas yang mengarah ke ormas atau orpol.

KANTOR BAHASA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 3


Keberadaan komunitas literasi di Kaltim dan Kaltara cukup
banyak. Hal itu terindikasi dari seringnya terhelat kegiatan
literasi yang diselenggarakan oleh komunitas-komunitas. Selain
itu, Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur juga sering
mengadakan kegiatan dengan sasaran para pegiat literasi.
Jalinan komunikasi yang dilakukan oleh Kantor Bahasa Provinsi
Kalimantan Timur dengan komunitas-komunitas literasi
adalah berupa mengadakan kegiatan temu anggota komunitas,
pembinaan pegiat literasi (biasanya berupa pelatihan di seputar
proses kreatif kepenulisan dan pengembangan diri), dan
anjangsana ke beberapa komunitas. Beberapa komunitas juga
sering mengadakan kegiatan ataupun melakukan rapat dengan
meminjam tempat di Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur.

4 Profil Komunitas Penggerak Literasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara


KOMUNITAS-KOMUNITAS LITERASI
DI KALIMANTAN TIMUR DAN
KALIMANTAN UTARA

KKLP Literasi Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur


mendapatkan beberapa data dari beberapa komunitas literasi
di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Data yang masuk
terbilang sedikit jika dibandingkan dengan perkiraan jumlah riil
komunitas yang ada. Beberapa komunitas literasi yang datanya
terjaring adalah sebagai berikut.

Ayo Kaltim Menulis (AKM)


Komunitas ini didirikan oleh Sriningsih Hutomo di Bontang
(Kalimantan Timur) pada tahun 2020. Berdirinya komunitas
ini dilatarbelakangi oleh kurangnya wadah menulis bagi
remaja yang disebabkan tidak adanya dukungan yang serius
terhadap minat menulis remaja, khususnya di Bontang. Motivasi
didirikannya AKM adalah untuk mengajak remaja untuk
berkarya, terutama dalam hal penulisan. Komunitas ini meniliki
misi untuk menghidupkan literasi remaja di Kota Bontang
sedangkan visinya yaitu mewujudkan aktivitas menulis sebagai
wadah aspirasi. Komunitas sudah memiliki struktur organisasi
yang baku dan sudah memiliki AD/ART.
Kegiatan komunitas ini sudah dimulai sejak 2019 meskipun
pendirian komunitasnya baru diresmikan pada tahun 2020.
Kegiatan komunitas ini meliputi menulis cerpen dan novel
KANTOR BAHASA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 5
digital. Tahun 2021 mulai ada kegiatan menerbitkan buku
(antologi cerpen) setelah sebelumnya hanya kegiatan menulis
di platform digital. Kegiatan AKM yang lain adalah menggeluti
perpustakaan bergerak.

Buku Etam
Komunitas Pecinta Buku dan Perpustakaan
Buku Etam berdiri di Samarinda (Kalimantan Timur) pada 2010.
Pendiri komunitas ini adalah Syafruddin Pernyata, M. Taufik,
dan R.M. Sunny. Misi pendirian adalah untuk penggalakan minat
baca dan penggalakan semangat memperhatikan dan mencintai
buku dan perpustakaan. Komunitas ini pernah memiliki
akta pendirian resmi dari notaris. Struktur kepengurusannya
termasuk baku.
Sebagai komunitas pecinta buku dan perpustakaan,
Buku Etam memosisikan diri sebagai stageholder dari Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kalimantan Timur. Pada
sekitar 2010—2012 Buku Etam beberapa kali menjadi pelaksana
kegiatan yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Kalimantan
Timur, misalnya Workshop Peningkatan Kapasitas Kepala
Sekolah dan Workshop Penulisan LKS bagi Guru. Tahun 2022
Buku Etam dipercaya oleh Dinas Perpustakaan dan Perpustakaan
Daerah Kalimantan Timur untuk menjadi pelaksana kegiatan
Inkubator Literasi Kaltim 2022. Sementara itu, kegiatan-kegiatan
mandiri yang pernah dilakukan oleh komunitas ini adalah
diskusi buku, jumpa penulis, dan kampanye literasi ke sekolah.
Saat ini Buku Etam diketuai oleh Juni Parjiati.

Enggang Jagad
Komunitas ini didirikan oleh Karyani Tri Tialani pada 2018
di Berau (Kalimantan Timur). Berkarakter pojok baca buku,
komunitas ini memiliki 100 koleksi buku. Visinya adalah
meningkatkan minat baca dan mempromosikan bahan bacaan.

6 Profil Komunitas Penggerak Literasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara


Struktur organisasi belum tersusun secara formal. Komunitas
juga belum memiliki akta serta belum ada mitra resmi. Kegiatan
komunitas ini adalah lomba menulis, diskusi sastra, pelatihan
bertutur, teater, dan musik. Cakupan aktivitas meliputi literasi
baca-tulis, literasi digital, dan literasi finansial. Komunitas ini
pernah terlibat di dalam even Lanjong Art Festival (Tenggarong).

Forum Lingkar Pena (FLP) Balikpapan


FLP merupakan organisasi kepenulisan berskala nasional.
Cabang dari organisasi ini tersebar di berbagai sudut negeri.
Beberapa cabang berdiri dan aktif beberapa yang lain kurang
aktif. FLP Balikpapan termasuk cabang yang aktif. Ia merupakan
bagian dari FLP Kaltim yang merupakan bagian dari FLP pusat.
Meskipun belum memiliki akta, komunitas yang berkarakter
komunitas kepenulisan ini memiliki struktur kepengurusan
yang baku. Anggotanya saat pelaporan ini adalah 24 orang. Masa
hidupnya sudah cukup lama, yaitu berdiri pada 2004. Beberapa
kegiatannya adalah pelatihan menulis fiksi, penerbitan dan
peluncuran buku, lomba menulis, membuat film dan nonton
bareng, serta kelas ketrampilan bagi kaum minoritas.
FLP Balikpapan pernah menjadi nomine penerima
penghargaan Komunitas Sastra Berdedikasi dari Kantor Bahasa
Provinsi Kalimantan Timur (2021) dan menerima beberapa
penghargaan, seperti dari even Apresiasi Kreasi Indonesia
2021, Kaltim Film Festival (2021), serta Balikpapan Film Festival
(2021). Sebagai komunitas yang tergolong senior dalam usia,
FLP Balikpapan memiliki mitra lebih dari 5. Saat pencatatan ini,
FLP Balikpapan diketuai oleh Ariesta Mansoer. Karya-karya
FLP Balikpapan di antaranya adalah antologi cerpen (2010, 2018,
dan 2019), film pendek (2019, 2020, dan 2021), dan lagu (3 album
di tahun 2020).
FLP Balikpapan berkarakter komunitas penulisan.
Komunitas melakukan penerbitan buku/karya dan

KANTOR BAHASA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 7


memasyarakatkan pengetahuan tertentu atau karya tertentu
kepada publik/pembaca. Karya sastra yang dihasilkan oleh
komunitas adalah antologi cerpen 1210 Hari Berkarya (2010),
antologi cerpen Jingga di Pesisir (2018), antologi cerpen Eidetik
(2019).

Forum Lingkar Pena (FLP) Kutai Kartanegara


Komunitas ini berkedudukan di Tenggarong, Kutai Kartanegara
(Kalimantan Timur). Pendirian FLP Kutai Kartanegara dipelopori
oleh Aris Setiawan pada 22 Februari 2005 di Tenggarong. Latar
belakang berdirinya FLP Kukar ini sama dengan pendirian FLP
secara nasional, yaitu mendesaknya kebutuhan akan bacaan-
bacaan yang baik dan sebagai wadah untuk menyalurkan
potensi-potensi tulisan yang baik dan membangun. Lebih lanjut
motivasi berdirinya FLP adalah semangat dakwah dalam literasi
dengan dorongan untuk menghasilkan karya /bacaan yang baik.
Komunitas ini bergerak di bidang literasi, sastra, dan musik.
Kegiatannya berupa penciptan dan penulisan. Komunitas ini
menghimpun karya-karya anggota maupun masyarakat untuk
dapat diterbitkan. Aktivitas komunitas lainnya berupa kelas
menulis, bengkel sastra, dan bedah buku. Beberapa anggota FLP
Kutai Kartanegara telah menghasilkan buku dan berprestasi
dalam berbagai lomba penulisan.

Forum Lingkar Pena (FLP) Samarinda


Komunitas ini berkedudukan di Samarinda (Kalimantan Timur).
Forum Lingkar Pena (FLP) Samarinda didirikan oleh Erni
Suparti. Seperti kebanyakan komunitas lain, yang memotivasi
berdirinya FLP Samarinda adalah ingin meningkatkan minat
baca di Kota Samarinda. Karena Forum Lingkar Pena merupakan
suatu organisasi yang bersifat nasional dan bahkan memiliki
cabang di luar negeri, maka visi dan misi, struktur organisasi,
dan AD/RT setiap cabangnya mengikuti hasil dari Musyawarah

8 Profil Komunitas Penggerak Literasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara


Nasional Forum Lingkar Pena. FLP Samarinda saat ini diketuai
oleh Muhammad Fatchur Rozi. Namun, FLP Samarinda
sedang dalam kondisi minim kegiatan dikarenakan kesibukan
anggotanya.

Forum Literasi Milenial


Keberadaan komunitas ini sudah mencapai usia 5 tahun.
Komunitas berdiri di Melak, Kutai Barat (Kalimantan Timur) sejak
2017. Pendiri komunitas adalah Maria Ulfah, S.Pd. Komunitas
sudah memiliki struktur kepengurusan disertai program-
program yang jelas. Anggota komunitas mencapai 20 guru dan
115 siswa. Beberapa kegiatan besar pernah dilakukan komunitas
ini, yaitu Festival Literasi Sekolah (Kategori Cipta Cerpen Siswa),
Guru Motivator Literasi, Wisata Literasi Kepala Sekolah, Wisata
Literasi Guru, Wisata Literasi Siswa. Kegiatan regulernya adalah
membaca, menerbitkan karya, belajar bersama, berpuisi, dan
berpidato. Komunitas ini lebih berkarakter komunitas kesastraan
berbasiskan sekolah (pendiri dan pegiat utamanya adalah guru
di SMAN 3 Sendawar, Kutai Barat). Namun, meskipun berbasis
sekolah, sasaran dan hasil kegiatan adalah untuk masyarakat
luas. Sebagai komunitas kesastraan, fokus kegiatannya juga
pada wilayah literasi baca-tulis meskipun secara tidak langsung
berkaitan juga dengan literasi kewargaan. Mitra yang terjalin
lebih dari 5. Mitra utamanya adalah SMAN 3 Sendawar sebagai
basis pendirian komunitas. Komunitas ini menerbitkan antologi
puisi siswa dan antologi artikel kepala sekolah dan guru.

Forum Penulis Bontang (FPB)


Komunitas ini diinisiasi oleh Sriningsih Hutomo dan baru berdiri
pada 2022 di Kota Bontang (Kalimantan Timur). FPB berkarakter
pojok baca dan forum penulis. Sturktur kepengurusan belum
tersusun secara jelas dan belum memiliki akta. Di antara
kegiatan yang dilakukan adalah bedah buku dan bincang

KANTOR BAHASA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 9


tokoh. Kegiatan yang direncakan meliputi literasi baca-tulis,
literasi numerasi, literasi digital, literasi kebudayaan, literasi
kewargaan. Anggota komunitas berjumlah 55. Koleksi bukunya
adalah buku-buku yang dimiliki oleh para anggota. Komunitas
mencoba membangun relasi kemitraan dengan berbagai pihak.
Sehingga saat dilaporkan ini, komunitas memiliki mitra lebih
dari 5. Mitra utama adalah Perpusda Kota Bontang. Komunitas
ini akan menerbitkan novel, antologi puisi, dan antologi cerpen.

Gagasan Penulis Balikpapan


Komunitas ini terbentuk pada tanggal 2 Oktober 2022 di
Balikpapan (Kalimantan Timur). Anggota kepengurusannya
mayoritas bekerja sebagai ibu rumah tangga. Komunitas GPB
hadir untuk mewadahi ide atau gagasan para penulis khususnya
penulis pemula (pelajar) untuk memajukan literasi di Kota
Balikpapan. Komunitas yang diketuai oleh Agnes Irene Rau ini
menggerakkan rumah belajar bagi anak-anak yang orang tuanya
buta aksara.
GPB berkeinginan mengembalikan hasrat membaca
masyarakat khususnya pelajar. Visi GPB adalah meningkatkan
minat baca masyarakat Kota Balikpapan (umum dan pelajar)
dan misinya adalah menggalakkan literasi di sekolah-sekolah di
Kota Balikpapan, menampung karya para penulis (pemula) di
kota Balikpapan, dan memfasilitasi kegiatan literasi baca-tulis di
Kota Balikpapan. GPB membuat buku antologi yang ditargetkan
terbit pada awal tahun 2023. GPB juga menggerakkan rumah
belajar bagi anak-anak yang orang tuanya buta aksara.

Gerakan Ayo Menulis (GERAM)


Gerakan Ayo Menulis (GERAM) didirikan pada tahun 2019
di Samarinda (Kalimantan Timur). Pendirinya adalah Denok
Asmiati, M.Pd. dan Dewi Tivian Handayani, S.P. Latar belakang
berdirinya komunitas adalah kurangnya aktivitas berliterasi

10 Profil Komunitas Penggerak Literasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara


dari rekan-rekan guru. GERAM berkeinginan mengajak rekan-
rekan guru seprofesi membuat sebuah buku minimal satu buku
sekali seumur hidup.
Anggota komunitas ini rata-rata berusia 35 tahun. Mayoritas
anggota sudah berhasil menerbitkan buku antologi sastra. Selain
karya sastra, GERAM juga menghasilkan buku nonfiksi berjudul
Kitab Wajib Penilaian Kurikulum 2013. Karya lainnya berupa
pementasan drama, musikalisasi puisi, dramatisasi puisi, puisi
konkret, seni tari, batik, dan keterampilan tangan.

Gerakan Literasi Kutai (GLK )


GLK didirikan oleh Erwan Riyadi, SE, M.Si pada 13 Juni 2017
di Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kalimantan Timur). Visi
komunitas ini adalah terwujudnya masyarakat dengan tingkat
literasi yang tinggi dan merata di semua wilayah di Kabupaten
Kutai Kartanegara. Msinya adalah menjadikan literasi
sebagai penggerak utama pembangunan manusia seutuhnya;
meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya
manusia setinggi-tingginya; dan menjalin kerja sama strategis
dan teknis dengan berbagai pihak terkait.
GLK yang awalnya adalah komunitas biasa kemudian
berubah menjadi Yayasan GLK pada tanggal 25 Mei 2021, sesuai
Salinan Akta No 10 (Sepuluh) Notaris Johny Marthen Londong,
yang kemudian ditetapkan/disahkan oleh Kementrian Hukum
dan HAM Republik Indonesia pada tanggal 02 Juni 2021. Sebagai
sebuah yayasan, GLK memiliki AD/ART. Secara keseluruhan
fungsi dan peran setiap unit organisasi sudah berjalan sesuai
kemampuan dan kondisi yang ada. Hingga saat ini, GLK memiliki
anggota aktif sejumlah 30 orang, dan anggota partisipan sekitar
20 orang. Beberapa di antara anggotanya adalah penulis yang
produktif, yaitu Sukardi Wahyudi, Sonia, Nala Arung, dan Santi
Agustiani.

KANTOR BAHASA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 11


Jaring Penulis Kaltim (JPK)
Komunitas berkarakter komunitas menulis ini berdiri di
Samarinda (Kalimantan Timur) pada 2004. Pendiri komunitas
adalah para penulis senior Kaltim, yaitu Korrie Layun Rampan,
Karno Wahid, Herman Salam, Amien Wangsitalaja, dan
Shantined. Komunitas ini tidak memiliki akta resmi. Struktur
kepengurusannya juga tidak baku. Pengurus pada setiap kegiatan
dapat berganti-ganti. Penggerak utama JPK adalah Amien
Wangsitalaja. Kegiatan yang biasanya dilakukan komunitas
ini adalah pertemuan-pertemuan ringan. Pernah melakukan
kegiatan “arisan buku” dengan peraturan yang unik: arisan
menggunakan uang, tetapi pemenang arisan mendapat tugas
membelanjakan semua uang hasil arisan untuk membeli buku-
buku dan kemudian mempresentasikan salah satu buku yang
dibeli pada pertemuan arisan berikutnya. Kegiatan yang mulai
dilakukan pada saat pandemi adalah “BiKAM” (Bincang Karya
Ahad Malam) dan sempat berjalan beberapa seri. Komunitas ini
pernah menghasilkan produk berupa beberapa buku antologi
cerpen dan antologi esai.
JPK pernah mendapat penghargaan sebagai Komunitas
Sastra Berdedikasi dari Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur
pada 2020. Prestasi sebelumnya adalah JPK pernah diundang
oleh Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) untuk mengirimkan tiga
penyair Kalimantan Timur (Amien Wangsitalaja, Karno Wahid,
dan Shantined) ke Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta dalam
kegiatan “Cakrawala Sastra Indonesia” dan peluncuran buku
antologi penyair Kalimantan Perkawinan Batu pada tahun 2005.
JPK pernah pula mengikuti Peraduan Pantun se-Asia Tenggara
yang diselenggarakan di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada
tahun 2008. Para pentolan JPK terlibat dalam penyelenggaraan
even sastra yang cukup besar di Kalimantan Timur, yaitu Dialog
Borneo-Kalimantan XI, sebuah pertemuan sastra antarnegara
satu pulau. Karya-karya yang dihasilkan oleh JPK adalah

12 Profil Komunitas Penggerak Literasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara


Bingkisan Petir (antologi cerpen, 2005), Samarinda Kota Tercinta
(antologi cerpen, 2007), Tidak Cukup Hanya Cinta (antologi
cerpen, 2008), Badadai (antologi cerpen perempuan Kalimantan
Timur, 2010), Perca (antologi esai, 2010), Kenang Korrie (antologi
esai dan karya kreatif, 2018).

Kampung Dongeng Etam Sangatta


Kampung Dongeng Etam Sangatta berdiri pada 2 Mei 2018 di
Sangatta, Kutai Timur (Kalimantan Timur). Komunitas ini adalah
komunitas sosial yang secara terus-menerus akan melaksanakan
gerakan mendongeng demi terwujudnya anak-anak Indonesia
yang ceria, cerdas, dan berkarakter baik. Komunitas ini merupakan
bagian dari Komunitas Kampung Dongeng Indonesia yang
berskala nasional. Kampung Dongeng Etam Sangatta diketuai
oleh Mardiah Dewi Prosarinie. Anggotanya saat ini adalah 64
orang yang terdiri atas kalangan masyarakat umum dan guru.
Kampung Dongeng Etam Sangatta secara rutin melaksanakan
kegiatan Pekan Ceria yang berisi membaca buku, senam, aneka
kreativitas, dan mendongeng. Kampung Dongeng Etam Sangatta
bersinergi dengan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kutai
Timur. Dinas Pendidikan Kutim, serta Perpustakaan dan
Kearsipan Kutim menggelar Workshop Dongeng 1000 Guru dan
Orang Tua pada 2 Juli 2022. Pada 6 Oktober 2018, komunitas ini
bekerja sama dengan Pemkab Kutim melalui Dinas Pendidikan
menggelar Festival Dongeng Sangatta 2018.

Kampus Cerita
Komunitas Kampus Cerita didirikan oleh Junius Andria
Kesumawati pada 18 Agustus 2018 di Sangatta, Kutai Timur
(Kalimantan Timur). Kampus Cerita diharapkan menjadi
wadah belajar literasi bagi pemuda Sangatta. Minat pemuda
pada menulis dan menerbitkan buku memotivasi pendirian
komunitas ini.

KANTOR BAHASA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 13


Kampus Cerita bergerak di bidang penciptaan/penulisan
hingga penerbitan buku/karya. Kegiatan bersastra yang
dilakukan adalah kelas menulis daring dan luring, kuliah
umum secara daring, diskusi karya tulis. Kegiatan bersastra
dengan anggota komunitas dilakukan setiap hari Jum’at, dua
kali sebulan. Setiap pertemuan dengan anggota komunitas
menghasilkan karya karena anggota komunitas biasa menulis
di tempat dan dibahas saat itu juga. Kampus Cerita telah
menerbitkan buku antologi puisi Cinta Seadanya (2019).

Kerani Budaya
Kerani Budaya berdiri di Samarinda (Kalimantan Timur) pada 2
Oktober 2022. Didirikan oleh enam dosen FIB Unmul. Anggota
komunitas adalah para dosen dan peneliti bidang ilmu budaya.
Komunitas ini didirikan berangkat dari kesadaran tentang
urgensi data untuk kebutuhan riset dan ilmu pengetahuan.
Penyediaan data, utamanya data bidang budaya, masih minim
di Kalimantan Timur. Kerani Budaya hadir untuk mengatasi itu.
Komunitas memiliki visi yang jauh lebih panjang dengan kerja-
kerja mengkliping. Komunitas membuka diri untuk semua pihak
yang berkepentingan dengan data yang dikumpulkan. Komunitas
menyediakan data untuk analis kebijakan atau untuk pekerja seni
budaya yang sedang melakukan pekerjaan berbasis riset.

Klub Buku CB-33 PKT


Komunitas ini berdiri pada 3 Maret 2007 di Bontang (Kalimantan
Timur). Pendiri komunitas adalah Sunaryo Broto, Manik
Priandani, Ezrinal Azis, Mudjib Utomo, dan lain-lain yang
kesemuanya adalah pengurus atau karyawan PT Pupuk Kaltim.
Berdirinya komunitas ini dilatarbelakangi oleh kecintaan
terhadap membaca buku. Motivasi berdinya komunitas ini
adalah untuk melakukan transfer pengetahuan khususnya
kepada karyawan PT Pupuk Kaltim.

14 Profil Komunitas Penggerak Literasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara


Klub Buku CB-33 PKT mengadakan kegiatan kepenulisan
sejak komunitas ini berdiri, berupa bedah buku, menulis buku,
dan menerbitkan buku. Komunitas Klub Buku CB-33 PKT telah
menghasilkan beberapa karya antara lain Menengok Jendela
Dunia, kompilasi catatan jalan karyawan PKT, kumpulan cerpen
Keringat Lelaki Tua karangan Sunaryo Broto, Catatan Cinta untuk
Tanah Borneo karya Irma Safni, novel Welcome My Azkiya karya
Irma Safni, dan masih banyak lagi. Selain karya sastra, komunitas
ini juga telah menghasilkan buku tentang proses bisnis dalam
unit kerja di PKT, berjudul Sampah Plastik menjadi tidak Sia-Sia,
Better Living in Malahing, Mewujudkan Masyarakat Mandiri, dan
masih banyak lagi.

Komunitas Gembel (Gemar Belajar)


Komunitas ini berdiri pada 2 Mei 2015 di Penajam Paser Utara
(Kalimantan Timur). Sekelompok anak muda Kabupaten
Penajam Paser Utara yang tergabung dalam komunitas ini
membentuk perpustakaan jalanan guna menumbuhkan minat
baca masyarakat. Pemilihan nama Gembel dimaksudkan
bahwa perpustakaan jalanan tersebut tidak membeda-bedakan
antargolongan, yang artinya semua orang bisa membaca
di Perpustakaan Gembel di jalanan itu. Komunitas Gembel
diketuai oleh Achmad Fitriady. Mereka rutin menggelar lapak
baca di setiap keramaian, khususnya di fasilitas umum milik
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara. Di lapak baca
itu mereka juga menggelar kegiatan mewarnai untuk anak-
anak. Adapun beberapa kegiatan Komunitas Gembel tidak
hanya membuka perpustakaan kelilling. Selain mengelola
perpustakaan jalanan, komunitas ini juga pernah mengadakan
beberapa jenis lomba sastra (baca puisi, musikalisasi puisi),
lomba tari kreasi tradisional, lomba akustik, dan lomba melukis
usia 4—8 tahun dan lainnya.

KANTOR BAHASA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 15


Komunitas Guru Kreatif Suka Menulis (KGSM)
Komunitas ini berdiri Kota Samarinda (Kalimantan Timur)
pada Maret 2019. Ketua Komunitas Guru Kreatif Suka Menulis
(KGSM) adalah Patmi Yati, M.Pd. Anggotanya kebanyakan
adalah para guru yang memiliki keminatan dalam menulis/
berliterasi. Komunitas ini memiliki struktur organisasi. Jumlah
pengurus komunitas literasi ini sebanyak 14 orang. Jumlah
anggota sebanyak 170 Orang.
Aktivitas KGSM berupa literasi baca-tulis dan literasi
digital. Beberapa kegiatan yang pernah diselenggarakan adalah
workshop menulis secara daring dan luring dengan berbagai genre
tulisan seperti kisah inspiratif, cerita anak, cerpen, puisi, artikel,
esai, dan buku bergambar; menerbitkan dan meluncurkan buku
karya anggota; melakukan kegiatan Semarak Literasi (2021)
dengan kegiatan lomba-lomba menulis, pelatihan menulis cerita
anak, mendongeng, baca puisi, serta meluncurkan buku karya
anggota; melakukan Festival Literasi (2022) dengan kegiatan
talkshow literasi, workshop public speaking, peluncurkan buku
karya anggota. Karya yang pernah dihasilkan oleh anggota
KGSM adalah buku, kerajinan tangan, lukisan, dan lain-lainnya.

Komunitas Jendela Nusantara (KJN)


KJN berdiri pada 3 November 2015 di Tarakan (Kalimantan
Utara). Komunitas ini dinakhodai oleh Rahmadina. Di antara
latar belakang pendirian adalah kegelisahan akan ketimpangan
pendidikan dan kepedulian bagi masyarakat di daerah
pinggiran dan terpencil. KJN ingin melakukan pengabdian pada
masyarakat dengan menitikberatkan pada program pemerataan
pendidikan serta gerakan literasi. Komunitas ini pernah
mendapat penghargaan sebagai organisasi kepemudaan terbaik
yang diberikan oleh KNPI Kota Tarakan.
Beberapa kegiatan yang dilakukan KJN adalah mendatangi
sekolah-sekolah untuk menebar semangat literasi dengan

16 Profil Komunitas Penggerak Literasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara


menggelar lapak baca dan kelas kepenulisan, memperkenalkan
ulang permainan tradisional, dan menjelaskan pentingnya
mata uang pada masyarakat daerah 3T. Bersamaan dengan itu
KJN juga menggelar lapak baju bekas sebagai salah satu solusi
untuk memberikan bantuan alat sekolah kepada para siswa dan
sembako kepada masyarakat kurang mampu.

Komunitas Ladang
Komunitas ini didirikan oleh Syafril Teha Noer pada 2001 di Kota
Samarinda (Kalimantan Timur). Mencatatkan diri berkarakter
sebagai taman bacaan masyarakat (TBM). Sudah memiliki
struktur organisasi bahkan juga sudah memiliki akta yang
menyatakan bahwa komunitas sudah terdaftar sebagai yayasan
resmi. Struktur organisasi komunitas ini sudah baku dan sudah
memiliki AD/ART. Komunitas memiliki ruang kegiatan serta
ruang perpustakaan dengan 200 koleksi buku.
Motivasi berdirinya komunitas adalah kurangnya wadah
berkumpul para pelaku seni budaya dan sosial di Kalimantan
Timur, khasnya Samarinda. Komunitas Ladang memiliki
komitmen dalam bidang fasilitasi dan inisiasi tempat berkumpul
para pegiat sastra dan seni. Mereka memiliki filosofi gardu
yang bebas dari sekat etnik. Ladang berusaha menyediakan
ruang publik literasi sebagai dorongan gemar membaca bagi
masyarakat. Komunitas Ladang beberapa kali menghadirkan
W.S. Rendra ke Samarinda dan pernah membuat acara bertajuk
“Rendra Muhibbah”. Kegiatan lain yang cukup besar yang
pernah dilakukan adalah workshop senirupa bersama Ong Hari
Wahyu. Komunitas ini pernah menerbitkan buku, yaitu Senopati
Awang Long (novel Herman Salam) dan Rimba Kaban (novel
Syafril Teha Noer).

KANTOR BAHASA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 17


Komunitas Literasi Patrick Kellan
KL-PK Wilayah Kalimantan dan Sulawesi didirikan pada
September 2022 di Balikpapan (Kalimantan Timur). Komunitas
Literasi Patrick Kellan (KL-PK) adalah Komunitas Literasi
berskala nasional yang didirikan oleh Patrick Kellan.
Patrick Kellan telah menerbitkan beberapa karya dan karya
fenomenalnya adalah Moral Code. KL-PK Korwil Kalimantan
saat ini dipegang oleh Nony Vinna. Komunitas yang bergerak
di kegiatan pojok baca buku ini memiliki anggota sejumlah 21
orang dan pengurus sejumlah 13 orang. Anggota Komunitas
literasi berasal dari kalangan masyarakat umum.
KL-PK bergerak di bidang literasi baca-tulis. Aktivitas
utama KL-PK adalah pojok baca di teras rumah. Kegiatan pojok
baca gratis yang dilaksankan di teras rumah masing-masing
anggota secara bergantian. Hal ini dapat dimaklumi karena
KLPK belum memiliki tempat pertemuan yang permanen
untuk anggotannya. KL-PK juga bergerak untuk mengenalkan
komunitas ke beberapa sekolah untuk mengajak menggiatkan
ekstra kurikuler menulis di sekolah dan mengaktifkan mading
di sekolah.

Komunitas Penggiat Literasi GARIZ MTsN Samarinda


Komunitas ini berdiri di Samarinda (Kalimantan Timur)
pada tahun 2021. Komunitas berbasis sekolah ini merupakan
penggabungan para pegiat ekskul literasi, mading, dan jurnalistik
di MTsN Samarinda. Komunitas Penggiat Literasi GARIZ sering
menyelenggarakan kegiatan pelatihan untuk meningkatkan
kompetensi/keterampilan anggota dan masyarakat sekitar.
Berbagai program pelatihan dilakukan oleh komunitas, seperti
menulis cerpen, menulis kisah inspiratif, pelatihan menulis
berita, menulis esai, dan menulis puisi. Beberapa anggota
komunitas telah menelorkan prestasi dalam beberapa lomba
kepenulisan dan kesastraan. Komunitas juga telah menerbitkan

18 Profil Komunitas Penggerak Literasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara


tiga buah buku berupa dua antologi cerpen dan satu antologi
esai.

Literasi Penekindi Debaya


Komunitas berkarakter TBM ini didirikan oleh Amral di
Nunukan (Kalimantan Utara) pada 2017. Komunitas belum
memiliki akta, tetapi sudah memiliki struktur kepengurusan
yang jelas. Anggotanya berjumlah 21. Koleksi pustakanya
140. Kegiatan utamanya adalah belajar dan berbagi. Cakupan
kegiatan Literasi Penekindi Debaya meliputi literasi baca-
tulis, literasi numerasi, lierasi kebudayaan dan kewargaan.
Komunitas ini juga menghasilkan beberapa kerajinan tangan.
Saat ini anggota komunitas berjumlah 67.

Literasi Tinta Dakwah Kaltim


Komunitas ini didirikan oleh Mawar Sari, S.Pd. di Samarinda
(Kalimantan Timur) pada 2021. Komunitas b erkarakter pojok
baca buku dan komunitas menulis ini belum memiliki akta.
Struktur kepengurusan ada. Koleksi pustaka komunitas ini saat
ini berjumlah 100. Kegiatan yang dilakukan adalah menulis buku
dan melakukan pelatihan dalam bidang kepenulisan. Produk
dari komunitas ini adalah buku dan lukisan.

Macandahan (Taman Bacaan dan Rumah Latihan)


Komunitas ini didirikan oleh Muhammad Sadli (Ali Sadli Salim)
pada tahun 2012 di Samboja, Kutai Kartanegara (Kalimantan
Timur). Menurut pendirinya, komunitas ini tidak memiliki
struktur organisasi dikarenakan hanya dikelola sendiri.
Komunitas ini juga tidak berbadan hukum dan tidak memiliki
AD/ART. Dalam menjalankan kegiatannya, komunitas ini
dijalankan oleh pegiat dan relawan sebagai panitia kecil.
Ada beberapa jenis kegiatan yang dijalankan dalam
komunitas ini, yaitu sastra, literasi, pertanian, english club,

KANTOR BAHASA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 19


dan lain-lain. Saat ini, mancandahan sedang menjajaki bidang
penerbitan untuk mengembangkan kegiatan komunitas.
Komunitas ini juga mengikuti kegiatan literasi yang diadakan
oleh pihak lain, yaitu lomba pembacaan dan penciptaan puisi
yang diselenggarakan oleh Yayasan Hari Puisi Indonesia.
Penghargaan yang pernah diperoleh adalah Penghargaan Poster
Terbaik pada Perayaan Hari Puisi Indonesia pada tahun 2017.
Karya yang pernah dihasilkan oleh komunitas dan anggota
komunitas berupa buku adalah antologi puisi Sujud Sebelas
Bintang oleh Khalish Abniswarin, antologi puisi Batumbang
Apam oleh Khalish Abniswarin, antologi puisi Nang Tabayang
Nang Taganang oleh Hasan Aspahani, antologi puisi Tukang
Kebun Kata: Bailang oleh Ali Sadli Salim. Selain karya berupa
buku ada juga video-video pembacaan puisi, kaligrafi, dan hasil
dari pertanian dan peternakan.

Nulis Buku Club (NBC) Balikpapan


NBC Balikpapan didirikan oleh Annisa Fitri Viramisyah
di Balikpapan (Kalimantan Timur) pada 11 Maret 2013.
Terbentuknya NBC di beberapa daerah di Indonesia merupakan
pendukung gerakan menulis dari nulisbuku.com. NBC didirikan
karena banyak penulis yang tidak bisa menembus penerbit mayor
dan belum mengenal penerbitan mandiri (indie). Visi dan misi
komunitas adalah memperkenalkan tentang penerbitan indie
dan mendukung para penulis pemula yang ingin menerbitkan
bukunya secara mandiri.
NBC adalah komunitas terbuka yang boleh diikuti oleh
siapa pun. NBC Balikpapan merupakan komunitas literasi,
kepenulisan, dan konsultan penerbitan secara mandiri. Sejauh
ini sudah ada 3 buku yang diterbitkan dibawah pengelolaan NBC
Balikpapan, yakni Waktu Untuk Merindu (diterbitkan secara indie
melalui nulisbuku.com), Julak Acai dan Suster Maria (diterbitkan
secara indie melalui nulisbuku.com), Salome dan Orang-Orang

20 Profil Komunitas Penggerak Literasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara


Balikpapan (bekerjasama dengan penerbit RIMedia), dan Rehat
karya Arief Er Rachman (bekerja sama dengan Heart and Soul
Publisher).

Primabaca
Komunitas ini berdiri sejak 1991 di Kutai Timur (Kalimantan
Timur). Berkarakter perpustakaan khusus. Saat ini diketuai
oleh Misnawati. Komunitas ini berada di bawah yayasan YPPSB
(Yayasan Pendidikan Prima Swarga Bara) Sangatta. Sebagai
perpustakaan khusus, koleksi bukunya sudah mencapai 4000.
Anggotanya mencapai 2000. Meskipun berkarakter perpustakaan
khusus, cakupan kegiatannya meliputi literasi baca-tulis, literasi
numerasi, literasi digital, literasi finansial, literasi sains, litearsi
kebudayaan dan kewargaan. Di antara kegiatan literasi yang
dilakukan adalah mendongeng.

PTIC 2M
PTIC adalah singkatan dari Perkumpulan Teacherpreneur
Indonesia Cerdas. Komunitas ini berdiri pada 2021 di Balikpapan
(Kalimantan Timur). Diketuai oleh Masdiana, PTIC 2M berupaya
menjadi wadah berkarya bagi seluruh anggota PTIC di Kaltim,
terutama para Pengurus PTIC Kaltim dan Pengurus Daerah
PTIC. Mayoritas pengurus sudah terbiasa menulis dan berkarya
sebelumnya. Aktivitas utama komunitas adalah menulis dan
membukukan karya. Komunitas juga menggelar diskusi-diskusi
kepenulisan.

Rumah Baca Jendela Dunia


Komunitas berkarakter TBM ini didirikan oleh Farida Musafaatin
di Samarinda (Kalimantan Timur) pada 2019. Komunitas belum
memiliki akta. Jumlah anggotanya adalah 47. Cakupan kegiatan
meliputi literasi baca-tulis, literasi sains, literasi kebudayaan dan
kewargaan. Kegiatannya adalah bimbingan belajar gratis dan

KANTOR BAHASA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 21


membaca buku untuk anak. Selain itu, diadakan juga kegiatan
membuat karya dari barang bekas. Produk yang sudah dihasilkan
adalah kerajinan tangan berupa bros, penjepit rambut, tabungan
dari botol, dan botol kaca yang dilukis.
Komunitas ini memiliki perpustakaan dengan oleksi
pustaka berjumlah 215. Beberapa perusahaan membantu
penyediaan kelengkapan perpustakaan, yaitu PT Bukit Baiduri
Energi (BBE), PT Hayyu Pratama Kaltim (HPK), dan PT Gerbang
Daya Mandiri (GDM). Selain itu, komunitas juga menerima
donasi buku dari Yayasan Mahardika Indonesia, Penerbit
Intishar, Penerbit Pusaka, dan Penerbit Litara.

Rumah Baca Taka KTT


Komunitas ini merupakan pojok baca buku dan tempat pelatihan.
Berdiri pada 2013 di Tana Tidung (Kalimantan Utara). Pendirinya
Muhammad Azni. Komunitas ini akan mengusahakan banyak
pojok baca dan banyak titik perpustakaan keliling. Koleksi
pustaka komunitas berjumlah 300. Cakupan kegiatan meliputi
literasi baca-tulis, literasi digital, literasi finansial, literasi
kebudayaan dan kewargaan. Di antara kegiatan rutinnya
adalah bimbingan baca-tulis dan kursus komputer. Komunitas
ini pernah mendapat penghargaan Satu Indonesia Award
pada bidang pendidikan. Komunitas juga pernah menerbitkan
antologi puisi. Komunitas ini sudah memiliki akta resmi.
Kepengurusan dikerjakan oleh 3 orang sedangkan anggota
komunitas berjumlah 55.

Rumah Kebun Squad


Merupakan komunitas literasi yang berada di Kabupaten Kutai
Timur (Kalimantan Timur). Komunitas diketuai oleh Abdul
Muzh’af Suriadi, A.Md. Komunitas ini berkarakter bentuk Taman
Bacaan Masyarakat. Komunitas ini dibangun sebagai sarana
bagi generasi muda dalam menyalurkan aspirasi, semangat,

22 Profil Komunitas Penggerak Literasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara


pemikiran untuk perbaikan linkungan, pengembangan SDM
serta berusaha mengubah paradigma masyarakat Kutai Timur
terhadap Kampung Kajang (secara kebetulan komunitas ini
berada di lingkungan yang dipenuhi oleh kafe dan rawan
aktivitas maksiat). Komunitas literasi ini telah memiliki legalitas
melalui akta notaris serta memiliki struktur organisasi untuk
memperkuat keorganisasian. Pengurus Rumah Kebun Squad
berjumlah 39 orang dan keanggotaannya diisi oleh elemen-
elemen pemuda yang memiliki kesamaan pandangan untuk
memajukan Kampung Kajang.
Komunitas Rumah Kebun Squad memiliki perpustakaan.
Perpustakaan saat ini diisi oleh kurang lebih 800 buku dengan
koleksi melingkupi novel, buku islami, kamus, ensiklopedia,
cerpen anak, buku paket sekolah, dan komik. Beragam aktivitas
literasi telah dilaksanakan, seperti membuat keripik berbahan
hasil tani di linkungan sendiri, membuka lapak baca, dan
bermain dengan masayrakat. Komunitas juga memiliki kegiatan
rutin, yaitu Posyandu Remaja, LEM (Lingkar Etam Mengasah),
dan membaca dan bermain setiap minggu pagi.

Rumah Literasi Kreatif Bunga Kertas


Komunitas ini adalah komunitas literasi yang berada di Samboja,
Kutai Kartanegara (Kalimantan Timur). Komunitas ini diketuai
oleh Walrina. Rumah Literasi Kreatif Bunga Kertas bergerak
sebagai taman bacaan masyarakat, perpustakaan keliling, dan
pojok baca buku. Rumah Literasi Kreatif Bunga Kertas berdiri
di bawah Yayasan Rumah Literasi Kreatif dan telah memiliki
struktur organisasi untuk memperkuat keorganisasian. Pengurus
Rumah Literasi Kreatif Bunga Kertas saat ini berjumlah 6 orang
dan keanggotaan berjumlah 50 orang. Anggota komunitas diisi
oleh kalangan siswa, mahasiswa, guru, dan masyarakat umum.
Komunitas memiliki perpustakaan dengan koleksi berjumlah
1500 judul buku dengan 1550 eksemplar. Koleksi melingkupi

KANTOR BAHASA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 23


buku dongeng, novel, cerpen, dan buku pendidikan. Beragam
aktivitas komunitas literasi telah dilaksanakan, seperti kegiatan
membaca dan menulis, pelatihan konten kreator, pelatihan
hidroponik, dan pelatihan-pleatihan lainnya. Beberapa
penghargaan telah berhasil diraih oleh komunitas, seperti
Penghargaan Kategori Gold untuk Indonesia CSR Award 2020
dan Penghargaan Kategori Gold dalam ISDA (Indonesian
Suistainabilty Development Award) Tahun 2021.

Rumah Literasi Thejannahansam


Komunitas ini berkarakter komunitas menulis. Didirikan oleh
Andi Novitasari di Kutai Kartanegara (Kalimantan Timur) pada
2019. Cakupan kegiatan komunitas ini adalah literasi baca-
tulis, literasi numerasi, literasi digital, literasi finansial, literasi
kebudayaan dan kewargaan. Di antara kegiatannya adalah
belajar menulis dan seminar pengembangan diri. Komunitas
ini menekankan untuk membuat karya sesama anggota dan
menjualnya bersama-sama. Kiat untuk menghidupi komunitas
adalah dengan mengadakan pelatihan-pelatihan berbayar.
Komunitas ini belum memiliki akta.

Rumah Qur’an dan Rumah Baca Ridho Ilahi


Komunitas ini sudah memiliki akta yang menyatakan bahwa
komunitas literasi sudah terdaftar secara resmi. Berkedudukan
di Samarinda (Kalimantan Timur), komunitas ini didirikan
pada 2014 oleh Haziah. Karakternya adalah TBM dan memiliki
koleksi pustaka berjumlah 1000. Berkomitmen memberikan
pendidikan gratis baca Al-Qur-an dan melakukan gerakan
gemar membaca buku. Mitra yang terjalin sudah lebih dari 5.
Cakupan kegiatannya adalah literasi baca-tulis, literasi numerasi,
literasi digital, dan literasi sains. Di antara kegiatan komunitas
ini adalah pesta buku dan pentas seni, kelas belajar menulis,
membaca nyaring, dan challenge membaca buku anak. Beberapa

24 Profil Komunitas Penggerak Literasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara


kali meraih prestasi dalam beberapa lomba, misalnya Omatiq
(Olimpiade Matematika dan Al Qur’an), Lapatra Dinamic, dan
lain-lain. Di antara karya dari komunitas adalah membuat kursi
dari botol bekas.

Rumah Seni Nirmana


Rumah Seni Nirmana didirikan oleh Sophia Andayani di
Balikpapan (Kalimantan Timur) pada 2017. Berkarakter pojok
baca buku dan tempat pelatihan. Komunitas ini belum memiliki
akta. Kepengurusan dilakukan oleh 4 orang. Cakupan kegiatan
meliputi literasi baca-tulis, literasi digital, literasi kebudayaan
dan kewargaan. Kegiatan rutinnya adalah kelas kreatif sharing
session dengan menghadirkan mentor atau ahli di bidang
tertentu. Di antara kegiatan yang pernah dilakukan adalah
pelatihan hak intelektual untuk seniman, pameran, talkshow,
kelas menulis, pelatihan sulam tumpar. Komunitas ini juga
menghasilkan kerajinan tangan. Saat pencatatan ini anggota
komunitas berjumlah 45 dan koleksi pustaka berjumlah 1500.
Komunitas juga melakukan kerjasama dengan beberapa mitra.
Rumah Seni Nirmana memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).
Rumah Seni Nirmana bercita-cita menjadi rumah kedua bagi
semua pelaku industri kreatif di Balikpapan serta menjadi rumah
terpadu untuk para pelaku seni di Balikpapan untuk melahirkan
karya seni. Komunitas ini melaksanakan kegiatan bersastra dan
literasi. Kegiatan bersastra dan berliterasi yang dilakukan adalah
Pustaka 38. Pustaka 38 merupakan forum diskusi. Rumah Seni
Nirmana membuka cafe library.

Samarinda Design Hub


Komunitas ini berdiri di Samarinda (Kalimantan Timur).
Didirikan dan dipimpin oleh Ramadhan S. Pernyata, komunitas
yang mewadahi para desainer di Samarinda ini ingin menciptakan
ekosistem kreatif bagi para desainer. Untuk hal tersebut, aksi-

KANTOR BAHASA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 25


aksi yang bisa dilakukan adalah mengadakan pameran bersama,
menumpahkan gagasan kreatif ke dalam publikasi buku secara
berkala, dan melakukan berbagai workshop. Komunitas ini sudah
berhasil menerbitkan 3 buku berkaitan dengan desain dengan
tema Samarinda dan Kalimantan Timur. Selain itu, komunitas
juga membuat vlog dan tayangan youtube. Samarinda Design
Hub telah dua kali melaksanakan pameran dan telah memiliki
32 episode podcast.

Sanggar Sastra Remaja Indonesia (SSRI) Samarinda


Komunitas ini berdiri di Samarinda (Kalimantan Timur)
sejak 2005. Komunitas berkarakter komunitas menulis atau
komunitas sastra ini saat ini diketuai oleh Fitriani Um Salva. Saat
ini komunitas sedang mengalami kendala regenerasi anggota.
Kegiatan yang pernah dilakukan adalah menerbitkan buku,
memberikan motivasi kepenulisan ke beberapa sekolah atau
pesantren, dan wisata literasi. Komunitas belum memiliki akta.
Produk yang pernah dihasilkan adalah antologi cerpen remaja
Sayap Baruku Seperti Bintang.
SSRI berusaha memberikan semangat para remaja untuk
bersastra. Remaja mempunyai potensi untuk menghasilkan
karya sastra. SSRI mempunyai visi dan misi menyiapkan
sastrawan berkualitas dalam regenerasi sastrawan Kalimantan
Timur, khususnya di Samarinda. SSRI sedang mencoba untuk
menggiatkan kembali kegiatan bersastra sehingga dapat
melahirkan sastrawan baru.

Sanggar Seni dan Budaya Benaung Kalimantan Timur


Sanggar Seni dan Budaya Benaung Kalimantan Timur didirikan
di Samarinda (Kalimantan Timur) pada 7 Maret 2021. Pendirinya
adalah Selamat Said Sanib. Berdirinya komunitas Sanggar Seni
dan Budaya Benaung dilatarbelakangi oleh adanya sekumpulan
seniman dari berbagai komunitas yang meminta difasilitasi

26 Profil Komunitas Penggerak Literasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara


wadah berekspresi dan berkreativitas dalam mengembangkan
seni dan budaya di Kaltim. Oleh karena itu wadah ini diberi
nama “Benaung”. Komunitas ini telah berbadan hukum,
yaitu memiliki izin operasional dari Dinas Kebudayaan Kota
Samarinda dan akta notaris (dari Lembaga Visioner Kalimantan
Timur). Komunitas ini bergerak di bidang sastra, pertunjukan,
diskusi, dan seminar.

Sanggar Seni Perintis (SASENTIS)


Sanggar Seni Perintis didirikan oleh Rahmad Azazi Rohmantoro
pada 30 Juli 2014 di Samarinda (Kalimantan Timur). Sasentis
mempunyai visi memberikan fasilitas bersastra dan berkesenian
yang lengkap, nyaman, dan berkualitas untuk meningkatkan
minat bersastra dan berkesenian. Misi Sasentis adalah (1)
meningkatkan mutu pendidikan anak-anak, (2) mengasah
kreativitas anak anak, (3) menambah wawasan dan pengetahuan
anak-anak, (4) membangun budaya bersastra di kalangan
masyarakat, khususnya anak-anak, dan (5) menyediakan ruang
bersastra dan kesenian yang nyaman.
Sejak tahun 2020 Sasentis sudah secara resmi tercatat pada
akta notaris. Dari awal terbentuk hingga saat ini di tahun 2021
jumlah anggota dari sasentis berjumlah 55 orang. Dalam rentang
waktu 2014—2022, komunitas ini memiliki banyak kegiatan
dalam bidang sastra dan literasi. Kegiatan bersastra pada
komunitas berupa pelatihan menulis puisi, menulis naskah
drama dan pementasan drama. Kegiatan bersastra di komunitas
rutin dilakukan sebulan sekali dan dua kali dalam setahun
berupa pementasan dan diskusi tentang sastra. Komunitas ini
juga menerbitkan naskah drama dan buku antologi puisi.

Taman Baca Iqro


Didirikan oleh Rachmawati pada 2015 di Samarinda (Kalimantan
Timur). Komunitas ini berkarakter taman baca (TBM) dan

KANTOR BAHASA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 27


sanggar seni. Komunitas belum memiliki akta, tetapi mendapat
surat rekomendasi sebagai taman baca dari Dinas Pendidikan
Kota Samarinda dan sebagai sanggar seni dari Dinas Kebudayaan
Kota Samarinda pada 2017. Struktur kepengurusan tersusun jelas.
Anggota komunitas mencapai 54. Mitra lebih dari 5. Kegiatan yang
dilakukan komunitas adalah pelatihan menulis, membuat video,
membatik, kreativitas berbahan limbah. Selain itu, komunitas
juga sering menggelar pertemuan penulis dan beberapa kali
mengikuti kegiatan hari besar nasional dan pentas seni. Di antara
prestasinya adalah dalam Lomba Pengelolaan TBM Tingkat
Kota, Lomba Pengelola TBM Tingkat Provinsi, Lomba TBM
Kreatif dan Rekreatif, Lomba Film Pendek, Festival Sape, Festival
Mulawarman, Festival Mahakam. Buku yang pernah diterbitkan
adalah buku antologi anak-anak TBM. Menghasilkan juga karya
kreatif berbahan limbah dan video edukasi.

TBM Gospen Lopito


Komunitas ini berkarakter TBM dan sedang melakukan
pengembangan sudut baca. Didirikan oleh Nahwan pada
2014 di Samarinda (Kalimantan Timur). Cakupan kegiatannya
adalah literasi baca-tulis dan literasi finansial. Selain melakukan
pelatihan baca-tulis dan menyelenggarakan perpustakaan
jalanan, komunitas ini juga mengelola kebun singkong. Koleksi
pustakanya berjumlah 800. Komunitas ini sudah memiliki akta
yang menyatakan bahwa komunitas literasi sudah terdaftar
sebagai komunitas resmi. Mitra yang terjalin sudah lebih dari 5.

TBM Pena dan Buku


Komunitas ini berdiri di Balikpapan (Kalimantan Timur) pada
28 Oktober 2016. Pena dan Buku adalah Taman Baca Masyarakat
yang berlokasi di komplek pasar. Komunitas ini menjadi
ruang baca, tempat penitipan buku, dan tempat jual beli buku.

28 Profil Komunitas Penggerak Literasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara


Didirikan, dikelola, dan dibiayai secara mandiri oleh Yusna
Naim dan Rinnelya Agustien.
Pena dan Buku memiliki program Selasar (Sharing
Pengalaman di Pasar) yakni kegiatan diskusi bersama narasumber
yang berpengalaman di bidangnya. Seiring perjalanan, Pena dan
Buku akhirnya tumbuh menjadi pusat kegiatan literasi di Pasar
Klandasan. Beragam kegiatan diadakan mulai dari membaca
bersama, mendongeng, belajar melukis bagi anak anak, dan
pentas musik Lorong Pasar. Pengunjung dan penikmat Pena dan
Buku adalah anak anak di sekitar lingkungan pasar, pedagang
di pasar, dan anak anak muda.

Teman Menulis Balikpapan (TEMU)


Teman Menulis Balikpapan (Temu) didirikan oleh Ayu
Emiliandini di Balikpapan (Kalimantan Timur), 19 Juli 2019.
Latar belakang berdirinya Temu adalah karena sulitnya
belajar menulis sendirian. Temu ingin membersamai penulis-
penulis pemula yang baru mau memulai langkah pertama.
Temu memberikan ilmu serta pengetahuan dalam bidang
kepenulisan, mengadakan forum-forum diskusi kepenulisan,
melahirkan karya-karya penulis Balikpapan (terutama yang
dapat mengangkat budaya lokal), dan menjadi pusat pelatihan
bagi penulis pemula maupun professional.
Temu merupakan komunitas kepenulisan, bergerak dalam
penciptaan/penulisan, yang nantinya anggota akan diarahkan
untuk menjadi penulis buku dan menerbitkan buku. Temu
mengadakan coaching clinic kelas kecil bagi penulis pemula yang
ingin berkonsultasi. Kegiatan ini diharapkan bisa menjawab
keresahan para penulis di Balikpapan yang tidak memiliki
wadah untuk bertemu dan saling berinteraksi, rendahnya minat
literasi dari masyarakat umum, kesulitan untuk bertukar ide
dengan sesama penulis, dan masih banyak lagi.

KANTOR BAHASA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 29


TerAksara
Komunitas TerAksara didirikan 14 Juli 2021 di Samarinda
(Kalimantan Timur) oleh Endry Sulistyo. Komunitas ini ingin
menjadi wadah baca, diskusi, cipta kreatif seni, sastra, dan budaya
di Bumi Etam. Komunitas akan hadir untuk menyediakan buku
dan ruang baca bagi masyarakat, fasilitasi forum diskusi seni,
sastra, dan budaya bagi masyarakat, dan fasilitasi penciptaan
karya seni, sastra, dan budaya.
Komunitas yang tergolong baru ini belum memiliki
AD/ART. Sementara ini anggotanya masih sepuluh orang
yang berusia 23 sampai 43 tahun. Kegiatan rutin komunitas
adalah PodCastra, yakni siniar atau podcast tentang sastra yang
menghadirkan narasumber berkompeten.

Tirtonegoro Foundation
Komunitas berkarakter TBM dan komunitas seni ini didirikan
oleh Rahmad Azazi Rhomantoro di Samarinda (Kalimantan
Timur) pada 2017. Meskipun belum memilik akta, komunitas
ini sudah memiliki struktur kepengurusan yang lengkap.
Anggota komunitas berjumlah 25. Mitra yang diajak bekerja
sama lebih dari 5. Komunitas berkomitmen untuk membangun
budaya baca di kalangan masyarakat khususnya anak-anak.
Komunitas akan menyediakan ruang baca yang nyaman untuk
tempat menambah wawasan dan pengetahuan sekaligus tempat
mengasah kreativitas. Anggota komunitas ini sering berunjuk
gigi dalam berbagai even pertunjukan (tari, teater, sastra). Mereka
juga membuat rekaman musik dan film pendek. Kegiatan lain
dari komunitas adalah pendidikan bahasa Inggris, seni peran,
tari, make-up, wedding organizer, dan pelatihan da’i. Produk dari
komunitas utamanya adalah berbagai macam pertunjukan.
Koleksi pustaka dari komunitas ini berjumlah 300.

30 Profil Komunitas Penggerak Literasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara


Umak Communal Space
Komunitas ini berdiri di Balikpapan (Kalimantan Timur),
berkarakter pojok baca. Pendiri komunitas adalah Lovi Gustian.
Keberadaannya belum ditopang oleh struktur kepengurusan
yang baku meskipun memiliki relawan sekitar 5 orang. Komunitas
berdiri pada 2020 dan belum memiliki akta resmi. Komunitas
memiliki kegiatan unggulan yaitu “Malam Puisi”. Kegiatan
lainnya adalah diskusi dan nonton film dokumenter. Cakupan
kegiatannya meliputi literasi baca-tulis, literasi kebudayaan,
dan literasi kewargaan. Menyatakan tidak memiliki mitra resmi
masih selalu mencoba untuk membangun jaringan. Komunitas
ini memiliki perpustakaan dengan koleksi buku sejumlah 300.
Dalam hal kunjungan, termasuk yang sering dikunjungi oleh
masyarakat. Hal ini barangkali disebabkan oleh adanya kedai
kopi yang dimiliki oleh pemilik komunitas. Keberadaan kedai
kopi tersebut sekaligus menjadi sarana untuk menghidupkan
kegiatan.

Etno Institute
Komunitas ini berdiri Sendawar, Kutai Barat (Kalimantan Timur)
pada 28 November 2011. Pendirinya adalah Fidelis Nyongka
dan kawan-kawan. Latar belakang pendiriannya bermula dari
kegelisahan terhadap memudarnya kebudayaan dan kearifan
lokal suku Dayak Benuaq dan Tonyooi di Kutai Barat. Komunitas
yang berkarakter lembaga riset lokal ini sudah dilegalkan dengan
akta notaris..Etno Institute bergerak mengadakan riset budaya
serta mendokumentasi dan mempublikasi budaya dan kearifan
lokal baik dalam bentuk buku, visual, maupun audio visual.
Dalam perjalanannya Etno Institute banyak melakukan
kerja sama untuk riset, penulisan buku, dan pelatihan-pelatihan
terkait dengan BAPPEDA Kutai Barat, Dinas Pariwisata dan
kebudayaan Kutai Barat, Dinas Pendidikan, dan sebagainya.
Beberapa kegiatan yang pernah dilaksanakan oleh Etno Institute

KANTOR BAHASA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 31


adalah pelatihan penulisan/jurnalistik berbasis kearifan lokal di
Kutai Barat, pelatihan fotografi dan pembuatan film dokumenter
berbasis kearifan lokal, dan studi banding peternakan dan
pengolahan sampah terpadu.

32 Profil Komunitas Penggerak Literasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara

You might also like