Professional Documents
Culture Documents
672 1957 1 PB
672 1957 1 PB
2 OKTOBER 2015
Zainal Abidin
Prodi Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Surabaya
ABSTRACT
This article deals with the application of the multiple regression approach and accident graphic to
identifiying potentials black spot and determine maximum safety design speed based on accident
data, traffic characteristics, geometric of highways.
Key words : maximum design safety speed, traffict accident, black spot, tarffic characteristics
5. METODOLOGI
Aspek keselamatan menjadi penting dalam
pengembangan sistem transportasi dengan
melihat banyaknya kejadian transportasi.
Berbagai aktivitas terjadi di jalan mendorong
peluang adanya konflik atau kecelakaan.
Penambahan kendaraan yang pesat dan tidak
diimbangi ketersediaan prasarana jalan
menyebabkan sistem transportasi jalan belum
memberikan pelayanan yang memadai.
Kecelakaan menjadi salah satu akibat dari
kondisi-kondisi yang tidak dapat dikendalikan.
studi. Seluruh hasil kegiatan ini selanjutnya e. Jam/arloji, sebagai penunjuk waktu
dituangkan dalam bentuk Laporan Pendahuluan. f. Meteran untuk mengukur jarak
g. Speedgun untuk mengambil data kecepatan
Pengumpulan Data Sekunder h. Surveyor, disini jumlah tenaga surveyor
disesuaikan dengan jumlah titik
Data sekunder dalam studi ini meliputi data pengambilan data dan data yang diperlukan.
kewilayahan yaitu data kependudukan dan data i. Kendaraan sebagai sarana bagi surveyor
ekonomi, peraturan perundangan yang berlaku Survei pencatatan kecepatan lalu-lintas
sebagai landasan hukum dari berbagai aspek rencananya dilaksanakan selama 6 jam yaitu 2
yang akan dibahas dalam studi, beberapa studi jam puncak pagi, 2 jam puncak siang dan 2 jam
yang relevan sebagai bahan rujukan dan data puncak sore sehingga membutuhkan
ruas-ruas jalan yang termasuk dalam lingkup penjadwalan tenaga surveyor seefisien mungkin
kegiatan studi. mengingat tenaga surveyor merupakan unsur
penting dalam pelaksanaan survei ini dan
Pengumpulan Data Primer pengaturan jam-jam kerja tenaga surveyor
mendapat perhatian yang baik agar diperoleh
Data primer dalam studi ini adalah data hasil yang optimal, baik ditinjau dari segi
geometrik jalan, data fasilitas keselamatanlalu- kualitas maupun kuantitasnya.
lintas, data kondisi tat guna lahan sekitar ruas a. Survei Kecepatan Setempat dengan Alat
jalan (side friction) dan data kecepatan rata-rata Pengukur Kecepatan
kendaraan. Waktu perjalanan bergerak dapat diperoleh dari
metode kecepatan setempat. Metode kecepatan
1. Survei Pendahuluan dan Persiapan setempat dimaksudkan untuk pengukuran
Survei karakteristik kecepatan pada lokasi tertentu pada
lalu-lintas dan kondisi lingkungan yang ada
Sebelum pelaksanaan survei, diadakan survei pada saat studi. Sejumlah kecepatan ini perlu
pendahuluan yang meliputi : diambil, agar dapat diperoleh hasil yang dapat
a. Survei tempat penelitian, bertujuan untuk diterima secara Statistik. Lokasi pengamatan
memilih pos pencatatan kecepatan kecepatan setempat sebaiknya dipilih pada ruas
kendaraan yang cocok dan memenuhi jalan diantara persimpangan, sedangkan waktu
syarat. pengamatan tergantung pada tujuan penggunaan
b. Survei pembagian waktu pelaksanaan basil survei. Kecepatan setempat hendaknya
penelitian diambil peak hour atau pada jam dilakukan pada saat udara yang baik dengan
puncak terjadi kepadatan arus lalu lintas. kondisi lalu-lintas normal. Pelaksanaan survey
c. Dengan survei pendahuluan akan dapat dapat secara manual atau otomatis. Pada cara
diketahui tenaga surveyor yang dibutuhkan, manual, kecepatan dihitung berdasarkan waktu
alat yang digunakan. selang pada jarak tertentu. Alat yang diperlukan
Persiapan survei merupakan langkah awal adalah stop watch, meteran dan material untuk
sebelum pelaksanaan survei. Langkah persiapan tanda pada permukaan jalan.
diperlukan untuk mengatur segala keperluan Tata Cara Survei
yang diperlukan selama survei, baik alat, bahan, Tata cara ini diberikan untuk pengukuran
tenaga surveyor, dan penjadwalan survei serta kecepatan setempat dengan metode manual
kebutuhan lain yang berhubungan dengan yang umum dilakukan. Sampel yang perlu
masalah pelaksanaan survei. dipenuhi saat melakukan survei adalah :
Adapun hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam 1) Kendaraan yang paling depan dari suatu
survei ini adalah : arus hendaknya diambil sebagai sampel
a. Kertas kerja/form survei, yaitu sebagai dengan pertimbangan bahwa kendaraan
tempat untuk mencacah kendaraan. Kertas kedua dan selanjutnya mempunyai
kerja tersebut telah dibuat sedemikian rupa, kecepatan yang sama dan kemungkinan
pada kolom telah dijelaskan semua jenis tidak dapat menyalip.
kendaraan yang akan dicacah, dan terdapat 2) Sampel untuk truk hendaknya diambil
penunjuk waktu tiap periode untuk sesuai dengan proporsinya. Dalam
mencacah kendaraan. pengukuran kecepatan setempat, panjang
b. Alat Tulis, yaitu digunakan untuk menulis jalan diambil sesuai dengan perkiraan
berupa bolpen, pensil, dan lain – lain kecepatan, seperti direkomendasikan pada
c. Counter, yaitu alat pencacah mekanik untuk Tabel 1 berikut.
memudahkan pencacahan, tetapi ada
sebagian mengadakan penghitungan secara
manual.
d. Hard Board, sebagai alas untuk menulis
4
LIGHT VOL. 8 NO. 2 OKTOBER 2015
Tabel 1 : Rekomendasi panjang jalan Hasil analisis ini berupa kinerja segmen jalan
untuk studi kecepatan setempat sesuai dengan karakteristik masing-masing
segmen.
Perkiraan kecepatan Penggal jalan 2. Analisis Kecepatan Rata-Rata
rata rata arus lalu-lintas (m) Perjalanan
(kpj) Kecepatan rata-rata perjalanan diperoleh dari
<40 25 25 rata-rata hasil survey kecepatan setempat
0 – 65 50 50 dengan menggunakan alat pengukur kecepatan
>65 75 75 setempat “speed gun”. Hasil analisis ini berupa
kecepatan rata-rata perjalanan segmen ruas jalan
Jumlah sampel kendaraan yang perlu diukur pada saat jam puncak dan bukan jam puncak.
kecepatannya dianjurkan sekitar sekurang- 3. Analisis Kondisi Geometrik Jalan
kurangnya 5 kendaraan. Analisis kondisi geometrik jalan sesuai dengan
ketentuan standar geometrik jalan yang
Perhitungan Hasil Survei menjamin keselamatan pergerakan kendaraan.
Untuk mendapatkan kecepatan setempat pada Berdasarkan analisis ini akan diketahui lokasi-
penggal jalan tertentu, rumus yang digunakan lokasi yang menimbulkan kerawanan lalu-lintas
adalah : yang disebabkan oleh kondisi geometrik jalan.
4. Analisis Kondisi Lingkungan (side
friction)
Kondisi lingkungan merupakan salah satu
penyebab menurunnya kapasitas jalan dan
Dimana : kerawanan lalu-lintas jalan yang memungkinkan
K = kecepatan setempat (km/jam) terjadinya kecelakaan lalu-lintas.
j = panjang jalan (m) 5. Analisis Kondisi Fasilitas Keselamatan
W = waktu tempuh (detik) Lalu-Lintas
Setiap Jalan yang digunakan untuk Lalu Lintas
umum wajib dilengkapi dengan perlengkapan
b. Survei Kecepatan Setempat dengan Jalan berupa:
Pengukuran Waktu Tempuh a. Rambu Lalu Lintas;
b. Marka Jalan;
Pengumpulan data kecepatan kendaraan di c. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas;
lapangan dilakukan dengan metode kecepatan d. Alat penerangan Jalan;
setempat dengan cara mengukur waktu tempuh e. Alat pengendali dan pengaman Pengguna
perjalanan kendaraan dalam menempuh jarak Jalan;
yang telah ditentukan. Dari waktu tempuh bisa f. Alat pengawasan dan pengamanan Jalan;
dicari kecepatan rata – rata waktu kendaraan g. Fasilitas untuk sepeda, Pejalan Kaki, dan
dengan rumus : penyandang cacat; dan
h. Fasilitas pendukung kegiatan Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan yang berada di Jalan
dan di luar badan Jalan
Dengan : Analisis kondisi fasilitas keselamatan ini untuk
Vs : Space Mean Speed (km/jam) memastikan kebutuhan fasilitas yang menjamin
d : panjang ruas jalan yang ditempuh keselamatan berlalu-lintas telah terpenuhi.
(km atau m) 6. Analisis Kecepatan Maksimal yang
n : banyaknya data U Berkeselamatan
t : waktu untuk menempuh d (det Analisis kecepatan maksimal kendaraan yang
atau menit atau jam) berkeselamatan diarahkan untuk memperoleh
batas kecepatan maksimal yang
Tahap Analisis direkomendasikan bergasarkan kondisi lalu-
1. Analisis Kinerja Jalan lintas, kondisi lingkungan, kondisi tataguna
Analisis kinerja ruas jalan dilakukan dengan lahan di ruas jalan. Sehingga kecepatan
menggunakan data lalu-lintas hasil survey, maksimal yng direkomendasikan diharapkan
sedangkan data geometrik jalan dipergunakan akan meningktkan keselamatan pengguna jalan
data sekunder dari Bina Marga maupun Dinas atau mengurangi tingkat kecelakaan yang
Perhubungan. Data lainnya seperti kondisi terjadi pada ruas jalan.
penggunaan lahan sekitar ruas jalan merupakan
hasil pengamatan, sedangkan data kewilayahan Hasil Studi
merupakan data sekunder. Keseluruhan hasil studi dituangkan dalam
bentuk laporan studi yang berisi hasil analisis
5
LIGHT VOL. 8 NO. 2 OKTOBER 2015
8
LIGHT VOL. 8 NO. 2 OKTOBER 2015