You are on page 1of 9

Pengaruh Sifat Kimia Terhadap Unjuk Kerja Mortar

Lilies Widojoko
Dosen Fakultas Teknik Universitas Bandar Lampung
Email : labtekniksipil_lw@yahoo.co.id

Abstrak

Oksida dominan semen portland terdiri dari CaO, SiO2, Al2O3 dan Fe2O3, . Oksida tersebut
setelah diproses menjadi senyawa C3S, C2S, C3A dan C4AF. Reaksi hidrasi antara senyawa
tersebut dengan air mempengaruhi unjuk kerja mortar yaitu pengikatan, pengerasan dan
kecepatannya, panas hidrasi, kuat tekan dan ketahanan terhadap sulfat. C3S mengeras
dalam beberapa jam dan berpengaruh terhadap kekuatan beton pada umur awal, terutama
pada 14 hari pertama. Sedangkan formasi senyawa C2S berlangsung perlahan dengan
pelepasan panas yang lambat, senyawa ini berpengaruh terhadap proses peningkatan
kekuatan yang terjadi dari 14 hari sampai 28 hari, Tulisan ini membahas besarnya
peningkatan kuat tekan mortar akibat kadar C3S dan C2S pada mortar. Data diambil dari
laboratorium kimia dan fisika pabrik semen Baturaja.
Kata kunci: Trikalsium Silikat, Dicalsium Silikat, Kuat Tekan Mortar.

1.Pendahuluan. mortar adalah hal yang penting untuk


diteliti.
Kekuatan beton tergantung dari mutu bahan
pembentuk beton yaitu (1) Kekuatan agregat kasar., 2.Tinjauan Pustaka
(2) Kekuatan mortar dan (3)
Kelekatan antara agregat kasar dan mortar. 2.1 Senyawa kimia semen
Mortar adalah pengikat agregat kasar. Komposisi kimia semen portland pada
Sedangkan mortar adalah pengikat agregat umumnya terdiri dari CaO, SiO2, Al2O3 dan
halus didalam mortar..Semakin kuat Fe2O3, yang merupakan oksida dominan.
pengikatan,baik pengikatan secara kohesi Sedangkan oksida lain yang jumlahnya
yaitu didalam mortar itu sendiri,maupun hanya beberapa persen dari berat semen
pengikatan secara adhesi yaitu pengikatan adalah MgO, SO3, Na2O dan K2O. Lihat
antara mortar dan agregat kasar , maka mutu tabel 2.1.
beton akan semakin tinggi.
Kualitas mortar dan mortar dapat dilihat dari sifat
kimianya. Karena itu mengetahui pengaruh sifat
kimia terhadap unjuk kerja

Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 1 No. 1, Oktober 2010 52


Tabel 2.1 Susunan oksida semen Portland apabila semen dbiarkan terbuka , maka
semen bisa mengeras karena senyawa
Oksida Persen tersebut bereaksi dengan uap air yang ada
(%) diudara.
Kapur (CaO) 60 – 65 Produk hidrasi dan kecepatan bereaksi
dengan air dari setiap komponen senyawa
Silika (SiO2) 7 – 25
berbeda-beda.
Alumina 3–8
(Al2O3)
1.Tricalsium Silikat (C3S) = 3CaO.SiO2
Besi (Fe2O3) 0,5 – 6
Senyawa ini mengeras dalam beberapa jam
Magnesia 0,5 – 4 dan dapat melepaskan panas, kualitas dan
(MgO) kuantitas yang terbentuk dalam ikatan
Sulfur (SO3) 1–2 menentukan pengaruh terhadap kekuatan
Potash (Na2O 0,5 – 1 beton pada awal umurnya, terutama pada 14
+ K2O) hari pertama.

Keempat oksida utama tersebut diatas 2. Dicalsium Silikat (C2S) =


didalam semen berupa senyawa C3S, C2S, 2CaO.SiO2 Formasi senyawa ini berlansung
C3A dan C4AF, dengan mempunyai perlahan dengan pelepasan panas yang
perbandingan tertentu pada setiap produk lambat, senyawa ini berpengaruh terhadap
semen, tergantung pada komposisi bahan proses peningkatan kekuatan yang terjadi
bakunya.Kadar rata rata dari keempat dari 14 hari sampai 28 hari, memiliki
senyawa tersebut dapat dilihat pada tabel ketahanan agresi kimia yang relatif tinggi,
2.2. Sifat-sifat kimia senyawa ini penyusutan yang relatif rendah.
mempengaruhi kualitas mortar yang
dihasilkan.
Tabel 2.2 Empat senyawa dari semen
3. Tricalsium Alumat (C3A) =
portland
3CaO.Al2O3 Senyawa ini mengalami hidrasi
Nama Rumus Oksida Notasi Kadar
sangat cepat disertai sejumlah besar panas,
Senyawa Rata yang menyebabkan pengerasan awal,
rata kurang ketahanan thd agresi kimiawi,,
(%)
Trikalsium 3CaO.SiO2 C3S 50 menunjukkan desintegrasi (perpecahan)
Silikat oleh sulfat yang ada di air tanah, mudah
Dicalsium
Silikat
2CaO.SiO2 C2S 25 mengalami perubahan volume sehingga
Tricalsium besar kemungkinan mengalami retak retak.
Alumat 3CaO.Al2O3 C3A 12
Tetracalsium
Senyawa ini kurang diinginkan karena
Aluminoferit
4CaO.Al.2O3 C4Af 8
hanya memberikan sedikit sumbangan pada
Calsium
sulfat dihidrat FeO3 kekuatan mortar, dan apabila terjadi agresi
CaSO4.2H2O
CSH2 3,5 sulfat, formasi calcium sulphoaluminate
(ettringite) yang dihasilkan dapat
Senyawa-senyawa kimia dari semen menyebabkan disrubtion.
portland adalah tidak stabil secara
termodinamis, sehingga sangat cenderung 4. Tetracalsium Aluminoferit (C4Af) =
untuk bereaksi dengan air. Karena itu 4CaO.Al2O3 FeO Adanya senyawa

Pengaruh Sifat Kimia Semen Terhadap Unjuk Kerja Mortar 53


Aluminoferit kurang penting karena tidak Pada tahap berikutnya terjadi pengikatan
tampak banyak pengaruh terhadap kekuatan konsentrasi CSH yang akan menghalangi
dan sifat semen. mobilitas partikel partikel semen. Sehingga
akhirnya pasta menjadi kaku dan final
setting tercapai, lalu proses pengerasan
mulai terjadi. Kecepatan reaksi hidrasi
2.2. Unjuk kerja mortar. maksimum pada tahap awal dan kemudian
2.2.1. Pengikatan dan Pengerasan ( Setting menurun terhadap waktu.Ini disebabkan
Time dan Hardening ). makin banyaknya CSH pada kristal
Bila semen bersentuhan dengan air, maka semen.Makin tebal lapisan, makin lambat
proses hidrasi berlangsung dari arah keluar hidrasi.Secara teoritis, proses hidrasi akan
ke arah ke dalam, maksudnya hasil hidrasi terhenti apabila tebal lapisan mencapai 25
mengendap di bagian luar dan inti semen mikron.Semen Portland pada umumnya
yang belum terhidrasi dibagian dalam memiliki ukuran kristal antara 5 hingga 50
secara bertahap akan terhidrasi, sehingga mikron. Proses hidrasi semen memerlukan
volume mengecil. Mekanisme terjadinya air sebanyak 20% dari berat semen (faktor
setting dan hardening yaitu ketika terjadi air semen w/c = 0,2) .CSH adalah senyawa
pencampuran dengan air, maka akan terjadi kimia yang menentukan kuat tekan mortar.
reaksi antara air dengan C3 A membentuk Pengikatan semu (false set) adalah reaksi
3CaO.Al2O3. 3H2 O yang bersifat kaku hidrasi yang belum waktunya, yaitu
dan berbentuk gel. beberapa menit saja.Hal itu terjadi karena
Untuk mengatur pengikatan perlu jumlah gypsum dalam campuran berlebih.
ditambahkan gypsum.Gypsum bereaksi Jika diaduk kembali tanpa menambah air
dengan 3CaO.Al2O3. 3H2 O, membentuk maka daya plastisitas nya akan kembali dan
lapisan ettringite yang akan membungkus kehilangan kekuatan akhir tidak
permukaan senyawa tersebut.Namun karena akan terjadi.Sedangkan pengikatan kilat
ada peristiwa osmosis lapisan ettringite (flash set
akan pecah dan reaksi hidarsi C3A akan
terjadi lagi, namun akan segera terbentuk quick set ) terjadi karena pengaruh panas
lapisan ettringite kembali yang akan oleh reaksi C3A dengan air yang cepat/,
membungkus 3CaO.Al2O3. 3H2 O kembali karena karena kandungan C3A yang tinggi
sampai gypsum habis. Proses ini akhirnya atau gypsum dalam semen kurang
menghasilkan perpanjangan setting time. jumlahnya. Pengadukan tambahan pada
Peristiwa diatas mengakibatkan reaksi beton tidak akan mengembalikan plastisitas
hidrasi tertahan, Periode ini disebut beton. Agar beton dapat digunakan, maka
Dormant Periode yang terjadi selama 1-2 harus ditambahkan air dan semen kedalam
jam, dan selama itu pasta masih dalam campuran agar factor air semen tetap
keadaan plastis dan mudah dibentuk,periode konstan. Reaksi kimia yang terjadi pada
ini berakhir dengan pecahnya coating dan proses hidrasi pada tiap senyawa kimia
reaksi hidrasi terjadi kembali dan initial set sebagai berikut.
mulai terjadi.Selama periode ini beberapa
jam, reaksi dari 3CaO.SiO2 (C3S) terjadi
dan menghasilkan CSH. CSH semen akan
mengisi rongga dan membentuk titik-titik
kontak sehingga menghasilkan kekakuan.

Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 1 No. 1, Oktober 2010 54


a. Mekanisme hidrasi silicate (C3S dan ettringite memblokir air dari
C2S) permukaan C3A sehingga menunda
proses hidrasi C3A, sehingga
Kalsium silikat akan terhidrasi menjadi gel memperpanjang setting time. Adanya
kalsium silikat hidrat (gel tobermorite) dam gipsum di dalam semen menyebabkan
kalsium hidroksida. Gel kalsium silikat reaksi calsium aluminat menghasilkan
hidrat sering disingkat CSH, memiliki calsium sulfo aluminat H2O
komposisi yang bervariasi berbentuk rongga Trikalsium
sebanyak 70% dari Aluminat + kalsium hidroksida + air →
semen.Kalsium hidroksida yang dihasilkan kalsium aluminat hidrat
akan membuat sifat basa kuat (pH 12,5). Ini
menyebabkan semen sensitive
terhadap asam dan mencegah
timbulnya karat pada besi baja.
3CaO.SiO2)+6H2O→ 3CaO.2SiO2.3H2O 2(2CaO.SiO2)+4H2O→ 3CaO.2SiO2.2H2O
+ 3Ca(OH)2 + Ca(OH)2
2C3+6H→-S-Hgel+3CH
trikalsium silikat + air → Tobermorite + 2C2S+4H→C-S-Hgel+CH
Kalsium Hidroksida dikalsium silikat + air → Tobermorite
+ Kalsium Hidroksida
b. Mekanisme hidrasi Aluminat (C3A)
c.Mekanisme hidrasi tetracalsium
Reaksi C3A terjadi secara mendadak aluminoferrit (C4AF)
(begitu semen kontak dengan air) dengan
disertai pengeluaran panas yang tinggi. Pada tahap awal, C4AF bereaksi dengan
Akan terbentuk kristal kalsium aluminat gypsum dan kalsium
hidrat yang menyebabkan hidroksida
pengerasan(hardening ) mortar. Kejadian ini membentuk kalsium sulfo aluminat hidrat
disebut flash set atau quick set. Untuk dan kalsium sulfo ferrit hidrat yang
kristalnya berbentuk jarum.
pengeluaran panas yang tinggi. Akan
terbentuk kristal kalsium aluminat 4CaO.Al2O3.Fe2O3 + 2Ca(OH)2
hidrat yang menyebabkan + 10H2O→ 6CaO.Al2O3.Fe2O3.12 H2O
pengerasan(hardening ) mortar. (tetracalsium aluminoferrit) + kalsium
Kejadian ini disebut flash set atau hidroksida + air → aluminoferrit hidrat
quick set. Untuk menghindari hal itu,
maka ditambahkan gypsum pada saat 2.2.2.Kecepatan Pengikatan dan
penggilingan klinker seperti sudah Pengerasan
dijelaskan pada bab diatas.C3A dan
3CaO.Al2O3. 3H2 O dan gypsum akan Hidrasi dimulai dari bagian luar butir semen,
bereaksi lebih dulu, menghasilkan dengan demikian maka semakin halus
kalsium sulfo aluminat. Kristal kalsium partikel semen,maka reaksi hidrasi akan
sulfo aluminat yang terbentuk serupa semakin cepat, waktu pengikatannya
jarum dan disebut ettringite. Sebelum semakin singkat dan
terpecah karena tekanan osmosis, pertambahan

Pengaruh Sifat Kimia Semen Terhadap Unjuk Kerja Mortar 55


kekuatan awal semakin C3S memberikan kontribusi yang besar
cepat.Kerugiannya adalah panas yang pada perkembangan kuat tekan awal,

hidrat. diperlukan
perawatan yang baik.
3CaO.Al2O3+CaSO4.2H2O+10 Sedangkan kecepatan pengikatan dan
H2O→3CaO.Al2O3.CaSO412H2O pengerasan dari empat senyawa utama
Trikalsium Aluminat + (gypsum) + air semen yaitu C3S,C2S, C3A dan C3Af
→ ettringite dapat dilihat pada gambar 1.ref. 5 hal 33.

3CaO.Al2O3 + Ca(OH)2
+ 12 H2O → 3CaO.Al2O3.Ca(OH)2.12
dihasilkan makin tinggi, sehingga sedangkan C2S memberikan
kekuatan semen pada umur yang lebih
lama. C3A mempengaruhi kuat tekan
sampai pada umur 28 hari dan
selanjutnya pada umur berikutnya
pengaruh ini semakin
kecil.Perkembangan kuat tekan yang
diakibatkan oleh empat senyawa utama

semen yaitu C3S,C2S, C3A dan C3Af


dapat dilihat pada gambar 2 .ref. 6.
buku Brooks hal 15.

2.2.4. Kuat tekan mortar.

Kuat tekan mortar seiring dengan kuat


tekan mortar.Pengujian kuat tekan
mortar biasanya tidak dilakukan,
yang disyaratkan oleh peraturan
adalah kuat tekan mortar. Kuat tekan
merupakan sifat yang paling penting
bagi mortar ataupun beton. Kuat tekan
dimaksud sebagai kemampuan suatu 3. Metode penelitian.
material untuk menahan suatu
beban tekan. Kuat tekan dipengaruhi
oleh komposisi mineral utama.
Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 1 No. 1, Oktober 2010 56
Metode penelitian adalah dengan mencari Di- % 1 2 1 2 1 15 2 11 1 1
Kalsi 5. 5. 2. 6. 9. .3 6. .6 7. 9.
hubungan matematis antar kadar C3S, C2S um 7 9 8 5 4 6 4 5 7 2
kuat tekan mortar pada umur 3 hari, 7 hari Silik 6 3 7 4 8 2 4 0
at
dan 28 hari. (C2S
)
2 Kuat
Uji kadar C3S, C2S serta kuat tekan mortar Teka
dilakukan oleh pabrik semen Baturaja pada n

bulan Maret 2010 sampai bulan Juli 2010. Umu kg/ 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2


r 3 cm2 7 6 2 2 5 6 2 5 2 0
Uji kadar C3S, C2S serta kuat tekan mortar hari 5 7 6 5 8 2 4 9 6 4
dilakukan sesuai SNI 15 - 2049 – 2004. Umu kg/ 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2
r 7 cm2 1 5 7 8 4 1 8 5 6 5
hari 9 8 8 2 2 4 9 9 6 6
Umu kg/ 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3
r 28 cm2 4 9 6 5 2 1 6 3 1 4
hari 9 7 2 1 5 1 7 8 9 0
4. Analisa matematis.

4.1.Data sifat kimia dan sifat fisika. Tabel 1 : Data kimia dan fisika semen (lanjutan)

Data 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Data kimia ( Kadar C3S dan C2S) dan data No

fisika (kuat tekan mortar pada umur 3,7 dan Satua Tanggal
28 hari) dapat dilihat pada tabel 1. n
el 1 : Data kimia dan fisika semen
Data 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 17- 24- 6- 13 - 20 - 27 - 5- 12 19 26
No Ma Ma Jun Jun Jun Jun Ju - - -
y y i i i i l Jul Jul Jul
Satu Tanggal
an

8- 15- 26- 29- 5- 12- 19 26- 5- 11-


Mar Mar Mar Mar Apr Apr - Apr Ma
Ap y
May 4.2.Hubungan antara kadar C3S dengan
r
kuat tekan mortar
Sen
yaw
a

Tri- % 49 4 5 3 44 46 3 5 4 47
Hubungan antara kadar C3S dengan
Kals
ium
.7
9
0.
3
7.
3
6.
2
.3
3
.9
6
8
.
0.
1
4.
2
.0
6
kuat tekan mortar pada umur 3, 7 dan 28
Silik
at
9 2 3 2
5
7 0 hari dapat dilihat pada grafik 1, 2 dan 3.
(C3
S)
Di- % 15 2 1 2 19 15 2 1 1 19
Kals .7 5. 2. 6. .4 .3 6 1. 7. .2
ium 6 9 8 5 8 6 . 6 7 0
Silik 3 7 4 4 5 4
at 2
(C2S
)
Kua
t
Tek
an
Um kg/ 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
ur 3 cm2 7 6 2 2 5 6 2 5 2 0
hari 5 7 6 5 8 2 4 9 6 4
Um kg/ 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2
ur 7 cm2 1 5 7 8 4 1 8 5 6 5
hari 9 8 8 2 2 4 9 9 6 6
Um kg/ 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3
ur cm2 4 9 6 5 2 1 6 3 1 4
28 9 7 2 1 5 1 7 8 9 0
hari

Pengaruh Sifat Kimia Semen Terhadap Unjuk Kerja Mortar 57


Hubungan antara C2S dengan kuat
tekan mortar pada umur 3, 7 dan 28 hari
dapat dilihat pada tabel 3.

4.4..Persamaan hubungan antara kadar


C3S dan C2S dengan kuat tekan mortar

Hubungan antara C3S dengan kuat


4.3..Hubungan antara kadar C2S dengan tekan mortar pada umur 3, 7 dan 28 hari
kuat tekan mortar dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2: Hubungan antara umur mortar
Hubungan antara kadar C2S dengan kuat dengan laju kecepatan kenaikan
tekan mortar pada umur 3, 7 dan 28 hari kuat tekan akibat
dapat dilihat pada grafik 4, 5 dan 6. pengaruh kadar C3S
Umu Persamaan Kemiringan
r Kurva
(hari) C3S & Kuat Tekan (Laju
kecepatan)

3 y= 0,946 x + 197 0.947

Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 1 No. 1, Oktober 2010 58


7 y= 1,117 x + 248,7 1.117
28 y= 1,439 x + 327,5 1.439

Tabel 3: Hubungan antara umur


mortar dengan laju
Hubungan antara C2S dengan kuat tekan
mortar pada umur 3, 7 dan 28 hari dapat kecepatan kenaikan kuat
dilihat pada tabel 3. tekan akibat
pengaruh kadar C2S
Tabel 3: Hubungan antara umur mortar Umur Persamaan Kemiringan
dengan laju kecepatan Kurva
kenaikan kuat tekan
(hari) C2S & Kuat (Laju
akibat pengaruh kadar C2S
Tekan kecepatan)
Umur Persamaan Kemiringan
Kurva
3 y= 0,164 x + 0.164
(hari) C2S & Kuat (Laju
239,9
Tekan kecepatan)
7 y= 1,063 x + 1.063
283,2
3 y= 0,164 x + 0.164
239,9
7 y= 1,063 x + 1.063
283,2
28 y= 1,114 x + 1.114 5. Kesimpulan
376,7
Sebagai mana dijelaskan pada butir 2
diatas, maka C3S akan mengeras dalam
Tabel 2: Hubungan antara umur mortar dengan beberapa jam dan melepaskan panas,
laju kecepatan kenaikan kuat tekan berpengaruh terhadap kekuatan beton
akibat pengaruh kadar C3S pada umur awal, terutama pada 14 hari
pertama.Laju kecepatan kuat tekan
Umu Persamaan Kemiringan
r Kurva
mortar adalah sama dengan kemiringan
kurva trend line, yaitu tangent sudut
(hari) C3S & Kuat Tekan (Laju
kemiringan kurva. Besarnya laju
kecepatan)
kecepatan kuat tekan mortar akibat
pengaruh kadar C3S pada umur 3,7 dan
28 hari adalah 0,947; 1,117 dan 1,439.
3 y= 0,946 x + 197 0.947
Lihat tabel 2.
7 y= 1,117 x + 248,7 1.117
Sedangkan pengaruh C2S berlangsung
28 y= 1,439 x + 327,5 1.439 perlahan dengan pelepasan panas yang
lambat, senyawa ini berpengaruh
terhadap
proses peningkatan kekuatan yang terjadi
dari 14 hari sampai 28 hari.

.Daftar Pustaka.
1. Apriyadi Firdaus,Proses
pembuatan semen pada PT Holcim
Indonesia,2007.
2. Julian Bagus Hariawan,Pengaruh
perbedaan karakteristik type
semen Ordinary Portland
Semen(OPC) dan Portland
Composite Cement (PCC)
terhadap kuat tekan mortar,2008
3. Paul Nugraha, Teknologi Beton,
2007
4. A.M.Neville & J.J.Brooks,
Concrete Technology, 1993
5. L.J.Murdock D Sc, Bahan dan
Praktek Beton,1999.

7. Ucapan terimakasih
Ucapan terimakasih ditujukan kepada
Bapak Maniso Budiawan yang telah
membantu penulis menyediakan data untuk
penulisan ini.

Pengaruh Sifat Kimia Semen Terhadap Unjuk Kerja Mortar 59

You might also like