Professional Documents
Culture Documents
Penanggung jawab:
Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur
Redaktur:
Aminudin Rifai (Amien Wangsitalaja)
Editor:
Dwi Hariyanto, Ali Kusno, Pandu Pratama Putra, Tantra Alimi
Sekretariat:
Rahmad Hidayat, Suparti
Penerbit:
Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur
Jalan Batu Cermin 25 Sempaja Utara, Samarinda Utara,
Samarinda 75119
Telepon/Faksimile (0541)250256
KKLP Literasi
Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur
Salam literasi,
Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur
Sekapur Sirih................................................................................... ii
Pengantar Kepala Kantor Bahasa
Provinsi Kalimantan Timur.......................................................... iv
Daftar Isi............................................................................................ v
Buku Etam
Komunitas Pecinta Buku dan Perpustakaan
Buku Etam berdiri di Samarinda (Kalimantan Timur) pada 2010.
Pendiri komunitas ini adalah Syafruddin Pernyata, M. Taufik,
dan R.M. Sunny. Misi pendirian adalah untuk penggalakan minat
baca dan penggalakan semangat memperhatikan dan mencintai
buku dan perpustakaan. Komunitas ini pernah memiliki
akta pendirian resmi dari notaris. Struktur kepengurusannya
termasuk baku.
Sebagai komunitas pecinta buku dan perpustakaan,
Buku Etam memosisikan diri sebagai stageholder dari Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kalimantan Timur. Pada
sekitar 2010—2012 Buku Etam beberapa kali menjadi pelaksana
kegiatan yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Kalimantan
Timur, misalnya Workshop Peningkatan Kapasitas Kepala
Sekolah dan Workshop Penulisan LKS bagi Guru. Tahun 2022
Buku Etam dipercaya oleh Dinas Perpustakaan dan Perpustakaan
Daerah Kalimantan Timur untuk menjadi pelaksana kegiatan
Inkubator Literasi Kaltim 2022. Sementara itu, kegiatan-kegiatan
mandiri yang pernah dilakukan oleh komunitas ini adalah
diskusi buku, jumpa penulis, dan kampanye literasi ke sekolah.
Saat ini Buku Etam diketuai oleh Juni Parjiati.
Enggang Jagad
Komunitas ini didirikan oleh Karyani Tri Tialani pada 2018
di Berau (Kalimantan Timur). Berkarakter pojok baca buku,
komunitas ini memiliki 100 koleksi buku. Visinya adalah
meningkatkan minat baca dan mempromosikan bahan bacaan.
Kampus Cerita
Komunitas Kampus Cerita didirikan oleh Junius Andria
Kesumawati pada 18 Agustus 2018 di Sangatta, Kutai Timur
(Kalimantan Timur). Kampus Cerita diharapkan menjadi
wadah belajar literasi bagi pemuda Sangatta. Minat pemuda
pada menulis dan menerbitkan buku memotivasi pendirian
komunitas ini.
Kerani Budaya
Kerani Budaya berdiri di Samarinda (Kalimantan Timur) pada 2
Oktober 2022. Didirikan oleh enam dosen FIB Unmul. Anggota
komunitas adalah para dosen dan peneliti bidang ilmu budaya.
Komunitas ini didirikan berangkat dari kesadaran tentang
urgensi data untuk kebutuhan riset dan ilmu pengetahuan.
Penyediaan data, utamanya data bidang budaya, masih minim
di Kalimantan Timur. Kerani Budaya hadir untuk mengatasi itu.
Komunitas memiliki visi yang jauh lebih panjang dengan kerja-
kerja mengkliping. Komunitas membuka diri untuk semua pihak
yang berkepentingan dengan data yang dikumpulkan. Komunitas
menyediakan data untuk analis kebijakan atau untuk pekerja seni
budaya yang sedang melakukan pekerjaan berbasis riset.
Komunitas Ladang
Komunitas ini didirikan oleh Syafril Teha Noer pada 2001 di Kota
Samarinda (Kalimantan Timur). Mencatatkan diri berkarakter
sebagai taman bacaan masyarakat (TBM). Sudah memiliki
struktur organisasi bahkan juga sudah memiliki akta yang
menyatakan bahwa komunitas sudah terdaftar sebagai yayasan
resmi. Struktur organisasi komunitas ini sudah baku dan sudah
memiliki AD/ART. Komunitas memiliki ruang kegiatan serta
ruang perpustakaan dengan 200 koleksi buku.
Motivasi berdirinya komunitas adalah kurangnya wadah
berkumpul para pelaku seni budaya dan sosial di Kalimantan
Timur, khasnya Samarinda. Komunitas Ladang memiliki
komitmen dalam bidang fasilitasi dan inisiasi tempat berkumpul
para pegiat sastra dan seni. Mereka memiliki filosofi gardu
yang bebas dari sekat etnik. Ladang berusaha menyediakan
ruang publik literasi sebagai dorongan gemar membaca bagi
masyarakat. Komunitas Ladang beberapa kali menghadirkan
W.S. Rendra ke Samarinda dan pernah membuat acara bertajuk
“Rendra Muhibbah”. Kegiatan lain yang cukup besar yang
pernah dilakukan adalah workshop senirupa bersama Ong Hari
Wahyu. Komunitas ini pernah menerbitkan buku, yaitu Senopati
Awang Long (novel Herman Salam) dan Rimba Kaban (novel
Syafril Teha Noer).
Primabaca
Komunitas ini berdiri sejak 1991 di Kutai Timur (Kalimantan
Timur). Berkarakter perpustakaan khusus. Saat ini diketuai
oleh Misnawati. Komunitas ini berada di bawah yayasan YPPSB
(Yayasan Pendidikan Prima Swarga Bara) Sangatta. Sebagai
perpustakaan khusus, koleksi bukunya sudah mencapai 4000.
Anggotanya mencapai 2000. Meskipun berkarakter perpustakaan
khusus, cakupan kegiatannya meliputi literasi baca-tulis, literasi
numerasi, literasi digital, literasi finansial, literasi sains, litearsi
kebudayaan dan kewargaan. Di antara kegiatan literasi yang
dilakukan adalah mendongeng.
PTIC 2M
PTIC adalah singkatan dari Perkumpulan Teacherpreneur
Indonesia Cerdas. Komunitas ini berdiri pada 2021 di Balikpapan
(Kalimantan Timur). Diketuai oleh Masdiana, PTIC 2M berupaya
menjadi wadah berkarya bagi seluruh anggota PTIC di Kaltim,
terutama para Pengurus PTIC Kaltim dan Pengurus Daerah
PTIC. Mayoritas pengurus sudah terbiasa menulis dan berkarya
sebelumnya. Aktivitas utama komunitas adalah menulis dan
membukukan karya. Komunitas juga menggelar diskusi-diskusi
kepenulisan.
Tirtonegoro Foundation
Komunitas berkarakter TBM dan komunitas seni ini didirikan
oleh Rahmad Azazi Rhomantoro di Samarinda (Kalimantan
Timur) pada 2017. Meskipun belum memilik akta, komunitas
ini sudah memiliki struktur kepengurusan yang lengkap.
Anggota komunitas berjumlah 25. Mitra yang diajak bekerja
sama lebih dari 5. Komunitas berkomitmen untuk membangun
budaya baca di kalangan masyarakat khususnya anak-anak.
Komunitas akan menyediakan ruang baca yang nyaman untuk
tempat menambah wawasan dan pengetahuan sekaligus tempat
mengasah kreativitas. Anggota komunitas ini sering berunjuk
gigi dalam berbagai even pertunjukan (tari, teater, sastra). Mereka
juga membuat rekaman musik dan film pendek. Kegiatan lain
dari komunitas adalah pendidikan bahasa Inggris, seni peran,
tari, make-up, wedding organizer, dan pelatihan da’i. Produk dari
komunitas utamanya adalah berbagai macam pertunjukan.
Koleksi pustaka dari komunitas ini berjumlah 300.
Etno Institute
Komunitas ini berdiri Sendawar, Kutai Barat (Kalimantan Timur)
pada 28 November 2011. Pendirinya adalah Fidelis Nyongka
dan kawan-kawan. Latar belakang pendiriannya bermula dari
kegelisahan terhadap memudarnya kebudayaan dan kearifan
lokal suku Dayak Benuaq dan Tonyooi di Kutai Barat. Komunitas
yang berkarakter lembaga riset lokal ini sudah dilegalkan dengan
akta notaris..Etno Institute bergerak mengadakan riset budaya
serta mendokumentasi dan mempublikasi budaya dan kearifan
lokal baik dalam bentuk buku, visual, maupun audio visual.
Dalam perjalanannya Etno Institute banyak melakukan
kerja sama untuk riset, penulisan buku, dan pelatihan-pelatihan
terkait dengan BAPPEDA Kutai Barat, Dinas Pariwisata dan
kebudayaan Kutai Barat, Dinas Pendidikan, dan sebagainya.
Beberapa kegiatan yang pernah dilaksanakan oleh Etno Institute