You are on page 1of 2

Nomor : PM.01.

03/2/6955/2022 03 November 2022


Lampiran : satu lembar
Hal : Pemberitahuan Penggunaan Kartrid Xpert MTB/RIF Ultra

Yth. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Seluruh Indonesia

Sehubungan dengan adanya kartrid Xpert MTB/RIF Ultra di Indonesia yang digunakan untuk
mengidentifikasi Mycobacterium tuberculosis (Mtb) dan resistansinya terhadap rifampisin dengan
mengunakan alat Tes Cepat Molekular (TCM), kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pemeriksaan untuk identifikasi Mtb serta resistansi terhadap rifampisin dengan menggunakan
alat TCM dapat menggunakan kartrid Xpert MTB/RIF dan kartrid Xpert MTB/RIF Ultra.
2. Kartrid Xpert MTB/RIF Ultra sudah mendapatkan rekomendasi WHO (2017) dimana pemeriksaan
TCM menggunakan kartrid Xpert MTB/RIF dan Xpert MTB/RIF Ultra menunjukkan hasil yang
setara.
3. Kementerian Kesehatan bersama dengan Laboratorium Rujukan Nasional (LRN) Molekuler TBC
– Mikrobiologi FKUI, telah melaksanakan implementasi awal penggunaan kartrid Xpert MTB/RIF
Ultra untuk pemeriksaan tuberkulosis pada Tahun 2022 dan disimpulkan bahwa kartrid Xpert
MTB/RIF Ultra dapat digunakan.
4. Pemeriksaan TCM dengan kartrid Xpert MTB/RIF Ultra memiliki hasil yang sama seperti halnya
pemeriksaan dengan kartrid Xpert MTB/RIF, namun ada hasil tambahan pada kartrid Xpert
MTB/RIF Ultra yaitu MTB Trace Detected.
5. Apabila hasil pemeriksaan dengan kartrid Xpert MTB/RIF menunjukkan Trave Detected, maka
tidak lanjutnya dapat diikutu sesuai alur. Alur tata laksana untuk pasien dengan dengan hasil
MTB Trace dapat dilihat pada Lampiran 1.
6. Pemeriksaan dengan kartrid Xpert MTB/RIF Ultra tetap harus dicatat di SITB.

Demikian kami sampaikan dan mohon agar informasi ini disampaikan ke semua Dinas
Kesehatan Kab/Kota dan fasyankes di wilayah Saudara. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Sdri.
Desi Aulia, SKM (Tim Kerja TBC dan ISPA, 0852-7244-7080) dan Sdri. Fransisca Sunny, S.Si (LRN
Molekuler TB – Mikrobiologi FKUI, 0852-8806-3845).

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami sampaikan terima kasih

Direktur Pencegahan dan Pengendalian


Penyakit Menular,

dr. Imran Pambudi, MPHM


Tembusan:
1. Kepala Laboratorium Rujukan Nasional (LRN) Molekular TBC, LMK UKK-FKUI
2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
3. Kepala Fasyankes

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)


Lampiran 1

ALUR TATA LAKSANA UNTUK PASIEN DENGAN DENGAN HASIL MTB TRACE

Terduga TBC

Pemeriksaan TCM

MTB Trace Detected

• Terduga TBC pada pasien ODHIV • Terduga TBC dengan Riwayat


• Terduga TBC pada Anak pengobatan sebelumnya dan tidak
• Terduga TBC Ekstra Paru memiliki risiko HIV
• Terduga TBC tanpa Riwayat pengobatan • Terduga TBC dengan Riwayat
sebelumnya pengobatan sebelumnya < 5 tahun
• Terduga TBC dengan Riwayat pengobatan
sebelumnya > 5 tahun

• Hasil akhir MTB Not


Detected/Negatif
• Hasil akhir MTB Detected Rif • Pengobatan TBC terdahulu dapat
Sen menyebabkan hasil positif palsu.
• Tindak lanjut pengobatan • Evaluasi kembali pasien secara
sebagai TB SO klinis
• Gunakan penilaian klinis untuk

Keterangan alur:
1. Poli TBC mengidentifikasi riwayat dan lama pengobatan sebelumnya pada terduga
TB yang datang dan diregister.
2. Pada terduga TBC baru (yang merupakan pasien ODHIV, terduga TBC anak,
terduga TBC Ekstra paru, dan terduga TBC tanpa riwayat pengobatan
sebelumnya) serta terduga TBC dengan riwayat pengobatan sebelumnya > 5
tahun yang memiliki hasil TCM MTB Trace, maka kesimpulan hasil akhir
pemeriksaan TCM adalah MTB Detected Rifampisin Sensitif. Tindak lanjut
pengobatan pasien sebagai TB SO.
3. Terduga TBC dengan riwayat pengobatan sebelumnya dan tidak memiliki risiko
HIV serta terduga TBC dengan riwayat pengobatan sebelumnya < 5 tahun, maka
kesimpulan hasil akhir pemeriksaan TCM adalah MTB Not Detected atau Negatif
MTB. Pengobatan TBC terdahulu dapat menyebabkan hasil positif palsu dan
diperlukan evaluasi kembali pasien secara klinis. Gunakan penilaian klinis untuk
keputusan pengobatan.

You might also like