sama gemini, ada lho hubungan GIMANA? yang lebih toxic. . . APA? Yes, betul. Berhubungan dengan udara Jakarta, yang saat ini kualitasnya lagi buruk. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa menghirup udara tercemar dapat berdampak pada kesehatan.
Bahkan, sebuah studi bilang kalau
menghirup udara Jakarta setara dengan menghisap 91 hingga 95 batang rokok per hari!
Super toxic gak sih?
APA? Nah, sebagai individu kira-kira KEN apa yang bisa dilakukan? Dan, untungnya buat kita apa sih? Ada beberapa penyebab kualitas udara Jakarta buruk, yaitu:
1) Kondisi cuaca, biasanya pada musim
kemarau kualitas udara cenderung lebih buruk daripada musim hujan
2) Asap kendaraan, terutama bagi
pengguna kendaraan pribadi
3) Pembakaran sampah terbuka
#1 Pertama, menggunakan transportasi publik. Di Jakarta sudah banyak lho akses transportasi publik mulai dari angkot Jak Lingko, busway TransJakarta, kereta Commuter Line, hingga MRT.
Terus, apa aja sih untungnya pakai
transportasi publik? 1) Biaya lebih rendah 2) Tidak perlu membayar parkir 3) Tidak perlu biaya perawatan dan pemeliharaan kendaraan 4) Tidak perlu biaya asuransi kendaraan Berhenti membakar sampah #2
Sebuah studi bilang kalau emisi PM10 dan
PM2,5 dari pembakaran sampah terbuka di Jabodetabek berkontribusi sebesar 0,06% dan 0,02% terhadap emisi PM10 dan PM2,5 dari pembakaran sampah terbuka skala global.
Dengan berhenti membakar sampah
terbuka, masyarakat memiliki kesempatan untuk mengembangkan usaha yang lebih sehat, misalnya daur ulang dan pengolahan limbah sehingga dapat menciptakan prkerjaan dan menghasilkan pendapatan. #3 Menanam pohon lebih banyak Pohon memiliki permukaan daun yang dapat menangkap debu dan polutan. Ini membantu membersihkan udara dari partikel berbahaya yang dapat masuk ke paru-paru dan menyebabkan masalah pernapasan.
Kawasan perkotaan sering mengalami
suhu lebih tinggi daripada daerah sekitarnya. Ini dikenal dengan istilah urban heat island. Pohon dapat mengurangi efek panas ini dengan menyerap panas matahari dan mengurangi permukaan yang memantulkan panas. Banyak hal yang bisa dilakukan pada level individu dan semua orang punya peran maka tidak ada solusi tunggal untuk pencemaran udara. Beberapa hal sederhana, seperti menggunakan transportasi publik, berhenti membakar sampah hingga menanam pohon berperan memperbaiki kualitas udara.
Meskipun sederhana, namun jika hal
sederhana tersebut dilakukan jangka panjang dan bersama-sama, maka akan memberikan dampak signifikan.